Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Vivian Yulias Sabela

NIM : 0130540195

ANALISA RESEP

1.      ASSESMENT
a.      Menggali Riwayat Pasien

No Kriteria Keterangan
.
1 Data Pasien Nama : Bp. Di
Umur : 73 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : jln. Baru Jadi, Jayapura
No. HP :-
BB/TB : - kg / - cm
Pekerjaaan :-
Kondisi : Diabetes Melitus
Kondisi :
2 Riwayat Penyakit Penyakit yang pernah diderita : Diabetes Melitus
Keluhan Sekarang : Kadar gula darah tinggi
Data laboratorium : -
Diagnosis dokter : Diabetes Melitus Tipe II

3 Riwayat -
Pengobatan
4 Keadaan Khusus -
Pasien
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

b.      Skrining Resep


1)      Administratif (Kelengkapan Resep)

PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter    ada

2 SIP dokter Tidak ada


3 Alamat dokter  ada
4 Nomor telepon  ada
5 Tempat dan tanggal penulisan    tempat (ada) Tgl (tidak ada)
resep
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan resep  ada
(R/)
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat ada
8 Kekuatan obat ada
9 Jumlah obat ada
Signatura
10 Nama pasien ada
11 Jenis kelamin ada
12 Umur pasien   ada    
13 Barat badan tidak ada
14 Alamat pasien  ada    
15 Aturan pakai obat ada
16 Iter/tanda lain  tidak ada
Subscriptio
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

17 Tanda tangan/paraf dokter ada


Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena
Karena tidak mencantumkan informasi mengenai SIP dokter, tanggal penulisan resep,
berat badan pasien
Cara pengatasan
Memastikan kepada dokter untuk keaslian resep SIP dapat tidak dicantumkan bila
dokter bekerja di Instani atau ditempat lain. Sementara data yang lain dapat
ditanyakan kepada pasien untuk berat badan dan tanggal pengambilan resep dapat
ditulis sendiri jika resepnya langsung ditebus.

2)      Kesesuaian Farmasetis

No Kriteria Permasalahan Pengatasan


1 Bentuk sediaan - Sesuai

2 Stabilitas obat Sesuai


-

3 Inkompatibiltas Sesuai
-

4 Cara pemberian - Sesuai

5 Jumlah dan aturan pakai  Metformin seharusnya Tidak Sesuai


2 dd tab 1
 Nerva plus 500 seharusnya
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

1 dd tab 1

3) Dosis

No. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi


1 Glimepiride 1 x sehari 1 tablet Dewasa Dosis awal 12 mg sekali sehari, sesuai -
pagi hari (sediaan 1
mg) diberikan bersama sarapan pagi, dosis
pemeliharaan 14 mg sekali sehari,
maksumum 8 mg sekali sehari. Jika
respon tidak adekuat pada dosis
maksimum maka terapi dapat
dipertimbangkan kombinasi dengan
metformin.

2 Metformin 2xsehari 2 250500 mg tiap 8 jam, maksimal3g/hari Tidak sesuai 2x sehari1 tablet
tablet(sediaan 500 sediaan 500 mg atau 2
mg) atau850 mg tiap 12 jam.Anak > 17 tahun x sehari 2 tablet
sediaan 250 mg
dan dewasa, dosisawal 500 mg 2 kali
sehari atau 850 mg sekali sehari.

3 Nerva pluss 5000 2x sehari 1 tablet 1x kaplet/hari Tidak sesuai 1 x sehari 1 kaplet
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

4)      Pertimbangan Klinis

No. Kriteria Permasalahan Pengatasan


1 Indikasi Terapi dengan glimepirid tunggal tidak adekuat Diberikan tambahan terapi kombinasi
glimepirid dan metformin.
2 Kontraindikasi - -

3 Interaksi  Glimepirid +metformin  Pasien diinformasikan bagaimana


Bila dikombinasikan keduanyamemiliki efek potensiasi mengatasi kondisi gejala hipoglikemi
penurunan kadar gula darah sampai hipoglikemia dapat dengan mengemut permen, makan roti dll
terjadi. untuk mengembalikan glukosa tubuh.
 Metformin dan vitaminB12  Perlu diperiksa kadar vitamin B12 dalam
Terapi metformin jangka panjang, dapat menyebabkan serumnya tiap tahun.
gangguan absorpsi vitamin B12 dan asam folat di saluran  Mungkin diperlukan penyesuaian dosis
cerna. antikoagulan.
 Metformin dan antikoagulan
Kemungkinan terjadinya interaksi antara metformin dan
antikoagulan tertentu, Perlu hatihati untuk orang orang
lanjut usia, infeksi serius dan dalam keadaantrauma.

4 Dupikasi/ - -
polifarmasi
5 Alergi - -

6 Efek samping  Glimepirid Diminum bersama atau segera setelah makan,


Efeksamping utama yang harus diwaspadai adalah jangan berkendaraan / menjalankan mesin
hipoglikemia. Gambaran klinis hipoglikemik yang parah selama minum obat, kontrol cek gula
menyerupai stroke. Disamping itu dapat juga terjadi efek darahrutin.
samping lain, berupa gangguan saluran cerna dan
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

gangguan susunan syaraf pusat seperti: sakit kepala,


pusing, lapar, tubuh lemas, lelah, mual, muntah,
mengantuk, tidur terganggu, daya konsentrasi dan
kewaspadaan menurun, depresi, bingung, gangguan
bicara, gangguan penglihatan, tremor, gangguan syaraf
sensoris, dan lainlain. Kemungkinan dapat pula terjadi
gejalagejala kounter regulasi adrenergik, seperti
berkeringat, kulit lembab, cemas, takhikardia, hipertensi,
palpitasi, dan lainlain. Gejala hematologik termasuk
leukopenia,trombositopenia, agranulosistosis dan anemia
aplastik dapat terjadi walau jarang sekali. Golongan
sulfonilurea cenderung meningkatkan beratbadan.

 Metformin
Efek samping bersifat reversible pada saluran cerna
termasuk anoreksia, gangguan perut, mual, muntah, rasa
logam pada mulut dan diare. Dapat menyebabkan
asidosis laktat tetapi kematian akibat insiden ini lebih
rendah10 15 kali dari fenformin dan lebih rendah dari
kasus hipoglikemia yang disebabkan oleh
glibenklamid/sulfonilurea. Kasus asidosis .

Reaksi obat yang  Glimepiride  Cek atau control kadar gula darah rutin.
merugikan Selama pengobatan dengan glimepirid, kadar gula harus  Selalu sedia permen atau roti untuk
(ADR/Adverse Drug dikonsumsi ketika terjadi gejala
Reaction) diperiksa secara periodik, karena dapat terjadi
hipoglikemi seperti keringat atau gemetar.
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

hipoglikemia atau hiperglikemia khususnya pada awal-  Menghindari aktivitasaktivitas berat yang
memerlukan perhatian khusus.
awal pengobatan atau bila penggunaan glimepirid yang
 Perlu diperiksa kadar vitamin B12 dalam
tidak teratur, maka sebaiknya hindarilah aktivitas- serumnya tiap tahun.
aktivitas yang memerlukan perhatian khusus. Khasiat
dan keamanan penggunaan pada anakanak belum
diketahui dengan pasti. Bila terdapat sensitivitas
berupa peningkatan insulin yang berlebihan akibat
glimepirid, sebaiknya pemberian glimepirid dihentikan.
Untuk menghindari terjadinya hipoglikemia harus
dipertimbangkan pengurangan dosis glimepirid yang
dilakukan secara bertahap, Pemberian dosis sebaiknya
disertai dengan perbaikan berat badan dan perbaikan
pola makan. Lama pengobatan Pengobatan dengan
glimepirid merupakan pengobatan jangka panjang.

 Metvormin
Hatihati penggunaan pada penderita dengan gangguan
fungsi ginjal. Tidak dianjurkan penggunaan pada kondisi
dimana menyebabkan dehidrasi atau pada penderita
yang baru sembuh dari infeksi serius atau taruma.
Dianjurkan pemeriksaan berkala kadar B12 pada
penggunaan jangka panjang. Oleh karena adanya
kemungkinan terjadinya hipoglikemia pada penggunaan
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

kombinasi dengan Sulfonilurea, kadar gula dalam darah


harus dimonitor. Hatihati pemberian pada pasien usia
lanjut yang mempunyai gangguan fungsi ginjal.

Dalam pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea atau


insulin, kadar gula darah harus diperiksa, mengingat
kemungkinan timbulnya hipoglikimea. Keadaan yang
memicu hipoksia dan akumulasi laktat dapat
menyebabkan terjadinya asidosis laktat yang berbahaya,
maka metformin tidak boleh diberikan pada penderita
penyakin kardiovaskuler, gagal ginjal, gagal hati,
dehidrasi dan peminumalkohol. Terapi metformin
jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan absorpsi
vitamin B12 dan asam folat di saluran cerna, oleh karena
itu perlu diperiksa kadar vitamin B12dalam serumnya
tiap tahun. Kemungkinan terjadinya interaksi antara
metformin dan antikoagulan tertentu, dalam hal ini
mungkin diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan.
Perlu hatihati untuk orangorang lanjut usia, infeksi
NAMA : Vivian Yulias Sabela
NIM : 0130540195

serius dan dalam keadaantrauma.

Anda mungkin juga menyukai