Rp 12.500 - Rp 28.000
Harga berbeda di tiap apotik
TAMBAH
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Gangguan sistem saraf perifer,
defisiensi vitamin B1
Deskripsi
NEUROSANBE PLUS mengandung methampyron, vitamin B1, vitamin B6, Vitamin B12, di mana
methampyron di gunakan untuk meredakan atau mengobati berbagai macam nyeri, misalnya
nyeri otot, nyeri akibat sakit gigi, neuralgia dan nyeri ringan lainnya. Dalam penggunaan obat ini
harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Kategori
Lainnya
Komposisi
Vitamin B1 50 mg, vitamin B6 100 mg, vitamin B12 100 mcg, Methampyrone 500 mg
Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. 1 tablet 2 sampai 3
kali per hari
Aturan Pakai
Dapat diberikan bersama dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI
Kemasan
Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
Kontra Indikasi
hipersensitivitas, gastritis atrofi, jumlah rendah kalium dalam darah
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
Segmentasi
Red
Manufaktur
Sanbe Farma
CCB bekerja mengurangi kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan resistensi vaskular perifer
dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, CCB juga akan meningkatkan suplai oksigen miokard
dengan efek vasodilatasi koroner
ASSESMENT
a. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan
.
1 Data Pasien Nama : Tn. R
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : L / P
Alamat : Kentungan km 6,5
No. HP : -
BB/TB : - kg / - cm
Pekerjaaan : -
Hipertensi dan nyeri lambung.
Penyakit2 yang
Riwayat
pernahPenyakit
diderit a : Hipertensi & nyeri lambung
Keluhan sekarang : Tekanan darat tinggi & nyeri lambung.
Data Laboratorium : -
: Hipertensi dan maag.
3 Riwayat -
Pengobatan
4 Keadaan Khusus -
Pasien
b. Skrining Resep
1) Administratif (Kelengkapan Resep)
2) Kesesuaian Farmasetis
No Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Bentuk sediaan - Sesuai
2 Stabilitas obat - Sesuai
3 Inkompatibiltas - Sesuai
4 Cara pemberian - Sesuai
5 Jumlah dan aturan pakai - Sesuai
3) Dosis
4) Pertimbangan Klinis
4 Dupikasi/polifarmasi - -
5 Alergi - -.
6 Efek samping Hipotensi, konstipasi, diare. Pemakaian obat sesuai dosis yang
dianjurkan.
Reaksi obat yang - -
merugikan
(ADR/Adverse Drug
Reaction)
c. Karakteristik Penyakit
1) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi yang semakin banyak terjadi
belakangan ini, dan lebih sering dialami oleh kaum pria. Hipertensi terjadi bila aliran darah
didalam pembuluh darah menimbulkan tekanan terlalu besar terhadap dinding pembuluh
darah. Hasil atau nilai pengukuran tekanan darah terdiri dari 2 nilai: nilai yang lebih tinggi
disebut sebagai tekanan darah sistolik, dan nilai yang lebih rendah disebut tekanan darah
diastolik. Tekanan darah normal yaitu ≤ 120 (sistolik) / 80 (diastolik) mmHg, tetapi nilai ini
bervariasi untuk masing-masing orang. Sebagian besar (90%) kasus hipertensi tidak diketahui
penyebabnya, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko seseorang
untuk mengalami hipertensi, antara lain: usia, keturunan, jenis kelamin, kebiasaan merokok,
konsumsi alkohol, obesitas (kegemukan), stres, penyakit ginjal, gangguan adrenal, penyakit
jantung bawaan, obat-obat tertentu, preeklamsia, konsumsi makanan yang mengandung
garam, dan gaya hidup yang kurang aktif.
(MIMS, 2012: A98).
2) Maag
Ulkus merupakan istilah umum yang mengacu pada kerusakan kulit lapisan permukaan dari
usus atau mulut, tetapi biasanya digunakan untuk ulkus pada saluran cerna. Derajat keasaman
yang berlebihan (hiperasiditas) atau adanya mikroorganisme seperti Helicobacter
pylori biasanya menjadi penyebab terjadinya ulkus pada saluran cerna. Helicobacter
pylori adalah penyebab terbanyak infeksi saluran cerna. Bakteri ini tumbuh subur pada
lapisan mukosa yang melindungi dinding saluran cerna. Faktor-faktor seperti merokok dan
stress, jadwal makan tidak teratur, cara diet yang salah, konsumsi alkohol berlebihan, dan
beberapa obat-obatan juga mempengaruhi terjadinya ulkus. Orang yang menggunakan obat
antiinflamasi nonsteroid (AINS) dalam jangka lama, terutama mereka yang mengidap
arthritis, akan mengalami ulkus (tukak) lambung. Ulkus peptikum dapat mengenai pria,
wanita, dan anak-anak. Gejala-gejala ulkus antara lain : rasa perih di ulu hati atau nyeri ketika
lapar, mual, nyeri hilang beberapa menit setelah perut diisi makanan atau antasida, nyeri
berulang, biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa bulan, berat badan
turun. Kebanyakan ulkus yang banyak sembuh sendiri tanpa diobati. Tetapi gejala ulkus
dapat kambuh kembali dan memburuk jika factor penyebabnya tidak diatasi dan akhirnya
beresiko terjadi komplikasi seperti perdarahan dan perforasi lambung. Ulkus peptikum, gaster
atau duodenum kronik juga dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut, yang selanjutnya
dapat menghalangi jalannya makanan, sehingga mengakibatkan muntah dan berat badan
menurun.
Definisi
Sakit ulu hati (maag) adalah suatu gangguan yang tidak begitu serius. Penyebabnya
ialah kelebihan asam lambung yang mengalir keatas ke kerongkongan (esofagus), karena otot
lingkar (sfingter) antara kerongkongan dan lambung tidak bekerja dengan baik lagi. Hal ini
diakibatkan oleh antara lain hiatus hernia dan tekanan tinggi dalam perut. Misalnya karena
kehamilan, terlalu gemuk, lambung terus-menerus penuh dengan makanan atau gas, batuk
atau sembelit kronis, dan pakaian yang terlalu ketat. Begitupula dengan asam lambung yang
berlebihan karena banyak merokok atau terlalu banyak makan.
Gejala
Gejala-gejalanya berupa nyeri seperti terbakar pada kerongkongan yang dirasakan di
belakang tulang dada, terutama jika 1 jam setelah makan (terlalu banyak) dan bila
membungkuk atau baring. Selalu terasa nyeri yang menusuk di bagian lambung, mual dan
muntah-muntah. Adakalanya keluhan ini berkurang sesudah makan, tetapi kadang-kadang
justru menghebat. Seringkali penderita terbangun dari tidur karena perasaan pedih dan adanya
sedikit asam dalam mulut. Lazimnya serangan berlangsung 0,5 jam sampai lebih dari 1 jam.
Bila tidak diobati dengan tepat, dinding kerongkongan yang berlainan dengan dinding
lambung yang tidak tahan asam akan dirusak mukosanya. Dengan demikian terjadilah
radang dinding kerongkongan yang lebih serius (Swamedikasi: 94).
Pengobatan
Lazimnya dilakukan dengan sejumlah obat yang hanya bekerja simptomatis, yakni
meringankan gejala-gejalanya dengan jalan menurunkan keasaman isi lambung (antasida, H2-
bloker, penghambat pompa-proton, antikolinergik) (OOP: 249).
d. Karakteristik Obat
1) Nifedipin
Komposisi:
Nifedipin 10 mg.
Indikasi:
Angina pectoris stabil, varian dan tidak stabil, infark jantung, hipertensi atau fenomena
Raynaud.
Dosis:
Angina pectoris stabil, varian dan tidak stabil, infark jantung Dosis awal 1 tab 3x/hari, dapat
ditingkatkan menjadi 9-12 tab/hari pada angina.
Hipertensi atau fenomena Rauynaud dapat ditingkatkan sampai dengan 2 tab 3x/hari.
Pemberian Obat:
Dapat diberikan dengan atau tanpa makan. Hindari jus grapefruit.
Kontra Indikasi:
Hamil.
Peringatan:
Hipotensi berat, penderita lemah jantung.
Efek Samping:
Pusing, kemerahan pada muka, sakit kepala, hipotensi, edema perifer. Hepatitis, ruam, kram
otot, sindrom nefrotik, psikosis akut, hyperplasia gingival.
Interaksi Obat:
Meningkatkan efek antihipertensi B-Blocker, meningkatkan bioavaibilitas dengan simetidin,
ranitidine.
Kategori Kehamilan: C
(MIMS, 2012: 50).
Komposisi:
Per tab forte/5 mL susp forte: Mg(OH)2 400 mg, Al(OH)3 400 mg, simethicon 100 mg.
Indikasi:
Mengurangi gejala kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak deudenum.
Dosis:
Tab/susp 1-2 tab atau 5-10 mL, diberikan 1 jam sesudah tiap kali makan dan menjelang tidur
malam.
Tab forte/susp forte: diperlukan antasida yang lebih kuat dan antiflatulen. Kasus berat berikan
tiap 2 jam.
Pemberian Obat:
Berikan dalam perut kosong, 1 jam sesudah makan atau 1 jam sebelum makan dan menjelang
tidur malam.
Peringatan:
Insufisiensi ginjal.
Efek Samping:
Konstipasi dan diare.
Interaksi Obat:
Mengganggu absorbs tertasiklin, simetidin.
Kategori Kehamilan: -
Indikasi :
Tukak lambung dan tukak duodenum, refluks esofagitis, dispepsia episodik kronis, tukak
akibat AINS, tukak duodenum karena H. Pylori, sindrom Zollinger-Ellison, kondisi lain
dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat.
Peringatan :
Gangguan ginjal dan hati (kurangi dosis); kehamilan dan menyusui; injeksi intravena lebih
baik dihindari (infus lebih baik), terutama pada dosis tinggi (kadang-kadang dapat
menyebabkan aritmia); gangguan kardiovaskular; hindarkan pada porfiria (IONI : 17).
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas. Hati-hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui.
Efek samping :
Sakit kepala, reaksi alergi, mual, muntah, pusing, lesu, diare, konstipasi.
Dosis :
Oral 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sebelum tidur malam (tukak
lambung dan tukak duodenum).
Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama atau tanpa makan.
Interaksi obat :
Waktu protrombin bisa dipengaruhi bila diberikan bersama antikoagulan. Antasid
menurunkan efektivitasnya, sehingga bila diberikan bersama harus terlebih dahulu dimakan 1
jam sebelum antasid.
Mekanisme kerja :
Menghambat kerja histamin untuk menghasilkan asam lambung dengan menduduki reseptor
H2 pada sel parietal lambung (Peresepan Obat : 235).
3) Neurosanbe Plus
Komposisi:
Metampyron 500 mg, vit B1 50 mg, vit B6 100 mg, vit B12 100 mcg.
Indikasi:
Neuritis dan neuralgia, trauma nyeri berat pada penyakit degeneratif kolumna vertebra.
Dosis:
1 kaplet 3x/hari. Maksimal 4 kaplet/hari.
Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI.
Kontra Indikasi:
Tekanan darah sistolik < 100 mmHg.
Peringatan:
Jangan digunakan pada nyeri otot akibat flu atau reumatik. Gangguan hematologi, gangguan
fungsi hati atau ginjal.
Efek Samping:
Reaksi hipersensitivitas, agranulositosis.
(MIMS, 2012: 143).
Keterangan:
Nifedifin: 3 x/hari 1 tablet, bersama makan.
Plantacid: 3 x/hari 10 mL, perut kosong (1 jam sebelum makan).
Ranitidin: 2 x/hari 1 tablet, perut kosong/tanpa makan (1 jam sebelum antasida).
Neurosanbe plus: 3 x/hari 1 kaplet, bersama makan.
3. MONITORING
4. EVALUASI
a. Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala atau keluhan berkurang,
hilang/tidak, pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
b. Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul setelah/selama pengobatan
(keluhan berkurang/tidak).