Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI


UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)

Post antibiotic effect (PAE) adalah waktu yang


1. PENYAKIT INFEKSI dibutuhkan untuk melihat tumbuhnya kembali kehidupan
organisme setelah pemberian antibiotik sampai dengan hilangnya
Sebutkan data lab/klinik terkait infeksi ! pengaruh antibiotik. Antibiotik golongan concentration dependent
Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan antibiotika profilaksis, seperti quionolone dan aminoglycoside mempunyai PAE yang
empiris dan definitive ! panjang sehingga berbahaya bagi tubuh, sedangkan antibiotik
Apa yang dimaksud dengan Post antibiotic effect? kaitkan dengan golongan time dependent seperti beta-lactam mempunyai PAE
sifat antibiotic time dan dose dependent ! pendek.

Data klinik: 2. BPH


Tekanan darah, Nadi, R.R, Suhu Apa yang dimaksud dengan BPH? Jelaskan!
Data lab: Benign prostatic hyperplasia adalah tumor jinak pada prostat
Hb, leukosit, trombosit, hematokrit, GD 2JPP, APTT, PTT, akibat sel prostat yang terus mengalami pertumbuhan pada
SGOT, SGPT, dan Serum kreatinin beberapa/semua komponen prostat meliputi jaringan
kelenjar/fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan pars
 Antibiotik empiris à Antibiotik yang diberikan berdasarkan prostastika.
diagnosis klinis dengan pendekatan ilmiah dari klinisi. Sesuai PDT karena dipengaruhi faktor penuaan, peningkatan kadar
/ Pola peta kuman dan sensitifitas antimikroba setempat. DHT (dehidrostestosteron) pada lelaki usia lanjut yang memacu
Antibiotik yang digunakan berspektrum luas. pertumbuhan sel,
 Antibiotik definitive à Antibiotik yang dilakukan berdasarkan perubahankesimbanganantarahormontestosterondan estrogen pada
hasil pemeriksaan mikrobiologis yang sudah pasti jenis kuman dan usia lanjut, Meningkatkan lama hidupsel-
spektrum kepekaan antibiotiknya. Sesuai hasil kultur dan uji selprostatkarenaberkurangnyasel-sel yang mati, terjadiproliferasi
sensitifitas antimiktoba. Antibiotik yang digunakan berspektrum abnormal sel stem yang menyebabkanproduksisel stroma
sempit. danselepitelkelenjarprostatmenjadiberlebihan.
 Antibiotika Profilaksis à antibiotik yang diberikan pada pasien Bacaan saja :
yang belum terkena infeksi, tetapi punya peluang besar terkena Ketika prostat membesar, jaringan yang melapisinya di luar tidak
infeksi. Antibiotik yang digunakan berspektrum luas. ikut berekspansi, hal ini menyebabkan uretra terjepit. Dinding
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
kandung kemih pun menebal dan mudah terangsang, ditandai merelaksasiotot polos prostat& bladder neck
dengan gampangnya kandung kemih berkontraksi meskipun hanya contoh : doxasozin, terazosin, tamsulozin
berisi sedikit urin. Lama kelamaan kandung kemih akan
kehilangan kemampuannya berkontraksi sehingga tak mampu Combustio
mengeluarkan urin. Hal-hal inilah yang menyebabkan keluhan Jelaskan terapi apa saja yang harus diberikan pada pasien
klinis pada pasien dengan pembesaran prostat. combustio ketika masuk IRD!
 terapi cairan (memberikan infus Rl dan NS untuk
Jelaskan menifestasi klinik BPH! Mengapa bisa mengarah ke menyeimbangkan cairan yang hilang akibat luka bakar),
bladder stone dan CKD?  Pemberian obat-obatan anti microbial/antibiotik oral,
Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars enteral maupu parenteral bertujuan untuk menekan
prostatika dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini pertumbuhan mikroorganisme atau untuk mengatasi
menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat infeksi pada kulit.
mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna  Pemberian obat anemia untuk menambah sel darah merah
melawan tahanan itu. Lama kelamaan akan menurunkan fungsi yang hilang akibat uka bakar.
ginjal yakni kandung kemih akan kehilangan kemampuannya  Pemberian obat NSAID untuk mengatasi rasa sakit dan
berkontraksi sehingga tak mampu mengeluarkan urin, kemudian pembengkakan
ginjal tidak mampu untuk mempertahankan metabolisme serta  Pada pasien luka bakar terjadi hipermetabolisme sehingga
keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan CKD dan pemberian obat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
penyumbata pada saluran kemih akan menyebabkan bladder stone (contoh : kalbamin dan triofusin E 1000)
 Memberikan albumin untuk mengembalikan kadar
Terapi utama apakah yang harus diberikan jika harus albumin dalam rentang normal
menjalani operasi?
 Memberikan obat anti-depresan karena trauma yang
Terapi medikamentosa
disebabkan luka bakar (contoh : lorazepam, fluoxetin)
1. 5α-reductase inhibitor
 Terapi acid suprresive
menurunkankadar DHT
intraprostattanpamengurangikadartestosteron plasma
Perlukah Acid supresive diberikan pada pasien combustio?
contoh : finasteride, dutasteride.
Jelaskan!
2. α-adrenergik antagonists
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
Perlu, karena luka bakar akan menyebakan trauma dan stres pada  Sebagai tes cepat (Rapid Test) hasilnya juga dapat segera
pasien sehingga asam lambung meningkat maka perlu diberikan di ketahui.
obat acid supressive untuk menetralkan pH di lambung. lgM positif menandakan infeksi akut
lgG positif menandakan pernah kontak/ pernah
terinfeksi/ reinfeksi/ daerah endemik.
3. DEMAM TIFOID 5. Mikrobiologi  Kultur (Gall culture/ Biakan empedu)
 Gold standard untuk pemeriksaan Demam Typhoid/
Sebutkan data lab / klinik terkait salmonella tifi! paratyphoid
1.Hematologi  Interpretasi hasil : jika hasil positif maka diagnosis pasti
 Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi untuk Demam Tifoid/ Paratifoid.
penyulit perdarahan usus atau perforasi. 6. Biologi molekular  PCR (Polymerase Chain Reaction)
 Hitung leukosit sering rendah (leukopenia), tp bisa 1. Pada cara ini di lakukan perbanyakan DNA kuman yang
normal/tinggi kemudian diindentifikasi dengan DNA probe yang
 Hitung jenis leukosit: sering neutropenia dengan spesifik.
limfositosis relatif. 2. Sensitifitas dan spesifitas tinggi. Spesimen yang
 LED ( Laju Endap Darah ) : Meningkat, karena terjadi digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya
infeksi serta jaringan biopsi.
 Jumlah trombosit normal atau menurun (trombositopenia).
2. Urinalis Jelaskan manifestasi klinik dari demam tifoid !
 Protein: bervariasi dari negatif sampai positif (akibat  Demam
demam)
 Rasa lemas dan pusing
 Leukosit dan eritrosit normal
3. Kimia Klinik  Mual muntah
 Enzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat  Nyaman jika berbaring tanpa melakukan pergerakan
4. Imunologi  Widal  Kondisi parah biasanya hilang kesadaran
 Mendeteksi adanya antibodi (didalam darah) terhadap
antigen kuman Samonella typhi / paratyphi (reagen).
Jelaskan obat apa saja yang harus diberikan pada pasien
 Lima jenis antigen : somatic antigen(O),flagella(H)
antigen, dan paratyphoid fever flagella(A,B,C) antigen. demam tifoid !
Elisa  Salmonella typhi/ paratyphi lgG dan lgM Untuk Asia tenggara yang sudah menjadi endemik kasus demam
Lebih baru, yang dianggap lebih sensitif dan spesifik typoid, rekomendasi antibiotik yang digunakan :
 Uncomplicated
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
1st line Cefixim po plus ciprofloxacin po atau ofloxacin po  diberikan kombinasi antibiotic dalam jangka waktu 6-7 bulan yang
atau levofloxacin po dibagi menjadi fase inisial dan fase lanjutan. dikombinasi dalam
2nd line azitromisin po
FDC karena bakteri TB tersususn atas kompleks lipid yang terdiri
 Complicated
1st line Ceftriaxon iv atau ciprofloxacin iv plus ciprofloxacin dari lilin, wax, glikolipid sehingga sulit untuk ditembus oleh bahan
iv atau ofloxacin iv kimia seperti antibiotic, sehingga perlu adanya kombinasi untuk
2nd line Aztreonam iv atau imipenem iv plus
meningkatkan daya bunuh pada kuman tersebut.
plus ciprofloxacin iv atau ofloxacin iv

Jelaskan kelebihan dan kekurangan tiamfenikol dibanding Bagaimana KIE yang harus saudara berikan pada pasien TB
kloramfenikol sebagai first line terapi ! terkait terapi FDC?
Kelabihan : karena konsentrasi tiamfenikol dalam darah lebih a. monitoring minum obat, perlu dibentuk PMO (pengawas
tinggi serta waktu paruh yang lebih panjang yang minum obat)
berarti obat ini berada lebih lama dalam cairan b. konsumsi makanan dan minuman yang kaya protein
tubuh, termasuk dalam cairan empedu. Di dalam c. bila urin menjadi kemerahan diharapkan pasien tidak perlu
empedu, kadar tiamfenikol lebih tinggi daripada khawatir, karena salah satu dari kombinasi obat berwarna
kloramfenikol, maka selian itu digunakan juga pada merah terekskresi
infeksi empedu. Selain itu pada tiamfenikol juga Jelaskan makna dari kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 !
terdapat gugus S yang mengakibatkan tiamfenikol 2HRZE = tahap awal
lebih lipofil dibandingkan dengan Kloramfenikol R = rifampisin
(Tjay dan Raharja, 2002). H = isoniazid
Kekurangan : harga tiamfenikol lebih mahal jika dibandingkan Z =pyrazinamid
dengan E = Ethambutol
kloramfenikol Artinya :
Kombinasi obat tersebut diminum selama 2 bulan setiap hari,
4. PENYAKIT TB dan aturan minum isoniazid tidak boleh digabung dengan
Mengapa terapi TB perlu FDC? Jelaskan! rifampisin karena resiko hepatotoksik, sehingga :
H + Z : sebelum makan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
R + E : setelah makan  SGOT dan SGPT
4H3R3 = tahap lanjutan  albumin menurun
Diminum kombinasi selama 4 bulan, dengan interval waktu  LDL meningkat
diminum 3x dalam seminggu isoniazid (H) 2 jam sebelum  HDL menurun
makan, Rifampisin (R) 2 jam setelah makan.  HB menurun
 HCT menurun
Mengapa pada pasien TB selain FDC biasanya diberikan
 Leukositosis
antibiotika lain semisal sefotaksim atau seftriakson? Jelaskan!
Contoh :
Karena dalam penggunaan FDC dimungkinkan adanya resistensi
antibiotik karena pemakaian jangka panjang. TB tidak hanya pada
paru, tapi juga ada TB tulang/TB meningeri yang terjadi di
ekstraparu sehingga diperlukan adanya antibiotik lain, misalnya
sefotaksim atau seftriakson karena efektifitas terhadap gram
negatif sangatlah besar.
Pada TB terjadi efusi pleura pertumbuhan bakteri
profilaksis

Dalam kondisi pasien yang bagaimana FDC dikombinasi


dengan streptomisin?
Pasien mempunyai kelaian fungsi hepar (SGPT/SGOT ), bila
terus berlanjut, maka FDC dihentikan, kemudian dilakukan
monoterapi streptomisin (golongan makrolida) sampai monitoring
SGOT SGPT membaik, kemudian dilanjutkan + FDC mulai awal
lagi

5. PENYAKIT SIROSIS
Sebutkan data lab / klinik terkait sirosis!
 bilirubin meningkat,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
 hematemesis melena
syok, penyakit hati kronis (sirosis hepatis), nyeri pada
lambung, hiperperistaltik, tekanan darah yang telah
meningkat hingga pembuluh darah kapiler akan pecah dan
diekskresi dalam bentuk BAB darah atau dimuntahkan
dalam bentuk darah, penurunan Hb dan Ht yang tampak
setelah beberapa jam, leukositosis dan trombositosis pada
Jelaskan mengapa propanolol lebih dipilih untuk mengatasi 2-5 jam setelah perdarahan, dan peningkatan kadar ureum
hipertensi portal! darah setelah 24-48 jam akibat pemecahan protein darah
Penghambat b-adrenergik nonselektif mempengaruhi laju aliran oleh bakteri usus.
porta dengan  Hepatic ensefalopati
cara penurunan curah jantung dan vasokonstriktor splanknik. dekompensasi hati, ganguan mental dan neurologik,
Penghambat b non selektif seperti propanolol atau nadolol lebih perubahan personalitas, iritabilitas, apati, disfasia, dan rasa
baik daripada penghambat beta mengantuk disertai tanda klinis seperti asteriksis,
selektif. iritabilitas, gelisah, dan kehilangan kesadaran (koma).

Alternatif terapi
Asites
 Diuretik spironolakton adalah obat pilihan dalam
Jelaskan manifestasi klinik sirosis : asits, hematemesis melena, pengobatan awal asites karena sirosis sebagai natriuresis.
hepatic esefalopati dan jelaskan pula alternative terapinya !  Antiviral/ Anti HBV Entecavir baik untuk perbaikan
 Asites histologi, Entecavir lebih poten dibanding lamivudine
hepar yang terdesak oleh vena porta akan mengeluarkan dalam menekan serum HBV dan efektif dalam resisten
cairannya dan merembes menuju rongga perut seingga HBV
ukuran perut membesar (increased abdominal girth), nyeri  Antibiotik sefotaksim (sefalosporin) atau amoxicillin /
perut (abdominal pain), nyeri ulu hati atau sensasi asam klavulanat sangat efektif pada pasien yang
terbakar/nyeri di dada, pyrosis (heartburn), dan sesak mengalami SBP. Sefotaksim biasanya digunakan sebagai
nafas saat berbaring (orthopnea). pilihan pertama pada  pengonatan SBP, pilihan lain yang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
sering digunakan adalah amoksisilin/asam klavulanat dan Bleeding, dimana obat golongan PPI lebih efektif dalam
golongan kuinolon seperti siprofloksasin atau ofloksasin. mencegah terjadinya perdarahan ulang.
Sebagai pencegahan terjadinya infeksi spontan pada  Antagonis Reseptor H2 untuk mengurangi efek senyawa
peritoneal oleh bakteri lain yang mendukung sekresi asam lambung seperti
 Albumin dapat meningkatkan respons terhadap diuretik gastrin dan asetilkolin dengan memblok reseptor H2
pada  pasien sirosis dengan komplikasi asites
 Hepatoproktektor kurkumin dapat mencegah transkripsi Hepatic ensefalopati
dari virus Hepatitis B dengan mekanisme PGC 1-alfa.
Sehingga dapat mengurangi jumlah dari HBV dan  Mengurangi pemasukan protein
mengurangi tingkat keparahan dari infeksi HBV  Mengurangi populasi bakteri kolon ( Laktulosa peroral
 Antianemia untuk stadium I-II atau melalui pipa nasogastrik untuk
stadium III-IV )
hematemesis melena  Antibiotika neomisin (mengurangi populasi bakteri
dikolon sebelum operasi atau pd kegagalan fungsi hati
 Vitamin K untuk mencegah atau mengatasi perdarahan infeksi kulit, & mukosa) dan Rifaximin
akibat defisiensi vit K.  Mendapatkan nutrisi parenteral
 Asam Traneksamat (Antifibrinolitik) untuk meningkatkan  L-dopa (Levodopa) sbg prekusor dopamin akan
stabilitas darah dan mengurangi resiko rebleeding pd menggantikan dopamin yg hilang
pasien upper gastrointestinal bleeding yg membutuhkan  Hindari pemakaian sedativa atau hipnotika
tindakan operasi dgn fungsi ginjal yg normal.  Vit K untuk memperbaiki masa protrombin, pemanjangan
 Misoprostol untuk melindungi mukosa lambung dgn ↓ masa protrombin merupakan petunjuk ada penurunan
erosi lambung, ↑ produksi mucus dan bikarbonat shg fungsi hati
mencegah terjadinya perdarahan  Bromokriptin (dopamine reseptor antagonis) dalam dosis
 Vasokonstriktor (Somatostatin dan Octreotid), vasoactive 15 mg/hari dapat memberi perbaikan klinis, psikometrik
(misalnya somatostatin) merupakan First-line untuk pasien dan EEG.
yang mengalami variceal bleeding.  Antagonis benzodiaepin reseptor (Flumazenil), memberi
 Proton Pump Inhibitor (PPI) sebagai first line therapy hasil memuaskan, terutama untuk stadium I-II
untuk pasien dengan stigma Upper Gastrointestinal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
 Hentikan obat-obatan pencetus EH; obat-obatan 1. apa saja data klinis terkait penyakit tersebut
hepatotoksik, diuretika atau yang menimbulkan konstipasi.  pembesaran ukuran prostat, frekuensi urinalisasi, warna urin,
ureum/BUN meningkat
6. COPD
Mengapa digunakan kortikosteroid? 2. bagaimana manifestasi klinis dari penyakit tersebut
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau  melemahnya aliran kemih maupun aliran miksi
injeksi intravena, berfungsi menekan inflamasi yang terjadi,
 sensasi nyeri ketika berkemih
dipilih golongan metilprednisolon atau prednison. Kortikosteroid
mengurangi pereabilitas kapiler  mengurangi sekresi mukus,  frekuensi BAK tidak terkontrol
menghambat pelepasan enzim proteolitik dari leukosit, dan  sensasi berkemih meningkat pada malam hari
hambatan produksi prostaglandin.
 kantong kemih terasa belum kosong setelah ejakulasi
Tidak selalu diberikan tergantung derajat berat eksaserbasi. Pada
eksaserbasi derajat sedang dapat diberikan prednison 30 mg/hari 3. bagaimana terapi yang anda sarankan untuk penyakit
selama 1-2 minggu, pada derajat berat diberikan secara intravena. tersebut, beserta mekanisme terapi
Pemberian lebih dari 2 minggu tidak memberikan manfaat yang  diberikan terapi 5a-reductase inhibitor untuk menurunkan
lebih baik, tetapi lebih banyak menimbulkan efek samping.
hormone DHT
Mengapa digunakan mukolitik?  diberikan terapi α-adrenergik antagonis untuk menurunkan

Dapat digunakan sebagai terapi simptomatis pada pasien CPOD kontraksi otot prostat
yang memiliki peningkatan sekresi mucus, membantu  diberikan terapi anti nyeri untuk mengurangi nyeri ketika
mengeluarkan dahak yang berlebihan. Penggunaan mukolitik berkemih
berkaitan dengan penurunan jumlah eksaserbasi sejumlah 0,03 per
 dilakukan operasi
pasien per bulan
COMBUS
Jawaban Mbak Risa 1. apa saja data klinis terkait penyakit tersebut
BPH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
 nyeri, inflamasi, nadi/menit, RR/menit, suhu tubuh, elektrolit Na kimia seperti antibiotic, sehingga perlu adanya kombinasi untuk
menurun, elektrolit K, Cl meningkat, PCO2 meningkat, meningkatkan daya bunuh pada kuman tersebut.
leukositosis, trombositopeni, hipo albumin, SGOT, SGPT 3. bagaimana terapi yang anda sarankan untuk pasien dengan
2. bagaimana penatalaksaan kasus tersebut, jelaskan secara komplikasi penyakit hepar
berurutan  diberikan suplemen atau hepatoprotektor yang berfungsi
 pemberian cairan, O2 meningkatkan fungsi hepar
 pemberian anti nyeri, inflamasi  diberikan terapi serendah mungkin resiko hepar yakni diberikan
 pemberian antibiotic dengan kombinasi etambutol atau streptomycin
 pemberian albumin  apabila fungsi hepar dikatakan sangan memburuk maka
 pemberian anti-piretik penggunaan FDC dihentikan dan diganti dengan monoterapi
3. bagaimana terapi yang anda sarankan untuk penyakit streptomycin
tersebut 4. bagaimana cara meningkatkan kepatuhan pasien
 disampaikan kepada pasien terkait efek samping hepatotoksik,
TB sehingga pasien akan patuh minum obat dan tidak mengalami
1. apa saja data klinis terkait penyakit tersebut kegagalan terapi yang menyebabkan diulangnya terapi mulai dari
 leukositosis, SGOT, SGPT, demam, batuk dan dahak, sesak nafas, titik nol yang artinya memperparah resiko hepatotoksik
2. bagaimana terapi untuk penyakit tersebut, mengapa perlu  dibentuk tim khusus PMO atau pengawas minum obat sehingga
adanya FDC kegiatan minum obat dari pasien dikontrol setiap harinya oleh tim
 diberikan kombinasi antibiotic dalam jangka waktu 6-7 bulan yang pengawas tersebut, sehingga dapat meminimalisir kegagalan terapi
dibagi menjadi fase inisial dan fase lanjutan. dikombinasi dalam 5. bagaimana cara penyampaian edukasi kepada pasien
FDC karena bakteri TB tersususn atas kompleks lipid yang terdiri
dari lilin, wax, glikolipid sehingga sulit untuk ditembus oleh bahan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
 diinformasikan kepada pasien mengenai efek samping  SBP = peningkatan volume cairan pada rongga
hepatotoksik perut menyebabkan flora normal atau E. Colli pada intestine
 diionformasikan kepada pasien apabila urin terdapat warna merah, menjadi pemicu infeksi pada saluran pencernaan
berarti hal tersebut wajar karena Rifampisin yang diminum oleh  splenomegaly = darah yang mengalami kejenuhan pada
pasien diekskresi dalam bentuk warna merah pada urin, sehingga vena porta akan mengalir menuju limpa dan mengalami kejenuhan
warna merah tersebut bukan karena hematuria pula
 diinformasikan kepada pasien untuk meningkatkan kosumsi  varises = darah yang mengalami kejenuhan pada
protein untuk meningkatkan daya taha tubuhnya limpa akan mengalir menuju pembuluh darah kapiler yang
menyebabkan terjadinya varises
SIROSIS  hematemesis melena = tekanan darah yang telah meningkat
1. apa saja data klinis terkait penyakit tersebut hingga pembuluh darah kapiler akan pecah dan diekskresi dalam
 bilirubin meningkat, SGOT, SGPT, albumin menurun, LDL bentuk BAB darah atau dimuntahkan dalam bentuk darah
meningkat, HDL menurun, HB menurun, HCT menurun, 3. bagaimana terapi yang anda sarankan untuk penyakit
leukositosis tersebut pada masing-masing kasus dengan manifestasi
2. bagaimana manifestasi klinis dari penyakit tersebut, jelaskan berbeda
secara berurutan  hipertensi portal= diberikan selektif β-bloker untuk menurunkan
 hipertensi portal= peningkatan tekanan darah pada vena porta hipertensi pada vena porta saja, propanolol
 asites = hepar yang terdesak oleh vena porta  asites = diberikan diuretic untuk menurunkan
akan mengeluarkan cairannya dan merembes menuju rongga perut jumlah cairan pada rongga perut, furosemide dikombinasi KSR
atau spironolakton
 SBP = diberikan antibiotic sefalosoprin
generasi 3 karena terjadi penumpukan cairan pada rongga perut
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
yang menyebabkan flora normal pada intestine menjadi bakteri  demam menggigil malam hari, diare hitam
bagi tubuh dan terjadi infeksi 3. bagaimana mekanisme terapi yang anda sarankan untuk
 splenomegali, varises, hematemesis melena = diberikan pasien tersebut
traneksamat untuk mengurangi bleeding pada manifestasi  diberikan terapi antibiotic kloramphenikol, namun bila terjadi
hematemesis melena resistensi maka diganti dengan terapi antibiotic golongan
TIFOID florokuinolon atau ciprofloxacin
1. apa saja data klinis terkait penyakit tersebut
 demam, nyeri perut, Ig-G menurun, Ig-M menurun, leukositosis,
SGOT, SGPT Punya Ku cari gatau bener apa salah
2. bagaimana gejala klinis yang ditimbulkan dari penyakit HIV / AIDS
tersebut Sebutkan data lab /klinik terkait HIV
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
Contoh :

Bagaimana
rekomendasi
saudara
terkait
pemberian
ARV jika ada IO TB

Apa yang dimaksud dengan infeksi oportunistik/IO ? Berikan contoh

ODHA adalah Kebutuhan utama dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)
Panduan Obat yang Digunakan Pemerintah menetapkan paduan yang
digunakan dalam pengobatan ARV berdasarkan pada 5 aspek yaitu:3
• Efektivitas
• Efek samping atau toksisitas
• Interaksi obat
• Kepatuhan
•Harga obat
Prinsip dalam pemberian ARV adalah:3
• Paduan obat ARV harus menggunakan 3 jenis obat yang terserap dan
berada dalam dosis terapeutik. Prinsip tersebut untuk menjamin
efektivitas penggunaan obat.
• Membantu penderita agar patuh minum obat antara lain dengan
mendekatkan akses pelayanan ARV.
• Menjaga kesinambungan ketersediaan obat ARV dengan menerapkan
manajemen logistik yang baik
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
UTS FARMAKOTERAPI I SMT GANJIL TA. 2015/2016
DOSEN : Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.
WAKTU : (100 menit)

LINK :
https://www.academia.edu/37512665/Terapi_ARV_pada_Penderita_Ko-
Infeksi_TB-
HIVhttp://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Pedoman_PBR.pdf
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/BUKU_3_PENGENDALIAN_HI
V_COLOR_A5_15x21_cm.pdf

Anda mungkin juga menyukai