Anda di halaman 1dari 19

Makalah Anatomi Tumbuhan

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN DAUN

OLEH :

KELOMPOK 5 :

 DEWI ARNISANTI (17010108009)

 MUH IBNU HIDAYAT (17010108037)

 IJMATUL MAIDA (17010108026)

 MUH SAFAR (17010108032)

 RIA RISWANA (17010108039)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan Puja dan Puji Syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang struktur
dan fungsi organ daun. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua teman kelompok yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang jaringan meristem ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kendari, Januari 2019

Kelompok 5
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Daun
B. Fungsi Daun
C. Struktur Jaringan Luar Daun
D. Struktur Jaringan Dalam Daun
E. Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
F. Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rantai makanan, tumbuhan merupakan satu – satunya produsen.
Mengapa? Karena hanya tumbuhan yang dapat membuat makanannya sendiri, serta
makanan untuk makhluk lain. Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai fungsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tersebut.
Disanalah tumbuhan memasak makanannya atau biasa disebut proses fotosintesis.
Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau, bentuk dari daun sebagian
besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses
fotosintesis. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang berperan penting
untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di pahami
secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada
tumbuhan. Sehingga secara tidak langsung manusia juga dapat mengetahui betapa penting
dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam menciptakan keseimbangan alam.
Tanpa kita sadari, kita telah melakukan banyak hal yang dapat merusak alam
ini. Seringkali kita menebang pohon sembarangan, merusak tanaman, merusak daun dsb.
Maka kita perlu mempelajari serta mengajarkan tentang daun serta fungsinya sejak dini
agar kita mengetahui dan berhenti melakukan hal – hal yang dapat mengganggu
keseimbangan alam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Struktur Jaringan Luar Organ Daun
2. Apa Fungsi Daun.
3. Bagaimana Struktur Jaringan Dalam Organ daun
4. Bagaimana Perbedaan Struktur Jaringan Penyusun Pada Daun Dikotil dan Monokotil

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk Mengetahui Struktur Luar Organ Daun.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Daun.
3. Untuk Mengetahui Struktur Jaringan Dalam Organ Daun.
4. Untuk Mengetahui Perbedaan Struktur Jaringan Penyusun Antara Daun Dikotil dan
Daun Monokotil
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Daun
Daun merupakan bagian dari tumbuh – tumbuhan yang mempunyai fungsi dan
peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh – tumbuhan itu sendiri.
Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau, bentuk dari daun sebagian besar
adalah melebar, ada juga melengkung, melebar, memanjang dan lain sebaginya, yang
memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga
mempunyai bagian – bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan
pad tumbuhan. Daun mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen ini yang menyebabkan
daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan gula
melalui fotosintesis. Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk
transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Sebenarnya daun juga memiliki
pigmen lain, misalnya pigmen berwarna jingga, kuning, merah, biru dan ungu. Morfologi
daun sangat bervariasi, hasil adaptasi yang sering terjadi terhadap faktor pembatas
lingkungan hidup tumbuhan yaitu dipengaruhi oleh suhu, unsur hara dalam tanah,
kelembapan dan keadaan tanah.
Daun melekat pada batang oleh bagian yang sempit yang disebut tangkai daun.
Bagian daun yang lebar disebut helaian daun. Helaian daun biasanya tipis dan rata, dan
memiliki sistem pertulangan yang menyebabkan daun lentur dan kuat. Di daun juga
terdapat alat pernafasan pada tumbuhan yang disebut stomata. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat. Daun pada tumbuhan xerofit juga dapat mengalami peralihan
fungsi menjadi organ penyimpan air. Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya
berubah menjadi kuning (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur), daun yang
berwarna kuning disebabkan oleh suhu yang tinggi atau panas dan tanah yang kering.
Daun mempunyai bagian seperti pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus),
helaian daun (lamina), ujung daun, tepi daun, tulang rusuk daun, tulang daun, tangkai
daun, penumpu dan tunas.
Gambar 1. Morfologi Daun

B. Fungsi Daun
Fungsi umum pada daun diantaranya yaitu :
 Sebagai alat respirasi (pernapasan) pada tumbuhan.
 Sebagai proses pembuatan makanan melalui proses fotosintesis
 Menyerap CO2 dari udara
 Tempat terjadinya transpirasi tumbuhan
 Tempat terjadinya gutasi.
 Daun sebagai alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun).

C. Struktur Luar Pada Daun


a. Secara Morfologi
Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh
kandungan kloroplas di dalam sel – sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.
Secara morfologi, pada umumnya daun memiliki bagian – bagian antara lain helaian
daun (lamina), tangkai daun (petiolus), pelepah daun (folius).

Gambar 2. Struktur Morfologi Daun


 Helaian daun (lamina)
Ada beberapa macam daun yang tidak lengkap yaitu :
 Terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut dengan daun bertangkai
 Terdiri dari pelepah dan helaian daun disebut daun duduk berupih
 Terdiri dari helaian daun saja disebut daun duduk
 Terdiri dari tangkau daun saja disebut helaian daun semu atau palsu
 Tangkai daun terdapat di bagian yang menempel dengan batang yang disebut
pangkal tangkai daun. Pada daun tumbuhan monokotil, pangkal daun berbentuk
pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga
pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas. Daun
yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian
daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun
atau lebih disebut daun tidak sempurna. Daun yang hanya memiliki satu helaian
daun disebut daun tunggal, contonya seperti daun mangga, sedangkan daun yang
memiliki lebih dari satu helaian daun pada tangkainya disebut daun majemuk,
contohnya seperti daun belimbing. Daun majemuk ada yang menyirip dan ada pula
yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda. Pada
umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari,
sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau
melengkung.
 Pelepah atau upih daun (folius), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan
lebar serta membungkus batangnya, misalnya pelepah daun pisang dan pelepah
daun talas. Daun yang berupih umumnya hanya terdapat pada tumbuhan yang
tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledonae), contohnya
suku rumput – rumputan (Graminae). Pada lembaran permukaan daun terdapat
tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam yaitu :
 Menyirip, misalnya pada daun mangga
 Menjari, misalnya pada daun pepaya
 Melengkung, misalnya pada daun gadung
 Sejajar, misalnya pada daun jagung
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun
menyirip dan menjari, sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan
tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Berdasarkan susunan daunnya
Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal
adalah daun yang memiliki satu daun pada satu tangkainya, sedangkan daun majemuk
adalah daun yang memiliki beberapa (lebih dari satu) daun pada tangkainya.

c. Bentuk – bentuk ujung daun


1) Runcing, kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke
atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk sudut lancip.
2) Meruncing, ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh
lebih tinggi.
3) Tumpul, tepi daun yang semula masih jauh dari ibu tulang, sehingga terbentuk
sudut yang tumpul.
4) Terbelah, ujung daun memperlihatkan suatu lekukan
5) Membulat, ujung yang tumpul tetapi tidak berbentuk sudut sama sekali.

d. Bentuk – bentuk pangkal daun


1) Bulat telur (ovatus), contohnya pada daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
2) Segitiga (triangularis), segitiga sama kaki, contohnya pada daun kembang bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa)
3) Delta (deltoids), segitiga sama sisi, contohnya pada daun air mata pengantin
(Antigonon leptopus)
4) Belah ketupat (rhomboides), bangun segi empat tetapi sisinya tidak sama panjang,
contohnya pada daun bengkuang (Pachyrrhizus erosus)
5) Jantung (cordatus), seperti bulat telur tetapi pangkalnya berlekuk, contohnya pada
daun waru (Hibiscus tiliaceus)
6) Ginjal (reniformis), contohnya pada daun pegagan (Centela asiatica)
7) Anak panah (sagitatus), contohnya pada daun enceng (Saginataria shitifolia)
8) Tombak (hastatus), contohnya pada daun wewehan (Monocharia hastata)
9) Bertelinga (auriculatus), contohnya pada daun tempuyung (Sonchus arvensis)

e. Urat daun dikotil dan monokotil


Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun.
1) Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung
daun secara sejajar.
2) Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun
tersebut bercabang – cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk
susunan seperti jaringan atau jala.

f. Susunan tulang daun


Susunan tulang daun dibedakan menjadi 4 golongan :
1) Tulang daun menyirip, daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari
pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Misalnya pada daun
mangga
2) Tulang daun menjari, yaitu dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memencar, misalnya pada daun pepaya
3) Tulang daun melengkung, daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar satu
ditengah yang paling besar, sedangkan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun.
4) Tulang daun sejajar, mempunyai satu tulang ditengah yang besar membujur daun,
sedangkan tulang yang lainnya lebih kecil, misalnya pada daun jagung.

g. Modifikasi daun
Pada umumnya daun tumbuhan dikotil maupun monokotil memiliki bentuk
dan ukuran yang sangat beragam. Pada beberapa tumbuhan, keragaman tersebut
semakin bertambah dengan adanya perkembangan kearah tertentu yang menyebabkan
daun tampak berubah, baik bentuk maupun ukurannya. Daun – daun yang demikian
itu dikatakan telah mengalami modifikasi. Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat
adanya reduksi atau penambahan jaringan – jaringan tertentu selama
perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara keseluruhan
(daun secara utuh) atau hanya bagian – bagian tertentu dari daun. Bagian daun
tambahan, seperti stipula juga dapat termodifikasi menjadi bentuk lain.
Daun yang termodifikasi secara keseluruhan (daun secara utuh) dapat berubah
antara lain menjadi duri, sulur, sisik, brakte atau brakteola, dan seludang bunga.

D. Struktur Jaringan Dalam Daun


Stuktur jaringan dalam daun terdiri atas epidermis, mesofil daun (jaringan dasar)
yang terdiri dari jaringan palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga
karang), jaringan pengangkut daun serta jaringan tambahan daun.
1) Epidermis
Umumnya terdiri dari satu lapisan sel, kloroplas sedikit atau tidak ada sama
sekali. Sel terlihat transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus
lapisan sel tersebut. Dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau
kadang dari lignin, kutikula juga berfungsi untuk mengurangi penguapan air yang
terlalu berlebihan. Epidermis atas daun disebut permukaan adaksial dan epidermis
bawah daun disebut dengan permukaan abaksial. Pada epidermis terdapat stomata
(mulut daun) yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara luar dengan rongga
udara pada jaringan bunga karang. Stomata diapit oleh dua sel penutup yang
mengandung kloroplas, berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutup stomata
mengendalikan pertukaran gas. Stomata ada yang terletak dipermukaan atas saja,
misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang
dipermukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat dikedua permukaan daun (atas dan
bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat –
alat tambahan yang terdapat diantara epidermis daun, antara lain trikoma (rambut) dan
sel kipas.

Gambar 3. Struktur Jaringan Epidemis Pada Daun.

2) Mesofil daun (jaringan dasar)


Mesofil terdiri dari sel – sel parenkim yang terdapat disebelah dalam epidermis,
mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas.
Pada kebanyakan daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade
(jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel – sel palisade
bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim
spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung leih sedikit kloroplas, dan
tersusun renggang. fungsi dari mesofil daun yaitu :
 keberadaan kloroplas dalam jaringan mesofil juga membantu dalam melakukan
fotosintesis.
 dalam tanaman xerofit sel – sel ini menyimpan air dan makanan dalam bentuk larut.
 dalam sklereid tanaman Nymphaea yang memberikan dukungan mekanik untuk
jaringan dan sekresi sel mesofil juga ditemukan di sel – sel ini.
 dalam tanaman air sel mesofil memiliki aerenkim yang menyediakan daya apung
untuk daun
a) Jaringan palisade (jaringan tiang)
Sel parenkim palisade memanjang dan penampang melintagnya nampak
berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade
berbedabentuknya. Sel palisade terletak dibawah epidermis unilateral (selapis) atau
multilateral (berlapis banyak). Seringkali terdapat hipodermis diantara epidermis dan
jaringan palisade. Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan, apabila
tersusun lebih dari sau lapisan, panjang sel pada tiap lapisan sama atau semakin
ketengah semakin pendek. Sel chlorenchymnya kompak dan teratur. Tidak
mempunyai ruang antar sel. Sel – sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang
besar sehingga pada jaringan inilah tempat berlangsungnya fotosintesis. Jaringan
palisade biasanya terdapat pada permukaan adaksial daun, contohnya pada Thymelea
hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan adaksial daun.
b) Jaringan bunga karang (jaringan spons)
Jaringan bunga karang atau spons terletak dibawah jaringan palisade.
Parenkim spons terdiri dari beberapa lapisan sel yang diatur secara longgar,
chlorenchyma bulat atau oval dengan ruang antar sel menonjol. Disebut sebagai
jaringan spons karena sel – selnya tersusun tidak rapat sehingga terdapat rongga –
rongga udara tempat berlangsungnya pertukaran gas. Sel – sel ini mengandung
kloroplas sangat sedikit namun dapat menjadi tempat fotosintesis juga.
Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dengan
yang lainnya.
3) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun berupa untaian jaringan khusus yang berfungsi
sebagai penunjang atau sebagai penguat daun dan sebagai saluran atau alat transpor
yang disebut berkas pembuluh. Pada daun, berkas pembuluh dapat dilihat dipermukaan
daun berupa tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan
bunga karang. Berkas pembuluh terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilem dan floem.
Kedua jaringan tersebut bersama – sama membentuk jaringan pembuluh. Xilem atau
biasa juga disebut dengan pembuluh kayu ini memiliki fungsi untuk mengalirkan air
beserta zat haranya menuju ke daun, sedangkan floem atau biasa juga disebut pembuluh
tapis ini memiliki fungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan dari bagian
daun ke bagian tumbuhan yang lain.
4) Kutikula
Kutikula pada daun bertipe dikotil ini umumnya terletak pada permukaan atas dan
bawah daun, sama seperti epidermis. Selain itu, kutikula juga mengalami penebalan
dari zat kutin, sama seperti epidermis. Namun, berbeda dengan epidermis, kutikula ini
lebih bekerja sebagai pelapis permukaan atas dan bawah dari daun. fungsi utama dari
kutikula ini adalah untuk mencegah proses penguapan air yang terjadi pada permukaan
daun.

Gambar 4. Struktur Jaringan Daun


5) Stomata
Stomata pada daun dikotil ini umumnya terletak pada lapisan bawah maupun
lapisan atas dari sebuah daun. Secara umum, fungsi stomata pada daun dikotil yaitu
stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pada daun, mengingat
stomata marupakan elemen penting dalam proses respirasi tumbuhan. stomata ini juga
memiliki sel penjaga. Sel penjaga ini berfungsi untuk mengontrol proses terbuka dan
tertutupnya stomata. Stomata letaknya berderet diantara urat – urat daun yang memiliki
fungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara, karena memang stomata merupakan
salah satu bagian terpenting dari sistem respirasi pada tumbuhan.

Gambar 5. Jaringan Stomata Pada Daun

6) Jaringan tambahan daun (sekretori)


Jaringan tambahan meliputi sel – sel khusus yang umumnya terdapat pada
mesofil daun, misalnya saluran getah, dan kelenjar. fungsi jaringan tambahan daun
(sekretori) yaitu
 Sebagai jaringan yang berfungsi untuk mendukung proses fotosintesis pada daun,
yang mana proses fotosintesis tersebut adalah sebuah proses pengolah klorofil untuk
makanan daun tersebut
 Sebagai pendukung proses pernapasan pernapasan
 Sebagai jaringan yang berfungsi sebagai tempat sel – sel Kristal dan kelenjar pada
daun tersebut

E. Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil


Tabel 1. Struktur Jaringan Daun Dikotil

No. Jaringan Letak Fungsi


Berada pada lapisan Sebagai melindungi
paling luar baik jaringan yang berada di
Jaringan permukaan atas atau bawahnya
1.
Epidermis permukaan bawah daun,
terdapat pengecualian
pada tanaman karet
Berada di bawah lapisan - Sebagai tempat
epidermis dan epidermis berlangsungnya
Jaringan
2. atas di dalam daun fotosintesis
Parenkim
- Sebagai penyokong pada
daun
Berada dibawah epidermis Sebagai jaringan penguat
daun, terdapat di tulang atau penyokong pada
Jaringan daun dan terdapat di urat organ daun sehingga
3.
Kolenkim daun masih mengalami
pertumbuhan dan
perkembangan
Berada di ujung daun Sebagai jaringan pnguat
atau jaringan penyokong
4. Jaringan Penguat pada daun yang tidak lagi
mengalami pertumbuhan
dan perkembangan

Tabel 2. Struktur Jaringan Penyusun Epidermis Daun Dikotil

No Jaringan Letak Fungsi Ciri – ciri


1. Epidermis Menyusun lapisan - Melindungi Terdiri dari
permukaan atas dan lapisan sel satu lapis sel
bawah daun dibagian dalam kecuali
dari kekeringan tanaman Ficus
- Menjaga bentuk (Tanaman
daun agar tetap Karet)

2. Kutikula Melapisi permukaan Zat kutin pada Penebalan dari


atas dan bawah daun kutikula zat kutin
mencegah
penguapan air
melalui
permukaan daun

3. Stomata Melapisi permukaan - Sebagai jalan Mulut daun


atas dan bawah daun masuknya dan pada epidermis
keluarnya dengan dua sel
udara penutup
- Sel penjaga
sebagai
pengatur
membuka dan
menutupnya
stomata

4. Rambut dan Permukaan atas dan Alat pengeluaran Alat tambahan


kelenjar bawah daun pada epidermis

5. Mesofil Diantara lapisan Tempat - Terdiri dari


epidermis atas dan berlangsungnya sel
bawah fotosintesis parenkim,
banyak
ruang antar
sel
- Kebanyakan
berdiferensi
asi menjadi
palisade
(jaringan
tiang) dan
spons
(jaringan
bunga
karang)
- Sel – sel
jaringan
tiang
berbentuk
silinder,
tersusun
rapat, dan
mengandung
klorofil
- Sel – sel
jarigan
bunga
karang
bentuknya
tifak teratur,
bercabang –
cabang dan
berisi
kloroplas,
susunannya
renggang
6. Urat daun Pada helaian daun Transportasi zat Menyirip atau
menjari

F. Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil


Tabel 1. Struktur Jaringan Daun Monokotil

No. Jaringan Letak Fungsi


1. Jaringan Terdapat pada lapisan - Sebagai mencegah
Epidermis paling luar disebut kekeringan pada lapisan
adaksial (Luar) atau sel bagian dalam daun
abaksial (Bawah) - Mencegah penguapan
air melalui permukaan
daun
- Mencegah kerusakan
fisik
- Melindungi dari
perubahan suhu
- Mencegah hilangnya zat
– zat makanan
2. Jaringan Terdapat pada bagian - Sebagai tempat
Parenkim cekungan antara urat berlangsungnya
pada daun fotosintesis
- Sebagai penyokong pada
daun
3. Jaringan Terdapat pada urat daun Sebagai jaringan penguat
Kolenkim atau penyokong pada
organ daun sehingga
masih mengalami
pertumbuhan dan
perkembangan
4. Jaringan Penguat Terdapat di ujung daun Sebagai jaringan pnguat
atau jaringan penyokong
pada daun yang tidak lagi
mengalami pertumbuhan
dan perkembangan

Tabel 2. Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil

No. Jaringan Letak Fungsi Ciri – cirri


1. Epidermis Lapisan permukaan - Melindungi Terdiri dari
dan kutikula atas dan bawah daun lapisan sel satu sel dengan
dibagian dalam penebalan dari
dari kekeringan zat kutin
- Mencegah
penguapan air
melalui
permukaan
daun
2. Stomata Berderet diantara urat Sebagai jalan Mulut daun
daun masuk dan dengan dua sel
keluarnya udara penutup
3. Mesofil Pada cekungan Membuat zat Tidak
diantara urat daun makanan melalui mengalami
fotosintesis diferensiasi,
bentuknya
seragam
kecuali mesofil
bekas
pengangkut
lebih besar,
kloroplasnya
lebih sedikit,
dindingnya
lebih tebal
4. Urat daun Pada helai daun Transportasi zat Sejajar
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Struktur jaringan luar pada organ daun, daun yang lengkap mempunyai bagian
pelepah daun (folius), tulang daun, helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).
Susunan tulang daunnya, dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk.
Bentuk – bentuk ujung daun yaitu runcing, meruncing, tumpul, terbelah, membulat.
Bentuk – bentuk pangkal daun yaitu bulat terlur (ovatus), segitiga (triangularis), delta
(deltoids), belah ketupat (rhomboides), jantung (cordatus), ginjal (reniformis), anak
panah (sagitatus), tombak (hastatus) dan bertelinga (auriculatus). Berdasarkan
susunan tulang daunnya, dibedakan menjadi tulang daun menyirip, tulang daun
menjari, tulang daun melengkung dan tulang daun sejajar.
2. Fungsi daun yaitu sebagai alat respirasi (pernapasan) pada tumbuhan, sebagai proses
pembuatan makanan melalui proses fotosintesis, menyerap CO2 dari udara, tempat
terjadinya transpirasi tumbuhan dan tempat terjadinya gutasi.
3. Struktur jaringan dalam pada organ daun yaitu terdiri dari jaringan epidermis, mesofil
daun (jaringan dasar) yang terdiri dari jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan
bunga karang (jaringan spons), jaringan pengangkut, kutikula, stomata dan jaringan
tambahan (sekretori).
4. Perbedaan struktur jaringan penyusun pada daun dikotil dan monokotil yaitu pada
daun dikotil, jaringan mesofilnya terdiri dari jaringan parenkim palisade dan sponsa,
memiliki bentuk tulang daun yang menjari dan menyirip dan tidak ditemukan adanya
sel kipas. Sedangkan pada daun monokotil, jaringan mesofilnya terdiri dari sel – sel
parenkim struktur dan ukurannya segaram, memiliki bentuk tulang daun yang
melengkung dan sejajar, dan beberapa jenis tumbuhan jaringan epidermisnya
membentuk sel kipas.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan kami selaku pemateri,
mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan dalam
penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar makalah ini lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina Diah,dkk. 2006. Biologi 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Fahn,A. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Ferdinand Fictor dan Ariebowo Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Gembong Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Mahardika M.A. 2009. Jaringan Pada Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Muhammad Asia, Khilda Karim.2010.Anatomi Tumbuhan. Makassar : Universitas Negeri
Makassar.
Mulyani Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai