Anda di halaman 1dari 27

7.

Kadal

Klasifikasi Kadal

Berdasarkan klasifikasinya, kadal digolongkan menjadi:

 Spesies     : Mabouya multifasciata

 Famili       : Scincidae

 Kelas        : Reptilia

 Filum        : Chordata

 Kerajaan   : Animalia

 Ordo         : Squamata

 Genus       : Mabouya

Morfologi Kadal

Morfologi atau ciri ciri kadal dapat dikenali antara lain:

 Kadal memiliki bentuk kepala dan leher yang seolah menyatu.

 Penampakan tubuhnya kokoh dan berbentuk segi empat tumpul.

 Rata rata memiliki panjang 22 cm dengan hampir 60% panjang tubuhnya adalah ekor.

 Bagian atas kadal berwarna keemasan jika diterpa sinar matahari. Sementara, ada sisik
dengan pola garis panjang yang terputus – putus.

 Sisi bagian lateral berwarna hitam atau cokelat berbintik putih pada betina.

 Sisi bawah tubuh berwarna abu abu putih atau kuning.


 Sisik sisik di tengah tubuh tersusun dalam 30 sampai 34 jajar.

 Sisik kepala di sebelah belakang halus, sedangkan sisik di atas moncong saling
bersentuhan.

https://dosenternak.com/klasifikasi-dan-morfologi-kadal/

8. embun matahari

Kingdom: Plantae

(tanpa Angiospermae
takson):

(tanpa Eudikotil
takson):

(tanpa Core eudikotil


takson):

Ordo: Caryophyllales

Famili: Droseraceae

Genus: Drosera

Drosera adalah terna menahun (atau jarang yang semusim), berbentuk seperti mawar dengan


tinggi antara 1 hingga 100 cm (0,39 hinggi 39,37 inci), tergantung pada spesiesnya. Spesies yang
merambat membentuk batang yang dapat berukuran jauh lebih panjang, mencapai 3 m (9,8 kaki)
untuk spesies D. erythrogyne.[3] Drosera dapat bertahan hidup hingga 50 tahun.[4] Genus ini
begitu terkhususkan karena penyerapan nutriennya dengan perilaku karnivora. Drosera pigmi
kehilangan enzim (khususnya nitrat reduktase)[5] yang biasanya digunakan oleh tumbuhan untuk
menyerap nitrat yang terikat dengan tanah.

9. kantong semar

Klasifikasi Tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes)

Kantong semar (Nepenthes) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Nepenthaceae
yang monogerik, yaitu famili yang hanya memiliki satu genus (Keng, 1969).

Famili tersebut merupakan salah satu dari tiga famili tumbuhan berbunga yang ketiga-tiganya
dikenal sebagai tumbuhan pemangsa (Core, 1962).

Morfologi kantong Nepenthes adalah kunci utama dalam determinasi jenis-jenis tumbuhan
tersebut. Namun untuk beberapa jenis, karakteristik-karakteristik akar dan daun juga sangat
penting untuk diperhatikan dalam menentukan jenis Nepenthes spp. (Lauffenburger & Arthur,
2000).

Menurut Jones & Luchsinger (1998), klasifikasi lengkap Nepenthes spp. berdasarkan sistem
klasifikasi tumbuhan berbunga adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Kantong Semar

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Dilleniidae

Ordo : Nepenthales

Famili : Nepenthaceae

Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes spp.

Morfologi Kantong Semar (Nepenthes)

Kebanyakan tumbuhan karnivora tumbuh dengan baik pada tanah atau tempat-tempat yang
miskin unsur hara. Begitupun kantong semar, banyak terdapat pada tanah kapur, tanah berpasir,
tanah merah dan tanah gambut.

Pada umumnya jenis tanah tersebut memiliki kandungan unsur fosfor dan nitrogen sangat
sedikit. Sehingga tumbuhan kantong semar memperoleh nutrisi dari sumber lain selain tanah,
yaitu serangga atau binatang kecil.

Defisiensi unsur hara tersebut, secara alamiah tumbuhan mengubah ujung sulur daunnya menjadi
kantung yang befungsi untuk menangkap serangga sebagai sumber nutrisi.
Sulur daun kantong semar dapat mencapai permukaan tanah atau menggantung pada cabang-
cabang ranting pohon yang berfungsi sebagai pipa penyalur nutrisi dan air (Mansur, 2006).

Bagi
an-bagian kantong semar

Berikut ini moffologi tumbuhan kantong semar :

Morfologi Tumbuhan Kantong Semar

Daun Daun kantong semar berbentuk helaian panjang berwarna hijau sampai hijau
kekuningan dengan calon kantong terdapat di luar helaian daun keluar dari
sulur berbentuk silinder dengan ukuran sama panjang atau lebih panjang dari
daun. Ujung sulur yang berwarna kuning kehijauan berkembang menjadi
kantong pada lingkungan yang sesuai (James & Pietropaolo 1996).

Batang Kantong semar mempunyai batang yang kasar dengan diameter 3-5 cm dan
panjang internodus antara 3-10 cm dengan warna bervariasi yaitu hijau; merah
coklat kehitaman dan ungu tua. Pada beberapa spesies; panjang batang
Morfologi Tumbuhan Kantong Semar

Nepenthes mencapai 15-20 meter (Osunkoya et al. 2007). Batang tersebut


merambat diantara semak belukar dan pohon menggunakan sulur daun atau
dapat juga menyemak di atas permukaan tanah. Bentuk batang dari tiap
tanaman kantong semar berbeda tergantung dari spesiesnya; ada yang segitiga;
segiempat; membulat dan bersudut (Hansen 2001).

Akar Akar kantong semar merupakan akar tunggang sebagaimana tanaman dikotil
lainnya. Perakaran tumbuh dari pangkal batang; memanjang; dengan akar-akar
sekunder di sekitarnya. Akar yang sehat berwarna hitam dan tampak berisi
namun perakaran Nepenthes rata-rata kurus dan sedikit; bahkan hanya
terbenam sampai kedalaman 10 cm dari permukaan tanah (Clarke 2001).

Kantong Kantong berfungsi untuk menangkap serangga. Kantong ini mempunyai warna
sangat menarik yaitu: hijau dengan bercak merah. Menurut Lloyd (1942) dan
Leach (1940) kantong dapat pula berwarna ungu; kuning; hijau dan putih.
Serangga yang tertarik oleh warna; lebih jauh dipikat dengan nektar dan
baubauan yang dihasilkan oleh kelenjar di bagian bawah bibir yang berlekuk-
lekuk dan menjorok ke dalam rongga kantong. Serangga seringkali terpeleset
dari bibir yang licin berlilin dan tercebur ke dalam cairan di dalam kantong.
Cairan ini berisi bermacam-macam enzim pencernaan yang dihasilkan kelenjar
di pangkal kantong. Lilin di permukaan dalam kantung tidak memungkinan
serangga yang terjebak untuk keluar. Di dasar kantong hidup larva nyamuk;
tungau beberapa organisme lain yang tahan terhadap enzim pencernaan.
Organisme ini berperan untuk memakan sisa-sisa bangkai serangga sehingga
kebersihan kantung tetap terjaga (Kinnaird 1997; Lloyd 1942; Gibbs 1950).

Bunga Semua spesies Nepenthes merupakan tanaman dioceous yaitu bunga jantan
dan bunga betina berada pada tanaman yang berbeda. Bunga dihasilkan dari
bagian apex pada batang tanaman yang telah dewasa. Bunga Nepenthes
Morfologi Tumbuhan Kantong Semar

tergolong aktinomorf; berwarna hijau atau merah; dan biasanya tersusun


dalam rangkaian berupa tandan atau bulir panjangnya sekitar 16-32 cm;
panjang peduncle 12-15 cm; panjang pedicels 5-15 mm; dengan kelopak
bunga terdiri atas dua daun kelopak yang bagian dalamnya memiliki kelenjar
madu. Benang sari berjumlah 40-46; tangkai sarinya berlekatan membentuk
suatu kolom. Bakal buah menumpang; beruang empat dan berisi banyak bakal
biji. Tangkai putik berjumlah satu atau kadang tidak ada dengan bentuk kepala
putik berlekuk-lekuk (Kurata et al. 2008). Bunga jantan umumnya hanya
bertahan beberapa hari; sedangkan bunga betina masih dapat reseptif hingga
beberapa minggu. Setiap bunga betina memiliki ukuran putik dan ovary yang
cukup besar. Bunga ini membutuhkan serangga sebagai polinator; dan setelah
terjadi penyerbukan bunga betina akan berkembang membentuk buah dan
menghasilkan biji. Buah yang telah matang sempurna akan pecah dan biji-biji
Nepenthes yang ringan ini sangat mudah diterbangkan oleh angin dan
selanjutnya biji ini akan tumbuh di tempat yang sesuai (Giusto et al. 2008).

Buah dan Buah Nepenthes membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk berkembang
Biji penuh hingga masak setelah masa fertilisasi. Ketika masak buah akan retak
menjadi empat bagian dan biji-bijinya akan terlepas. Penyebaran biji biasanya
dengan bantuan angin. Kapsul buah Nepenthes tersebut banyak yang rusak
karena gigitan ngengat. Ngengat biasanya memakan buah Nepenthes yang
sedang berkembang (Clarke 1997). Biji Nepenthes memiliki bentuk seperti
serbuk (debu); sehingga dapat disebarkan angin (anemokori) pada lokasi yang
sangat luas dan tumbuh terpencarpencar. Biji dapat pula terbawa aliran air
hujan. Namun pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa tumbuhan ini
hanya ditemukan pada kisaran yang sangat terbatas; pada ketinggian 1500-
2000 m dpl. Hal ini menunjukkan bahwa biji memerlukan substrat yang sesuai
untuk dapat tumbuh; khususnya kelembaban; pH tanah dan suhu. Tanggapan
biji terhadap faktor lingkungan ini tergantung spesiesnya. Oleh karena itu
Morfologi Tumbuhan Kantong Semar

pertumbuhan dan penyebarannya bersifat spatial; terbatas pada tempat-tempat


tertentu dan jarang tumbuh dalam jumlah besar (Mulyanto et al. 2000).

Menurut Mansur (2006), pada umumnya terdapat tiga bentuk kantong pada tumbuhan kantong
semar, yaitu sebagai berikut :

1. Kantong roset, yaitu kantong yang keluar dari ujung daun roset.
2. Kantong bawah, yaitu kantong yang keluar dari daun yang terletak tidak jauh atau
menyentuh permukaan tanah. Selain ujung sulurnya berada di bagian depan bawah
kantong, kantung ini memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai tangga untuk
membantu serangga tanah naik ke mulut kantung.
3. Kantong atas, yaitu kantong berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap
dan ujung sulur berada di belakang bawah kantong. Bentuk ini difungsikan untuk
menangkap serangga terbang.

https://mitalom.com/klasifikasi-dan-morfologi-kantong-semar-nepenthes/

10. venus flytrap

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Nepenthales
Suku : Droseraceae

Marga : Dionaea

Jenis : Dionaea muscipula

Dionaea muscipula alias Venus si Perangkap Lalat adalah sejenis tanamankarnivora yang


mampu memakan binatang dengan cara menjebak dan mencerna mangsanya tersebut. Ada
sekitar 600 spesies tanaman karnivora. Tanaman Dionaea muscipula merupakan tanaman
endemik baik di daerah Carolina Utara maupun Carolina Selatan
Dionaea muscipula adalah tanaman karnivora (pemakan serangga),yang paling dikenal,
karena perangkap alaminya yang unik, aktif dan efisien. Dua daun yang menempel pada tanaman
ini dipenuhi oleh bulu-bulu ultra sensitif yang mendeteksi keberadaan apa saja dari semut, lalat,
atau jenis serangga lainnya.
Begitu ada yang menyentuh bulunya, daun yang termodifikasi menjadi penjebak serupa jepit
dengan beberapa rambut sensor gerak di dalamnya, akan bekerja dalam waktu kurang dari
sedetik dan menjepit dengan erat mangsa yang terperangkap tersebut dan mulai dicerna dengan
enzim yang dikeluarkannya.

Semula tanaman ini disebut sebagai insektivora alias pemakan serangga, tetapi selanjutnya


istilah karnivora lebih tepat digunakan karena beberapa tanaman diketahui dapat menjebak dan
mencerna binatang selain seperti katak kecil dan cicak yang tertangkap perangkapnya.
Tanaman yang misterius ini telah diketahui oleh ilmuwan tanaman selama 200 tahun.
Kejadiannya konon bermula pada tanggal 2 Januari 1760, ketika Gubernur kolonial, Arthur
Dobbs berjalan-jalan di hutan Carolina Utara, dia tertarik dan heran dengan keberadaan
tanaman tersebut. Dia melihat bentuk tanaman aneh yang bisa menangkap serangga, antara lain
lalat, kumbang, ngengat, dan lain lain, makanya tanaman ini di namakan Fly Trap.
Kemudian pada tahun 1875 Charles Darwin, tertarik dengan Venus Fly Trap.
Venus Fly Trap memiliki daun yang berwarna hijau cerah dan tumbuh keluar dari dasar. Bagian
dalamnya berwarna merah cerah. Sebenarnya trap pada tanaman Venus Fly Trap merupakan
modifikasi dari daun
Tangkai bunga dapat tumbuh sepanjang 10-25 cm, pada saat musim semi dan tumbuh
membentuk cluster bunga berwarna putih yang cantik. Ukuran trap dipengaruhi oleh cahaya dan
kelembapan, ukuran trap biasanya dipengaruhi oleh pertumbuhan sistem akar, karena akar
berfungsi untuk mengambil nutrisi.
https://www.greenslotsclub.info/mengenal-tentang-dionaea-muscipula/
11. kelinci

Kingdom/Kerajaan      : Animalia
Filum                           : Chordata (mempunyai penyokong tubuh dalam)
Subfilum                     : Vertebrata (hewan bertulang balakang)
Kelas                           : Mammalia (mempunyai kelenjar susu)
Ordo                            : Lagomorpha (kaki depan pendek)
Famili                          : Leporidae (telinga panjang)
Genus                          : Oryctolagus
Spesies                        : Oryctolagus cuniculus
Klasifikasi Kelinci Kelinci (Oryctologus cuniculus) diklasifikasikan dengan dunia Animalia,
filum Chordata, kelas Mammalia, ordo Legomorpha, famili Leporidae,genus Oryctologus dan
spesies cuniculus (Muslih et al., 2006). Kelinci dikembangkan untuk tujuan penghasil daging,
kesayangan, hias, fur dan pets (Brahmantiyo & Raharjo, 2005). Kromosom kelinci berjumlah 44
buah, umur selama hidupnya (life span) 5-10 tahun dengan umur produktif 2-3 tahun dan jumlah
beranak 10 kali per tahun. bobot lahir kelinci antara g/ekor (rataan g/ekor), bobot dewasa 5-10 kg
per ekor, laju pertumbuhan sampai umur 8 minggu sebesar g/ekor/hari dan umur 8-16 minggu
mencapai g/minggu/ekor (Brahmantiyo & Raharjo, 2005). Suhu tubuh kelinci mencapai o C,
dengan bobot tulang sebesar 7-8 persen dari bobot tubuh. Kelinci beraktivitas secara umum pada
tengah malam dan dikala hari mulai senja tetapi dapat menyesuaikan diri terhadap pengaruh
lingkungan (Muslih et al., 2006). Pada umur empat bulan kelinci sudah dapat mencapai dewasa
kelamin dan dapat dikawinkan, tiap pejantan dapat dikawinkan dengan 8-10 betina dengan
tingkat kesuksesan pembuahan 95 persen (Brahmantiyo dan Raharjo, 2005). Lama bunting
kelinci rata-rata hari, rataan jumlah anak per kelahiran 6-7 ekor dengan tingkat keselamatan
persen, anak kelinci disapih oleh induknya rata-rata pada umur 6-8 minggu, segera setelah
melahirkan, induk kelinci dapat dikawinkan kembali (Cheeke et al., 1987). Hasil penelitian
Raharjo (1988) menyatakan bahwa kelinci memiliki kemampuan beranak setiap 40 hari dengan
jumlah anak sekelahiran (litter size at birth) lebih dari 8 ekor. Tingginya tingkat kematian (23-
43%) masih saja terjadi pada masa menyusui. Pemeriksaan post-mortem membuktikan kejadian
yang tertinggi akibat enteritis. Pemilihan Bibit Ternak Pemilihan bibit ternak sebaiknya adalah
bibit ternak yang baik. Bibit ternak yang baik berasal dari keturunan, penampilan produksi,
reproduksi, dan kesehatannya yang baik. Data dan informasi tersebut dapat diketahui dari
recording dan brosur
http://docplayer.info/78849289-Tinjauan-pustaka-klasifikasi-kelinci.html
12. kambing

Klasifikasi kambing
Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae
Sub famili : caprinae

Genus : Capra

Spesies : Capra aegagrus

Sub spesies : Capra aegagrus hircus

Sumber data : Linnaeus, 1758 : 32


Morfologi kambing

 Kambing secara umumnya memiliki tanduk dua di bagian kiri dan kanan

 Kambing berukuran sedang

 Bobot jantan mencapai 120 kg dan betina 50 kg bahkan lebih tergantung dengan
varietesnya

 Memiliki warna mulai dari hitam, hitam belang putih, putih hitam, dan juga berwarna
kecoklatan.

 Memiliki ekor pendek rata – rata berukuran 2-3 cm

 Memiliki janggut dengan panjang mencapai 3-4 cm

 Dahi cembung, dan hidung datar

 http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-kambing-capra-aegagrus/

13. ayam

Klasifikasi Ayam
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Divisi : Carinathae

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus domestica sp.

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-ayam-gallus-gallus/

Morfologi Ayam Kampung


Ayam kampung ini memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil dibandingkan 
dengan ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan dan produksi telurnya sekitar
135 butir/tahunnya. Ayam kampung ini memiliki warna bulu putih, hitam, kemerahan,
kekuningan dan juga warna kombinasi lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger
berwarna merah, bergerigi dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil dan
juga tebal serta memiliki warna merah cerah.

Namun, pada bagian kulit ayam tersebut memiliki warna kuning pucat, memiliki kaki panjang
dan juga kuat. Selain itu, ayam kampung ini tidak dapat dibedakan kedalam penghasil daging
dan juga telur sebagaimana layaknya ayam ras umur empat bulan. Oleh karena itu, ayam
kampung ini tidak dapat di patokan untuk menghasilkan produktivitas telur dan daging dengan
maksimal.

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ayam-kampung/

14. pohon papaya


Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliosida ( berkeping dua / dikotil )

Sub Kelas : Dilleniidae

Famili : caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya  L

Morfologi tanaman pepaya


a. Akar
Akar tanaman pepaya berupa akar tunggang ( Radik primaria ), karena akar tembaga tumbuh
terus menjadi akar popok bercabang menjadi akar yang lebih kecil berbentuk bulat dan berwarna
putih kekuningan.

b. Batang
Batang tanaman pepaya berbentuk bulat , dengan permukaan batang berkas-berkas daun yang
menyerupai spiral. Batang pada pepaya tumbuh tegak dan lurus serta memiliki rongga –rongga
yang di akibatkan oleh pemutusan pada tangkai batang daun.
c. Daun
Daun pada tanaman pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar. Daun pada tanaman ini
adalah daun berjari , bergigi dan juga mempunyai tangkai dauan yang panjang dan berwarna
putih kekuningan.  Daun ini juga dikatakan berbentuk bulat, bundar, ujung runcing, dan memiliki
rongga pada daun.

d. Bunga
Bunga pada tanama  pepaya memiliki 3 jenis ( poligam ) berupa bunga jantan, bunga betina dan
bunga sempurna. Dengan memiliki ketiga ini akan menghasilkan bunga yang bagus atau
sempurna. Bunga pepaya berwarna putih kekuningan, dan memiliki tangkai kecil, bagian atas
runcing serta memiliki bagian tengah berkelopak.

e. Buah
Buah pada tanaman pepaya adalah buah tunggal atau sejati, buah pada tanaman ini bersisi biji
yang banyak. Buah ini muncul pada ketiak tangkai daun berwarna hijau mudah, kekuningan dan
kuning ketika matang. Buah ini memiliki daging kemerahan dan dagingnya sangat tebal.

f. Biji
Biji tanaman pepaya terdapat di dalam buah, biji dalam buah ini sangat banyak dan memiliki
bentuk bulat atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya. Biji tanaman pepaya memiliki
warna kecoklatan dan kehitaman, selain itu biji ini bisa langsung di tanam ke dalam media
tanam.

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya/

15. pohon rambutan


Berikut ini adalah klasifikasi dari tanaman rambutan :

Kingdom Plantae

Sub Kingdom Viridiplantae

Infra Kingdom Streptophyta

Super Devisi Embryophyta

Divisi Tracheophyta

Sub Devisi Spermatophytina

Kelas Magnoliopsida

Super Ordo Rosanae

Ordo Sapindales

Famili Sapindaceae

Genus Nephelium L.

Spesies Nephelium lappaceum L.

Setelah Anda mengetahui klasifikasi dari tanaman rambutan, maka selanjutnya yaitu
morfologinya. Perlu kita ketahui bahwa tanaman rambutan memiliki jenis yang cukup banyak,
seperti halnya rambutan binjai, sinyonya, cimacan, dan juga rambutan aceh lebak bulus. Berikut
ini adalah morfologi dari tanaman rambutan (Naphelium lappaceum L.):

1. Morfologi Akar

Tanaman rambutan memiliki akar tunggang dan juga akar samping. Akar rambutan berwarna
coklat dengan serabut akar yang berfungsi untuk menyerap air dan juga mineral dari dalam
tanah.

Terdapat juga tudung akar yang berguna untuk melindungi akar dari kerusakan saat menembus
tanah.

2. Morfologi Batang

Tanaman rambutan dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 15m bahkan lebih. Batang
tanaman ini memiliki bentuk bulat tidak beraturan dengan warna coklat dan diameternaya dapat
mencapai 40-60 cm. Batang tanaman ini memliki tekstur yang keras dan tidak rata, serta
termasuk tanaman berumur panjang. Tanaman rambutan memiliki cabang yang banyak dengan
arah cabang cenderung horizontal.

3. Morfologi Daun

Tanaman rambutan memiliki daun jenis majemuk berselang-seling dengan ukuran kecil dan
panjang, serta pada bagian ujungnya runcing.

Daun tanaman ini berwarna hijau dengan panjang antara 7-20 cm dan lebar 3-8cm. Daun
rambutan mengandung minyak terpentin, sehingga memiliki sifat mudah terbakar meskipun
masih berwarna hijau.

4. Morfologi Bunga

Bunga rambutan memiliki dimater sekitar 5mm dan terdapat pada rangkaian yang muncul pada
bagian ujung cabang. Selain itu juga terdapat kelopak bunga yang berfungsi untuk melindungi
bungaketika masih kuncup.
Dalam bunga rambutan juga terdapat mahkota, benang sari, dan juga putik. Dimana benang sari
terdiri dari tangkai sari, kepala sari, dan juga serbuk sari, sedangkan putik terdiri dari bakal putik,
tangkai buah, dan bakal biji.

Tanaman rambutan memiliki tiga macam bunga, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan juga
bunga sempurna (hermafrodit). Penyerbukan tanaman ini terjadi secara silang dengan bantuan
lebah lanceng (trigonoid).

5. Morofologi Buah

Buah rambutan memiliki bentuk bulat hingga bulat memanjang dengan kulit yang penuh dengan
rambut, ada yang berambut agak panjang dan pendek. Buah ini memiliki kulit berwarna hijau
ketika masih muda dan akan berubah menjadi warna kuning, jingga, hingga merah ketika sudah
matang.

Buah rambutan memiliki panjang antara 4-5cm, dengan daging buah tebal berwarna putih
kekuningan dan berair. Rasa buah rambutan asam hingga manis sekali serta menyegarkan
penikmatnya.

6. Morfologi Biji

Biji buah rambutan berbentuk elips dan diselimuti oleh daging buah yang cukup tebal. Biji ini
memiliki warna putih agak keruh, dan pada biji ini diselimuti sejenis kayu yang sangat tipis.

https://www.sedulurtani.com/klasifikasi-dan-morfologi-rambutan/

16. pohon jambu


Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/dikotil )

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae ( suku jambu – jambuan )

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

Morfologi jambu biji


1. Akar
Perakaran jambu biji tunggang yang bercabang berbentuk kerucup atau meruncing panjang,
tumbuh lurus kedalam tanah, bercabang banyak, dan berwarna kecoklatan muda hingga tua.
Akar tanaman jambu biji ini bermanfaat untuk menyokong tanaman agar lebih kuat dan juga
membantu menyerap unsur air dan zat makanan didalam tanah.
2. Batang
Batang tanaman jambu biji keras, memanjang dan juga memiliki permukaan halus dan licin.
Perbatangan tanaman ini berbentuk bulat dengan diameter mencapai 10-20 cm bahkan lebih,
bukan hanya itu batang tanaman ini kuat dengan panjang mencapai 10-20 meter bahkan lebih
tergantung dengan jenis dan varietesnya. batang tanaman ini juga memiliki ruas pendek
dilengkapi dengan adanya perabangan banyak yang ada di batang tanaman jambu biji.

3. Daun
Daun tanaman jambu biji ini berbentuk bulat oval dengan warna kehijauan mudah hingga tua,
dengan bagian tepi merata yang berdiameter 2-3 cm. Daun ini dilengkapi dengan adanya
pertulangan daun berkisar 5-10 dalam satu daun. Daun tanaman ini bermanfaat untuk melakukan
proses fotosintesis yang terjadi diklorofil.

4. Bunga
Bunga jambu biji ini berwarna putih, kemerahan dan juha terdiri dari dua mahkota yang terdiri
dari 4-5 daun berkelopak dengan jumlah mahkota yang sama. Daun mahkota saling berhadapan
dilengkapi dengan tangkai sari dengan warna yang cerah. Bunga jambu ini dapat berbunga dan
menjadi bakal buah dengan penyerbukan yang dibantu dengan angin maupun dengan hewan atau
serangga sekitar.

5. Buah dan biji


Buah jambu biji ini berbentuk bulat memanjang dan sedikit oval dengan warna hijau hingga
kekuningan, buah ini termasuk buah tunggal dalam satu bunga menghasilkan hanya satu buah
saja. Buah ini berdaging tebal dengan warna putih, dan dilegkapi dengan biji berwarna putih
bersih, dalam satu buah terdapat biji yang sangat banyak sekitar 50 – 100 biji.

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-jambu-biji/

17. selasih
Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Bangsa : Amaranthaceae
Suku : Lamiaciae (Labiatae)
Marga : Ocimum
Jenis : Ocimum basilicum forma violaceum Back  (Backer & van den Brink, 1965)

3. Morfologi tanaman

Merupakan herba tegak, sangat harum, tinggi 0,6-1,6 m. Batang cokelat, segi empat. Daun
tunggal berhadapan, bertangkai, panjang 0,5-2 cm, bulat telur, ujung dan pangkal agak
meruncing, permukaan daun agak halus dan bintil-bintik kelenjar, tulang daun menyirip, tepi
bergerigi, panjangnya 3,5-7,5 cm, lebar 1,5-2,5 cm, warna hijau tua. Bunga berwarna putih atau
lembayung, kelopak sisi luar berambut, bulat telur terbalik dengan tepi mengecil sepanjang
tabung. Biji keras, cokelat tua, bila dimasukkan dalam air akan mengembang (Backer & van den
Brink, 1965; Wijayakusuma et al., 1996).

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=120
18. jahe

Klasifikasi Tanaman Jahe

Klasifikasi dari tanaman jahe adalah sebagai berikut

 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Viridiplantae
 Sup divisi : Spermatophytina
 Divisi : Tracheophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Zingiberales
 Family : Zingiberaceae
 Genus : Zingiber Mil
 Spesies : Zingiber officinale Roscoe

Ciri Morfologi Tanaman Jahe

Untuk karaktersitik yang menjadi ciri khas dari tanaman jahe ini, antara lain adalah sebagai
berikut;

Daun

Daun pada tanaman jahe berwarna hijau berbentuk lonjong lancip menyerupai dengan daun
rumput besar. Daun jahe berselang seling dengan tulang daun serta sejajar. Daun tanaman jahe
termasuk daun tunggal dengan ujung  daun berbentuk runcing, tepinya rata dan pangkal daun
tumpul, sedangkan permukaan daun halus serta licin.  Daun tanaman jahe termasuk daun lengkap
karena terdapat helaian daun, tangkai, serta upih daun.

Batang

Batang tanaman jahe memiliki warna hijau, tidak berkayu serta berair dan merupakan batang
semu tumbuh tegak lurus. Batang jahe terdiri dari seludang daun tanaman serta pelepah daun
yang menutupi daun. Bentuk batang jahe bulat serta permukaan dilapisi oleh bulu halus tetapi
tidak memiliki percabangan.

Akar

Akar pada tanaman jahe merupakan akar serabut yang tumbuh pada rimpang serta termasuk
modifikasi dari batang. Akar tersebut memiliki bagian berupa leher akar, tudung akar dan batang
akar.

Bunga

Bunga  tanaman jahe berupa malai yang tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur. Bunga
jahe termasuk dalam golongan bunga majemuk tunggal. Mahkota bunga jahe berbentuk tabung,
berwarna hijau kekuningan serta jumlah daun mahkota ada tiga buah yang saling berlekatan pada
bagian bawah helaian yang agak sempit. Kelopak bunga berjumlah tiga buah, bunga jahe
termasuk bunga sempurna karena mempunyai 2 kelamin.

https://dosenpertanian.com/tanaman-jahe/

19. kunyit
Klasifikasi Tanaman Kunyit

Klasifikasi dari tanaman kunyit ini sendiri antara lain adalah sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)
 Super divisi : Spermatophyta (tanaman yang berbiji)
 Divisi : Magnoliopsida (tanaman berbunga)
 Kelas : Liliopsida (tanaman monokotil)
 Sub kelas : Zingiberidae
 Ordo : Zingiberales
 Family : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Spesies : Curcuma longa

Ciri Morfologi Tanaman Kunyit

Kunyit merupakan tanaman perennial yang memiliki bentuk daun elips dan disetiap tanaman
terdapat kira-kira 5-15 helai daun yang panjangnya mencapai 85 cm dan lebar 25 cm. bagian
pangkal ujung daunnya berbentuk runcing dengan warna hijau tua, dan bagian tepi daunnya rata.
Mengetahui lebih dalam lagi, berikut ini ciri morfologi dari tanaman ini. Diantaranya;

Batang

Batang tanaman kunyit memiliki warna hijau dengan tinggi batang mencapai 70 – 100 cm
mengarah lurus ke atas (geotropisme), dengan bentuk bulat dan bentuk rimpangnya tersusun dari
pelepah daun yang sedikit lunak. Bagian kulit luar rimpang memiliki warna jingga kecoklatan,
dan bagian daging buah merah kekuningan.

Bunga

Bunga pada tanaman kunyit muncul dari rimpang yang terletak pada bagian batang. Pada bagian
ibu tangkai memiliki rambut kasar dan tersusun secara rapat, ketika kering tebal bunga tanaman
kunyit mencapai 2-5 mm, serta panjang 4-8 cm. bunga tanaman kunyit memiliki bentuk
majemuk dan pada bagian mahkota memiliki warna putih dengan dilapisi sisik dari pucuk bagian
batang semu yang panjang mencapai 10-15 cm serta ukuran mencapai 3×1,5 cm berwarna putih
kuning.

Akar

Kunyit memiliki bau akar yang khas rasanya pedas dan pahit, jika akar tanaman kunyit ini
dilarutkan kedalam air maka akan memberikan tambahan zat curcuminoid berwarna kuning.

Akar tanaman kunyit berfungsi sebagai rempah dan penyedap serta pewarna alami makanan,
juga berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah serta anti bakteri sebagai bahan untuk
melancarkan pengeluaran empedu.

https://dosenpertanian.com/tanaman-kunyit/

20. lidah buaya

 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Tracheobionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliopsida
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Asparagales
 Genus : Aloe
 Spesiaes : Aloe vera L.
Ciri Morfologi Tanaman Lidah Buaya

Adapun untuk karakteristik pada tanaman lidah budaya ini, antara lain adalah sebagai berikut;

Batang

Ketika seseorang belum mengetahui secara pasti ciri morfologi batang lidah buaya, pasti akan
mengalami kesulitan untuk membedakan antara batang dengan daun, karena pada dasarnya
bentuk batang dan daun lidah buaya mengalami kesamaan.

Untuk tanaman lidah buaya, batangnya terdapat pada bagian paling bawah atau dekat dengan
akar yang terdapat serat berkayu, panjangnya sekitar 4 sampai 5 cm, jadi wajar saja jika banyak
yang belum bisa membedakan antara batang dengan daun pada tanaman lidah buaya.

Daun

Untuk daun tanaman lidah buaya cukup mudah untuk dikenali, yaitu berbentuk lebar pada bagian
ujung meruncing ditumbuhi duri, selain pangkal daunnya pada bagian pucuk juga terdapat duri.
Daun ini hamper mirip dengan batang, namun bedanya pada bagian duri tidak terdapat serat
berkayu dan lebih panjang dibandingkan dengan batang.

Bunga

Pada tanaman lidah buaya bunga akan muncul ketika sudah cukup tua, letaknya berada di bagian
pucuk daun yang panjang kurang lebih mencapai 1 meter. Biasanya pada tanaman lidah buaya
akan sulit ditemukan bunga jika dibudidayakan secara komersil, berbeda jika tanaman lidah
buaya berada di alam bebas karena jika dialam bebas lidah buaya akan tumbuh lebih subur tidak
ada yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Akar

Tanaman lidah buaya memiliki akar serabut yang terbilang pendek dan menyebar. Akar ini
memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air serta unsur hara yang ada didalam tanah
kemudian ditranslokasikan keseluruh tubuh tumbuhan. Selain itu, akar memiliki fungsi sebagai
penguat tubuh tumbuhan agar tidak mudah roboh ketika diterjang angina atau makhluk
pengganggu lainnya.
https://dosenpertanian.com/lidah-buaya/

Anda mungkin juga menyukai