Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Novitasari (14222121)
2. Putri Wardani Agustin (14222131)
3. Ria Ariyani (14222140)
4. Riskah Sari (14222150)
5. Sekar Kinanti (14222160)
Dosen Pembimbing:
Sasua Hustati, M.Si
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
pembelajaran mengenai Modifikasi Alat Struktur Tumbuhan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat autotrof.
Tumbuhan berperan penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu
yang mempelajari dunia tumbuhan di sebut sebagai ilmu botani. Ilmu botani
mencangkup beberapa kajian seperti bentuk tumbuhan yang tampak dari luar
(morfologi), struktur penyusus tumbuhan dari dalam (anatomi), kekerabatan
tumbuhan (taksonomi), fungsi organ-organ tumbuhan (fisiologia), tumbuhan
dan lingkungannya (ekologi), serta beberapa kajian khusus yang lebih spesifik.
Setiap kajian bersangkan satu sama lain, sehingga dalam mempelajari
tumbuhan diperlukan pengetahuan yang menyeluruh.
Jika kita mengamati tumbuhan, kita akan berasumsi bahwa tumbuhan
hanya terdiri dari tiga bagian pokok yaitu daun, akar dan batang. Pada suatu
keadaan struktur pokok tersebut dapat berubah dan berkembang menjadi
struktur baru, sebagai adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. Misalnya, pada
daerah kering daun-daun akan berubah menjadi duri yang bertujuan untuk
mengurangi penguapan air yang terjadi melalui daun (transpirasi) (Rosanti,
2013).
Contoh lain modifikasi adalah, perubahan akar pada tumbuhan yang hidup
didaerah pasang surut, di mana akar selalu terendam air dalam waktu yang
lama. Agar tumbuhan tidak mati karena membusuk, akar akan berubah
bentuknya menjadi beberapa tipe adaptasi. Perubahan seperti ini disebut
metamorfosis tumbuhan. Karena tumbuhan merupakan individu yang tidak
bergerak maka metamorfosis diganti menjadi modifikasi.
Selain itu, adapula alat-alat tambahan yang merupakan modifikasi
tumbuhan yang bukan berasal dari tiga struktur pokok tumbuhan tersebut.
Sehingga, struktur-struktur yang terbentuk tidak dianggap sebagai modifikasi.
Dalam bab ini akan di jelaskan beberapa bentuk modifikasi tumbuhan dan
juga alat-alat tambahan pada tumbuhan.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui modifikasi alat struktur tumbuhan
2. Mengetahui perubahan modifikasi alat struktur tumbuhan
3. Untuk mengetahui alat-alat tambahan (Organa accessoria) pada tumbuhan
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Sebagai media pembantu pembelajaran bagi mahasiswa
2. Sebagai dasar pengetahuan bagi mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1 kuncup tidur yang tumbuh pada pohon bekas tebangan
(Sumber, Rosanti, 2011)
Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam yaitu kuncup
ujung, kuncup samping dan kuncup liar.
a. Kuncup ujung (Gemma terminalis)
Kuncup ujung merupakan modifikasi dari batang, daun, dan bunga.
Kuncup ini terletak pada ujung-ujung batang, ujung cabang-cabang,
ataupun ujung ranting. Kuncup ujung bisa berupa kuncup daun atau
bunga.
Gambar 2.2 kuncup ujung pada Mangifera indica (Sumber, Nursery, 2012).
b. Kuncup ketiak (Gemma axillaris atau gemma lateralis )
Kuncup ketiak merupakan kuncup yang terletak pada ketiak daun,
karena itu dinamakan kuncup aksilar. Karena daun terletak disamping
batang, maka kadang-kadang kuncup ini dinamakan kuncup samping
atau kuncup lateral. Kuncup samping biasanya akan menghasilkan
cabang baru. Perkembangan menjadi cabang dapat terjadi setelah daun
dibawahnya gugur, baru kemudian berkembang atau menjadi kuncup
tidur.
Gambar 2.4 kuncup liar pada tepi daun Kalanchoe pinnata ( Sumber,
Wikipedia, 2013).
Berdasarkan proses atau bentuk modifikasinya menjadi organ yang
lain, maka kuncup dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kuncup
daun, kuncup bunga dan kuncup campuran.
Kuncup daun (gemma folifera) merupakan tunas yang akan
berkembang menjadi daun. Kuncup daun dapat ditemukan hampir di
semua tumbuhan. Contoh kuncup daun dapat dilihat pada Gambar 2.2
diatas.
Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum) merupakan
kuncup yang berkembang menjadi bunga (mengalami metamorfosis).
Kuncup bunga dapat ditemukan paa ujung batang maupun dalam ketiak
daun.
Gambar 2.12 Umbi lapis dengan sisik bersisik pada Liliun debile
(Sumber: Friedrich Heinrich von Kittlitz, 1858).
Telah dikemukakan, bahwa umbi pada umumya adalah alat
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Oleh sebab itu
jika mulai tumbuh tunas yang baru, timbunan makanan akan
berkurangdan akhirnya umbi akan berkeriput sama sekali.
Keadaan demikian nyata sekali kelihatan pada ubi yang kasip
pemanenan umbinya, sehingga penanam ubi (Dioscorea alata
L.). hanya menemukan umbi yang telah berkinyut tanpa isi lagi.
c. Akar pembelit
Sesuai dengan namanya, akar pembelit adalah alat pembelit yang
merupakan modifikasi akar. Akar pembelit berfungsi untuk melekatkan
diri pada batang atau penunjang, saat tumbuh memanjat. Akar pembelit
dapat ditemukan pada vanili (Vanili planifolia) dan sebagainya.
5. Duri (Spina)
Duri adalah suatu tonjolon kecil dan runcing yang berfungsi sebagai
alat pertahanan atau senjata pada suatu tumbuhan.Biasanya duri terdapat
pada sisi-sisi batang ataupun daun misalnya pada batang pohon bunga
mawar (Purnomo, 2005).
Umumnya merupakan metamorfosa bagian pokok tumbuhan yang
sering dijumpai pada berbagai jenis tumbuhan (Tjiptosoepomo.1997).
Menurut asalnya duri dapat dibedakan dalam (Tjitrosoepomo, 2000) :
a. Duri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan,
oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat
ditanggalkan akan menimbulkan bekas yang berupa luka. Duri yang
demikian ini seringkali dinamakan pula duri sejati. Menurut asalnya
dapat dibedakan dalam.
1) Duri dahan (spina caulogenum), jika merupakan penjelmaan cabang
atau dahan, misalnya pada bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd).
Bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambungan dengan bagian
kayu dalam batang.
3) Duri daun penumpu (spina stipulogenum), yaitu duri yang berasal dari
daun penumpu, dan oleh sebab itu seringkali terdapat dalam jumlah
sepasang di kanan-kiri suatu daun atau metamorfosisnya. Terdapat
misalnya pada susuru (Euphorbia trigona Haw).
A. Kesimpulan
Semua bagian-bagian tersebut melakukan tugas sesuai dengan fungsinya,
bagian- bagian tumbuhan yang merupakan kombinasi dari bagian pokok daun
sering tidak diketahui asal usulnya berupa akar (Radix), batang (Caulis) atau
daun (Folium).
Bentuk perubahan dan modifikasi pada tumbuhan. Diantara berbagai
macam bagian tumbuhan yang sering kita jumpai yang tidak lagi jelas berupa
akar, batang dan daun. Bentuk modifikasi antaranya yaitu Kuncup (Gemma),
Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus), Alat Pembelit atau
Sulur (Cirrhus), Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus), Duri (Spina)
DAFTAR PUSTAKA