Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

“Deskripsi dan Identifikasi Tumbuhan Berdasarkan Daun dan Bunga”

Dosen Pengampu: Zuraida Sagala, S.Si, M.Si

Disusun Oleh:

Nurma Fitria (1943057052)

Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses fisiologi
dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi bagi organisme lainnya
termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran dan beragam
sifat lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan atas daun tunggal dan daun majemuk.
Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari satu helaian daun, sedangkan daun
majemuk apabila lebih dari satu helaian daun.

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri
memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang berfungsi menyalurkan hara atau
produk fotosintetis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan dasar epidermis, jaringan
gantiang, jaringan bunga karang dan jaringan pembuluh.Permukaan epidermis seringkali
terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga
pemangsa, spora jamur ataupun tetesan air hujan.

Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang hanya memiliki satu helaian
saja pada tangkai daunnya yang disebut daun tunggal (folium simplex) dan ada pula
tumbuhan yang tangkainya bercabang-cabang dan pada setiap cabang tangkai terdapat helaian
daun, sehingga pada satu tangkai memiliki helaian daun lebih dari satu yaitu daun majemuk
(folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) hanya terdapat
satu helaian daun (lamina) saja. Karena banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk
daun, baik daun tunggal maupun daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana sajakah
bentuk dan pembagianya.

Selain itu, bagian tumbuhan yang sering penting untuk dideskripsikan adalah bunga.
Dalam mendeskripsikan bunga selain dengan kata-kata dapat ditambahkan dengan gambar-
gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan
diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-
lambang, huruf-huruf dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran
mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya. Bunga juga memiliki diagram
bunga yaitu susuan dari bagian-bagian bunga yang menjelaskan dari bunga paling luar sampai
yang paling dalam dan diagram bunga juga berkaitan dengan rumus bunga dimana rumus
bunga menjelaskan bagian-bagian bunga dan jumlahnya masing-masing.
Bunga juga merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan
susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita
memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas
(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan
akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Mengingat pentingnya daun dan bunga pada tumbuhan, Oleh karena itu melalui
praktikum ini pula kita dapat mengetahui dan lebih memahami tentang daun dan bunga serta
dapat mengetahui antara rumus bunga dan diagram bunga.

B. Tujuan
1. Melihat dan mengetahui sifat-sifat daun yang meliputi bentuk, tepi, ujung, pangkal dan
pertulangan daun.
2. Membedakan daun tunggal dan daun majemuk
3. Mengenal macam-macam jaringan penyusun daun
4. Mengetahui bagian-bagian bunga meliputi bagian steril dan fertil
5. Membedakan bunga tunggal dan majemuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a. DAUN
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan apparatus
yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan biokimia bagi kelangsungan hidup
tumbuhan. Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur
luar (morfologi) daun dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung
daun, tepi daun dan susunan tulang daun. Struktur anatomi daun tersusun atas tiga sistem
jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkima) dan jaringan
pembuluh (vaskular) (Moekti, 2009).
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung
didaun.Fungsi daun antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap Co2
dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk
respirasi.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat
daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau xerofit
juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan air (Purnomo, 2010).
Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan (organ) yang terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang. Tempat diatas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).

Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis


tumbuhan. Sifat-sifat daun yang perlu diketahui :
 Bangunan Daun (circumscriptio)

 Ujung Daun (apex)

 Pangkal daun (basis)

 Pertulangan Daun (nervatio)

 Tepi Daun (margo)

 Daging Daun (Intervenium)

 Permukaan Daun, Warna Daun, Aroma dll

Berdasarkan bentuknya daun dibagi menjadi 5 yaitu :

1. Bulat  contoh daun teratai besar


2. Perisai  contoh daun Jarak

3. Jorong  contoh daun Nangka

4. Memanjang  contoh daun Sirsak

5. Lanset  contoh daun Kamboja

Macam-macam bentuk daun

Sedangkan tepi daun (Margo Foli) merupakan torehan yang terbentuk antara angulus dan
sinus sehingga menghasilkan berbagai jenis tepi (Margo) daun seperti terdapat pada gambar 2.

Macam-macam tepi daun (Margo Foli)


Pada penampang melintang, susunan anatomi daun dapat bersifat :

a. Simetris = jaringan tiang terdapat di bgn dorsal maupun ventral daun, disebut
isobilateral/isolateral
b. Asimetris = jaringan tiang terdapat di bgn ventral saja disebut dorsiventral/bifasial

c. Sentris = mesofil tersusun radial simetris ke segala arah, contoh pada daun
bentuk jarum
Struktur anatomi daun terdiri dari jaringan epidermis, jaringan mesofil dan jaringan
pengangkut. Jaringan epidermis umumnya hanya terdiri dari 1 lapis sel, ada beberapa daun
yang terdiri dari beberapa lapis epidermis (multiple epidermis) contoh pada daun Ficus,
Nerium dan Piper. Multiple epidermis berfungsi mencegah mesofil mengalami kekeringan.
Jika epidermis terdiri dari beberapa lapis maka akan terdapat ruang sub-stomata yg
memisahkan sel penutup dengan jaringan fotosintetik dibawahnya. Epidermis tidak
mengandung plastida (kecuali pada sel penutup). Dinding sel epidermis dapat mengandung
lignin, tapi umumnya mengandung kutin. Pada epidermis terdapat lapisan kutikula, ketebalan
kutikula pada daun dapat berbeda-beda. Pada daun terdapat stomata, stomata dapat berada di
kedua permukaan daun (disebut daun amfistomatik) atau hanya pada salah satu permukaan,
dapat berada di permukaan bawah/abaksial (hipostomatik) saja atau hanya permukaan
atas/adaksial (epistomatik) saja contoh pada daun terapung. Selain stomata dapat pula
ditemukan derivat epidermis yang lain contoh trikomata, sel kipas

Jaringan mesofil umumnya terdiri dari sel-sel parenkim. Pada tumbuhan


Monocotyledonae, jaringan mesofil terdiri dari sel parenkim dengan bentuk dan ukuran yang
seragam. Pada daun Pinus pada bagian mesofil terdapat klorenkim (parenkim yang berlipat
dan mengandung banyak klorofil) . Pada kebanyakan Dicotyledonae, jaringan mesofil
terdiferensiasi menjadi :

a. jaringan tiang (palisade), memiliki ciri :

1. Selnya berbentuk silindris , memanjang, tegak lurus terhadap permukaan daun

2. Banyak mengandung kloroplas

3. Pada daun dorsiventral jaringan tiang berada di sisi atas (umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup di tanah dengan kadar air tinggi)
4. Pada daun isobilateral jaringan tiang berada pada sisi atas dan bawah daun (umumnya
terdapat pada tanaman xerofit)
5. Mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintesa
b. jaringan bunga karang (spons), memiliki ciri :

1. Tersusun oleh sel yang tidak teratur, bercabang-cabang

2. Sel-selnya dipisahkan oleh ruang antar sel yang besar

3. Meliputi 2/3 dr tebal daun

Daun dewasa umumnya mempunyai tulang daun yang merupakan suatu sistem berkas
pengangkut yang kompleks. Tulang daun pada Monocotyl umumnya mempunyai sistem
pertulangan daun yang sejajar sedangkan daun dicotyl mempunyai sifat pertulangan daun
menyirip dan menjari. Fungsi tulang daun untuk penguat dan jalan transport air dan zat hara
serta translokasi hasil fotosintesa. Tipe berkas pengangkut dapat bervariasi sesuai dengan tipe
berkas pengangkut pada batang .

Jaringan pengangkut ini terdiri dari xilem, floem dan dikelilingi sarung sklerenkim.
Terdapat sklerenkim/kolenkim sebagai jaringan mekanik utk memperkuat posisi tulang daun.
Pada beberapa daun berkas pengangkut dapat dikelilingi oleh selapis sel (parenkim) yang
disebut sarung berkas pengangkut. Sarung berkas pengangkut dapat terdiri dari 1 lapis
(panikoid) atau 2 lapis/lebih (festukoid). Adanya jaringan tambahan yang umumnya terletak/
terselip di bagian mesofil daun, yaitu kelenjar minyak, saluran getah dan sel kristal (sel yang
mengandung kristal ca-oksalat (idioblast), dll).
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu helaian daun. Bagian
dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak
daun. Daun tunggal mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang
terdapat pada batang daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan berwarna hijau karena
mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daunpun mempunyai umur yang terbatas
( Trisnawati, 2012).
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini
terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun
(Gembong, 2006).

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun (Vagina),
tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai pada
beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musaparadisca),pohon pinang (Areca
cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun yang tidak lengkap tidak
begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian
tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap (Tjitrosoepomo, 2013).
Modifikasi daun sangat bervariasi pada group tanaman yang berbeda, beberapa tanaman
primitif daunya merupakan perluasan secara lateral dari tumbuh dimana epidermis batang dan
pada beberapa tanaman paku-pakuan dan tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang
dengan komponen yang bergabung sebagian besar daun tanaman dikotil dan monokotil pasti
phyllase yaituberupa petiole yang pipih dan meluas dan disokong dengan petiole
(Heddy, 2010).

b. BUNGA

Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam


divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk
menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi,
biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran
individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2010).
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong melintang jadi pada diagram itu digambarkan penampang - penampang melintang daun,
daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian lain yang masih ada selain keempat
bagian utama tesebut (Sulasmi, 2009 ).
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal
(planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga
dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung cabang atau ujung batang dan bunga aksiler
apabila bunga terletak di ketiak daun (Allard, 2011).
Bunga merupakan organ generatif pada tumbuhan. Pada umumnya bunga terletak di ketiak daun
(flos axillaris) contoh kembang sepatu, kembang telang, tetapi ada kalanya bunga terletak di ujung
batang (flos terminali) contoh : bunga merak. Jika dalam 1 tangkai hanya terdapat 1 bunga disebut
bunga tunggal, tetapi jika bunga terkumpul dalam 1 rangkaian maka disebut bunga majemuk
(inflorescentia /anthotaxis).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan ibu tangkai tidak
bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang. agian-bagian bunga tunggal terdiri
atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga(receptacle), kelopak(calyx), mahkota
(corolla), benang sari(stamen),dan putik(pistil).
Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung(bract),
daun tangkai (bracteola),tangkai daun dan bunga (Stace, 1980). Bunga majemuk dapat dibedakan
menjadi bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk
terbatas adalah monochasium yang terdiri atasmonochasium tunggal, sekrup, dan bercabang seling;
dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium majemuk; pleiochasium; bunga
kipas dan bunga sabit.
Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle),
kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga
majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola),
tangkai daun dan bunga (Widya, 2012).

Bagian lengkap dari bunga adalah : perhiasan bunga yang terdiri dari mahkota dan
kelopak bunga, alat kelamin bunga (stamen dan pistilum), dasar bunga dan tangkai bunga.

Bagian-bagian Bunga

Struktur anatomi perhiasan bunga serupa dengan daun, tetapi lebih sederhana.
Umumnya tersusun oleh epidermis pada kedua permukaannya, parenkim pada bagian mesofil
dan berkas pengangkut. Pada jaringan dasar atau dalam berkas pengangkut, sel-selnya dapat
mengandung kristal, idioblas atau sel getah. Sepala umumnya berwarna hijau dan letak
kloroplas tergantung pada posisi sepala pada bunga. Bagian mesofil jarang mengalami
diferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Bagian ini terdiri dari sel-sel yang
isodiametris dan tersusun renggang. Epidermis dilapisi kutin yang tipis, sering terdapat
trikoma dan stomata. Bentuk dan ukuran petala lebih bervariasi dibanding sepala, biasanya
tidak berwarna hijau karena adanya pigmen dalam vakuolanya.

Mesofil sepala disusun oleh sel parenkim yang tersusun rapat atau renggang, biasanya
tebalnya hanya beberapa lapis (kecuali pada korola berdaging). Berkas pengangkut terdiri dari
1 atau lebih berkas pengangkut besar dan sistem berkas pengangkut kecil-kecil. Permukaan
epidermis petala bergelombang membentuk tonjolan panjang atau pendek. Kutikula yang
melapisi korola umumnya halus dan bergaris-garis. Pada spesies tertentu petala mengandung

minyak untuk menghasilkan bau yang khas, minyak ini dihasilkan oleh oleh epidermis petala
atau osmofor

Susunan anatomi stamen terdiri dari :

a. Epidermis : berkutin, kadang-kadang terdapat trikoma, stoma & hidatoda

b. Jaringan dasar : tersusun dari sel parenkim yang mengalami spesialisasi untuk
menghasilkan sel-sel kelamin. Jaringan dasar penyusun tangkai sari adalah parenkim
tanpa ruang antar sel, kadang vakuolanya mengandung pigmen
c. Berkas pengangkut, tipe berkas pengankut Dicotyledonae adalah amfikribal dan
Monocotyledonae adalah kolateral
Jaringan penyusun antera adalah epidermis, endotesium dan parenkim. Tapetum adalah
jaringan yang membatasi lokulus, fungsinya mensuplay zat hara untuk sel induk tepung sari
dan tepung sari muda. Parenkim antara endotesium dan tapetum sering rusak dan hancur
sehingga pada saat tepung sari dewasa lokulus hanya dibatasi oleh epidermis dan endotesium.
BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
 Alat
1. Alat Tulis
2. Kamera Handphone
 Bahan
a. Daun
 Daun Majemuk
1. Manihot utillisima (Singkong)
2. Citrus aurantifolium (Jeruk)
 Daun Tunggal
1.Phyllanthus niruri (Meniran)
2. Phyllanthus acidus (Ceremai)
3. Carica papaya (Pepaya)
b. Bunga
 Bunga Majemuk
1. Ixora sp (Bunga Soka)
2. Helianthus annus (Bunga Matahari)
 Bunga Tunggal
1. Hibiscus rosasinesis (Bunga Kembang Sepatu)
2. Bauhinia purpurea ( Bunga Kupu-kupu)
3. Clitoria ternatea (Bunga Telang)

B. Metode Kerja

a. Mengambil herbarium dan mengamatinya menggunakan mata langsung tanpa


mikroskop .
b. Membuat klasifikasi ordo ditentukan berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki
oleh spesimen
c. Informasi dicatat dalam buku catatan dan didokimentasikan
d. Hasil pengamatan dituangkan kedalam tabel karakteristik.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

a. DAUN
 Daun Majemuk
1. Manihot utillisima (Singkong)

Kingdom : Plantae.
Divisi : Magnoliophyta.
Kelas : Magnoliopsida.
Ordo : Euphorbiales.
Famili : Euphorbiaceae.
Genus : Manihot.
Spesies : Manihot esculenta crantz.

Singkong merupakan tumbuhan dikotil ditandai dengan pertulangan daun menjari


(palminervis). Daun singkong memiliki bagian — bagian di antaranya yang meliputi
ujung daun yang meruncing, pangkal daun yang meruncing, tepi daun yang rata, dan
tangkai daun. Daun singkong memiliki bangun daun yang berbentuk bulat. Daun
singkong termasuk daun tidak sempurna karena memiliki pelepah daun. Daun
singkong termasuk daun majemuk menjari karena semua anak daunnya tersusun
memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari — jari tangan (Rosanti 2013).
2. Citrus aurantifolium (Jeruk)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolium

Termasuk kedalam daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Daun
ini terlihat sebagai daun tunggal, tetapi tangkai daun memperlihatkan suatu
persendian (articulatio), jadi helaian daun tidak langsung duduk pada ibu tangkai.
Sebenarnya daun ini memiliki lebih dari satu helaian daun, namun yang lainya telah
tereduksi, sehingga menyisakan satu anak daun saja.

 Daun Tunggal

1. Carica papaya (pepaya)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cystales/Parietales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, bercanggap menjari


(palmatifidus), bergerigi dan juga mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat atau
bundar (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan
berongga. Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus), daging seperti
perkamen (perkamenteus). Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya
termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palminervis). Daun yang muda
terbentuk dibagian tengah tanaman.

2. Phyllanthus niruri (Meniran)

Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Phyllantaceae
Genus : Phyllantus L
Spesies : Phyllanthus niruri

Daun meniran adalah daun tunggal yang tata letaknya berselang seling. Bentuk daun ini
yaitu bulat oval, ujung daunnya tumpul, pangkal daun membulat dan bagian tepi daunnya
merata. Daun meniran termasuk golongan daun tidak lengkap karna hanya memiliki
tangkai dan beberapa helaian daun saja.

Meniran adalah herba yang berasal dari genus Phyllanthus dengan nama


ilmiahPhylanthus niruri Linn. Tanaman ini juga berkhasiat sebagai
imunodumudulator,  hal ini terbukti telah dipatenkannya meniran sebagai obat Stimuno

3. Phyllanthus acidus (Ceremai)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae 

Genus : Phyllanthus

Spesies : Phyllanthus acidus (L.) 

Daun cermai termasuk daun tunggal karna ketika berguguran daunnya jatuh satu persatu
tidak sekalian. Bertangkai pendek dan tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian
seperti daun majemuk, helai daun bundar telur sampai jorong, pertulangannya menyirip
dan permukaan licin tidak berambut. Daun berkhasiat sebagai peluruh dahak, pencahar
(purgatif), mual, kanker, dan sariawan.
b. BUNGA
 Bunga Majemuk

1. Ixora sp (Bunga Soka)

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Gentianales

Famili : Rubiaceae

Genus : Ixora L.

Spesies : Ixora acuminata

Bunga soka termasuk bunga majemuk dan termasuk dalam bunga majemuk tak
terbatas. Bagian - bagian bunga dari bunga ini sangat sedikit sekali yaitu hanya
mempunyai mahkota dan benang sari, maka dari itu bunga ini disebut dengan bunga
tidak lengkap. Bunga ini tumbuh pada ujung ibu tangkai dan termasuk bunga malai
rata karena ibu tangkai mengadakan percabangan.
Soka yang asli bisa tumbuh mencapai 3 m dengan batang berzat kayu keras.
Beragam warna bunga soka yang sering terlihat sekarang ini merupakan hasil
persilangan. Pohonnya tegak, berdaun rimbun, dengan banyak batang dan ranting.
Bunganya unik, bergerombol membentuk bola, terdiri dari puluhan kuntum kecil
setiap tangkainya. Warna bunga soka menarik : merah, jingga, kuning pucat, kuning,
pink, dan putih. Soka bisa ditanam sendiri atau bila dijajarkan dapat berfungsi
sebagai tanaman pagar. Soka tidak memerlukan perawatan khusus. Asal cukup air
dan sinar matahari, bunganya akan muncul maksimal. Bisa tumbuh di dataran tinggi
atau rendah. Pembiakannya cukup dengan setek atau cangkok. Dalam jambangan
bunganya bisa bertahan 4-5 hari, asal pada waktu memotong pilih yang masih
banyak kuncupnya .
Tanaman soka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuh
teruatama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam,
secara umum bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda
jauh yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat
petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih
kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat
belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda, ungu , putih dan
kuning. Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah lebih banyak
dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya, penampilan batang dan
daun bunga soka bisa bermacam-macam. Ada yang lebar, ada yang sempit, ada juga
yang medium tergantung asalnya. Soka Jawa lebih condong berdaun lebar dengan
tandan bunga ramping dan kuntum bunganya berwarna merah.

2. Helianthus annus (Bunga Matahari)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnolipyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales
Famili : Astereceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus Annus L

Bunga matahari (Helianthus annuus), merupakan tanaman perdu. Rasa lembut, netral.
Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1-3 m.
Termasuk tanaman berbatang basah (herbaceus), daun tunggal berbentuk jantung
sepanjang 15 sentimeter panjang dan 12 sentimeter lebar dengan gagang daunnya yang
panjang kemas tersusun pada batang pokoknya yang keras dan berbulu. Pokoknya
setinggi 90-350 cm, berbatang kecil, berbulu kasar dan hampir tidak bercabang.

Kepala bunga yang besar (inflorescence) dengan diameter bunga dapat sampai 30 cm,
dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara
10 hingga 15 sentimeter, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang
kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi
biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih itu berkumpul di dalam cawan.
Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya. Bunga Matahari
dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropik. Pada
malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah.

Biji bunga matahari (Helianthus annuus) mengandung minyak lemak, asam lemak,
protein, glutolin, asam amino esensial, albumin, prostaglandin E,fosfor,kalium,natrium,
vitamin c.

Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat rasa lembut dan netral,
dengan kegunaan masing-masing bagian tanaman, biji berguna untuk anti disentri,
membangkitkan nafsu makan, lesu,skit kepala, disentri berdarah, merangsang
pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzim, dll.), merangsang pengeluaran campak
(measles).
 Bunga Tunggal
1. Hibiscus rosasinesis (Bunga Kembang Sepatu)

Kingdom : Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Malvales
Famili :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

Bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) ini termasuk dalam bunga tunggal. Bunga ini
mempunyai bagian – bagian yang lebih kompleks dari pada bunga putri malu, bagian –
bagiannya yaitu antara lain: kepala putik, benang sari, daun mahkota, kelopak, daun
kelopak, tangkai bunga, tangkai sari, dan tangkai putik. Oleh karena itu bunga ini juga
disebut dengan bunga lengkap. Bunga sepatu ini tumbuh pada ketiak daun.

Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis Linn) adalah tanaman semak yang berasal
dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis. Bunganya besar dan tidak mempunyai bau/wangi. Pelbagai varieties, dan
hibrid telah dihasilkan, dengan warna bunga dari putih, kuning, oranye, merah muda,
merah, dan ungu dengan kelopak tunggal dan berganda. Tanaman ini berkembang biak
secara vegetatif dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Kembang sepatu
juga di sebut tanaman obat, karena memiliki kandungan kimia yang disebut flavonida,
zat samak dan lender, yang memiliki khasiat anti inflamasi, diuretic, analgesic, sedative
dan ekspetoran. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah daun, bunga, batang dan
akar. Bunganya mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung
kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Bunga sepatu adalah bunga tunggal
dan tumbuh pada ketiak daun, dia juga disebut dengan bunga lengkap .

2. Bauhinia purpurea ( Bunga Kupu-kupu)

Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Bauhinia
Spesies : Bauhinia purpurea L.

Bunga kupu-kupu biasanya muncul di ketiak daun (Axillarj) Komposisi bunga kupu-
kupu tergolong ke dalam bunga tunggal yang hanya terdapat sekuntum bunga pada 1
pohon. Benang sarinya berbekas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus), yaitu
jika benang sari 'terbagi menjadi dua kelompok. dengan tangkai yang berdekatan dalam
masing-masing kelompok, jumlahnya dalam masing-masing kelompok tidak perlu
sama. Bunga majemuk tandan, jumlah bunga setiap tandan 3-15 bunga. Bunga
berkelamin 2 atau sebagian jantan dan sebagian betina. Panjang anak tangkai bunga I-2
cm. Tinggi tabung kelopak bunga sekitar 0.5 cm, panjang tepi kelopak'bunga sekitar 3
cm dan memiliki 5 buah taju yang berbentuk paku, panjang 3-6 mm. Mahkota bunga
berbentuk bulat telur berwarna ungu muda, panjang 4 cm. Benang sari sempurna
berjumlah 10 dan pada pangkalnya melekat pendek
3. Clitoria ternatea (Bunga Telang)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Genus : Clitoria

Famili : Fabaceae

Spesies : Clitoria ternatea L.

Kembang telang dengan family fabaceae memiliki bunga jantan dan bunga betina yang satu
dalam satu tanaman (monoecus). Kembang telang merupakan salah satu tumbuhan yang
memiliki bunga tunggal (planta uniflora). Pada bunga kembang telang terdapat hiasan bunga
(perianthium) dan merupakan bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus). Bunga
kembang telang memiliki jenis mahkota (corolla) monoclamidae.

Bunga telang sendiri mengandung antosianin berwarna biru sehingga bunga yang


dilarutkan dalam air akan menjadi warna biru. Sedangkan senyawa kimia pada mahkota
bunga telang mengandung 14 jenis glikosida flavonol dan 19 jenis antosianin. Salah
satunya adalah fenol dan delfinidin yangdapat menyembuhkan radang pada mata.
BAB V
KESIMPULAN

1. Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu helaian daun.
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini
terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun
2. Bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu
tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai
mendukung banyak bunga. 
3. Contoh Daun Majemuk yaitu Manihot utillisima (Singkong) dan Citrus aurantifolium
(Jeruk), sedangkan pada Daun Tunggal yaitu Phyllanthus niruri (Meniran), Phyllanthus
acidus (Ceremai), dan Carica papaya (Pepaya)
4. Contoh Bunga Majemuk yaitu Ixora sp (Bunga Soka) dan Helianthus annus (Bunga
Matahari), sedangkan pada Bunga Tunggal yaitu Hibiscus rosasinesis (Bunga Kembang
Sepatu), Bauhinia purpurea ( Bunga Kupu-kupu), Clitoria ternatea (Bunga Telang)

DAFTAR PUSTAKA

Sagala Z, Dewanti M. Pedoman Praktikum Botani Farmasi.Jakarta;Universitas 17 Agustus


1945.2016

Rosanti D. 2011. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga

Gembong, 2006. Morfologi tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.


Heddy, 2010. Penuntun Praktikum Botani. FAPERTA UIN Suska Riau. Pekan Baru.

Moekti, 2009. Daun dan Alat Tambahan. UM Press. Malang.

Purnomo, 2010.Daun Majemuk dan Duduk Daun.Zanzacm.Blogspot. Com.

Trisnawati, 2012. Daun tunggal dan duduk daun. UN Press. Malang.

Tjitrosoepomo, 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada. Yogyakarta.

Allard, 2011. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Jakarta Universitas Terbuka.

Lakitan, 2010. Identifikasi Bunga. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Savitri, 2009. Morfologi Tumbuhan,Yogyakarta : Gajah Mada University press

Sulasmi, 2009. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Tjitrosoepomo, 2006. Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Widya, 2012. Morfologi tumbuhan, Gajah Mada University press Yogyakarta


https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=477 Diakses pada 29 April 2020.

https://torajafarmer.wordpress.com/2018/07/30/morfologi-daun-4-daun-majemuk/ Diakses pada 29


April 2020.

https://dosenpertanian.com/tanaman-singkong/ Diakses pada 29 April 2020.

https://ghinaamirah16.blogspot.com/2019/04/daun-tunggal-single-leaf-ghina-amirah.html Diakses
pada 29 April 2020.

http://mukariagriculture.blogspot.com/2017/05/tanaman-cermai.html Diakses pada 29 April 2020.

https://rumus.co.id/bunga-matahari/ Diakses pada 29 April 2020.

https://www.dosenpendidikan.co.id/bunga-matahari/ Diakses pada 29 April 2020.

Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=217 Diakses


pada 29 April 2020.

http://eprints.umm.ac.id/53073/3/BAB%20II.pdf Diakses pada 29 April 2020.

https://sayurankita.com/2017/05/01/bunga-telang/ Diakses pada 29 April 2020.

http://laporanbiologi-ayunkurr-kurr.blogspot.com/2011/09/laporan-praktikum.html Diakses pada 29


April 2020.

Anda mungkin juga menyukai