Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI DAUN GINSENG JAWA


(Talinum paniculatum Gaertn)

Dosen Pengampu :
Halimatussa Diyah, S.Farm, M.Kes, Apt
Disusun Oleh :
Nama : Nathania Lovia Aurellia Br. Ginting
Nim : PO71390210098
Kelas : II B

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daun adalah satu organ bagian dari tubuh tumbuhan. Secara umum, tumbuhan harus
mempunyai daun, batang, dan akar. Daun adalah tempat pengambilan zat-zat makanan
terutama yang berupa zat gas (CO2), selain itu sebagai pengelola zat-zat makanan,
penguapan air dan pernafasan bagi tumbuhan itu sendiri. Di lihat dari segi fungsi, daun
sangat penting bagi suatu tumbuhan karena jika tidak ada daun maka tumbuhan tersebut
akan mati atau tidak akan tumbuh karena pada daun inilah terjadi proses fotosintesis dan
lain sebagainya.
Daun merupakan organ yang amat beragam baik dari segi morfologi maupun anatomi.
Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tetap aktif selama waktu yang cukup lama,
sedangkan pada paku lain seperti Ophioglossum dan Spermatiphyta, aktivitas meristem
apeks segera terhenti, sementara bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan
interkalar dan marginal.
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal juga istilah daun
hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keeping biji),profil dan lain-lain. Daun hijau berfungsi
khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih mendatar sehingga mudah
memperoleh sinar matahari dan gas CO2. Katafil adalah sisik tunas pada batang dibawah
tanah berfungsi sebagai pelindung atau penyimpanan cadangan makanan. Daun pertama
pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai prophyll, pada
dikotil ada dua helai Hipsofil
Bila ditinjau dari jumlah helai daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Bila setiap satu tangkai daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun
tersebut dinamakan daun tunggal. Bila dalam satu daun didukung lebih dari datu helai daun
makan daun tersebut dinamakan daun majemuk.
Dengan adanya praktikum ini tentu banyak yang dapat kita ketahui mengenai daun,
diantaranya adalah mengetahui pengertian daun, fungsi-fungsi daun untuk tumbuhan dalam
proses forosintesis, macam-macam daun, bagian-bagian daun baik dari tangkai (petiolus),
helaian (lamina) dan pelepah (vagina). Pada jenis-jenis daun yang diamati juga dapat
diketahui mana daun lengkap dan mana daun yang tidak lengkap, pertulangan dari jenis-
jenis daun tersebut dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, praktikum ini dilaksanakan agar
praktikan dapat mengetahui tentang daun (folium) yang menjadi bahan praktikum.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan praktikum yang telah dilakukan, yakni :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian daun.
2. Mahasiswa dapat mengenal dan membedakan bagian-bagian daun dengan bagian
tumbuhannya.
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan morfologi daun.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tata letak daun.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah pentingnya dengan akar.
Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa
helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. Daun memiliki fungsi antara lain
sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas.
Daun juga berfungsi mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi
sebagai alat transfortasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh
tumbuhan. Dan, yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air)
dan respirasi (pernapasan dan penukaran gas).
Ginseng jawa merupakan tumbuhan sukulen, yaitu tumbuhan yang memiliki habitat kering
dan tidak dapat tumbuh besar. Ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn) berasal dari
kawasan tengah dan selatan benua Amerika serta daerah Afrika bagian selatan, kemudian
menyebar ke daerah tropis lainnya. Sebutan lain untuk tanaman ini antara lain Flame flower,
Jewels of Opar, tu ren shen dan di Jawa dikenal dengan nama som jawa atau ginseng jawa.
Tanaman ginseng jawa biasanya dikenal sebagai tanaman hias, tanaman obat atau tanaman
liar.

B. Morfologi Daun
Morfologi daun adalah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pada sehelai daun, baik itu
berupa daun tunggal ataupun majemuk. Pada dasarnya, sehelai daun terdiri dari dasar daun,
tangkai daun, dan helaian daun. Ada pula yang menganggap terdiri dari pelepah daun atau
upih, tangkai daun, dan helaian daun.
Ginseng jawa adalah tanaman herba tahunan yang memiliki batang bulat sukulen dan
berdiri tegak mencapai tinggi 40-60cm, daun tersebar bersilang berhadapan dengan bentuk
bulat telur terbalik, memiliki permukaan daun lembut dan licin, agak berdaging, bagian atas
berwarna hijau terang, licin dan gundul, sedangkan permukaan bagian bawah hijau muda,
pangkal daun runcing, tepi rata, daun tunggal,ujung membulat dan tumpul, pertulangan daun
menyirip, dan berwarna hijau pucat. Bunga yang dihasilkan adalah bunga majemuk berbentuk
malai terminal, tangkai bunga pendek dan langsing. Ginseng jawa memiliki akar tunggang,
berwarna cokelat. Akar dan daun ginseng jawa mengandung saponin dan flavonoid, serta
tannin.

C. Bagian-bagian Daun
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
→ Daun yang berupih umumnya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam
tumbuhan yang berbiji tunggal saja, suku rumput, pisang, salah satunya daun ginseng
jawa juga memiliki pelepah daun.
2. Tangkai daun (petiolus)
→ Merupakan bagian daun yang mendukung helaiannnya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedekimian rupa, hingga dapat
memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai
daun amat berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, bahkan pasa satu tumbuhan
ukuran dan bentuknya dapat berbeda.
3. Helai daun (lamina)
→ Lembaran di mana proses-proses fotosintesis terutama berlangsung. Helaian daun ini
berbagai-bagai bentuknya: pada bangun dasarnya, pangkal dan ujungnya, tepiannya,
pertulangannya, tekstur permukaannya, serta pada bagian yang lain-lain.

D. Klasfikasi Daun
Menurut Izzatul Muhallilin (2012), tanaman ginseng jawa memiliki klasifikasi sebagai
berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Class : Magnoliopsida (tumbuhan berbiji belah)
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulacaceae
Genus : Talinum
Spesies : Talinum paniculatum Geartn.

E. Struktur Daun
1. Daun Tunggal (folium simplex)
Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya
terdiri dari satu helai tanpa adanya persendian di bagian
dasar helaian tersebut, sedangkan daun majemuk adalah
daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-
bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut
anak daun (leaflet). Contohnya sebagai berikut :
2. Ujung daun membulat (rotundatus) dan tumpul (obtusus)
Untuk menentukan ujung daun tersebut berbentuk tumpul, dapat dilihat dari jarak tepi
daun yang jauh dari ibu tulang daun.
3. Memiliki permukaan daun lembut, licin,gundul.
4. Pangkal daun runcing.
5. Tepi daun rata.
6. Pertulangan daun menyirip.
7. Menghasilkan bunga majemuk berbentuk malai terminal.
8. Daging daun tipis lunak, biasanya helaian daun seperti ini banyak mengandung air.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum bagian-bagian daun ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2022 pukul
13.00 WIB di Laboratorium Farmakologi Jurusan D3 Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi.
B. Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat Praktikum
a) Pena warna
b) Spidol hitam
c) Pensil warna
d) Kertas HVS A4
e) Kertas double folio
f) Penggaris
g) Penghapus
b. Bahan Praktikum
a) Sampel (daun ginseng jawa)
C. Cara Kerja
1. Amati daun sampel secara kasat mata
2. Siapkan alat dan bahan
3. Gambar sampel diatas kertas HVS
4. Setelah sketsa selesai, warnai gambar tersebut
5. Tandai struktur daun
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No. Gambar Hasil Praktikum Keterangan

1. - Batang/tangkai
- Pelepah daun
- Ujung daun
- Helai daun
- Pangkal daun
- Bunga

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun ginseng jawa (Talinum paniculatum
Gaertn) dapat digolongkan sebagai daun tunggal (folium simplex) karena daun ginseng jawa
hanya memiliki satu helaian disetiap tangkainya dan daun ginseng jawa ini termasuk
golongan daun lengkap karena terdiri dari pelepah (vagina), batang (petiole), dan helai daun
(lamina).
Daun ginseng jawa ini memiliki batang bulat sukulen dan berdiri tegak mencapai tinggi
40-60cm, tidak berbau, daun tersebar bersilang berhadapan dengan bentuk bulat telur
terbalik, memiliki permukaan daun lembut dan licin, agak berdaging tipis lunak, bagian atas
berwarna hijau terang, licin dan gundul, sedangkan permukaan bagian bawah hijau muda,
pangkal daun runcing, tepi rata, berdaun tunggal,ujung membulat dan tumpul, pertulangan
daun menyirip, dan berwarna hijau pucat. Bunga yang dihasilkan adalah bunga majemuk
berbentuk malai terminal, tangkai bunga pendek dan langsing. Ginseng jawa memiliki akar
tunggang, berwarna cokelat.
Daun ginseng jawa mengandung karbohidrat, protien, lipid, asam amino, asam askorbat,
kalium, kalsium, magnesium, pektin, besi, natrium, beta karoten dan vitamin. Vitamin yang
terkandung dalam Daun Ginseng Jawa yaitu Thiamin, riboflavin, niacin, vitamin c, dan
tocopherol. Dalam penelitian Ogbonnaya & Chinedum juga dijelaskan bahwa kandungan
vitamin akan berkurang 13,19% dalam Daun Ginseng Jawa apabila dimasak dibandingkan
dengan mentahnya. Selain kandungan nutrisi, daun ginseng jawa juga mengandung
antioksidan (Andarwulan et. Al., 2010). Ame dan Eze (2010) melakukan penelitian untuk
melihat kandungan antioksidan dalam daun ginseng jawa ini secara fitokimia. Kandungan
flavonoid, tanin, dan saponin ditemukan pada ekstrak daun. Perhitungan secara quantiatif
pada ekstrak daun ginseng jawa diperoleh kandungan flavonoid yang tinggi, yaitu 69,8 mg
/100mg , saponin 1,48±0,20 mg/100mg , dan tanin 1,44±0,05 mg/100 mg

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bagian bagian atau morfologi daun dapat
disimpulkan bahwa :
֎ Daun memiliki tiga struktur pokok : pelepah,tangkai dan helai.
֎ Daun ada yang berdaun lengkap dan tidak, daun lengkap adalah daun yang memiliki
pelepah,tangkai,daun sedangkan yang tidak lengkap hanya memiliki satu atau dua dari
tiga bagian daun tersebut dan daun ginseng jawa merupakan daun lengkap.
֎ Daun ginseng jawa memiliki tangkai yang halus tanpa duri atau bulu halus.
֎ Daun ginseng jawa juga memiliki jenis daun yang licin.
֎ Daun ginseng jawa memiliki pangkal daun runcing, tepi daun rata, dan pertulangan daun
yang menyirip.
֎ Daun ginseng jawa juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan contohnya menjaga
kesehatan kulit,mengobati hepatitis,mengatasi diabetes,menjaga keseimbangan hormone,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktikum I Daun (Folium) (slideshare.net)

jiptummpp-gdl-hendrianno-48807-3-bab2.pdf

MORFOLOGI DAUN TUNGGAL DAN DAUN MAJEMUK ~ Olahraga Bola Besar dan Kecil
(newsulistiyanto.blogspot.com)

http://repository.radenfatah.ac.id/16531/2/BAB%202.pdf

https://eprints.umm.ac.id/41245/3/jiptummpp-gdl-firdausnur-47039-3-bab2.pdf

https://eprints.umm.ac.id/41078/3/jiptummpp-gdl-trinurdian-47136-3-babii.pdf

https://www.doyansayur.com/2021/02/mengenal-tumbuhan-herbal-ginseng-jawa.html

https://www.kimgundih.com/2015/11/daun-gingseng-jawa.html

https://eprints.umbjm.ac.id/474/4/BAB%202.pdf

http://repository.unair.ac.id/25655/14/14.%20bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai