Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FARMAKOLOGI ANTIBIOTIK

Nama : Rohani

NIM : 1813015043

Kelas : C 2018

A. Seorang pria berusia 48 tahun datang ke rumah sakit dengan sejarah batuk berdahak selama 6
hari dan semakin memburuk dengan mengeluarkan dahak berwarna hijau. Dia menderita
demam dan kedinginan. Dia tidak memiliki riwayat medis signifikan lainnya. Pada
pemeriksaan, suhunya adalah 38.1 ° C; laju pernapasannya adalah 24 napas per menit; denyut
nadi, 98 denyut/menit; tekanan darah, 120/75 mm Hg; dan saturasi oksigen, 96%. Uji noda
gram dahak mengungkapkan kokus gram positif, dan hasil dahak dan kultur darah
berikutnya mengkonfirmasi diagnosis pneumonia disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae (pneumococcus). Dia diberikan terapi kombinasi amoksisilin dan asam
klavulanat.
1. Apa mekanisme kerja amoksisilin?
Jawab :
Penisilin, seperti semua antibiotik β-laktam, menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu reaksi
transpeptidasi sintesis dinding sel bakteri (Katzungk,2012)

Mekanisme kerja amoksisilin termasuk ke dalam golongan bakterisidal dengan


mengganggu sintetis dinding sel bakteri sehingga menyebabkan sel menjadi lisis (Kee
dan Evelyn, 1996).

Sumber :

Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses


Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.

Katzung B. G. 2012. Basic and Clinical Pharmacology. 12th ed. NewYork: McGraw.


2. Apa mekanisme kerja asam klavulanat?
Jawab :
Asam klavulanat memiliki aktivitas antibakteri yang tidak berarti tetapi merupakan
inhibitor banyak beta-laktamase. Kombinasi dengan beberapa penisilin, substansi ini
melindungi agen antibiotic dari inaktivasi mikroba yang menghasilkan beta-laktamase.
Sehingga substansi ini memperluas spectrum aktivitas penisilin. (Bullock,2014)

Mekanisme kerja asam klavulanat sebagai suatu agen yang mencegah pemecahan
amoksisilin dengan menurunkan resisitensi terhadap obat antibakteri. Selain itu
penambahan asam klavulanat dapat menambah efek kerja dari amoksisilin (Kee dan
Evelyn, 1996). Asam klavulanat merupakan inhibitor beta-laktamase yang dapat
melindungi amoksisilin dari hidrolisis beta laktamase (Pratiwi, 2012).

Sumber :
Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.
Pratiwi, Rina Hidayati. 2012. Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen Terhadap
Antibiotik. E-Journal.
Bullock Shane, Manias Elizabeth, 2014, Fundamentals of Pharmacology 7 th ed,
Pearson : Australia

B. jawablah pertanyaan dibawah ini!


1. Jelaskan faktor-faktor dalam memilih agen antibiotik yang tepat!
Jawab : Pemilihan antibiotik harus didasarkan atas spektrum antibiotik, efektivitas klinik,
keamanan, kenyamanan dan cocok tidaknya obat yang dipilih untuk pasien bersangkutan,
biaya atau harga obat, serta potensi untuk timbulnya resistensi dan risiko superinfeksi.
Sumber : Taralan, Tambunan. 2004. Keputusan Klinik dalam Penggunaan Antibiotik.
Sari Pedriatri vol 6 no 1.

2. Sebutkan kelas antibiotik, dan jelaskan mekanisme kerjanya, kegunaan terapeutik, dan
efek samping!
Jawab :
Berdasarkan mekanisme kerjanya terhadap bakteri, antibiotik dikelompokkan
sebagai berikut :
 Antibiotic yang bekerja menyerang sintesis dinding sel
Mekanisme kerja : Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan silang kompleks
polimer polisakarida dan polipeptida, peptidoglikan (juga dikenal sebagai murein atau
mukopeptida). Polisakaridamengandung gula amino, N-asetilglukosamin dan asam
N-asetilmuramat .Sebuah peptida 5 asam amino dihubungkan ke gula asam N
asetilmuramat. Peptida ini berakhir di Dalanil-D-alanin. Protein pengikat penisiilin
(penicillin-bindingprotein, PBP, suatu enzim) mengeluarkan alanin terminal dalam
proses pembentukan ikatan silang dengan peptida di dekatnya. Pembentukan ikatan
silang memberi dinding sel rigiditas strukturalnya. Antibiotik beta-laktam, analog
struktural substrat D-alanyl-D-alanine. alami secara kovalen mengikat tempat aktif
PBP. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghentikan sintesis peptidoglikan
dan menyebabkan kematian sel
Kegunaan terapeutik : Masalah utama yang terkait dengan penggunaan agen
antibakteri ini adalah pengembangan resistensi di bakteri yang sebelumnya rentan dan
reaksi alergi serius.
Efek samping : Reaksi merugikan umum yang terkait dengan penisilin termasuk
gangguan pencernaan (mual, muntah, diare, tekanan) dan reaksi hipersensitivitas
(erupsi kulit, urtikaria, demam, edema, nefritis dan anafilaksis)
 Antibiotic yang bekerja menghambat sintesis protein
Misal aminoglikosida, Di dalam sel, aminoglikosida berikatan dengan subunit 30S
protein ribosom (Sl2 pada kasus streptomisin). Sintesis protein dihambat oleh
aminoglikosida melalui paling sedikit tiga cara (1) interferensi terhadap kompleks
inisiasi pembentukan peptida; (2) kesalahan pembacaan RNA, yang menyebabkan
terpasangnya asam-asam amino yang salah ke dalam peptida sehingga terbentuk
protein non-fungsional atau toksik; dan (3) penguraian polisom menjadi monosom
non-fungsional. Aktivitas-aktivitas ini sedikit banyak terjadi secara bersamaan, dan
efek keseluruhannya bersifat dan memetikan bersifat ireverbal dan memtikan bagi sel.
Kegunaan terapeutik : untuk sistemik Efektivitas obat-obatan ini harus diberikan
secara parenteral. Pengecualian adalah neomisin, yang bisa jadi diberikan secara oral
untuk sterilisasi usus sebelum operasi. Neomycin juga tersedia dalam kombinasi
dengan agen antibakteri lain dan / atau kortikosteroid untuk penggunaan topikal.
Penggunaan amikacin biasanya disediakan untuk situasi resistensi terhadap
aminoglikosida lainnya. Paromomycin diberikan setelah menyelesaikan pengobatan
dengan metronidazole atau tinidazole. jadi, itu tidak digunakan sendiri untuk penyakit
usus. Paromomycin diminum bersama atau setelah makanan untuk mengurangi diare
terkait obat

Efek samping : ginjal (nefrotoksisitas), saraf kranial kedelapan (ototoxicity) dan


neuromuskuler persimpangan (kelumpuhan neuromuskuler)
 Miscellaneous antibacterial agent
Misal Mupirocin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein dengan inhibisi
enzim yang membuat RNA-transfer. Rifamisin bekerja dengan berikatan pada DNA-
dependent RNA polymerase menghambat sintesis RNA, sehingga menghambat
proses transkripsi.
Kegunaan terapeutik : Mupirocin adalah agen antibakteri topikal yang
direkomendasikan untuk digunakan pada lesi kulit yang terinfeksi.
Efek samping : gatal, menyengat, kemerahan dan nyeri, mual.
 Antibiotik sintetik yang bekerja mempengaruhi metabolism
Misal Nitrofurantoin bekerja dengan memblok enzim yang terlibat dalam metabolism
gula.
Kegunaan terapeutik : Nitrofurantoin adalah obat antibakteri bakterisida yang
efektif terhadap berbagai Gram-positif dan Gram-negatif bakteri. Penggunaan
utamanya adalah dalam pengobatan infeksi. saluran kemih
Efek samping : (Mual dan muntah), neurologis (Mengantuk dan sakit kepala) dan
alergi. urin kuning berwarna-warni, tetapi ini adalah efek samping yang tidak
berbahaya dari pengobatan
 Antibiotik yang bekerja dengan cara mempengaruhi permeabilitas membrane plasma
Misal polimiksin berfungsi sebagai deterjen kationik. polimiksin melekat ke membran
sel bakteri lalu merusaknya. polimiksin juga mengikat dan menginaktifkan
endotoksin
Kegunaan terapeutik : Polimiksin efektif melawan bakteri Gram-negatif,
khususnya Pseudomonas spp.
Efek samping : ginjal (Nefrotoksisitas) dan sistem saraf (sensasi yang berubah,
pusing dan, pada dosis yang lebih tinggi, kelumpuhan neuromuskuler).
 Antibiotik sintetik yang menghambat replikasi DNA
Misal Kuinolon menghambat pembentukan DNA bakteri dengan menghambat
topoisomerase II (DNA girase) dan topoisomerase IV bakteri. Inhibisi DNA girase
mencegah relaksasi gulungan DNA yang
diperlukan untuk transkripsi dan replikasi normal. Inhibisi topoisomerase IV
mengganggu pemisahan replika DNA kromosom ke sel-sel anak sewaktu pembelahan
sel. Selain itu yang termasuk golongan ini adalah nitroimidazol
Kegunaan terapeutik : efektif terhadap beberapa spesies bakteri Gram-negatif yang
terlibat dalam infeksi saluran kemih
Efek samping : terutama neurologis (sakit kepala dan pusing), gastrointestinal (mual,
muntah, pencernaan yg terganggu dan sakit perut) dan alergi (ruam dan
hipersensitivitas). Obat-obatan ini dikontraindikasikan pada anak-anak dan wanita
hamil karena risiko kerusakan permanen untuk sendi.
 Antibiotik yang menghambat sintesis nukleotida dan protein
Misal Lipopeptida siklik, berikatan dengan membran bakteri gram positif dan
emmicu depolarisasi diikuti oleh efluks kalium. Aksi ini menghambat sintesis
nukelotida dan protein sehingga mengakibatkan kematian sel.
Kegunaan terapeutik : digunakan dalam manajemen komplikasi infeksi kulit terkait
dengan MDR infeksi S. aureus ketika tidak ada agen antibakteri lain yang efektif.
Efek samping : secara umum melibatkan saluran gastrointestinal (mual, muntah dan
diare), ruam dan reaksi di sekitar lokasi injeksi.
Sumber:
1. Bullock Shane, Manias Elizabeth, 2014, Fundamentals of Pharmacology 7 th ed,
Pearson : Australia
2. Katzung B. G. 2012. Basic and Clinical Pharmacology. 12th ed. NewYork:
McGraw.

3. Jelaskan garis besar mekanisme pengembangan resistensi obat bakteri!


Jawab :
Mekanisme terjadinya resistensi bakteri patogen terhadap agen antibiotik dapat terjadi
karena resistensi secara alami (innate) atau dapatan (acquired).

Penggunaan antibiotic yang tidak rasional, penggunaan ntibiotik terlalu sering,


penggunaan antibiotic baru yang berlebihan dan penggunaan antibiotic dalam jangka
waktu yang lama ialah timbulnya resistensi mikroorganisme terhadap berbagai
antibiotic. Resistensi juga muncul krena penggunaan yang berlebihan dari antibiotic
berspektrum luas.

Mekanisme resistensi obat diantaranya


 Mengurangi permeabilitas membran, dibandingkan dengan bakteri gram positif,
bakteri gram negative kurang permeable terhadap banyak antibiotic karena membrane
luar membentuk barrier permeabilitas. Antibiotic hidrofilik melewati membrane luar
dengan difusi melalui protein porin membrane luar. Pada banyak Enterobacteriaceae,
porin utama, seperti protein membrane OmpF and OmpC dari E. coli, berfungsi
sebagasi saluran non-spesifik. Selain itu mengurani permeabilitas membrane luar dan
membatasi masuknya antibiotic yang masuk ke dinding sel bakteri dicapai dengan
downregulation porin atau dengan pergantian porin dengan saluran yang lebih
selektif.
 Pompa efflux secara aktif mentransport banyak antibiotic keluar dari sel dan
merupakan contributor utama resistensi bakteri gram negatif ke banyak obat yang
dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri gram positif.
Saat diekspresikan berlebihan (overexpressed), pompa efflux dapat memberikan
tingkat resistensi yang tinggi terhadap obat yang berguna secara klinis sebelumnya.
Beberapa pompa efluks memiliki spesifitas substart sempit tetapi banyak yang dapat
mengangkut substrat yang secara struktural berbeda dan disebut sebagai pompa efluks
multidrug resistance (MDR).
 Sebagian besar antibiotic secara spesifik berikatan dengan target dengan afinitas yang
tinggi, sehingga mencegah aktivitas normal target. Perubahan struktur target
mencehaf efisiensi pengikatan antibiotic, tetapi target masih dapat melakukan fungsi
normalnya sehingga mengakibatkan resistensi.
 Proteksi dengan modifikasi target juga dapat menyebabkan resistensi antibiotic yang
tidak memerlukan mutasi pada gen pengkode molekul target. Seperti contoh
modifikasi ribosom dengan metilasi, mengubah pengikatan obat oleh gen metilat 16S
rRNA family erythromycin ribosome methylase (erm), gen ini mengkode metilasi
ribosom yang dimetilat Rrna 23s pneumokokus di satu situs yaitu pada posisi adenin

Sumber:
1. Wibowo, Joko Tri. 2015. Resisitensi Bakteri Patogen dan Strategi mengatasi Bakteri
Resisten. Jurnal oseana Vol XL No 3.
2. Murlistyarini,sinta dkk. Intisari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Malang: UB Press
3. Jessica M. A. Blair dkk. 2015. Molecular mechanisms of antibiotic resistance. Nature :
volume 13
C. Pilihlah jawaban yang tepat dibawah ini! Sertakan alasan pemilihan jawaban!
 Manakah dari berikut ini adalah penjelasan yang paling mungkin untuk menjelaskan
kejadian multiple resistensi antibiotik yang menyebar dari satu jenis bakteri ke bakteri
lain?
a. Adaptasi
b. Penurunan bioavailabilitas
c. Transfer gen
d. Mutasi

Jawab : d. Mutasi

Resistensi antibiotik adalah kemampuan mikroorganisme untuk bertahan terhadap efek


antibiotik diantaranya dengan memperoleh gen resisten melalui mutasi atau perubahan/
pertukaran plasmid (transfer gen) antar spesies bakteri yang sama, contohnya
methiciline-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) atau vancomycin-resistant
Staphylococcus aureus (VRSA)..

selain itu contoh sperti linezolid menargetkan subunit ribosom 23S rRNA bakteri Gram-
positif, yang dikodekan oleh beberapa, salinan identik dari gennya. Penggunaan klinis
linezolid telah dipilih untuk resistensi pada S. pneumoniae dan S. aureus karena mutasi
di salah satu salinan ini, diikuti oleh rekombinasi frekuensi tinggi antara alel homolog,
yang dengan cepat menghasilkan populasi yang mendukung carrier alel mutan.

Transformasi - yaitu, serapan DNA dari lingkungan - dapat memberikan resistensi


antibiotik dengan modifikasi protein target melalui pembentukan Gen 'mosaik'. Contoh
pola dasar ini adalah resistensi penisilin pada S. pneumoniae, yang didapat dari gen
pengkode protein penicillin-binding protein (pbp) enzim yang tidak sensitif terhadap
penisilin. Alel mosaik ini muncul dengan rekombinasi dengan DNA dari spesies
Streptococcus mitis.

Contoh lain dari perubahan target adalah akuisisi gen yang homolog dengan target asli,
seperti pada methicillin-resistant S. aureus (MRSA), di mana resistensi methicillin
didapat melalui akuisisi elemen staphylococcal kaset kromosom mec (SCCmec).
membawa gen mecA, yang mengkode protein PBP2a β-laktam insensitif; protein ini
memungkinkan biosintesis dinding sel terjadi meskipun PBP asli dihambat dengan
adanya antibiotik

Sumber : Tripathi KD. 2003. Antimicrobial Drugs: General consideration. Essential of


Medical Pharmacology. Fifth Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers.

Jessica M. A. Blair dkk. 2015. Molecular mechanisms of antibiotic resistance. Nature :


volume 13

 Manakah dibawah ini target kerja Penisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri?
a. Sintesis protein
b. Topoisomerase
c. Dihydropteroate synthase
d. Sintesis dinding sel
e. Sintesis asam folat

Jawab : d. Sintesis dinding sel

Inhibitor sintesis dinding sel bakteri yang memiliki efek bakterisidal dengan cara
memecah enzim dinding sel dan menghambat enzim dalam sintesis dinding sel.
Contohnya antara lain golongan β-laktam seperti penisilin.

Sumber : Pratiwi, Rina Hidayati. 2012. Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen


Terhadap Abtibiotik. Jurnal pro life vol 4.

 Ototoksisitas dan nefrotoksisitas adalah efek samping khas dari obat ?


a. Aminoglikosida
b. Antibiotik β-Laktam
c. Chloramphenicol
d. Fluoroquinolones
e. Isoniazid

Jawab : a. Aminoglikosida
Hal penting dari pemberian aminoglikosida jangka panjang adalah efek toksisitasnya.
Ototoksisitas dan nefrotoksisitas telah diketahui berhubungan dengan pemberian
aminoglikosida, dimana ototoksik merupakan efek toksisitas utama dan biasanya bersifat
permanen.

Sumber : Wahyudi, William dkk. 2018. Hubungan Pemberian Kanamisin dengan


Kejadian Ototoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Multie Drug Resistance. Jurnal
ORLI Vol 48 No 2.

 Tunjukkan dari diagram di bawah ini situs aksi penisilinase

a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

Jawab : e. E

Karena E merupakan cincin Beta-Laktam, beta-laktam adalah kelas penting antibiotic


yang mengandung cncin beta-laktam dan menghambat sintesis peptidoglikan dengan
berikatan secara kovalen pada sisi aktif serin penicillin-binding protein. Subkelas beta-
laktam diantaranya penisilin, monobactams and clavams.

Sumber : Jessica M. A. Blair dkk. 2015. Molecular mechanisms of antibiotic resistance.


Nature : volume 13

 Seorang wanita berusia 25 tahun dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas
disebabkan oleh Haemophilus influenzae diobati dengan trimethoprim
sulfamethoxazole. Dia merespons dengan baik dalam beberapa hari setelah memulai
terapi TMP-SMZ ini. Manakah dari proses bakteri berikut dihambat oleh kombinasi
ini, dan menjelaskan efek antibakteri?
a. Sintesis dinding sel
b. Sintesis protein
c. Sintesis asam folat
d. Topoisomerase II (DNA gyrase)
e. DNA polimerase

Jawab : c. Sintesis asam folat

Karena trimethoprim dan sulfamethoxole merupakan hasil dari kombinasi asam folat .
Golongan ini umumnya kurang aktif terhadap kokus gram positif dibandingkan
dengan generasi pertama, tapi jauh lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk
strain penghasil penisilinase. Seftazidim aktif terhadap pseudomonas dan beberapa
kuman gram negatif lainnya. Seftriakson memiliki waktu paruh yang lebih panjang
dibandingkan sefalosporin yang lain, sehingga cukup diberikan satu kali sehari. Obat
ini diindikasikan untuk infeksi berat seperti septikemia, pneumonia dan meningitis.
Garam kalsium seftriakson kadang-kadang menimbul-kan presipitasi di kandung
empedu. Tapi biasanya menghilang bila obat dihentikan. Sefoksitin aktif terhadap
flora usus termasuk Bacteroides fragilis, sehingga diindikasikan untuk sepsis karena
peritonitis.

Sumber : Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.
 Kultur darah dan dahak diambil pada usia 26 tahun yang sakit kritis wanita
menunjukkan adanya MRSA - Staphylococcus aureus yang resisten methicillin.
Manakah dari obat berikut ini yang paling mungkin efektif mengobati infeksi ini?
a. Amoksisilin ditambah asam klavulanat
b. Klindamisin
c. Eritromisin
d. Trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMZ)
e. Vankomisin
Jawab: E , Karena Vankomisin telah menjadi terapi pada MRSA walaupun
efikaisinya dipertanyakan karena sifatnya berupa bakterisdal yang lambat dan
munculnya VISA dan VRSA. Perlu diingat kemampuan membunuh bakteri dari
vakanomisin inferior dibandingkan dengan beta lactam terutama pada beban
koloni yang tinggi.
Sumber: Liu c. Bayer A, Cosgrove SE, Daum RS, Fridkin SK, gorwitz RJ,et al.
Clinical Practice guidelines by the Infectious Diseases Society of America for
the Treatment of Methcillin-resisteant Staphylococcus aureus Infection in Adults
and Children. Clin Infect Dis. 2011: 52(3):18-55

 Seorang pasien memiliki infeksi parah yang disebabkan oleh bakteri anaerob. Pasien
diberikan gentamicin, terapi kemudian dapat dipastikan gagal karena aminoglikosida
tidak memiliki aktivitas melawan anaerob. Manakah dari yang berikut ini yang
menjelaskan mengapa anaerob resisten terhadap gentamisin?
a. Tidak dapat memetabolisme aminoglikosida, yang semuanya merupakan prodrug,
menjadi bakterisida bentuk radikal bebas
b. Tidak dapat secara oksidatif memetabolisme aminoglikosida menjadi gugus yang
tidak beracun bagi sel inang
c. Kekurangan oksigen molekuler yang merupakan prasyarat untuk pengikatan obat
pada subunit 50S ribosom bakteri
d. Kurangnya kemampuan untuk mengangkut aminoglikosida dari lingkungan
ekstraseluler karena tidak adanya oksigen
e. Mensintesis lebih banyak faktor resistensi aktif daripada bakteri aerob
Jawab: D , amonoglikosida menembus organisme dengan menganggu jembatan
magnesium dan kalsium antara bagian lipopoliskarida. obat diangut melintasi
membrane sitoplasma dengan cara yang bergantung pada eenergi. Langkah ini dapat
dhambat dengan in vitro dengann kation divalent, peningkatan osmolalitas, pH asam
dan lingkungan anaerobic.
Sumber: mingeot-leclercq MP, Glupczynski Y, Tulkens PM. Aminoglycisodes:
activitu and resistence, antimicob Agents Chemother 1999: 43:727

 Seorang pasien dengan TB mendapat isoniazid (INH) sebagai bagian regimen terapi.
Pasien juga diberikan tambahan terapi vitamin B6 di waktu yang sama. Manakah dari
berikut ini adalah alasan utama untuk memberikan vitamin B6?
a. Memfasilitasi ekskresi INH di ginjal, sehingga melindungi terhadap
nefrotoksisitas
b. Menghambat metabolisme INH, sehingga meningkatkan level INH di darah
c. Merupakan kofaktor yang diperlukan untuk aktivasi INH ke metabolit
antimikobakterinya
d. Mempotensiasi aktivitas antituberkuler INH
e. Mencegah beberapa efek samping dari terapi INH

Jawab: e. Mencegah beberapa efek samping dari terapi INH

Efek samping dari INH (Isoniazid) pada dosis normal jarang dan ringan (gatal-gatal,
ikterus) tetapi lebih sering terjadi bila dosis melebihi 400mg yang terpenting adalah
polineuritis yakni radang saraf dengan gejala kejang dan gangguan penglihatan.
Penyebabnya adalah persaingan dengan piridoksin yang rumus kimianya mirip INH.
Perasaan tidak sehat, letih dan lemah serta anoreksia adalah lazim pula. Guna
menghindari reaksi toksis ini biasanya diberikan piridoksin (vitamin b6) 10mg sehari
bersama vitamin b1 (aneurin) 100mg.
Sumber: Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT
Gramedia.

 Seorang pasien dengan infeksi intraabdominal dan dari uji kultur ditemukan
Bacteroides fragilis. Manakah dari berikut ini sefalosporin memiliki aktivitas terbesar
melawan bakteri anaerob seperti B. fragilis?
a. Cefaclor
b. Cefoxitin
c. Cefuroxime
d. Sefaleksin
e. Sefalotin
Jawab : b. Cefoxitin.
Faringitis rentan terhadap metronidazole , carbapenem, tigecycline, kombinasi
beta-laktam inhibitor dan antimikroba tertentu dari kelas cephalosporin, termasuk
cefoxitin. Bakteri memiliki resistensi tingkt tinggi yang melekat pada penisilin.
Sumber: Ayala,J ; Quesada A ; viadillo S ; Piriz,S. 2005. Protein Pengikat
Penisilin dari Bacteroides Fragilis dan peranannya dalam resistensi
terhadapimipenem dari isolate klinis. Jurnal Mikrobiologi Medis

 Penisilin spektrum sempit, baik yang sensitif terhadap penisilinase maupun yang
resisten, memiliki aktivitas yang relatif buruk terhadap bakteri gram negatif. Manakah
dari pernyataan berikut merupakan sifat atau karakteristik utama yang menjelaskan
mengapa mikroorganisme tersebut tidak merespon dengan baik terhadap penisilin?
a. Mengangkut penisilin terserap secara aktif kembali ke ruang ekstraseluler
b. Memiliki selaput luar yang berfungsi sebagai penghalang fisik untuk penisilin
c. Kekurangan enzim permukaan yang diperlukan untuk secara aktif mengaktifkan
penisilin
d. Kekurangan protein pengikat penisilin
e. Secara inaktif aktifkan penisilin ini dengan mekanisme yang tidak melibatkan –
laktamase
Jawab: e. Secara inaktif aktifkan penisilin ini dengan mekanisme yang tidak
melibatkan –lactamase. Gen mecA, yang mengkode protein PBP2a peka β-
laktam, protein ini memungkinkan biosintesis dinding sel meskipun PBP asli
dihambat dengan adanya antibiotic. Sehingga mengakibatkan bakteri tidak
merespon penisilin dengan baik
Sumber : Jessica M. A. Blair dkk. 2015. Molecular mechanisms of antibiotic
resistance. Nature : volume 13

 Artikanlah kalimat dibawah ini : “ The meaning of life is to find your gift. The
purpose of life is to it away (Pabblo Picasso).
Jawab : “Arti kehidupan adalah menemukan apa bakatmu, tapi tujuan dari hidup adalah
mengamalkannya” (Pabblo Picasso)

Anda mungkin juga menyukai