Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN


JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

DISUSUN OLEH:
NAMA : DEWI NURAKMAL
NIM : F107171011
KELOMPOK : 4 (EMPAT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019
Abstrak

Praktikum jaringan pada daun monokotil dan dikotil bertujuan 1) mempelajari


sistem dan jenis-jenis jaringan daun, 2) mempelajari tipe daun monokotil dan
dikotil, 3) mempelajari posisi dari berbagai jaringan daun dan 4) membandingkan
struktur anatomi daun monokotil dan dikotil. Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah mikroskop, kaca benda, kaca penutup, pipet tetes, petri dish, dan silet.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu aquades, preparat segar daun keladi
(Caladium sp) dan nangka (Artocarpus heterophyllus) serta preparat awetan
jaringan daun Ficus dan jagung (Zea mays). Cara kerja yang dilakukan ialah
untuk membuat preparat segar, daun keladi (Caladium sp) dan nangka
(Artocarpus heterophyllus) diiris secara melintang setipis-tipisnya. Setelah
diperoleh irisan tersebut, diletakkan di atas kaca benda lalu ditetesi sedikit
aquades, ditutup dengan kaca benda. Diamati preparat segar dan preparat awetan
jaringan daun menggunakan mikroskop. Kemudian digambar dan diberi
keterangan. Disebutkan tipe dari masing-masing daun beserta ciri-cirinya.
Hasilnya adalah jenis jaringan daun terbagi menjadi 3 yaitu jaringan epidermis,
mesofil dan pengangkut. masing-masing dari jaringan tersebut mempunyai posisi
tertentu. Epidermis terletak di bagian atas dan bawah daun, mesofil terdapat di
antara epidermis atas dan bawah, berkas pengangkut terdapat pada urat daun.
Perbedaan dari struktur anatomi daun dikotil dan dikotil adalah daun dikotil,
mesofil tardiferensiasi menjadi dua bagian yaitu palisade dan spon sedangkan
daun monokotil tidak terdiferensiasi. Daun dikotil tipe berkas pengangkutnya
kolateral terbuka dan monokotil kolateral tertutup.

Kata kunci: jaringan, daun, dikotil, monokotil, epidermis

Abstract
Tissue practicum on user monocot and dicot leaf 1) connection system and types
of leaf tissue, 2) monocot and leaf dicot leaf access types, 3) selected access chain
according to needs and 4) anatomical structure of monocot and leaf dicot leaves.
The tools used in this practicum are microscopes, glass objects, cover glass, drop
pipettes, petri dishes, and razor blades. While the materials used are aquades,
fresh preparations of taro leaves (Caladium sp) and jackfruit (Artocarpus
heterophyllus) as well as preserved preparations of Ficus and corn leaf tissue (Zea
mays). How it works is done to make fresh preparations, taro leaves (Caladium
sp) and jackfruit (Artocarpus heterophyllus) sliced transversely as thin as
possible. After obtaining the slices, it is taken on a glass object and then dropped
with a little distilled water, covered with glass objects. Observed fresh
preparations and leaf tissue preservative preparations using a microscope. Then
drawn and given information. Listed from each leaf along with its characteristics.
How is the leaf type tissue divided into 3 namely epidermal, mesophyll and
transport tissues. Each of these networks has a certain position. The epidermis is
located at the top and bottom of the leaf, mesophyll exists between the upper and
lower epidermis, the transport file is available in the veins. The difference in the
anatomical structure of dicot and dicot leaves is dicot leaf, mesophyll
tardiferensiation into two parts namely palisade and monocotyled leaves are not
differentiated. Dichototid leaf transporter types are open collateral and closed
collateral monocotyledonous.
Key words: tissue, leaf, dicotyledon, monocotyledonous, epidermis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi yang


sangat penting. Daun merupakan organ vegetatif tumbuhan yang memiliki
kekhasan yang tidak dimiliki oleh bagian lain dari tumbuhan, kekhasan itu
salah satunya ialah kemampuan tumbuhan itu sendiri untuk berfotosintesis
di dalam organel yang dikenal sebagai kloroplas yang memiliki pigmen
klorofil sebagai pigmen utama untuk menyerap cahaya matahari, organel
kloroplas ini banyak terdapat di bagian jaringan mesofil (palisade dan
spons). Dibandingkan dengan organ tumbuhan lainnya, daun memiliki
fungsi serta struktur morfologi dan anatomi yang lebih beragam. adapun
bagian khas lain dari jaringan pada daun adalah adanya stomata sebagai
“alat napas” tumbuhan. Oleh sebab itulah para ahli kemudian membagi
daun berdasarkan fungsi serta struktur morfologi dan anatomi yang
dimilikinya ke dalam dua kelompok besar yaitu daun monokotil dan
dikotil.

Seperti pada akar dan batang, pada daun juga memiliki jaringan-
jaringan yang menyusunnya yaitu jaringan epidermis yang berfungsi
melindungi jaringan yang ada di bagian dalam, jaringan mesofil yang
berfungsi dalam proses fotosintesis, serta jaringan pengangkut yang
berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil dari fotosintesis ke
seluruh bagian dari tumbuhan tersebut. pada umumnya daun terdiri atas
helai daun dan dan tangkai daun yang menghubungkan daun ke batang,
helaian daun dapat berupa daun tunggal atau daun majemuk. Pada daun
monokotil dan dikotil masing-masing memiliki ciri dan jaringan khusus
yang menjadi keistimewaan dari masing-masing kelompok tumbuhan
tersebut.

Praktikum kali ini dilakukan untuk melihat perbedaan anatomi dari


daun monokotil dan dikotil selain dari ciri morfologi yang sudah lebih
sering dibahas dan dapat menentukan letak perbedaan antara daun
monokotil dan daun dikotil bukan hanya berdasarkan struktur
morfologinya melainkan juga berdasarkan struktur anatominya serta dapat
melihat bagaimana perbedaan sistem jaringan yang menyusun daun
monokotil dan dikotil tersebut.

B. Dasar Teori

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh


tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Daun adalah organ
fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang
berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat
bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade)
yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan
daun dengan buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil
lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai daun
tersebut membentuk suatu pelepah yang membungkus batang. Beberapa
tumbuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun (Campbell,
2003).

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang mempunyai struktur


dan fungsi yang sama. Berdasarkan tingkat perkembangannya kita
mengenal adanya jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen).
Berdasarkan letaknya kita kenal adanya meristem apikal, lateral dan
interkalar. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan ke
dalam jaringan penutup (epidermis dan periderm), jaringan dasar
(parenkima), jaringan penguat (kolenkima dan sklerenkima), jaringan
pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan sekresi. Helai daun disusun
oleh epidermis, mesofil dan tulang daun. Mesofil terdiri dari jaringan
klorenkima atau terdiri dari parenkima palisade dan parenkima bunga
karang. Tulang daun terdiri dari jaringan xilem dan floem (Hapsari, dkk,
2018).

Pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki struktur anatomi


organ yang berbeda-beda. Mulai dari akar, batang,daun,hingga organ
reproduksinya. Dapat diketahui bahwa perbedaan yang paling mencolok
antara tumbuhan monokotil dan dikotil terletak pada berkas pembuluh,
berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan
berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat tidak teratur
(Nurhayati, dkk, 2016).

Jaringan pembuluh/urat daun berisi jaringan yang berfungsi


sebagai sistem transportasi bahan dan hasil fotosintesis. Susunan jaringan
penyusun daun pada tumbuhan bervariasi tergantung pada lingkungannya
(Permana et al.,2004).

Tanaman berbunga dengan biji tertutup dalam ovarium atau buah


kemajuan evolusi terbaru dan terbesar dalam kerajaan tumbuhan. Tanaman
ini disebut angiospermae dan telah ada selama sekitar 125 juta tahun.
Mereka mendominasi flora tanaman yang lebih tinggi di bumi saat ini.
Angiospermae dibagi menjadi dua kelompok, monokotil dan dikotil,
berdasarkan struktur tanaman. Monokotil adalah bentuk singkat dari
monokotil berarti satu daun biji. Ini adalah referensi ke daun tunggal yang
muncul saat monokotil berkecambah. Monokotil adalah lebih kecil dari
dua kelompok, memiliki sekitar 60.000 spesies. Ini termasuk rumput,
bunga lili, iris, anggrek, palem, aroids, sedges dan banyak gulma kolam.
Struktur monokotil memiliki kesamaan termasuk vena paralel, ikatan
pembuluh tersebar, tidak adanya kayu pertumbuhan sekunder dan bagian
bunga dalam kelipatan tiga. Para dikotil terdiri sekitar 190.000 spesies
yang mencakup hampir semua akrab pohon non-konifera dan semak-
semak dan hampir semua bumbu tahunan termasuk rumput. Dikotil juga
merupakan bentuk singkat berasal dari dicotyledon kata mengacu pada
daun dua benih hadir setelah perkecambahan. Vena dikotil biasanya
netlike, ada cincin vaskular tunggal terus menerus, woody pertumbuhan
sekunder hadir di pohon dan semak-semak dan bagian bunga terjadi dalam
kelipatan 4s atau 5s (Perry, 1991).

Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara


tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada
tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada
tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas
pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan
untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh
tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Aryulina, 2004).

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada


umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada buku batang dan ketiak daun. Daun biasanya tipis melebar,
kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu
daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-
daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bentuk daun
yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang
menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi
tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi). terutama berupa gas zat CO2

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).

3. Penguapan air (transpirasi)

4. Pernafasan (respirasi) (Tjitrosoepomo, 2007).

Mengacu kepada Syarif (2009) secara morfologis pada umumnya


daun berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada batang
menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh
tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya.

Seperti pada akar dan batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan
monokotil dan dikotil. Secara umum jarigan pada tumbuhan terdiri atas
tiga jaringan yaitu jaringan kulit (epidermis), jaringan dasar (parenkima),
dan jarinagan pengangkut (vaskuler). Epidermis daun merupakan jaringan
terluar pada tumbuhan, epidermis daun mengandung kipas-kipas dan
stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah saja, dibawah
epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari
epidermis. Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin
sebagai penahan terjadinya penguapan yang terlalu besar. Epidermis juga
dapat termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan
epidermis, dapat berbentuk rambut, duri, gelembung atau tabung, yang
berfungsi untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.
Selain itu pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi
oleh sel penutup. Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian di
bawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan
dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di dalam jaringan
parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak di
permukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas
permukaan daun (Lakitan, 1996).

Pada umumnya daun-daun tanaman dikotil mempunyai helaian


menjari atau menyirip, sedangkan monokotil umumnya sejajar atau
melengkung. Hal ini menyebabkan perkembangan distribusi stomatanya
juga mengikuti kaidah tersebut. Hasil pengamatan terhadap jumlah
stomata menunjukkan bahwa daun-daun tanaman yang termasuk sedikit
24%, cukup banyak 20%, banyak 19%, sangat banyak 14% dan tak
terhingga 23%. Sebenarnya jika dilihat ukurannya , stomata mempunyai
ukuran diameter yang berbeda-beda ada yang kecil ada yang besar, Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa pada daun-daun tanaman monokotil
ukuran stomatanya relatif lebih kecil , sehingga terlihat sangat padat
daripada stomata daun dikotil misalnya pada padi, alang-alang, onclang
dan palm (Haryanti, 2010).

C. Masalah

1. Bagaimana sistem dan jenis-jenis jaringan daun?

2. Bagaimana tipe daun monokotil dan dikotil?

3. Bagaimana posisi dari berbagai jaringan daun?

4. Bagaimana perbandingan struktur anatomi daun monokotil dan dikoti?

D. Tujuan

1. Mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun.

2. Mempelajari tipe daun monokotil dan dikotil.

3. Mempelajari posisi dari berbagai jaringan daun.

4. Membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil.

BAB II

METODOLOGI

Praktikum jaringan daun monokotil dan dikotil dilakukan pada hari


Kamis tanggal 7 November 2019 pukul 09.30-12.30 WIB di Laboratorium
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, kaca


benda, kaca penutup, pipet tetes, petri dish, dan silet. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu aquades, preparat segar daun keladi (Caladium sp) dan
nangka (Artocarpus heterophyllus) serta preparat awetan jaringan daun Ficus
dan jagung (Zea mays).

Cara kerja yang dilakukan ialah untuk membuat preparat segar, daun
keladi (Caladium sp) dan nangka (Artocarpus heterophyllus) diiris secara
melintang setipis-tipisnya. Setelah diperoleh irisan tersebut, diletakkan di atas
kaca benda lalu ditetesi sedikit aquades, ditutup dengan kaca benda. Diamati
preparat segar dan preparat awetan jaringan daun menggunakan mikroskop.
Mula-mula diperiksa dengan perbesaran lemah untuk mengamati susunan
jaringan yang terdapat pada daun. Dibesarkan satu sektor dan irisan tersebut
dengan perbesaran kuat. Kemudian digambar dan diberi keterangan.
Disebutkan tipe dari masing-masing daun beserta ciri-cirinya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Nama preparat: Nangka Literatur


(Artocarpus heterophyllus)

Perbesaran: 4 x 10

Tipe: dikotil Sumber: tokohalatperaga.co.id


Keterangan: Keterangan:

1. Kutikula 1. Epidermis atas

2. Epidermis adaxial (atas) 2. Palisade


3. Epidermis abaxial (bawah) 3. Hipodermis

4. Mesofil palisade 4. Epidermis bawah

5. Mesofil spons 5. Spons

6. Palisade bawah
Nama preparat: Ficus Literatur

Perbesaran: 4 x 10

Tipe: dikotil Sumber: docplayer.info

Keterangan: Keterangan

1. Kutikula a. Epidermis atas (adaxial)

2. Epidermis atas (adaxial) b. Rongga udara

3. Epidermis bawah (abaxial) c. Epidermis bawah (abaxial)

4. Mesofil d. Mesofil palisade

5. Floem e. Mesofil spons

6. Xilem f. Berkas pengangkut


Nama preparat: Keladi (Caladium Literatur
sp.)

Perbesaran: 4 x 10
Tipe: monokotil Sumber:
abisjatuhbangunlagi.wordpress.com
Keterangan: Keterangan:

1. Kutikula 1. Palisade

2. Mesofil 2. Floem

3. Epidermis atas (adaxial) 3. Xilem

4. Epidermis bawah (abaxial) 4. Spons

5. Epidermis

6. Hipodermis
Nama preparat: Jagung (Zea mays) Literatur

Perbesaran: 4 x 10

Sumber: winiedoank.blogspot.com
Tipe: monokotil
Keterangan: Keterangan

1. Kutikula 1. Sel kipas

2. Epidermis atas (adaxial) 2. Mesofil


3. Mesofil 3. Bundle sheath

4. Epidermis bawah (abaxial) 4. Xilem

5. Stomata 5. Floem

6. Xilem 6. Stomata

7. Floem

8. Bundle sheath/ seludang

B. Pembahasan

Struktur anatomi pada daun nangka (Artocarpus heterophyllus)


berdasarkan hasil pengamatan dapat terlihat beberapa jaringan penyusun
daun yaitu kutikula, epidermis adaxial dan abaxial, diantara epidermis
tersebut terdapat mesofil palisade dan spons sedangkan berkas pengangkut
berupa xilem dan floem tidak terlihat. Pada literatur juga terdapat
epidermis adaxial dan abaxial, mesofil spons, mesofil palisade, dan
hipodermis. Struktur anatomi jaringan daun Ficus yang terlihat di bawah
mikroskop adalah kutikula, epidermis adaxial, epidermis abaxial, mesofil,
xilem dan floem. Jaringan-jaringan tersebut juga terdapat pada literatur,
hanya saja di literatur mesofil palisade dan mesofil spons dapat dibedakan.
Kedua daun tersebut termasuk ke tipe daun dikotil.

Struktur anatomi pada preparat daun keladi (Caladium sp.) di


bawah mikroskop terdapat kutikula, jaringan epidermis adaxial , epidermis
abaxial dan mesofil sedangkan jaringan berkas pengangkut tidak terlihat.
Sedangkan pada literatur terdapat hipodermis, jaringan mesofilnya dapat
dibedakan menjadi mesofil palisade dan spons, serta terdapat xilem floem.
Pada preparat daun jagung (Zea mays) terdapat kutikula, epidermis
abaxial, epidermis adaxial, mesofil, stomata, xilem, floem dan seludang/
bundle sheats. Jaringan-jaringan tersebut juga terdapat pada literatur,
namun di literatur terdapat sel kipas.

Jenis-jenis jaringan daun terbagi menjadi 3 yaitu:


a. Jaringan Epidermis

Epidermis umumnya hanya selapis sel, namun pada beberapa jenis


tumbuhan memiliki epidermis ganda (abaxial dan adaxial). Di
epidermis terdapat beberapa derivatnya antara lain trikoma, stomata,
sel kipas. pada epidermis tidak ada klorofil, pada epidermis memiliki
pigmen antosianin. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan
di bagian dalam daun dari kekeringan, pathogen serangga herbivore,
dan sebagainya. Pada jaringan epidermis, terutama epidermis bawah,
dapat ditemukan stomata (mulut daun).

b. Jaringan Mesofil atau Parenkim Daun

Berada diantara epidermis atas dan bawah, terdiri atas jaringan


palisade dan spongy. ciri-ciri jaringan palisade yaitu, sel-selnya
panjang, ruang antarselnya kecil dan rapat serta banyak mengandung
klorofil. Sedangkan spongy agak renggang, bentuk selnya tidak
teratur, dan banyak rongga udara, serta sedikit klorofil. Jaringan
mesofil berfungsi terutama pada proses fotosintesis, karena di
dalamnya terdapat sel-sel yang mengandung banyak kloroplas.
Mesofil dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan palisade/tiang
yang hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil, terdapat tepat di bawah
epidermis, dapat tersusun dari satu atau lebih lapisan dan juga jaringan
spons/jaringan bunga karang yang ditemukan baik pada tumbuhan
monokotil maupun dikotil, pada tumbuhan dikotil, jaringan ini terletak
di bawah palisade dan memiliki ruang antar sel yang besar.

c. Jaringan Pembuluh (Tulang Daun)

Terdiri atas floem dan xilem yang susunannya tergantung dari tipe
tumbuhannya, banyak terdapat pada tulang daun, oleh sebab itu tulang
daun memilik fungsi ganda yaitu sebagai penguat daun dan jalan
transportasi air dan zat hara. Jaringan pembuluh/urat daun berisi
jaringan yang berfungsi sebagai sistem transportasi bahan dan hasil
fotosintesis. Susunan jaringan penyusun daun pada tumbuhan
bervariasi tergantung pada lingkungannya.

Pada umumnya tanaman dengan tipe dikotil mempunyai bentuk


tulang daun yang menjari atau menyirip. Artinya daun terbagi menjadi
beberapa ujung dan sehingga bagian daun seperti bentuk menjari.
Sedangkan daun tanaman dengan tipe monokotil umumnya sejajar atau
melengkung karena pada bagian ujung daun hanya terdapat satu ujung
daun saja.

Posisi jaringan epidermis pada daun itu terletak pada lapisan


permukaan atas dan bawah daun yang hanya terdiri dari satu sel dengan
penebalan dari zat kitin. Pada epidermis ini terdapat derivat epidermis
contohnya seperti stomata, posisi stomata pada daun berderet di antara urat
daun. Jaringan mesofil pada daun terletak di antara epidermis adaxial dan
abaxial (atas dan bawah) yang memenuhi bagian daun dan pada daun
monokotil biasanya terletak di antara cekungan urat daun. Jaringan
pengangkut ini terdapat pada urat atau tulang daun dan posisinya berada di
tengah atau di antara jaringan mesofil, baik itu mesofil palisade maupun
mesofil spons (bunga karang) dan xylem ke arah permukaan atas
sedangkan floem karah permukaan bawah daun.

Struktur anatomi pada daun dikotil yaitu jaringan mesofil


terdiferensiasi menjadi 2 bagian yaitu palisade dan spons. Fungsi dari
palisade dan spons pada daun dikotil adalah palisade berfungsi membuat
makanan karena pada bagian ini banyak terdapat kloroplas sedangkan
spons berfungsi untuk bernafas sehingga proses keluar masuknya udara
tejadi pada bagian ini. Tipe berkas pengangkut kolateral terbuka, seri yang
terdapat pada batang dikotil karena tipe berkas pengangkut daun
bergantung pada tipe berkas pengangkut batangnya.

Struktur anatomi pada daun monokotil, lapisan epidermis uniserat


yang tersusun dari sel-sel bangun bulat telur. Dinding luar sel epidermis
mengalami kutikularisasi. Epidermis atas mudah ditemukan karena
terdapat sel kipas dan xilem lebih dekat dengan epidermis atas, stomata
terdapat pada kedua lapisan epidermis. Mesofil tidak terdiferensiasi
menjadi palisade dan spons, mesofil tersusun dari sel-sel yang
mengandung kloroplas, berdinding tipis teratur rapat, dalam mesofil
ruang-ruang antar sel berkembang dengan baik. Berkas pengangkut
kolateral tertutup seperti pada batang monokotil. Kebanyakan berkas
pengangkutnya berukuran kecil. Pada graminae tanaman C4 berkas
pengangkutnya dikelilingi oleh seludang atau bundle sheaths. Pada
permukaan epidermis adaxial terdapat sel kipas, stomata terletak tersebar
pada epidermis adaxial dan abaxial.

KESIMPULAN

Struktur anatomi pada daun nangka (Artocarpus heterophyllus)


berdasarkan hasil pengamatan dapat terlihat beberapa jaringan penyusun daun
yaitu kutikula, epidermis adaxial dan abaxial, diantara epidermis tersebut terdapat
mesofil palisade dan spons sedangkan berkas pengangkut berupa xilem dan floem
tidak terlihat. Daun Ficus yang terlihat di bawah mikroskop adalah kutikula,
epidermis adaxial, epidermis abaxial, mesofil, xilem dan floem. Daun keladi
(Caladium sp.) di bawah mikroskop terdapat kutikula, jaringan epidermis adaxial ,
epidermis abaxial dan mesofil sedangkan jaringan berkas pengangkut tidak
terlihat. Daun jagung (Zea mays) terdapat kutikula, epidermis abaxial, epidermis
adaxial, mesofil, stomata, xilem, floem dan seludang/ bundle sheats. Jenis-jenis
jaringan daun terbagi menjadi 3 yaitu jaringan epidermis, mesofil dan pengangkut.
Masing-masing dari jaringan tersebut mempunyai posisi yang berbeda-beda.
Epidermis terletak di bagian atas dan bawah daun, mesofil terdapat di antara
epidermis atas dan bawah, pengangkut terdapat pada urat daun. Perbedaan dari
struktur anatomi daun dikotil dan dikotil adalah daun dikotil, mesofil
tardiferensiasi menjadi dua bagian yaitu palisade dan spon sedangkan daun
monokotil tidak terdiferensiasi. Tipe berkas pengangkutnya, pada dikotil kolateral
terbuka dan monokotil kolateral tertutup.

SARAN
Pada saat membuat preparat segar, ketika membuat irisan daun lebih berhati-hati.
Agar sayatan daun yang dihasilkan tersebut mudah diamati.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA XI. Jakarta : Erlangga.


Campbell, dkk. (2003). Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Hapsari, Agustina T, dkk. (2018). Tetumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma
Katumpangan. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 3(1): 79-84. (Online).
(https://ejournal2.undip.ac.id). Diakses pada 10 November 2019.
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 18(2): 21-
31.
Nurhayati, dkk. (2016). Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun Anthurium
plowmanii Croat., Anthurium hookeri Kunth. dan Anthurium plowmanii ><
Anthurium hookeri. Jurnal Protobiont. 5(1): 24-29. (Online).
(https://jurnaluntan.ac.id). Diakses pada 12 November 2019.
Lakitan, B. (1996). Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta:
Rajawali Pers.
Perry. (1991). Monocots And Dicots. Journal of Arboriculture 17(2). (Online).
(http://joa.isaarbor.com/request.asp?
JournalID=1&ArticleID=2411&Type=2). Diakses pada 10 November 2019.
Permana, Agus D. dkk. (2004). Biologi. Bandung: PT. Lima Enam Tujuh.
Tjitrosoepomo, Gembong. (2007). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
Press.
Syarif. (2009). Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Bandung: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai