Anda di halaman 1dari 54

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ
tumbuhan baik mengenai akar, batang, daun, bunga, buah, maupun bijinya.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok yaitu akar (Radix),
batang (Caulis) dan daun (Folium).Tumbuhan yang memilki ketiga unsur
pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari bahasa
yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun sedangkan phyta berarti
tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai
turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah
mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi (Nilasari, 2013).
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada. Tanpa akar
bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan
jenis apapun baik itu tumbuh sendiri secara liar maupun yang sengaja ditanam
oleh manusia pasti memiliki akar. Demikian juga tumbuhan yang menempel
pada tumbuhan lain pun sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini sudah sangat
jelas jika akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga
sebagai pembeda tumbuhan dikotil dan monokotil (Samhis setiawan, 2019).
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar
dan daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat di samakan dengan rangka
pada manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh
tumbuhan. Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan
zat-zat hara dari akar ke daun dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah.
Melalui percabangannya, batang dapat memperluas bidang asimilasi. Pada
beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan. Umumnya batang mempunyai sifat antara lain berbentuk
panjang. Bulat seperti silinder. Pada batang terdapat buku-buku (Nodus),
tempat duduknya daun. Jarak antara buku di sebut ruas (Internodus). Batang
biasa nya tumbuh ke atas, menuju cahaya (Fototrofi positif ) atau matahari
(Heliotrofi positif ). (Mery sanory sulastry, 2019).
2

Daun sendiri merupakan organ bagian tumbuhan yang sangat penting,


karena daun adalah tempat pengambilan zat-zat makanan terutama yang berupa
zat gas (CO2), selain itu sebagai pengolah zat-zat makanan, penguapan air dan
pernafasan bagi tumbuhan itu sendiri. Daun dibedakan menjadi daun di kotil
dan monokotil. Di lihat dari segi fungsi, daun sangat penting bagi tumbuhan,
karena jika tidak ada daun maka tumbuhan tersebut akan mati atau tidak akan
tumbuh karena pada daun inilah terjadi proses fotosintesis dan lain sebagainya
(Tjitrosoepomo, 2007).
Bunga merupakan organ penting pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya perkembangbiakkan generatif dengan melalui proses
penyerbukan dan pembuahan. Bunga dapat diartikan sebagai modifikasi dari
tunas batang dan tunas daun yang mana warna, bentuk, serta susunannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dari tumbuhan. Modifikasi dari tunas batang
dan daun inilah yang kemudian dapat membentuk beberapa bagian bunga yang
pada tiap masing-masing organ memiliki fungsi tersendiri (Menteri pertanian,
2019).
Buah merupakan hasil penyerbukan antara putik dan benang sari yang
terdapat pada bunga, sehingga pada buah sering ditemukan struktur bunga,
yaitu tangkai bunga dan kelopak bunga. Buah dapat di bedakan menjadi buah
sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang sesungguh nya, yang dapat
di bagi-bagi lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati
majemuk. Sedangkan buah semu dibedakan lagi menjadi buah semu tunggal,
buah semu ganda, dan buah semu majemuk. (Mery sanory sulastry 2019)
Biji atau semen merupakan bakal biji dari tumbuhan yang terbentuk
setelah proses penyerbukaan dan pembuahan. Biji merupakan calon tumbuhan
baru yang akan tumbuh jika kondisi lingkungan mendukung. Umumnya biji
pada tumbuhan terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian biji tersebut yaitu kulit
biji, tali pusar dan inti biji. (Samhis setiawan 2019).
Anatomi tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam
pada tumbuh-tumbuhan menyatakan bahwa anatomi tumbuhan mengkaji
tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan Salah
3

satu sasaran anatomi adalah untuk memahami fungsi struktur. Anatomi


tumbuhan mula-mula membahas fungsi tumbuhan yang dinamis dan disertai
pemahaman mengenai sel dan jaringan. (Estiti, 1995). Sutrian (2004).
Anatomi akar tanaman ini terdiri atas sel gabus, kortek, perisikel, floem,
floem intraselular, sel inti, dan kanal laticiferous. Struktur anatomi akarnya
mengikuti garis dan membentuk dengan floem intrasirkular. Sel gabusnya
selalu tumbuh hanya sampai permukaan saja tidak mendalam tapi melebar dan
diding selnya tipis. Sel gabus diisi dengan kristal. Kortexnye sangat kuat atau
masuk grup sel batu. Perisikel umumnya seperti papan, berwarna putih, seperti
getah dan tidak berserat. Floemnya termasuk sel batu (Sumardi, 1993).
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-
bagian dari luar ke dalam diantaranya yaitu Epidermis, Korteks, Endodermis,
Silinder Pusat/Stele (Tjitrosomo. 1983).
Anatomi batang terdapat buku-buku, yaitu tempat untuk melekatnya
daun, memiliki ruas dibagian diantara dua buku, tunas aksiler (lateral) yang
berpotensi membentuk tunas cabang, tunas terminal (ujung/apikal), bagian
yang aktif tumbuh dan berkembang membuat batang menjadi lebih tinggi.
Fungsinya menegakkan dan menguatkan tubuh tumbuhan, meneruskan air dan
zat-zat mineral dari akar keseluruh tubuh terutama daun, mengalirkan zat hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh,bahkan sampai ke bagian cadangan
makanan. Transportasi zat mampu dilakukan batang karena adanya struktur
jaringan-jaringan pembuluh, yaitu pembuluh kayu (Xilem) dan pembuluh tapis
(Floem). Secara anatomi, Xilem tersusun oleh sel-sel panjang berupa trakeid
dan unsur pembuluh (Unknown).
Daun juga mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk
membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di
pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya
daun pada tumbuhan. Sehingga secara tidak langsung manusia juga dapat
mengetahui batapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam hidup. Pada
lingkungan informal manusia secara umum mengetahui bentuk dari daun,
4

namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mengenal daun
secara spesifik (Fahn, 1991).
Daun umumnya organ berwarna hijau yang terletak diatas tanah. Daun
mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen yang menyebabkan daun dapat
mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan gula
melalui fotosintesis. Morfologi daun sangat bervariasi, hasil adaptasi yang
sering terjadi terhadap faktor pembata lingkungan hidup tumbuhan. Daun
melekat pada batang oleh bagian yang sempit yang disebut tangkai daun.
Bagian daun yang lebar disebut helaian daun. Helaian daun biasanya tipis dan
rata dan memiliki sistem pertulangan yang menyebabkan daun lentur dan kuat
(Hidayat, 1995).
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah
organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama
yaitu batang dan daun. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan
biseksual. Uniseksual yaitu jika ada suatu bunga hanya ada satu jenis alat
pembiakan. Disebut juga bunga jantan dan betina. Sedangkan bunga biseksual
yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat perkembangbiakan, berarti
bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga (Fahn,A. 1991).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan yaitu :
1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
1) Untuk mengetahui Sistem Perakaran pada Tanaman.
2) Untuk mengetahui Bagian Anatomi Akar.
2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
1) Untuk mengetahui Jenis-jenis Batang.
2) Untuk mengetaui Bentuk Batang menurut penampangnya.
3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
1) Untuk mengetahui Jenis-jenis Daun.
2) Untuk mengetahui Perbedaan Anatomi daun dan Anatomi Bunga.
5

4. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen).


1) Untuk mengetahui Penggolongan buah sunggu (sejati) dan buah semu
2) Untuk mengetahui perbedaan biji monokotil dan dikotil
C. KegunaanPraktikum
a. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Adapun kegunaan praktikum ini agar kita tahu bahwa tanaman
memiliki sistem perakaran yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
Serta menjelaskan cirri-ciri dan lokasi struktur jaringan didalam akar
monokotil dan dikotil.
b. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu memberikan gambaran
dan pemahaman tentang tanaman memiliki bentuk batang yang
berbeda-beda sesuai dengan fungsinya serta sebagai informasi tentang
batang yang dapat dijadikan acuan atau referensi untuk praktikum
selanjutnya.
c. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu memberikan gambaran
dan pemahaman tentang tata letak daun pada batang dan rumus daun
pada tanaman serta sebagai sarana informasi tentang daun yang dapat
dijadikan acuan atau referensi untuk praktikum selanjutnya.
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu memberikan gambaran
dan pemahaman tentang bunga, rumus bunga, morfologi bunga dan
anatomi tumbuhan serta sebagai sarana informasi tentang bunga yang
dapat dijadikan acuan atau referensi untuk praktikum selanjutnya.
d. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu memberikan gambaran
dan pemahaman tentang buah, biji, klasifikasi morfologi dan anatomi
tumbuhan serta sebagai sarana informasi tentang buah dan biji yang
dapat dijadikan acuan atau referensi untuk praktikum selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Akar (Radix)
1. Pengertian Akar
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada.
Tanpa akar bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup. Seperti yang
kita ketahui, tumbuhan jenis apapun baik itu tumbuh sendiri secara
liar maupun yang sengaja ditanam oleh manusia pasti memiliki akar.
Demikian juga tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain pun
sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini sudah sangat jelas jika akar
merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga sebagai
pembeda tumbuhan dikotil dan monokotil (Samhis setiawan, 2019).
2. Sifat-sifat Akar
a) Akar adalah salah satu bagian tumbuhan yang posisnya didalam
tanah yang terdapat terus-menerus tumbuh.
b) Arah gerak pertumbuhan akar dipengaruhi oleh suatu ke pusat
bumi (geotropi) atau oleh air (hidrotropi).
c) Akar bisa tumbuh menembus tanah karena memiliki ujugnya
yang berbentuk rungcing.
d) Pada akar tidak terlihat buku-buku yang membentuk ruas-ruas.
e) Akar pada umumnya yang berwarna pucat dan tidak berklorofil
sehingga tidak bias melakukan fotosintesis.
3. Fungsi Akar
a) Untuk menyokong serta memperkuat tumbuhan untuk berdiri
ditempat hidupnya.
b) Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari
dalam tanah.
c) Untuk mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan santo.
d) Sebagai alat respirasi misalnya tumbuhan bakau.
7

e) Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat


menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi
vegetatif.
4. Modifikasi Akar
a) Akar udara atau Akar gantung (Radix aureus)
Akar ini keliar dari bagian-bagian diatas tanah, menggatung
diudara dan menggantung ke arah tanah. Misalnya, Akar anggrek
kalajengking (Arachnis flos-aens) tetapi setelah mencapai tanah,
bagian yang masuk tanah akan berkelakuan seperti akar biasa
yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah.
b) Akar penggerek atau Akar penghisap (Haustoria)
Yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup
sebagian parasif dan berguna untuk menyerap air maupun zat
makanan dari inangnya. Akarnya merupakan akar penggerek yang
menembus kulit batang inangnya sampai kebatang kayu.
Contohnya pada Benalu (Lorahthus).
c) Akar pelekat (Radix adliqans)
Yaitu akar-akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhanya memanjat dan berguna untuk menempel pada
penunangnya. Misalnya pada Lada (Piper nigrum) dan Sirih.
d) Akar Pembelit
Yaitu akar-akar untuk memanjat, tetapi memiliki penunjang.
Akar pembelit digunakan oleh tumbuhan untuk berkompetisi
mendapatkan sinar matahari. Misalnya pada Panili (Vanila
planifolio andr).
e) Akar Napas (Pneumalophara)
Yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya,
tumbuhan akar ini mempunyai banyak celah-celah (Pnemalhoda)
untuk jalan masuk udara yang diperlukan dalam pernapasan.
Misalnya, pada Bogen (Sonneratia) dan Kayu Api (Avicennis).
8

f) Akar Tunjang (Stilt)


Yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian-bagian bawah
batang kesegelah arah dan seakan-akan menunjang batang ini
jangan sampai rumuh. Contohnya seperti akar pohon pandan dan
pohon bakau.
g) Akar Lutut (Knet)
Yaitu bagian akar yang tumbuh keatas kemudian membeng-
kokan lagi kedalam tanah. Sehingga membentuk gambaran seperti
lutut yang dibengkokan. Misalnya Pohon Tancang (Bruquiera
Paruiflora W.Et).
h) Akar Banir (Butireess)
Yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan
miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi
besar. Misalnya pada Pohon Kenari.
5. Morfologi dan Anatomi Akar
Struktur bagian luar akar (morfologi akar) yaitu terdiri dariLeher
atau pangkal akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan
pangkal batang. Ujung akar, merupakan titik tumbuh akar yang
dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Batang akar merupakan bagian
akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar. Cabang-cabang
akar, merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan
pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok. Serabut akar, merupakan
cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut. Rambut akar
atau bulu-bulu akar merupakan penonjolan sel-sel kulit luar
(Epidermis) yang sesungguhnya dan akan memperluas daerah
penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung
akar dan umumnya relatif pendek. Tudung akar, terletak paling ujung
dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis
pada waktu menembus tanah (Ahmad Fathoni, 2015).
Struktur bagian dalam akar (anatomi akar) terdiri dari epidermis,
korteks, endodermis dan silinder pusat. Susunan sel-sel epidermis
9

rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Sebagian sel epidermis membentuk rambut akar dengan pemanjangan
ke arah lateral dari dinding luarnya. Bulu akar merupakan modifikasi
dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut. Bulu akar memperluas permukaan akar sehingga
penyerapan lebih efisien. Letak korteks itu langsung di bawah
epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas. Sebagian besar
korteks dibangun oleh jaringan parenkim. Korteks berfungsi sebagai
tempat menyimpan makanan. Endodermis merupakan lapisan pemisah
antara korteks dengan silinder pusat. Sebagian besar sel endodermis
memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin)
atau zat lignin. Bagian ini disebut pita kaspari. Sel-sel endodermis
dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik kaspari. Pada
pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel
yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan
tampak seperti huruf disebut sel U, sehingga air tidak dapat menuju ke
silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus atau sel peresap. Jadi,
endodermis berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap
dari tanah masuk ke silinder pusat. Silinder pusat atau stele
merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri atas berbagai macam
jaringan, yaitu Perisikel atau perikambium, Berkas pembuluh angkut
dan empulur. Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar
dari stele yang tersusun atas satu atau beberapa lapis sel. Akar cabang
terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Perisikel berfungsi
dalam pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke samping.
Berkas pembuluh angkut terdapat di sebelah dalam perisikel. Terdiri
atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari-jari.
10

Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.


Sedangkan empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas
pembuluh angkut yang terdiri atas jaringan parenkim. Empulur hanya
terdapat pada akar tumbuhan dikotil (Wandylee, 2012).
B. Batang (Caulis)
1. Pengertian Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting
dengan akar dan daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat di
samakan dengan rangka pada manusia dan hewan. Dengan kata lain,
batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan. Batang mempunyai fungsi
utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara dari akar ke daun
dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung bagian-bagian
tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah. Melalui
percabangannya, batang dapat memperluas bidang asimilasi. Pada
beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-
zat makanan cadangan. Umumnya batang mempunyai sifat antara lain
berbentuk panjang. Bulat seperti silinder. Pada batang terdapat buku-
buku (Nodus), tempat duduknya daun. Jarak antara buku di sebut ruas
(Internodus). Batang biasa nya tumbuh ke atas, menuju cahaya
(Fototrofi positif ) atau matahari (Heliotrofi positif ). (Mery sanory
sulastry, 2019).
2. Sifat-sifat Batang
a) Pertumbuhan batang pada umumnya tidak terbatas.
b) Batang memiliki sifat arah pertumbuhan keatas dan menuju
cahaya.
c) Batang memiliki ruas-ruas yang jelas tidak terlihat dengan jelas
pada tumbuhan dikotil.
d) Batang memiliki ruas-ruas yang jelas jika pada tumbuhan
monokotil.
e) Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnorspermae) hanyaterdiri
atas tumbuhan kayu.
11

f) Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas


tumbuhan berbatang basah, batang rumput, dan batang berkayu.
g) Beberapa jenis batang dapat dibedakan dengan bagian lainnya.
Contohnya adalah batang pohon kepala. Sedangkan ada pula
batang yang tertutup pelepah daunnya. Contohnya tanaman
jagung.
3. Fungsi Batang
a) Sebagai penopang tumbuhan sehingga tetap dapat berdiri tegak.
b) Pendukung bagian-bagian lain pada tumbuhan seperti daun,
bunga dan juga buah. Karena jika tidak ada batang bagian ini
tidak bias hidup.
c) Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
d) Sebagai alat perkembangbiakan dengan cara vegetatif dengan
metode cangkok.
e) Sebagai tempat menyimpanan cadangan makanan pada tumbuhan.
Contohnya seperti sayu.
f) Menjadi jalur transportasi air dan zat makanan yang dihasilkan
dari proses fotosintesis.
g) Sebagai pembantu proses pernapasan tumbuhan, karenadapat
masuk ke lentisel.
4. Jenis dan Bentuk Batang
Adapun beberapa Jenis-jenis Batang yaitu :
a. Batang Basah (Herbaceus ) adalah suatu batang tumbuhan yang
lemah dan juga berair. Contohnya Tumbuhan Bayam,
Tumbuhan Krokot.
b. Batang Rumput (Calmus) adalah batang yang tidak keras dan
juga tampak beruas-ruas pada umumnya bagian dalam suatu
batang berongga. Contohnya Padi.
c. Batang Mendang (Calamus) adalah suatu batang yang mirip
seperti rumput, tetapi ruasnya lebih panjang. Contohnya batang
pada tumbuhan mendong.
12

d. Batang Berkayu (Lignous) adalah jenis batang yang berkayu


keras dan juga kuat, baik berbentuk pohon atau semak.
Contohnya Tumbuhan Jati.
Adapun beberapa Bentuk-bentuk Batang yaitu :
a. Bentuk Batang Menurut Penampang
a) Batang bulat contohnya, Batang bulat pada Bambu dan
Kepala.
b) Batang Persegi menunjukkan bangun segitiga dan segi
empat. Contohnya, Pada batang segitiga Teki (Cyperus sp)
dan pada batang segi empat Markisa (Passiflora
quadrangularls) dan Anggur (Vitit sp).
c) Batang pipih yang bersifat dinamakan Filokladia
(Phyuocladium) dan Kladodia (Cladodium). Contohnya,
Batang bersifat Filokladia pada Jakang (Muehlenbedta
playclada eissa). Kladodia (Cladodium), Jika terus tumbuh
dan ada percabangan Misalnya Kaktus (Opuntia vulgaris
mill).
b. Batang menurut Permukannya.
a) Licin (Laevis) Misalnya pada Jagung (Zea mays L).
b) Berusuk (Costatus) jika pada permukaan batang terdapat
rigi – rigi. Misalnya, Pada Iler (Cocos nucifera L).
c) Ada berkas – berkas daun penumpu misalnya pada Nangka
(Artocarpus integra meri).
d) Berambut (Pilosus) misalnya pada Tembakau (Nicotiana
tabacum L).
e) Berduri (Spinosus) misalnya pada Mawar (Rosa sp).
f) Bersayap (Alatus) misalnya pada batang bentuk persegi,
tetapi sudut – sudutnya terdapat pelebaran tipis misalnya
pada Ubi (Dioscorea alata L).
g) Beralur (Sulcatus) jika membujur batang terdapat alur – alur
yang jelas. Misalnya pada (Cereus poruvianus L).
13

h) Ada Lentisel misalnya pada sengan (Albizzia spipulata


bonu).
i) Lepasnya kerak (bagian kulit yang mati) misalnya pada
Jambu Biji (Psidium quajava) dan Kayu Putih.
5. Morfologi dan Anatomi Batang
Struktur morfologi batang pada tumbuhan Angiosperma, ada
tiga macam batang, yaitu tipe rumput (Calmus), tipe lunak berair
(Herbasius) dan tipe berkayu (Lignosus). Pada permukaan batang
berkayu terdapat lenti sel. Inti sel berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya gas pada tumbuhan. Batang tumbuhan herba umumnya
lunak, hijau karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau tidak
ada, ukuran batang kecil dan pendek. Bagian luar batang berupa
lapisan epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat gabus dan
terdapat stomata. Contoh tumbuhan herba adalah bayam, kacang dan
jagung.
Struktur anatomi batang terdiri atas epidermis, korteks dan
silinder pusat. Epidermis merupakan jaringan terluar batang.Jaringan
epidemis batang tersusun oleh lapisan sel yang rapat tanpa ruang antar
sel. Dinding sel luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk
melindungi batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu yang telah
tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan
primer. Aktivitas kambium gabus adalah untuk melakukan pertukaran
gas melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu
dapat membentuk derivate, antara lain menjadi sel silica dan sel
gabus. Misalnya pada epidermis batang tebu. Korteks batang tersusun
oleh sel-sel parenkim yang berdidinding tipis. Letak sel-sel parenkim
ini tidak teratur sehingga banyak berbentuk ruang antar sel. Korteks
juga tersusun atas kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi
menyokong dan memperkuat tubuh. Sel-sel disebelah dalam korteks
mengandung amilum. Bagian tersebut dinamakan sarung tepung
(Floeterma). Stele batang terletak disebelah dalam batang. Lapisan
14

terluar dari stele disebut periskel. Didalam stele terdapat sel parenkim
dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan
dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkan pada
tumbuhan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.
Aktivitas cambium pada akar dan batangsama, yaitu arah luar
membentuk unsur kulit, kearah dalam membentuk unsur kayu.
Pertumbuhan kearah dalam jauh lebih banyak, sehingga kayu yang
dihasilkan juga tebal. Kayu pada akar dan batang tersusun oleh
pembuluh kayu. Kulit akar dan batang tersusun oleh pembuluh tapis
dan sel pengiringnya. Jaringan penguat dapat berupa kolenkim,
sklerenkim dan parenkim. Kambium yang terletak antara berkas
pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler, sedangkan
kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut
kambium interfasikuler. Bagian yang berubah menjadi kambium tidak
hanya parenkim diantara xilem dan floem saja tetapi juga sel-sel
jaringan empulur yang segaris dengan kambium fasikuler. Aktivitas
kambium tidak selalu sama dan teratur. Pada musim hujan, aktivitas
pertumbuhan kambium lebih giat dibandingkan musim kemarau.
Akibatnya terjadi perbedaan lebar cincin kosentis yang disebut
lingkaran tahun. Aktivitas kambium merusak jaringan yang terdapat
pada floeterma, korteks dan epidermis. Kemudian terbentuklah
kambium, khususnya dibawah epidermis yang disebut kambium gabus
(felogen). Felogen dapat membelah kearah luar saja atau kearah dalam
saja. Berkas pengangkut monokotil letaknya tersebar tidak teratur.
Masing-masing berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil
terbungkus sarung berkas pengangkut. Struktur berkas pengangkut
batang dikotil sama dengan akar monokotil muda, yaitu membentuk
lingkaran (Andri, 2011).
15

C. Daun (Folium)
1. Pengertian Daun
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
ranting, biasanya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis, mereka
memanfaatkan energi dari matahari. Energi ini tidak hanya membantu
tumbuhan tumbuh dan berkembang biak, tetapi ketika hewan
memakan tumbuhan, hewan mendapatkan energi ini juga, yang
akhirnya mendukung keseluruhan rantai makanan. Fotosintesis
diproses melalui molekul yang disebut klorofil yang menggunakan
sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi gula,
yang bahan bakar baik kegiatan tumbuhan dan hewan. Fotosintesis
menuntut sejumlah besar air dan bahkan hilang karena inefisiensi
struktural dikenal sebagai transpirasi. Inilah sebabnya mengapa
hubungan antara akar dan daun harus harmonis karena memberikan
sesuatu kebutuhan pada lainnya (Sridianti, 2018).
2. Fungsi Daun
a. Tempat terjadinya fotosintesis
Fotosintesia dalah proses pembuatan makanan pada
tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari salah satu proses
fotosintesi tumbuhan terjadinya daun.
b. Sebagai organ pernapasan atau respirasi
Pada daun terdapat stomata atau mulut daun dimana
merupakan saluran pernapasan tempat daun menghirup oksigen
dari udara dan membuang karbondioksida ke udara.
c. Tempat terjadinya tranpirasi
Tranpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuhan hasil
respirasi. Proses transpirasi tiumbuhan terjadi melalui stomata
atau mulut daun.
16

d. Tempat terjadinya gutasi


Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk tetes-tetes
air dari jaringan daun.
e. Alat reproduksi vegetative
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
vegetative contoh yang paling mudah pada perkembangbiakan
daun cocor bebek.
3. Jenis Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daun
a. Daun menjari (Palminervis)
Bentuk daun menjari memiliki satu tulang daun yang cukup
besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia.
b. Daun menyirip
Daun menyirip yaitu daun yang mempunyai struktur tulang
daun jenis menyirip seperti sirip-sirip ikan. Daunnya tersusun rapi
mulai dari tangkai hingga ujung dari helai daun. Daun menyirip
dapat kita temui pada Pohon Kuweni (Mangifera odorata),
Belimbing manis (Averhoa carambola L), Pohon Jambu dersono
(Syzyaim malaccense).
c. Daun Sejajar (Rectinervis)
Daun sejajar merupakan daun yang memiliki tulang daun
berbentuk seperti garis-garis yang sejajar. Biasanya daun dengan
semacam ini dapat ditemukan pada tumbuhan monokotil dengan
daun yang berbentuk pita. Daun tulangnya sejajar memiliki satu
ibu tulang daun yang terletak di bagian tengah.
d. Daun Melengkung
Daun melengkung ialah daun dengan tulang daun berbentuk
seperti garis-garis melengkung. Daun dengan jenis tulang daun
seperti ini dapat kita jumpai diberbagai tumbuhan lingkungan
sekitar tempat tinggal kita. Misalnya daun sirih, gandung dan
genjer.
17

4. Tata Letak Daun


Tata letak daun pada batang, harus ditentukan terlebih dahulu
berapa jumlah daun yang terdapat pada satu buku-buku batang yang
kemungkinannya adalah:
a. Pada tiap-tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun
Tata letak daunnya dinamakan Tersebar (Folia sparsa).
Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun
pertama tadi mengelilingi batang a kali dan jumlah daun yang
dilewati selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan
tadi akan merupakan pecahan a/b, yang dinamakan juga Rumus
daun atau Divergensi. Garis-garis tegak lurus (Garis vertikal)
yang menghubungkan antara 2 daun pada batang dinamakan
Ortostik. Garis spiral melingkari batang yang menghubungkan
daun-daun berturut-turut dari bawah ke atas menurut urutan tua
mudanya dinamakan Spiral genetik.
Pecahan a/b menunjukkan jarak sudut antara dua daun
berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang datar. Jarak sudut
antara dua daun berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b
x 3600, yang disebut sudut divergensi.
Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, ternyata
pecahan a/bnya, dapat terdiri atas pecahan-pecahan ½, 1/3, 2/5,
3/8, 5/13, 8/21 dst. yang disebut deret fibonacci. Angka-angka
diatas memperlihatkan sifat berikut :
a) Tiap suku dibelakang suku kedua merupakan suatu pecahan
yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah
kedua pembilang dua suku yang ada di depannya dan
penyebutnya merupakan hasil penjumlahan kedua penyebut
dua suku yang di depannya.
b) Tiap suku dalam deretan itu merupakan suatu pecahan yang
pembilangnya merupakan selisih antara penyebut dan
pembilang suku yang di depannya dan penyebutnya adalah
18

jumlah penyebut suku di depanya dengan pembilang suku


itu sendiri. Pada tumbuhan dengan tata letak daun tersebar,
kadang-kadang duduk daun rapat berjejal-jejal karena ruas-
ruas batang amat pendek, sehingga duduk daun pada batang
tampak hampir sama tinggi dan sangat sukar untuk
menentukan urut-urutan tua mudanya. Daun-daun yang
mempuyai susunan demikian disebut suatu roset (Rosula).
Roset ada 2 macam :
a) roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga
semua daun berjejal-jejal diatas tanah, ch. pada lobak
(Raphanus sativus L) dan tapak liman (Elephantopus
scaber L).
b) roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu
terdapat pada ujung batang, ch. Pada pohon kelapa
(Cocos nucifera L) dan bermacam-macam palma
lainnya.
Pada cabang-cabang yang mendatar atau serong keatas,
daun-daun dengan tata letak tersebar dapat teratur sedemikian
rupa pada suatu bidang datar, dan membentuk suatu pola seperti
mosaik (pola karpet). Susuna daun yang demikian itu disebut
mosaik daun. Bila hanya satu helai daun pada setiap nodus
(buku), maka duduk daun dapat:
a) Monostika (Monostichous) bila seluruh daun tampak
berada pada satu sisi batang jika dilihat dari atas duduk
daun seperti ini jarang ditemukan. Bila ada, seringkali
dipengaruhi oleh pertumbuhan ruas (internode) yang
asimetris diantara dua daun yang berurutan, sehingga daun
tampak tersusun membentuk putaran helix yang dangkal.
duduk daun seperti ini disebut sebagai spiromonostik
(Spiromonostichous).
19

b) Distika (distichous), yaitu daun tampak berada dalam dua


deret jika dilihat dari atas, biasanya sudut yang terbentuk
diantara dua deret daun tersebut 1800. Bila kedua deretan
tersebut berputar ke arah yang sama, masing-masing
dengan sudut putar yang sama, maka duduk daun menjadi
spirodistika (spirodistichous).
c) Tristika (tristichous), yaitu bila daun-daun berada dalam
tiga deret bila dilihat dari atas dengan sudut diantara deret
satu dengan berikutnya adalah 120o pada tumbuhan
dengan duduk daun seperti ini, batangnya dapat
mengalami perputaran sehingga duduk daun menjadi
spirotristika (spirotristichous).
d) Spiral, yaitu bila dilihat dari atas daun-daun berada pada
lebih dari tiga deret, misalnya 5 atau 8 deret. Pada
beberapa tumbuhan duduk daun tidak persis mengikuti
pola spiral sebagai akibat panjang ruas yang berbeda-beda
atau sebagai akibat adanya perubahan selama masa
pertumbuhan batang. Duduk daun spiral seperti ini
biasanya disebut sebagai duduk daun tersebar. Pada
beberapa tumbuhan lainnya dengan duduk daun spiral,
letak daun kelihatan sangat rapat satu sama lain sebagai
akibat ruas batang sangat pendek, misalna pada kelapa dan
beberapa tanaman famili Brasicaceae. Akibatnya, duduk
daun tampak hampir sama tinggi dan sukar untuk
menentukan ukurannya. Duduk daun seperti ini ini disebut
roset.
b. Bila terdapat dua helai daun pada setiap buku (nodus)
Maka daun-daun akan duduk berlawanan atau berhadapan
(opposita). Kedua daun yang berada pada setiap buku satu sama
lain membentuk sudut 180. Bila pasangan daun pertama dan
berikutnya terorientasi dengan sudut 90, maka akan terdapat empat
20

deretan daun bila dilihat dari atas. duduk daun seperti ini disebut
berhadapan bersilang (Opposita-decussata). Bila batang yang
memiliki duduk daun sepert ini mengalami perputaran, maka duduk
daun dapat dinyatakan sebagai spiral decussata. Contoh pada
mengkudu (Morinda citrifolia L.), soka (Ixora poludosa Kurz.), dll.
c. Bila terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku (nodus),
maka duduk daun.
Pada duduk daun seperti ini daun-daun yang berada dalam
dua karangan berurutan masing-masing dapat sejajar, dapat pula
tidak. Bila daun dari dua karangan letaknya tidak sejajar, maka
apabila dilihat dari atas akan tampak deretan daun sebanyak dua
kali jumlah daun pada setiap bukunya. Contoh pada pohon pulai
(Alstonia scholaris R.Br.), alamanda (Allamanda cathartica L),
oleander (Nerium oleander L).
5. Morfologi dan Anatomi Daun
a. Struktur daun bagian luar atau morfologi daun
Struktur daun bagian luar terdiri atas beberapa bagian yaitu
pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Pelepah daun yaitu
bagian daun yang berfungsi untuk mendudukkan daun pada
batang. Tangkai daun (Petiolus) yaitu bagian daun yang
berpungsi untuk menghubungkan sebuah pelepah atau batang
dengan suatu helai daun. Helai daun (Lamina) yaitu salah satu
bagian terpenting dari kebanyakan daun karena dari sinilah daun
mempunyai fungsi utama daun yakni untuk sebagai organ
fotosintetis paling dominan bekerja. Bentuk helai daun sangat
beraneka ragam, tapi biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal.
b. Struktur bagian dalam daun atau anatomi daun
Struktur bagian dalam daun terdiri dari epidermis, jaringan
mesofil, berkas pembuluh angkut, jaringan tambahan pada daun
dan stomata. Epidermis merupakan lapisan sel hidup terluar.
21

Jaringan yang satu ini terbagi menjadi epidermis atas dan


epidermis bawah. Eperdermis ini mempunyai fungsi untuk
melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya. Jaringan yang
kedua adalah jaringan mesofil. Dimana jaringan ini terbagi
menjadi dua yakni jaringan tiang (jaringan palisade) dan jarinagan
bunga karang (jaringan spons). Jaringan tiang (jaringan palisade)
yaitu suatu jaringan yang mengandung banyak kloroplas yang
berfungsi dalam suatu proses pembuatan makanan. Salah satu
ciri-ciri jaringan ini yaitu sel-selnya yang berbentuk silinder dan
tersusun rapat. Sedangkan jaringan bunga karang (jaringan
spons), yaitu sebuah jaringan yang lebih berongga bila
dibandingkan dengan suatu jaringan palisade. jaringan ini
mempunyai fungsi untuk tempat menyimpan suatu cadangan
makanan. Struktur bagian dalam daun yang ketiga yaitu berkas
pembuluh angkut. Dimana berkas ini terbagi atas dua, yaitu xilem
dan floem. Xilem (pembuluh kayu) yang berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral menuju daun. Sedangkan floem
(pembuluh tapis) berfungsi untuk mengedarkan suatu hasil
fotosintesis dari daun ke semua bagian tumbuhan. Jaringan
selanjutnya yaitu jaringan tambahan pada daun. Pada jaringan
tambahan pada daun ini meliputi sel-sel khusus yang pada
umumnya terdapat pada sebuah mesofil daun, yang misalnya sel-
sel kristal dan kelenjar. Struktur yang terakhir yaitu stomata.
Stomata berfungsi untuk sebagai organ respirasi. Stomata
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan suatu bahan
fotosintesis, yang mengeluarkan O2 sebagai sebuah hasil
fotosintesis. Stomata ini terletak di epidermis bawah. Selain
stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui sebuah
lentisel yang terletak pada sebuah batang (Bitar 2018).
22

D. Bunga (Flos)
1. Pengertian Bunga
Bunga (Flos) ialah suatu organ pada tumbuhan yang
memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya suatu perkembangbiakan
generatif melalui suatu suatu proses penyerbukan dan pembuahan.
Bunga sebenarnya merupakan suatu modifikasi tunas batang dan tunas
daun yang erwarna, berbentuk, serta susunannya di sesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan itu sendiri. Modifikasi tersebut yang akan
membentuk beberapa bagian bunga yang masing-masing mempunyai
fungsi masing-masing. (Materi pertanian, 2019).
2. Fungsi Bunga
a. Sebagai penyedian Platfron untuk sistem reproduksi seksual dari
tanaman (andresium) jantan dan genesium (betina) baik untuk
bunga berumah satu maupun bunga berumah dua.
b. Sebagai penyediaan mekanisme untuk menarik dan memfasilitas
penyerbukan (kelompok) bagi bunga berumah satu dan bunga
berumah dua.
c. Menyedikan Platfron untuk ovula dibuahi untuk berkembang dan
juga didistribusikan sebagai buah dan juga biji.
d. Menyediakan madu untuk lebah sehingga lebah akan membantu
proses penyerbukan.
e. Sebagai tanaman hias.
3. Jenis Bunga Berdasarkan Alat Perkembang biakannya, Kelengkapan
Morfologinya dan Tipe Bunganya
a. Bunga Sempurna
Bunga Sempurna ialah jika memiliki dua macam alat kelamin,
yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga yang berupa
kelopak dan mahkota bunga tidak selalu harum ada pada bunga
sempurna contohnya, Bunga mawar, Alamanda, Kamboja,
Matahari.
b. Bunga Tidak Sempurna
23

Bunga disebut bunga tidak sempurna apabila hanya memiliki


satu macam alat kelamin, Benang sari saja atau putik saja. Ada
juga dikatakan monoesis dan diesis. Monoesis ialah bunga
yang mempunyai suatu alat kelamin jantan dan bunga yang
mempunyai suatu alat kelamin betina terdapat pada satu
tumbuhan, contohnya, Tumbuhan Jangung dan Mentimun.
Berdasarkan kelengkapannya sebagai berikut :
a) Bunga Lengkap
Bunga Lengkap yaitu bunga yang memiliki bagian
kelopak, benang sari, mahkota dan putik. Bunga juga
memiliki dua jenis alat kelamin maka dari itulah jenis
bunga ini dapat disebut juga sebagai bunga berkelamin
ganda atau Hermafrodit.
b) Bunga Tidak Lengkap
Bunga tidak lengkap ialah bunga yang tidak memiliki
satu atau beberapa bagian bunga seperti perhiasan atau
alat kelamin. Bunga tidak lengkap dapat dobagi lagi
menjadi dua kelompok, yaitu perhiasan bunga yang tidak
lengkap dan alat kelamin yang tidak lengkap. Perhiasan
bunga yang tidak lengkap adalah jenis bunga yang tidak
memiliki perhiasan berupa mahkota dan kelopak bunga.
Jenis bunga ini dapat disebut sebagai bunga telanjang.
Contoh dari bunga ini yaitu bunga kelapa, bunga
rambutan, bunga jepung bali dan lain-lainnya.
Sedangkan untuk alat kelamin yang tidak lengkap ialah
jenis bunga yang tidak memiliki alat kelamin atau hanya
memiliki salah satu kelamin disebut juga berkelamin
tunggal, Contohnya seperti Bunga Salak dan Bunga
Mentimun.
24

4. Morfologi Bunga
Struktur bunga bagian luar atau morfologi bunga. Bunga
merupakan bagian dari tumbuhan. Bagian ini memiliki struktur dan
fungsi tersendiri. Adapun struktur bunga bagian luar adalah sebagai
berikut :
a. Dasar bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bunga
bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga
berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
b. Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang
menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak
bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup
dan akan terbuka jika mahkota mekar.
c. Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan
berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan
perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga sangat menarik
bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses
penyerbukan.
d. Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat
perkembangbiakan bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala
sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-
tengah mahkota bunga.
e. Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut kepala
putik. Bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal
buah terdapat pada bagian bawah putik. Bakal biji terdapat dia
dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon
lembaga. (Khanza Aulia, 2016).
f. Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada
bagian bawah bunga. Tangkai bunga juga berfungsi sebagai
penopang dan penghubung antara tangkai bunga dan ranting.
Struktur bunga bagian dalam anatomi bunga. Secara anatomi,
daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu
25

terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil.


Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun
kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun
kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata dan trikomata.
Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas
pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis
berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan
dilapisi kutikula. Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai
struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala
sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu
sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel.
Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata atau mungkin
juga stomata.
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas
dinding yang berlapis-lapis dan di bagian terdalam terdapat lokulus
(ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding
kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Kepala sari
mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai yaitu epidermis,
endotesium, lapisan tengah dan tapetum. Epidermis merupakan
lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi
memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan
berfungsi sebagai pelindung epidermis. Endotesium merupakan
lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis. Lapisan tengah
merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan
terdiri dari 2-3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
Tapetum merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang
mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad (Anonim
2013).
26

E. Buah (Fructus) danBiji (Semen)


1. Pengertian Buah dan Biji
Buah (Fructus) adalah bagian dari tanaman yang berasal dari
bunga. Buah dihasilkan dari penyerbukan putik oleh benang sari.
Didalam buah terdapat biji, yang merupakan bagian penting bagi
tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif. Karena biji nantinya
jika ditanam akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru
yang mempunyai sifat seperti kedua induknya. Setiap buah berasal
dari bunga, tapi tidak setiap bunga menghasilkan buah. Contoh bunga
yang menghasilkan buah adalah mangga, jambu dan rambutan.
Sedangkan bunga yang tidak menghasilkan buah adalah tanaman
bunga-bungaan seperti melati. Sebagian besar buah menghasilkan biji,
tetapi ada juga buah yang dibuat dengan rekayasa genetik agar tidak
berbiji (Anonim, 2014).
Biji (Semen) merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri
dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan
cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam
lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan
dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus
menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan
pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit
biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang
digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Eljulia,
2016).
2. Fungsi Buah dan Biji
Adapun beberapa fungsi buah yaitu :
a. Sebagai tempat cadangan makanan bagi tumbuhan
Buah dapat berfungsi sebagai cadangan makanan pada biji
sampai pada biji tersebut keuar daun dan akar.
27

b. Membantu proses penyebaran biji


Misalnya, kacang kelapa mengapung dalam air dan
dengan demikian diangkut ke tempat yang jauh, beberapa buah-
buahan merupakan bagian dari diet hewan tertentu seperti
musang yang memakan buah kopi matang dan burung yang
berpesta buah-buahan berwarna-warni dan kemudian buang air
besar dengan benih masih utuh.
c. Sebagai pelindung biji
Buah berfungsi sebagai penghalang fisik antara biji atau
bias dibilang benih dan lingkungan eksternal selama
perkembangan benih.
d. Buah berfungsi sebagai sumber makanan
Buah dapat berfungsi sebagai sumber makanan yang
bergizi pada manusia dan juga sebagai sumber makanan pada
hewan (Hikamat 2018).
Adapun beberapa fungsi biji yaitu :
a. Hasil pembuahan atau penyerbukan bunga
Pada tumbuhan, apabila proses pembuahan berhasil, maka
akan menghasilkan sel telur yang berubah menjadi biji. Biji
tersebut akan menjadi tanaman baru. Hal ini karena pada biji
terkandung embrio yang akan berubah menjadi tanaman baru.
b. Sebagai alat perkembangbiakan
Biji merupakan alat utama yang digunakan sebagai alat
untuk berkembang biak. Biji ini merupakan bagaian penting dari
tumbuhan. Dapat dikatakan juga biji merupakan alat vital dari
tumbuhan.
c. Sebagai tempat cadangan makanan
Biji juga mengandung cadangan makanan yang akan
menjadi sumber energi hingga akar dan daun tumbuh. Biji
adalah organ tumbuhan yang terbungkus lapisan atau kulit luar
28

yang kuat. Bukan tanpa sebab, hal ini karena untuk menjadikan
biji tidak kering.
d. Biji berfungsi membentuk tumbuhan baru
Membentuk tumbuhan baru karena pada biji dapat terjadi
pertumbuhan embrio.
e. Biji tumbuhan ini dapat menjadi sumber makanan
Banyak biji-bijian yang dapat dikonsumsi baik oleh
manusia maupun hewan.
f. Sebagai tempat cadangan makanan bagi tumbuhan
Buah dapat berfungsi sebagai cadangan makanan pada biji
sampai pada biji tersebut lalu keluar daun dan akar (Anonim,
2018).
3. Penggolongan Buah Sejati dan Buah Semu
1. Buah semu
Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah
beserta bagian lain pada bunga yang malahan menjadi bagian
utama dari buah tersebut.
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah pada buah ini selain bakal
buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
Misalnya tangkai bunga pada jambu monyet dan kelopak
bunga pada buah ciplukan.
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih
daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan
kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah.
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari
bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luartampak seperti
satu buah saja. Misalnya buah nangka (Artocarpus
heterophyllus L.) yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang
tebal dan berdaging.
29

2. Buah sejati
Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja
dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian lain,
maka dinamakan buah telanjang. Contohnya manga dan rambutan
Penggolongannya :
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi
satu biji atau lebih. Dapat pula tersusun dari satu atau
banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan.
b. Buah sejati ganda, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga
dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain.
Masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya
pada cempaka (Michelia champaca L.)
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu
bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung
satu bakall bua, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul
sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.
Misalnya pada pandan (Pandanus amaryllifolius L.) (Ulfah
sayidah, 2015).
4. Morfologi dan Anatomi Buah
a. Tangkai buah, berfungsi sebagai penghubung antara bantang
dan buah.
b. Kulit buah, yaitu bagian terluar dari buah dan berfungsi untuk
melindungi daging buah.
c. Daging buah, yaitu bagian yg merupakan tempat cadangan
makanan dan berfungsi melindungi biji.
5. Morfologi dan Anatomi Biji
a. Kulit Biji
Dalam bagian-bagian biji yang pertama ialah kulit biji.
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji. Umumnya kulit biji
30

pada tumbuhan biji tertutup terdiri dari dua lapisan yaitu sebagai
berikut :
a) Lapisan kulit luar, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung
utama dari bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai
bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti kulit,
ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
b) Lapisan kulit dalam, lapisan ini lebih tipis seperti selaput
dan lebih dikenal dengan kulit ari. Pada tumbuhan biji
telanjang terdapat tiga lapisan kulit biji yaitu Kulit luar,
kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami perubahan
warna dari muda hingga tua. Kulit tengah, yaitu kulit yang
kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit dalam pada
buah batu. Dan kulit dalam yaitu lapisan kulit ini biasanya
melekat pada bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.
b. Tali Pusar
Tali pusar ialah bagian-bagian biji berbentuk menyerupai
tangkai yang menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji
masak, biasanya biji akan terlepas dari tali pusarnya ini dan
pada biji hanya tampak bekasnya saja atau yang lebih dikenal
dengan istilah pusar biji.
c. Inti Biji
Untuk bagian-bagian biji yang terakhir ialah inti biji.
Untuk inti biji ini merupakan bagian inti pada biji yang
dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari lembaga, calon
akar, daun lembaga, batang lembaga dan putih lembaga
(Nayunda, 2013).
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu


1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Praktikum Morfologi Akar (Radix) dilaksanakan di Laboratorium
Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa tanggal 22 Oktober
2019, Pukul 15.30 WITA-selesai.
Praktikum Anatomi Akar dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi
dan Produksi Tanaman pada hari Selasa tanggal 26 November 2019, pukul
16.30 WITA – selesai.
2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
Praktikum Morfologi Batang (Caulis) dilaksanakan di Laboratorium
Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa tanggal 15 Oktober
2019,pukul 15.39 WITA-selesai.
Praktikum Anatomi Batang dilaksanakan di Laboratorium
Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa tanggal 26 November
2019, pukul 16.30 WITA – selesai.
3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
Praktikum Morfologi Daun (Folium) dan Bunga (Flos) dilaksanakan
di Laboratorium Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa
tanggal 22 Oktober 2019, pukul 13.00 WITA-selesai.
Praktikum Anatomi Daun dan Bunga dilaksanakan di Laboratorium
Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa tanggal 03 Desember
2019, pukul 16.30 WITA-selesai.
4. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)
Praktikum Morfologi Buah (Fructus) dan Biji (Semen) dilaksanakan
di Laboratorium Bioteknologi dan Produksi Tanaman pada hari Selasa
tanggal 29 Oktober 2019,pukul 16.30 WITA-selesai.
.
32

B. Alat dan Bahan


1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi akar, yaitu pensil,
penghapus, rautan, pulpen, pensil warna. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu akar tanaman Jambu biji (Psidium guayava) dan akar Rumput gaja
(Cenchrus purpureus).
Alat yang digunakan pada praktikum Anatomi Akar, yaitu pisau
scalpet, kaca priparat, tissu basah, tissu kering, alat gambar. Sedangkan
Bahan yang digunakan yaitu akar tanaman Lidah buaya (Aloe vera) dan akar
Bayam (Amaranthus tricolor L).
2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi batang, yaitu pensi,
Penghapus, rautan, pulpen, pensil warna Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu batang buah naga (Hylocereus undatus haw britton & rose), batang
iler (Plactranthus scutellarioides L R.Br), batang bambu (Bambusa vulgaris
Schrad.ex J.C. wendi), batang terkini (Euphorbia).
Alat yang digunakan pada praktikum anatomi akar, yaitu pisau
scalpet, kaca priparat, tissu basah, tissu kering, alat gambar. Sedangkan
Bahan yang digunakan yaitu batang bayam (Amaranthus tricolor L) dan
batang lidah buaya (Aloe vera).
3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi daun, yaitu pensi,
penghapus, rautan, pulpen, pensil warna Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu daun papaya (Carica papaya L), daun sirsak (Annona muricata), daun
pandan (Pandanus Amaryllifolius).
Alat yang digunakan pada praktikum anatomi daun, yaitu pisau
scalpet, kaca priparat, tissu basah, tissu kering, alat gambar. Sedangkan
Bahan yang digunakan yaitu daun gingseng (Talinum Paniculatum) dan
daun lidah buaya (Aloe Vera).
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi bunga, yaitu yaitu
pensil, penghapus, rautan, pulpen, pensil warna Sedangkan Bahan yang
33

digunakan yaitu bunga kembang sepatu (Habiscus rosa-sinensis), bunga


papaya (Carica papaya L), bunga rumput (Imperata cylindrical L), bunga
asoka (Saraca asoca).
Alat yang digunakan pada praktikum anatomi bunga, yaitu pisau
scalpet, kara priparat, tissu basah, tissu kering, alat gambar. Sedangkan
Bahan yang digunakan yaitu bunga kembang sepatu (Habiscus rosa-
sinensis).
4. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi bunga, yaitu yaitu
pensil, Penghapus, rautan, pulpen, pensil warna. Sedangkan Bahan yang
digunakan yaitu buah papaya (carica papaya L), buah anggur (Vitit
vinifera), buah mangga (Mangifera indica L), buah nanas (Ananas
comonus), buah pisang (Musa paradisica).
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi biji, yaitu yaitu pensil,
Penghapus, rautan, pulpen, pensil warna. Sedangkan Bahan yang digunakan
yaitu biji jangung (Zea mays L), biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).
C. Prosedur Kerja
1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Adapun prosedur kerja pada praktikum Morfologi Akar, yaitu :
1) Menulis nama bahasa disertai nama latin pada buku LKM
2) Menggambar bahan akar kangkung (Ipomea Aquatic Forsk) dan akar
papaya (Carica Papaya L)
3) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian akar kangkung dan pepaya
4) Mendeskripsikan akar kangkung dan pepaya
5) Menuliskan ciri-ciri akar kangkung dan pepaya
6) Menuliskan klasifikasi akar kangkung dan papaya
7) Mewarnai gambar
Adapun prosedur kerja pada praktikum Anatomi Akar, yaitu :
1) Menyetel terlebih dahulu alat sebelum mengamati
2) Mengiris akar secara tipis untuk mengamati akar lidah buaya dan
bayam
34

3) Mengamati dengan menggunakan mikroskop


4) Menggambar akar hasil pengamatan
5) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian akar
6) Mendeskripsikan dan menuliskan ciri-ciri akar hasil pengamatan
7) Mewarnai gambar akar hasil pengamatan
2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
Adapun prosedur kerja pada praktikum Morfologi Batang, yaitu :
1) Menulis nama bahasa disertai nama latin pada buku LKM.
2) Menggambar bahan batang buah naga (Hylocereus undatus haw
britton & rose), batang iler (Plactrantus Scutellariodies), batang
bambu (Bambusa vulgaris schrad.ex J.C) dan bunga terkini
(Euphorbia).
3) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian batang buah naga, batang
iler, batang bambu dan bunga terkini.
4) Mendeskripsikan batang buah naga, batang iler, batang bambu dan
bunga terkini.
5) Menuliskan ciri-ciri batang buah naga, batang iler, batang bambu dan
bunga terkini.
6) Menuliskan klasifikasi batang buah naga, batang iler, batang bambu
dan bunga terkini.
7) Mewarnai gambar batang.
Adapun prosedur kerja pada praktikum Anatomi Batang, yaitu :
1) Menyetel terlebih dahulu alat sebelum mengamati.
2) Mengiris batang secara tipis untuk mengamati batang lidah buaya dan
bayam.
3) Mengamati dengan menggunakan mikroskop.
4) Menggambar batang hasil pengamatan.
5) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian batang.
6) Mendeskripsikan dan menuliskan ciri-ciri batang hasil pengamatan.
7) Mewarnai gambar batang hasil pengamatan.
35

3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)


Adapun prosedur kerja pada praktikum Morfologi Daun dan Bunga,
yaitu:
1) Menuliskan nama bahasa disertai nama latin pada buku LKM.
2) Menggambar bahan daun pandan (Pandanus Amarylifolius), daun
papaya (Carica papaya L), daun sirsak (Annona maricata) dan bunga
kembang sepatu (Habiscus rosa sinensis), bunga papaya (Carica
apaya L), bunga rumput (Imperata cylindrical L) dan bunga asoka
(Saraca asoca).
3) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian daun dan bunga.
4) Mendeskripsikan daun dan bunga.
5) Menuliskan ciri-ciri daun dan bunga.
6) Menuliskan klasifikasi daun dan bunga.
7) Mewarnai gambar daun dan bunga.
Adapun prosedur kerja pada praktikum Anatomi Daun dan Bunga,
yaitu:
1) Menyetel terlebih dahulu alat sebelum mengamati.
2) Mengiris daun dan bunga secara tipis untuk mengamati daun lidah
buaya (Aloe vera), daun gingseng (Talinum panicultum) dan bunga
kembang sepatu (Habiscus rosa-sine).
3) Mengamati dengan menggunakan mikroskop.
4) Menggambar daun dan bunga hasil pengamatan.
5) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian daun dan bunga.
6) Mendeskripsikan dan menuliskan ciri-ciri daun dan bunga hasil
pengamatan.
7) Mewarnai gambar daun dan bunga hasil pengamatan.
4. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)
Adapun prosedur kerja pada praktikum Morfologi dan Anatomi Buah,
yaitu:
36

1) Menuliskan nama bahasa disertai nama latin pada buku LKM.


2) Menggambar bahan buah papaya (Carica papaya L), buah anggur (Vitit
vinifera), buah pisang (Musa paradisica), buah manga (Mangifera
indica.L) dan buah nanas (Ananas comous).
3) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian buah.
4) Mendeskripsikan pengertian buah.
5) Menuliskan ciri-ciri buah.
6) Menuliskan klasifikasi buah.
7) Mewarnai gambar buah ..
Adapun prosedur kerja pada praktikum Morfologi dan Anatomi Biji
yaitu:
1) Menulis nama bahasa disertai nama latin pada buku LKM.
2) Menggambar bahan biji seperti biji jagung (Zea mays L), biji kacang
merah (Phaseolus vulgaris).
3) Menuliskan keterangan pada bagian-bagian biji.
4) Mendeskripsikan pengertian biji.
5) Menuliskan ciri-ciri biji.
6) Menuliskan klasifikasi biji.
7) Mewarnai gambar biji.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Gambar 1.1 Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Gambar Keterangan
Akar Jambu Biji (Psidium quajava) 1. Pangkal akar
1. Morfologi 2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Rambut akar
5. Ujung akar

Akar Rumput Gajah (Pennisetum 1. Leher akar


purpureum) 2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Rambut akar
5. Ujung akar

Akar Lidah Buaya (Aloe vera) 1. Epidermis


2. Anatomi 2. Korteks
3. Endodermis
4. Parisikel
5. Inti
6. Floem
7. Xilem
8. Rambut akar
9. Stele
38

Akar Bayam (Amaranthus tricolor 1. Epidermis


L) 2. Korteks
3. Endodermis
4. Parisikel
5. Floem
6. Xilem
7. Rambut akar

2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)


Gambar 1.2 Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
Gambar Keterangan
Batang Iler (Plectranthus 1. Berduri
scutellarioldes L R.Br) 2. Beruas
1. Morfologi 3. Buku-buku

Batang Terkini ( Euphorbia) 1. Berduri


39

Batang Bambu (Bambusa vulgaris) 1. Berongga


2. Buku-buku
3. Penampang

Batang Buah Naga ( Hylocereus) 1. Berduri


2.

Batang Bayam (Amaranthus 1. Epidermis


Tricolor L) 2. Xilem
2. Anatomi 3. Floem
4. Ikatan Pembuluh
5. Empulur
6. Korteks
7.
40

Batang Lidah Buaya (Aloe vera) 1. Epidermis


2. Floem
3. Xilem
4. Ikatan Pembuluh
5. Jaringan dasar (Parenkim)

3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)


Gambar 1.3 Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
Gambar Keterangan
Daun Pepaya (Carica papaya L.) 1. Ujung daun
1. Morfologi 2. Daun bertulang menjari
3. Urat-urat daun
4. Tulang cabang
5. Ibu tulang
6. Helaian
7. Pangkal daun
8. Tangkai
9.

Rumus Daun :

Daun Sirsak (Annona Murica) 1. Tangkai daun


2. Tulang daun
3. Tulang rusuk dalam
4. Helaian daun/lamina
5. Tepi daun
6. Ujung daun
7.

Rumus Daun :
41

Daun Pandan (Pandanus 1. Ujung daun


amaryllifolius) 2. Tepi daun
3. Batang
4. Daun
5. Tulang daun

Rumus Daun :

Daun Gingseng (Talinum 1. Epidermis


paniculatum) 2. Misofil
2.Anatomi 3. Xilem
4. Floem
5. Inti sel

Daun Lidah Buaya (Aloe vera) 1. Epidermis


2. Endodermis
3. Xilem
4. Floem
5. Misofil
6. Stele
42

Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus 1. Tangkai bunga


rosa-sinensis) 2. Dasar bunga
1. Morfologi 3. Kelopak
4. Tangkai putik
5. Mahkota
6. Kepala putik
7. Kepala sari

Rumus Bunga :

Bunga Pepaya (Carica papaya L) 1. Putik


2. Mahkota bunga
3. Bakal buah
4. Dasar bunga

Rumus Bunga :

Bunga Rumput (Imperata 1. Bunga


cylindrical L) 2. Tangkai bunga
3.

Rumus Bunga :
43

Bunga Asoka (Saraca Asoka) 1. Mahkota bunga


2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga

Rumus Bunga :

Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus 1. Kepala putik


rosa-sinensis) 2. Tangkai putik
2.Anatomi 3. Bakal buah
4. Bakal biji
5. Daun Pelindung
6. Tangkai bunga
7. Dasar bunga
8. Mahkota
9. Kepala sari

4. Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)


Gambar 1.4 Morfologi dan Anatomi Buah (Fructus) dan Biji (Semen)
Gambar Keterangan
Buah Pepaya (Carica pepaya L) 1. Kulit buah
1. Morfologi 2. Biji
3. Tangkai
4. Daging buah
44

Buah Anggur (Vitit unifera) 1. Kulit buah


2. Daging buah
3. Biji

Buah Mangga (Mangifera indica L) 1. Kulit buah


2. Daging buah
3. Biji

Buah Nanas (Ananas comonus) 1. Kulit buah


2. Daging buah
3. Biji
4. Daun
45

Buah Pisang (Musa paradisiaca) 1. Jangtung pisang


2. Tangkai pisang
3. Buah pisang

Biji Jagung (Zea mays L) 1. Jaringan buah


2. Kulit biji
3. Endospem
4. Epikotil
5. Radikula
6. Kotiledon
7. Koleoptil
8. Plumala
9. Koleorizal

Biji Kacang Merah (Phaseolus 1. Radikula


vulgaris) 2. Epikotil
3. Hipokotil
4. Kotiledon
5. Plumula
6. Kulit biji

b. Pembahasan
1. Morfologi Akar (Radix)
Perakaran jambu biji (Psidium guajava) tunggang yang bercabang
berbentuk kerucup atau meruncing panjang, tumbuh lurus kedalam tanah,
bercabang banyak dan berwarna kecoklatan muda hingga tua. Akar
46

tanaman jambu biji ini bermanfaat untuk menyokong tanaman agar lebih
kuat dan juga membantu menyerap unsur air dan zat makanan didalam
tanah.
Tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman
berumur menahun yang tumbuh tegak lurus. Batangnya rumput gajah
beruas-ruas dan dapat tumbuh dengan ketinggian sekitar 3 hingga 5
meter. Rumput hajah ini membentuk rumput berdiameter 1 meter.
Tanaman ini termasuk golongan tanaman monokotil.
2. Anatomi Akar (Radix)
Akar lidah buaya (Aloe vera) terdapat jaringan epidermis yang
tersusun rapat dan selnya mudah dilewati air, banyak jaringan parenkim
yang menghasilkan ruang antar sel, xilem dan floem yang tersusun radial,
dimana letak xilem dan floem berselang-seling. Trikoma berbentuk
rambut pada akar yang berfungsi untuk melindungi jaringan akar di
dalam tanah dari pengaruh luar.
Tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) memiliki epidermis dan
juga rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
air, memiliki korteks yang lebih tebal dibandingkan korteks yang ada di
batang. Jaringan ini terdiri dari parenkim dengan rongga sel yang luas
ada juga endodermis pada bagian terdalam korteks yang terdapat pita
kaspari. Memiliki perisikel dan jaringan pengangkut yang terdiri dari
xilem dan floem. Floem terpisah berselang-seling disebelah luar
lingkaran xilem.
3. Morfologi Batang (Caulis)
Tanaman iler (Plectranthus scutellarioldes L R.Br) adalah tanaman
herba yang memiliki batang berdiri tegak dan merayap. Batang tanaman
iler bias tumbuh mencapai 30-150 cm tingginya. Tanaman iler
mempunyai penampung batang yang berbentuk segi empat. Tanaman iler
sering dimasukkan kedalam golongan tumbuhan basah karena batangnya
mudah patah. Batang iler ini mempunyai alur pada masing-masing
sisinya berwarna ungu kemerahan.
47

Tanaman terkini (Euphorbia) memiliki dua jenis batang, yaitu ada


yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk bersudut. Batang terkiniini
tumbuh tegak tinggi keatas dan ada beberapa spesies tumbuh
melengkung. Tanaman terkini tidak berkayu tetapi batang akan mengeras
seiring bertambahnya umur tanaman. Batang terkini ini ditumbuhi duri
yang bermacam-macam, mulai dari duri tunggal, ganda dan duri
berkelompok.
Batang bambu (Bambusa vulgaris) muncul dari akar-akar rimpang
dan ketika sudah tua, batang mengeras dan biasanya berongga. Batang
bamboo mempunyai bentuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-
ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3-30 meter dan diameter batangnya
kira-kira 0,25-25 cm dengan ketebalan dinding sampai 25 mm. Batang
bambu ini diselimuti oleh daun-daun yang disebut pelepah batang dan
biasanya akan gugur ketika sudah tua.
Batang buah naga (Hylocereus) mengandung air dalam bentuk
lender dan ketika sudah dewasa, tanaman ini berlapis lilin. Warna
batangnya hijau kebiru-biruan atau ungu. Batang tanaman buah naga ini
berbentuk siku atau segitiga dan berukuran panjang batang dan cabang
tanaman buah naga ini sekaligus berfungsi sebagai daun dalam proses
asimilasi.
4. Anatomi Batang (Caulis)
Batang bayam (Amaranthus tricolor L) dapat terlihat jaringan
epidermis yang berada paling luar, terdapat lapisan gabus yang terbentuk
dari kambium gabus, korteks terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas di
tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim, floem, kambium, xilem
dan empulur. Batang bayam ini termasuk batang dikotil
Batang Lidah buaya (Aloe vera) dapat terlihat epidermis, korteks,
floem, kambium, xilem dan empulur. Batang lidah buaya ini mempunyai
berkas pembuluh tipe konsentris amfivasal yaitu terdapatnya kambium
dan berfungsi sebagai penghubung antara xilem dan floem. Posisi floem
48

berada dibagian luar atau disebelah luar xilem, memiliki empulur yang
terdiri dari parenkim dapat mengandung kloroplas
5. Morfologi Daun (Folium)
Daun papaya (Carica papaya L) adalah daun tunggal, berukuran
besar, bercanggap, menjari, bergerigi dan mempunyai bagian-bagian
tangkai daun, helaian daun. Ujung daun meruncing dan tangkai daun
panjang.
Daun sirsak (Annona murica) berbentuk bulat seperti telur terbalik,
berwarna hijau muda hingga hijau tua, ujungnya meruncing dan
permukaan daun mengkilat.
Daun pandan (Pandamus amaryllifolius) jenis tumbuhan monokotil
dan memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya memanjang
seperti daun palem dan daun beringi.
6. Anatomi Daun (Folium)
Daun gingseng (Talinum paniculatum) adalah daun tunggal dan
berbentuk bulat oval. Tepi daunnya merata dan pertulangan daun
menyirip. Daunnya berwarna hijau gelap pada setiap tangkainya terdiri
dari 0,1-0,5 meter dan tumbuh didaerah yang basah.
Daun lidah buaya (Aloe vera) lapisan terluarrnya dilindungi oleh
epidermis, terdapat kutikula untuk melindungi dari penguapan yang
berlebihan, terdapat mesofil atau palisade yang berisi kloroplas sebagai
tempat terjadinya fotosintesis, terdapat xilem dan floem sebagai alat
transportasi air serta hasil fotosintesis, terdapat stomata sebagai lubang
pertukaran udara, memiliki parenkim yang sangat tebal dan meyimpan
cadangan air serta terdapat vakuola. Vakuola adalah bagian ruangan
dalam sel berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas dan dalam daun
memiliki ikatan pembuluh kolateral tertutup.
7. Morfologi Bunga (Flos)
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tunggal,
bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima,
hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun
49

mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala
sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Bunga Pepaya (Carica papaya L) termasuk bunga majemuk yang
tersusun pada sebuah tangkai. Kelopak bunga majemuk duduk pada
tangkai daun. Bunga papaya jantan merupakan bunga yang hanya
mempunyai benang sari saja sedangkan bunga betina merupakan bunga
yang hanya memiliki putik.
Bunga alang-alang (Imperata cylindrical L) merupakan bunga
majemuk. Terbentuk mulai sekitar 6 sampa 28 cm dan berambut panjang.
Bunga berbentuk silinder dan bergolongan bunga hermaprodit letak
bunganya bersusun.
Bunga asoka (Saraca asoka) merupakan bunga tunggal, bentuk
terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun
mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala
sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
8. Anatomi Bunga (Flos)
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) struktur anatomi
bunga sepatu termasuk ke dalam bunga yang sempurna. Bunga sepatu
mempunyai dua bagian penting yaitu bagian steril dan juga bagian fertil.
Bagian steril merupakan bagian dari bunga sepatu yang tidak termasuk
dalam kategori alat dari reproduksi.Bagian steril meliputi mahkota bunga
(Petal), kelopak bunga (Sepal), daun tangkai (Brachteola), dasar bunga
(Receptacle), daun pelindung (Brachtea), tangkai bunga (Pedicellus), ibu
tangkai bunga (Pedunculus). Sedangkan bagian fertil merupakan bagian
yang memunyai peranannya masing-masing terhadapa jalannya dari
proses reproduksi (alat reproduksi). Bagian fertil meliputi putik dan juga
benang sari. Bagian dari daun kelopak dan juga daun mahkota bunga
mempunyai banyak sel parenkimatis. Bagian dari daun kelopak bunga
sepatu mempunyai lapisan yang melindungi yakni trikomata, kutin dan
juga stomata. Pada bagian daun kelopak terdapat kandungan klorofil dan
50

banyak berkas jaringan pengangkut. Bentuk bagian epidermis pada bunga


ini menonjol yang disebut dengan papila. Terdapat lapisan yang melapisi
bagian papila yang bernama kutikula. Tangkai sari terbentuk dari
jaringan yang masih dasar yaitu sel parenkimatis yang di dalamnya
terdapat vakuola tanpa ruang antar selnya. Di dalam epidermis pada
tangkai sari meliputi stomata, kutikula dan trikomata. Struktur dari
kepala sari tersusun atas bagian dinding yang berlapis-lapis, terdapat
bagian ruang sari (disebut dengan lokulus) yang di dalamnya berisi
banyak butiran serbuk sari.
9. Morfologi Buah (Fructus)
Buah pepaya (Carica papaya L) merupakan buah sejati tunggal
yang terdiri dari bunga dengan satu calon buah saja. Buah ini dapat berisi
satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu banyak daun buah. Buah
papaya juga termasuk kedalamgolongan buah buni, artinya adalah daging
buah mempunyai dua lapisan, lapisan luar yang tipis dan kaku seperti
kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair.
Buah Anngur (Vitit Unifera) berbentuk bulat sampai bulat lonjong
atau oval. Biasanya akan tumbuh pada ranting-rating cabang batang.
Buah anggur memiliki berbagai macam warna tergantung dari varietas
atau jenis tanaman anggur yang dibudidayakan terdiri dari warna merah,
kuning, dan hijau.
Buah Mangga (Mangifera Indica L) termasuk dalam golongan
buah batu yang berdaging dengan panjang buah mencapai 30cm. Bentuk
buah mangga bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bulat oval atau pipih.
Warnanya juga bermacam-macam, ada yang berwarna hijau, kuning,
merah atau kombinasinya. Kulit mangga tebal dan memiliki kelenjar,
dagingnya juga tebal.
Buah nanas (Ananas comonus) mempunyai buah majemuk yang
berbentuk dari gabungan 100 hingga 200 bunga dan berbentuk bulat
panjang. Putik pada bunga akan menjadi mata buah nanas setelah terjadi
penyerbukan. Kulit buah mempunyai sisik-sisik yang simetris dan pada
51

ujung buah memiliki mahkota yang bias sebagai perbanyakan tanaman


berukuran, rasa, dan warna dari buah nanas tergantung dari jenis.
Buah pisang (Musa paradisiaca)mempunyai warna kuning saat
matang dan hijau disaat masih mentah, buah pisang terletak pada sisir
tanaman yang menempel pada tandan pisang, setiap sisir terdapat 10-20
buah pisang, sedangkan setiap tandan memiliki 6-20 sisir pisang.
10. Morfologi Biji (Semen)
Biji jagung (Zea mays L.) biji tanaman jagung bulat dan pipih,
berwarna kuning tua atau berwarna jingga, berukuran kecil. Jagung
merupakan biji monokotil, karena pada biji jagung tidak terjadi
pembelahan sel pada saat perkecambahan. Biji jagung memiliki struktur
biji yang lengkap.
Biji kacang merah (Phaseolus vulgaris) berbentuk polong serta
memanjang. Dalam satu polong umumnya terdapat dua hingga tiga biji
kacang merah. Bentuk biji kacang merah memiliki ukuran lebih besar
dibanding biji kacang hijau dengan kulit biji berwarna merah tua, jika
kacang merah dibela akan terlihan bagian-bagian yaitu, vakuloa, tali
pusar, radikula dan kotiledon.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai bentuk tipe sistem perakaran yang
berbeda yaitu, sistem perakaran tunggang (Radix primaria), sistem perakaran
serabut (Radix adventicia), sistem perakaran secara adeventif. Adapun bagian
anatomi akar yaitu, Epidermis, Korteks, Endodermis, Silinder Pusat.
Batang merupakan bagian utama dari tumbuhan, selain akar dan daun.
Batang memiliki peran penting untuk menopang tumbuhan agar tetap tegak.
Batang tumbuhan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang
basah, dan batang rumput. Adapun bentuk-bentuk batang menurut bentuk
penampannya yaitu, bulat (Teres), segitiga (Triangularis), Segi empat
(Quadrangularis). Jenis daun berdasarkan bentuk tulang daun terdiri dari Daun
menjari, Daun Menyirip, Daun Sejajar, Daun Melengkung.
Anatomi daun terdiri dari Epidermis, Jaringan Pengangkut, Jaringan
Mesofil, Stomata. Sedangkan Anatomi bunga yaitu Kelopak bunga (Calix),
Epidermis, Lapisan tengah, Tapetum.
Penggoloang buah sungguh (sejati) dapat dibedakan menjadi buah sejati
tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, buah sejati
majemuk. Sedangkan buah semu dapat dibedakan menjadi buah semu tunggal,
buah semu ganda, buah semu majemuk.
Perbedaan Biji Dikotil dan Monokotil, Biji monokotil mempunyai satu
kotiledon sedangkan dikotil memiliki dua buah kotiledon, Embrio biji dikotil
besar dan embrio biji monokotil kecil. Dikotil tidak ada endospresma
sedangkan monokotil ada endospresma
B. Saran
Sebelum memulai praktikum ada baiknya memeriksa kelengkapan alat dan
bahan agar pada akan dimulainnya praktikum. Pada saat praktikum tidak ada
lagi kesibukan melengkapi alat dan bahannya. Penguasaan materi juga
sangatlah penting dalam suatu praktikum agar pada saat praktikum kita tidak
menemui masalah yang bias menghambat kegiatan praktikum tersebut. Adapun
53

saran ditujukan kepada asisten praktikum yaitu dalam mengawasi dan


mengatur anggota praktikum harus lebih ditertibkan lagi agar praktikum dapat
berjalan dengan baik sesuai prosedur – prosedur yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Andre. 2012. anatomi akar.


Budhi Yanto. anatomi batang tumbuhan.
Copyright. 2014. pengertian akar, fungsi akar, dan bagian-bagian akar.
Fredikurniawan. Klasifikasi dan morfologi jambu biji.
Materipertanian.com. Klasifikasi dan cirri-ciri morfologi papaya.
Materipertanian.com. Klasifikasi dan cirri-ciri morfologi anggur
Materipertanian.com. Klasifikasi dan cirri-ciri morfologi mangga
Mery Sanory Sulastry. Mengenal Morfologi dan Struktur Batang (Caulis) secara
lengkap.
Meteri Pertanian. 2019. Pengertian bunga, manfaat, jenis dan contohnya.
Rika serlina. Morfologi daun.
Samhis Setiawan. 2019. Struktur morfologi pada akar tumbuhan dalam biologi.
Samhis Setiawan. 2019. Penjelasan biji pada tumbuhan beserta bagian-bagiannya.
Samhis setiawan. 2019. makalah anatomi daun.
Sampulpertanian. 2017. Klasifikasi dan morfologi nanas.
Sonory Sulastry. 2019. Morfologi buah (fructus) lengkap.

Anda mungkin juga menyukai