Anda di halaman 1dari 17

TUGAS FARMASEUTIKA DASAR

MENJELASKAN TENTANG KELENGKAPAN DALAM SKRINING RESEP

Skrining Resep, meliputi:

· Pemeriksaan kelengkapan resep.

· Keabsahan.

· Tinjauan kerasionalan obat.

Keterangan :

Pemeriksaan kelengkapan Resep, meliputi : Nama, alamat, dan nomor ijin praktek dokter
(SIP), tempat dan tanggal resep, tanda R/ pada bagian kiri untuk tiap penulisan resep, nama
obat dan jumlahnya, aturan pakai, nama pasien, serta tanda tangan atau paraf dokter.

Kerasionalan Obat meliputi : Pemeriksaan dosis, frekuensi pemberian obat, adanya


polifarmasi, interaksi obat, karakteristik penderita atau kondisi penyakit yang menyebabkan
pasien menjadi kontra indikasi dengan obat yang diberikan.

Definisi :

Skrining Resep adalah hasil evaluasi dengan cara membandingkan literatur dan ketentuan
yang telah ditetapakan terhadap Resep dokter untuk mengetahui, menentukan dan
memastikan kelengkapan Resep dan kerasionalan Resep ( termasuk dosis ) yang diberikan
oleh dokter kepada pasiennya melalui farmasis agar menjamin ketepatan dan keamanan
serta memaksimalkan tujuan terapi.

Contoh Resep :

Resep I :

R/ Cefspan syrup no.I

S 2 dd 2.5 ml – pc / habiskan

R/ Tremenza 1/3 tab

Sanexon 8 mg 2.5 mg

Mf. Pulv dtd no. XII – pc


Skrining Resep

1) Administratif (Kelengkapan Resep)

PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK

Inscription

Identitas dokter:

Nama dokter
1 
SIP dokter
2 
Alamat dokter

3

4 Nomor telepon 

5 Tempat dan tanggal penulisan 


resep

Invocatio

6 Tanda resep diawal penulisan resep 


(R/)

Prescriptio/Ordonatio

7 Nama Obat 

8 Kekuatan obat 

9 Jumlah obat 

Signatura

10 Nama pasien 
11 Jenis kelamin 

12 Umur pasien 

13 Barat badan 

14 Alamat pasien 

15 Aturan pakai obat 

16 Iter/tanda lain 

Subscriptio

17 Tanda tangan/paraf dokter 

Kesimpulan:

Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.

Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai alamat


pasien, dan berat badan pasien.

Cara pengatasan Alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga pasien.

2) Kesesuaian Farmasetis

No Kriteria Permasalahan Pengatasan

1 Bentuk sediaan - Sesuai

2 Stabilitas obat - Sesuai

3 Inkompatibiltas - Sesuai

4 Cara pemberian - Sesuai

5 Jumlah dan aturan pakai - Sesuai


3) Dosis

No Kesimp Rekome
Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur
. ulan ndasi

1 Levocin 1 x sehari 1 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 Sesuai -


tablet mg 2 kali sehari.

(sediaan 500 (DIH, 2010: 99).


mg)

2 Aldisa SR 2 x sehari 1 Dewasa dan anak anak > 12 tahun : 1 Sesuai -


tablet kapsul, 2 x sehari

(sediaan 500
mg)

3 Hexilon 8 2 x sehari 1 Dosis awal 4 – 48 mg per hari Sesuai -


mg tab – untuk 5
hari pertama, Dosis diturunkan secara bertahap sampai
selanjutnya 1 didapatkan dosis efektif yang terendah
x sehari 1 tab sebagai dosis pemeliharaa
untuk 2 hari
4) Pertimbangan Klinis

No Kriteria Permasalahan Pengatasan


.

1 Indikasi - -

2 Kontraindikasi

3 Interaksi methylprednisolone + loratadine -


methylprednisolone akan
menurunkan tingkat atau efek
loratadine dengan mempengaruhi
metabolisme enzim hati CYP3A4.
Gunakan Perhatian / Monitor.

loratadine + metilprednisolon
,loratadine akan meningkatkan
tingkat atau efek metilprednisolon
dengan transporter eflux P-
glikoprotein (MDR1). Gunakan
Perhatian / Monitor.

methylprednisolone + levofloxacin,
methylprednisolone dan
levofloxacin meningkat baik lainnya
(lihat komentar). Gunakan Perhatian
/ Monitor. Pemberian antibiotik
kuinolon dan kortikosteroid dapat
meningkatkan risiko pecahnya
tendon.

4 Dupikasi/polifa - -
rmasi

5 Alergi .

6 Efek samping
KARAKTERISTIK OBAT

1. Levocin 500 mg

Komposisi : Levofloxacin 500 mg

Indikasi : Levofloxacin adalah obat golongan antibiotik quinolone yang dapat digunakan
untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, sinusitis, infeksi
kulit, jaringan lunak, dan infeksi prostat. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati
anthrax, serta mencegah penyakit pes (termasuk bentuk pneumonic dan septicemic).
Levofloxacin bekerja dengan cara membunuh bakteri dan mencegahnya tumbuh kembali.
Levofloxacin biasanya digunakan jika antibiotik lainnya tidak dapat mengatasi infeksi yang
ada atau tidak dapat diresepkan oleh dokter karena alasan tertentu. Karena levofloxacin
merupakan antibiotik, maka obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh virus, seperti flu, pilek, atau infeksi virus lainnya.Merek dagang: Armolev
500, Cravox / Cravox IV, Farlev / Farlev 750, Lecrav 500, Levocin eye drops, LQ-500 / LQ
infus, Nislev / Nislev IV, Rinvox, Volequin, Voxin, Cravit / Cravit IV, Difloxin, Floxacap,
Levocin, Lexa, Metilev, Prolecin / Prolecin infusion, Simlev, VoLox, Zidalev

Tentang Levofloxacin

Golongan : Antibiotik quinolone

Kategori : Obat resep

Manfaat : Mengobati infeksi akibat bakteri, seperti:

- Infeksi saluran kemih


- Infeksi sistem pernapasan (misalnya bronkitis dan pneumonia)
- Sinusitis
- Infeksi kulit
- Infeksi prostat
- Infeksi anthrax
- Plak pneumonic dan septicemic

Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan


memperlihatkan adanya efek samping pada janin, namun belum ada studi terkontrol
terhadap wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Bentuk obat : Tablet, obat tetes mata, dan suntik

Peringatan:

Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan mental, epilepsi atau
kondisi lainnya yang menyebabkan kejang, gangguan jantung, myasthenia gravis atau
kondisi yang menyebabkan otot menjadi lemas, masalah pada tendon atau tendonitis dan
defisiensi glucose 6-phosphate dehydrogenase. Beri tahu dokter jika Anda sedang dalam
pengobatan lain, khususnya obat steroid. Levofloxacin dapat mengganggu hingga
menghentikan efek vaksinasi tifoid. Tanyakan pada dokter sebelum melakukan vaksinasi.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Levofloxacin :

Dosis levofloxacin oral bagi orang dewasa umumnya adalah 500 mg per hari. Dosis
biasanya akan disesuaikan dengan tingkt keparahan penyakit dan kondisi kesehatan
pasien. Untuk jenis infeksi tertentu, seperti infeksi kandung kemih, dokter mungkin akan
memberikan dosis sebesar 250 mg per hari. Levofloxacin diberikan selama 3-28 hari,
tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Terkadang pengobatan harus
dilakukan hingga 60 hari jika diperlukan. Bagi yang menggunakan levofloxacin dalam bentuk
obat tetes mata, dosis yang biasa disarankan adalah 1 atau 2 tetes setiap 30 hingga 2 jam
sekali selama 3 hari, dan akan disesuaikan setelah kondisi mulai pulih. Dosis levofloxacin
suntik akan disesuaikan dengan kondisi Anda, dan biasanya diberikan saat menjalani rawat
inap di rumah sakit. Dosis bagi anak-anak mungkin akan berbeda dari orang dewasa.
Disarankan untuk menanyakan hal tersebut pada dokter sebelum memberikan obat ini pada
mereka.

Menggunakan Levofloxacin dengan Benar : Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang
tertera pada kemasan levofloxacin sebelum mulai menggunakannya. Obat ini dapat
digunakan sebelum atau sesudah makan.

Disarankan untuk mengonsumsi levofloxacin oral pada pagi hari jika Anda diresepkan dosis
sekali minum. Jika Anda diresepkan dosis levofloxacin lebih dari satu kali sehari, pastikan
ada jarak waktu yang cukup, misalnya 12 jam antara setiap dosis atau sesuai saran dokter.
Usahakan untuk mengonsumsi levofloxacin pada jam yang sama setiap harinya untuk
memaksimalkan efek.

Jika kesulitan untuk menelan tablet levofloxacin, Anda bisa membelahnya menjadi dua.
Namun jangan mengonsumsi obat ini dengan cara dikunyah atau dihancurkan.

Bagi pasien yang lupa menggunakan levofloxacin, disarankan untuk segera melakukannya
jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat,
abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Pastikan Anda menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan oleh dokter. Hal ini penting
untuk mencegah kembalinya infeksi yang berpotensi lebih buruk. Jika gejala tidak membaik
setelah menghabiskan obat, segera temui dokter.

Kulit mungkin akan terasa lebih sensitif saat terpapar sinar matahari setelah menggunakan
levofloxacin. Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit Anda jika ingin beraktivitas di luar
rumah, khususnya pada jam 10 pagi hingga 3 sore.

Jangan mengonsumsi obat-obatan gangguan pencernaan atau multivitamin yang


mengandung seng (zinc) atau besi pada dua jam sebelum atau sesudah menggunakan
levofloxacin karena dapat mengganggu penyerapan dan kinerja obat.

Interaksi Obat : Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan
levofloxacin bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

Berpotensi menimbulkan efek gangguan irama jantung jika digunakan bersama dengan obat
antiaritmia golongan 1A (misalnya quinidine dan procainamide) dan golongan III (misalnya
amiodarone dan sotalol), fluoxetine, atau imipramine.
Menurunkan penyerapan obat dalam tubuh jika digunakan dengan sukralfat, didanosine,
antasida yang mengandung magnesium (Mg) atau aluminium (Al), atau suplemen dengan
kandungan seng (Zn), kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta besi (Fe).

Kadar glukosa dalam tubuh dapat terpengaruhi jika digunakan bersama dengan obat
antidiabetes, seperti insulin dan glibenclamide.

Penggunaan bersama dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko kelainan tendon.

Saraf dapat mengalami stimuli dan meningkatkan risiko kejang jika digunakan dengan obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs).

Penggumpalan darah dapat terjadi jika digunakan dengan warfarin.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Levofloxacin

Sama seperti obat-obat lain, levofloxacin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek
samping yang umum terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:

 Gangguan tidur.
 Pusing.
 Sakit kepala.
 Diare.
 Mual.
 Mempengaruhi hasil uji lab organ hati.

Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang jarang, seperti:

 Reaksi alergi parah.


 Nyeri atau pembengkakan sendi.
 Kesulitan melihat.
 Berhalusinasi.
2. Hexilon 8 mg

Komposisi:
Tiap tablet mengandung 6 alpha - Methyl Prednisolone 4 mg
Tiap tablet mengandung 6 alpha - Methyl Prednisolone 8 mg
Tiap tablet mengandung 6 alpha - Methyl Prednisolone 16 mg.
Tiap vial mengandung :
Metilprednisolon natrium suksinat setara dengan Metilprednisolon 125 mg, 500 mg

Bentuk Sediaan:
Tablet 4,8,16 mg dan vial 125 mg, 500 mg.

Farmakologi:
Metilprednisolon merupakan kortikosteroid dengan lama kerja sedang/intermediate, yang
termasuk kategori adrenokortikoid dan mempunyai efek antiinflamasi dan imunosupresan.
Absorbsi peroral 80-90%. Waktu paruh: 3,5 jam atau lebih, 18-36 jam pada jaringan. Waktu
mencapai kadar puncak: 1-2 jam. Metabolisme terutama di hati. Ekskresi: urine.

Indikasi:
Asma bronkiale, rhinitis alergika, dermatitis kontak, dermatitis atopik, lupus
eritematosus sistemik, sindroma Stevens-Johnson dan berbagai kelainan lainnya yang
responsif terhadap kortikosteroid.

Dosis:
Oral: Dosis awal 4 - 48 mg per hari.
Dosis diturunkan secara bertahap sampai didapatkan dosis efektif yang terendah
sebagai dosis pemeliharaan.
Parenteral:
Dosis yang dianjurkan : 30 mg/kg berat badan, diberikan secara intravena paling tidak lebih
dari 30 menit. Dosis ini dapat diulangi setiap 4-6 jam untuk setiap 48 jam.
Dosis dapat dikurangi untuk bayi dan anak-anak tapi yang perlu lebih diperhatikan adalah
kondisi penyakit dan respon dari pasien dibandingkan umur atau berat badannya.
Dosis sebaiknya tidak kurang dari 0,5 g/kg berat badan setiap 24 jam.

Kontraindikasi:
- TBC, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simpleks, diabetes melitus, varisela.
- Hipersensitif terhadap methyl prednisolone atau glukokortikoid lainnya.

Peringatan dan Perhatian:


Setelah pemberian jangka lama, penghentian pemberian obat ini harus dihentikan secara
bertahap (tapering-off). Penderita yang sedang mendapat pengobatan Hexilon, hendaknya
jangan divaksinasi. Dosis Hexilon pada penderita yang dalam keadaan stress harus lebih
tinggi. Pemberian Hexilon pada ibu hamil harus mempertimbangkan manfaat dan resikonya.
Hati-hati penggunaan jangka panjang pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Efek Samping:
Pemberian jangka pendek jarang menimbulkan efek samping yang serius.
Pemberian jangka lama akan menimbulkan efek samping seperti yang ditimbulkan
kortikosteroid lainnya, misalnya moon face, bufallo hump, hipertensi, osteoporosis,
gangguan toleransi glukosa, gangguan sekresi hormon seks, striae pada kulit, petechiae,
akne, edema, hipokalemia, atrofi korteks adrenal, tukak peptik, hambatan pertumbuhan
pada anak, glaukoma, katarak, trombosis, psikosis.
3. Aldisa SR Capsul

Kandungan : Loratadine 5 mg, Pseudoefedrin Sulfat 120 mg.

Indikasi : Meringankan gejala yang dikaitkan dengan rinitis (radang selaput lendir hidung)
alergi dan pilek/selesma termasuk hidung tersumbat, bersin, rhinorrhea (hidung meler),
pruritus (gatal) dan lakrimasi (pembentukan air mata).

Kontra Indikasi : Pasien sedang atau dalam 14 hari setelah pengobatan MAOI terhenti,
glaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat,
hipertiroidisme.

Perhatian : Glaukoma, nyeri lambung, gangguan pyloroduodenal, penyakit jantung,


pembesaran prostat atau gangguan leher kandung kemih, kenaikan tekanan intraokular atau
diabetes mellitus. Lanjut usia.

Efek Samping : insomnia, mulut kering.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak
menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan
coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada
penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan
tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

Kemasan : Kapsul Lepas Lambat 5 x 10 biji.

Dosis : Dewasa dan Anak-anak > 12 tahun: 1 kapsul dua kali sehari.

Penyajian : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

Pabrik : Sanbe Farma.


R/ Cefspan syrup no. I

S 2 dd 2.5 ml – pc – habiskan

R/ Tremenza 1/3 tab

Sanexon 2.5 mg

Mf pulv dtd no. XII

S 2 dd 1 pulv – pc

Skrining Resep

1) Administratif (Kelengkapan Resep)

PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK

Inscription

Identitas dokter:

Nama dokter
1 
SIP dokter
2 
Alamat dokter

3

4 Nomor telepon 

5 Tempat dan tanggal penulisan 


resep

Invocatio

6 Tanda resep diawal penulisan resep 


(R/)

Prescriptio/Ordonatio

7 Nama Obat 
8 Kekuatan obat 

9 Jumlah obat 

Signatura

10 Nama pasien 

11 Jenis kelamin 

12 Umur pasien 

13 Barat badan 

14 Alamat pasien 

15 Aturan pakai obat 

16 Iter/tanda lain 

Subscriptio

17 Tanda tangan/paraf dokter 

Kesimpulan:

Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.

Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai alamat


pasien, dan berat badan pasien.

Cara pengatasan Alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga pasien.
2) Kesesuaian Farmasetis

No Kriteria Permasalahan Pengatasan

1 Bentuk sediaan - Sesuai

2 Stabilitas obat - Sesuai

3 Inkompatibiltas - Sesuai

4 Cara pemberian - Sesuai

5 Jumlah dan aturan pakai - Sesuai

3) Dosis

No Dosis Kesim Rekome


Nama Obat Dosis Literatur
. Resep pulan ndasi

1 Cefspan 2 x sehari Dosis : Anak-anak : 2 kali sehari 1,5- Sesuai -


syrup 2.5 ml 3 mg/kg berat badan. Infeksi yang
lebih berat atau tidak mudah
ditangani : 2 kali sehari 6 mg/kg berat
badan.

2 Tremenza 2 x sehari 1 Dosis : Dewasa dan anak berusia Sesuai -


tablet lebih dari 12 tahun : 3-4 kali sehari 1
tablet. Anak berusia 6-12 tahun : 3-4
kali sehari 1/2 tablet.

3 Sanexon 4 2 x sehari 1 Dosis awal 4 – 48 mg per hari Dosis Sesuai -


mg tab diturunkan secara bertahap sampai
didapatkan dosis efektif yang
terendah sebagai dosis pemeliharaa
4) Pertimbangan Klinis

N Kriteria Permasalahan Pengatasan


o.

1 Indikasi - -

2 Kontraindika - jangan digunakan untuk penyakit -


si saluran nafas bagian bawah
termasuk asma

3 Interaksi -

4 Dupikasi/poli - -
farmasi

5 Alergi - .

6 Efek -
Sedasi, pusing, gangguan
samping
koordinasi, insomnia
KARAKTERISTIK OBAT

1. Cefspan syrup

Kandungan : Cefixime / Sefiksim.

Indikasi : Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media (radang rongga gendang
telinga), faringitis & tonsilitis, bronkhitis akut & eksaserbasi (kumatnya penyakit atau gejala
penyakit secara mendadak) akut bronkhitis kronis.

Kontra Indikasi : Riwayat syok yang disebabkan oleh Sefiksim.

Hipersensitivitas. : Anak berusia kurang dari 6 bulan.

Perhatian

 Hipersensitivitas terhadap Penisilin.


 Riwayat berbagai bentuk alergi baik pribadi (pasien itu sendiri) atau pada keluarga
pasien.
 Gangguan serius fungsi ginjal.
 Nutrisi per oral kurang, paseien yang menerima nutrisi parenteral, lansia, pasien
debil.
 Wanita hamil, menyusui, anak usia 6 bulan.
 Efek Samping : Syok, hipersensitivitas, gangguan hematologis, gangguan saluran
pencernaan, kekurangan Vitamin K.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak
menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan
coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada
penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan
tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

Kemasan : Dry syrup 100 mg/5 mL x 30 ml x 1's

Dosis : Anak-anak : 2 kali sehari 1,5-3 mg/kg berat badan.

Infeksi yang lebih berat atau tidak mudah ditangani : 2 kali sehari 6 mg/kg berat badan.

Penyajian : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Pabrik : Kalbe Farma.


2. Tremenza tablet

Kandungan : Per tablet : Pseudoephedrine HCl 60 mg, triprolidine HCl 2.5 mg.

Indikasi : Menghilangkan gejala-gejala flu.

Kontra Indikasi : Penyakit saluran pernapasan bagian bawah termasuk asma, hipertensi,
glaukoma, diabetes, penyakit arteri koroner, terapi penghambat mono amin oksidase
(MAOI).

Perhatian

 Hamil, menyusui, anak berusia kurang dari 2 tahun.


 Dapat mengganggu kemampuan untuk mengendarai kendaraan bermotor atau
mengoperasikan mesin.

Efek Samping : Mulut, hidung dan tenggorokan kering, Sedasi, pusing, gangguan
koordinasi, gemetar, insomnia/susah tidur, halusinasi, telinga berdenging tanpa rangsang
dari luar.

Kemasan : Tablet 10 x 10 biji.

Dosis : Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : 3-4 kali sehari 1 tablet.

Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 1/2 tablet.

Penyajian : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

Pabrik : Sanbe Farma.

3. Sanexon 4 mg tablet

Kandungan : Tiap tablet mengandung : 6-alpha-metilprednisolon 4 mg

Indikasi : Untuk mengobati keadaan : asma bronkial, rinitis alergika, urtikaria, eczema atau
dermatitis, demam reumatik akut, artritis reumatoid, anemia hemolitik acquired, purpurea
trombopenia idiopatik pada dewasa, mieloblastosis, limfogranulomatosis, kolitis ulseratif,
sindrom nefrotik, penyakit kulit, lupus eritematosus, dermatomiositis

Kontra Indikasi : Hipersensitifitas terhadap metilprednisolon atau glukokortikoid lain . Ulkus


lambung, osteoporosis, gangguan psikiatrik, amebiasis, infeksi mikosis/jamur sistemik,
poliomielitis, narrow atau open angle glaucoma & penyakit virus

Efek Samping

Efek samping yang timbul tergantung pada dosis & lamanya pengobatan. Glukokortikoid
dapat menimbulkan reaksi seperti : moon face, deposit lemakkelemahan otot, hipertensi,
osteoporosis, penurunan toleransi glukosa, diabetes melitus, gangguan sekresi hormon
seksual, tukak peptik, penurunan pertahanan tubuh, terhambatnya pertumbuhan pada anak-
anak, glaukoma, katarak, trombosis & pankreatitis.

Sistem saraf pusat :


 sakit kepala, vertigo, kejang-kejang & tekanan intrakranial bertambah disertai
papiledema
 Gangguan elektrolit & cairan tubuh
 Gangguan dermatologi & imunologi

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau
penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Kemasan : Sanexon tab 4 mg 10 x 10's

Dosis

 Dosis Awal : Dewasa 4-80 mg sehari, Anak-anak 0,8 - 1,1 mg/kg berat badan
 Dosis Pemeliharaan : Dewasa 4-8 mg sehari, dosis dapat ditingkatkan hingga 16 mg
sehari, Anak-anak 2-4 mg sehari, dosis dapat ditingkatkan hingga 8 mg sehari

Penyajian : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Pabrik : Sanbe Farma.

Anda mungkin juga menyukai