Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman obat mengandung banyak senyawa kimia alam yang bermanfaat dalam
bidang kesehatan. Senyawa kimia tersebut berupa senyawa metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh sel sekretori. Sel sekretori merupakan struktur sekresi khusus yang
mensekresikan senyawa-senyawa tertentu yang tidak dikeluarkan oleh tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan, di bedakan 3 macam istilah sekresi, yaitu: eksresi, sekresi dan reksesi. Sekresi
terjadi pada semua sel tumbuhan, atau pada jaringan tertentu kebanyakan tumbuhan. Sel ini
mempunyai kemampuan tinggi untuk membelah dan setelah dewasa dapat bersifat
meristematik lagi bila lingkungan memungkinkan misalnya ketika terjadi pelukaan
(Soeradikoesoema, 1993; Hidayat, 1995; Sudarsono, 1996). Bertambahnya sel sekretori
menurut Atmono (1999) sejalan dengan kegiatan pembelahan sel. Penambahan ukuran sel
sekretori sejalan dengan pertumbuhan yang meliputi proses pembentangan sel dan jaringan.
Jadi sekresi meliputi pemindahan bahan dari dalam sel, apakah dari permukaan tubuh
tanaman, atau kearah dalam, serta menimbun bahan-bahan sekresi pada tempat-tempat
tertentu di dalam sel, atau jaringan. Pada tubuh tumbuhan zat-zat yang di sekresikan mungkin
merupakan kelebihan ion, disisihkan dalam bentuk garam, atau kelebihan hasil asimilasi,
kemudian disisihkan sebagai gula, yaitu pada dinding sel, mungkin dalam bentuk senyawa
atau zat-zat yang merupakan hasil akhir metabolism atau bukan hasil akhir tetapi tidak dapat
di gunakan misalnya zat alkaloid, tanin, resin dan macam-macam Kristal. Selain itu senyawa
yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu seperti hormone dan enzim. Ada 2 stuktur dalam
jaringan sekretori yaitu, sturktur sekretori luar dan struktur sekretori dalam.
Berdasarkan berbagai manfaat tanaman obat, perlu dilakukan studi untuk mengetahui
bentuk atau struktur sel sekretori. Lebih lanjut, banyak hasil analisis yang dapat digunakan
sebagai sumber informasi terkait jaringan sekretori.

B. Rumusan Masalah
1. Apa jaringan sekretori itu?
2. Bagaimana ciri-ciri sel penyusun jaringan sekretori?
3. Apakah macam-macam jaringan sekretori?

1
4. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan sekretori?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui tentang jaringan sekretori
2. Untuk mengetahui ciri-ciri sel penyusun jaringan sekretori
3. Untuk mengetahui macam-macam jaringan sekretori
4. Untuk struktur dan fungsi jaringan sekretori

2
BAB II
ISI
A. Jaringan Sekretori
Jaringan didefinisikan sebagai sekelompok sel yang memiliki fungsi, asal dan struktur
yang sama. Semua sel-sel tumbuhan melakukan pembelahan diri. Sel-sel meristem tumbuhan
akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfologi dan fisiologi (mengalami
diferensiasi) membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk
membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa. Jaringan dewasa penyusun organ
tumbuhan tingkat tinggi yaitu, Jaringan Pelindung (epidermis), Jaringan dasar (parenkim),
Jaringan Penguat (penyokong), Jaringan pengangkut (vaskuler), Jaringan Sekretoris.
Jaringan Sekretori adalah jaringan tumbuhan yang terdiri dari satu sel atau lebih yang
berfungsi sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa (Sekret) dari dalam tumbuhan,
seperti lendir, getah minyak dan lemak. Dalam tumbuhan sekresi biasa ditunjukkan pada
nektarium, rambut kelenjar, latisfer, akan tetapi kegiatan sekresi terjadi dalam semua sel
hidup dan menjadi bagian metabolisme normal. Pengelompokkan jaringan sekretori
berdasarkan proses metabolisme dan tempat penimbunan substansi hasil sekresi. Berdasarkan
proses metabolisme, jaringan sekretori dibedakan menjadi jaringan rekretori, sekretori, dan
ekskretori.
Suatu jaringan dikelompokkan ke dalam jaringan rekretori apabila substansi yang
dihasilkannya berupa air dan garam mineral, contohnya adalah hidatoda, kelenjar garam dan
kapur. Hidatoda adalah suatu struktur yang mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan
daun, khususnya dari ujung trakeida daun. Kelenjar garam dan kapur terdapat pada daun
tumbuhan halophyta (tumbuhan yang tahan terhadap keadaan garam yang tinggi). Produk
yang dikeluarkan adalah natrium karbonat (Na2C03), kalsium karbonat (CaC03) atau
magnesium karbonat (MgC03). Suatu jaringan dikelompokkan ke dalam jaringan sekretori
apabila substansi yang dihasilkan berupa produk asimilasi, sebelum masuk ke disimilasi.
Jaringan yang termasuk dalam jaringan sekretori misalnya rambut kelenjar dan
kelenjar madu. Pada rambut kelenjar, umumnya sekret dihasilkan oleh sel kepala. Kelenjar
madu terdapat pada bunga dan bagian lain selain bunga, sehingga sering dibedakan menjadi
kelenjar madu floral dan ekstra-floral. Jaringan ekskretori merupakan jaringan yang
menghasilkan senyawa hasil metabolisme sekunder. Jaringan ini disebut juga kelenjar

3
internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari seI. Bentuk dan susunannya sangat
bervariasi, misalnya sel minyak pada kulit batang kayu manis (Cinnamomum zaylanicum),
rizoma jahe (Zingiber officinale), dan kelenjar minyak atsiri pada daun jeruk (Citrus aurantii
folium).
Berdasarkan tempat penimbunan hasil sekresi, jaringan sekretori dibedakan menjadi
jaringan sekretori yang menghasilkan substansi yang sedikit atau belum mengalami
modifikasi, misalnya hidatoda, kelenjar garam, dan nektar sena jaringan sekretori yang
menghasilkan senyawa hasil biosintesis, contohnya idioblas mucilage, gandula pada
tumbuhan karnivora, sel mirosin, trikoma glanduler, dan latisifer.

B. Ciri-Ciri Sel Penyusun Jaringan Sekretori


1. Sel kelenjar
Sel kelenjar biasanya di golongkan berdasarkan isi selnya, tetapi beberapa sel
kelenjar mengandung campuran zat-zat, atau mungkin isinya tidak dapat di identifikasi.
Sel kelenjar mengandung subtansi minyak, misalnya pada suku calycanthchaceae,
lauraceae,magnoliaceae, simarubaceae, dan winteraceae. Sel-sel ini terdapat pada
jaringan dasar batang maupun daun.Pada suku klusiaceae, hipericaceae, Sel kelenjar di
sebut sel minyak.Beberapa suku dikotil mengandung resin, yang lain mengandung lender
,misalnya Cactaceae dll. Sel-sel yang berlendir sering mengandung rafida, misalnya pada
Aloe sp. Sel yang mengandung enzim Mirosinase dapat dijumpai pada suku
Capparidaceae.
2. Ruang dan saluran sekretori
Ruang dan saluran kelenjar berbeda dengan sel kelenjar karena ruang atau saluran
dihasilkan dengan beberapa cara:
a. Secara lisigenya itu ruangan antara sel yang terjadi karena lisisnya dinding sel,
misalnya, Citrus, gossipium.
b. Secara sizogen, ruang yang terjadi karena menjauhnya sel yang satu dengan sel yang
lain. Misalnya kelanjar minyak pada embrio eucalipetus.
c. Secara sizolisi gen ruang yang terjadi merupakan gabungan tipe lisigen dan sizogen.
3. Saluran getah
Saluran getah adalah sel atau deretan sel-sel yang berhubungan mengandung getah
yaitu suatu cairan yang berwarna putih mempunyai komposisi yang rumit. Saluran getah

4
mungkin sederhana yang berasal dari satu sel, atau berasal dari sel-sel yang mengadakan
persatuan pada dinding ujungnya dan kemudian dinding sel. Larut disebut saluran getah
beruas yang berasal dari satu sel disebut saluran getah tidak bersambung.

C. Macam-Macam Jaringan Sekretori


1. Senyawa Rekresi
Senyawa rekresi berperan dalam mengeluarkan senyawa yang belum melewati proses
metabolisme. Diantaranya dihasilkan oleh:
a. Hidatoda, terdiri dari banyak sel, trakeid permeabel terhadap air, ruang antar sel dan
parenkim tidak berkloroplas, selnya tipis memiliki parenkim khusus yang disebut
parenkim epitem. Hidatoda merupakan struktur yang mengeluarkan air dari mesofil
kepermukaan air.
b. Kelenjar garam, berfungsi mengurangi kadar garam dalam tubuh tumbuhan yang
terserap. Kelenjar garam terdiri dari satu sel dan beberapa sel yang besar pada sel
basal yang mengalami penebalan dinding contohnya pada pita kaspari dan sel kecil
pada terminal yang berupa pori-pori. Kelenjar garam umum ditemukan pada
tumbuhan yang tumbuh/hidup pada habitat dengan salinitas tinggi
2. Senyawa Ekresi
Senyawa ekresi merupakan senyawa sisa hasil metabolisme, terdapat di permukaan tubuh
dan produksinya dikeluarkan dari tubuh.
a. Rambut kelenjar terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut kelenjar adalah
menyaring zat-zat ekresi misalnya minyak atsiri dan mengatur pengeluaran ekresi
lewat plasma.
b. Kelenjar madu terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di bagian pangkal
dan tonjolan yang terdiri dari banyak sel diatasnya dimana sel tersebut memiliki
plasma yang kental.
c. Osmofora merupakan kelenjar yang terdapat pada sekitar bunga, bentuknya berupa
sisir, sirip dan sikat. Osmofora menghasilkan gas atau uap atau minyak atsiri pada
bagian-bagian bunga.

5
3. Senyawa Sekresi
Senyawa sekresi merupakan senyawa yang masih digunakan tubuh. Dimana senyawa
kelenjar berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung
bermacam senyawa hasil metabolisme contohnya : kulit kayu manis.
a. Sel Kelenjar, bersifat idioblas dan tunggal, memiliki cairan sel yang berbeda dengan
sel sekelilingnya.
b. Ruang kelenjar atau kantung kelenjar merupakan sekelompok sel yang berdinding
tipis, dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruang yang terisi senyawa
yang di hasilkan oleh sel-sel. Contohnya : Daun citrus.
c. Saluran getah terdiri dari sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi yang berisi
getah, membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam
tubuh.

D. Struktur Dan Fungsi Jaringan Sekretori


Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang berupa sel atau sekelompok sel
yang mensekresikan senyawa-senyawa tertentu. Berdasarkan tempat penyimpanan materi
yang akan disekresikan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Struktur Kelenjar Sekresi Luar (extraselular)
Sekresi extraseluler adalah materi disekresikan ke luar sel. Sekresi extraseluler dibagi
menjadi dua yaitu:
a. Sekresi endogen, akumulasi materi untuk sekresi terjadi di ruang antar sel
b. Sekresi eksogen, materi disekresikan keluar dari tumbuhan dan terjadi dalam berbagai
struktur sekretori epidermal
Materi (sekret) yang dihasilkan pada ruang sekretori akan di sekresikan keluar sel, misalnya
pada rambut kelenjar, nektarium, hidatoda, dan osmofor.
a. Rambut kelenjar
Sekretori eksternal mempunyai sturuktur, bentuk serta ukuran yang bermacam-
macam, merupakan derifat sel epidermis dan sel dibawah epidermis. Misalnya rambut
kelenjar. Rambut kelenjar mempunyai kepala yang mengeluarkan sekresi, dan terdiri
atas satu atau banyak sel, sedangkan tangkai terdiri dari sel-sel yang bukan kelenjar.

6
Rambut kelenjar dapat mengeluarkan sekresi yang terdapat pada :
1) Utica urens
Pada rambut gatal ini memiliki pangkal yang membengkak tertanam dalam sel
epidermis yang sedikit menonjol di atas permukaan. Bagian atas rambut
menyerupai tabung kapiler halus yang ujungnya membulat. Jika rambut
menyentuh kulit ,ujung yang membulat itu akan patah serta meninggalkan tepi
yang tajam. Tepi tersebut akan menembus kulit dan tekanan pada bagian yang
membengkak masuk ke dalam luka.
2) Pinguicula
Tumbuhan insektivora ini memiliki kelenjar bertangkai yang menghasilkan bahan
berlendir dan kelenjar tak bertangkai menghasilkan enzim proteolik. Cairan yang
mengandung enzim di sekresikan di atas permukaan daun dengan di rangsang
oleh bahan bersifat nitrogen yang terperangkap di atas permukaan itu,selain itu
kelenjar sesil mempunyai fungsi menyerap makan yang tercerna.
b. Nektarium
Kelenjar nektar merupakan struktur sekresi luar yang menghasilkan cairan gula.
Berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Nektarium floral yang terdapat pada bunga yang dapat membentuk permukaan
bersifat kelenjar dan ditemukan di daun kelopak, daun mahkota, benang sari,
bakal buah, serta dasar bunga.
2) Nektarium ekstrafloral yang terdapat di luar bunga seperti batang, daun,daun
penumpu, dan tangkai. Misalnya pada tumbuhan Passiflora, Ricinus dan
Impatiens.
Di dekat jaringan sekresi terdapat jaringan pembuluh yang memiliki hubungan erat
dengan floem terkait pemasokan nektarium dengan gula dalam nektar(zat yang
disekresikan nektarium). Jika jumlah floem lebih banyak ,maka kadar gula dalam
nektar bisa mencapai 50% dan sebalikya,jika xilem lebih banyak maka kadar gula
yang di hasilkan hanya sebanyak 8 %. Bahan dari floem tidak langsung di sekresikan
,melainkan ditransformasi dahulu dengan bantuan enzim. Nektarium yang dipasok
oleh jaringan pembuluh yang mengandung banyak xilem dianggap bertahap secara
fisiologis dengan hidatoda.

7
c. Hidatoda
Sekret pada hidatoda berupa air yang dikeluarkan daun ke permukaanya atau disebut
gutasi. Hidatoda merupakan bagian daun yang telah termodifikasi ,biasanya terdapat
pada tepi atau ujung daun,tempat air dibebaskan oleh xilem mencapai permukaan
daun. Dari trakeid air keluar melewati epitema(mesofil termodifikasi ) dan
meninggalkan daun melalui pori di epidermis. Pori tersebut berupa stroma yang tak
mampu melebarkan atau menyempitkan celahnya.
d. Osmofor
Bau harum pada tumbuhan biasanya berasal dari zat yang mudah menguap seperti
minyak astiri,akan tetapi pada beberapa tumbuhan bau harum itu berasal dari kelenjar
khusus yang disebut osmofor. Bagian pada bunga dapat berdiferensiasi menjadi
osmofor berupa jarigan yang terspesialisasi bagi sintesis dan sekresi zat berbau
harum. Pada Aracea menghasilkan bau tak sedap ,mirip bau daging busuk,osmofor
menghasilkan amonia disamping terpen.
2. Struktur Kelenjar Sekresi dalam (Intraselular)
Materi yang akan disekresikan disimpan di dalam sel,misalnya sel sekresi , kantung
sekresi dan saluran sekresi serta latisfer.
a. Sel sekresi
Suatu sel atau jaringan yang terletak pada suatu jaringan yang memiliki bentuk lebih
besar dari sel di sekelilingnya serta mempunyai fungsi terspesialisasi untuk
menyimpan metabolit disebut Idioblas. Ukuran sel idioblas sedikit berbeda
dibandingkan dengan sel-sel di sekitarnya, tersusun tunggal atau dalam barisan yang
panjang. Misalnya : Latisifer, litosis pada Ficus (di dalam sel terdapat kristal sistolit).
Idioblas dapat mengandung resin, tannin, lendir, kristal, minyak, dll.
Contoh idioblas ini dapat dilihat pada famili Cactaceae dalam hal ini kaktus yang
memiliki sel yang lebih besar daripada sel sekitarnya yang merupakan sel lendir yang
menghasilkan lendir yang akan mengikat air sehingga mencegah terjadi penguapan
berlebihan.
b. Kantung Sekresi
1) Kantung sekresi terletak pada daerah yang terlokalisasi yang mengandung hasil
sekresi.

8
2) Terutama terdapat pada batang, daun dan juga buah.
c. Saluran Sekresi
1) Saluran sekresi bentuknya memanjang dan meluas dalam jarak yang cukup jauh
dalam organ. Contoh saluran sekresi misalnya saluran resin pada Coniferae,
saluran sekresi pada tumbuhan Compositae.
d. Latisfer
Latisfer merupakan sel atau sejumlah sel penghasil sel dalam deretan memanjang
yang saling berhubungan berisi lateks. Latisfer berdasarkan tipenya dibedakan
menjadi :
1) Latisfer beruas
 Tersusun atas satu sel, baik bercabang maupun tidak bercabang
 Ujung dari masing-masing sel tetap utuh, berpori atau membentuk
lubang/perforasi anastomosis atau tidak beranastomosis
 Tidak beranastomisis, contoh : Musa dan Allium
 Beranatomosis, contoh : Sonchus, Carica, Manihot, Papaver, Hevea
 Pada Hevea, letisfier umumnya terdapat padakulit batang
 Latisifer yang paling utama terbentuk pada kulitbatang paling dalam, yang
berasal dari cambium
2) Latisfer tak beruas
 berasal dari sel tunggal yang memanjang seiring dengan pertumbuhan
tanaman.
 kadang-kadang bercabang
 tidak bercabang : Vinca, Cannabis,
 bercabang : Euphorbia, Nerium, Ficus, Asclepias

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sekresi merupakan pelepasan bahan dari sel (baik ke permukaan sel tersebut atau ke
ruang dalam tumbuhan) maupun akumulasi sekret ke dalam suatu bagian sel.
2. Pembentukan struktur sekresi dibedakan secara lisigen(melarutnya sel) dan
sizogen(pembelahan sel).
3. Struktur jaringan sekretori terbagi menjadi sekretori intraseluler serta sekretori
ekstraseluler.

B. Saran
Dari pemaparan makalah kami di atas mungkin banyak kekeliruan atau kesalahan
dalam penulisan oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun dalam
perbaikan makalah kami ini. Atas kekurangannya kami mohon maaf dan atas partisipasinya
kami ucapkan terima kasih.

10

Anda mungkin juga menyukai