Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERCOBAAN V
ORGAN MODIVIKASI ALAT HARA

OLEH :

NAMA : DEWI ANGGRAINI


STAMBUK : F1D120021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN PEMBIMBING : HERMIN ADA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modifikasi alat harabterdiri atas alat-alat hara berupa daun, batang dan akar. Daun
merupakan salah satu organ atau bagian penting bagi tumbuhan. Setiap tumbuhan mempunyai
sebagian besar daun. Daun hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada
bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, sedangkan dibagian atas melekatnya daun yaitu antara
sudut batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Batang (caulis) fungsi batang adalah
mendukung bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, misalnya daun, bunga dan buah. Menjadi
jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil
asimilasi dari atas ke bawah dan menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. Akar
(radix) merupakan salah satu bagian pokok dari tumbuhan selain daun dan batang. Fungsi akar
memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah,
mengangkut air dan dan zat-zat makanan terlarut ke tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan dan kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.

Umbi batang merupakan modifikasi batang tumbuhan yang tumbuh di dalam tanah,
digunakan oleh tumbuhan itu untuk menyimpan makanan. Asalnya memang dari batang, cici-
ciri dari umbi batang terdiri atas, batang tumbuh di dalam tanah, tulang daun berbentuk
menyirip dan memiliki mata tunas. Umbi batang masih memiliki sifat-sifat seperti batang,
antara lain, bisa menumbuhkan tunas dan bisa berubah menjadi batang baru di kala tanahnya
kehabisan hara. Umbi akar merupakan modifikasi akar tumbuhan untuk menyimpan makanan.
Ciri-ciri dari umbi akar tidak memiliki ruas-ruas, tidak berkuncup dan berdaun, tidak memiliki
mata tunas dan umbi terdapat di bawah tanah. Umbi akar memiliki sifat antara lain, bisa
menyerap hara dan air dari dalam tanah, tapi tidak bisa menumbuhkan tunas di sembarang
tempat seperti umbi batang.

Modifikasi pada tumbuhan modifikasi batang dapat berupa rizoma, umbi batang atau
batang yang mengembang untuk menyimpan air. Akar, batang dan daun mengalami modifikasi
sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi lingkunganya, di mana adaptasi ini digunakan untuk
bertahan hidup, menyimpan makanan dan air serta sebagai metode perkembang biakan
vegetatif (tak kawin). Tumbuhan yang mengalami modifikasi batang adalah Jahe (Zingiber
officinale) memiliki batang yang berubah menjadi mengembang dan berada di bawah tanah
yang disebut rizoma. Rizoma tumbuh di bawah tanah dan digunakan untuk reproduksi vegetatif
(tak kawin) pada jahe. Rizoma jahe yang banyak mengandung zat kimia ini digunakan sebagai
bahan obat dan bumbu masak. Modifikasi akar dapat berupa akar pengerek, akar tunggang
atau sulur. Tumbuhan yang mengalami modifikasi akar adalah benalu. Benalu adala (Genus
Loranthus) benalu memiliki modifikasi berupa akar pengerek, yang bertujuan untuk membantu
benalu memanjat tanaman inang dan mencengkeram untuk menghisap sari makanan dari inang
tersebut, dengan mengisap makanan dari tanaman inang, maka benalu dapat bertahan hidup.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara mengenal bentuk-bentuk
modifikasi alat hara (akar, batang dan daun)?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengenal bentuk-bentuk modifikasi alat hara
(akar, batang dan daun).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengenal bentuk-bentuk modifikasi alat hara
(akar, batang dan daun).

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Alat Hara
Tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (Radix), batang (Caulis), dan daun
(Folium). Tumbuh-tumbuhan yang memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok
tersebut di kelompokkan dalam kelompok tumbuhan kormus (Cormophyta) . Kormus adalah
tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji
(Spermatophyta). Bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat di pandang sebagai penjelmaan dari
salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, atau
fungsi, contoh bunga (Flos), dianggap sebagai penjelmaan batang maupun daun umbi (Tuber)
penjelmaan batang rimpang (Rhizoma) penjelmaan batang umbi lapis (Bilbus) penyelmaan
batang dan daun (Wahyuni dan Helminsyah, 2016).

B. Macam-macam Alat Hara

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting mengikat tempat serta kedudukan
batang bagi setiap tumbuhan batang sering dikatakan sebagai tubuh tumbuhan. Batang dapat
tumbuh di dalam dan di permukaan tanah. Sifat-sifat batang terdiri atas, berbentuk panjang
bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat
aktinomorf, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-
buku inilah terdapat daun, biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat
fototrop atau heliotrop). Bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Mengadakan percabangan dan
selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang
kecil, tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda (Riastuti, dkk., 2020).

C. Umbi Akar

Umbi akar merupakan penjelmaan atau modifikasi dari akar dan selalu merupakan umbi
yang telanjang karena akar tidak mempunyai daun. Akar tersebut membesar sehingga berisi
cabang makanan, umbi akar dapat di perbanyak apa bila tidak memiliki titik tumbuh untuk
tunas. Umbi akar dapat terbentuk melalui dua cara yaitu dari akar tunggang dan akar cabang.
Tanaman yang di tanam melalui akar tunggang maka yang membesar dari cabangnya yang
membesar adalah cabang akarnya ( Hasanah, dkk., 2014).

D. Umbi Batang
Umbi batang (Tuber cauligenum) terbentuk pada bagian pangkal tanaman berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan bagi tanaman tersebut. Umbi batang juga tumbuh dan
berkembang di dalam tanah, dimana bagian ujungnya akan menggelembung menjadi umbi.
Bagian permukaan umbi batang akan ditumbuhi sisik, sedangkan pada bagian kuncupnya akan
membentuk mata tunas (Indrianingsih, 2017).

E. Kentang (Solanum tubberosum)

Tanaman kentang (Solanum tuberosum) merupakan tanaman umbi-umbian bernilai


ekonomis tinggi. Umbi kentang bisa dijadikan bahan pangan karena mengandung karbohidrat,
mineral, kalori dan vitamin cukup tinggi yang dapat menggantikan bahan pangan. Karbohidrat
yang berasal dari beras, gandum atau jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sudah
populer di dunia. Modifikasi pada kentang adalah memiliki akar yang mengembang karena
menyimpan sari pati yang digunakan untuk cadangan makanan (Tirtana, dkk., 2013).

V. Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa modifikasi alat hara pada akar memiliki
modifikasi sebagai berikut, kentang (Solanum tubberosum), merupakan modifikasi umbi batang, akar
lada (Piper nigrum), merupakan modifikasi akar pelekat, wortel (Daucus carota L.) merupakan modifikasi
umbi batang, kaktus (Apuntia sp), merupaka modifikasi dari daun, ubi jalan (Ipome batatas) merupakan
modifikasi dari akar, bawang merah (Allium cepa L.) merupakan modifikasi umbi batang, bawang putih
(Allium sativum L.) merupakan modivikasi umbi lapis.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk lab agar selalu dijaga kebersihan dan kerapiannya.


2. Untuk asisten pembimbing agar selalu sabar dalam mengarahkan kami dalam praktikum ini sehingga
praktikum berjalan dengan lancar.

3. Untuk praktikan agar selalu mendengarkan apa yang disampaikan oleh asisten pembimbing hingga
praktikum berjalan dengan lancar baik praktikum yang dilakukan secara online maupun offline.

Daftar Pustaka

Hasanah, U, Hadi, E. P dan Hidayah, H. A, 2014, Keanekaragaam dan Pemanfaatan Ubi-ubian

Sebagai Alternatif Tanaman Pangan di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes,

Jurnal Biosfera, 31 (2): 63

Indrianingsih, Y, 2017, Seleksi Tanaman Umbi-umbian Berdasarkan Zat Kimia Lahan

Menggunakan Algoritma Genetik, Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi, 3 (21):

106

Riastuti, R. D, Nopianty, N dan Febrianty, Y, 2020, Keragaman Morfologi Modifikasi Batang di

Kecamatan Buluk Linggau Timur, Jurnal Biosilampari, 2 (2): 68

Tirtana, Z, Y. G., Sulistiowati, L dan Cholil, A, 2013, Eksplorasi Jamur Endofit pada Tanaman
Kentang (Solanum tuberosum L.) Serta Potesi Antagonismenya Terhadap Penyakit

Hawar Daun Secara Infitro, Jurnal Hpt, 1 (3): 93

Wahyuni dan Helmiansyah, 2016, Penerapan Pembelajaran Contextual Learning untuk

Menibgkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Bagian-bagian Tumbuhan Bagi Siswa Kelas II

Sd Negeri MNS Krueng Kabupaten Pidie, Jurnal Tunas Bangsa, 1 (1): 88

Anda mungkin juga menyukai