Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN KAJIAN

MORFOLOGI TUMBUHAN 1

NAMA : SUCI ANDINI


NIM : 211922004

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Biologi menurut Rustaman merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang makhluk hidup yang membutuhkan kegiatan
pengamatan selama proses pembelajarannya, seperti pada materi ekologi,
plantae, dan keanekaragaman hayati untuk melatih keterampilan dalam hal
mengamati dan mengidentifikasi objek yang ada. Tidak hanya itu saja, pada
proses pembelajaran taksonomi diperlukan keterampilan dalam melakukan
klasifikasi.1 Menurut Brommme, dkk. identifikasi dan klasifikasi spesies
merupakan kegiatan penting dari ahli Biologi untuk memperoleh
pengetahuan.
Menurut Durchalter, dkk. seorang guru Biologi perlu menggunakan
kegiatan observasi dan eksperimen dalam menunjang pembelajaran Biologi.
Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang memiliki banyak
cabang ilmu. Salah satunya yaitu ilmu tentang tumbuhan atau yang biasa
disebut dengan Botani. Tumbuhan di dunia saat ini mempunyai bentuk
variasi yang beranekaragam antara jenis satu dengan yang lain. Hal tersebut
mendorong manusia untuk menyederhanakan objek studi melalui klasifikasi
dan pemberian nama yang tepat untuk setiap kelompok tumbuhan. caranya
dengan mengidentifikasi karakter yang terdapat pada setiap tumbuhan, dan
menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok tertentu.
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk
fisik struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
latinmorphus yang Berarti wujud atau bentuk dari tumbuhan. Morfologi
tumbuha berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual,(dilihat
secara langsung oleh mata) dengan begitu keragaman tubuhan yang sangat
besar dapat di kenali dan diklasifikasikan secara diberi nama yang tepat
untuk setiap kelompok tumbuhan yang terbentuk.
Morfologi tumbuhan tidak hanya membahas tentang bentuk susunan
tubuh tumbuhan saja, namun juga untuk menuntukan fungsi dari mansing-
masing bagian dalam kehidupan tumbuhan, morfologi tumbuhan pertama
kali diperkenalkan oleh ilmuwan berkebangsaan jerman yaitu (johann
wolfgang von goethepada tahun 1790) sejarah perkembangan morfologi
tumbuhan berpusat di jerman, selain goethe tokoh lain yaitu: wilhem
hofmeister,karl von geobel, walter zimmermann, wilhelm troll.
Latar belakang yang telah dijelaskan di atas mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian mengenai morfologi tumbuhan yang diresume
dari beberapa jurnal.

B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat memahami, menerapkan dan
mengkomunikasikan pengetahuan yang berhubungan dengan ciri, fungsi
dan perkembangan organ pada tumbuhan.

C. METODE DAN BAHAN PENELITIAN


Penelitian di lakukan secara bertahap yang meliputi pengambilan referensi
dari jurnal kemudian pengambilan sampel serta identifikasi tumbuhan
beserta jenisnya yang dilakukan pada sebuah laboraturium.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


1. Tanaman Pilea Microphylla (L.)
Pengukuran dan analisis diameter batang muda dan dewasa menunjukan
bahwa secara signifikan diameter batang dewasa lebih besar dibanding
dengan diameter batang muda. Pengukuran dan analisis diameter akar
muda dan dewasa menunjukan bahwa secara signifikan diameter akar
dewasa lebih besar dibanding dengan diameter akar muda. Diameter
batang dan akar dewasa berukuran lebih besar dibandingkan dengan
diameter batang dan akar muda disebabkan karena batang maupun akar
mengalami pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sitompul dan
Guritno (1995) bahwa pertumbuhan merupakan proses kehidupan
tanaman yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman yang semakin
besar. Pertambahan ukuran tubuh tumbuhan secara keseluruhan
merupakan hasil dari pertambahan jumlah dan ukuran sel. Batang Pilea
microphylla (L.) Liebm. termasuk ke dalam dikotil herba, namun
kambiumnya tidak aktif bekerja sehingga menyebabkan batangnya tidak
dapat membesar seperti dikotil berkayu pada umumnya. Sedangkan
pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan memanjang organ karena
aktivitas meristem pada bagian ujung tanaman. Menurut Mulyani
(2006), sel meristem merupakan sel yang terus-menerus membelah
sehingga menambah jumlah sel-sel tubuh tumbuhan dan membentang
sehingga ukuran sel bertambah besar.
2. Tanaman Jagung
Tanaman jagung yang di tanam pada tanah gambut yang diberi bahan
organik mucuna dan lamtoro memiliki jumlah akar yang lebih banyak,
volume akar yang lebih baik, diameter sebaran akar yang lebih luas,
dibandingkan dengan tanaman yang di tanam pada tanah gambut tanpa
pemberian bahan organik. Hal ini sesuai dengan pendapat Jumin (2002)
yang menyatakan bahwa unsur Nitrogen merupakan unsur yang
diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman terutama daun.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa karakter bobot basah
akar, bobot kering akar, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk
menunjukkan perbedaan yang nyata pada masing-masing media tanam
yang berbeda. Karakter bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah
tajuk dan bobot kering tajuk menunjukkan perbedaan yang nyata dengan
pemberian bahan organik mucuna namun tidak berbeda nyata dengan
pemberian bahan organik lamtoro.
3. Pohon Ketapang
Pohon ketapang termasuk jenis tumbuhan tingkat tinggi dimana
morfologi sistem perakarnya adalah akar tunggang begitupun dengan
Tekstur batangnya kasar sebab terdapat alur atau sulcatus di permukaan
kulit batang. Alur tersebut akan terlihat sangat jelas jika diperhatikan
secara membujur (memanjang).Batang pohon ketapang berbentuk
bundar atau teres dan tumbuh secara tegak lurus ke atas. Meski
begitu batang pokok tanaman ini biasanya sulit untuk diidentifikasi,
karena ukurannya yang tidak jauh berbeda dengan percabangan. Oleh
karena itu percabangan ketapang juga disebut percabangan
simpodia.Tidak jarang ukuran cabang lebih besar daripada batang pokok
karena sistem percabangan pohon ketapang tumbuh secara mendatar
dan membentuk sudut siku-siku dengan pokok batangnya sedangkan
daun ketapang termasuk dalam kelompok daun tidak lengkap karena
unsur penyusunan daunnya hanya ada dua yaitu tangkai daun dan helai
daun. Sedangkan daun lengkap harus memiliki 3 bagian, yaitu pelepah,
daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan juga helai daun (lamina).
Pohon ketapang akanmenggugurkan daunnya sebanyak dua kali dalam
satu tahun. Hal itu dilakukan sebagai upaya bertahan hidup saat musim
kemarau yang kering. Lalu ketika musim penghujan tiba, maka secara
perlahan-lahan pohon peneduh ini akan kembali mengeluarkan kuncup
daunnya. (NadiaFaradiba,2022).

E. KESIMPULAN PENELITIAN
1. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk fisik
struktur tubuh bagian luar tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi
merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk tubuh sempurna jika dilihat
dari morfologisnya. Tumbuhan tingkat tinggi memiliki bentuk atau
struktur tubuh sempurna mulai dari daun, batang, dan akar, serta organ
pelengkap seperti bunga dan buah. Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari
tumbuhan dikotil (tumbuhan berbiji keping satu) dan monokotil
(tumbuhan berbiji keping dua). Tumbuhan tingkat rendah merupakan
tumbuhan yang memiliki bentuk atau struktur tubuh yang sempurna,
karena sebagian tumbuhan tinkat rendah tidak memiliki daun dan batang
sejati serta organ pelengkap seperti bunga dan buah.
2. Pertumbuhan batang, akar dan daun Pilea microphylla (L.) Liebm.
ditunjukkan dengan terjadinya penambahan diameter batang dan
diameter lumen xilem batang, penambahan diameter akar dan diameter
lumen xilem akar, penambahan lebar daun dan kerapatan stoma.
3. Karakter jumlah akar, volume akar, diameter sebaran akar, bobot basah
akar dan bobot kering tajuk merupakan karakter yang berkorelasi positif
dan memiliki nilai heritabilitas dan KKG yang tinggi sehingga dapat
dijadikan seleksi awal dan pada populasi F1 yang digunakan
berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, volume akar, bobot basah akar,
bobot kering akar. Pada populasi F1 hasil persilangan NEI9008 x
CLA46 dan CLA16 x CLA84 mempunyai penampilan karakter
pertumbuhan yang lebih baik pada media tanam dibandingkan dengan
populasi F1 lainnya.

F. DAFTAR PUSTAKA

Agustina Tri, DKK. 2018. Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma
Katumpangan (Pilea microphylla (L.) Liebm.).
ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/index

Lili Hadi, DKK. 2022. Identifikasi Morfologi Tumbuhan Di Lingkungan


Kampus STIKIP Kie Raha Ternate. Jurnal JBES: Journal Of Biology
Education And Sciencee

Wita Purwasih, DKK. 2019. Penampilan Morfologi Akar Beberapa Hasil


Persilangan (F1) Tanaman Jagung pada Media Tanam Tanah
Gambut dengan Penambahan Bahan Organik Leguminosa di
Rhizotron. Jurnal Agroekoteknologi FP USU

Anda mungkin juga menyukai