Anda di halaman 1dari 22

1

PERBANDINGAN EFISIENSI BIAYA PEMUPUKAN


MEKANIK DAN PEMUPUKAN MANUAL PADA
TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)
DI PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA

TUGAS AKHIR

OLEH

ARNI
1622040551

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2019
2
3
4

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Pangkep, Mei 2019

Yang menyatakan,

ARNI
5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena Rahmat
dan Karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat
pada waktunya dengan judul “Perbandingan Efisiensi Biaya Pemupukan Mekanik
dan Pemupukan Manual pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di
PT Tritunggal Sentra Buana”.
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari adanya
dukungan dan campur tangan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar–besarnya kepada kedua orang tua serta segenap
keluarga yang tak kenal lelah memberikan dorongan serta semangat. Baik itu
selama praktik sampai penyusunan laporan hingga selesai. Melalui kesempatan ini
pula, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Junyah Leli Isnaini, SP. MP. Selaku pembimbing I.
2. Bapak Dr. Kafrawi, SP. MP selaku pembimbing II.
3. Bapak Rachmat Ryadi selaku pembimbing lapang di PT. Tritunggal Sentra
Buana.
4. Bapak Jarisman Mangapul Nahulae sebagai asisten lapangan di PT. Tritunggal
Sentra Buana.
5. Bapak Dr. Junaedi, S.P.,M.P. selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman
Perkebunan.
6. Bapak Dr. Ir. H. Darmawan, M.P selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep.
7. Para Dosen, Staf dan PLP yang mendampingi kami dalam segala aktivitas
perkulihan di kampus.
8. Para Mandor, Staf, dan Karyawan PT. Tritunggal Sentra Buana (TSB) dalam
praktek kerja lapang.
9. Rekan - rekan seperjuangan di Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan.
Penyusunan laporan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritikan dari pihak
pembaca yang bersifat membangun, sehingga laporan ini bisa menjadi lebih baik.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Pangkep, Mei 2019

Penulis
6

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI .................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemupukan ........................................................................................ 3

BAB III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................ 4


3.2. Metode Pelaksanaan .......................................................................... 5

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan....................................................................... 7

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 15


5.2. Saran .................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 21

LAMPIRAN .................................................................................................. 22
7

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 4.1 Uraian Kegiatan Pemupukan Mekanis...................................................16

Tabel 4.2 Uraian Kegiatan Pemupukan Manual....................................................16


8

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Dokumentasi.................................................................................. 13
9

RINGKASAN

ARNI, 1622040551. Perbandingan Efisinsi Biaya Pemupukan Mekanis Dan


Manual Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di PT. Tritunggal
Sentra Buana di Desa Saliki, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kartanega, Prov.
Kalimantan Timur. Di bawah bimbingan Junya Leli Isnaini dan Kafrawi.
Tujuan percobaan untuk melihat efisiensi biaya antara cara pemupukan
mekanik dan manual. Dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April,
dengan metode observasi dan diskusi. Hasil percobaan menunjukan bahwa
penggunaan pemupukan mekanik sangan efisien digunakan dan membutuhkan
biaya yang sedikit dan dapat mencapai otput yang tepat. Dengan pemupukan
mekanik yang terbaik.
10

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan komoditas ekspor kelapa sawit terus meningkat dari tahun


ke tahun, terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama
2004-2014 sebesar 7.67%, sedangkan produksi kelapa sawit meningkat rata-rata
11,09% per tahun. Peningkatan luas areal tersebut disebabkan oleh harga CPO
yang relatif stabil di pasar internasional dan memberikan pendapatan produsen,
khususnya petani, yang cukup menguntungkan. Tahun 2014 luas areal kelapa
sawit mencapai 10,9 juta Ha dengan produksi 29,3 juta ton CPO. Luas areal
menurut status pengusahaannya milik rakyat (Perkebunan Rakyat) seluas 4,55 juta
Ha atau 41,55% dari total luas areal, milik negara (PTPN) seluas 0,75 juta Ha atau
6,83% dari total luas areal, milik swasta seluas 5,66 juta Ha atau 51,62%, swasta
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu swasta asing seluas 0,17 juta Ha atau 1,54% dan
sisanya lokal (Ditjebun, 2016).
Permintaan produk dari kelapa sawit meningkat sejalan dengan
meningkatnya konsumsi minyak sawit dunia. Upaya dalam meningkatkan
produksi terus dilakukan baik melalui perluasan areal maupun dalam hal
perbaikan tekhnis budidaya. Pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang perlu
mendapatkan perhatian dalam budidaya kelapa sawit dan salah satunya adalah
pemupukan.
Pemupukan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman menyerap unsur hara berasal dari tanah dan pupuk yang diaplikasikan.
Hal-hal yang menjadi alasan dilakukan pemupukan yaitu tanah tidak mampu
menyediakan hara yang cukup bagi tanaman, tanaman kelapa sawit membutuhkan
hara yang banyak untuk mencapai produksi yang tinggi (Saputra, 2011).
Keberhasilan suatu usaha perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari
faktor efisiensi dapat dilakukan dengan usaha menekan biaya dan output serendah
mungkin, tanpa mengurangi hasil maupun mutu yang dicapai. Salah satu alternatif
tindakan efisiensi biaya pemupukan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
efektifitas pemupukan di lapangan (Poeloengan Z et al., 2007).
11

Terdapat 2 cara pemupukan di PT. Tritunggal Sentra Buana yaitu mekanik


dan manual. Kelebihan dari pemupukan mekanik yaitu biaya yang digunakan
murah, dan tenaga kerja sediki, sedangkan kelebihan dari pemupukan manual
yaitu semua areal dapat di jangkau.
1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan untuk mengetahuai perbedaan biaya dan output yang digunakan


pada saat melakukuan pengaplikasian pemupukan mekanik dan manual di PT.
Tritunggal Sentra Buana.
Kegunaan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya dan
output yang baik yang digunakan di PT. Tritunggal Sentra Buana.
12

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemupukan
2.1.1. Pemupukan TM
Pemanfaatan pupuk organik, dapat memperbaiki lahan petani dalam
meningkatkan tandan buah kelapa sawit, apalagi bila di barengi dengan pupuk
anorganik. Menurut Pahan (2008), bahan organik dapat memperbaiki struktur
tanah dan memberikan hara bagi tanaman. Pemupukan yang baik harus
memperhatikan 5 t yaitu: tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, dan
tepat cara pemberian (hidayat, 2012). Pemupukan pada tanaman menghasilkan
memerlukan biaya sekitar 50% dari total biaya pemeliharaan. Oleh karena itu,
dalam mengaplikasikannya, pemupukan harus dikelola seefektip dan seefisien
mungkin. Jenis pupuk yang digunakan di PT. TSB yaitu pupuk anorganik
(nitrogen, pospor, kalium, mg sulfur) dan pupuk organik dari janjang kosong .
Pemupukan dilakukan pada saat curah hujan optimum 60-200mm/bulan atau pada
saat kondisi tanah dalam keadaan lembab.
Pupuk urea merupakan pupuk kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N)
dengan kadar yang tinggi. Sedangkan unsur Nitrogen sendiri merupakan zat hara
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu pupuk urea mengandung unsur
hara N dengan jumlah 46%, maksudnya adalah setiap 100 kg pupuk urea
mengandung 46 kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret hanya 1%. Pupuk
urea berbentuk butiran-butiran kristal berwarna putih, merupakan pupuk yang
mudah larut dalam air.
Di kebun PT. Tritunggal Sentra Buana ada dua teknis pemupukan yaitu:
1. Pemupukan Mekanis
Pemupukan mekanik dengan alat yaitu Fertilizer Spreader adalah alat
yang digunakan untuk mengaplikasikan pupuk ke tanaman kelapa sawit pada areal
tanaman menghasilkan (TM). Jenis Fertilizer Spreader yang digunakan yaitu
Emdek-200(Kubota).
Kelebihan dan kekurangan pemupukan mekanik yaitu :
1) Kelebihan
a) Biaya murah
13

b) Tenaga kerja sedikit


c) Pengawasan dan kontrol mudah
d) Mutu terjamin
e) Jumlah pupuk yang digunakan yaitu 5 ton
2) Kerugian
a) Tidak dapat mencapai areal berteras dan pertotong parit alam.
2. Pemupukan Manual
Pemupukan manual adalah pemupukan yang dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang belum moderen. Pemupukan manual yang pernah
dilakukan tidak mampu mencapai suatu hasil yang maksimal sehingga masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki seperti pengujian alat dan kalibrasi
dosis pupuk harus sesuai dan tepat dosis, aplikasi pemupukan harus benar dan
tepat sasaran, pengawasan pekerjaan pemupukan harus intensif dan efektif, serta
kualitas pemupukan harus mencapai mutu hasil yang lebih baik.
Kelebihan dan kekurang pemupukan manual yaitu:
a) Kelebihan
1. Dapat mencapai areal yang rendah
2. Dapat mencapai blok yang terpotong parit alam
b) Kekurangan
1. Biaya mahal
2. Tenaga kerja bayak
3. Pengawasan dan kontrol susah
4. Jumlah pupuk yang digunakan 5 ton
Cara pengaplikasian pupuk urea dengan cara ditabur secara merata dan
jarak tabur pupuk yaitu 1,5 - 2 meter dari tanaman. Proses penaburan yang benar
akan membuat penyerapan pupuk bisa maksimal dan pertumbuhan tanaman
kelapa sawit menjadi optimal. Jumlah pupuk yang digunakan adalah 5 ton atau
5000 kg.
Keteranngan Uraian Tabel yaitu :
1) Operator (Orang yang mengendalikan Fertilizer spreader)
2) Mandor pupuk (Pegawas pada saat pemupukan).
14

3) TK Operator (Orang yang membantu dalam pengagkutan pupuk ke dalam


mesin).
4) BBM DT (Bahan bakar mobil terk).
5) Sopir DT (Orang yang mengendarai mobil trek).
6) VRA ( Biaya kendaraan operator per kilometer).
7) Mandor Until ( Orang yang memimpin karyawan until).
8) Mandor Pupuk ( Orang yang memimpin karyawan pupuk)
9) TK Until (Orang yang melaksanaan proses pembagian pupuk menjadi
beberapa karung).
10) TK Penabur (Orang yang melaksanakan penaburan secara langsung
dilapangan).
15

III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan Tugas Akhir ini dilaksanakan pada bulan Februari -


April 2019 yang bertempat di PT Tritunggal Sentra Buana, Desa Saliki Kec.
Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara Prov. Kalimantan Timur.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan yaitu buku catatan, pulpen, kamera, pupuk
urea 5 Ton.

3.3. Metode Penelitian


1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan selama pelaksanaan kegiatan penelitian di PT.
Tritunggal Sentra Buana.
2. Diskusi, yaitu metode dengan melakukan tanya jawab secara langsung
dengan pembimbing lapangan dan mandor.

3.4. Metode Pelaksanaan


1. Metode Pelaksanaan Pemupukan Mekanik
a. Pegangkutan dari gudang pupuk ke kebun aplikasi
b. Penyebaran ke lahan aplikasi
c. Pegisian pupuk ke alat Fertilizer Zpraider dengan 3 karyawan
d. Pegaplikasian pupuk ke tanaman kelapa sawit
2. Metode Pelaksanaan Pemupukan Manual
a. Pegangkutan dari gudang pupuk ke tempat penguntilan
b. Penguntilan atau pembagian menggunakan 4 karyawan diantaranya
mandor until 1 dan karyawan until 3.
c. Penyebaran ke lokasi menggunakan mobil atau DT menggunakan 1
tenanga kerja
d. Pegaplikasian pupuk ke tanaman menggunakan 11 karyawan diantaranya
mandor penabur 1 dan karyawan penabur 10.
16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil pengamatan diperoleh data biaya pemupukan mekanis dan
manual sebagai mana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Biaya pemupukan mekanis
Uraian Km/Hm Jumlah Rp/Hk Rp/Hm Total biaya
TK

1. Operator 1 117.272 Rp 117.272,00

2. Mandor pupuk 1 117.272 Rp 117.272,00

3. TK Operator 3 117.272 Rp 351.816,00

4. BBM DT 5 7.233 Rp 36.165,00

5. Sopir DT 1 117.272 Rp 117.272,00

6. VRA 5 26.727 Rp 133.635,00

Total Biaya Rp 873.432,00

Tabel 2 Biaya pemupukan manual


No Uraian Km/Hm Jumlah TK Rp/Hk Rp/Hm Total Biaya

1. Mandor Until 1 117.272 Rp117.272,00

2. Mandor Pupuk 1 117.272 Rp117.272,00

3. Karyawan Until 3 117.272 Rp351.816,00

4. Karyawan Penabur 10 117.272 Rp1.172.720

5. Sopir DT 1 117.272 Rp117.272,00

6. BBM DT 5 7.233 Rp36.165,00

7. VRA 5 26.727 Rp 133.635,00

Total Biaya Rp2.046.152,00

Sumber : PT. Tritunggal Sentra Buana.


Keterangan :
a.) Km/Hm ( Kilo meter/ Hours meter)
b.) Jumlah TK (Jumlah Tenaga kerja)
c.) Rp/Hk (Rupiah/ Hari kariyawan)
d.) Total biaya (Jumlah keseluruhan biaya)
17

Keteranngan Uraian Tabel yaitu :


1) Operator (Orang yang mengendalikan Fertilizer spreader),
2) Mandor pupuk (Pegawas pada saat pemupukan).
3) TK Operator (Orang yang membantu dalam pengagkutan pupuk ke dalam
mesin).
4) BBM DT (Bahan bakar mobil terk).
5) Sopir DT (Orang yang mengendarai mobil trek).
6) VRA ( Biaya kendaraan operator per kilometer).
7) Mandor Until ( Orang yang memimpin karyawan until).
8) Mandor Pupuk ( Orang yang memimpin karyawan pupuk)
9) TK Until (Orang yang melaksanaan proses pembagian pupuk menjadi
beberapa karung).
10) TK Penabur (Orang yang melaksanakan penaburan secara langsung di
lapangan).
4.2 Pembahasan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pengaplikasian pemupukan
mekanis dan manual terdapat persamaan yaitu sama-sama menggunakan BBM
DT dengan Km/Hm 5 dan Rp/Hk 117.272, sopir DT dengan jumlah tenaga kerja
1 dan Rp/Hk yaitu 117.272, mandor pupuk dengan jumlah tenaga kerja 1 dan
Rp/Hk yaitu 117.272, VRA dengan Km/Hm 5 dan Rp/Hm 26.727, jumlah pupuk
urea yang digunakan sama yaitu 5 ton/ha. Dan dari uraian tabel di atas memiliki
perbedaan yaitu pengaplikasian pemupukan mekanik menggunakan operator
dengan jumlah tenaga kerja 1 dan Rp/Hk 117.272, tenaga kerja operator (TK
operator) dengan jumlah tenaga kerja 3, Rp/Hk yaitu 117.272 dan total biaya yang
digunakan adalah Rp 351.816,00, pada pemupukan manual menggunakan mandor
until (pembagian) dengan jumlah tenaga kerja 1 dan Rp/Hk 117.272, karyawan
until dengan jumlah tenaga kerja 10, memerlukan biaya untuk gaji karyawan
Rp/Hk 117.272 dan total biaya yang digunakan adalah 1.172.720,00. Maka dari
perbedaan uraian antara pemupukan mekanik dan manual memiliki selisih biaya
yang digunakan yaitu Rp 1.172.720,00 (11%).
Keberhasilan suatu usaha perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari faktor
efisiensi yang dapat dilakukan dengan usaha menekan biaya dan output serendah
18

mungkin, tanpa mengurangi hasil maupun kualitas yang dicapai (Poeloengan Z et


al., 2007). Efisiensi pemupukan dapat dicapai bila perhitungan takaran pupuk
dilakukan dengan tepat. Hal ini dipengaruhi oleh hubungan antara produksi
tanaman dengan metode perhitungan takaran pupuk yang tepat. Efisiensi
pemupukan pada tanaman kelapa sawit yang belum optimal akan menghambat
pertumbuhan vegetatif dan generatif kelapa sawit. Hal ini terjadi karena dalam
manajemen pemupukan terjadi penyimpangan di lapangan perkebunan kelapa
sawit (Riwandi, 2014).
Efisiensi pemupukan pada tanaman kelapa sawit harus senantiasa diperhatikan
utamanya dalam perencanaan pemupukan, mengingat biaya yang digunakan
untuk itu cukup tinggi yaitu 40-60% dari biaya pemeliharaan atau 15-20% dari
biaya produksi. Untuk mencapai hal tersebut maka manajemen aplikasi pupuk di
lapangan harus diupanyakan seoptimal mungkin agar upaya menyediakan unsur
hara sepanjang waktu di dalam tanah tercapai (Mangoensoekarjo, 2015).
Teknologi pemupukan tanaman kelapa sawit saat ini telah mengalami
perkembangan yang pesat sebagai jawaban dari berbagai permasalahan yang
muncul dalam peningkatan produksi kelapa sawit. Perkembangan teknologi
tersebut terlihat melalui munculnya berbagai jenis/tipe pupuk, unsur perbaikan
metode penetapan dosis pupuk, pemilihan metode pemupukan yang tepat, dan
penentuan waktu dan frekuensi dalam aplikasi pupuk (Sulistyo, 2014).
Pemupukan secara mekanis dengan Fertilizer Spreader menjadi prioritas
pemupukan utama karena hasil pengamatan menunjukan bahwa penyebaran
pupuk lebih merata sehingga perkembangan akar dapat lebih seimbang. Selain itu
juga, tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit sehingga memudahkan pengawasan
dan pekerjaan lebih efisien. Pemupukan secara mekanis dengan Fertilizer
Spreader memiliki kelemahan yaitu hanya diterapkan pada areal datar sampai
landai dengan kemiringan lereng 0-5o, dan terjadi kompetisi penyerapan hara
dengan gulma dibandingkan dengan pemupukan manual.
19

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di PT. Tritunggal Sentra


Buana maka disimpulkan bahwa diantara dua cara pengaplikasian pupuk urea
yang lebih efisien dari segi biaya yaitu dengan cara pemupukan mekanik (8%).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan, disarankan agar dalam peningkatan


produksi kelapa sawit sangat perlu diperhatikan teknik pemupukan dengan baik
dan benar pada TM kelapa sawit untuk mencapai hal tersebut maka diharapkan
kerja sama yang baik dari semua karyawan yang ada di perusahaan.
20

DAFTAR PUSTAKA

Ditjenbun,. 2016. Pdf Pertumbuhan Areal Kelapa Sawit Meningkat. (online).


http://ditjenbun.pertanian.go.id/setditjenbun/berita-238-pertumbuhan-
areal-kelapa-sawit-meningkat.html. Diakses 27 Mei 2019.

Hidayat, W. 2012. Manajemen pemupukan pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis


guneensis Jacq.) di Tambusai Estate, PT. Panca Surya Agrindo, First
Resources Ltd., Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Mangoensoekarjo, S. 2015. Manajemen Tanah Dan Pemupukan Budidaya


Perkebunan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

PT. Tri Tunggal Sentra Buana. 2018 Jenis-Jenis Pupuk Dan Dosis Pupuk.

Poeloengan Z, Fadli ML, Winarna, Rahutomo S, Sutarta ES, 2007. Permasalahan


pemupukan pada perkebunan kelapa sawit.

Riwandi. 2014. Rekomendasi pemupukan kelapa sawit berdasarkan analisis tanah


dan tanaman.

Saputra, 2011. Evaluasi Pemupukan pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)
di Kebun Radang Seko Banjar Balam, PT Tunggal Perkasa Plantation,
Inragiri Hulu, Riau.

Sulistyo, B. 2014. Budi daya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Dengan
Sistem Kemitra. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
21
22

1. Pemupukan Mekanik (Fertilizer Zprider)

2. Pemupukan Manual
a. Penguntilan Pupuk (Pembagian Pupuk)

b. Pengaplikasian Pupuk (Penaburan Pupuk)

Anda mungkin juga menyukai