Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI

Disusun Oleh :

SUSTINI SETYANTI (30319109)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI PROGSUS Tk.1

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


2019/2020

Jl. KH Wachid Hasyim No. 65, Bandar Lor, Kec Mojoroto, Kota Kediri, Jawa
Timur Kode Pos 64114
HISTORY FARMAKOLOGI
Definisi farmakologi ilmu yang mempelajari penegatahuan obat dengan seluruh aspeknya (kimia
dan fisika, kegiatan fisiolgi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup).
Farmakokinetika adalah meneliti perjalanan obat LADME “nasib obat dalam tubuh”.
Farmakodinamika adalah mempelejari seluruh efek yang dilakukan oleh obat terhadap tubuh.
Farmakoterapi adalah mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit.
Tujuan Farmakologi penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif),
simptomatik. Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif).
Kontrasepsi.
Perkembangan Ilmu Farmakologi :

Sistem Transporatsi Obat :


a. Transport pasif, tidak mengunakan energy misal perjalanan molekul obat melintas
dinding pembuluh ke ruang jaringan (interstisium) dengan 2 cara : Filtrasi melalui pori-
pori kecil dari membrane (molekul lebih kecil dari pori BM<200) seperti alcohol dan
urea. Difusi zat melart dalam lapisan lemak dari membrane sel.
b. Transport aktif, memerlukan energy pengangkutan dilakukan dengan mengikat zat
hidrofil (makro molekul) pada protein pengangkut spesifik (carrier). Setelah membran
dilintasi, pbat dilepaskan kembali.
Contoh : Glukosa, asam amino, asam lemak dan zat gizi lain.
c. Endositosis (pinositosis dan fagositosis), pinositosis : tetesan-tetesan cairan kecil diserap
dari saluran cerna. Fagositosis : penyerapan hanya pada zat padat, membran tertutup ke
atas dan bahan ekstrasel ditutup secara vesicular.
RESEPTOR
Teori Reseptor : perubahan aktivitas biokimia dan biofisika makromolekul untuk menentukan
efek farmakologis, selektivitas efek obat, dan memebnatu peran antagonis farmakologi.

Kerja obat tanpa perantara reseptor :


a. Efek non spesifik dan gangguan pada membrane : perubahan sifat osmotic (urea, manitol,
MgSO4), perubahan sifat asam-basa (antasida, NH4Cl, NaHCO3), kerusakan non
spesifik (antiseptic-desinfektan), gangguan fungsi membrane (anestesi volatile)
b. Interaksi dengan molekul kecil atau ion (CaNa2EDTA-Pb2+)
c. Masuk ke dalam komponen sel (obat kanker)
Konsentrasi dan respon obat :
a. Dosis berbanding lurus dengan respon obat
b. Respon berhenti pada konsentrasi tertentu
c. Efikasi
d. Potensi-dinyatakan dengan ED50
e. Slope kurva dosis-respon
Interaksi obat resptor :
a. Agonis, suatu ligand yang bila berinteraksi dapat menghasilkan efek (efek maksimum)
- Agonis langsung
- Agonis tidak langsung
b. Antagonis (penghambat/blocker)
- Kompetitif : dapat diatasi dengan peningkatan dosis.
- Non kompetitif : tidak dapat diatasi dengang peningakatan dosis.
c. Agonis/antagonis parsial (nalorfin)

NON STEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS


Patofisologi
Inflamasi dimulai ketika sel tubuh mengalami kerusakan dan terjadi pelepasan zat kimia tubuh
sebagai tanda bagi sistem imun. Inflamasi sebagai respon imun pertama bertujuan untuk merusak
zat atau objek asing yang dianggap merugikan, baik itu sel rusak, bakteri, atau virus. Respon
inflamasi ditandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah serta sekresi cairan dan leukosit di
daerah sekitar inflamsi. Akibat respon tersebut memunculkan gejala area nyeri bewarna
kemerahan.
Ketika inflamasi terjadi, rangsangan iritan atau cidera jaringan akan memicu pelepasan mediator-
mediator inflamasi. Respon yang muncul dari senyawa mediator tersebut mengakibatkan
vasokontriksi/penyempitan sementara pada arteriola yang diikuti oleh pelebaran pembuluh darah,
venula dan pembuluh limfa serta dapat meningkatkan permeabilitas vaskuler pada membran sel.
Mediator-mediator inflamasi dalam keadaan normal akan didegradasi setelah dilepaskan dan
diproduksi secara serempak jika ada picuan. Selama proses inflamasi berlangsung, diproduksi
sinyal untuk menghentikan reaksi inflamasi. Mekanisme ini meliputi perubahan produksi
mediator proinflamasi menjadi mediator antiinflamasi antara lain antiinflamasi lipoxin,
antiinflamasi sitokin, transforming growth factor-β (TGF-β) dan perubahan kolinergik yang
menghambat produksi TNF pada makrofag. Sistem tersebut dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya inflamasi yang berlebihan yang dapat memicu kerusakan jaringan.
Inflamasi diketahui berkontribusi pada patofisiologi dari banyak penyakit kronis. Ketika proses
inflamasi tersebut berlangsung secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan jaringan
setempat dan fungsi jaringan menjadi terganggu bahkan dapat meluas sehingga mengakibatkan
kerusakan organ. Proses inilah yang kemudian akan mengakibatkan berbagai macam penyakit.
Interaksi antara sel dengan sistem imun bawaan, sistem imun adaptif, dan mediator-mediator
inflamasi menginisiasi terjadinya inflamasi yang mendasari banyak penyakit pada organ.

Pengobatan
Golongan NSAID :
1. COX-1 selective inhibitor
Obat golongan NSAID yang cenderung menghambat aktivitas COX-1.
Contohnya, asam mefenamat.
2. COX-2 selective inhibitor
Obat golongan NSAID yang punya kecenderungan menghambat aktivitas COX-2.
Contohnya, celecoxib.
3. Non-selective COX inhibitor
Obat golongan menghambat aktivitas COX-1 dan COX-2.
Contohnya, aspirin dan parasetamol.
COX-1 sebuah enzim yang disintesis terus menerus. Dalam berbagai sel dan jaringan.
Sintesis PG adalah penting untuk membantu menjaga keseimbangan darah (pemeliharaan
homeostasis), seperti flow control agregasi platelet darah di ginjal dan perut. Dan mengendalikan
sekrsi lambung. Penghambat COX-1 menyebabkan berbagai efek samping seperti efek samping
GI.
COX-2 enzim dapat diinduksi. Biasanya ditemukan di tulang, otak, ginjal, sistem reproduksi
perempuan dan neoplasia organ pencernaan. Mamainkan peran penting dalam proses peradangan
dan nyeri.
Swamedikasi
Kompres alcohol.
Kompres dengan menggunakan etil alkohol 70% / isopropil alkohol dalam air tidak efektif
menurunkan suhu, dan lebih superior dengan mengompres dengan air. Inhalasi alkohol selama
kompres berbahaya menimbulkan hipoglikemia dan koma.
Kompres air hangat (tepid sponging).
Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat. Penggunaan kompres air hangat di
lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan
panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan. Jika dokter dan
orang tua merasa kompres diperlukan (misalnya suhu tubuh meningkat lebih dari 40 derajat
Celsius, yang tidak respon obat penurun panas, maka penting untuk memberikan obat penurun
panas terlebih dahulu untuk menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak bagian
hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air hangat.
Kompres dingin.
Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat meningkatkan
pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil sehingga terjadi
kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh darah mengecil
(vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan
anak merasa tidak nyaman.

TUKAK PETIK
Patofisologi
Suatu penyakit terkait asam lambung yang dapat menyebabkan luka hingga pada bagian
muskularis mukosa lambung/duodenum. Tukak petik terjadi akibat ketidakseimbangan

Asam lambung dan pepsin, asam lambung dihasilkan sel parietal (terdapat reseptor histamine,
gastrin, dan Asetikolin). Rasio basal acid output (BAO) : maximal acid output
(MAO)~hipersekresi. pepsinogen→aktivitas proteolitik→tukak.
Pertahanan dan perbaikan mukosa, pertahanan mukosa : sekresi mucus & bikarbonat, pertahanan
sel epitel intrinsic, mucosal blood flow. Perbaikan mukosa : regenerasi dibantu PG
(prostaglandin).
Komplikasi akibat tukak lambung jarang dialami pengidap, tapi tetap dapat apabila tukak
lambung tidak ditangani secara tepat, beberapa komplikasi yang dapat terjadi diantaranya :
pendarahan dalam perut baik ringan atau parah hingga membtuhkan tranfusi darah, peritonitis ata
dinding lambung atau usus berlubang dan menyababkan infeksi serius dalam rongga perut,
terhalanag pergerakan makanan dalam sistem pencernaan.

Pengobatan
Obat pompa proton inhibitor mekanisme kerjanya menghambat produksi asam lambung
Contoh obat : omeprazole dan lanzoprazole.
Obat antagonis reseptor H2 mekanisme kerja obatnya menduduki reseptor H2 sebagai antagonis
makan tidak bisa mengeluarkan asam lambung.
Contoh obat : cimetidine dan ranitidine.
Untuk tukak lalmbung yang disebabkan H.Pylori terapi yang digunakan harus melibatkan
antibiotic.
Obat sucralfate digunakan melapisi lambung untuk menjaga dari kerusakan yang lebih parah.
Obat antasida mekaniseme kerja digunakan untuk menetralkan asam lambung.
Tukak lambung adalah penyakit yang dapat diobati. Namun, pengobatannya harus disesuaikan
dengan penyebab terbentuknya luka di lapisan lambung. Berikut berbagai obat yang biasanya
digunakan untuk mengobati penyakit ini.
Antibiotik
Tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri, harus diobati dengan antibiotik. Obat ini
dapat mengurangi infeksi dengan cara membunuh bakteri. Jenis antibiotik yang biasanya
diresepkan adalah amoxicillin (Amoksil), clarithromycin (Biaxin), metronidazole (Flagyl),
tinidazole (Tindamax), tetracycline (Tetrasiklin HCL) dan levofloxacin (Levaquin). Biasanya
Anda perlu meminum antibiotik selama 2 minggu. Anda mungkin juga diresepkan obat
tambahan untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti obat inhibitor pompa proton (PPI)
dan bismuth subsalisilat (Pepto-Bismol).
Obat inhibitor pompa proton (PPI)
Obat ini diminum untuk menekan produksi asam lambung agar tidak berlebihan dengan
menghalangi sel-sel di lapisan lambung yang menghasilkan asam. Contoh obat PPI yang
biasanya diresepkan untuk meredakan gejala tukak lambung antara lain omeprazole (Prilosec),
lansoprazole (Prevacid), rabeprazole (Aciphex), esomeprazole (Nexium) dan pantoprazole
(Protonix). Namun, penggunaan obat ini perlu diawasi dokter mengingat efek sampingnya yang
bisa menyebabkan masalah pada tulang karena kurangnya penyerapan kalsium oleh tubuh.
Obat penetralisir asam lambung
Selain obat PPI, Anda juga bisa menggunakan obat penetralisir asam lambung, yani antasida.
Obat ini dapat menghilangkan rasa nyeri di perut dengan cepat. Namun, pada beberapa kasus
dapat menyebabkan sembelit atau diare.
Obat h2 blocker
Obat ini sama fungsinya dengan obat PPI, yakni mengurangi produksi asam. Dengan mengurangi
asam lambung, gejala tukak lambung akan cepat membaik. Obat ini tersedia baik dengan atau
tanpa resep dokter, seperti ranitidine, famotidine (Pepcid), cimetidine (Tagamet HB), dan
nizatidine (Axid AR).
Obat selaput perut
Fungsi dari obat ini adalah melindungi selaput perut dan usus kecil dari infeksi atau peradangan.
Beberapa pilihan jenis obat untuk tukak lambung ini adalah sucralfate (Carafate) dan misoprostol
(Cytotec). Keduanya hanya bisa didapat dengan resep dokter.

Swamedikasi
Makan secara teratur
Perut dalam keadaan kosng akan menimbulkan ras nyeri akibat dari luka lambung, sehingga
makanlah secara teratut walaupun dalam keadaan malas malan dan pekerjaan menumpuk.
Usahakan untuk selalu memakan camilan sperti snack, roti mari dan makanan ringan lainnya, hal
ini berguna agar perut selalu terisi dan ras nyeri karena penyakit tukak lambung tidak kambuh
lagi.
Hinadari makanan pedas, berbumbu tajam dan berlemak.
Agar produksi asam lambung tidak meningkat maka hindari makanan yang terlalu pedas,
berbumbu ajam dan berlemak, misalkan sambal cabe rawit, junfood, seafood dan masih banyak
lagi. Karena jika HCl atau asam lambung naik maka akan menyebabkan munculnya ras nyeri.
Hindari makanan yang susah dicerna
Lambung akan bekerja secara keras apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang sulit
dicerna seperti ayam bakar, gorengan, makanan yang keras dan masih banyak lagi. Jika lambung
sudah mengalami luka (tukak lambung) dan mengolah makanan tersebut maka akan
menimbulkan rasa nyeri menjadi muncul, karena dinding lambung yang terluka berkontraksi
dengan kekuatan penuh untuk mencerna makanan tersebut.
Hindari stres
Selain makanan pedas memicu produksi asam lambung, stres yang sedang penderita alami juga
akan menyebabkan produksi asam lambung (HCl) menjadi berlebih. Sehingga rasa nyeri akan
kambuh, oleh sebab itu para penderita tukak lambung diharapkan untuk menjaga rohani atau
pikiran mereka agar selalu ceria dan santai

ANTI EMESIS
Patofisologi
Mual adalah kondisi atau rasa akan muntah. Muntah adalah keluarnya isi lambung melewati
esophagus dan mulut. Mual muntah (emesis) merupakan tindakan tubuh sebagai pertahanan
terhadap masalah atau situasi tertentu, misalnya keracunan. Dalam keadaan yang lain. Misalnya
menaiki kendaraan atau kehamilan, mual dan muntah menyebabkan orang merasa amat gelisah
atau terganggu.
Muntah terjadi bila terdapat rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu pusat
kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone
(CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel keempat Susunan Saraf. Koordinasi pusat muntah
dapat diransang melalui berbagai saraf.
Muntah dapat terjadi karena tekanan psikologis melalui saraf dari kortek serebri dan system
limbic menuju pusat muntah (VC)
Muntah terjadi jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim vestibuloserebella
dari labirint di dalam telinga. Rangsangan bahan kimia melalui darah atau cairan otak (LCS )
akan terdeteksi oleh CTZ.
Nervus vagal dan visceral merupakan saraf keempat yang dapat menstimulasi muntah melalui
iritasi saluran cerna disertai saluran cerna dan pengosongan lambung yang lambat. Sekali pusat
muntah terangsang maka cascade ini akan berjalan dan akan menyebabkan timbulnya muntah
Muntah diakibatkan oleh stimulasi dari pusat muntah di medulla oblongata dan berlangsung
menurut beberapa mekanisme, yaitu akibat rangsangan langsung, melalui CTZ, atau melalui kulit
otak (cortex)
Akibat rangsangan langsung. Muntah dapat terjadi karena adanya rangsangan langsung dari
saluran cerna. Bila peristaltic dan pelintasan lambung tertunda, terjadilah dispepsi dan mual. Jika
gangguan tersebut menghebat, pusat muntah dirangsang melalui syaraf vagus (syaraf otak ke-10)
dengan akibat muntah.
Tak langsung melalui CTZ. Dengan bantuan neurotransmitter dopamine (DA), CTZ bisa
menerima rangsangan mengenai adanya zat-zat kimiawi asing di dalam sirkulasi. Rangsangan
tersebut lalu diteruskan ke pusat muntah. Menurut perkiraan, CTZ juga berhubungan langsung
dengan darah dan cairan otak.
Melalui kulit otak. Terjadinya muntah akibat rangsangan melalui cortex cerebri misalnya pada
waktu melihat, membau, atau merasakan sesuatu sudah cukup untuk menimbulkan mual dan
muntah.

Pengobatan
Antasida
Antasida OTC tunggal atau kombinasi, terutama yang mengandung magnesium
hidroksida,aluminium hidroksida, dan atau kalsium karbonat, mungkin memberikan perbaikan
yang cukup pada mual / muntah, terutama lewat penetralan asam lambung
Dosis umum adalah satu atau lebih dosis kecil antasid tunggal atau kombinasi.
Antihistamin, antikolinergik
Antagonis H2 : simetidin, famotidin, nizatidin, ranitidine, mungkin dapat digunakan padadosis
rendah untuk mual / muntah simple yang berkaitan dengan heartburn.
Antihistamin dan antikolinergik mungkin cocok untuk terapi simtomatis simple.
Reaksi yang tidak diinginkan termasuk mengantuk, bingung, pandangan, kabur, mulutkering,
retensi urin, pada orang tua mungkin takikardia.
Fenotiazin
Untuk pasien mual ringan atau yang mendapat kemoterapi ringan.
Pemberian rectal lebih disarankan bila parenteral tidak praktis dan oral tidak dapatditerima.
Pada beberapa pasien, dosis rendah tidak efektif, sedangkan dosis tinggi fenotiazinmungkin
menyebabkan resiko.
Yang dapat terjadi: reaksi ekstrapiramidal, reaksi hipersensitivitas: disfungsi hati, aplasiasumsum
tulang dan sedasi berlebihan.
Kostikosteroid
Kortikosteroid sukses untuk menangani mual muntah karena kemoterapi dan setelahoperasi
dengan sedikit problem.
Reaksi yang tidak diinginkan: perubahan mood dari cemas sampai euphoria, sakit kepala,rasa
metal di mulut, perut tidak nyaman dan hiperglikemia.
Domperidone
Domperidon merupakan antagonis dopamin, yang memblok reseptor D1 dan D2.
Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada
reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2.
Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi
gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat
pengosongan lambung.
Metoclopramide.
Memblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi) juga memblok
reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat. Meningkatkan respon
jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin sehingga meningkatkan motilitas dan
kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung.
Meningkatkan tonus spingter esophagus bagian bawah.
Serotonin antagonis selektif.
Ondansetron dan graisetron, menghambat reseptor 5-HT3 di perifer secara selektif (serat aferen
visceral) dan di otak (zona pemicu kemoreseptor/CTZ). Obat-obat ini dapat diberikan sebagai
obat dosis tunggal sebelum khemoterapi (dengan intravena atau per oral), dan efektif terhadap
semua tingkatan terapi penyebab muntah. Salah satu percobaan melaporkan kedua obat ini
mencegah muntah pada 50-60% pasien yang diobati dengan sisplatin. Ondansetron juga disetujui
untuk mencegah mual dan/atau muntah pasca operasi. Sakit kepal merupakan efek samping yang
sering dijumpai, dan harga yang mahal juga perlu menjadi perhatian

Swamedikasi
Minimalkan penyebab. Pasien dengan keluhan ringan, mungkin berkaitan dengan konsumsi
makanan dan minuman, dianjurkan menghindari masuknya makanan. Muntah psikogenik
mungkin diatasi dengan intervensi psikologik.
Saran Untuk Pasien. Beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan ketika pasien mengalami
muntah adalah sebagai berikut :
a. Jangan panik.
b. Usahakan untuk tidak makan dan minum selama 15-20 menit setelah muntah.
c. Mulailah memberikan minum air putih pelan-pelan untuk menghindari dehidrasi.
Sebaiknya tidak memberikan makan terlebih dahulu.
d. Hindari pemberian susu, jus, atau makanan terutama makan yang mengiritasi lambung.
e. Kompres hangat disekitar ulu hati dapat membantu mengurangi rasa tidak enak setelah
muntah.
f. Sebaiknya tidak memposisikan diri tidur terlentang setelah muntah. Hal ini untuk
mencegah respon muntah susulan dan masuknya muntahan ke dalam saluran pernapasan

Anda mungkin juga menyukai