Anda di halaman 1dari 9

MACAM-MACAM GULMA AIR

Oleh :

Muhammad Ismail Sudiro

20410006

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TAMANSISWA

PALEMBANG

2022
1. Jukut Pendul (Cyperus difformis)

Jukut pendul adalah tanaman rumput yang tergolong familia Cyperaceae yang


memiliki bunga menyerupai bola-bola berukuran kecil.
Tanaman menahun ini dapat tumbuh dengan tinggi hingga 20 cm dan beraroama wangi, jukut
pendul tumbuh dengan baik pada tanah lembap di sisi jalan, tanah telantar, padang rumput,
dari dataran rendah sampai ketinggian 2.600 m di atas permukaan laut. Tanaman ini tersebar
diseluruh wilayah tropis dengan temperatur hangat di seluruh dunia dan sangat mudah
ditemukan di seluruh wilayah Malaysia.Jukut pendul tumbuh bergerombol
dengan rimpang yang pendek dan merayap, letaknya sedikit kebawah permukaan tanah,
mengeluarkan batang tegak persegi tiga, pejal, dan hanya berdaun di dekat pangkalnya. Daun
pada pangkal batang berjumlah 2 - 4 helai berbangun baris, panjang menyempit berujung
runcing dengan panjang 3 cm - 10 cm, lebar 1,3 cm - 4 mm berwarna hijau tua. Bunga dari
tanaman ini berbentuk bundar memanjang dengan warna hijau muda dengan ukuran 4–8 mm.

2. Gulma Rumput Teki (Cyperus rotundus)


Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang biasa di jumpai di lahan terbuka.
Tumbuhan ini biasa di sebut "rumput teki" dan merupakan salah satu gulma yang sulit
dikendalikan, karena tumbuhan ini membentuk umbi dan geragih yang mampu mencapai
kedalama satu meter. Hal tersebut membuat jenis rumput ini terhindar dari kedalaman olah
tanah. Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari,
seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan, pinggir jalan dan atau lahan pertanian dan tumbuh
sebagai gulma.

Tanaman rumput teki memiliki tinggi + 40 cm. Batangnya lunak, berbentuk segitiga,


membentuk ubi, dan berwarna hijau pucat. Daunnya tunggal, berbentuk lanset, pelepah daun
memeluk pangkal batang, ujung meruncing, tepi rata, panjang +50 cm, lebar + 5 mm, dan
berwarna hijau.

3. Gulma Rumput Lembung (Echinochloa colonum)

Echinochloa colona, umumnya dikenal sebagai padi hutan (Jungle rice), rumput
deccan (Deccan Grass), atau rumput lumbung Awnless (Awnless barnyard grass),  adalah
jenis rumput liar yang  sebelumnya diklasifikasikan sebagai spesies Panicum.
E. colona adalah leluhur liar dari tanaman sereal yang dibudidayakan Echinochloa
frumentacea, sawa millet.  Beberapa ahli taksonomi memperlakukan kedua taksa sebagai satu
spesies, dalam hal ini bentuk-bentuk yang dijinakkan juga dapat disebut sebagai E. colona. E.
colona dilaporkan sebagai spesies gulma penting yang terkait dalam padi yang
ditransplantasikan dan disemai langsung. Beragam ekotipe, produksi benih tinggi, dormansi
benih pendek, pertumbuhan cepat, potensi kompetitif, interaksi alelopatik, dan ketahanan
terhadap beberapa herbisida menjadikannya tantangan yang lebih mudah beradaptasi dan
bertahan di berbagai agroekosistem.

4. Gulma Eceng Godok (Eichornia crassipes)

Eceng gondok (Eichornia crassipes) adalah jenis tumbuhan air yang umumnya


dianggap sebagai gulma. Eceng gondok mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
cepat berkembang biak, dan mampu bersaing dengan kuat, sehingga dalam waktu yang
singkat akan melimpah dan memenuhi perairan.

Ciri-ciri eceng gondok lain yang bisa kita lihat adalah bentuk daunnya yang oval dan
tunggal. Pangkal daun tersebut biasanya runcing dan menggelembung, dengan permukaan
licin serta berwarna hijau. Selain itu, tanaman ini juga memiliki bunga yang tergolong
majemuk, berbentuk bulir dengan kelopak menyerupai tabung.
5. Gulma Rumput banto (Leersia hexandra)

Rumput banto (Leersia hexandra) atau kalamenta adalah rumput abadi dan termasuk


ke dalam keluarga Poaceae. Tumbuhan ini merupakan rumput air atau semi-akuatik, dan
bagian batang dapat mengapung di air. Pada beberapa tumbuhan (teh, karet, jagung, tebu, dan
padi), tumbuhan ini menjadi gulma yang mengganggu perkembangan tumbuhan tersebut.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di Indonesia. Salah satu tempat persebarannya ada di
Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.

Umumnya, daun tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan diperjualbelikan
secara bebas. Pada suatu penelitian, diketahui rumput banto mengandung adanya senyawa
metabolit sekunder antara lain alkaloid, saponin, tannin, fenolik, flavanoid, triterpenoid,
steroid dan glikosida. Rumput banto diduga dapat menurunkan hipertensi.

6.Gulma Rumput Timunan (Leptochloa chinensis )


Gulma timunan atau mempunyai nama latin Leptochloa chinensis merupakan
tumbuhan gulma yang mampu tumbuh dengan baik dalam berbagai kondisi, baik kondisi
lembab maupun kering. gulma timunan mudah ditemui didataran rendah sampai dengan
ketinggian 1.400 mdpl.
Morfologi dai gulma timunan atau Leptochloa chinensis mempunyai tinggi tanaman sampai
120 cm, dengan mempunyai batang yang ramping menjulang tegak lurus keatas, mempunyai
rongga dengan dibagian bawah di selubungi oleh helaian daun, daun dari gulma timunan
atau Leptochloa chinensis mempunyai panjang sekitar 10-30 cm berbentuk menyirip,
dibagian atas mempunyai bunga.Tumbuhan gulma timunan atau Leptochloa
chinensis mampu tumbuh dengan baik dengan suplay cahaya yang tinggi, cara pengendalian
gulma ini dengan cara perendaman selama 1 minggu atau dengan cara penyiangan secara
manual dengan tangan.

7. Gulma Eceng Padi (Schoenoplectus mucronatus )

Eceng, eceng padi atau wewehan adalah sejenis tumbuhan air yang biasa


menjadi gulma di area persawahan. Nama ilmiahnya adalah Monochoria vaginalis.
Tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia.

Ciri-ciri eceng padi Ujung dan pangkal daun meruncing, pangkal tangkai daun tidak
menggelembung seperti eceng gondok. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Bunganya berwarna ungu, bertangkai, berbentuk bulir, berkelamin ganda, kelopaknya
berbentuk tabung.
8.Gulma Kiambang ( Salvinia molesia )

Tumbuhan air yang biasa dijumpai mengapung di perairan tenang atau kolam. Ia juga


populer sebagai tumbuhan pelindung akuarium. Tumbuhan ini adalah satu-satunya
anggota genus Pistia. Orang juga mengenalnya sebagai kayu apung atau kapu-kapu. Asal
tumbuhan ini tidak jelas namun telah diketahui menyebar di seluruh wilayah tropika dan
subtropika. Apu - apu dapat digunakan untuk menyerap logam - logam dalam limbah
industri.

Apu-apu biasa digunakan sebagai tanaman hias kolam. Selain itu apu-apu juga sering
digunakan oleh para peternak ikan cupang untuk memfilter air agar tetap jernih dan juga
sebagai tempat berlindungnya ikan.
9. Gulma Kumbuh (Schoenoplectus mucronatus )

Kumbuh atau kercut (Schoenoplectiella mucronata, sin. Scirpus mucronatus) adalah


sejenis rumput yang hidup di rawa-rawa, termasuk
anggota suku Cyperaceae. Tumbuhan yang menyebar luas di wilayah hangat Dunia
Lama (Eropa, Asia, Australia) ini merupakan gulma sekaligus penghasil bahan anyaman dan
tali.

Rumput yang menahun, sangat berubah-ubah. Rimpangnya sangat pendek. Batang kokoh,


tegak, merumpun, menyegitiga dengan sisi-sisi yang kurang-lebih mencekung, halus, ½-
1 m × (2-)3-8 mm. Daun-daun menyusut menjadi semacam seludang yang serupa membran,
tanpa helaian daun, berwarna jerami hingga kecokelatan.

Perbungaan seolah terletak di samping (pseudolateral); serupa bongkol, dengan 4-25 spikelet


(terkadang beberapa di antaranya bertangkai pendek, ramping), diameter bongkol hingga
4 cm; daun pelindung seolah-olah menjadi kelanjutan batang, menyegitiga, 1-10 cm, awalnya
tegak, kemudian dapat saja rebah atau melengkung ke bawah. Spikelet duduk berjejal-jejal
dalam berkas, bulat telur hingga bentuk gelendong sempit mengerucut, 10-20 × 4-6 mm,
dengan banyak bunga yang tersusun padat, berwarna jerami hingga kecokelatan.
10. Gulma Elonde ( Egeria densa )

Egeria densa merupakan salah satu tumbuhan air tipe tenggelam yang hidup di air
tawar. Tumbuhan ini dapat dijumpai sebagai tanaman hias di dalam akuarium. Beberapa
laporan menyebutkan bahwa akibat pertumbuhannya yang cepat, tumbuhan air yang awalnya
berasal dari Amerika Selatan ini kini menyebar luas dan menjadi gulma di beberapa negara
seperti: Jepang, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, termasuk di Indonesia.

Batang E. densa berbentuk silinder, kokoh, bisa bercabang atau tidak bercabang. Akar dapat
tumbuh secara bebas dari kedua ujung tangkai batang. Panjang daun sekitar 1-3 cm, dengan
lebar mencapai 5 mm. Daun tersusun di sepanjang batang, membentuk lingkaran
mengelilingi batang dengan jumlah 4-8 helai untuk setiap lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai