Anda di halaman 1dari 14

Animal Ecology Mini Research Report 2020

Keanekaragaman dan Kepadatan Populasi Cacing Tanah


(Oligochaeta) di Laboratorium Pendidikan MIPA, Universitas
Palangka Raya
Diversity and Population Density of Earthworm (Oligochaeta) at the Mathematics and Natural
Sciences Education Laboratory, University of Palangka Raya

Victoria Clarita1*, Yulyanova Wisada2, Tirza Chintia3, Mardina4, Fitriyah5, Nur Ramdani Ipango6,
Venesya Siagian7, Lia Novsika saragih8, Vivin Alvianita9
1ACD117001, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
2ACD117003, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
3ACD117005, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
4ACD117007, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
5ACD117008, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
6ACD117023, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
7ACD117026, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
8ACD117031, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya
9ACD117065, Kelas A, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya

*Email: victoriaclaritavia@gmail.com

Abstrak. Keanekaragaman sesuatu spesies dapat digunakan untuk menerangkan


struktur komunitas. Dimensi keanekaragaman serta penyebabnya mencakup
sebagian besar tentang ekologi. Kepadatan populasi sangat bernilai diukur untuk
menghitung produktifitas dari sesuatu populasi, tapi untuk menyamakan antara
sesuatu komunitas dengan komunitas yang lain parameter ini tidak begitu tepat.
Untuk itu dapat digunakan kepadatan relative. Lokasi penelitian tentang
keanekaragaman dan kepadatan cacing tanah dilakukan di sekitar Laboratorium
Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya dikarenakan lokasi tersebut tanahnya
tergolong lembab, cacing tanah pada umumnya sering ditemukan ditanah-tanah
yang lembab. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Pengambilan data menggunakan mixed-method, yaitu pengamatan atau
pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan. Hasil identifikasi
spesies cacing tanah yang ditemukan tersebut yaitu Pheretima sp. Cacing
Pheretima sp yang ditemukan memiliki warna coklat kehitaman dengan panjang
tubuh 8 cm. Cacing ini memiliki segmen tubuh berjumlah 132 segmen. Data yang
ditemukan berdasarkan penelitian di lapangan menggunakan analisis metode
gravimetric maka diperoleh jumlah kadar atau kelembaban tanah yang berada di
Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya yaitu kadar air pada
kelembaban tanah plot I dan IV memiliki rata-rata sebesar 17,5 %. Keragaman
cacing tanah yang tergolong rendah yaitu dengan perolehan nilai indeks keragaman
sebesar 0, kepadatan sebesar 7 Individu/m2 dan kepadatan relatif sebesar 100%.
Kata Kunci: estimasi, kepadatan, kelimpahan, gravimetri, Pheretima sp
populasi
Abstract. The diversity of a species represents the structure of a community. The
size of the diversity and causes include much of the ecology. Population density is
critical to quantifying productivity, but to compare one community with another, the
parameters are imprecise. That's where densities can be used. The study of
biodiversity and density of earthworms is carried around the high university of
english abstract nanti sesuai dengan abstrak bahasa indonesia yang
sudah diperbaiki
Animal Ecology Mini Research Report 2020

palmipa education laboratory because of the low density of soil found in


earthworms, it is often found in moist soil. The study includes ienis quantitative
research. Data retrieval involves a mixed-method, which is a direct observation or
sampling taken from the premises of observation. The identification of the species of
earthworm discovered is the pheretima sp. the pheretima sp (earthworm) The worm
has 132 body segments. Data found based on research in field using analysis
gravimetric method then the amount of soil moisture found in the MIPA university
Palangka Raya educational laboratory moisture in the soil plot I and IV have an
average of 17.5 %. The lower-level variety of earthworms with the value of the
diversity index of 0, density of 7 individuals/m2 and relative density of 100%.
Key Words: estimate, density, abundance, gravimetric, pheretima sp

1. PENDAHULUAN
Keanekaragaman sesuatu spesies dapat digunakan untuk menerangkan struktur
komunitas. Dimensi keanekaragaman serta penyebabnya mencakup sebagian besar
tentang ekologi. Hal ini terutama karena keanekaragaman dapat menghasilkan kestabilan
dan dengan demikian berhubungan dengan pemikiran sentral ekologi, yaitu tentang
keseimbangan suatu sistem [1].
Kepadatan populasi suatu jenis atau sekelompok hewan dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau
persatuan penangkapan. Kepadatan populasi sangat bernilai diukur untuk menghitung
produktifitas dari sesuatu populasi, tapi untuk menyamakan antara sesuatu komunitas
dengan komunitas yang lain ukuran ini kurang begitu tepat. Sehingga dapat digunakan
kepadatan relative. Kepadatan relative dihitung dengan menyamakan kepadatan sesuatu
tipe dengan kepadatan seluruh tipe yang ada dalam unit tersebut. Kepadatan relative
bentuk
umumnya dinyatakan dalam wujud persentase[2].
Cacing tanah adalah salah satu kelompok dari hewan invertebrata yang termasuk
kedalam filum Annelida dan kelas Oligochaeta [3]. Annelida berasal dari dua bahasa yaitu
annullus yang berarti cincin kecil dab oidos yang berarti bentuk. Annelida adalah hewan
yang mempunyai bentuk atau tersusun atas cincin-cincin kecil [4]. Cacing tanah termasuk
Kelas Clitellata yang habitatnya di tanah, memiliki ukuran beberapa cm hingga panjang
>2m[5]. Kehadiran populasi jenis cacing tanah sangat di pengaruhi oleh jenis habitatnya.
Perbedaan habitat dapat berpengaruh pada populasi dan komunitas cacing tanah. Populasi
cacing tanah berkaitan pada faktor fisik-kimia tanah dan asal makanannya [6]. Demikian
pula, pada spesies tumbuhan pada suatu tempat akan sangat menentukan spesies cacing
tanah dan kerapatan populasinya [7].
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasikan spesies cacing tanah, (2)
memperkirakan kepadatan populasi cacing tanah, (3) memperkirakan kadar air gravimetri
tanah habitat cacing tanah, (4) menganalisis hubungan antara kadar air tanah dengan
kepadatan populasi di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA, Universitas Palangka Raya.

2. BAHAN DAN METODE


2.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Daftar Alat Penelitian
No. Alat Jumlah
1 Penggaris 1 buah
2 Botol air mineral 600 ml 5 buah
3 Kantong plastik Ziplock 2 buah
4 Talia rapia/rumput jepang Secukupnya
5 Nampan seng 1 buah
6 Pisau 1 buah
7 Meteran 1 buah
8 Oven 1 buah
9 Neraca digital 1 set
9 Kamera handphone 1 buah
10 ATK 1 set

Tabel 2. Daftar Bahan Penelitian


No. Bahan Jumlah
1 Alkhohol 70% Secukupnya
2 Tanah basah 100 gram
3 Populasi cacing tanah 13 ekor

2.2. Metode
2.2.1 Penentuan Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 November 2020 sampai dengan 06
November 2020 di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya
untuk analisis sifat fisik tanah serta identifikasi cacing tanah.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Penentuan lokasi penelitian tentang keanekaragaman dan kepadatan cacing tanah


dilakukan di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya
dikarenakan lokasi tersebut tanahnya tergolong lembab, cacing tanah pada umumnya
sering ditemukan di tanah-tanah yang lembab.

Gambar 1. Foto lokasi penelitian di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA


Universitas Palangka Raya

2.2.2 Teknik Pengambilan Sampel


Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan metode transek, yakni transek
garis (Line transect). Garis yang dibuat dengan metode transek ini sepanjang 10 m
kemudian pada setiap garis diambil 5 plot (25 cm x 25 cm) dibuat secara acak.
Pengambilan dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul 15.00 WIB – 16.00 WIB dilakukan
pada kedalaman 10 cm, 20 cm, dan 30 cm pada setiap plot. Metode yang digunakan
dalam pengambilan cacing tanah adalah metode Hand Sorting (pengambilan secara
langsung). Cacing tanah yang sudah ditemukan dibersihkan dengan air lalu dimasukkan
ke dalam botol aqua yang berisi alkohol 70% untuk diawetkan. Kemudian mengambil
sampel tanah pada lokasi dan disimpan di dalam kantong plastik untuk mengetahui kadar
air gravimetri sampel tanah tersebut.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

2.2.3 Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Estimasi kepadatan populasi cacing tanah dan keanekaragaman cacing tanah
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Membuat tabel data jumlah populasi pada setiap plot estimasi.
3) Mengunjungi lokasi penelitian di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas
Palangkaraya untuk melakukan praktikum.
4) Membuat garis transek 10 m menggunakan tali rapia, pada setiap titik 2 m diberi
tanda dari transek, dan membuat plot persegi setiap titik (persegi ukuran plot 25 m
X 25 m).
5) Menggali tanah hingga kedalaman 10 cm pada setiap plot.
6) Mengumpulkan cacing tanah dari tanah yang digali dengan metode penyortiran
tangan dan memasukkannya kedalam botol air mineral (larutan alcohol 70%).
7) Mengulangi langkah 3-4 pada kedalaman 20 cm dan 30 cm.
8) Mengidentifikasi spesies cacing tanah yang ditemukan.
9) Menghitung kepadatan, dan kepadatan relative populasi dan keanekaragaman
cacing tanah.

B. Kandungan Air Gravimetri


1) Mengumpulkan tanah dari lokasi estimasi.
2) Mengukur berat basah tanah pada lokasi estimasi pada plot 1 dan plot 4 masing-
masing 100 gr.
3) Mengeringkan tanah menggunakan oven listrik.
4) Mengukur berat kering tanah.
5) Menghitung kadar air gravimetrik.

2.2.4 Analisis
Parameter yang diukur dalam penelitian adalah kepadatan, dan kepadatan relatif
populasi cacing tanah dan indeks keragaman serta kandungan air gravimetri.
1. Kepadatan (Dp)
Total Number of Individuals of Species
Kepadatan (Dp) =
total number of plots or total volume of the plots (cm 3 )

2. Kepadatan Relatif
D p of a specie𝑠
Kepadatan Relatif = x 100%
∑ 𝐷 𝑝 𝑜𝑓 𝑎𝑙𝑙 𝑠𝑝𝑒𝑐𝑖𝑒𝑠
Animal Ecology Mini Research Report 2020

3. Indeks Keragaman
𝑆ℎ𝑎𝑛𝑛𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 (𝐻′) = −∑𝑝𝑖 ln 𝑝i
4. Kadar Air Gravimetri
θ (g g−1) m water m wet − m dr𝑦
Kadar Air Gravimetri = 𝑔
= 𝑚 𝑠𝑜𝑖𝑙
= 𝑚 𝑑𝑟𝑦

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil
1. Data hasil penelitian
Hasil pengamatan banyaknya spesies cacing tanah yang ditemukan pada setiap
kedalaman 10 cm, 20 cm dan 30 cm yang tersebar di masing-masing plot ditunjukan
pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Data Hasil
Jumlah Individu di Kedalaman Total Jumlah
Plot Spesimen
10 cm 20 cm 30 cm Individu
I - - - - -
II Pheretima sp 1 - - 1
III Pheretima sp 4 - - 4
IV Pheretima sp 8 - - 8
V - - - - -

Gambar 2. Cacing Pheretima sp


Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui spesies yang
ditemukan di Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya berjumlah
satu spesies yaitu Pheretima sp. Jumlah individu Pheretima sp ditemukan pada
kedalaman 10 cm sedangkan pada kedalaman 20 cm dan 30 cm tidak ditemukan
Pheretima sp. Plot yang ditemukan Pheretima sp yaitu pada plot II, III, dan IV
sedangkan pada plot I dan V juga tidak ditemukan adanya cacing Pheretima sp.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

2. Data hasil analisis


Estimasi dilakukan dengan menghitung kepadatan dan kepadatan relatif dari populasi
cacing. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Kepadatan dan Kepadatan Relatif Cacing Tanah
Spesies Kepadatan (K) Kepadatan Relatif (KR)
Pheretima sp 7 Individu/m2 100%

Berdasarkan data yang telah diperoleh populasi cacing tanah Pheretima sp


memiliki kepadatan sebesar 7 Individu/m2 dan kepadatan relatif yang cukup tinggi yaitu
sebesar 100%.

Indeks keragaman dari populasi cacing tanah dihitung dengan menggunakan rumus
Shannon Wiener (H’) sehingga diperoleh hasil perhitungan yang ditunjukkan pada
tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3 Indeks Keragaman Cacing Tanah
Spesies Indeks Keragaman (H’)
Pheretima sp 0

Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa


keanekaragaman populasi cacing tanah di Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas
Palangka Raya tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai indeks
keragaman yang berjumlah < 1 (0).

Kadar air tanah dari habitat cacing tanah dihitung dengan menggunakan metode
gravimetrik dan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Parameter Lingkungan Kadar Air Gravimetri
Plot
Parameter Lingkungan
I IV
Kadar Air Gravimetri 0,168 g g-1 0,182 g g-1
Rata-rata 0,175 g g-1

Berdasarkan data yang telah diperoleh kadar air gravimetri di sekitar


Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya pada plot I sebesar 0,168
g g-1 atau 16,8% dan plot IV sebesar 0,182 g g-1 atau 18,2%. Jika direpresentasikan
dalam bentuk rata-rata maka diperoleh hasil sebesar 0,175 g g-1 atau 17,5%.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

3.2. Pembahasan
Pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 1 spesies cacing
tanah yang tersebar di plot II, III dan IV. Hasil identifikasi spesies cacing tanah yang
ditemukan tersebut yaitu Pheretima sp. Pheretima sp yang ditemukan memiliki warna
coklat kehitaman dengan panjang tubuh 8 cm. Cacing ini mempunyai segmen tubuh
berjumlah 132 segmen. Pheretima javanica mempunyai karakteristik eksternal yakni
dengan panjang 110- 140 milimeter, diameternya 3,0- 5 milimeter, jumlah segmen pada
badannya 102 sampai 125 segmen. Bagian dorsal mempunyai corak yang lebih hitam
daripada bagian ventral, bagian dorsal agak kehitaman serta kebiru- biruan dengan bagian
anterior lebih gelap daripada bagian posterior. Sebaliknya pada bagian ventral dari cacing
ini bercorak cokelat muda hingga keputihan. Prostomium jenis epilobus dengan lubang
dorsal diawali pada segmen 12 ataupun 13. Klitelum berupa semacam cincin yang terletak
pada segmen 14-16 [8].
Data yang ditemukan berdasarkan penelitian di lapangan menggunakan analisis
metode gravimetrik maka diperoleh jumlah kadar atau kelembaban tanah yang berada di
Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya yaitu kadar air pada
kelembaban tanah plot I adalah sebesar 0,168 atau 16,8% dan plot IV sebesar 0,182 atau
18,2%. Jika direpresentasikan dalam bentuk rata-rata maka diperoleh hasil sebesar 0,175 g
g-1 atau 17,5%. Angka ini menunjukkan bahwa kadar air yang terkandung pada tanah di
lokasi termasuk kelembaban yang ideal untuk cacing tanah. Kelembaban tanah dibutuhkan
cacing untuk menjaga kulitnya agar dapat berfungsi normal dan sangat berpengaruh
terhadap aktivitas mobilitas cacing tanah. Hal ini membuat kerapatan populasi cacing tanah
menjadi tinggi. Cacing tanah tercantum spesies Pheretima javanica hidup ditempat lembab
serta tidak terserang cahaya matahari langsung. Kelembapan ini berarti dapat
mempertahankan cadangan air dalam tubuh cacing [9]. Tipe tanah yang disukai oleh
cacing merupakan tanah yang kaya bahan organik, teksturnya gembur, serta agak basah.
Tetapi, cacing tanah tidak hanya ditemui di tanah yang gembur tetapi dapat juga ditemui di
tumpukan sampah organik yang lembab serta telah terurai. Sampah disukai cacing sebab
banyak memiliki humus ataupun bahan organik yang menjadi sumber makanan untuk
cacing [10]. Penyebaran cacing tanah dipengaruhi oleh keadaan bahan organik. Bahan
organik sangat berarti bagi pertumbuhan serta petumbuhan cacing tanah. Tanah yang
memiliki sedikit bahan organik umumnya susah ditemukan cacing tanah. Kalaupun terdapat
jumlahnya sangat sedikit [11]. Kelembaban tanah yang sangat besar maupun sangat basah
dapat menimbulkan cacing tanah bercorak pucat dan sehabis itu mati kebalikannya jika
Animal Ecology Mini Research Report 2020

kelembaban tanah sangat kering, cacing tanah hendak lekas masuk ke dalam tanah serta
menyudahi makan dan kesimpulannya mati [12]. Kelembaban yang sempurna buat cacing
tanah merupakan antara 15%- 50%, namun kelembaban optimumnya merupakan antara
42%- 60% [13].
Kepadatan cacing tanah untuk spesies Pheretima sp mempunyai kepadatan sebesar
7 Individu/m2 dan kepadatan relatif sebesar 100%. Kepadatan ini tergolong tinggi pada
spesies Pheretima sp dan indeks keragaman spesies di lokasi Laboratorium Pendidikan
MIPA Universitas Palangka Raya adalah 0 tergolong rendah karena spesies lainnya tidak
ditemukan pada lokasi tersebut. Tipe serta jumlah spesies yang ditemui sedikit
mempengaruhi pada kepadatan populasi, indeks keanekaragaman dan keseragaman [14].

4. KESIMPULAN
Spesies cacing tanah yang ditemukan di lokasi Laboratorium Pendidikan MIPA
Universitas Palangka Raya adalah Pheretima sp. Nilai rata-rata kadar air pada tanah di
Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya dengan menggunakan metode
gravimetri pada plot I dan IV sebesar 17,5%. Kepadatan populasi cacing tanah di
Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya untuk spesies Pheretima sp
sebesar 7 individu/m2. Kerapatan relatif populasi cacing tanah di Laboratorium Pendidikan
MIPA Universitas Palangka Raya sebesar 100% dan indeks keragaman spesies yang
tergolong rendah yaitu sebesar 0.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Suheriyanto, Dwi. 2008. Ekologi Serangga. Malang : UIN Press.


[2] Suin, N.M.1989. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara : Jakarta
[3] Brown, A.L. 1978. Ecology of Soil Organisms. Heinemann Educational Book Ltd. London.
[4] Hanafiah, K.A. 2005. Biologi Tanah, Ekologi dan Makrobiologi Tanah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
[5] Pankhrust CE. 1994. Biological Indicators of Soil Healthand Sustainable Productivity.In
So/7 Resiliense and Sustainable Land Use. DJ Greenland and I Szabolcs(eds). CAB
International. Oxon.
[6] Suin, N.M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Bandung : Penerbit Bumi Aksara.
[7] Suin, N.M.,1982.Cacing Tanah dari Botop Hutan, Belukar dan Kebun di Kawasan
Ganbung – Jawa Barat. Bandung : Tesis Pasca Sarjana (S2) ITB
Animal Ecology Mini Research Report 2020

[8] Waluyo, J. 1993. Distribusi dan Kepadatan Cacing tanah di Berbagai Biota di Daerah
Bandung
[9] Indriani, Y. H. 2007. Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penebar Swadaya.
[10] Bachtiar, Y. dan Lentera. 2003. Menghasilkan pakan Alami Untuk Ikan Hias.. Jakarta:
Agro Media Pustaka.

[11] Palungkun, R. 2008. Sukses Beternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus. Jakarta:
Penebar Swadaya.

[12] H. Rahmat Rukmana.1999. Budidaya cacing tanah. Yogyakarta : Kanisius


[13] Zulkarnain, M., Hadiwiyatno, H., & Zakaria, N. 2019. Rancang Bangun Sistem Kontrol
Kelembapan Media Pada Budidaya Cacing Tanah. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan
Telekomunikasi, 9(4), 470-474. Utara. Tidak Dipublikasikan. Tesis. Bandung: Departemen
Biologi Fakultas MIPA ITB.

[14] Izzah, N. A., & Roziaty, E. (2016). Keanekaragaman Makrozoobentos di Pesisir Pantai
Desa Panggung Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian
Biologi, 2(2), 140-148.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Lampiran 1
A. ANALISIS DATA
1. Kepadatan (Dp)
Diketahui : Total individu spesies = 13
Ditemukan di = 3 Plot ( II, III dan IV )
Ukuran Plot(cm2) = 625cm2
Total Number of Individuals of Species
Kepadatan (Dp) =
total number of plots or total volume of the plots (cm 2)
13
=
3 x (25x25) cm2
13
=
3 x 625 cm2
13
=
1875 cm2
13
=
1,875 m2

= 6,9 individu/m2 ≈ 7 individu/m2


2. Kepadatan Relatif (KR)
Diketahui : Dp spesies = 7
Jumlah Dp semua spesies = 47
D p of a specie𝑠 7
Kepadatan Relatif = x 100% = x 100%
∑ 𝐷 𝑝 𝑜𝑓 𝑎𝑙𝑙 𝑠𝑝𝑒𝑐𝑖𝑒𝑠 7

= 1 x 100% = 100%
3. Indeks Keragaman (H’)
Indeks Keragaman Cacing Tanah
Tabel 4 Perhitungan Indeks Keragaman Cacing Tanah
Spesies N Pi Pi2 ln pi pi ln pi
Pheretima prapinguis 13 1 1 0 0
Total 13 1 1 0 0
𝑆ℎ𝑎𝑛𝑛𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 (𝐻′) = −∑𝑝𝑖 ln 𝑝i
= - ( 0)
=0
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
keanekaragaman populasi cacing tanah di Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas
Palangka Raya tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai indeks
keragaman yang berjumlah < 1 (0).
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Lampiran 2
4. Kadar Air Gravimetri
Diketahui : Plot I = mwet = 100 – 3 (plastik) = 97 gram
Plot I = mdry = 86 – 3 (plastik) = 83 gram
Plot IV = mwet = 100 – 3 (plastik) = 97 gram
Plot IV = mdry = 85 – 3 (plastik) = 82 gram
Jawaban :
θ (g g−1) m water m wet − m dr𝑦
Plot I = 𝑔
= 𝑚 𝑠𝑜𝑖𝑙
= 𝑚 𝑑𝑟𝑦
97 − 83
= = 0,168 g g-1
83
θ (g g−1) m water m wet − m dr𝑦
Plot IV = = =
𝑔 𝑚 𝑠𝑜𝑖𝑙 𝑚 𝑑𝑟𝑦
97 − 82
= = 0,182 g g-1
82

0,168+ 0,182 0,35


Rata-rata = 2
= 2
= 0, 175 g g-1

B. GAMBAR PENGAMATAN
1. Lokasi Pengambilan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 November 2020 sampai dengan 06
November 2020 di sekitar Laboratorium Pendidikan MIPA Universitas Palangka
Raya.

Gambar 1. Lokasi Penelitian


2. Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan lokasi dengan menggunakan metode transek garis sepanjang 10 m
kemudian pada setiap garis diambil 5 plot (25 cm x 25 cm) dibuat secara acak.
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Gambar 2. Penentuan lokasi dengan menggunakan metode transek garis

Gambar 3. Pengambilan sampel cacing dan tanah

Gambar 4. Mengitung Kadar Air Gravimetri


3. Hasil Penelitian
Animal Ecology Mini Research Report 2020

Lampiran 4 Gambar 4. Cacing Pheretima sp Gambar 5. Plot I

Gambar 6. Plot II Gambar 7. Plot III

Gambar 8. Plot IV Gambar 9. Plot V

Anda mungkin juga menyukai