Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN

OLEH :

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : TIRANI NAFTALI

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI

MAKASSAR

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Daun tidak kalah pentingnya dengan akar.Setiap tumbuhan pada
umumnya memiliki daun.Daun dikenal dengan nama ilmiah folium.Secara
umum,daun memiliki struktur berupa helain,berbentuk bulat atau lonjong
dan berwarna hijau.
Daun sesunggunya adalah cabang atau rantai yang mengalami
modifikasi.Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting
untuk fotosintesis.Daun merupakan salah satu organ pokok pada
tumbuhan.Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resopsi.Dalam
memiliki fungsi antara lain sebagai resopsi.Dalam hal helaian daun
bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas.Daun juga berfungsi
sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh tubuhb tumbuhan.Dan yang tidak kalah penting
daun berfungsi sebagai alat transpirasi(penguapan air)dan respirasi
(pernapasan dan pertukaran gas).
Dengan kemampuan membedakan setiap komponen penyusun
struktur daun,dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi,dengan cara
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristik tersebut .Dengan
mengenal struktur daun,dapat ditelaah komponen-komponen setiap
struktur secara lebih terperinci mulai dari bangunnya,ujung,pangkal
tepi,daging,system pertulangan,warna,dan permukaannya,dan dapat
membedakan struktur daun antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan
lainnya yang ditemukan didalam kehidupan sehari-hari.
Daun tumbuhan memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang berbentuk duri kecil pada kaktus hingga yang berbentuk lebar
pada telapak. Sekalipun bentuk dan ukuran daun tampak bervariasi, pada
dasarnya daun terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian dari dasarnya yang
berkembang menjadi pelepah (vagina), tangkai daun,( petioles) dan
helaian daun ( lamina).

Daun adalah salah satu bagian atau organ, daun berguna sebagai
dapur tumbuhan atau tempat melakukan fotosintesis. Fotosintesis
merupakan proses pengolahan makanan dari karbon dioksida melalui
stomata dana dan udara menjadi zat tepung dengan bantuan energi yaitu
glukosa. Didalam daun terjadi proses pembuatan( pemasakan makanan).
Makanan ini digunakan tumbuhan untuk bertahan proses seumur hidup
dan jika lebih disimpan. Tempati terjadinya fotosintesis pada tumbuhan
dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim pagar kayu runcing,
sedangkan pada tumbuhan monokotil,fotosintesis terjadi pada
stoplesingan spons.
l.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan


Percobaan ini dilakukan agar kita dapat memahami apa itu
morfologi dan anatomi daun, serta mengetahui bagian-bagian anatomi
daun.
l.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini dilakukan agar kita dapat mengetahui bagian-
bagian anatomi daun, tipe-tipe stomata yang terdapat pada daun salam
dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran tertentu.
I.3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini adalah dengan pengamatan
suatu sampel dengan menggunakan mikroskop kemudian diamati dengan
pembesaran 4x,10x, dan 40x.
BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

II.1.1 Pengertian Daun


Daun adalah suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah daun. Daun hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain
pada tubuh tumbuhan. Makna daun adalah sebagai salah satu organ yang
merupakan bagian tumbuhan yang penting.
Daun merupakan organ tempat utama proses fotosintesis karena
pada daun dewasa mengandung ratusan kloroplas yang berperan pada
proses fotosintesis. Daun tanaman sebagai tempat proses pengolahan
energi cahaya menjadi energi kimia dan karbohidrat (glukosa) yang
diwujudkan dalam bentuk bahan kering, sehingga perkembangan daun
layak sebagai parameter utama dalam analisis pertumbuhan tanaman.
Besarnya peran daun dalam pertumbuhan tanaman inilah yang
menyebabkan terjadinya perbedaan dalam produksi biomassa tanaman
yang disebabkan oleh perbedaan kemampuan daun menghasilkan karbon
reduksi untuk menghasilka biomassa tanaman (Rico Andrian,dkk. 2022)
Daun merupakan salah satu organ dalam suatu tumbuh yang
menempel pada batang.Umumnya daun berbentuk tipis dan banyak
mengandung khlorofil sehingga berwarna hijau.Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena daun
melakukan fotosintesis yang hasil melakukan akan digunakan untuk
kelangsungan hidupnya (Wirasa, 2020).
II.1.2 Sifat-Sifat Daun

II.1.2.1 Bentuk/Bangun Daun


Pada umumnya bentuk daun yang sesungguhnya adalah bentuk dari
helaiannya. Pemberian nama bentuk (bangun daun) menggunakan istilah
istilah yang lazim dipelajari untuk menyatakan bentuk suatu benda,
misalnya bulat, segitiga, dan lain-lain, atau sering kali kita carikan
persamaan bentuknya dengan bentuk benda-benda lain, misalnya
tombak, perisai, jantung, dan lain sebagainya. Bangun daun dapat
digolongkan berdasarkan letak bagian yang terlebar dari daun tersebut.
Oleh karena itu bangun daun dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu;
a. Bagian yang terlebar terdapat di bagian tengah-tengah helaian daun,
yaitu pada bangun daun bulat (orbicularis), perisai (peltatus), jorong (oval/
ellips), memanjang (oblongus), lanset (lanceolatus).
b. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun,
yaitu bangun daun bulat telur (ovatus), segitiga (triangularis), delta
(deltoideus), belah ketupat (rhomboideus), jantung (cordatus), ginjal
(reniformis), anak panah (sagittatus), tombak (hastatus).
c. bangun anak panah bangun ginjal Bagian yang terlebar terdapat di atas
tengah-tengah helaian daun, yaitu bangun daun bulat telur sungsang
(obovatus), jantung sungsang (obcordatus), segitiga terbalik (cuneatus),
sudip/solet (spathulatus).
d. Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke
ujung dikatakan sama lebarnya, yaitu pada bangun daun garis (linearis),
pita (ligulatus), pedang (ensiformis), jarum (acerosus).
II.1.2.2 Ujung dan Pangkal Daun
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang
beraneka rupa. Bentuk ujung daun yang sering dijumpai pada tumbuhan
antara lain :
a. Runcing (acutus): apabila kedua tepi daun di kanan dan kiri ibu tulang

daun sedikit demi sedikit menuju ke atas dan bertemu pada puncak daun
dengan membentuk sudut lancip (kurang dari 900). Contoh ujung daun

tumbuhan Oleander (Nerium oleander).

b. Meruncing (acuminatus): mirip dengan ujung daun runcing, hanya

pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi, sehingga ujung daun

Nampak sempit panjang dan runcing. Contohnya ujung daun tumbuhan

sirsat (Annona muricata).

c. Tumpul (obtusus): tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang

akan menuju ke suatu titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul

(lebih dari 900). Contoh pada ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki).

d. Membulat (rotundus): seperti pada ujung daun tumpul, tetapi tidak

terbentuk sudut sama sekali hingga ujung daun merupakan semacam

suatu busur. Contoh pada ujung daun tumbuhan tapak kaki kuda (Centella

asiatica), ujung daun teratai (Nelumbium nelumbo).

e. Rompang (truncates): ujung daun tampak seperti garis yang merata,

misalnya ujung daun tumbuhan semanggi (Marsilea crenata), ujung daun

tumbuhan Anacardium occidentale.

f. Terbelah (retusus): ujung daun memperlihatkan suatu lekukan yang


tidak begitu jelas, misalnya pada ujung daun tumbuhan bayam
(Amaranthus hybridus).
g. Berduri (mucronatus): jika ujung daun tertutup oleh bagian yang runcing
dan mengeras dan merupakan suatu duri, misalnya pada ujung daun
tumbuhan nenas sebrang (Agave sp).
II.1.2.3 Pangkal Daun
Seperti membulat berduri halnya pada ujung daun, pangkal daun pun
dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa, tetapi tepi daunnya
ada yang bertemu dan berlekatan satu dan lainnya, ada pula yang bagian
tepi daunnya tidak pernah bertemu. Bentuk-bentuk pangkal daun yang
sering dijumpai pada beberapa tumbuhan yaitu sebagai berikut:

a. Runcing (acutus): apabila tepi daun di bagian tersebut tidak pernah


bertemu dan terpisah oleh pangkal ibu tulang, misalnya pada bangun
daun lanset, belah ketupat, dan lainnya
b. Meruncing (acuminatus): dapat dijumpai pada bangun daun bulat telur
terbalik
c. Tumpul (obtusus): dijumpai pada bangun daun bulat telur,
d. Membulat (rotundus): dapat dijumpai pada bangun daun bulat, jorong,
bulat telur
e. Rompang (truncatus): dapat dijumpai pada ujung daun dengan bangun
daun segitiga,delta, dan tombak.
f. Berlekuk (emarginatus): dapat dijumpai pada ujung daun dengan
bangun daun jantung, ginjal, dan anak panah.
II.1.2.4 Susunan Tulang Daun dan Tepi Daun
Membulat berdasarkan susunan tulangnya, susunan tulang daun
dibedakan menjadi tulang daun menyirip, menjari, melengkung, dan
sejajar. Tulang daun berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun dan
sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat makanan. Tepi daun dibedakan
menjadi tepi daun yang rata dan tepi yang bertoreh. Tepi daun yang
bertoreh ada yang torehannya dangkal dan ada yang torehannya dalam.
Torehan yang dalam biasanya terdapat diantara tulang tulang daun yang
besar.
II.1.2.5 Warna Daun
Walaupun telah diketahui bahwa daun umumnya berwarna hijau,
tetapi tak jarang pula kita jumpai daun yang warnannya tidak hijau, lagi
pula warna hijau dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa.
Sebagai contoh daun dikatakan berwarna antara lain:
a. Permukaan atas berwarna hijau, sedang permukaan bawah berwarna
ungu, misalnya daun tanaman Adam dan Eva (Rhoeo discolor)
b. Hijau bercampur atau tertutup warna merah, misalnya macam-macam
daun tanaman puring (Codiacum variegatum).
c. Daun berbatik, bercak-bercak putih, misalnya daun Dieffenbachia picta.

Perlu diingat bahwa dalam menyebut warna daun sangat besar


pengaruh perseorangan, mengingat mengenai warna tidak ada ukuran
yang obyektif, juga warna daun suatu jenis tumbuhan dapat berubah
menurut keadaan tempat tumbuhnya dan erat sekali hubungannya
dengan persediaan air dan makanan serta penyinaran.
II.1.2.6 Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada permukaan atas dan bawah jelas
berbeda, umumnya permukaan atas tampak lebih hijau, licin, mengkilat,
dibanding dengan permukaan bawah yang lebih kasar, berambut dan
tampak kusam. Perbedaan ini disebabkan karena warna hijau lebih
banyak terdapat pada permukaan atas dibanding permukaan bawah.
Melihat perbedaan yang tampak pada kedua permukaan daun tersebut,
maka dapat dikatakan permukaan daun yang umum dijumpai, yaitu :
a. Licin/mengkilat : umumnya dijumpai pada permukaan daun bagian atas,
contoh: daun kopi (Coffea robusta), beringin (Ficus benjamina L).
b. Kasap : dijumpai pada permukaan atas dan bawah, contoh: daun jati
(Tectona grandis L).
c. Berbulu : bila bulu yang dijumpai halus dan jarang-jarang, contoh :
daun tembakau (Nicotiana tobaccum G. Don).
d . Berbulu kasar : bila rambut yang ada kaku dan terasa kasar bila diraba,
contoh : daun gadung (Dioscorea hispida Dennst).
e. Bersisik : dijumpai pada permukaan bawah daun, contoh : daun durian
(Durio zibethinnus M). (Tri Saptari Haryani.2018).
Gambar 1. sifat-sifat daun

II.1.3 Tipe-tipe Stomata


Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel epidermis yang
berdekatan dengan sel tetangga ada 5 yaitu sbb:
1) Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah
sel tertentu yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk
maupun ukurannya. Terdapat pada Ranunculaceae,Cucurbitaceae
Capparidaceae, dll.
2) Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel
tetangga yang ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae,
Solanaceae.
3) Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu
atau lebih sel tetangga, sumbu membu-jurnya sejajar dengan sumbu sel
tetangga dan apertur, terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.
4) Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel
tetangga dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap
sumbu membujur stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan
Acanthaceae.
5) Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang
menyebar dalam radius.(K kamaluddin.2020).
Gambar 2. tipe-tipe stomata
ll.1.4 Anatomi Daun
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian:
II.1.4.1 Epidermis
Jaringan epidermis terdapat di pemukaan atas bawah.Umumnya
tersusun dari selapis,berdinding tebal dan tersusun rapat,dilapisi
katikula,lapisan lilin atau rambut-rambut.Pada epidermis terdapat
stomata(mulut daun),yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup(untuk
pertukaran gas)dan mengandung klorofil.Biasanya pada tumbuhan di
daerah kering jumlah stomata sedikit dan terletak dipermukaan
bawah,sedangkan pada tumbuhan yang mengapung di air letak stomata
di permukaan atas.
II.1.4.2 Parenkin (mesofil)
Mesofil terdiri atas sel-sel parenkim yang tersusun renggang.Pada
tumbuhan dikotil,mesofil berdiferensi menjadi:
-Parenkim palisade ( jaringan pagar),sel-sel berbentuk memanjang,
Sejajar dan rapat,banyak mengandung klorofil.
-Parenkim spons(bunga karang),sel-sel tersusun jarang dengan banyak
ruang antarsel untuk pertukaran gas,sedikit mengandung klorofil.
II.1.4.3 Berkas Pengangkut

Terdapat tulang daun yang bercabang-cabang. Berfungsi


mengangkut air dan unsur hara serta hasil fotosintesi,juga berfungsi
sebagai penguat daun (Tim Guru Eduka, 2014).

Gambar 3. anatomi daun


II.2 Uraian Bahan

II.2.1 Aquadest (FI Edisi lll hal 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus struktur :

Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai


rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pelarut
II.2.2 Kloralhidrat (FI Edisi III hal 142)

Gambar 4. kloralhidrat
Nama Resmi : CHLORALHYDRAS
Nama Lain : C2H3Cl3O2 / 165,40
RM/BM : Cl2 – CH(OH)2
Pemerian : Hablur transparan, tidak meleleh basah, tidak
berwarna,bau tajam dan khas, rasa agak pahit
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
Kegunaan : Mempermudah pengamatan
Penyimpanan : Dalam wadah kaca tertutup rapat
II.3 Klasifikasi Sampel

II.3.I Daun Salam (Syzygium polyanthum)

Gambar 5. daun salam


Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Pinophyta

Kelas : Coniferopsida

Bangsa : Myricales
Suku : Myricaceae

Marga : Eugenia

Jenis : Eugeniap olyantha (Widiyono, dkk, 2020) .

II.3.2 Daun Sirsak ( Annona muricata )

Gambar 6. daun sirsak


Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Anonna
Spesies : Annona muricata (Reni Dwi Riastuti, 2021).
II.3.3 Daun Sirih ( Piper betle L )

Gambar 7. daun sirih


Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliopyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper
Spesies : Piper betle L (A iftirosi, 2020)

II.3.4 Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L)

Gambar 8. daun jambu biji


Regnum : Plantea
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium (Tonny Cortis Malgoda .2022)
BAB III
METODE KERJA
III.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum ini bertempat di Laboratorium Biologi
Universitas Almarisah Madani pada tanggal 20 oktober 2023.
III.2 Alat dan Bahan

III.2.1 Alat-alat
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol
semprot, gelas obyek, gelas penutup, lap halus, lap kasar, mikroskop,
pinset, silet, dan tissue.
III.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquadest, daun
salam (Syzygium polyanthum), dan kloralhidrat.
III.3 Cara Kerja

III.3.1 Cara Kerja Pengamatan Daun Salam


1). Meletakkan sayatan daun salam pada gelas obyek.
2). Menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup.
3). Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran 4x,10x,40x.
4). Mengamati sampel dibawah mikroskop
5). Mengamati lewat lensa okuler.
6). Mencatat hasil pengamatan.
7). Melakukan dokumentasi pengamatan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pengamatan morfologi daun


Daun Salam (Syzygium Polyanthum)

5
4

Keterangan :
1. Ujung Daun
2. Tepi Daun
3. Helaian Daun
4. Tulang Daun
5. Pangkal Daun
IV.2 Hasil Pengamatan Anatomi Daun Salam

IV.2.1 Tabel Pengamatan Daun Salam (Aquades)

Bahan uji Gambar mikroskop Keterangan

1.Epidermis atas
2.Epidermis
bawah

Pembesaran 4x10

Daun Salam 1.Epidermis atas


2.Epidermis bawah
(Aquades) 3.Stomata

Melintang 3

1 2

Pembesaran 10x10
1.Epidermis atas
2.Epidermis
bawah
3.Sel pendukung
1
2

3
Pembesaran 40x10
Bahan Uji Gambar Mikroskop Keterangan

1.Stomata

Pembesaran 4x10

Daun Salam 1.Stomata


2.Gelembung
(Aquades)
udara
Membujur 1
2

Pembesaran 10x10

1.Stomata
2.Sel tetangga
3.Rongga
1
udara
2

3
Pembesaran 40x10
Bahan Uji Gambar Mikroskop Keterangan

Pembesaran 4x10 1.Stomata


2.Jaringan
xylem

1
2

Daun Salam 1.Stomata


2.Epidermis
Pem besa
(Kloralhidrat)
1 ran
Melintang
2

10x10

1.Sel Tetangga
2.Stomata
1

Pembesaran 40x10
Bahan Uji Gambar Mikroskop Keterangan

1.Stomata
2.Sel tetangga
3.Rongga Udara
3
2

Pembesaran 4x10

Daun Salam 1.Stomata


2.Rongga Udara
(Kloralhidrat)
3.Sel Tetangga
Membujur 1
3

2
Pembesaran 10x10

1.Sel Tetangga
2.Stomata

Pembesaran 40x10
IV.2.2 Pembahasan
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah daun. Daun hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain
pada tubuh tumbuhan. Makna daun adalah sebagai salah satu organ yang
merupakan bagian tumbuhan yang penting. Daun merupakan organ
tempat utama proses fotosintesis karena pada daun dewasa mengandung
ratusan kloroplas yang berperan pada proses fotosintesis (Rico andrian
dkk, 2022).
Pada percobaan yang telah kami lakukan menggunakan Daun
Salam,dengan cara meletakkan sampel pada preparat kemudian di amati
pada mikroskop dengan pembesaran yang telah ditentukan yaitu 4x,10x
dan,40x.medium yang kami gunakan yaitu Aquadest dan Kloralhidrat,
Hasil dari pengamatan kami ini dimana kami melihat adanya berbagai
tipe stomata,epidermis atas,epidermis bawah,parenkim,sel tetangga
maupun jaringan pembuluh.
Adapun cara kerja dari percobaan ini yaitu: Siapkan mikroskop dan
buatlah preparat dari irisan tipis sampel daun yang telah di tentukan
secara melintang dan membujur selanjutnya, letakkan irisan/sayatan daun
di atas gelas obyek dan tetesi dengan air atau kloral hidrat lalu tutup
dengan gelas penutup,amati bagian-bagiannya, dokumentasikan hasil
pengamatan dan beri keterangan.
Pada hasil praktikum yang ini,jika dibandingkan dengan literatur hasil
pengamatan kami sudah sesuai, dimana pembuatan preparat anatomi
daun salam (ketebalan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan mesofil,
dan pengamatan stomata daun salam). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa daun salam pada ketinggian yang berbeda memiliki
perbedaan baik secara morfologi dan antomi tetapi tidak terlalu
signifikan.Daun salam pada ketinggian memiliki warna yang sama yaitu
hijau tua.Perbedaan ketebalan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan
mesofil dan pengamatan stomata daun salam menunjukkan perbedaan
yang signifikan (U Indriyanawati, 2021).

Pada sayatan melintang daun salam, pada pembesaran 4x dan 10x


menggunakan medium kloralhidrat terlihat adanya dinding sel dan
epidermis, pada pembesaran 40x sudah terlihat stomata yang memiliki
tipe parasitik dimana setiap sel penjaga begabung dengan satu atau lebih
sel tetangga, sumbu membujur sejajar dengan sumbu sel penjaga dan
aperture. Hasil yang didapatkan sama dengan pengamatan dengan
menggunakan medium aquadest tetapi pada medium kloralhidrat lebih
terlihat jelas anatomi daun.
Sayatan membujur daun salam, pada perbesaran 4x dan 10x
menggunakan medium kloralhidrat terlihat adanya dinding sel dan
epidermis sama seperti sayatan melintang pada daun salam. Pada
perbesaran 40x terlihat tipe stomata parasitik jelas dan banyak seperti
pada sayatan melintang.
Pada hasil pengamatan yang kami dapat yakni stomata yang ada
pada daun salam adalah tipe parasitik dan menurut literatur sudah sesuai
dimana stomata pada daun salam adalah parasitik (Widyaastuti, 2019).
Fungsi medium aquadest yaitu agar larut atau sampel yang dibuat
tidak terakumentasi dengan matriks lain yang dapat bereaksi dengan
larutan hingga menyebabkan konsentrasinya tidak baik (Petrucci.2020).
Dan fungsi medium Kloralhidrat yaitu dapat melarutkan isi sel dan zat
antar sel sehinhgga frakmen pada sampel tanaman dapat lebih mudah
diamati (Febrina Amelia Saputri, 2022).
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Daun merupakan organ tanamam yang berfungsi untuk
fotosintesis.Secara umum anatomi tumbuhan terbagi menjadi 3 jaringan
yaitu: Epidermis, Mesofil dan Jaringan pembuluh.
Sebagaimana dari hasil pengamatan kami dengan menggunakan
medium aquadest dan kloralhidrat pada pembesaran 4x, dengan irisan
melintang dan membujur kita sudah dapat melihat adanya epidermis atas,
epidermis bawah maupun stomata namun masih kurang jelas, dan pada
pembesaran 10x dengan medium dan irisan yang sama sudah mulai
terlihat agak jelas bagian anatomi yang terdapat di dalam daun yang di
amati, diantaranya stomata, sel tetangga, epidermis maupun jaringan
xylem, kemudian pada pembesaran 40x sudah terlihat jelas bagaimana
bentuk dari anatomi daun, epidermis yang terlihat jelas, sel tetangga
maupun stomata pada daun. Jadi dari percobaan ini kita dapat
mengetahui bagaimana anatomi daun saat di amati menggunakan
mikroskop.
V.2 Saran

V.2.1 Saran untuk Dosen


Diharapkan agar selalu mendampingi saat praktikum berlangsung.
V.2.2 Saran untuk Asisten
Diharapkan untuk kakak asisten agar selalu mengarahkan
kelompok praktikannya.
V.2.3 Saran untuk Laboratorium
Diharapkan untuk laboratorium agar selalu menjaga kesehatan
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Andrian rico, dkk. 2022. Pengukuran Luas Daun Tanaman Menggunakan


Pengolahan Citra Digital Berbasis Android. Aplikasi
Haryani Tri Saputra. 2018. Organ Nutrivitum (Daun,Batang dan Akar).
Iftirosi A. 2020. Tinjauan Pustaka Daun Sirih Hijau.Semarang.
Indriyanawati U. 2021. Morfologi,Anatomi dan Kandungan Flavonoid Daun
Salam ( Syzygium polyanthum (wight) Walp).Sebelas Maret
University.
Kamaluddin K. 2020. Karakteristik Stomata-stomata pada Berbagai Jenis
Daun Pohon Disekitar.Universitas Timor.
Malgoda Tonny cortis. 2022. Gel Ekstrak Daun JambuBiji dan Daun
Seruduk.
Riastuti Reni Dwi,Febriyanti Yuli. 2021. Morfologi Tumbuhan
BerbasisLingkungan. Malang
Tim Guru Eduka. 2014. Mega Bank Sosial Biologi danKimia SMA Kelas
1,2,3. Jakarta.
Wirasa. 2020. Pendamping Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam Buku
Untuk SMP/MTs.
Widiyono,Aryani Atik, Herawati Vitri Dyah.2020. Buku Kesehatan Air
Rebusan Daun Salam Untuk menurunkan Kolestrol.Kediri.
Yuniati PD.2019.Tinjauan Pustaka Mangga. Surabaya.

.
LAMPIRAN
No. Gambar Keterangan
1.

Disiapakan alat dan bahan

2.

Sampel daun salam

3.

Sampel daun salam disayat


tipis menggunakan silet
4.

Medium Kloralhidrat

No. Gambar Keterangan


5.

Preparat yang berisi


sampel
di teteskan medium
Aquadest

6.

Preparat berisi sampel di


teteskan kloralhidrat

7.

Menutup obyek yang akan


di amati dengan gelas
penutup\ degelas
8.
Mengamati obyek
menggunakan
Alat mikroskop dengan
pembesaran 4x,10x dan
40x

9.

Preparat yang berisi sampel


di teteskan medium
Aquadest

10.

Preparat berisi sampel di


teteskan kloralhidrat
11.

Menutup obyek yang akan


di amati dengan gelas
penutup\ degelas

Skema Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Disiapkan preparat yang berisi


sampel

Diteteskan medium ( Aquadest &


Kloralhidrat)

Diamati pada mikroskop pada


perbesaran 4x,10x, dan 40x
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai