KABUPATEN BANDUNG
DISUSUN OLEH
2021
LEMBAR PENGESAHAN MAGANG
DI
Disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Farmasi
STIKes Muhammadiyah Ciamis
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Mata kuliah Magang II ini merupakan salah satu mata kuliah yang
terdapat dalam semester IV program studi D3 Farmasi STIKes Muhammadiyah
Ciamis. Laporan Magang II ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka untuk itu, pada kesempatan kali penulis menyampaikan
terima kasih, jazakallah khairan katsiran kepada :
1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, yang telah memberikan doa dan
dukungan moril yang sangat berarti dalam proses Penyusunan laporan ini.
2. Ibu apt. Nia Kurniasih M.Sc selaku ketua program studi D3 Farrmasi STIkes
Muhammadiyah Ciamis.
3. Bapak apt. Deden Safa’at S.Farm selaku Pembimbing Lapangan di
Puskesmas Kertasari kabupaten Bandung, yang telah memberikan arahan
dan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung.
4. Wiyandi Komari Amd.farm sebagai Tenaga Teknis kefarmasian Puskesmas
Kertasari yang membantu dalam proses kegiatan Magang ini berlangsung.
5. Bapak David Nugraha M.farm, selaku Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan untuk menyusun laporan ini.
6. Seluruh Dosen pengajar dan asisten Program Studi D3 Farmasi STIKes
Muhammadiyah Ciamis yang banyak memberikan bantuan demi kelancaran
proses penulisan dan penyusunan Laporan Magang ini.
7. Seluruh staff dan karyawan Puskesmas Kertasari yang sangat membantu
menyemangati selama kegiatan berlangsung.
ii
8. Rekan rekan mahasiswa D3 Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis yang
telah memberikan semnagat untuk menyelesaikan laporan Magang dan
Proses Kegiatan magang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .....................................
A. Manajement Sumber Daya Manusia di Apotek Puskemas
kertasari .............................................................................................
B. Manajement Pengelolaan Sediaan Farmasi ....................................
a. Perencanaan ...................................................................................
b. Permintaan dan Pengadaan............................................................
c. Penerimaan ....................................................................................
d. Penyimpanan .................................................................................
e. Pendistribusian .............................................................................
f. Pengendalian .................................................................................
g. Pencatatan dan Pelaporan ..............................................................
h. Administrasi ..................................................................................
C. Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas Kertasari .......................
a. Pelayanan Resep dan Pengkajian Resep .......................................
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO) ...................................................
BAB IV KESIMPULAN .....................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas).
Puskesmas menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang terjangkau oleh
pemerintah dan masyarakat
Pembangunan Kesehatan masyarakat adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh
upaya pembangunan keehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, pelayanan kefarmasian merupakan
salah satu faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi
sendiri merupakan salah profesi yang mengalami perkembangan dengan orientasi
pada obat yang berubah menjadi orientasi pada pasien. Bertanggung jawab dan
memberikan pelayanan dalam profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk
mencapai tujuan akhir yaitu dengan peningkatan kualitas hidup pasien, berdasarkan
asas pharmaceutical care
Proses pembelajaran merupakan hal yang sangan penting bagi peserta
didik yang bertujuan untuk memperoleh keberhasilan. Tujuan pendidikan yang
diberikan melalui pendidikan dikelas, laboratorium maupun dilapangan. Untuk
mencapai pengalaman belajar yang dilaksanakan dilapangan dengan tatanan nyata
dan komprehensif sehingga mahasiswa lebih paham, siap dan mandiri, maka
dilaksanakannya Mata Kuliah Magang II pada mahasiswa semester IV Tingkat II
Program Studi D3 Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis. Dengan adanya
1
2
magang ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi
pada dunia kerja, sehingga mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dunia
kerja dan belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak dapat
diaplikasikan langsung pada pasien dengan diberikan bimbingan dan arahan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata kuliah magang II ini diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan mampu melakukan pelayanan, administrasi dan etos
kerja kefarmasian di lingkungan kerja sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti mata kuliah magang II mahasiswa mampu :
1. Mengenal peran, kewajiban, dan tanggung jawab seorang Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK) di Faskes tk 1 atau Puskesmas.
2. Dapat melakukan pekerjaan kefarmasian
3. Mengetahui pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas meliputi
penerimaan, perencanaan, dan rekapitulasi pengeluaran sediaan farmasi
di puskesmas.
4. Mengetahui alur pelayanan kefarmasian di puskesmas
5. Mengetahui dan memahami pengolaan pelayanan resep sesuai standar
pelayanan kefarmasian dipuskesmas
C. Pelaksaan
1. Waktu Pelaksaan : 09 Agustus sampai 31 Agustus 2021, selama 3 minggu.
2. Peserta : Mahasiswa Tk II, semester IV program studi D3 Farmasi STIkes
Muhammadiyah Ciamis
3. Tempat pelaksaan : Puskesmas Kertasari, Kabupaten Bandung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
a. Definisi Puskesmas
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang pusat
kesehatan masyarakat, puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah
sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan terdiri dari empat pilar yaitu upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. (Kemenkes RI 2019)
Jenis pelayanan yang berada dan diberikan di puskesmas adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi :
1. Pelayanan pengobatan (kuratif) adalah suatu rangkaian dari pengelolaan
obat yang merupakan tahapan akhir dari suatu pelayanan kesehatan yang
ikut menentukan efektivitas upaya pengobatan oleh tenaga medis kepada
pasien.
2. Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitattif) adalah suatu kegiatan dalam
upaya pemulihan kesehatan.
3. Upaya pencegahan (preventif) adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
pencegahan suatu penyakit dengan memelihara kesehatan lingkungan
atau perorangan.
4. Upaya peningkatan kesehatan (promotif) adalah merupakan kegiatan
untuk memelihara kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat
3
4
d. Tujuan Puskesmas
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/Menkes/SK/II/2004, Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2012.
e. Persyaratan Puskesmas
Berdasarkan Perturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 syarat
puskesmas adalah sebagai berikut :
a) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
b) Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih
dari 1 (satu) Puskesmas.
c) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan
aksesibilitas.
f. Pelayanan Farmasi di Puskesmas
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian meliputi dua kegiatan yaitu yang
bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi dan kegiatan
pelayanan farmasi klinik yang harus didukung oleh sumber daya manusia,
sarana dan peralatan dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan
meminimalkan risiko terjadi efek samping obat untuk keselamatan pasien
(Susyanty et al. 2020)
Pelayanan Farmasi di Puskesmas digolongkan menjadi 2 yaitu,
Pengelolaan sediaan farmasi dan Pelayanan Farmasi Klinik.
A) Pengelolaan sediaan farmasi
9
a. Tugas pokok :
a) Melakukan pelayanan resep mulai dari menerima resep, meracik,
mempersiapkan obat sesuai resep dan kebutuhan (dispensing) dan
menyerahkan obat sesuai resep kemudian menjelaskan kepada pasien
tentang pemakaian obat (PIO)
b) Melaksanakan pencacatan harian dan pengeluaran harian obat di apotek
puskesmas
b. Fungsi :
Sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan pekerjaan
kefarmasian Puskesmas dalam Pengelolaan dan pencatatan obat dan
perbekalan kesehatan di puskesmas.
c. Uraian Tugas atau tanggung jawab :
a) Mengkoordinir pencatatan harian diruang pelayanan apotek Puskesmas
b) Memastikan kegiatan kefarmasian diruang pelayanan apotek berjalan
sesuai dengan prosedurnya.
29
30
c) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh apoteker sesuai bidang tugas
demi kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan farmasi di apotek
Puskesmas Kertasari.
d. Penyimpanan
Sediaan farmasi dan alat kesehatan disimpan didalam gudang
obat puskesmas yang berada tidak jauh dari Apotek Puskesmas. Gudang
obat Puskesmas Kertasari berukuran kurang lebih 3x4 meter persegi.
Dalam gudang terdapat ventilasi udara yang berfungsi sebagai
pengendali udara diruangan gudang yang ditujukan agar obat obat dan
alat kesehatan tidak rusak. Lantai gudang terbuat dari semen dan
keramik. Sistem penyimpanan obat digudang berdasarkan alfabetis
dengan rotasi penyimpanan kombinasi FIFO dan FEFO. Obat obat
yangf perlu disimpan didalam suhu dingin seperti suppositoria disimpan
didalam kulkas. Untuk obat obat High Alert diPuskesmas masih belum
mempunyai tempat khusus untuk tempat penyimpanannya sehingga
penyimpanannya masih disatukan dengan obat-obat yang lain.
34
Kertasari untuk Golongan narkotik itu tidak ada hanya ada obat
Carbamazepin dan Misoprostol.
Secara umum penyimpanan penyimpanan obat di Puskesmas
Kertasari sudah sesuai dengan teori mengenai penyimpanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan. Akan tetapi ada kekurangan yaitu gudang
kurang luas sehingga banyak sekali obat yang disimpan dalam kardus
dan bertumpuk tumpuk. Tidak ada pengontrol suhu sehingga dalam
mengakibatkan mengurangi mutu obat, penyimpanan untuk obat obat
High Alert harus mempunyai tempat khusus untuk penyimpanannya.
e. Pendistribusian
Pendistribusian obat merupakan kegiatan untuk menyalurkan
obat dari puskesmas induk ke unit-unit pelayanan kesehatan seperti ke
Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa).
Sebelum melaksanakan pelayanan di masing masing unit pelayanan
petugas dari unit yang membutuhkan obat-obatan dan alat kesehatan
akan menghubungi pihak Puskesmas Induk melalui pesanan baik via
online atau petugas unit yang dating lansung ke puskesmas induk.
f. Pengendalian
1. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas Kertasari dilakukan dengan memperhitungkan secara
matang obat apa saja yang diperlukan Puskesmas Kertasari.
2. Pengendalian Penggunaan
Pengendalian penggunaan obat di Puskesmas Kertasari
dilakukan dengan melihat data, pola konsumsi obat, jumlah resep,
dan kartu stok.
3. Penanganan obat rusak, dan kadaluwarsa
Penanganan obat rusak di Puskesmas Kertasari yaitu dengan
cara disimpan secara terpisah kemudian membuat Berita acara obat
rusak yang akan ditembuskan kepada Dinas kesehatan Kabupaten
Bandung yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Kertasari.
Penanganan obat kadaluwarsa di Puskesmas Kertasari yaitu
dengan dipisahkan dan dibuatkan Berita Acara dan dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk dikembalikan.
Untuk proses pengembalian obat kadaluwarsa hendaknya
diperhatikan beberapa hal :
1. Tanggal Kadaluwarsa obat
2. Nomer Batch
3. Jumlat obat
4. Nama obat
37
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Mata Kulian Magang II di Puskesmas
Kertasari Kab. Bandung selama 3 minggu, yang dimulai dari tanggal 9
Agustus sampai 31 Agustus 2021, banyak sekali mempelajari tentang
bagaimana cara melakukan pelayanan kefarmasian di Puskesmas kertasari
yang meliputi :
1. Mengetahui dan merealisasikan Pekerjaan Kefarmasian dipuskesmas.
2. Memahami Manajement pengelolaan perbekalan sediaan farmasi
Dipuskesmas.
3. Sistem Pengolaan obat di Puskesmas Kertasari berjalan dengan baik
sehingga kegiatan saling berhubungan dan tidak mengganggu kegiatan
lainnya.
4. Sistem pengadaan obat di Apotek Puskesmas kertasari berdsarkan
LPLPO yang dikirmkan ke Dinas Kesehatan.
5. Sumber Daya Tenaga Kerja di Puskesmas kertasari yang telah
mempunyai skil, totalitas dan loyalitas yang baik.
B. Saran
1. Perlu adanya perluasan gudang agar tidak terjadi penumpukan
persediaan obat.
2. Pemberian informasi obat lebih ditingkatkan kembali agar tercapai
tujuan dari pengobatan.
3. Penyimpanan obat high alert hendakanya ada tempat khusus agar tidak
terjadi penurunan mutu obatnya.
4. Di apotek Puskesmas Jeulingkee sebaiknya sediaan sirup kering di
campur terlebih dahulu dengan air sebelum diserahkan kepada
pasien dan perlu adanya buku penunjang sebagai pedoman dalam
melakukan pelayanan kefarmasian tentang informasi obat, seperti : ISO
41
42
Susyanty, A. L., Yuniar, Y., Herman, M. J., & Prihartini, N. (2020). Kesesuaian
Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Media Penelitian
Dan Pengembangan Kesehatan, 30(1), 65–74.
https://doi.org/10.22435/MPK.V30I1.2062.
43
44
LAMPIRAN