Anda di halaman 1dari 10

KOLABORATIF PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT : OBAT ANTI INFLAMASI

DAN ANTI INFEKSI

MATA KULIAH FARMAKOLOGI

DOSEN PENGAMPU :

YUNIKE, S.Kep, Ns, M.Ks

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 TINGKAT : 1 B

VENNY ATMARA AGUSTINI

NIM : PO 7120119091

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


TAHUN AJARAN 2019/2020

KOLABORATIF PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT : OBAT ANTI INFLAMASI


DAN ANTI INFEKSI

A. OBAT ANTIINFLAMASI
adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena
mikroorganisme (non infeksi). Gejala inflamasi dapat disertai dengan gejala
panas,kemerahan, bengkak, nyeri/sakit, fungsinya terganggu. Proses inflamasi meliputi
kerusakan mikrovaskuler, meningkatnya permeabilitas vaskuler dan migrasi leukosit ke
jaringan radang,dengan gejala panas, kemerahan, bengkak, nyeri/sakit, fungsinya terganggu.
Mediator yangdilepaskan antara lain histamin, bradikinin, leukotrin, Prostaglandin dan
PAF.Obat-obat antiinflamasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau
mengurangi peradangan. Obat ini terbagi atas-dua golongan, yaitu golongan anti inflamasi
non steroid(AINS) dan anti inflamasi steroid (AIS). Kedua golongan obat ini selain berguna
untukmengobati juga memiliki efek samping yang dapat menimbulkan reaksi toksisitas
kronis bagitubuh (Katzung, 1992)

B. PENGERTAN ANTIINFAMASI NON STEROID (AINS)


Obat anti-inflamasi non streoid (AINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak
dikonsumsi di seluruh dunia untuk mendapatkan efek analgetika, antipiretika, dananti-
inflamasi. AINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan- peradangan di
dalam dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, artritisreumatoid, dan gout
artritis. Disamping itu, AINS juga banyak pada penyakit-penyakit non-rematik, seperti kolik
empedu dan saluran kemih, trombosis serebri, infark miokardium, dandismenorea.AINS
merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda
secara kimia. Walaupun demikian, obat-obat ini mempunyai banyak persamaan dalam efek
terapi maupun efek samping.
C. GOLONGAN OBAT AINS
1. golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat,
magnesiumsalisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),
2. golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin,
danoksametasin),
3. golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen,
fenbufen,indoprofen, naproxen, dan ketorolac),
4. golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat,
asamflufenamat, dan asam tolfenamat),
5. golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol,
danfenazon),
6. golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam),
7. golongan penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib),
8. golongan sulfonanilida (nimesulide),
9. golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).

Sedangkan menurut waktu paruhnya, OAINS dibedakan menjadi:

1. AINS dengan waktu paruh pendek (3-5 jam), yaitu aspirin, asam flufenamat,
asammeklofenamat, asam mefenamat, asam niflumat, asam tiaprofenamat,
diklofenak,indometasin, karprofen, ibuprofen, dan ketoprofen
2. AINS dengan waktu paruh sedang (5-9 jam), yaitu fenbufen dan piroprofen.
3. AINS dengan waktu paruh tengah (kira-kira 12 jam), yaitu diflunisal dan naproksen.
4. AINS dengan waktu paruh panjang (24-45 jam), yaitu piroksikam dan tenoksikam.
5. AINS dengan waktu paruh sangat panjang (lebih dari 60 jam), yaitu fenilbutazon

D. MEKANISME KERJA AINS

Golongan salisilat dan salisilamid

a. Asam asetilsalisilat (aspirin) sebagai prototip nonsteroidal anti-inflammatory


drugs(NSAID) merupakan analgetika nonsteroid, non-narkotik (Reynolds, 1982). Kerja
utama asamasetilsaIisilat dan kebanyakan obat antiradang nonsteroid lainnya sebagai
penghambat enzimsiklooksigenase(enzim yang membuat prostaglandin yang
menyebabkan peradangan dan rasasakit dan demam) yang mengakibatkan penghambatan
sintesis senyawa endoperoksida siklik.Kedua senyawa ini merupakan pra zat semua
senyawa prostaglandin, dengan demikiansintesis rostaglandin akan
terhenti.Prostaglandin: adalah sekelompok zat yang menyerupai hormon diproduksi
dalam berbagai jaringan tubuh sebagai berasal dari asam amino, dan memainkan peran
mediator untuksejumlah besar fungsi fisiologis
b. Metil salisilat Metil salisilat bekerja sebagai anti iritan lokal dan mampu berpenetrasi
sehinggamenghasilkan efek analgesik. Dan berfungsi sebagai penghantar hormon.

Golongan Profen/Asam 2-Arilpropionat

a. Ibuprofen Ibuprofen merupakan derivat asam fenil propionat dari kelompok obat
antiinflamasi nonsteroid. Senyawa ini bekerja melalui penghambatan enzim siklo-
oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga konversi asam arakidonat menjadi
PG-G2 terganggu.Prostaglandin berperan pada patogenesis inflamasi, analgesia dan
demam. Dengan demikianmaka ibuprofen mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-
antipiretik.Khasiat ibuprofen sebanding, bahkan lebih besar dari pada asetosal (aspirin)
dengan efeksamping yang lebih ringan terhadap lambung. Pada pemberian oral ibuprofen
diabsorbsi dengan cepat, berikatan dengan protein plasma dankadar puncak dalam plasma
tercapai 1 – 2 jam setelah pemberian. Adanya makanan akanmemperlambat absorbsi,
tetapi tidak mengurangi jumlah yang diabsorbsi. Metabolismeterjadi di hati dengan waktu
paruh 1,8 – 2 jam. Ekskresi bersama urin dalam bentuk utuh danmetabolit inaktif,
sempurna dalam 24 jam.Indikasi Terapi simptomatik rematoid artritis danosteoartritis,
mengurangi rasa nyeri setelah operasi pada gigi dan dismenore.
b. Naproxen Naproxen bekerja dengan cara menurunkan hormon dengan menyebabkan
pembengkakandan rasa nyeri di tubuh.

E. PENGERTIAN ANTI INFLAMASI STEROID


Obat ini merupakan antiinflamasi yang sangat kuat. Karena Obat-obat ini menghambat
enzim phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakidonat.Asam arakidonat tidak
terbentuk berarti prostaglandin juga tidak akan terbantuk.Namun, obat anti inflamasi
golongan ini tidak boleh digunakan seenaknya. Karena efek sampingnya besar. Bisa
menyebabkan moon face, hipertensi, osteoporosis. Senyawa teroid adalah senyawa golongan
lipid yang memiliki stuktur kimiatertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu
cincin siklopentana. Suatumolekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh korteks adrenal
tubuh dikenaldengan nama senyawa kortikosteroid.Kortikosteroid sendiri digolongkan
menjadi dua berdasarkan aktifitasnya,yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Glukokortikoid memiliki peranan padametabolisme glukosa, sedangkan
mineralokortikosteroid memiliki retensi garam.Pada manusia, glukortikoid alami yang
utama adalah kortisol atau hidrokortison,sedangkan mineralokortikoid utama adalah
aldosteron. Selain steroid alami, telahbanyak disintetis glukokortikoid sintetik, yang
termasuk golongan obat yangpenting karena secara luas digunakan terutama untuk
pengobatan penyakit-penyakit inflasi.

F. MEKANISME KERJA ANTI INFLAMASI STEROID

Kortikosteroid kerja sedang

a. Metilprednisolon Deksametason adalah suatu glukokortikoid sintetis yang memiliki efek


antiinflamasi,antialergi dan anti shock yang sangat kuat, di samping sebagai antirematik.
Tidakmenimbulkan efek retensi natrium dan dapat diterima oleh tubuh dengan baik.
Adrenokortikoid: Sebagai adrenokortikoid, metilprednisolon berdifusi melewati
membran danmembentuk komplek dengan reseptor sitoplasmik spesifik. Komplek
tersebutkemudian memasuki inti sel, berikatan dengan DNA, dan menstimulasi
rekamanmessenger RNA (mRNA) dan selanjutnya sintesis protein dari berbagai enzim
akanbertanggung jawab pada efek sistemik adrenokortikoid. Bagaimanapun, obat
inidapat menekan perekaman mRNA di beberapa sel (contohnya: limfosit).Efek
Glukokortikoid:
Anti-inflamasi (steroidal)Glukokortikoid menurunkan atau mencegah respon jaringan
terhadap prosesinflamasi, karena itu menurunkan gejala inflamasi tanpa dipengaruhi
penyebabnya.Glukokortikoid menghambat akumulasi sel inflamasi, termasuk makrofag
danleukosit pada lokasi inflamasi. Metilprednisolon juga menghambat
fagositosis,pelepasan enzim lisosomal, sintesis dan atau pelepasan beberapa mediator
kimiainflamasi. Meskipun mekanisme yang pasti belum diketahui secara
lengkap,kemungkinan efeknya melalui blokade faktor penghambat makrofag
(MIF),menghambat lokalisasi makrofag: reduksi atau dilatasi permeabilitas kapiler
yangterinflamasi dan mengurangi lekatan leukosit pada endotelium kapiler,menghambat
pembentukan edema dan migrasi leukosit; dan meningkatkan sintesislipomodulin
(macrocortin) suatu inhibitor fosfolipase A2 -mediasi pelepasan asamarakhidonat dari
membran fosfolipid, dan hambatan selanjutnya terhadap sintesisasam arakhidonat-
mediator inflamasi derivat (prostaglandin, tromboksan danleukotrien). Kerja
immunosupresan juga dapat mempengaruhi efek antiinflamasi.
Immunosupresan, Mekanisme kerja immunosupresan belum dimengerti secara lengkap
tetapikemungkinan dengan pencegahan atau penekanan sel mediasi
(hipersensitivitastertunda) reaksi imun seperti halnya tindakan yang lebih spesifik
yangmempengaruhi respon imun, Glukokortikoid mengurangi konsentrasi limfosit
timus(T-limfosit), monosit, dan eosinofil. Metilprednisolon juga menurunkan
ikatanimmunoglobulin ke reseptor permukaan sel dan menghambat sintesis dan
ataupelepasan interleukin, sehingga T-limfosit blastogenesis menurun dan
mengurangiperluasan respon immun primer. Glukokortikoid juga dapat menurunkan
lintasankompleks immun melalui dasar membran, konsentrasi komponen pelengkap dan
immunoglobulin.
b. NPrednison
Prednisone adalah hormon kortikosteroid (glukokortikoid). Ini mengurangi respon
sistemkekebalan Anda terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti
pembengkakandan reaksi alergi tipe. Hal ini digunakan untuk mengobati kondisi seperti
radang sendi,gangguan darah, masalah pernapasan, kanker tertentu, masalah mata,
penyakit sistemkekebalan tubuh, dan penyakit kulit.
Efek utamanya sebagai glukokortikoid. Glukokortikoid alami (hidrokortison dan
kortison),umumnya digunakan dalam terapi pengganti (replacement therapy) dalam
kondisi defisiensiadrenokortikal. Sedangkan analog sintetiknya (prednison) terutama
digunakan karena efekimunosupresan dan anti radangnya yang kuat. Glukokortikoid
menyebabkan berbagai efekmetabolik. Glukokortikoid bekerja melalui interaksinya
dengan protein reseptor spesifik yangterdapat di dalam sitoplasma sel-sel jaringan atau
organ sasaran, membentuk komplekshormon-reseptor. Kompleks hormon-reseptor ini
kemudian akan memasuki nukleus danmenstimulasi ekspresi gen-gen tertentu yang
selanjutnya memodulasi sintesis protein tertentu.Protein inilah yang akan mengubah
fungsi seluler organ sasaran, sehingga diperoleh,misalnya efek glukoneogenesis,
meningkatnya asam lemak, redistribusi lipid, meningkatnyareabsorpsi natrium,
meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap zat vasoaktif , dan efek antiradang. Apabila
terapi prednison diberikan lebih dari 7 hari, dapat terjadi penekanan fungsiadrenal,
artinya tubuh tidak dapat mensintesis kortikosteroid alami dan menjadi tergantung pada
prednison yang diperoleh dari luar. Oleh sebab itu jika sudah diberikan lebih dari 7 hari,
penghentian terapi prednison tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba, tetapi harus bertahap
dan perlahan-lahan.

Kortikosteroid kerja lama

a. Deksametason Deksametason adalah suatu glukokortikoid sintetis yang memiliki efek


antiinflamasi,antialergi dan anti shock yang sangat kuat, di samping sebagai antirematik.
Tidakmenimbulkan efek retensi natrium dan dapat diterima oleh tubuh dengan baik.
Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi
mediatorinflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler yang semula tinggi dan
menekan responimun.
Betametason Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek
sebagaiantiinflamasi dan imunosupresan. Karena efek retensi natriumnya
(sifatmineralokortikosteroid) sangat sedikit, maka bila digunakan untuk
pengobataninsufisiensi adrenokortikal, betametason harus dikombinasikan dengan
suatumineralokortikoid.Efek antiinflamasi terjadi karena betametason menstabilkan
leukosit lisosomal,mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit,
menghambat akumulasimakrofag pada daerah radang, mengurangi daya pelekatan
leukosit pada kapilerendotelium, mengurangi permeabilitas dinding kapiler dan
terjadinya edema,melawan aktivitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat,
mengurangiproliferasi fibroblast, mengendapkan kolagen dan mekanisme lainnya.
Durasiaktivitas antiinflamasi sejalan dengan durasi penekanan HPA (Hipotalamik-
Pituitari-Adrenal) aksis. Obat dapat mengurangi aktivitas dan volume
limfatik,menghasilkan limpositopenia, menurunkan konsentrasi imunologi
reaktivitasjaringan interaksi antigen-antibodi sehingga menekan respon imun.
b. Betametason juga menstimulasi sel-sel eritroid dari sumsum tulang;memperpanjang masa
hidup eritrosit dan platelet darah; menghasilkan neutrofiliadan eosinopenia;
meningkatkan katabolisme protein, glukoneogenesis danpenyebaran kembali lemak dari
perifer ke daerah pusat tubuh. Juga mengurangiabsorbsi intestinal dan menambah
ekskresi kalsium melalui ginjal.Deksklorfeniramin maleat adalah antihistamin derivat
propilamin.Deksklorfeniramin menghambat aksi farmakologis histamin secara
kompetitif(antagonis histamin reseptor H1).

G. OBAT ANTIINFEKSI

ANTIBIOTIKA
Antibuotika zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
GOLONGAN OBAT ANTIBIOTIKA

1. Penisilin, diperoleh dari jamur penicillium chrysogeneum dari bermacam-macam jenis


yang dihasilkan.( Benzil penisil, Kloksasilin, Ampisilin, Amoksilin).
2. Sefalosforin, merupakan antibiotik Betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat
sintesis dinding sel mikroba. ( Sefadroksil, Sefatokzi).
3. Tertrasiklin, merupakan antibiotik dengan spectrum luas. ( Tertrasiklin, Demaklosiklin
Hidroksida, Oksitera siklin).
4. Aminoglikosida, bersifat bakteritidal dan aktif terhadap gram+ dan gram-. (Amikasin,
Gentamisin).
5. Kloramfenikol, merupakan antibiotik dengan spectrum luas, namun bersifat toksik. Obat
ini untuk infeksi berat akibat Haemophilus influenzae.
6. Makrolida, eritromisin memiliki spectrum antibakteri hampir sama dengan penicillin,
sehingga digunakan sebagai alternatif penicillin. (Eritromisin, Azitromisi).
7. Polipeptida, antibiotika ini dihasilkan oleh bakteri tanah. Pilimiksin hanya aktif terhadap
basil gram (-), Basitrasin dan Grammidin aktif terhadap gram(+).
8. Golongan Antimikrobakterium, antibiotik ini aktif terhadap kuman mikrobacterium.
( Isozinaid, Fifampisin, Ethambutol, Pirazinamid, obat lepra).

OBAT ANTI TUBERKOULOSIS (OAT)


obat anti tuberkoulosis dibagi menjadi dua, obat pilihan pertama (first line) yang terdiri
dari isoniazid, rifampisin, pyrazinamid, ethambutol dan streptomicin dan second line terdiri
atas kanamycin, ciprofloxacin dan para aminosalisilic acid (PAS). Kelompok pilihan kedua
tidak seefektif obat first line. Pengobatan menggunakan kombinasi karena mikobakteri
mempunyai sifat mudah resisten.

OBAT ANTIFUNGI ATAU ANTIMIKOTIKA


Obat antijamur atau antimikotika yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur dapat
digolongkan sebagi berikut:
a. Antibiotika (griseofulvin dan antibiotika polyena : amfoterisin B, nystatin )
b. Azole : (mikonazol, ketokonazol, flukonazol, itrakonazol)
c. Asam organik (asam benzoat, salysilat, propionat)
d. Lainnya (terbinafin, haloprogin).

OBAT ANTIVIRUS/VIRUSTATIKA
Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Reproduksi pada virus pun hanya dapat
dilakukan ketika virus berada dalam sel tubuh inangnya. Tanpa sel inang, vitus tidak dapat
menunjukkan sifat makhluk hidup atau bereproduksi.Virus membutuhkan ribosom inang
untuk dapat mensintesis protein. Ribosom inang digunakan untuk mentranslasi RNA
(ribonucleic acid/asam ribonukleat) virus menjadi protein.Virus dapat menginfeksi inangnya
dan menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya. Obat antivirus dibedakan menjadi dua.
Pertama, anti non retrovirus, terdiri atas : antivirus herpes, antivirus influenza dan antivirus
HBV dan HCV. Kedua, obat yang digunakan antiretrovirus, meliputi Nukleuside reverse
transcriptase inhhibitor (NtRTI), NNRTI (non neokleoside reverse transcriptase inhibitor),
dan Protease inhibitor (PI) serta Viral entry inhibitor.

Anda mungkin juga menyukai