A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini masyarat dunia sedang digemparkan terjadinya wabah virus
Covid-19 sedang menjangkit seluruh dunia, termasuk negara indonesia. Wabah virus
Covid-19 ini awalnya berasal dari kota Wuhan, China yang terjadi pada akhir tahun 2019
sampai sekarang. Menurut WHO, virus Covid-19 ini berasal dari hewan liar yang
dikonsumsi oleh masyarakat Wuhan, China atau adanya kontak langsung pada hewan
tersebut, sehingga virus Covid-19 ini berpindah atau menular kepada manusia. Virus
Covid-19 ini laju penyebarannya sangatlah cepat, yang menyerang saluran sistem
pernapasan, infeksi paru-paru (pneumonia) yang berat dan hingga menyebabkan
kematin. Banyak kasus yang ditemukan bahwa virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan seperti flu, batuk, sesak nafas dan demam diatas suhu 38 derajat
celcius.
Ada pula gejala lain yang terkait dengan penyakit covid-19 ini termasuk diare,
ruam pada kulit dan kelelahan, gejala yang biasa dialami. Proses Penularan Covid-19 ini
dapat melalui airborne (air liur), udara yang terinhalasi atau terhirup melalui hidung dan
mulut sehingga masuk kedalam saluran pernapasan serta berkomunikasi jarak dekat
dengan orang lain, sehingga WHO menetapkan wabah virus Covid-19 ini menjadi
pandemi darurat kesehatan masyarakat dunia. Menurut peneliti, virus Covid-19 ini
berasal dari kelelawar dan memiliki kemiripan kode genetik yang sama dengan virus
MERS, SARS dan Flu burung yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Virus ini dapat
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia dan juga
termasuk ibu hamil serta ibu yang sedang menyusui. Dengan masa inkubasi sekitar lima
hari, orang yang terinfeksi virus Covid-19 ini bisa menularkan penyakitnya kepada orang
lain, jauh sebelum orang lain yang terinfeksi menyadarinya dan menunjukkan gejala-
gejala yang ringan.
Maka hal inilah yang membuat virus Covid-19 sangatlah sulit untuk diidentifikasi
terhadap orang yang sudah terinfeksi dari orang lain. Virus Covid-19 ini merupakan
virus yang sangat berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang
ditemukan untuk pencegahan, penyembuhan dan penanggulangannya. Menurut dokter
paru indonesia, walaupun virus ini memiliki resiko kematian, namun angkanya masih
rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan kemudian bisa disembuhkan. Jadi proses
pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya
tahan tubuh. Meski obat atau vaksin virus Covid 19 ini belum ditemukan. Telah beredar
kabar bahwa presiden jokowi telah memesan sebuah obat kloroquin dan avigan dalam
jumlah sangat banyak sebagai obat yang dapat mencegah dan menyembuhkan pasien
virus Covid-19 ini.
Oleh karena itu, tujuan dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu obat
kloroquin dan avigan, serta efeknya terhadao virus Covid-19 ini. Untuk lebih jelasnya,
silahkan menyimak pembahasan yang terkait dengan hal tersebut dibawah ini.
B. Pembahasan
1. Pengertian Virus Corona
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm yang
memiliki strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus ini
tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae yang memiliki struktur
membentuk seperti kubus dengan protein S berlokasi dipermukaan virus. Protein S
ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi
protein S dengan reseptornya di sel inang). Coronavirus bersifat sensitif terhadap
panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin,
pelarut lipid dengan suhu 56oC selama 30 menit. Kebanyakan Coronavirus ini
menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah
besar penyakit pada hewan dan kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada
hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam.
Coronavirus disebut virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari
hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak
sebagai vektor untuk penyakit menular. Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri
melalui sel inangnya. Virus tidak bisa hidup tanpa sel inangnya. Setelah terjadi
transmisi, virus masuk ke saluran pernapasan atas kemudian bereplikasi di sel epitel
saluran pernapasan atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke
saluran pernapasan bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran
pernapasan dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal
setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
2. Obat Kloroquin
Obat kloroquin (Chloroquine fosfat) atau biasa disebut hidroxyklorokuin, ada
dalam kelas obat yang disebut obat antimalaria dan amebisida. Obat kloroquin ini
memiliki struktur sama dengan quinine sulfate yang berasal dari ekstrak kulit batang
pohon kina. Menurut MedlinePlus, obat ini sudah digunakan untuk mencegah dan
mengobati penyakit malaria selama sekitar 70 tahun. Obat ini juga digunakan untuk
mengobati amebiasis atau infeksi parasit Entamoebae histolytica (E. Histolytica di
usus). Baru- baru ini, CEO SpaceX Elon Musk dan presiden Amerika Serikat Donald
Trump mengatakan bahwa obat kloroquin ini mampu membunuh virus Covid-19.
Obat tersebut bisa digunakan oleh bayi hingga orang dewasa namun dengan dosis
yang berbeda-beda dan juga diberikan atas saran dan resep dari dokter. Sementara
menurut Cnet, obat ini memang sepertinya dapat memblokir virus ini mengikat ke sel
manusia dan masuk ke dalamnya untuk mereplikasi, ini juga merangsang sistem
kekebalan tubuh.
Obat kloroquin ini sudah ada di Indonesia yang biasa digunakan sebagai obat
malaria dan sudah sejak lama diproduksi. Menurut Yurianto, obat kloroquin ini
digunakan untuk penyembuhan saja pada pasien Covid-19 bukan untuk pencegahan
dan obat ini tergolong obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Kloroquin ini pula sudah dicoba oleh satu sampai tiga negara dan beri memberi
kesembuhan begitu juga halnya dengan obat avigan. Kloroquin sendiri selain obat
untuk malaria bisa juga digunakan sebagai penekan sistem imun. Terutama pada
pasien-pasien dengan autoimun, yakni respon imunnya berlebihan terhadap suatu
senyawa yang berasal dari tubuh sendiri contohnya penyakit lupus dan artritis.
Menurut Zullies, ahli farmakologi Universitas Gadjah Mada menjelaskan
kloroquin memiliki sifat basa yang bisa meningkatkan PH dan hal itu bisa
menghambat antigen antibodi dalam respon imun, sehingga obat tersebut bisa
menghambat sistem imun. Kloroquin belakangan ini digunakan sebagai antivirus, hal
ini secara teori dipelajari dari kasus terdahulu. Kloroquin ini pernah digunakan untuk
obat epidemi SARS atau SARS Corona Virus pada tahun 2002-2003. Pada virus
SARS Cov sudah dipelajari bahwa virus itu ketika masuk ke dalam sel tubuh, harus
berikatan atau berinteraksi dulu dengan suatu reseptor Ace 2 (enzim protein),
sehingga menghambat masuknya virus. Ternyata kloroquin dan hidroksikloroquin
juga dapat digunakan juga untuk terapi antiviral.
C. Kesimpulan
Meskipun kajian tentang efektivitas obat klorokuin dan avigan sebagai obat virus
covid-19 masih dalam penelitian, namun kondisi yang mendesak ini dan banyaknya
korban yang terserang virus corona membuat pemerintah mengambil langkah cepat serta
karena sejumlah negara juga menggunakan kedua obat ini untuk penanganan pasien virus
corona. Beberapa penelitian invitro memang menemukan potensi obat klorokuin dan
avigan ini mampu menghambat bahkan menurunkan perkembangan virus. Namun
sebagai obat virus corona yang digunakan untuk penanganan penyakit menular ini, obat
klorokuin dan avigan tidak boleh didistribusikan secara bebas dan harus digunakan
dengan resep dokter serta hanya mendistribusikannya dirumah sakit saja. Kedua obat ini
sangat efektif karena telah digunakan oleh beberapa negara, hasilnya baik dan
menggembirakan. Tetapi kedua obat ini sangat tidak dianjurkan untuk pengobatan
mandiri tanpa ada pengawasan ketat dari tenaga medis.
DAFTAR PUSTAKA
https://med.unhas.ac.id/sinovia/2020/04/05/disebut-sebagai-obat-covid-19-apa-itu-avigan-
dan-klorokuin/ diakses pada tanggal 3 Mei 2020, Pukul 10.02 WITA.
https://www.suara.com/health/2020/03/21/090235/tentang-avigan-klorokuin-obat-yang-
dipesan-jokowi-atasi-corona-covid-19?page=3 / diakses pada tanggal 3 Mei 2020,
Pukul 10.05 WITA.
https://tirto.id/klorokuin-dan-avigan-sebagai-obat-corona-belum-ada-bukti-klinis-eGUx /
diakses pada tanggal 3 Mei 2020, Pukul 10.12 WITA.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/20/164044123/serba-serbi-avigan-dan-
klorokuin-obat-covid-19-yang-didatangkan-pemerintah?page=3 / diakses pada tanggal
3 Mei 2020, Pukul 10.36 WITA.
http://kagama.com/penjelasan-dosen-farmasi-ugm-tentang-klorokuin-dan-avigan-obat-yang-
didatangkan-presiden-jokowi-untuk-tangkal-wabah-corona/3 / diakses pada tanggal 3
Mei 2020, Pukul 11.22 WITA.
Prof. Dr. Zullies Ikawati (Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Program Studi
Magister Farmasi, Farmasi. https://farmasi.ugm.ac.id/id/mengenal-kloroquin-dan-
avigan-untuk-terapi-covid-19, diakses tanggal 30 April 2020, Pukul 09.30 WITA.
Yuliana. 2020. Wellness And Healthy Magazine. ISSN 2655-9951, 2656-0062 Vol. 2, No. 1.
Hal. 187-192.