Dosen Pembimbing :
Putri Agustina, M.farm
Disusun Oleh :
Adelia Putri Pratiwi (23416248201144)
Nazwa Aprilia Wijaya (23416248201150)
Lena Rokana Mende Bancin (23416348201018)
Lusi Maratullatifah (23416348201151)
Reffa Witni Aoulia (23416248201156)
Nazreva Arovia (23416248201142)
Muhamad Hibban Dzakir (23416248201022)
Ilham Hilmanda Putra (23416248201005)
KELAS FM23A
1. Latar Belakang
Daun adalah salah satu bagian tumbuhan yang tumbuh pada ranting atau
batang dan biasanya tumbuh berhelai-helai hingga lebat. Daun itu sendiri
biasanya mempunyai warna hijau.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang
umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi
sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang
berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan.
Secara morfologi dan anatomi daun merupakan organ tumbuhan yang
paling beragam. Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk
fotosintesis, penguapan (transpirasi), dan transportasi. Daun tersusun atas
beberapa macam jaringan seperti epidermis, parenkim dan ikatan
pembuluh (xilem dan floem).
2. Rumusan masalah
B. Fungsi Daun
Daun mempunyai fungsi:
1. Tempat Pembuatan Makanan (Fotosintesis)
Dan berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun
terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan makanan).
Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses
hidupnya dan jika lebih disimpan. Tempat terjadinya fotosintesis
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi
pada jaringan spons.
2. Sebagai organ pernapasan (Respirasi).
Di permukaan daun terdapat muka daun (stomata). Melali
stomata inilah, pertukaran gas terjadi. Daun mengambil
karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses
inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di
bawah pohon pada siang hari.
1. Daun Tunggal
Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di
setiap tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat
duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara daun dan
batang disebut ketiak daun. Daun tunggal dapat mempunyai
bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu
dengan yang lain. Daun yang mempunyai bagian pelepah atau upih
daun (Vagina), tangkai daun (petiolus) dan hebian daun
(lamina) disebut daun lengkap. contohnya: pohon pisang, pohon
pinang dan bambu. Sedangkan daun yang tidak lengkap adalah
daun yang hanya mempunyai Sebagian dari daun lengkap.
2. Daun Majemuk
Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa behi
daun di setiap tangkainya yaitu jika pada tumbuhan tersebut,
tangkainya terlihat bercabang cabang dan baru pada cabang tangkai
ini terdapat helaian daunnya. Suatu daun majemuk dapat
dipandang berasal dari suatu daun tunggal yang torchnyu
sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara torch-torch
itu terpisah satu sama lain, dan masing-masing merupakan suatu
belian kecil yang tersendiri.
b. Permukaan Daun
Pada unsanya wama dam pada sisi atas dan bawah jelis
berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau
mengkilat, jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-
kadang pada permukaan daun terdapat alt-alat tambahan yang
berupa sisik-sisik, nimbu-rambut, dan duri. Melihat keadaan
permaikaan daun iu orang lala membedakan permukaan daun yang
licin, gundul, kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbula,
berbuka hakas dan rapat, berbulu kasar, serta bersisik.
F. Perkembangan Daun
Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada
meristem apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul
meristem apeks pucuk. Ketika primordial daun baru terbentuk, primondal
daun sebelumnya (yang lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai
akibat aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri. Interval waktu antara
pembentukan primordial daun sebelumnya dengan primordial daun
berikutnya pada meristem apeks disebut plastokron. Primordial daus pada
nabuhan dikotil biasanya terbentuk pada (Colophyllum inophyllum L.).
G. Modifikasi Daun
Pada umumnya daun tumbuhan dikoti maupun monokotil memiliki
bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Pada beberapa tumbuhan,
keragaman tersebut semakin bertambah dengan adanya perkembangan ke
arah tertentu yang menyebabkan daun tampak berubah, baik bentuk
maupun ukurannya. Daun-daun yang demikian itu dikatakan telah
mengalami modifikasi Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat adanya
reduksi atau penambahan jaringan- jaringan tertentu selama
perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara
keseluruhan (daun secara utuh) atau hanya bagian-bagian tertentu dari
daun. Bagian daun tambahan, seperti stipula juga dapat termodifikasi
menjadi bentuk lain. Di bawah ini merupakan beberapa contoh daun yang
termodifikasi: Kartong Semar (Nephentes)
a.kantong Semar
Kantong semar memiliki daun yang ujungnya termodifikasi
menjadi kantung perangkap. Kantung tanaman yang berumah dua
ini memiliki dua bagian, yaitu area icin di bagian atas dan area
digesti di bagian bawah. Bibir (peristom) dan bagian bawah tutup
kantung mengandung kelenjar nektar untuk menarik mangsa
b. Vemus flytraps
Tanaman yang endemik di daerah Carolina Utara dan
Selatan ini memiliki daun yang termodifikasi menjadi penjebak
serupa jepit dengan beberapa rambut sensor gerak di dalamnya.
Modifikasi daun dengan dua kobus yang menutup bersamaan
dengan cukup cepat untuk menangkap serangga. Mangsa yang
memasuki perangkap menyentuh rambut sensoris, yang
membangkitkan impuls listrik yang memicu penutupan perangkap
tersebut. Pergerakan perangkap itu sesungguhnya adalah respons
pertambahan yang sangat cepat di mana sel-sel di bagian luar
setiap lobus mengakumulasi air dan membesar. Keadaan ini akan
mengubah bentuk lobus tersebut, yang menyatukan pinggiran lobus
secara bersama. Kelenjar dalam perangkap itu kemudian
mensekresikan enzim pencernaan, dan zat-zat makanan kemudian
diserap oleh daun yang dimodifukasi
c. Sundew – Drosera
Genus ini memiliki lebih dari 100 spesies dengan ukuran
(mulai dari beberapa mm hingga 1 meter) dan bentuk daun yang
beragam (mulai dari memanjang sampai membulat). Pada daun
terdapat kelenjar berbentuk bulat dengan tangkai panjang yang
disebut tentakel. Jika ada serangga yang tertangkap tentakel di
sekitar mangsa akan bergerak mendekat. Beberapa spesies bahkan
menggulung atau menekuk daunnya untuk memperbesar area
kontak dengan mangsa. Drosera mampu menghasilkan enzim
pencerna. Pada ujung rambutnya dilapisi cairan yang sangat kental
mirip embun dengan aroma yang khas untuk menarik perhatian
serangga. Serangga yang tertarik dengan aroma sundew berusaha
mendekat dan hinggap pada tumbuhan sundew. Apabila terkena
rambut-rambut halus sundew, serangga tersebut langsung
menempel.
d. Kaktus
H. Ujung daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka
rupa. Bentuk-bentuk ujung daun yang sering kita jumpai ialah :
a. Runcing (acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiriibu
tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan
pertemuannnya pada puncak daun membentuk suatu sudut
lancip (lebih kecil dari 90°). Ujung daun yang runcing lazim
kita dapat pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset,
segitiga, delta, belah ketupat,dll. Sebagai contoh ujung daun
oleander (Nerium oleander L.).
b. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing
tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi
dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang
runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona muricata L.),
c. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh
dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan,
hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90°),
sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau
bangun sudip. Misalnya ujung daun sawo kecik
(manilkara kauki Dub.)
d. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpultetapi
tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun
merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daun yang
bulat atau jorongatau pada daun bangun ginjalmisalnya ujung
daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)ujung daun teratai
besar (nelumbium nelumbo Druce)
e. Rompang (truncatus),ujung daun tampak sebagai garis yang
ratamisalnya ujung anak daun semanggi (marsilea crenata
presl)daun jambu monyet (Anacardium Occidentale L),
Gambar 34ujung daun jambu monyet (Anacardium
Occidentale L)
f. Terbelah (retusus)ujung daun justru memperlihatkan suatu
lekukan, kadang-kadang amat jelasmisalnya ujung daun
sidaguri (Sida retusa L), kadang-kadang terbelahnya ujung
hanya akan kelihatan jelas jika diadakan pemeriksaan yang
telitiSeperti misalnya ujung daun bayam
(Amaranthus hybridus L.)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat, in harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun
mempunyai fungsi Tempat pembuatan makanan (Fotosintesis), sebagai
organ pernapasan (Respirasi), tempat terjadinya transpirasi, tempat
terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan vegetatif. Adapun daun
berdasarkan jumlah anak daun dalam satu tangkai yaitu daun tunggal
dan daun majemuk. Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya,
dan majemuk dapat di bedakan menjadi daun majemuk menyirip
(pinnatus). daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus), daun
majemuk bangun kaki (pedatus), daun majemak campuran
(digitato pinnatus).
B. Saran
Makalah ini masih banyak memiliki berbagai jenis kekurangan oleh
karna itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA