Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM
“KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUMBUHAN”

Oleh :
Nama : Hilma Nurbayanti
NIM : 170210104059
Kelas :B
Kelompok :3
Nama Asisten : 1. Listi Rohmatika
2. Fersty Isna K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
I. JUDUL
Keanekaragaman Organisme Tumbuhan
II. TUJUAN
Menjelaskan struktur morfologi beraneka ragam tumbuhan dari tingkat rendah
sampai tingkat tinggi
III. DASAR TEORI
Keanekaragaman organisme tumbuhan adalah bermacam-macamnya kehidupan
tumbuhan. Sampai saat ini, dijelaskan oleh para ahli bahwa di muka bumi ini terdapat
jutaan jenis tumbuhan dimana semakin jeli pencermatan atau semakin tinggi tumbuhan
yang terdapat pada keanekaragaman tumbuhan ini maka semakin timggi pula tingkat
kerumitan struktur dan kompleks dari tumbuhan itu sendiri. Kingdom plantae bersifat
multiseluler, eukariotik, sel-sel jaringannya mengalami spesialisasi, autotrof fotosintetik,
embrio multiseluler berkembang di dalam jaringan, gametofit multiselular dan sporofit
yang bersifat diploid (2n) di dalam gametofit pada pergiliran keturunan dengan generasi
gametofit yang bersifat haploid (n). Lebih dari 280.000 jenis tumbuhan hidup di dalam
ekosistem air (tawar dan laut), daratan dan pegunungan. Sebagian besar merupakan
tumbuhan yang tubuhnya telah dilengkapi dengan berkas pengangkut termasuk
tumbuhan berpembuluh dan sebagian kecil tubuhnya tidak dilengkapi dengan berkas
pengangkut adalah kelompok tumbuhan tidak berpembuluh (Waluyo, 2006: 101).
Tumbuhan berdasarkan tingkat kerumitan organisasi tubuhnya digolongkan
menjadi beberapa divisi yaitu mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi mulai
dari Schyzophyta, Bryophita, Pterydophyta dan Spermatophyta. Dalam klasifikasi
terbaru yaitu (Cronquist, 1981) tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi dua
divisi yang baru yaitu Pinophyta (dulu Gymnospermae) dan Magnoliophyta (dulu
Angiospermae). Tumbuhan alga termasuk ke dalam divisi Schyzophyta, tumbuhan lumut
ke dalam Bryophyta, tumbuhan paku-pakuan ke dalam Pterydophyta, sedangkan
tumbuhan berbiji terbuka termasuk ke dalam Pinophyta, tumbuhan berbiji tertutup yang
meliputi golongan tumbuhan dikotil dan monokotil termasuk ke dalam divisi
Magnoliophyta (Tim Dosen Pembina, 2017: 26).
Dalam klasifikasi lima kingdom, berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh
angkut, kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan tak berpembuluh angkut dan
tumbuhan berpembuluh angkut.
A. Tumbuhan tak berpembuluh angkut (Avascular)
Tumbuhan tidak berpembuluh pada umumnya berukuran kecil, strukturnya
sederhana, berbentuk thalus. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan diferensiasi
yang jelas, dalam protoplasmanya tampak nyata. Umumnya seluler tetapi juga ada yang
uniseluler, hidup di daerah yang lembab dan bereproduksi dengan menggunakan spora.
Tumbuhan tidak berpembuluh dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
Alga yang termasuk kelas ini memiliki inti yang sempurna artinya ada selaput,
sehingga alga biru dipisahkan dari kelas ini. Alga merupakan tumbuhan talus yang hidup
di air tawar atau laut dan tempat yang lembab. Dalam plastid terdapat zat warna derifat
klorofil. Selain itu ada zat warna lainnya berupa fikosianin, fikoeretin, fukosianindan
karotin (Waluyo, 2006: 102). Ada empat macam filum yang termasuk kelas ini yaitu alga
merah (Rhodophyta), alga hijau (Clorophyta), alga keemasan (Chrysophita), alga coklat
(Phaeophyta) (Waluyo, 2006: 102).
IV. METODOLOGI PRAKTIKUM
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Lumut daun merupakan tumbuhan tingkat rendah. Lumut daun termasuk tanaman
talophyta karen tidak mempunyai berkas pembuluh. Tetapi lumut daun sudah memiliki
akar ( rizoid ), batang dan daun walaupun masih sederhana.. Akarnya berbentuk seperti
serabut dan berfungsi untuk melekatkan dirinya pada sesuatu sebagai tempat hidupnya.
Selain itu, rizoid pada lumut daun berfungsi menyerap sari pati dari tanah atau tempat
melekatnya. Daun pada tanaman ini memiliki bentuk seperti daun bunga bougenvile
yang berukuran sangat kecil. daunnya terletak hampir di sepanjang batangnya. Batang
lumut daun ini memanjang dari akar sampai ke atas. Batangnya tidak bercabang dan
tidak beruas pula.
Pada lumut daun terjadi dua fase reproduksi, yaitu fase sporofit dan fase
gametofit. Fase sporofit adalah fase dimana lumut daun bereproduksi menggunakan
spora. Pada fase sporofit, batabg akan memanjang dan membentuk kotak spora di
ujungnya. Sedangkan pada fase gametofit tidak terbentuk kotak spora. Pada lumut daun,
fase gametofit lebih dominan dibandingkan dengan fase sporofit.
Berikut merupakan pengklasifikasian dari tanaman lumut daun sebagai tanaman
tingkat rendah ;
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Musci
Ordo : Bryales
Famili : Politrichaceae
Genus : Pogonatum
Species : Pogonatum sp.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun. Tumbuhan paku bisa disebut tumbuhan kormophyta dikarenakan sudah
memiliki berkas pengangkut. Pada tumbuhan paku terdapat tiga bagian utama, yaitu akar,
batang dan daun.
Akar pada tumbuhan paku memiliki bentuk serabut. Akar ini selain berfungsi
sebagai tempat melekat pada media juga berfungsi menyerap unsur unsur yang ada di
dalam tanah atau media hidupnya. Letak akar berada di sepanjang batang. Batang
tumbuhan paku berada di dalam tanah dan memanjang ( horizontal ). Batang ini
cenderung berukuran pendek dan keras. Daun pada tumbuhan paku merupakan bagian
yang paling banyak. Mulai dari tanah sampai menjulang ke atas itu merupakan daunnya.
Daun tumbuhan paku memiliki pola khusus dalam bentuknya. Daun ini berfungsi sebagai
fotosintesis. Selain itu daun ini juga berfungsi menghasilkan spora. Kotak spora pada
daun terlihat di bagian bawah daun memanjang dari pangkal sampai ujung.
Pada tanaman paku juga terjadi dua fase reproduksi. Yaitu fase sporofit dan fase
gametofit. Akan tetapi fase sporofit lebih dominan dibandingkan fase gametofit. Hal
tersebut terlihat dari banyaknya spora yang tampak pada daun. Berikut merupakan
penklasifikasian dari tumbuhan paku pakuan ;
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Lamariopsidaceae
Genus : Nephrolepis
Sspecies : Nephrolepis biserrata
Pinus ( Pinus merkusii ) merupakan tanaman yang sudah termasuk tanaman
kormophyta atau sudah memiliki berkas pengangkut. Selain itu, pinus juga merupakan
tanaman gymnospermae atau lebih dikenal dengan tanaman biji terbuka. Tanaman pinus
ini terbagi menjadi empat bagian yaitu akar, batang, daun dan alat reproduksi.
Akar pada tanaman ini merupakan akar tunggang, yaitu akara yang menuju inti
bumi. Sehingga pinus memiliki tubuh yang kokoh karena akarnya menguatkan tubuhnya
dengan masuk ke dalam bumi. Akar pada pinus ini memiliki berkas pengangkut,
sehingga selain sebagai penopang tubuh pinus, akarnya juga berfungsi sebagai penyerap
unsur unsur yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis dari tanah. Batang pinus memiliki
ukuran yang besar dan cenderung lurus dengan ranting ranting yang kecil. pada batang
juga terdapat berkas pengangkut.batang tersebut ditutupi kulit yang kasar yang berfungsi
melindungi bagian bagian di dalamnya.
Daun pada pinus bentuknya adalah menjarum dan terletak di bagian ujung ujung
ranting. Daun ini berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Alat reproduksi pada tanaman
pinus dinamakan strobilus. Strobilus sendiri terbagi menjadi strobilus jantan dan
strobilus betina. Strobilus jantan terletak di bagian ujung dari batang pinus. Sedangkan
strobilus betina terletak di bagian ketiak daun. Strobilus jantan memiliki bentuk yang
lebih kecil dibandingkan strobilus betina. Strobilus jantan berbentuk kuncup. Sedangkan
strobilus betina berbentuk lebar terbuka. Keberadaan strobilus jantan di atas strobilus
betina ini dimaksudkan agar saat pembuahan, sel kelamin jantan dapat jatuh di bagian
strobilus betina. Fungsi dari bentuk yang lebar pada strobilus betina adalah untuk
menangkap sel kelamin yang dikeluarkan strobilus jantan. Berikut merupakan
pengklasifikasian dari tumbuhan pinus ( Pinus merkusii );
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Gymnospermae
Class : Coniferae
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii
Rumput teki (Cyperus rotundus L ) merupakan tanaman yang termasuk jenis
angiospermae atau berbiji tertutup. Selain itu, rumput teki juga merupakan tanaman
dikotil. Pada rumput teki, tubuhnya terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian bagian
tersebut diantaranya akar, batang, daun dan bunga.
Pada bagian akar, rumput teki memiliki akar serabut dan kuat. Akar ini menjalar
di bawah tanah . Terdapat pula gelondong gelondong akar yang merupakan
persimpangan akar. Akar ini berfungsi menopang tegaknya tumbuhan rumput teki dan
juga sebagai penyerap unsur unsur hara yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Batang merupakan bagian antara akar dan daun. Batang ini menjalar di dalam tanah. Ada
juga batang yang menjulang ke atas. Batang yang menjalar di dalam tanah ini berbentuk
silinder kecil dan berwarna cokelat. Sedangkan batang yang menjulang ke atas di tutupi
oleh daun yang berwarna hijau. Jika batang ini dipotong melintang, maka akan tampak
bentuk ∆.
Daun pada rumput teki juga terbagi menjadi dua bagian. Yaitu daun yang
melindungi batang dan daun yang berada di bagian bawah bunga. Daun yang melindungi
batang ini bentuknya menjarum dan memanjang ke atas dari permukaan tanah.
Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis. Sedangkan daun yang melindungi bunga (
daun brakhteral ) merupakan daun yang berada di bagian bawah bunga. Selain sebagai
pelindung bunga, daun ini juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Daun ini hanya
terdapat sepasang di bagian bawah bunga. Bunga pada rumput teki merupakan bunga
majemuk. Yaitu bunga yang tersusun atas bunga bunga. Berikut merupakan
pengklasifikasian dari tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L ) ;
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus L
Pacar air ( Impatiens balsamina ) merupakan tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan
dengan biji berkeping dua. Selain sebagai tumbuhan dikotil, pacara air juga merupakan
tumbuhan kormophyta dan tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup. Pada
tanaman pacar air, terdapat bagian bagian yang menyusun tubuhnya. Bagian bagian
tersebut diantaranya akar, batang, daun dan bunga.
Akar pacar air merupakan akar tunggang, yaitu akar yang menjorok ke dalam
tanah. Akar ini menguatkan tegaknya tanaman karena bentuknya yang besar. Selain akar
tunggang, juga terdapat akar kecil kecil yang merupakan percabangan dari akar
tunggang. Fungsi dari akar selain menahan tegaknya tumbuhan juga sebagai tempat
menyerap unsur unsur yang dibutuhkan tanaman dalam melakukan proses fotosintesis.
Batang tanaman ini berbentuk memanjang menjulang ke atas. Pada batang yang
masih muda tidak ditemukan percabangan. Batang ini berwarna hijau muda dan
berfungsi sebagai tempat jalannya unsur hara menuju daun dan tempat melekatnya daun
dan bunga. Daun pacar air berbentuk menjari dan terletak di sepanjang batang. Daun ini
berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Bunga pada tanaman ini selain berfungsi sebagai
perhiasan, juga berfungsi sebagai alat perkembang biakan. Bunga ini terletak di bagian
ketiak daun. Warna bunga ini pun bermacam macam tergantung tanamannya. Pada
bunga pacar air terdapat bagian bagian lainnya, diantaranya putik, benang sari, kelopak
dan mahkota. Berikut merupakan pengklasifikasian dari tanaman pacar air ( Impatiens
balsamina ) ;
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dycotiledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Balsaminae
Genus : Impatiens
Species : Impatiens balsamina
VII. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai