Anda di halaman 1dari 7

medical review

Peran Farmakoekonomi dalam Penentuan


Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan
Raymond R. Tjandrawinata
Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS)
Dexa Group, Jakarta, Indonesia

I. Pendahuluan pada pengukuran moneter atau klinis. Anali-


sis ini juga bisa memanfaatkan sejumlah faktor
Disiplin ilmu farmakoekonomi belakangan ini yang membuka biaya alternatif-alternatif dari
mendapat perhatian besar dari berbagai kalan- perspektif pasien seperti akan dijelaskan lebih
gan. Hal ini terjadi terutama di negara-negara lanjut dalam tulisan ini. Faktor-faktor tersebut
dimana penggantian biaya obat diatur secara mencakup kehidupan (nyawa) yang berhasil di-
ketat di sektor publik maupun swasta. Ide far- selamatkan, pencegahan penyakit, operasi yang
makoekonomi lahir dari prinsip inti ekonomi: berhasil dicegah, atau kualitas hidup (QOL,
sumber daya yang langka dan seringkali makin quality-of-life) yang berkaitan dengan kesehat-
berkurang memaksa orang untuk mengha- an.
dirkan produk berkualitas tinggi dengan biaya
seminimal mungkin. Analisis ekonomi telah di- Dengan demikian, tujuan farmakoekonomi ada-
gunakan oleh para pengambil keputusan dalam lah untuk memperbaiki kesehatan individu dan
komunitas perawatan kesehatan di banyak ne- publik, serta memperbaiki proses pengambilan
gara selama bertahun-tahun.1 Karena banyak keputusan dalam memilih nilai relatif diantara
negara mengalami peningkatan biaya perawatan terapi-terapi alternatif.3 Jika digunakan secara
kesehatan yang cepat selama tiga dekade ter- tepat, data farmakoekonomi memungkinkan
akhir, tidaklah mengejutkan bahwa ekonomi dan penggunanya mengambil keputusan yang lebih
alokasi yang tepat dari sumber daya kesehat- rasional dalam proses pemilihan terapi, pemilihan
an telah berkembang menjadi agenda penting pengobatan, dan alokasi sumberdaya sistem.
dalam menentukan anggaran nasional. Dengan Dalam kaitannya dengan hal ini, penggunan-
tujuan menyediakan layanan berkualitas tinggi, ya bisa dari berbagai kalangan, diantaranya
banyak pengambil keputusan telah mempela- pengambil keputusan klinis dan administratif,
jari pemanfaatan layanan perawatan kesehatan termasuk dokter, apoteker, anggota komite for-
mereka, yang mencakup farmasi, untuk menen- mularium dan administrator perusahaan asuransi.
tukan biaya dan nilai barang dan jasa perawatan
kesehatan. Seperti halnya di negara lain, Indonesia telah
mengalami peningkatan biaya perawatan ke-
Ilmu farmakoekonomi telah berkembang men- sehatan, khususnya biaya farmasi untuk obat-
jadi disiplin penting dalam subyek ekonomi kese- obatan yang masih ada di dalam masa paten.
hatan. Farmakoekonomi didefinisikan sebagai Dengan tekanan yang terus-menerus terha-
deskripsi dan analisis biaya terapi pengobatan dap meningkatnya biaya perawatan kesehatan
terhadap sistem perawatan kesehatan dan dari kalangan publik dan swasta, intervensi lebih
masyarakat. Riset farmakoekonomi berkaitan lanjut akan secara rutin dievaluasi secara far-
dengan identifikasi, pengukuran, dan perbandin- makoekonomi dengan menghubungkan ke-
gan biaya dan manfaat produk dan jasa farmasi.2 untungan dan hasilnya terhadap biaya yang
Analisis farmakoekonomi tidak hanya terbatas dikeluarkan. Hal ini khususnya dilakukan oleh

46 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016


leadingreview
medical article

para pengambil keputusan sistem formularium Pertama, dalam hubungannya dengan pilihan
nasional dialam asuransi kesehatan nasional In- sebagai konsekuensi keterbatasan sumber daya
donesia yang disebut Jaminan Kesehatan Na- dan ketidakmampuan kita untuk memproduksi se-
sional (JKN).4,5 Dalam kaitannya dengan hal ini, mua output yang diinginkan; dan kedua, dalam
kita bisa berharap bahwa studi farmakoekonomi hubungannya dengan input dan output, terkait
akan dilakukan secara lebih rutin di Indonesia di dengan biaya dan konsekuensi dari aktivitas.
masa mendatang, karena alasan-alasan berikut: Tugas dasar farmakoekonomi adalah mirip de-
ngan analisis ekonomi, seperti mengidentifikasi,
1. Tekanan politik. Industri asuransi kesehatan mengukur, menilai dan membandingkan biaya
nasional harus menyadari bahwa pemenuhan produk farmasi dan konsekuensi (hasil) alternatif
biaya farmasi haruslah merupakan bagian dari yang dipilih. Setiap data farmakoekonomi akan
setiap keputusan mengenai keuntungan obat- menyediakan analisis biaya dibanding hasil yang
obatan tidak peduli bagaimanapun desain sis- didapat.
tem perawatan kesehatannya.
Gambar 1 menjelaskan sebuah model farma-
2. Tekanan regulasi. Sejumlah negara telah koekonomi sederhana. Dalam model ini, kita
mengusulkan proposal yang menyebutkan bah- harus mengambil keputusan apakah akan me-
wa riset farmakoekonomi akan disertakan se- milih Obat A, atau pembandingnya, Obat B.
bagai bagian dari pengembangan obat-obatan. Dalam melakukannya, sebuah analisis biaya ter-
Saat ini, hanya Australia dan Kanada yang hadap masing-masing obat dan hasilnya harus
telah mengembangkan panduan evaluasi far- dibuat untuk memberikan keputusan yang ra-
makoekonomi terhadap obat-obatan yang akan sional. Riset farmakoekonomi harus terlebih dulu
ditempatkan dalam formularium nasional.7 US menentukan biaya dan hasil yang diperkirakan,
serta analisis mengenai bagaimana studi akan di-
Federal Drug Administration (US FDA)7 dan Badan
lakukan dan diukur. Biaya dihitung untuk mem-
Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) tidak
perkirakan sumber daya yang digunakan dalam
mengembangkan panduan yang berkaitan de-
memproduksi suatu hasil. Ada tiga tipe biaya:
ngan penggunaan data farmakoekonomi dalam
langsung, tidak langsung dan biaya tidak ternilai.
pengembangan obat-obatan. Biaya medis langsung adalah biaya apapun yang
terkait degan pencegahan, pendeteksian, atau
4. Rumah sakit. Institusi ini bisa menggunakan penanganan suatu penyakit. Contoh biaya lang-
data farmakoekonomi untuk menentukan obat- sung adalah: produk dan jasa farmasi, layanan
obatan yang akan ditempatkan dalam daftar dokter, perawatan, uji laboratorium dan seba-
obat-obatan yang mereka setujui dan memu- gainya. Biaya non-medis langsung adalah biaya
tuskan terapi-terapi alternatifnya. yang berhubungan dengan penerimaan produk
dan jasa. Contohnya mencakup transportasi, ru-
5. Industri asuransi kesehatan. Seperti halnya angan dan sebagainya. Biaya tidak langsung ada-
rumah sakit, institusi ini juga memanfaatkan lah biaya yang berhubungan dengan sakit dan/
data farmakoekonomi untuk menentukan obat- atau kematian contoh biaya tak langsung adalah
obatan pada formulary-nya. biaya hilangnya produktivitas, bantuan keluarga,
serta peralatan dan perawatannya. Biaya tidak
6. Bagian pemasaran farmasi. Studi farmakoe- ternilai adalah biaya-biaya yang muncul kare-
konomi bisa secara luas digunakan oleh organ- na hilangnya produktivitas. Contohnya adalah
isasi-organisasi ini sebagai bagian dari strategi biaya yang berkaitan dengan sakit, penderitaan,
pemasaran mereka untuk mendukung klaim kecemasan dan dukacita. Biaya tidak ternilai tidak
bahwa produk mereka cost-effective. dikonversi menjadi suatu nilai, namun biasanya
diekspresikan dalam istilah quality-adjusted-life-
years seperti akan dijelaskan selanjutnya
II. Evaluasi ekonomi selalu melibatkan anali-
sis komparatif dari tindakan alternatifnya
Pertimbangan biaya penting lainnya adalah bi-
Ada dua parameter yang menentukan setiap
aya rata-rata dan biaya marjinal.1 Biaya rata-rata
analisa ekonomi (termasuk jasa kesehatan).8

Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016 MEDICINUS 47


leadingreview
medical article

Gambar 1. Model yang menjelaskan evaluasi ekonomi terhadap farmasi

adalah biaya-biaya yang telah dikalkulasi dengan n = jumlah tahun setelah munculnya biaya
membagi total biaya dengan unit hasil. Biaya mar-
jinal (inkremental), sebaliknya didefinisikan seba- Sebagai contoh, jika sebuah penanganan mem-
gai biaya memproduksi tambahan unit hasil. butuhkan biaya Rp 500.000 per tahun selama
hingga 3 tahun mendatang dan nilai uang
Secara teoritis, perbandingan biaya dilakukan berubah sebesar sekitar 12% per tahun, maka
pada satu titik waktu. Penghitungan diskonto nilai saat ini dari biaya-biaya ini adalah Rp 1.345.027,-
(discounting), atau penyesuaian untuk waktu yang didapat dari [500 + (500/1,12) + (500/1,122)].
yang berbeda, merupakan proses penguran-
gan biaya dan manfaat masa depan kembali Memilih tingkat diskonto haruslah berhati-hati,
ke nilainya saat ini.9 Sebagian orang lebih suka karena angka ini sendiri bisa menjadi sumber
menerima uang sekarang dibanding nanti. Se- kontroversi. Penggunaan tingkat diskonto yang
hingga, Rp 1.000.000,- hari ini lebih berharga sangat rendah atau sangat tinggi akan me-
dibandingkan Rp 1.000.000,- tahun depan. Ketika nguntungkan proyek tertentu dan bisa men-
sebuah perawatan berlangsung lebih dari satu ta- dorong munculnya kesimpulan yang berbeda.
hun, uang harus diukur menggunakan nilainya
Untuk meminimalkan variasi yang besar dalam
sekarang (PV, present value). Itulah yang disebut
biaya dan hasilnya, bisa dilakukan analisis sen-
penghitungan diskonto. Menggunakan sebuah
tingkat diskonto (interest, bunga), perkiraan time sitivitas untuk menentukan efek selang tingkat
value of money (nilai uang berdasarkan waktunya) diskonto pada sebuah studi individual.3,7 Analisis
bisa dihitung. Formula berikut dipinjam dari ilmu sensitivitas digunakan untuk menguji apakah
manajemen finansial untuk mengkalkulasi nilai kesimpulan dari sebuah evaluasi farmakoekono-
uang berdasarkan waktu (time value of money): mi berubah ketika masing-masing variabel input
diperiksa dalam suatu selang nilai yang dapat

PV = FVn(1+r)-n
diperkirakan. Jika kesimpulannya bisa didukung
melalui analisis sensitivitas, ber-arti peluang kes-
impulan tersebut bisa diterima menjadi lebih
Keterangan : tinggi. Namun, jika kesimpulan-nya berubah,
PV = nilai saat ini
harus dilakukan penyesuaian untuk menentukan
FVn = nilai masa depan pada tahun ke n
nilai sesungguhnya dari variabel yang dimaksud,
r = tingkat diskonto (bunga)
atau untuk menyatakan secara eksplisit bahwa

48 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016


leadingreview
medical article

kesimpulan tersebut sensitif terhadap nilai dari V. Metode Analisis Farmakoekonomi


variabel tersebut.2
Setidaknya ada empat tipe analisis yang umum
IV. Pengukuran Hasil Terapi digunakan dalam studi farmakoekonomi. Anali-
sis-analisis ini akan dijelaskan secara detail di
Dalam merancang sebuah studi farmakoe- bagian-bagian yang berbeda dalam tulisan ini.
konomi, periset harus terlebih dulu menentu-
kan semua kemungkinan hasilnya, termasuk yang 1. Analisis manfaat-biaya (cost-benefit) merupa-
diinginkan dan yang tidak diinginkan. Hasilnya kan perbandingan nilai moneter dari peng-
bisa intermediate (hasil jangka pendek), seperti gunaan alternatif dari sumber daya.
pengontrolan tekanan darah atau final (hasil 2. Analisis efektivitas-biaya (cost-effectiveness)
jangka panjang), seperti pencegahan kegagalan merupakan perbandingan dari biaya ter-
ginjal, serangan jantung, stroke, infeksi sistemik, hadap hasil dalam kaitannya dengan hasil
dan sebagainya. Dalam banyak kondisi penyakit, kesehatan, seperti pengurangan tingkat LDL
hubungan antara hasil intermediate dan hasil darah, atau dalam unit alami, seperti tahun-
final belum ditentukan. Dalam hal ini, hasil final, hidup yang didapat atau hilang.
seperti pengurangan tingkat kematian, harus 3. Analisis utilitas-biaya (cost-utility) adalah
ditentukan untuk analisis. Namun, jika data pengukuran hasil dalam kaitannya dengan
sakit dan kematian tidak tersedia, peneliti bisa sebuah faktor kualitas.
menggunakan indikator kualitas hidup (quality- 4. Analisis minimalisasi-biaya (cost-minimaliza-
of-life) sebagai gantinya.7 Idealnya, pengukuran tion) adalah perbandingan antara biaya ke-
hasil jangka pendek dan jangka panjang harus tika akibat-akibatnya diasumsikan sama.
diidentifikasikan sehingga efek produk atau jasa
yang dipelajari bisa ditentukan secara lebih aku- Analisis Manfaat-Biaya
rat.
Analisis manfaat-biaya adalah analisis perbandi-
Seperti akan dijelaskan nanti, nilai hasil-hasil ini ngan dari dua atau lebih produk atau jasa farmasi
diukur dalam sebuah nilai moneter atau dalam se- dengan manfaat (hasil terapi) dalam nilai mon-
buah unit natural dari efektivitas atau kegunaan, eter. Tujuan analisis manfaat-biaya adalah un-
tergantung dari studi farmakoekonomi yang di- tuk mencapai pengembalian investasi tertinggi.
lakukan. Ketika mengukur hasil terapi, sangat- Hasil tipe analisis ini ditampilkan dalam istilah
lah penting untuk membedakan antara efikasi manfaat bersih (net benefit), yang mengurangkan
(efficacy) dan efektivitas. Dalam istilah farma- biaya dari manfaat; tingkat internal pengem-
koekonomi, efikasi merujuk pada hasil sebuah balian (internal rate of return), yang mengurang-
obat tertentu dalam kondisi terkontrol, seperti kan biaya dari manfaat dan membagi hasilnya
percobaan klinis, sementara efektivitas merujuk dengan biaya, atau rasio manfaat-biaya, seperti
pada seberapa bagus obat itu bekerja dalam akan dijelaskan nanti. Analisis manfaat-biaya
kondisi alami, seperti dalam klinik sehari-hari. sangat berguna dalam pengambilan keputusan
Walaupun informasi efektif tidak selalu terse- berkaitan dengan alokasi sumber daya untuk ber-
dia secara langsung, namun biasanya bisa diek- bagai opsi penanganan atau program. Secara
strapolasi dari studi efikasi dan diproyeksikan ke umum, rasio manfaat-biaya dikalkulasi meng-
situasi aktual. gunakan formula berikut:

Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016 MEDICINUS 49


leadingreview
medical article

Jika rasio >1, manfaat melebihi biaya dan produk atau nurunan LDL, biaya per mmHg penurunan
jasa tersebut bermanfaat. Jika rasio = 1 berarti manfaat tekanan darah, biaya per nyawa yang ber-
sama dengan biaya. Jika rasio <1, artinya biaya lebih be- hasil diselamatkan dan sebagainya. Efektivi-
sar dibanding manfaat, dianggap tidak bermanfaat. tas Biaya bisa didefinisikan sebagai memi-
liki:10
Sebagai contoh:
Penanganan A membutuhkan biaya Rp 10.000,- dan 1. Biaya yang lebih rendah dan setidaknya
memberikan manfaat Rp 20.000,- sama efektifnya, atau
Penanganan B membutuhkan biaya Rp 5.000 dan mem- 2. Biaya yang lebih tinggi, namun manfaat
berikan manfaat Rp7.500,- yang lebih tinggi yang layak bagi penam-
Manfaat bersih penanganan A = Rp 20.000,- (-) Rp bahan biayanya, atau
10.000,- = Rp 10.000,- 3. Biaya yang lebih rendah dan manfaat yang
sementara Manfaat bersih penanganan B = Rp 7.500,- (-) lebih rendah, namun manfaat tambahan-
Rp 5.000,- = Rp 2.500,- nya tidak layak bagi penambahan biay-
anya.

Ketika sebuah studi mendapati bahwa se-


buah medikasi cost-effective, ini berarti
bahwa medikasi tersebut secara biaya lebih
efektif relatif terhadap satu atau lebih terapi
alternatifnya. Berikut adalah contoh Analisis
Efektivitas Biaya:

Karena kedua rasio menunjukkan hasil yang berman- Obat A berbiaya Rp 100.000,- dan mem-
faat (>1), walaupun ada perbedaan manfaat pada berikan 43 kasus yang berhasil ditangani
kedua penanganan, penanganan yang akan dipilih secara sukses
bergantung pada metoda yang paling tepat untuk per- Obat B berbiaya Rp 83.000,- dan memberi-
tanyaan yang dimaksud. Secara umum, hasil dari ketiga kan 39 kasus yang berhasil ditangani se-
persamaan di atas harus ditampilkan untuk memberi- cara sukses
kan tampilan yang lebih seimbang mengenai biaya dan
manfaatnya. Menilai berdasarkan data efektivitas biaya,
orang memilih Obat B dibanding Obat A
Keuntungan Analisis Manfaat-Biaya karena bisa menghemat Rp 198 per pasien.
Analisis manfaat-biaya bisa digunakan untuk mem- Disamping itu, jika kita lihat efektivitas-biaya
bandingkan dua program penanganan yang tidak marjinal, diperlukan tambahan Rp 4.250 un-
saling berhubungan dengan hasil yang berbeda secara tuk mendapatkan satu tambahan penanga-
nilai moneter. Masing-masing program dievaluasi se- nan yang sukses dengan Obat A. Pengambil
cara terpisah untuk rasio manfaat-biayanya. keputusan harus berpikir apakah biaya tam-
bahan dari Obat A layak dikeluarkan untuk
Kerugian Analisis Manfaat Biaya mendapatkan efektivitas tambahan. Seba-
Karena kita harus menempatkan nilai moneter pada gian besar ekonomis setuju bahwa Analisis
setiap analisis, metoda ini mungkin cukup sulit untuk Efektivitas Biaya marjinal merupakan cara
dilakukan, khususnya dalam kasus dimana kita harus yang lebih tepat untuk menampilkan Anali-
memberikan nilai moneter pada manfaat yang dirasa- sis Efektivitas Biaya.
kan manusia, atau bahkan pada kehidupan itu sendiri.
Keuntungan Analisis Keefektivitasan
Analisis Kefektivitasan Biaya Biaya
Tipe analisis ini mengukur hasil dalam unit kesehatan Keuntungan utama tipe analisis farmakoe-
alami dari perbaikan kesehatan. Hasil dinyatakan dalam konomi ini adalah kemampuannya untuk
istilah biaya per unit perbaikan, seperti biaya per % pe- membandingkan penanganan alternatif

50 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016


leadingreview
medical article

dan menentukan investasi terbaik jika manfaatnya tidak bisa dikurangi ke dalam nilai moneter.
Kerugian Analisis Kefektivitasan Biaya.
Untuk bisa dibandingkan dengan Analisis ini, penanganan farmasi harus memiliki hasil yang sama.

Analisis Minimalisasi Biaya


Analisis Minimalisasi Biaya mencakup perbandingan dua atau lebih penanganan dengan ekuivalensi
yang telah diasumsikan atau ditunjukkan dalam efikasi dan keamanan. Ini secara signifikan menyeder-
hanakan analisis, namun bisa muncul kontroversi mengenai hasilnya karena data yang bagus mengenai
hasil tidak selalu sudah tersedia. Namun, Analisis Minimalisasi Biaya cocok digunakan untuk memban-
dingkan agen-agen yang secara terapi adalah setara atau mengubah pengaturan dosis dari agen yang
sama. Sebagai contoh, jika biaya penanganan dengan Obat A adalah Rp120.000,-, dan biaya penanganan
dengan Obat B adalah Rp100.000,-, maka biaya intervensi dengan Obat B < Biaya intervensi dengan Obat
A. Dengan mengasumsikan bahwa Obat A dan B memiliki efektivitas klinik yang sama.

Penerapan Analisis Minimaliisasi Biaya mungkin kualitas dan kuantitas kehidupan. Hasilnya disesuai-
mencakup pembandingan sebuah obat generik kan untuk kualitas dengan menggunakan nilai
dengan obat bermerek, atau membandingkan utilitas. Dalam kaitan ini, utilitas merepresentasikan
obat yang digunakan dalam kondisi berbeda (mi- preferensi yang dinyatakan untuk suatu kondisi
salnya inpatient versus outpatient). Tipe Analisis ini kesehatan tertentu. Nilai utilitas berkisar dari 0
memiliki kemungkinan aplikasi (aplikabilitas) yang hingga 1 QALY, dengan 0 adalah kondisi kematian
terbatas karena hanya ada sedikit skenario dimana dan 1 merepresentasikan kesehatan sempurna.
terdapat efektivitas yang benar-benar setara. Jika kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan
berkurang karena penyakit atau penanganan, satu
Keuntungan Analisis Minimalisasi Biaya tahun kehidupan dalam kondisi ini adalah kurang
Ini merupakan yang paling sederhana dibanding dari 1 QALY. Unit ini memungkinkan perbandingan
semua analisis farmakoekonomi lainnya. Keru- antara kesakitan dan kematian. Contoh, nilai utilitas
gian Analisa Minimalisasi Biaya. Semua hasil terapi kondisi kesehatan mencakup: kehidupan dengan
haruslah setara, yang biasanya sulit untuk dilaku- kegagalan jantung yang parah, dengan nilai utili-
kan. tas 0,25; kehidupan dengan gejala post-menopause,
dengan nilai utilitas 0,80; kehidupan dengan rheu-
Analisis Utilitas Biaya matoid arthritis, dengan nilai utilitas 0,50; dan
Analisis Utilitas Biaya merupakan sebuah per- sebagainya. Contoh berikut memberikan utilitas
luasan dari Analisis Efektivitas Biaya. Analisis ini mengenai Analisis Utilitas Biaya terhadap 3 obat
merupakan metode penyesuaian untuk kualitas antineoplastic yang berbeda:
hasil. Unit yang paling umum digunakan dalam
melakukan Analisis Utilitas Biaya adalah quality- Penanganan dengan Obat X memberikan tam-
adjusted-life-years (QALYs) yang menggabungkan bahan tiga tahun kehidupan dengan utilitas 0,6,

Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016 MEDICINUS 51


leadingreview
medical article

mungkin karena efek samping yang luar biasa. Walaupun penanganan dengan Obat Y memberikan tam-
bahan enam tahun kehidupan per pasien, utilitasnya 0,4 yang bisa terjadi karena reaksi negatif yang
kurang bisa ditolerasi terhadap obat ini. Obat Z berada di tengah-tengah di antara dua obat sebelumnya.
Berdasarkan QALY yang didapat, Obat Y mungkin lebih dipilih dibanding Obat X dan Z.

Penggunaan Analisis Utilitas Biaya telah menin- inkonsistensi dalam penginterpretasian hasilnya.
gkat pada beberapa tahun terakhir. Ini disebab-
kan adanya penggunaan faktor utilitas, dimana KESIMPULAN
mencakup tahun kehidupan yang diperoleh dan
kualitas kehidupan dalam Analisis. Namun, kuali- Data farmakoekonomi bisa memberikan dukung-
tas studi ini sendiri harus diperbarui setiap waktu. an berarti untuk berbagai pemeriksaan institu-
Sebuah studi terbaru mengenai Analisis Utilitas Bi- sional terhadap medikasi berdasarkan nilai ekono-
aya menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah studi misnya.
yang telah meningkat sejak tahun 1976 hingga
1997, juga kualitas studi telah memburuk selama Sejumlah keputusan yang bisa memberikan
periode ini.11 Penulis buku tersebut meminta di- manfaat dari data farmakoekonomi mencakup
lakukan perbaikan lebih lanjut dalam kredibili- manajemen formularium, keputusan penanganan
tas. Analisisnya dan kemungkinan dilakukannya pasien secara individu, kebijakan penggunaan
proses pemeriksaan yang lebih baik sebelum studi medikasi dan keputusan alokasi sumber daya. Ini
semacam ini dilakukan.11 merupakan bidang yang relatif baru. Sebagian be-
sar riset yang sedang dilakukan dan metode yang
Keuntungan Analisis Utilitas Biaya digunakan dalam evaluasi belum distandarisasi.
Namun, dengan makin seringnya farmakoekono-
Ini merupakan satu-satunya Analisis yang meli- mi digunakan dalam evaluasi produk obat dan
batkan kualitas kehidupan pasien. Kerugian Ana- jasa, semakin penting bagi eksekutif perawatan
lisis Utilitas Biaya. Tidak adanya standarisasi dalam kesehatan untuk memahami prinsip umum dari
melakukan studi mungkin mendorong pada disiplin ini.

daftar pustaka
1. Raskati, K.L Essentials of Pharmacoeconomics, 2nd ed. Philadephia, P.A.: 6. Arikian, S.R., Shannon, M.C., and Einarson, T.R. The demand for pharmaco-
Lippincott Williams and Wilkins, 2014. economic research is on the rise. Medical Marketing and Media 27:60-67,
2. Bootman, J.L., Townsend, R.J., and McGhan, W.F. Principles of Pharma- 1992.
coeconomics, 2nd ed. Cincinnati, OH: Harvey Whitney Books Co, 1996. 7. MacKinnon, G.E. Understanding Health Outcomes and Pharmacoeconom-
3. Bloom, B.S. Pharmacoeconomics for managed care pharmacists. Drug ics. Burlington, M.A.: Jones & Bartlett Learning, 2011.
Ben. Trends 7(7): 15-38, 1995. \ 8. Drummond,M.F.,OBrien,B.,Stoddart,G.L.,andTorrance,G.W.Methodsfor the
4. Kementrian Kesehatan Republik Indoensia. Buku Pegangan Sosial- Economics Evaluation of Health Care Programmes, 1st ed. New York, NY:
isasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Oxford University Press, 1997.
Nasional. http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku- 9. Sanchez, L.A. Applied Pharmacoeconomics: Evaluation and use of pharma-
pegangan- sosialisasi-jkn.p df. Diakses tanggal 7 Januari 2016. coeconomics data from the literature. Am. J. Health-Syst. Pharm. 56:1630-
5. Kementrian kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kee- 1640, 1999.
hatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman 10.Doubilet P., Weinstein, M.C., McNeil, B.J. Use and misuse of the term cost-
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. http://www.jkn. effective in medicine. N. Engl. J. Med. 314:253-256, 1986.
kemkes.go.id/attachment/unduhan/PMK%20No.%2028%20ttg %20 11.Neumann, P.J., Stone, P.W., Chapman, R.H., Sandberg, E. A., and Bell, C.M.
Pe doman%20Pelaksanaan%20Program%20JKN.pdf. Diakses tanggal The quality of reporting in published cost-utility analyses, 1976-1997.
7 Januari 2016. Ann. Intern. Med. 132: 964-972, 2000.

52 MEDICINUS Vol. 29, No. 1 | Edisi April 2016

Anda mungkin juga menyukai