Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT LASA DI APOTEK KEMOTERAPI,


ICU, ICCU DAN HCU
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Hasanul Kiyan Al-Kayyis UAD/14070062024
Endang Lestari USB/1420282848
Gita Yanuarti UII/14811165
Fatihah Nurul Haqiqi STIFAR/1061411033
Asih Arum Sari UMP/1408020111
Harliana Rahim T. USB/1420282857

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 5
A. Latar Belakang .......................................................................................... 5
B. Tujuan ....................................................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA (SPO)................................................................ 7
A. Definisi ...................................................................................................... 7
B. Penandaan obat LASA .............................................................................. 7
C. Penyimpanan obat LASA ......................................................................... 7
D. Daftar Obat LASA .................................................................................... 8
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13
A. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 13
B. Solusi....................................................................................................... 18
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 19
A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Obat LASA disertai penandaan dan sudah diberi jarak ...................... 14
Gambar 2. Obat LASA disertai penandaan dan tidak diberi jarak ........................ 15
Gambar 3. Obat LASA tidak disertai penandaan dan tidak diberi jarak ............... 15
Gambar 4. Piracetam sudah diberi jarak ............................................................... 16
Gambar 5. Ceftriaxone dan Cefotaxime sudah diberi penandaan dan jarak ......... 16
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Obat Look a like (Bentuk/rupa mirip) ........................................... 8


Tabel 2. Daftar Obat Sound a Like (Suara Mirip) ................................................. 11
Tabel 3. Daftar Obat LASA ICU dan ICCU ......................................................... 14
Tabel 4. Sediaan LASA di satelit farmasi HCU ................................................... 17
Tabel 5. Sediaan LASA di satelit farmasi kemoterapi .......................................... 17
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat dan perbekalan farmasi merupakan bagian dari rencana pengobatan


pasien, oleh karena nya manajemen rumah sakit harus berperan secara kritis untuk
memastikan keselamatan pasien. Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert
Medications) merupakan obat yang memiliki persentase tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan /error dan kejadian sentinel (sentinel event),
obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome) termasuk obat-obat yang tampak mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan
Mirip / NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike / LASA), termasuk pula elektrolit
konsentrasi tinggi. Jadi, obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang
memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi,
dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi kesalahan dalam
penggunaan.
Obat LASA (Look Alike Sound Alike) merupakan obat-obatan yang terlihat
bentuknya mirip atau obat-obatan yang kedengarannya mirip atau dalam istilah
bahasa Indonesia disebutdengan NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip).
Menurut Permenkes No. 58 tahun 2014 tentang “Pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai”, obat-obat LASA termasuk dalam
kelompok obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medication) karena sering
menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kesalahan karena
LASA dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas. Studi retrospektif yang
dipublikasikan oleh American Journal of Health-System Pharmacy meneliti
kematian yang berhubungan dengan medication errors, 16% dikarenakan
pemberian obat yang salah dan 10% dikarenakan kesalahan pemberian rute obat.
Sebagian besar kesalahan tersebut berhubungan dengan obat-obat LASA. United
States Pharmacopoeia (USP) Center for the Advancement of Patient Safety
(CAPS) melaporkan bahwa antara tahun 2003 dan 2006, sekitar 3170 pasang obat
generic dan merk dagang membuat bingung penyedia layanan kesehatan di US.
Tahun 2008, USP merilis data mengenai detail evaluasi bahwa kesalahan obat-
obat LASA sekitar 1,4% menimbulkan efek yang membahayakan pasien. Sekitar
64,4% dikarenakan kesalahan dispensing baik oleh tenaga teknis kefarmasian
maupun farmasis.
Oleh karena bahaya yang ditimbulkan oleh obat LASA sangat besar, maka
perlu adanya suatu sistem pengelolaan dan penyimpanan yang tepat, untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien. Proses
pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan
kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem. Tujuan
utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik, tersedia
dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi
masyarakat yang membutuhkan.

B. Tujuan

Mengevaluasi penempatan dan penyimpanan obat-obat LASA di apotek


kemoterapi, ICU, ICCU dan HCU Rumah Sakit Prof. Margono Soekarjo.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA (SPO)

Berdasarkan Standar Prosedur Oprasional “Pelayanan Obat LASA” RSUD


Prof. Dr. Margono Soekarjo.

A. Definisi

Obat-obat LASA atau NORUM adalah obat-obat yang terlihat bentuknya


dan / atau terdengar pelafalannya mirip dengan atau obat lain.

B. Penandaan obat LASA

1. Obat LASA tergolong obat yang rentan terhadap medication error sehingga
perlu penanganan dan penandaan khusus.
2. Setiap obat LASA yang masuk dan diterima di gudang farmasi sentral Rumah
Sakit diberi tanda “OBAT LASA” pada kotak pembungkus (BOX OBAT).
Sedangkan penandaan pada tiap sediaan obat (ampul,vial ataupun obat oral)
dilakukan di masing-masing satelit farmasi sebelum obat diberikan kepada
pasien.
3. Tanda obat LASA adalah sebagai berikut :

LASA

C. Penyimpanan obat LASA

1. Obat LASA disimpan terpisah dengan obat LASA lainnya yang sama
jenisnya, dan disesuaikan dengan stabilitas penyimpanan.
2. Terdapat tanda LASA di tempat penyimpanan.
3. Tanda LASA pada kotak kemasan luar harus berada di sisi sebelah luar
sehingga mudah terlihat.
4. Bila perlu disimpan di dalam lemari pendingin, maka usahakan dimasukkan
dalam lemari pendingin yang terpisah.
5. Obat LASA yang berada di bangsal perawatan disimpan sesuai dengan
stabilitas obat dalam tempat terpisah dengan obat lain yang diberi tanda
LASA.

D. Daftar Obat LASA

Tabel 1. Daftar Obat Look a like (Bentuk/rupa mirip)

No. Nama Obat


1 Actapin 5mg Actapin 10mg
2 Albuman 2% 100ml Albuman 25% 100ml
3 Adalat oros Adalat 10mg
4 Allopurinol 100mg Allopurinol 300mg
5 Alphentin 100mg Alphentin 300mg
6 Alprazolam 0,5mg Alprazolam 1mg
7 Amdixal 5mg Amdixal 10mg
8 Amikasin 250mg inj Amiukasin 500mg inj
9 Amlodipin 5mg Amlodipin 10mg
10 Amoksan drop Amoxan sirup
11 Aminofusin hepar Aminofusin L-600
12 Aminofusin Paed Eas primer
13 Apolar zalp Apolar-N zalp
14 Asam traneksamat 250mg inj Asam traneksamat 500mg inj
15 Benocetam 800mg Benocetam 1200mg
16 Betaone 2,5mg Betaone 5mg
17 Brainact 250mg Brainact 500mg
18 Bleocin 30mg Paxus 30mg
19 Buvanest 0,5% Buvanest spinal heavy 0,5%
20 Canderin 5mg Canderin 16mg
21 Candesartan 8mg Candesartan 16mg
22 Captropil 25mg Captropil 12,5mg
23 Cardace 2,5mg Cardace 5mg
24 Cefadroxil 250mg Cefadroxil 500mg
25 Cefazol 1g inj Cefizox 1g inj
26 Ceftriaxone 1g inj Cefotaxim inj
27 Celebex 100mg Celebex 300mg
28 Cendo floxa TM Cendo Efrisel TM
29 Ceremax inf Nimodipin inf
30 Cholinar 500mg inj Cholinar 1g inj
31 Cisplatin 10mg inj Cisplatin 50mg inj
32 Clindamisin 150mg Clindamisin 300mg
33 Codein 10mg Codein 20mg
34 Codipront sirup Codiporn Cum expectorant
35 Cyclovid 200mg inj Cyclovid 500mg inj
36 Curasil 250mg Curasil 500mg
37 Diphenhydramin inj Thiamin inj
38 Doxorubicin 10mg inj Doxorubicin 50mg inj
39 Elkana syr Elakana CL syr
40 Epirubicin 10mg Epirubicin 50mg
41 Fargoxin inj Tiaryt inj
42 Flamicort 40mg Flamicort 50mg
43 Fosmycin 1g inj Fosmycin 2g inj
44 Frego 5mg Frego 10mg
45 GCM GCM forte
46 Glimepirid 1mg Glimepirid 2mg
47 Glucobay 50mg Glucobay 100mg
48 Glucovance 250mg/2,5mg Glucovance 500mg/5mg
49 Granon 1mg inj Granon 3mg inj
50 Haloperidol 0,5mg Haloperidol 1,5mg
51 Harnal D 0,2mg Harnal ocas 0,4mg
52 Humalog Humalog mix 25
53 Hyperil 2,5mg Hyperil 5mg
54 Imboost Imboost forte
55 Induxin inj Pospargin inj
56 Lopamiro 300/30ml Lopamiro 370/50ml
57 Irbesartan 150mg Irbesartan 300mg
58 Irvell 150mg Irvell 300mg
59 Kalnex 250mg Kalnex 500mg
60 Kalxetin 10mg Kalxetin 20mg
61 Ketorolac 1% Ketorolac 3%
62 Lipitor 10mg Lipitor 30mg
63 Lodomer 2 Lodomer 5
64 Lyrica 75mg Lyrica 150mg
65 Meloxicam 7,5mg Meloxicam 15mg
66 Merlopam 0,5mg Merlopam 2mg
67 Methyl prednisolon 4mg Methyl prednisolon 8mg, 16mg
68 Meropenem 0,5mg Meropenem 1mg
69 Mikasin 250ng inj Mikasin 500ng inj
70 Mydiadril 0,5% Mydiadril 1%
71 Neurotam 800mg Neurotam 1200mg
72 Norvask 5mg Norvask 10mg
73 Novomix Novorapid
74 Olmetec 20mg Olmetec 40mg
75 Oscal 0,25mg Oscal 0,5mg
76 Paxus 6mg/ml Paxus 30mg
77 Pionix 15 Pionix 30mg
78 Piracetam 400mg Piracetam 800mg, 1200mg
79 Piracetam 1g inj Piracetam 3g inj
80 Piroxicam 10mg Piroxicam 20mg
81 Pravinat 10mg Pravinat 20mg
82 Propanolol 10mg Propanolol 40mg
83 Propyretic 160mg Propyretic 240mg
84 Ramixal 2,5mg Ramixal 5mg
85 Retivit cap Retivit plus
86 Rifampisin 300mg Rifampisin 400mg, 600mg
87 Salbutamol 2mg Salbutamol 4mg
88 Salofalk 250mg Salofalk 500mg
89 Sanmol drop Sanmol sirup
90 Santa e-100 Santa e-400
91 Simvastatin 10mg Simvastatin 20mg
92 Spironolacton 25mg Spironolacton 100mg
93 Spiriva refile Spiriva combo
94 Tenapril 2,5mg Tenapril 5mg
95 Twynsta 40/5mg Twynsta 80/10mg
96 Valsartan –NI 80mg Valsartan –NI 160mg
97 Thyrozol 5mg Thyrozol 10mg
98 Ventolin nebules Ventolin inhaler
99 Vinblastine Vincristine
100 Vitamin A 6.000iu Vitamin A 20.000iu
101 Vometa drop Vometa sirup
102 Xitrol SM Hervis acyclovir TM
103 Dextrometorfan syr Ibuprofen syr

Tabel 2. Daftar Obat Sound a Like (Suara Mirip)

No Nama Obat Nama Persamaan Obat


1 Asam TRANEXamat Asam MEFENamat
2 CARBOplatin CISplatin
3 cetTAZidine ceFAZolin- cefTRIAXone
4 chlorproMAZINE chlordiazePOXIDE
5 clonazePAM cloNIDINE- cloZAPINE
6 DAUNOrubicin DOXOrubicin
7 dimenhyDRINATE diphenhydrAMINE
8 DOBUTamine DOPamine
9 DOCEtaxel PACLitaxel
10 EPINEPHrine NORepinephrine- ePHEDrine
11 fentaNYL SUFentanil
12 gliQUIDON gliBENCLAMID
13 ketoROLAC ketoPROFEN
14 LORazepam ALPRAZolam
15 metFORMIN metronidazole
16 niCARdipine NIFEdipine
17 novoRAPID novoMIX
18 PHENobarbital PENTobarbital
19 prednoSONE prednisoLONE
20 sandlMMUNE sandoSTATIN
21 Slmarc Semax
22 sulfaSALAzine sulfadiazine
23 vinBLAStine vincristine
BAB III.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Obat-obat LASA atau NORUM adalah obat-obat yang terlihat bentuknya


dan/atau terdengar pelafalannya mirip dengan obat yang lain. Look Alike Sound
Alike merupakan kemiripan nama obat, bentuk kemasan dan pelafalan yang dapat
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat ke pasien sehingga meningkatkan
medication error, terlebih apabila kedua/lebih jenis obat tersebut memiliki indikasi
yang berbeda. Selain itu kesalahan obat tersebut juga dapat disebabkan oleh order
yang tidak jelas, tulisan dokter yang buruk, ada order lisan yang tidak tepat,
kurangnya pemeriksaan/verifikasi kembali, banyaknya jumlah jenis obat, dan
lingkungan kerja yang buruk.
Obat LASA tergolong obat yang rentan terhadap Medication Error(ME)
sehingga perlu penanganan dan penandaan khusus, sehingga obat LASA lebih
terjamin keamanannya dan mencegah terjadinya kesalahan penggunaan obat agar
tercapai patient safety.
Sistem penyimpanan obat-obatan yang diterapkan di HCU-ICU-ICCU-dan
Kemoterapi Rumah Sakit Margono Soekarjo berdasarkan alfabetis, kesesuaian
suhu dan rute pemberian. Penyusunan obat berdasarkan alfabetis akan
menimbulkan potensi terjadinya kesalahan dispensing obat yang termasuk LASA
dikarenakan obat yang mirip secara penglihatan maupun ejaannya akan banyak
ditemui. Sehingga dalam dispensing obat menuntut ketelitian dari petugas farmasi
untuk menghindari terjadinya kesalahan tersebut. Obat yang termasuk Look Alike
seperti kemiripan dalam penulisan nama obat dan kemasan yang mirip serta 1 obat
yang sama namun beda potensi. Sedangkan untuk obat yang termasuk Sound Alike
seperti obat yang memiliki pelafalan mirip. Adanya berbagai kemungkinan
kesalahan dalam dispensing obat sehingga diperlukan adanya strategi dalam
penyusunan obat.
Pada ICU dan ICCU sebagian besar sudah menempatkan obat-obat yang
tergolong LASA sebagaimana mestinya. Penandaan LASA pada masing-masing
unit dilakukan dengan menempelkan tanda LASA baik pada kotak obat maupun
pada keranjang obat. Selain itu beberapa obat yang yang sudah diberi tanda LASA
juga diberi jarak satu sampai dua obat. Beberapa daftar obat LASA yang terdapat
pada ICU dan ICCU yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar Obat LASA ICU dan ICCU

Nama Obat Keterangan


Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg Look Alike (LA)

Amlodipin 5 mg Amlodipin 10 mg LA

Asam Traneksamat 250 mg Asam Traneksamat 500 mg LA


Ampicillin 1g Viccillin 250 mg Sound Alika (SA)
Irbesartan 150 mg Irbesartan 300 mg LA
Meropenem 0,5 g Meropenem 1 g LA
Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg LA

Gambar 1. Obat LASA disertai penandaan dan sudah diberi jarak

Meskipun sebagian besar penandaan obat LASA yang dilakukan di ICU


dan ICCU sudah benar, namun masih ada beberapa penandaan yang kurang tepat
pada beberapa obat seperti penandaan obat amlodipin 5 mg dan 10 mg, dimana
tanda LASA tidak berada di sisi sebelah luar melainkan berada di sisi samping
kotak obat dan tidak diberi jarak dengan obat lain sehingga tanda LASA tidak
terlihat jelas dan memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan obat,
seperti contoh pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Obat LASA disertai penandaan dan tidak diberi jarak

Selain berdasarkan alfabetis, kesesuaian suhu dan rute pemberian, di ICU


dan ICCU juga terdapat penyimpanan obat-obat high alert yang dipisahkan
dengan obat lainnya. Pada obat-obat high alert ini terdapat obat yang masuk ke
dalam daftar obat LASA yaitu doPAmin dan doBUTAmin. Namun di ICU, ICCU
dan HCU tidak memberikan tanda LASA pada kedua obat tersebut baik dalam
bentuk sticker maupun dalam bentuk tulisan yang dapat mengadopsi metode
penulisan tall-man letter. Penandaan yang teretera pada kedua obat ini hanya
tanda high alert.

Gambar 3. Obat LASA tidak disertai penandaan dan tidak diberi jarak

Sistem penyimpanan obat LASA di satelit farmasi HCU tidak jauh


berbeda dengan satelit farmasi yang lain di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
yaitu diberi tanda LASA pada keranjang (untuk sediaan injeksi) atau pada kardus
obat (untuk sediaan oral). Selain itu letak antara obat LASA yang satu dengan
yang lain diberi jeda, misal dalam hal ini contohnya piracetam, Gambar 4
,ceftriaxone dan cefotaxime, Gambar 5.
Gambar 4. Piracetam sudah diberi jarak

Gambar 5. Ceftriaxone dan Cefotaxime sudah diberi penandaan dan jarak

Penempatan obat-obat LASA harus diperhatikan untuk mengurangi


terjadinya kesalahan saat pengambilan obat, sehingga perlu diberi jeda antara obat
LASA satu dengan lainnya (misal captropil 12,5 mg dan captropil 25 mg tidak
diletakkan berdampingan) selain itu harus diberi label LASA
Pada hasil pengamatan di satelit farmasi HCU dan Kemoterapi beberapa
obat LASA sudah diberi tanda LASA, namun ada beberapa yang belum diberi
label LASA, misal pada Gambar 4 dapat dilihat Piracetam 400 mg belum diberi
tanda LASA. Pada penataannya juga sudah diberi jeda antara LASA satu dengan
LASA yang lain. Sediaan LASA pada satelit farmasi HCU dan Kemoterapi
macamnya lebih sedikit dibanding satelit farmasi yang lain. Untuk saat ini di
satelit farmasi kemoterapi masih ada sediaan LASA yang letaknya bersebelahan
tanpa diberi jeda, seperti asam mefenamat, dengan asam tranexamat. Lalu pada
satelit HCU ada sedikit ketidak sesuaian dimana Dexamethason di beri stiker
LASA, meskipun tidak termasuk obat golongan LASA. Selain itu terdapat juga
penempelan LASA pada

Tabel 4. Sediaan LASA di satelit farmasi HCU

Nama Obat Keterangan


Amlodipin 10 mg Amlodipin 5 mg Look Alike (LA)

Captropil 12,5 mg Captropil 25 mg LA


Irbesartan 150 mg Irbesartan 300 mg LA

Piracetam 400 mg Piracetam 800 mg LA

Asam Traneksamat 250 mg Asam Traneksamat 500 LA


mg
Cefotaxime Ceftriaxone SA

Diphenhydramin Thiamin (Vit. B1) SA

Dexamethason
Ketorolac 3%

Tabel 5. Sediaan LASA di satelit farmasi kemoterapi

Nama Obat Keterangan


Asam Mefenamat Asam Traneksamat Sound Alika(SA)
Metotrexate Vinkristin Look Alike (LA)
Carboplatin Cisplatin SA
Haloxan Endoxan SA
Leukoforin Doxorubicin LA
Doxetacel Sindaxel SA
Epirubicin Gemsitatin LA
Pada ruang kemoterapi hanya terlihat 2 obat yang mempunyai stiker LASA
pada box obatnya. Obat LASA lainnya seperti obat-obat sitostatika berada pada
box terpisah dan kulkas, obat tersebut sudah terpisah dengan lainnya, sudah sesuai
dengan tata cara SPO yang ada. Kekurangannya hanya ada pada bagian
penandaan saja, yang berkaitan dengan kurangnya stiker yang ada, sehingga obat
tersebut hanya beberapa yang tertandai.
Secara keseluruhan penyimpanan obat LASA pada ruang ICU, ICCU, HCU,
dan ruang kemoterapi sudah tepat dan sesuai dengan SPO, hanya ada beberapa
kesalahan kecil yang bisa segera diperbaiki seperti peletakan obat LASA
berdampingan (jarak dekat), penempelan stiker yang menutupi nama obat, dan
tidak semua obat ditempeli stiker LASA.

B. Solusi

Solusi yang dapat kita terapkan untuk menghindari terjadinya LASA yaitu :
1. Penyusunan obat-obat LASA yang menyesuaikan dengan SPO yang ada.
2. Sebisa mungkin menghindari order obat secara lisan terutama melalui telepon,
kemungkinan kesalahan mendengar sangat tinggi. Apabila dilakukan dengan
lisan sebaiknya memberikan penekanan intonasi pada obat tersebut atau
dengan mengeja huruf.
3. Apoteker mengidentifikasi obat yang diresepkan dengan teliti, disesuaikan
nama dagang, nama generik, indikasi, serta kekuatan sediaannya.
4. LASA disimpan dengan jarak yang berjauhan satu sama lain dan diberi tanda
LASA yang jelas dan mudah terbaca.
BAB IV.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pendataan dan penadaan obat LASA sangat penting dalam mencegah


terjadinya medication error akibat kesalahan dalam pengamatan dan
pengambilan obat.
2. Penyimpanan obat-obat LASA pada ruang ICU, ICCU, HCU dan Kemoterapi
secara umum sudah memenuhi ketentuan yang ada pada SPO, hanya perlu
sedikit perbaikan pada beberapa kesalahan yang ada.

B. Saran

Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai penempatan dan pemisahan


obat kategori LASA, diberi sekat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengambilan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai