Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MORFOLOGI TUMBUHAN

PENCANDRAAN TUMBUHAN TERUNG PIPIT (Solanum torvum)

Disusun Oleh :

Nama : Ankin Natulisyahrani

NIM : ACD 117 029

Kelas :A

Dosen Pengampu : Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018
PENCANDRAAN TANAMAN TERUNG PIPIT (Solanum torvum)

Klasifikasi Tumbuhan Terung Pipit

Terung Pipit adalah tumbuhan dari suku terung-terungan (Solanaceae) yang buah dan bijinya
dipakai sebagai sayuran atau bumbu serta dapat dijadikan obat. Nama dalam perdagangan
internasional tidak baku, beberapa di antaranya adalah turkey berry ("buni turki") atau mini-
eggplant ("terung mini"). Nama lain di daerah-daerah adalah rimbang (Batak Toba,
Minangkabau), cepokak (Jawa) dan takokak. Tanaman ini diduga berasal dari Amerika
Serikat, dan sudah dikenal lama oleh masyarakat Meksiko sampai Brasil. Sekarang sudah
menyebar ke seluruh daerah beriklim tropis di dunia seperti Indonesia.

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman terung pipit diklasifikasikan ke dalam:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae
Genus : Solanum

Spesies : Solanum torvum Swartz

1. Perawakan Tumbuhan (habitus)

Terung pipit adalah tumbuhan perdu kecil, yang tingginya dapat mencapai 5 m.
Namun biasanya, kurang dari 2 m. Hampir semua bagian tumbuhan ini berduri,
kecuali hanya buah yang ditutupi rambut. Pertumbuhan tanaman terung pipit dapat
dilakukan setelah tanaman memasuki usia 3 bulan sejak tanaman tersebut ditanam.
Tanaman ini bias hidup hingga ketinggian dataran 2000 meter diatas permukaan laut.
Biasanya tumbuh liar di hutan-hutan semak dan hutan-hutan terbuka ataupun ditanam
oleh manusia. Tanaman ini dapat hidup dari dataran rendah sampai pada ketinggian
1600 m dpl dan menyukai tempat-tempat yang sedikit ternaungi dan tempat yang
sinar mataharinya cukup.

2. Perihal Akar (radix)

Sistem perakaran tanaman terung pipit adalah perakaran tunggang, akar tunggang ini
kemudian bercabang-cabang. Akarnya dapat menjulang ke atas tanah sehingga
terkadang terlihat jelas. Akar utama dari tanaman ini berwarna abu-abu kecoklatan
(tidak terlalu terlihat coklatnya) yang selanjutnya diikuti warna coklat oleh serabut-
serabut akar yang terletak di bawah tanah dan serabut-serabut tersebut berwarna
coklat.

3. Perihal Batang (caulis)


Batang pada tanaman terung pipit berkayu (lignosus) dan masuk ke dalam jenis perdu
(frutices), tumbuh tegak, berambut dan berduri. Duri terdapat tidak hanya terdapat
pada batang utama, namun juga terdapat pada cabang-cabang dari batang. Batang dari
tanamam ini berwarna abu-abu dan agak kehijauan pada cabang-cabang batangnya.
Bentuk batang ini bulat (teres), jelas, dan bercabang banyak.

4. Perihal Daun (folium)


Daun tanaman terung pipit adalah daun tunggal, tersebar, dan berwarna hijau. Daun
ini termasuk daun tidak lengkap, karena daun hanya terdiri dari tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina). Letak daun rimbang selang-seling. Bagian ujung
daun rimbang meruncing dan pangkal daun bertoreh (divicus). Bentuk daun rimbang
adalah bulat telur. Permukaan belakang daun ditutupi rambut tipis yang agak rapat.
Begitu juga pada tangkai serta terdapat beberapa duri tempel. Helaian daun berbentuk
bulat telur (obovatus), bercangap (fissus), bersisi tidak seimbang, bagian pangkal
runcing, bagian ujung runcing, bagian tepi rata, berwarna hijau pada permukaan atas.
Ibu tulang daun menonjol di bagian bawah dan tulang daun sekunder menyirip.
5. Alat-Alat Lainnya

Tanaman ini memiliki bagian tambahan yaitu berupa duri dan rambut halus. Duri
pada tanaman ini merupakan duri tempel (aculeus) dan terletak di batang dan cabang
batang atau pada tangkai daun. Rambut halus terdapat juga pada bagian batang yang
letaknya sangat rapat dan sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat apabila dilihat
dari kejauhan. Rambut halus menyebar juga pada permukaan daun, khususnya pada
permukaan belakang daun lebih terlihat jelas dibanding yang terdapat pada
permukaan depan daun. Bagian permukaan belakang daun terdapat bulu-bulu halus
yang sangat rapat dan merata.

6. Perihal Bunga (flos)


Bunga tanaman terung pipit termasuk bunga majemuk campuran karena pada satu
tangkai terdapat lebih dari satu bunga. Sepal bunga berwarna hijau, berjumlah lima
dan berlekatan. Mahkota bunga (petal) berwarna putih, berjumlah lima dan
berlekatan. Stamen berjumlah sama dengan petal. Tangkai perbungaannya pendek,
sering bercabang-cabang dan banyak bunganya. Bunga ini adalah bunga kantong
berbentuk seperti bintang, padat, bertaju, dan berbintik ungu ketika kuncup,
tengahnya berwarna kuning. Mahkota bunga berwarna putih dan berjumlah lima.
Kepala sari berukuran besar dan tegak, menutupi putiknya. Bunga keluar dari ujung
batang atau ketiak daun. Kelopak berbulu, bertaju 5, runcing bintang, sisi bertaju 5,
taju dihubungkan dengan selaput tipis dan benang sari berjumlah 5 serta kepala putik
berwarna putih atau hijau. Bunga terung pipit memiliki bagian tambahan yaitu
kelopak bunga (calyx).

7. Perihal Buah (fructus)


Buah terung pipit merupakan buah majemuk semu (fructus spurius) dan berbiji
banyak. Buah ini dikatakan semu karena masih terdapat bagian yang bunga yang
melekat di atas buah yaitu terdapatnya kelopak bunga (sepal). Buah ini juga
merupakan buah yang banyak (bergerombol) dan berbentuk bulat. Buahnya berwarna
hijau muda atau hijau apabila masih mentah, dan jika sudah matang, buah berwarna
kuning orange dan licin. Buahnya bisa dimakan, baik yang muda maupun yang tua
dan rasanya pahit atau getir.

8. Perihal Biji (semen)

Biji berbentuk pipih, kecil, licin, dan berwarna kuning pucat. Biji yang terdapat pada
satu buah jumlahnya adalah tidak terhingga. Ukuran pada biji ini juga sangat kecil.
Permukaannya licin karena basah dari dalam buah. Susunan bijinya adalah
membentuk lonjong dan pada satu buah terdapat dua bulatan panjang serta pada setiap
bagian samping apabila ditarik secara vertikal akan tampak kosong (biji tidak
menyebar sepenuhnya) dan bagian tengahnya menjorok ke dalam. Susunan ini dilihat
dari potongan satu terung pipit secara melintang.

Anda mungkin juga menyukai