Anda di halaman 1dari 11

Disusun Oleh :

Fachrizal Amrie (201651323)


Dosen : Bpk Vitra Sodik, S.Farm, M.Farm Apt
KANTONG SEMAR (Nepenthes) adalah tumbuhan pemakan
serangga yang disebut juga tumbuhan karnivora. Tumbuhan unik
daerah tropik yang merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia.
Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical
pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik,
terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami
maupun buatan. Genus ini
merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia
Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat
Tiongkok bagian
selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian
barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka,
dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di
pulau Borneo dan Sumatra.
 Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman
lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada
ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong,
yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya
(misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.[1]
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong,
yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong
atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk
corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai
warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan
dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering
menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat,
kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa
spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong
yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya
tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi
sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk
memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan
berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk
yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh
pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki
kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa
tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang
berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan
sangat luas dari pinggir pantai sampai kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat
dataran tinggi, karena inilah nepenthes menengah hingga tinggi. Beberapa spesies
dibagi dalam dua jenis yaitu jenis seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang
dataran tinggi dan jenis dataran teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya,
rendah, walau kebanyakan spesies sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang
tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah
tercatat tumbuh di ketinggian paling tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara
tinggi adalah N. lamii yaitu di dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat
ketinggian 3,520 m.[1][3] yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N.
rajah yang tumbuh pada tanah dengan
kandungan logam berat dan N.
albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir
di zona yang terkena siraman air laut, beberapa
spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang
tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.[1]
Kerajaan : Plantae Divisi :
Magnoliophyta Kelas :
Magnoliopsida Ordo :
Caryophyllales Famili :
Nepenthaceae Genus :
Nepenthes Spesies :
Nepenthes gymnamphora
Reinw. ex Nees
 Morfologi kantong Nepenthes adalah kunci utama
dalam determinasi jenis-jenis tumbuhan tersebut.
Namun untuk beberapa jenis, karakteristik-
karakteristik akar dan daun juga sangat penting untuk
diperhatikan dalam menentukan jenis Nepenthes spp.
(Lauffenburger & Arthur, 2000).
Pada umumnya jenis tanah tersebut memiliki kandungan
unsur fosfor dan nitrogen sangat sedikit. Sehingga
tumbuhan kantong semar memperoleh nutrisi dari sumber
lain selain tanah, yaitu serangga atau binatang kecil.

Defisiensi unsur hara tersebut, secara alamiah tumbuhan


mengubah ujung sulur daunnya menjadi kantung yang
befungsi untuk menangkap serangga sebagai sumber
nutrisi.

Sulur daun kantong semar dapat mencapai permukaan


tanah atau menggantung pada cabang-cabang ranting
pohon yang berfungsi sebagai pipa penyalur nutrisi dan air
(Mansur, 2006).
DAUN KETERANGAN
DAUN Daun kantong semar berbentuk helaian panjang berwarna hijau sampai hijau
kekuningan dengan calon kantong terdapat di luar helaian daun keluar dari sulur
berbentuk silinder dengan ukuran sama panjang atau lebih panjang dari daun.
Ujung sulur yang berwarna kuning kehijauan berkembang menjadi kantong pada
lingkungan yang sesuai (James & Pietropaolo 1996).

BATANG Kantong semar mempunyai batang yang kasar dengan diameter 3-5 cm dan
panjang internodus antara 3-10 cm dengan warna bervariasi yaitu hijau; merah
coklat kehitaman dan ungu tua. Pada beberapa spesies; panjang batang
Nepenthes mencapai 15-20 meter (Osunkoya et al. 2007). Batang tersebut
merambat diantara semak belukar dan pohon menggunakan sulur daun atau
dapat juga menyemak di atas permukaan tanah. Bentuk batang dari tiap tanaman
kantong semar berbeda tergantung dari spesiesnya; ada yang segitiga; segiempat;
membulat dan bersudut (Hansen 2001).
AKAR Akar kantong semar merupakan akar tunggang sebagaimana tanaman dikotil
lainnya. Perakaran tumbuh dari pangkal batang; memanjang; dengan akar-akar
sekunder di sekitarnya. Akar yang sehat berwarna hitam dan tampak berisi namun
perakaran Nepenthes rata-rata kurus dan sedikit; bahkan hanya terbenam sampai
kedalaman 10 cm dari permukaan tanah (Clarke 2001).
KANTUNG Kantong berfungsi untuk menangkap serangga. Kantong ini mempunyai warna
sangat menarik yaitu: hijau dengan bercak merah. Menurut Lloyd (1942) dan
Leach (1940) kantong dapat pula berwarna ungu; kuning; hijau dan putih.
Serangga yang tertarik oleh warna; lebih jauh dipikat dengan nektar dan
baubauan yang dihasilkan oleh kelenjar di bagian bawah bibir yang berlekuk-
lekuk dan menjorok ke dalam rongga kantong. Serangga seringkali terpeleset dari
bibir yang licin berlilin dan tercebur ke dalam cairan di dalam kantong. Cairan ini
berisi bermacam-macam enzim pencernaan yang dihasilkan kelenjar di pangkal
kantong. Lilin di permukaan dalam kantung tidak memungkinan serangga yang
terjebak untuk keluar. Di dasar kantong hidup larva nyamuk; tungau beberapa
organisme lain yang tahan terhadap enzim pencernaan. Organisme ini berperan
untuk memakan sisa-sisa bangkai serangga sehingga kebersihan kantung tetap
terjaga (Kinnaird 1997; Lloyd 1942; Gibbs 1950).
 1. Kantong roset, yaitu kantong yang keluar dari ujung
daun roset.
2. Kantong bawah, yaitu kantong yang keluar dari
daun yang terletak tidak jauh atau menyentuh
permukaan tanah. Selain ujung sulurnya berada di
bagian depan bawah kantong, kantung ini memiliki
dua sayap yang berfungsi sebagai tangga untuk
membantu serangga tanah naik ke mulut kantung.
3. Kantong atas, yaitu kantong berbentuk corong atau
silinder, tidak memiliki sayap dan ujung sulur berada
di belakang bawah kantong. Bentuk ini difungsikan
untuk menangkap serangga terbang.

Anda mungkin juga menyukai