Oleh :
AKADEMI FARMASI
YAYASAN AL-FATAH
BENGKULU 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
DI APOTEK SENTOSA
KOTA BENGKULU
Oleh
Destara Haris Nando
Dwi Kanti Prindani Putri
Mutiara Nanda Elyastuti
Silvia Anel Fiarti
Disetujui Oleh
Disahkan Oleh
NIK : 011989051701201401
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan juga dalam pembuatan laporan ini
penulis telah banyak menerima bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
Bengkulu.
4. Ibu Putri Dewi Sartika, S. Farm., Apt selaku Apoteker Apotek Sentosa
(PKL)
6. Para Dosen dan Staf Karyawan Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu yang
iii
7. Kepada kedua Orang Tua kami yang telah senantiasa mendo’akan untuk
8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PKL ini.
kebaikan yang telah di berikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
penulis harapkan untuk kesempurnaan yang akan datang. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi calon
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Perencanaan.............................................................................. 21
b. Pengadaan ................................................................................ 21
c. Penyimpanan ............................................................................ 21
v
d. Administrasi ............................................................................. 21
e. Keuangan.................................................................................. 22
G. Perpajakan ............................................................................................ 31
a. Perencanaan.............................................................................. 37
b. Pengadaan ................................................................................ 37
c. Penyimpanan ............................................................................ 38
d. Administrasi ............................................................................. 39
e. Keuangan.................................................................................. 40
1) Pemasukan ........................................................................... 40
vi
2) Pengeluaran .......................................................................... 40
E. Pelayanan Resep................................................................................... 40
F. Perpajakan ............................................................................................ 43
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 45
B. Saran ..................................................................................................... 46
LAMPIRAN ..................................................................................................... 48
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan tenaga kerja kesehatan saja,
tetapi tanggung jawab bersama yang memiliki hak dan potensi untuk
Toko Obat, Rumah Sakit, Puskesmas, dan Instalasi Farmasi Kabupaten / Kota.
kualitas sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
1
2
Kerja Lapangan adalah suatu proses pembelajaran pada unit kerja secara
administrasinya.
1. Tujuan umum
lingkungan kerja.
2. Tujuan khusus
Apotek
profesinya.
jawab.
1. Bagi Mahasiswa
kefarmasian
pelayanan kesehatan
FATAH BENGKULU.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional. Pada Pasal yang sama Ayat 3 dijelaskan Bahwa
yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dan pada ayat 6
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga
Tahun 2017 Tentang Apotek. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud
6
7
pekerjaan kefarmasian.
Kefarmasian.
4. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
7. Surat Izin Apotek yang selanjutnya disingkat SIA adalah bukti tertulis
praktik kefarmasian.
10. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter
11. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
12. Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
13. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
16. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut
di bidang kesehatan.
Apoteker :
berlaku.
diberikan
(Anonim, 2003)
farmasi antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
C. Pendirian Apotek
Apotek (SIA). SIA adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri Kesehatan
tempat tertentu.
3. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan
sediaan farmasi.
antara lain :
kefarmasian;
memiliki jarak minimal dari apotek lain dan sarana apotek dapat didirikan
pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar
lainnya. Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh
dan toilet.
kebakaran yang befungsi baik, ventilasi dan sistem sanitasi yang baik
dan memenuhi syarat higienis, Papan nama yang memuat nama apotek,
apotek.
ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek pada pasal 1 dijelaskan
bahwa APA adalah seorang apoteker yang telah diberikan Surat Izin
Daya Manusia (SDM) secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan
meningkatkan pengetahuan.
apotek adalah:
pemilik modal jika bekerja sama dengan pemilik sarana apotek. Fungsi
kegiatan apotek
kegiatan apotek
adalah:
secara lengkap.
keuntungan.
dan mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
perundang-undangan lainnya.
keluarkannya:
tertentu dan obat lainnya dan seluruh resep yang tersisa di apotek.
DinasKesehatan Kabupaten atau Kota atau petugas yang diberi wewenang tentang
meningkatkan pengetahuan.
lainnya.
yang diberikan baik kepada dokter atau tenaga kesehatan lain maupun
kepada masyarakat.
21
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Penyimpanan
Obat atau bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari
obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin
kestabilan bahan.
d. Administrasi
yang berlaku.
obat
e. Keuangan
biaya rutin dari apotek. Biaya rutin yakni seperti: gaji karyawan,
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat
tidak kasat mata dan tidak berujung pada kepemilikan. Dengan semakin
dengan memberikan pelayanan prima yaitu jika perlakuan yang diterima oleh
pelanggan lebih baik daripada yang diharapkan, maka hal tersebut dianggap
selalu diwujudkan suatu perusahaan dalam hal ini adalah apotek, maka perlu
1. Pelayanan Resep
berat badan pasien; nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta,
pemberitahuan.
2) Penyiapan obat
a) Peracikan
b) Etiket
d) Penyerahan Obat
1) Informasi Obat
2) Konseling
produk obat yang sudah ditarik. Hendaknya aktif mencari masukan tentang
penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus
penderita yang sering mengalami reaksi alergi pada penggunaan obat dan
dalammengkonsumsi obat.
dalammengkonsumsi obat.
dibayar padakasir dan dicatat pada buku penjualan bebas oleh kasir. Pada
saat pergantian shift,kasir akan menghitung jumlah uang yang masuk dan
5. Pelayanan Narkotika
pasal Pasal 102 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Penggunaan sediaan
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
disalurkan oleh Industri Farmasi dan pedagang besar farmasi yang telah
penerimaan narkotika dan OKT harus juga ditanda tangani oleh APA
berikut:
30
a. Tempat tersebut seluruhnya terbuat dari kayu atau bahan lain serta
sehari-hari.
dari 40 x 80 x 100 cm, maka harus dibuat pada tembok atau lantai.
saja. Apabila resep itu hanya ditebus sebagian,maka sebagian lagi juga
harus ditebus pada apotek yang sama. Dalam resep pada peracikannya,
nomor resep, nama, dan alamat pasien, nama dan alamat dokter, serta
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan
pengetahuan.
G. Perpajakan
yang dipungut daerah antara lain berupa izin pendirian apotek, pajak reklame,
pajak Bumi dan Bangunan (PBB), retribusi sampah. Sedangkan pajak yang
PEMBAHASAN
Dimana pelaksanaan kegiatan dimulai dari hari senin hingga sabtu pada pukul
17.00 –22.00 WIB dengan jumlah mahasiswa magang terdiri dari 4 orang
32
33
D. Pengelolaan
meningkatkan pengetahuan.
34
PSA APOTEKER
Keterangan :
: Garis Komando
Apotek)
3. Eka : Administrasi
2) Ruang tunggu, berada pada sisi depan dari tempat parkir yang
prakteknya.
sejenis.
b) Prasarana
3) Alat lainnya : Tv, kipas angina, Alat Timbangan, Rak Obat, Lemari
a. Perencanaan
Apabila ada obat yang habis atau menjelang habis maka ditulis pada
buku defecta, kemudian dari buku defecta nama-nama obat yang akan
b. Pengadaan
terlebih dahulu, dengan cara pengecekan pada barang yang telah atau
38
atau hampir habis dicatat pada buku defecta dan dipindahkan ke Surat
psikotropika.
c. Penyimpanan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dimana obat-obat
digunakan pola FIFO (First In First Out) yaitu barang yang datang
lebih awal maka dikeluarkan lebih dulu. Ada juga pola FEFO (First
pintu, yang terbuat dari kayu yang mempunyai kunci yang kuat serta
d. Administrasi
menjadi 2, yaitu :
b) Biaya pajak
c) Biaya operasional
d) Biaya listrik
e) Biaya PDAM
e. Keuangan
pengeluaran apotek.
E. Pelayanan
dengan slogan 5S alias senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Karena hal
ini akan mempengaruhi konsumen karena dengan pelayanan yang baik dan
2) Resep diberi nomor dan dihargai serta pengecekan terhadap obat yang
akan mengambil obat lain yang kandungannya sama dengan obat yang
habis tersebut.
kepada pasien
4) Apakah pasien setuju dengan harga resep tersebut atau hanya diambil
sebagian.
5) Bila obat diganti apakah pasien setuju ?Bila pasien setuju, maka dapat
7) Jika terdapat obat narkotika, maka harus diberi garis merah dan
(a) Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan
kefarmasian di Apotek.
Resep diberi
nomor dan
dihargai
Dibayar Pasien
Resep
langsung membayar
dihargai
sebelum obat ketika obat
kembali
diberikan diserahkan
Obat disiapkan
(diracik,
pemberian etiket,
Obat diperiksa kembali, kemudian
dll)
diserahkan ke pasien dan
disertakan informasi mengenaicara
pemakaian obat.
43
F. Perpajakan
(dapat dipaksakan) dengan tiada jasa timbal balik (tegen prestasi) yang
umum.
sebanyak mungkin dengan berbagai rnacam sumber daya yang dimiliki, pada
sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin selektif dalam
sampai pasien menerima obat dan informasi obat. Suatu pelayanan farmasi
44
dikatakan baik apabila lama pelayanan obat dari pasien menyerahkan resep
sampai pasien menerima obat dan informasi obat di ukur dengan waktu.
pasien.
H. Strategi Pengembangan
Sehubungan dengan itu, maka perlu dianalisis faktor apa saja yang
1. Lokasi
tidak tercapai maka perlu strategi baru, namun jika tujuan strategi telah
tercapai, tidak boleh hanya terpaku pada strategi itu saja tetapi perlu
inovasi baru
3. Kerjasama
yang lainnya seperti apotek dan rumah sakit. Kerjasama dengan Apotek
lain dalam hal jika obat di apotek tidak tersedia maka dapat
sentosa.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dalam lemari khusus yang terbuat dari kayu dengan ukuran 40x80x100 dan
45
46
B. SARAN
dapat menjadi Apotek yang lebih maju, lebih besar dan di kenal banyak
pihak.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Buku Ilmu Resep Teori Jilid 1 : Jakarta.
Rizqy Dhea. 2015. Laporan prakerin di apotek. SMK Kes.Bhakti kencana. Garut
46