Pada kesempatan ini penulis ingin menyapaikan rasa terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Orang tua tercinta, ayahanda La Ode Jaudu dan Ibunda Muliati yang telah
memberikan segala doa, nasihat, dukungan moril maupun materi selama
menempuh pendidikan hingga ditahap akhir penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
2. Bapak Muh. Risal Tawil, SKM.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Kesehatan
Nasional Kota Baubau.
3. Bapak Sapril, SKM.,M.Sc selaku direktur Politeknik Baubau.
4. Bapak Asriadi, SKM.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Politeknik
Baubau.
5. Bapak Muhammad Tasjiddin Teheni, S.Si.,M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma Tiga Farmasi Politeknik Baubau.
6. Ibu Apt. Wa Ode Syafriah, S.Farm.,M.Si selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta meluangkan waktu dan
pikirannya dalam membimbing penulis sejak awal perencanaan penelitian
hingga selesainya dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
7. Ibu Evi Mustiqawati, S.Si.,M.Biomed selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta meluangkan waktu dan
pikirannya dalam membimbingi penulis sejak awal perencanaan penelitian
hingga selesainya dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
8. Ibu Apt. Sri Yolandari, S.Si.,M.Si selaku penguji yang telah banyak
memberikan penulis bantuan dan pengarahan serta meluangkan waktu dan
pikirannya dalam membimbing benulis.
9. Bapak La Igu, SKM selaku Kepala Puskesmas Lapandewa yang telah
memberikan kesempatan kepada saya sehingga dapat meksanakan penelitian
di Puskesmas Lapandewa dengan baik dan lancer.
10. Bapak/Ibu dosen Program Studi Diploma Tiga Farmasi Politeknik Baubau
yang dengan tulus berbagi ilmu dan pengetahuan serta pengalamannya
sehingga dapat di jadikan bekal dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
11. Kepada sahabat saya Aktaniar yang selalu medukung, membantu, dan selalu
ada buat saya.
12. Semua rekan-rekan mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Farmasi
Politeknik Baubau angkatan 2018 yang telah memberikan dukungan satu
sama lain selama proses penyusunan smoga sukses selalu buat kita semua dan
jangan berhenti sampai disini teruslah berjuang.
13. Bagi orang-orang yang tidak sempat disebutkan dalam lembaran yang singkat
ini kiranya mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT atas segala
bantuan dan kebaikan yang telah di berikan kepada saya selama ini.
Terima kasih atas semua bantuan, semoga menjadi amal saleh bagi kita
semua aminn. Penulis menyadari bahwa barya tulis ilmiah ini masih
memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan karya
tulis ilimiah ini. Smoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
perkembangan ilmu pengetahuan.
Halaman
Halaman Sampal
Kata Pengantar..................................................................................................... v
Daftar Tabel......................................................................................................... x
Daftar Gambar.................................................................................................... xi
Abstrak................................................................................................................ xv
Abstrack.............................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penilitian................................................................................. 2
D. Manfaat Penilitian.................................................................................. 2
A. Landasan Teori................................................................................... 4
B. Kerangka Konsep............................................................................... 18
C. Dasar Pemikiran................................................................................. 18
D. Definisi Operasional.......................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 21
A. Jenis Penelitian................................................................................... 21
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................ 21
C. Populasi dan Sampel.......................................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 23
E. Teknik Analisis Data.......................................................................... 24
F. Penyajian Data.................................................................................... 25
A. Kesimpulan...................................................................................... 36
B. Saran................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL PENELITIAN
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Lampiran 02 Kuesioner
Lampiran 05 Dokumentasi
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
Ekslusi : dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak
Primer : data yang langsung didapatkan dari sumber dan diberikan kepada
pengumpul data/peneliti.
Coding : kegiatan merubah data berbentuk huruf atau kalimat menjadi data
Entry data : melakukan entry data dari kuisioner ke paket program komputer
Cleaning : pengecekan kembali data yang sudah ada masuk dari kemudian
This study aims to determine the level of patient compliance with the use of drugs
in patients with ISPA the Lapandewa Health Center with a descriptive method.
With the inclusion criteria of ISPA patients at the Lapandewa Center in January-
juny 2021 who received treatment at the Lapandewa Health Center and were
willing to be respondents and communicate well. This study uses MMAS-8
analysis to measure the level of patients compliance, namely high adherence
8,11% (n=3), moderate adherence 40,54% (n=15), and low adherence 51,35 %
(n=19). These results indicate that patient compliance with the use of ISPA drugs
at the Lapandewa Health Center is still low, so it is necessary to increase
anwarences to patients so that they always routinely take the drugs given to
prevent lung infections
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap saat. Salah satu penyakit infeksi itu adalah infeksi saluran pernafasan
Penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA
setiap tahunya. Bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia mempunyai mortalitas
terjadi pada masyarakat. Infeksi ini terbagi berdasarkan wilayah yaitu infeksi
saluran pernapasan akut atas dan infeksi saluran pernafasan akut bawah.
besar disebabkan oleh virus akan tetapi antibiotik banyak diresepkan untuk
ISPA yaitu 40 orang dan pada tahun 2020 jumla penderita penyakit ISPA
yaitu 65 orang. Kemudian pada tahun 2021 periode januari-juni jumlah pasien
Buton Selatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
3. Manfaat Praktis
penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teoritis
penyakit dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang
linkungan, dan faktor pejamu (faktor yang terdapat pada manusia yang dapat
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ditemukan bahwa gejala utama yang
terlihat sekitar 1-3 hari setelah penularan dari batuk yang mengandung virus.
Tanda dan gejalanya yaitu hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan,
batuk, sakit kepala yang ringan, bersin-bersin, mata berair, sedikit demam
atau tidak ada demam (dewasa : <390C, anak-anak : <380C) dan merasa
adalah faktor demografi yang terdiri dari tiga aspek yaitu usia, jenis kelamin,
dan pendidikan. Serta faktor biologis yang terdiri dari dua aspek yaitu status
gizi dan kondisi rumah (Notoadmojo, 2007). Syarat rumah sehat meliputi
bahan bangunan yang terdiri dari jenis lantai, dinding, atap, tiang rumah,
ventilasi, pencahayaan, serta faktor populasi yang terdiri dari dua aspek yaitu
cerobong asap dan kebiasaan merokok (Suhandayani, 2007). Faktor lain yang
adalah masuk atau di masukkannya zat energi atau komponen lain kedalam
udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu udara
yang telah di tetapkan. Pencemaran udara akibat kebakaran hutan, gas buang
dari transportasi dan industri, asap rokok, asap pembakaran di rumah tangga,
dan asap obat nyamuk bakar juga merupakan ancaman kesehatan lingkungan
dengan sendirinya. Sementara itu ISPA yang di sebabkan oleh bakteri seperti
penginfeksian. Tetapi akibat dari pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat
enzim atau dinding selnya menjadi resisten terhadap antibiotik (Karch, 2011).
yang tidak di perlukan, dan peningkatan biaya pengobatan (Llor and Bjerrum,
2014).
dalam jangka waktu yang lama, pemberian antibiotik baru yang berlebihan,
sanitasi yang buruk, dan pemahaman pasien yang salah terhadap antibiotik
Hawks, 2009).
1. Terapi non-farmakologis
a. Memperbanyak minum
Selain itu minuman air putih serta jus di laporkan dapat meningkatkan
sistem imun.
b. Kompres hangat
a. Terapi simptomatik
secara sentral.
b. Antiviaral
gejala. Misalnya pada pasien yang sedang hamil, bayi usia <6 bulan,
3. Terapi antibiotik
Antibiotik adalah zat kimia yang di hasilkan oleh fungi dan bakteri,
yang di buat semisintetis juga termaksud kelompok ini begitu pula semua
yang mirip dengan infeksi. Selain itu pemakaian antibiotik tanpa di dasari
potensi reaksi obat berlawanan (RBO) yang di alami pasien. Bukti infeksi
kultur. Kultur perlu di laksanakan pada infeksi berat, infeksi kronik yang
mengancam nyawa.
Golongan antibiotik yang di gunakan pada pasien ISPA :
1. Penicilin
Waktu paruh sangat bervariasi antara lain pada bayi normal 3,7 jam,
pada anak 1-2 jam, sedangkan pada dewasa dengan ginjal normal 07-
1,4 jam. Pada pasien dengan gagal ginjal berat waktu paruh memanjang
2. Cefalosforin
Peroral Parenteral
Streptococcus pyogenes,
Pertama Cefradin Cefazolin Streptococcus pneumoniae,
Haemophils influenza,
Streptococcus pneumoniae,
Haemophils influenzae,
marcescens.
Haemophilus influenza,
Keempat E.Coli, Klebsiella spp,
marcescens.
3. Aminoglikosida
berikut :
Cefuroksim 2x500 mg
Dewasa : 2x250 mg
4 hari berikutnya.
Sinusitis kronik
Dewasa : 2x875 mg
hari berikutnya
mg selama 4 hari.
mg
Dewasa : 3x500
mg
alergi penicilin) mg
Dewasa : 4x500
mg
pada sinusitis)
Levofloksacin (hindari
wanita hamil)
antibiotik
Lini II : Amoksisilin,
Amoksiklav,
Makrolida
Moraxella Quinolon
S.pneumoniae Amoksi-klav,
Azitromisin,
Kortimoksazol.
Mereponem atau
Ceftazidime/Cefepine
+ Ciprofloksasin oral
B. KerangkaKonsep
Data pasien ISPA yang terdapat di
data rekam medik
Tingkat kepatuhan
1. Data pasien ISPA yang terdapat di data rekam medik yang meliputi
skala dikotomi, satu pertanyaan skala likert. Dari perhitungan skor akan di
dapat tiga kategori kepatuhan yaitu untuk skor perhitungan sama dengan 8
rendah (Morisky, et al, 2008; Krousel Wood, et al, 2009; Morisky and
DiMatteo, 2011).
dan 8).
obat (7).
al, 2009). Kuesioner MMAS-8 (The 8-item Medication Adherence Scale) ini
memiliki validasi dan reliabilitas yang baik dan sudah digunakan di berbagai
E. Rancangan Penelitian
Surat izin Universitas
Politeknik Baubau
N = 40
n = 37
Pengumpulan data
MMAS-8
Hasil penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
2021.
2. Sampel
pada peneliti ini sebanyak (37) sampel untuk pasien dewasa ISPA sampel
ini sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (kriteria inklusi adalah
a. Kriteria inklusi :
- Pada pasien rawat jalan dan data rekam medik pasien dewasa
b. Kriteria eksklusi :
kombinasi lainnya.
Keterangan :
n = Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
40
n=
(1+40 ( 5 % ) ²)
40
n=
¿¿
40
n=
1+ 40 ×0,0025
40
n=
1+0,1025
40
n=
1,1025
D. Pengumpulan Data
Data yang di kumpulkan yaitu data primer berupa kuesioner serta data
1. Pengolahan data
Ada 4 tahap dalam pengolahan data yaitu :
2. Analisis data
perhitungan skor akan didapat tiga kategori kepatuhan yaitu untuk skor
Adherence Scale) ini memiliki validasi dan reliablititas yang baik yang
sudah digunakan di berbagai negara (lee, et al, 2012 ; Chua, et al, 2013).
F. Penyajian Data
BAB IV
sebelah utara berbatas dengan Kecamatan pasar wajo, sebela timur berbatas
Sampolawa.
Desa Lapandewa
Desa Burangasi
B. Hasil Penelitian
Kabupaten Buton Selatan tahun 2021. Dimana datanya di ambil dari bagian
rekam medik dengan pasien penderita penyakit ISPA pada periode bulan
kepatuhan pasien pada penggunaan obat ISPA pada pasien yang ada di
jenis kelamin.
Laki-laki 9 24,32%
Perempuan 28 75,68%
Total 37 100%
32%) dan perempuan sebanyak 28 orang (75. 68%) pada hasil analisis ini
dapat di lihat bahwa jumlah dewasa penderita penyakit ISPA lebih banyak
terjadi pada perempuan dari pada laki-laki. Dari data yang di peroleh
bahwa mengapa pasien perempuan lebih dominan dari pada pasien laki-
seperti berkebun dan juga kondisi di lingkungan yang begitu dingin karena
perempuan; 75.68
Berdasarkan diagnosa
Pneumonia - -
Total 37 100
Analgesik
maleat (CTM)
Cefadroxil 2 1,46%
Becefort 3 2,19%
data yang telah di peroleh obat yang paling banyak di gunakan adalah
CTM (Chorpheniramine maleat) karena dapat meredakan alergi untuk
≤6 Rendah 19 (51,35%)
8 Tinggi 3 (8,11%)
adherence scale) dapat di ketahui bahwa sebagian besar pasien yang ada di
Lapandewa pada periode bulan januari-juni tahun 2021. Dari data yang di
menurun. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik diagram batang di
bawah ini :
jumlah kepatuhan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
rendah sedang tinggi
C. Pembahasan
Kabupaten Buton Selatan tahun 2021. Dimana datanya di ambil dari bagian
rekam medik dengan pasien penderita penyakit ISPA pada periode bulan
kepatuhan pasien pada penggunaan obat ISPA pada pasien yang ada di
lebih dominan dari pada pasien laki-laki karena sebagian besar penduduk
ISPA juga dapat di sebabkan oleh cuaca sehingga orang sensitif terhadap
makanan.
Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa obat yang paling banyak
alergi karena musim atau cuaca, misalnya radang selaput lendir hidung,
bersin, gatal pada mata, hidung dan tenggorokan, dan gejala alergi pada kulit,
usus, uterus), kontraksi sel-sel endotel dan kenaikan aliran limfe. Jika
histamin mencapai kulit misal gigitan pada serangga maka terjadi kemerahan
di sertai rasa nyeri akibat pelebaran kapiler atau terjadi pembengkakan yang
gatal akibat kenaikan tekanan pada kapiler. Histamin memegang peran utama
pada proses peradangan dan pada system imun. Dosis terapi antihistamin
rendah 51,35%, kepatuhan sedang 40,54%, dan kepatuhan tinggi 8,11%. Dari
hasil perhitungan tersebut dapat di ketahui bahwa jumlah pasien ISPA bukan
kepatuhan rendah yang di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor alasan
mengosumsi obat karena merasa terganggu oleh efek samping obat tersebut.
dengan alasan lupa dan terganggu oleh efek samping obat yang terdapat di
kuesioner MMAS-8 (The 8-item Medication Adherence Scale) yang telah di
telusuri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
B. Saran
perbandingan antara pasien dewasa dan pasien balita pada penderita ISPA di
Puskesmas Lapandewa.
DAFTAR PUSTAKA
Black J.M. and Hawks J.H., 2009, Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan, Salemba Medika, Jakarta.
Daroham N.E.P. dan Mutiatikum, 2009, Penyakit ISPA Hasil Riskesdas di
Indonesia, Puslitbang Biomedis dan Farmasi, 50-55.
Halim, F. 2012. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian ISPA pada
Pekerja di Industri Mebel Dukuh Tukrejo, Desa Bondo, Kecamatan
Bangsri, Kabupaten Jepar, Propinsi Jawa Tengah 2012, Skripsi. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Hidayat 2014. Ilmu Perilaku Manusia. Cetakan 1, Jakarta : Trans Info Media.
Setiabudi R., 2007, Pengantart Antimikroba Farmakologi dan Terapi,
Fakultas Kedokteran Univertitas Indonesia : Jakarta.
Karch A.M., 2011. Buku Ajar Farmakologi Keperawatan 2, ed., EGG, Jakarta.
Llor C. and Bjerrum L., 2014, Antimicrobial Resistance : Risk Associated With
Antibiotic Overuse and Initiatives to Reduce the Problem, Vol. 5 (6), 229-
241.
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Wood, M., Ward, H.J., 2008. Predictive Validity
of Medication Adherence Measure in an Outpatient Setting, Journal of
Clinical Hypertension, Vol. 10, No. 5, Hal : 348-354.
Morisky, D.E., Dimatteo, M.R., 2011. Improving the Measurment of Self-
Reported Medication Nonadherence : Final response, Journal of Clinical
Epidemiology, Vol. 64, Hal 258-263.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.
Vik, S.A., Maxwell, C.J., Hogan. D.B., Patten, S.B., Johnson, J.A., Slack, L.R.,
2005. Assesing Medication, Adherence Among Older Person in
Community Setting, The Canadian Journal of Clinical Pharmacology, Vol,
12, No, 1, p 152164.
Bulan
Agenda
NO
September
November
Agustus
Oktober
februari
Januari
Maret
April
Mei
Ket
1 Observasi
2 Pengajuan Judul
3 Penyusunan Proposal
4 Konsultasi Proposal
5 Seminar Proposal
6 Perbaikan Proposal
7 Pengambilan Sampel
8 Penelitian Sampel
9 Pengolahan Data
10 Konsultasi Hasil
Penelitian
11 Seminar/ ujian KTI
12 Perbaikan KTI
13 Pengumpulan KTI
BIODATA PENULIS
A. Identitas
Nama : Wa Ode Yuniar Kasi
NIM : PBC180028
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Rano, 02 Mei 2000
Suku/Bangsa : Buton
Agama : Islam
Alamat : Jln. Erlangga, Kel.Bone-Bone, Kec. Batupoaro,
BauBau Sulawesi Tenggara
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 2006 - 2012 : DSN 1 BOLA
Tahun 2012 - 2015 : MTSN 4 BUTON SELATAN
Tahun 2015 - 2018 : MADRASAH ALIYAH BOLA
Tahun 2018 - 2021 : Program Studi Diploma Tiga Farmasi
Tabel Kuesioner MMAS-8
(Puspitasari, 2012).