Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI


“MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN”

OLEH :
KELOMPOK IV
UNIVERAL E 2023

ASISTEN
JOICE GITA PASANDE’

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI STRATA SATU FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Daun di kenal dengan nama ilmiah (Folium).Secara umum, daun
memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan
berwarna hijau (Rosanti,2013).
Daun (Folia) merupakan organ fotosintesis yang paling utama bagi
tumbuhan.Meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan
fotosintesis. Bentuk dari daun sangat bervariasi, namun pada umumnya
daun terdiri dari suatu helai daun (blade)dan tangkai daun (petiola) yang
menghubungkan daun dengan batang.Daun memiliki bentuk dan ukuran
tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan
seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh
memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak
mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang
mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi
diri,
sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.
Daun merupakan salah satu biometrik yang dimiliki oleh tumbuhan.(Bowo
dkk,2011).
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami
modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting
untuk fotosintesis.Daun merupakan salah satu organ pokok pada
tumbuhan (Reza Maulana, 2017). Menurut Kartasapoetra (1988)
berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami
modifikasi seperti stomata dan trikoma.Stomata merupakan modifikasi dari
sel epidermis daun berupa sepasang sel penjaga yang bisa menimbulkan
celah sehingga uap air dan gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam
dari stomata dengan lingkungan. Stomata biasanya ditemukan pada
bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama di daun,
batang dan rizoma (Fahn, 2013). Stomata umumnya terdapat pada bagian
bawah daun, tetapi ada beberapa jenis tumbuhan, stomata dapat dijumpai
pada permukaan atas dan bawah daun. Ada pula tumbuhan yang hanya
mempunyai stomata pada permukaan atas daun, yaitu pada bunga lili air.
Bentuk atau tipe stomata dibedakan atas empat yaitu anomositik,
anisositik, parasitik dan diasitik (Lakitan, 2014). Menurut fungsi, bentuk,
ukuran dan susunan sel-sel epidermis tidaklah sama atau berbeda pada
berbagai jenis tumbuhan, demikian juga dengan bentuk atau tipe stomata
(Fahn, 2013).Suku Euphorbiaceae merupakan tumbuhan perdu atau
pohon kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar dan banyak
ditemukan di daerah tropis. Kelompok tumbuhan ini memiliki beberapa
marga diantaranya adalah Codiaeum, Euphorbia dan Jatropha. Setiap
jenis tumbuhan mempunyai struktur sel epidermis yang berbeda.
Perbedaan struktur sel epidermis yang dimaksud dapat berupa bentuk dan
susunan sel epidermis, letak atau kedudukan stomata terhadap sel
tetangga, arah membuka stomata, bentuk stomata, jumlah sel epidermis
dan stomata, jarak antar stomata, panjang epidermis dan stomata.
Pengelompokkan tumbuhan ke dalam tingkat marga pada suatu
suku,umumnya berdasarkan bentuk morfologi organ tumbuhan seperti
bentuk daun dan bunga.

I.2 Tujuan Percobaan


Pada praktikum ini untuk mengetahui bagian-bagian daun,bentuk
ujung daun,daging daun, bangun daun, tepi daun, permukaan daun,
pangkal daun, warna daun dan morfologi daun.

I.3 Prinsip Percobaan


Mengamati struktur dan bagian-bagian sel dari daun menggunakan
bantuan mikroskop dengan pembesaran tertentu(pembesaran 4x,10x dan
40x) sehungga dapat mengenal bagian dan bentuk-bentuk morfologi daun,
dapat membedakan daun tunggal dan daun majemuk, dapat mengenal
dan mengetahui struktur anatomi dan dapat membedakan bentuk-bentuk
daun serta tipe-tipe daun menggunakan medium air dan larutan
kloralhidrat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
II.1.1 Pengertian Daun
Daun merupakan bagian dari tanaman yang memiliki peranan
penting dalam proses fotosintesis, di dalam tersebut daun juga melakukan
fungsi Daun merupakan organ yang sangat penting tumbuhan karena
merupakan apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan
biokimia. Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami
modifikasi yang kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan
jaringan seperti yang terdapat pada batang. Daun merupakan organ pokok
pada tumbuhan, pada umumnya berbentuk pipih bitateral, berwarna hijau
dan merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Berkat dengan itu,
daun memiliki struktur mulut dan yang berguna untuk pertukaran gas O 2,
CO2, dan uap air dari daun kealam sekitar dan sebaliknya. Daun
merupakan organ vegetatif tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis.
Proses fotosintesis terjadi pada sel-sel yang berklorofil. Adanya
klorofil dalam sel-sel mesofil menyebabkan daun pada umumnya
berwarna hijau. Daun pada umumnya berbentuk pipih dan lebar. Bentuk
daun yang demikian lebih efisien dalam menangkap cahaya yang
diperlukan untuk fotosintesis.Sebagai organ vegetatif, daun lebih mudah
dijumpai dibanding dengan organ reproduksi (bunga, buah dan biji). Oleh
karena itu, daun sering kali digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Agar memudahkan kita dalam mengidentifikasi jenis tumbuhan maka kita
perlu mengetahui bagian-bagian daun, bentuk daun, dan warna daun.
(Papuangan, 2014).
II.1.2 Menurut (Yulia, 2104) , Jenis-jenis tulang daun yaitu seperti
berikut:
1). Menyirip (Pennierve)
Adalah daun memiliki tulang tersusun seperti sirip pada ikan.

2). Daun melengkung (Curvinerve)


Adalah daun yang memiliki sejumlah tulang cabang melengkung,
tersusun seperti susunan jari, muncul dari satu titik (ujung tangkai
daun).
3). Daun sejajar (Rectinerve)
Adalah daun yang memiliki sejumlah tulang cabang tersusun sejajar
dari pangkal sampai ujung helaian daun.
4). Daun menjari (Palminervis)
Adalah daun yang memiliki tulang daun menyerupai susunan jari-jari
tangan.
II.1.3 Fungsi Daun
A. Fungsi daun adalah untuk berfotosintesis (Syarifuddin dan Astiana
Harahap, 2021).
B. Menurut (Marina, 2015) fungsi daun yaitu:
1). Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis
bawang merah (Allium Cepa).
2). Mengambil zat-zat makanan (Resorbsi)
3). Pengolahan zat-za makanan (Fotosintesis)
4). Penguapan (Transpirasi)
5). Pernapasan (Respirasi)
II.1.4 Menurut (Anisa, 2016) Anatomi daun yaitu:
1. Jaringan epidermis, merupakan lapisan daun yang paling luas
jaringan epidermis ada 2 yaitu : Epidermis atas dan bawah,
epidermis umumnya transparan karena tidak memiliki klorofil di
epidermis terdapat stomata (tunggal stomata) yang berperan
sebagai alat respirasi tumbuhan.
Gambar II.1.4 Jaringan Epidermis
2. Jaringan mesofil, terletak diantara epidermis atas dan bawah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu:
Jaringan polisade (Jaringan tiang) dan jaringan spons (Jaringan
bunga karang).

Gambar II.1.4 Jaringan Mesofil


3. Jaringan pembuluh, terletak pada jaringan spons, merupakan
kelanjutan dan jaringan pembuluh pada barang. Ada 2 jenis yaitu
(Xylem dan Floem).
Gambar II.1.4 Jaringan Pembuluh
II.1.5 Tipe-tipe stomata
Stomata dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, salah satunya
berdasarkan jumlah dan sususnan sel tetangga Pada tumbuhan dikotil
ada enam tipe stomata berdasarkan susunan sel tetangga yang
mengelilingi sel yaitu anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik,
dan siklositik (Tias salira dan Moralita chatri, 2021).
1). Anomositik memiliki sel penutup yang dikelilingi oleh sejumlah sel
yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis
lainnya.
2). Anisositik memiliki sel penutup yang dikelilingi oleh tiga sel tetangga
yang tidak sama ukurannya.
3). Parasitik sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih yang
letaknya sejajar dengan sumbu sel penutup dan stomata.
4). Diasitik, stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya tegak
lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah.

5). Aktinosiklik stomata di kelilingi oleh empat atau lebih sel tetangga
dengan bentuk sel yang memanjang ke arah radial sel penutup. 6).
Siklositik empat atau lebih sel tetangga mengelilingi stomata dengan
membentuk lingkaran.

II.1.6 Prinsip Praktikum


Pada praktikum ini untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan
menyimpulkan bagaimana bentuk struktur morfologi daun, seperti bentuk
daun, ujung daun, bangun daun, tepi daun, permukaan daun, pangkal
daun dan warna dari daun yang di bawah saat praktikum (Agil lepiyanto,
2017).

II.2 Morfologi dan Klasifikasi Tanaman


II.2.1 Daun Sirsak ( Annona Musicara L)
Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk bulat dan panjang,
dengan bentuk daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan
daun mengkilap, serta berwarna hijau muda sampai hijau tua. Terdapat
banyak putik di dalam satu bunga sehingga diberi nama bunga berpistil
majemuk. Sebagian bunga terdapat dalam lingkaran, dan sebagian lagi
membentuk spiral atau terpencar, tersusun secara hemisiklis. Mahkota
bunga yang berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran,
bentuknya hampir segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-
putiham, dan setelah tua mekar dan lepas dari dasar bunganya. Bunga
umumnya keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau pohon bentuknya
sempurna (hermaprodit) (Siti Fanny, 2017).
Klasifikasi Tanaman :
Regtum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dikotiledonae
Ordo :Rocycaspicae
Famili :Annonaceae
Genus :Annona Musicara L
Gambar II.2.1 Daun Sirsak (Annona Musicara L)

II.2. 2 Daun Mengkudu (Morinda Citrifolra L)


Morfologi dari buah mengkudu berbentuk agak bulat melonjong.
Permukaannya sedikit tidak beraturan dan ada benjolan-benjolan kecil.
Diameter buahnya dapat mencapai 7,5-10 cm. Permukaannya sedikit
kasar dan terbagi dalam sel-sel poligonal berbintik-bintik. Buah mengkudu
yang muda memiliki warna permukaan kulit buah hijau. Sedangkan yang
tua warna permukaan kulit buah akan berubah menjadi kuning. Buah yang
matang akan berwarna putih transparan dan lunak (Andi Baso, 2018).

Klasifikasi Tanaman :
Regnum :Plantae
Divisi :Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Gentianales
Famili :Rubiaceae
Genus :Morinda
Spesies :Morinda Citrifolla L.

Gambar II.2.2 Daun Mengkudu (Morinda Citrifolra L)


III.3 Uraian Bahan
III.3.1 Kloralhidat (FI Edisi III, 142)
Nama resmi : CHIRALHYDRAS
Nama lain : Kloralhidrat
Rm / Bm : C2H3CI2O2/165,40
Rumus struktur : C2l-CH (OH)2
Pemerian : Hablur transparan, tidak mudah basah, tidak
berwarna, laut tajam dan khas rasa kaostika
dan agak pahit, melebur pada suhu lebih
kurang 35°dan perlahan-lahan menguap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, minyak
zaitun, mudah larut dalam etanol (95%)p
dalam kloroform p dan dalam eter p.
Khasiat : Hipnotikum, sedatirum
Kegunaan : Mempermudah pengamatan
Penyimpanan : Dalam wadah kaca tertutup rapat,terlindung
dari
cahaya di tempat sejuk.

III.3.2 Aquades(FI, Edisi lll Hcl,96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak


berbau, tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : Sebagai pelarut

IV. Klasifikasi Sampel


IV.1 Sirsak (Yenny Fahmawati,2015)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycariceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
IV. 2 Mengkudu (Yenny Fahmawati,2015)
Regnum :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Subkelas :Asteridae
Ordo :Rubiales
Famili :Rubiaceae
Genus :Morinda
Spesies :Morinda citrifolia L.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Waktu dan Tempat Pengamatan
praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober
2023 pada pukul 10.00-12.40 WITA, di Laboratorium Biologi Farmasi
Universitas Almarisah Madani.

III. 2 Alat dan Bahan


III.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah kaca
penutup(deglass),kaca preparat ,mikroskop,pipet tetes,dan silet.

III.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Aquadest,
daun,dan kloralhidrat.

III.3 Cara Kerja


III.3.1 Pengamatan Daun Sirsak dengan menggunakan Aquadest
1. Disiapkan sampel daun sirsak.
2. Dipotong sampel dengan menyayatnya secara tipis dengan melintang
dan membujur.
3. Ditetesi aquadest kurang lebih 3 tetes dari pipet pada preparat.
4. Diletakkan sampel yang telah disiapkan tadi kedalam preparat yang
telah ditetesi aquadest.
5. Ditutupi preparat tersebut dengan cover gelas (deglass).
6. Diamati dengan perbesaran 4x,10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

III.3.2 Pengamatan Daun Sirsak dengan menggunakan Kloralhidrat


1. Disiapkan sampel daun sirsak.
2. Dipotong sampel dengan menyayatnya secara tipis dengan melintang
dan membujur.
3. Ditetesi kloralhidrat kurang lebih 3 tetes dari pipet pada preparat.
4. Diletakkan sampel yang telah disiapkan tadi kedalam preparat yang
telah ditetesi kloralhidrat.
5. Ditutupi preparat tersebut dengan cover gelas (deglass).
6. Diamati dengan perbesaran 4x,10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

III.3.3 Pengamatan Daun Mengkudu dengan menggunakan Aquadest


1. Disiapkan sampel daun mengkudu.
2. Dipotong sampel dengan menyayatnya secara tipis dengan melintang
dan membujur.
3. Ditetesi aquadest kurang lebih 3 tetes dari pipet pada preparat.
4. Diletakkan sampel yang telah disiapkan tadi kedalam preparat yang
telah ditetesi aquadest.
5. Ditutupi preparat tersebut dengan cover gelas (deglass).
6. Diamati dengan perbesaran 4x,10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

III.3.4 Pengamatan Daun Mengkudu dengan menggunakan


Kloralhidrat
1. Disiapkan sampel daun mengkudu
2. Dipotong sampel dengan menyayatnya secara tipis dengan melintang
dan membujur.
3. Ditetesi krolarhidrat kurang lebih 3 tetes dari pipet pada preparat.
4. Diletakkan sampel yang telah disiapkan tadi kedalam preparat yang
telah ditetesi kloralhidrat.
5. Ditutupi preparat tersebut dengan cover gelas (deglass).
6. Diamati dengan perbesaran 4x,10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan
IV.1.1Tabel Pengamatan Irisan Melintang Daun Sirsak pada Medium
Aquadest
No Sampel Daun Sirsak Hasil Pengamatan Keterangan

Perbesaran Hasil yang


1. 4x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran
Aquadest 4x10 tidak
terlihat apa-apa.
Perbesaran Hasil yang
2. 10x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran
Aquadest 10x10 terlihat
stomata

Perbesaran Hasil yang


3. 40x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran
Aquadest 40x10 tidak
terlihat apa-apa

IV.1.2 Tabel Pengamatan Irisan Melintang Daun Sirsak pada Medium

Kloralhidrat
No Sampel Daun Sirsak Hasil Keterangan
Pengamatan

Perbesaran Hasil yang


4x10 diperoleh pada
1. Medium: perbesaran 4x10
Kloralhidrat tidak terlihat apa-
apa.
Perbesaran Hasil yang
10x10 diperoleh pada
2. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 10x10 terlihat
stomata.

Perbesaran Hasil yang


40x10 diperoleh pada
3. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 40x10 terlihat
stomata.

IV.1.3 Tabel Pengamatan Irisan Membujur Daun Sirsak pada Medium


Aquadest.
No Sampel Daun Hasil Pengamatan Keterangan
Sirsak

Perbesaran Hasil yang


1. 4x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran 4x10
Aquadest tidak terlihat
apaapa.
Perbesaran Hasil yang
2. 10x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran
Aquadest 10x10 tidak
terlihat apa-apa.

Perbesaran Hasil yang


3. 40x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran
Aquadest 40x10 tidak
terlihat apa-apa

IV.1.4 Tabel Pengamatan Irisan Membujur Daun Sirsak pada Medium


Kloralhidrat.
No Sampel Daun Sirsak Hasil Pengamatan Keterangan

Perbesaran Hasil yang


4x10 diperoleh pada
1. Medium: perbesaran 4x10
Kloralhidrat tidak terlihat
apaapa.
Perbesaran Hasil yang
10x10 diperoleh pada
2. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 10x10 tidak
terlihat apa-apa.

Perbesaran Hasil yang


40x10 diperoleh pada
3. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 40x10 tidak
terlihat apa-apa

IV.1.5 Tabel Pengamatan Irisan Membujur Daun Mengkudu pada


Medium Aquadest.
No Sampel Daun Hasil Pengamatan Keterangan
Mengkudu
Perbesaran Hasil yang
4x10 diperoleh pada
1. Medium: perbesaran 4x10
Aquadest tidak terlihat
apaapa.

Perbesaran Hasil yang


10x10 diperoleh pada
2. Medium: perbesaran
Aquadest 10x10 tidak
terlihat apa-apa.

Perbesaran Hasil yang


40x10 diperoleh pada
3. Medium: perbesaran
Aquadest 40x10 tidak
terlihat apa-apa

IV.1.6 Tabel Pengamatan Irisan Melintang Daun Mengkudu pada


Medium Kloralhidrat.
No Sampel Daun Hasil Pengamatan Keterangan
Mengkudu
Perbesaran Hasil yang
1. 4x10 diperoleh pada
Medium: perbesaran 4x10
Kloralhidrat tidak terlihat
apaapa.

Perbesaran Hasil yang


10x10 diperoleh pada
2. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 10x10 tidak
terlihat apa-apa.

Perbesaran Hasil yang


40x10 diperoleh pada
3. Medium: perbesaran
Kloralhidrat 40x10 terlihat
stomata.

IV.2 Pembahasan
Pada praktikum morfologi dan anatomi daun ini kami menggunakan
dua sampel yaitu dengan daun mengkudu dan daun sirsak.berdasarkan
hasil pengamatan kami pada pembesaran 10× dan 40× melintang
menggunakan aquades pada daun sirsak terlihat stomata dan epidermis
daun. Stomata yang diamati berupa celah sempit yang di optik oleh dua
sel yang disebut sel penjaga. Pada masing-masing sel dikelilingi oleh
epidermis yang disebut sel tetangga dan pada daun sirsak pembesaran 4x
belum terlihat jelas stomata namun pada pembesaran 10x dan 40x
stomata pada daun sirsak sudah jelas.Hal ini sesuai dengan literatur yang
kami bandingkan pada pernyataan bahwa ada beberapa bentuk
epidermis, diantaranya adalah stomata yang berarti ada beberapa bentuk
epidermis diantaranya adalah stomata yang yang berarti lubang.
Diantaranya sel-sel epidermis terdapat celah kecil yang diapit oleh dua sel
berbentuk khusus yang berbeda kedua sel penutup ini bersama-sama
celah disebut stomata. Hasil pengamatan ini kami mendapatkan tipe
stomata pada pembesaran 10× dan 40x hal ini sudah sesuai dengan
literatur.
Perbandingan literatur daun sirsak (Annona merica L.) Merupakan
tanaman tropis dan termasuk famili annonaceae. Daun sirsak
mengandung senyawa flavoneld yang berfungsi sebagai antioksidan
tumbuhan yang mengandung flovenold mempunyai berbagai macam
aktivitas terhadap macam-macam organisme (Melda Saputri, 2019).
Perbandingan literatur daun mengkudu bahwa daun mengkudu
memiliki kandungan saponin flounoid,polifenol,Tanin,dan teiterpen. Zat
aktif tersebut bersifat koksedisidal memiliki metode sendiri dalam
menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aerevis (Ariff dan
S.Amilaj, 2017).

Alasan penggunaan medium:


1. Aquades agar larutan atau sampel yang dibuat tidak
terkontraminasi dengan matriks lain yang dapat bereaksi dengan
larutan sehingga menyebabkan konsentrasinya (Petrucci,2018).
2. Kloral Hidrat keuntungan dari media ini mencakup indeks bias yang
tinggi dan sifat pembersihan (maserasi) dari spesimen kecil
(terutama menguntungkan jika spesimen memerlukan observasi
dengan mikroskop kontras(Baxer,2009).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada hasil pengamatan sampel daun sirsak ujung daun,tepi
daun,tulang daun tangkai, Pangkal daun, bentuk daun adalah Bulat dan
panjang,runcing, meruncing,rata,menyirip, mengkilap,tebal,dan 16 helai.
Daun mengkudu ujung daun, bentuk daun,tepi daun, tangkai daun, tulang
daun,pangkal daun.Lebar, runcing, runcing/ pendek,bergengi,menyirip,
tidak teratur,tebal/berdaging.

Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk bulat dan panjang,


dengan bentuk daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan
daun mengkilap, serta berwarna hijau muda sampai hijau tua. Terdapat
banyak putik di dalam satu bunga sehingga diberi nama bunga berpistil
majemuk. Sebagian bunga terdapat dalam lingkaran, dan sebagian lagi
membentuk spiral atau terpencar, tersusun secara hemisiklis. Mahkota
bunga yang berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran,
bentuknya hampir segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-
putiham, dan setelah tua mekar dan lepas dari dasar bunganya. Bunga
umumnya keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau pohon bentuknya
sempurna.

Morfologi dari buah mengkudu berbentuk agak bulat melonjong.


Permukaannya sedikit tidak beraturan dan ada benjolan-benjolan kecil.
Diameter buahnya dapat mencapai 7,5-10 cm. Permukaannya sedikit
kasar dan terbagi dalam sel-sel poligonal berbintik-bintik. Buah mengkudu
yang muda memiliki warna permukaan kulit buah hijau. Sedangkan yang
tua warna permukaan kulit buah akan berubah menjadi kuning. Buah
yang matang akan berwarna putih transparan dan lunak.
V.Saran

V.2.1 Saran Untuk Dosen

Diharapkan ibu kedepannya selalu mendampingi ketika proses


praktikum berlangsung.

V.2.2 Saran Untuk Asisten Dosen

Diharapkan kakak kedepannya ada saat kami praktikum untuk


mendampingi kami.

V.2.3 Saran Untuk Laboratorium


Diharapkan laboratorium dilengkapi pendingin ruangan agar
praktikum tidak merasa kepanasan dan juga alat-alat yang sudah rusak di
lab bisa segera diganti degan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Reza. 2016. Perkembangan tumbuhan anatomi daun.
Jambi. Universitas Jambi.
Agil Lipiyanto. 2017. Analisis keterampilan proses sains pada
Pembelajaran berbasis pratikum. Universitas
Muhammadiyah Metro. Lampung.
Andi Baso Kaswar. 2018. Segmentasi citra buah mengkudu
menggunakan metode mahalanobis histrogram
threshholding-mahalanobis fuzzy c-means (MHT-
MFCM) disertai operasi morfologi. Universitas
Cokroaminoto Palopo. Universitas Cokroaminoto
Palopo.
Baxter, Mark G.; Murphy, Kathy L.; Taylor, Polly M.;
Wolfensohn, Sarah E. (Juli 2009). Kloral Hidrat Tidak
Dapat Diterima untuk Anestesi atau Eutanasia Hewan
Keci ‘Anestesiolog.
F. E. Afiff dan S. Amilah. 2017. Efektivitas ekstrak daun
mengkudu (Marindo Citrifolia L.) terhadap
zona hambat pertumbuhan. Surabaya.
Irwan et al. 2017. Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan Metode Gravimetri. Jakarta
Marina. 2015. Morfologi tumbuhan. Universitas Kristen
Indonesia.
Melda Saputri. 2019. Perbandingan aktivitas anti aksidan
ekstrak etanol Daun sirsak (Annona Muricara L.)
Berdasarkan tempat tumbuh Dengan metode
peredaman Dpph. Palembang.
Papuangan,dkk. 2014. Jumlah dan distribusi stomata pada
tanaman penghijauan. Ternate. Jurnal Bioedukasi vol 3
no 1.
Siti Fanny Maria Ulfa. 2017. Toksisitas campuran ekstrak
sirsak. Universitas Jember.
Syarifaddin dan Asriana Haradap. 2021. Intregrasi struktur dan
fungsi Bagian tumbuhan. Padang.
Tias Salira dan Moralita Chatri. 2021. Tipe stomata pada
beberapa tanaman dari familia rubiaceae biologi, fmipa.
Universitas Negeri Padang.
Yenny, Fahmawati. 2015. Klasifikasi Tumbuhan. Bandung:
Puripustaka
Yulia. 2014. Anatomi dan morfologi daun. Fakultas Jamber
Universitas Jember. Jawa Timur.
SKEMA KERJA
A. Sampel Pada Medium Aquadest

Disiapkanalatdanbahan

Diletakkan sampel
irisan
padaobjekgelas

DitetesiAquadest

Ditutup menggunakan gelas


penutup secara perlahan
-
lahan

Diamati pada mikroskop


perbesaran
4x, 10x dan
40x

Dokumentasi hasil
pengamatan
B. Sampel Pada Medium Kloralhidrat

Disiapkanalatdanbahan

Diletakkan sampel
irisan
padaobjekgelas

DitetesiKloralhidrat

Ditutup menggunakan gelas


penutup secara perlahan
-
lahan

Diamati pada mikroskop


perbesaran
4x, 10x dan
40x

Dokumentasi hasil
pengamatan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai