Anda di halaman 1dari 13

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang

berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur

dan organisasi dari makhluk hidup. Tumbuhan merupakan salah satu

keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Sehingga anatomi tumbuhan adalah

cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari

tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang pembangun tumbuhan tersebut

(Sintia, 2014).

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta

(tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini

dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil (sekitar 65.000 spesies) dan

tumbuhan dikotil (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil

dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur

bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar. Angiospermae

merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif tumbuhan ini

terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem

jaringan yang sama, yaitu: sistem jaringan dermal/penutup, sistem jaringan

pembuluh dan sistem jaringan dasar (Rusnah, 2015).

Tumbuhan secara morfologi terdiri atas unit sel yang dilindungi oleh

dinding, dan tiap sel dengan mengadakan kesatuan dengan adanya substansi antar

sel. Seldalam tubuh tumbuhan terdapat dalam kelompok yang secara struktural

dan fungsional berbeda dengan kelompok sel yang lain. Pengamatan yang

dilakukan secara mikrokopis dari suatu jaringan tubuh makhluk hidup yang
2

normal sifatnya maupun yang mengidap sesuatu penyakit akan lebih baik hasil

pengamatannya bila dilakukan dari preparat jaringan yang telah dipersiapkan

secara baik, penyayatan yang cukup tipis, serta diberi pewarnaan yang sesuai,

sehingga berbagai elemen jaringan yang diteliti lebih mudah untuk diamati, juga

memberi kemudahan dalam membedakan berbagai perubahan yang terjadi pada

sel jaringan yang akan diteliti dengan berbagai metode (Paweli, 2015).

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi

yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya

yang mendukung pertumbuhan pada tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel

yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang

sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe

yang semua dikelompokkan menjadi jaringan. Jaringan adalah kumpulan struktur,

fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Hapsari, 2015).

Tumbuhan monokotil dan dikotil sendiri memiliki struktur anatomi organ

yang berbeda-beda terutama pada bagian daun. Pada tumbuhan monokotil dan

dikotil memiliki struktur anatomi organ yang berbeda-beda. Mulai dari

akar,batang,daun,hingga organ reproduksinya. Dapat diketahui bahwa perbedaan

yang paling mencolok antara tumbuhan monokotil dan dikotil terletak pada berkas

pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur,

sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat tidak teratur.

Secara morfologis pada umumnya daun berbentuk tipis melebar, berwarna hijau,

duduk daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar

dan diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima

cahaya (Sardi, 2017).


3

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil ini

adalah untuk dapat melihat susunan anatomis dari daun dan jaringan-jaringan

yang spesifik untuk daun.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Botani

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

serta sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi yang sangat

penting, salah satunya adalah sebagai tempat fotosintesis. Dibandingkan dengan

organ tumbuhan lainnya, daun memiliki fungsi serta struktur morfologi dan

anatomi yang lebih beragam. Pada daun monokotil dan dikotil masing-masing

memiliki ciri dan jaringan khusus yang menjadi keistimewaan dari masing-masing

kelompok tumbuhan tersebut ada tiga jaringan yang sama-sama terdapat pada

daunnya (Tigo, 2014).

Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan. Biasanya berbentuk pipih

dengan posisi mendatar, sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO2

untuk mendukung fungsinya yang khusus sebagai tempat fotosisntesis. Daun

sangat penting ssecara ekonomis. Daun membuat makanan yang akan disimpan di

berbagai bagian lain tumbuhan, tetapi seringkali daun itu sendiri kaya akan

makanan. Perbedaan yang signifikan antara daun monokotil dan dikotil adalah

dalam hal distribusi urat daun atau vena (berkas fibrovaskular). Pada dikotil,

sebuah vena utama, biasanya di bagian tengah daun, menyebar dalam pola saling

menyilang rumit yang dikenal sebagia venasi jala. Pada monokotil, terdapat pola

teratur venasi paralel, di mana vena-vena yang mirip membujur secara paralel di

sepanjang daun (Risandi, 2012).

Anatomi daun ini diantaranya yaitu : Jaringan epidermis adalah jaringan

yang terletak paling luar pada setiap organ tubuh (akar, batang, daun, bunga, buah,

dan biji). Epidermis merupakan sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan

fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan primer. Ciri-ciri jaringan epidermis

sebagai berikut : tersusun atas sel-sel hidup, terdiri atas satu lapis tunggal,
5

beragam bentuk, ukuran, dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada

ruang antar sel, tidak memiliki klorofil, dinding sel jaringan epidermis bagian

luar berbatasan dengan udara mengalami penebalan, sedangkan dinding sel

jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding

selnya tetap tipis. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai berikut : sebagai

pelindung terhadap penguapan. sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan

mekanis. sebagai pelindung terhadap perubahan temperatur. sebagai pencegah

hilangnya zat-zat hara (Kholidaziah, 2012).

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat

stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil

dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat

dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada

monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem

dan floem yang terdapat pada tulang daun. Ada 4 macam jaringan pada organ

daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan

jaringan pengangkutan (Yulia, 2011).

Sifat yang penting dari daun adalah pertumbuhan apikalnya cepat

berhenti. Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk

daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan

diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya.

Daun berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu

perubahan energi matahari menjadi energi kimia. Pada tumbuhan dikotil, daun

terdiri atas tangkai (petiole) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil
6

tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi

epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Vivin, 2014).

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang mempunyai struktur dan

fungsi yang sama. Berdasarkan tingkat perkembangannya kita mengenal adanya

jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Berdasarkan letaknya kita

kenal adanya meristem apikal, lateral dan interkalar. Berdasarkan fungsinya,

jaringan dewasa dapat dibedakan ke dalam jaringan penutup (epidermis dan

periderm), jaringan dasar (parenkima), jaringan penguat (kolenkima dan

sklerenkima), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan sekresi. Helai

daun disusun oleh epidermis, mesofil dan tulang daun. Mesofil terdiri dari

jaringan klorenkima atau terdiri dari parenkima palisade dan parenkima bunga

karang. Tulang daun terdiri dari jaringan xilem dan floem (Septian, 2012).

Pada beberapa daun dikotil terdapat pula sel sarung pembuluh yang

melebar hingga ke epidermis disebut perluasan sarung. Dengan adanya perluasan

sarung ini, maka daerah persinggungan dengan mesofil akan lebih luas sehingga

penyebaran air akan lebih merata (Napitupulu, 2013).

Daun bagian atas lebih hiaju daripada bagian bawah disebabkan karena

susunan daun dari atas ke bawah adalah epidermis atas, jaringan pagar, jaringan

spons, lalu epidermis bawah. Klorofil (zat hijau daun) banyak terdapat di jaringan

pagar, dibandingkan dengan di jaringan spons. Oleh karena itu bagian permukaan

atas lebih hijau dibanding permukaan bawah daun (Syarif, 2008).


7

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun tempat dan waktu praktikum ini dilaksanakan adalah pada hari

Selasa, 28 November 2017 pukul 15.00 – 16.40 WIB di Laboratorium Botani

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada

ketinggian  32 mdpl.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : (1) Mikroskop

cahaya yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil, (2)

Silet yang digunakan untuk memotong benda, (3) Preparat Abadi yang digunakan

untuk mengamati struktur daun monokotil dan dikotil, (4) Pipet Tetes yang

digunakan untuk meneteskan air sedikit demi sedikit pada sayatan daun sebelum

diamati, (5) Beaker glass yang digunakan sebagai wadah dari air.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah daun padi dan

daun mangga yang digunakan sebagai objek untuk melihat struktur daun

monokotil dan daun dikotil, serta gabus ubi kayu yang digunakan sebagai

penopang untuk menyayat daun mangga dan daun padi yang akan diamati.

Prosedur Praktikum

A. Pengamatan Preparat Abadi

- Diatur masuknya cahaya pada mikroskop

- Diletakkan preparat abadi pada meja preparat

- Dilihatlah dengan objek 10x tentukan posisi epitel yang akan

diperiksa

- Dibuat pembesaran dengan objektif 40x


8

B. Pengamatan Preparat Basah

- Diatur masuknya cahaya pada mikroskop

- Dipersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan pada praktikum

- Dibelah gabus ubi kira-kira sepanjang 1 cm

- Dimasukkan organ tumbuhan lain kedalam gabus ubi kayu yang

telah dibelah

- Dipotong setipis mungkin dengan menggunakan silet

- Diletakkan potongan tersebut kedalam preparat

- Ditetesin air secukupnya kedalam preparat

- Diamati dengan menggunakan mikroskop dan hasilnya difoto


9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Keterangan :
1. Epidermis atas
2. Xylem
3. Floem 1
1
2 4. Stomata 2
3 5. Palisade(Jaringan tiang) 3
4 6. Jaringan bunga karang 4
(Spons) 5
5 6
6 7. Epidermis bawah
7
7

Gambar Anatomi Daun Monokotil

Keterangan :
1. Epidermis atas
2. Floem
3. Xylem
1
4. Palisade(Jaringan tiang)
2
3 5. Jaringan bunga karang
4 (Spons)
6. Stomata
5
6 7. Epidermis bawah

Gambar Anatomi Daun Dikotil

Pembahasan

Daun merupakan salah satu organ yang penting yaitu sebagai tempat

terjadinya fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur Tigo (2014) yang

menyatakan bahwa daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi yang
10

sangat penting, salah satunya adalah sebagai tempat fotosintesis. Dibandingkan

dengan organ tumbuhan lainnya, daun memiliki fungsi serta struktur morfologi

dan anatomi yang lebih beragam. Pada daun monokotil dan dikotil masing-masing

memiliki ciri dan jaringan khusus yang menjadi keistimewaan dari masing-masing

kelompok tumbuhan tersebut ada tiga jaringan yang sama-sama terdapat pada

daunnya.

Mesofil merupakan jaringan yang paling penting karena fungsinya sebagai

tempat fotosintesis. Selnya adalah sel-sel hidup dengan ruang-ruang antar

sel yang banyak mengandung kloroplas dan spons. Hal ini sesuai dengan literatur

Risandi (2012) yang menyatakan bahwa Jaringan dasar pada daun diapit oleh

epidermis bagian atas dan epidermis bagian bawah pada daerah yang disebut

mesofil. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim yang dilengakapi

dengan kloroplas dan dikhususkan untuk melakukan fotosintesis. Kebanyakan

daun tumbuhan dikotil memiliki dua wilayah mesofil yang dapat dibedakan

dengan jelas.

Palisade terdiri dari sel-sel yang terbentuk panjang yang tersusun rapi

seperti pagar. Biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil. Letaknya

biasanya dibawah epidermis kecuali terdapat jaringan hypodermis pada

pertumbuhan lain juga tidak ditemukan palisade yang tidak teratur bentuknya,

biasanya palisade terdiri atas satu lapisan yang terletak di sebelah bawah. Hal ini

sesuai dengan literatur Yulia (2011) yang menyatakan bahwa mesofil dapat

dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan palisade/tiang yang hanya ditemukan pada

tumbuhan dikotil, terdapat tepat di bawah epidermis, dapat tersusun dari satu atau

lebih lapisan dan juga jaringan spons/jaringan bunga karang yang ditemukan baik
11

pada tumbuhan monokotil maupun dikotil, pada tumbuhan dikotil, jaringan ini

terletak di bawah palisade dan memiliki ruang antar sel yang besar.

Perbedaan palisade dan spons pada hasil pengamatan yaitu pada jaringan

palisade terbentuknya yaitu pada jaringan palisaade berbentuk seperti tiang atau

pagar. Dan pada palisade terbentuk seperti tiang atau pagar daun pada palisade

terdapat kloroplas dan yang lebih banyak dibanding. Hal ini sesuai literatur

Napitupulu (2013) yang menyatakan bahwa palisade terdiri atas sel yang

berbentuk panjang seperti pagar dan tempat fotosintesis. Sehingga pada bagian

inilah klorofil yang paling banyak.

Daun bagian atas terlihat lebih berwarna hijau daripada bagian bawah.

Karena susunan daun dikotil dari atas ke bawah adalah epidermis atas, jaringan

pagar, lalu epidermisa bawah. Klorofil daun (zat hijau daun) banyak terdapat di

jaringan pagar, sedikit di jaringan spons. Oleh karena itu, bagian permukaan daun

atas lebih hijau. Selain itu epidermis atas dilapisi oleh kutikula yang membuat

warna permukaan atas daun mengkilap. Hal ini sesuai literatur Syarif (2008) yang

menyatakan bahwa daun pada bagiana atas lebih hijau (klorofil daripada bagian

bawah daun).
12

KESIMPULAN

1. Daun merupakan salah satu organ yang penting yaitu sebagai tempat

terjadinya fotosintesis

2. Jaringan dasar pada daun diapit oleh epidermis bagian atas dan epidermis

bagian bawah pada daerah yang disebut mesofil

3. Palisade terdiri dari sel-sel yang terbentuk panjang yang tersusun rapi

seperti pagar

4. Perbedaan palisade dan spons pada hasil pengamatan yaitu pada jaringan

palisade terbentuknya yaitu pada jaringan palisaade berbentuk seperti tiang

atau pagar

5. Daun bagian atas terlihat lebih berwarna hijau daripada bagian bawah
13

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, A,C,D. 2015. Laporan Praktikum Botani. Purwokerto

Kholidaziah, D. 2012. Laporan Praktikum Perkembangan Tumbuhan. Bandung

Napitupulu, J. A. 2013. Anatomi Tumbuhan. USU Press, Medan.

Paweli, N,E. 2015. Laporan Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Makassar

Risandi, R. 2012. Laporan Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan.


Pontianak

Rusnah. 2015. Anatomi Fisiologi Tumbuhan. Pontianak

Sardi, A. 2017. Laporan Praktikum Anatomi Fisologi Tumbuhan. Pontianak

Septian, I. 2012. Laporan Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan.


Pontianak.

Sintia, M. 2014. Laporan Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan. Pontianak

Syarif. 2008. Struktur dan Fungsi Daun. Bandung.

Tigo, M. 2014. Laporan Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan. Pontianak

Vivin, D. 2014. Laporan Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan. Pontianak

Yulia. 2011. Jaringan Pada Daun Monokotil Dan Dikotil Praktikum Anatomi Dan
Fisiologi Tumbuhan. Pontianak

Anda mungkin juga menyukai