A. LatarBelakang
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ
tumbuhan baik mengenai akar, batang, daun, bunga, buah, maupun bijinya.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok yaitu akar (Radix),
batang (Caulis) dan daun (Folium).Tumbuhan yang memilki ketiga unsur
pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari bahasa
yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun sedangkan phyta berarti
tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai
turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah
mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi (Nilasari, 2013).
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada. Tanpa akar
bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan
jenis apapun baik itu tumbuh sendiri secara liar maupun yang sengaja ditanam
oleh manusia pasti memiliki akar. Demikian juga tumbuhan yang menempel
pada tumbuhan lain pun sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini sudah sangat
jelas jika akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga
sebagai pembeda tumbuhan dikotil dan monokotil (Samhis setiawan, 2019).
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar
dan daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat di samakan dengan rangka
pada manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh
tumbuhan. Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan
zat-zat hara dari akar ke daun dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah.
Melalui percabangannya, batang dapat memperluas bidang asimilasi. Pada
beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan. Umumnya batang mempunyai sifat antara lain berbentuk
panjang. Bulat seperti silinder. Pada batang terdapat buku-buku (Nodus),
tempat duduknya daun. Jarak antara buku di sebut ruas (Internodus). Batang
biasa nya tumbuh ke atas, menuju cahaya (Fototrofi positif ) atau matahari
(Heliotrofi positif ). (Mery sanory sulastry, 2019).
2
namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mengenal daun
secara spesifik (Fahn, 1991).
Daun umumnya organ berwarna hijau yang terletak diatas tanah. Daun
mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen yang menyebabkan daun dapat
mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan gula
melalui fotosintesis. Morfologi daun sangat bervariasi, hasil adaptasi yang
sering terjadi terhadap faktor pembata lingkungan hidup tumbuhan. Daun
melekat pada batang oleh bagian yang sempit yang disebut tangkai daun.
Bagian daun yang lebar disebut helaian daun. Helaian daun biasanya tipis dan
rata dan memiliki sistem pertulangan yang menyebabkan daun lentur dan kuat
(Hidayat, 1995).
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah
organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama
yaitu batang dan daun. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan
biseksual. Uniseksual yaitu jika ada suatu bunga hanya ada satu jenis alat
pembiakan. Disebut juga bunga jantan dan betina. Sedangkan bunga biseksual
yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat perkembangbiakan, berarti
bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga (Fahn,A. 1991).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan yaitu :
1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
1) Untuk mengetahui Sistem Perakaran pada Tanaman.
2) Untuk mengetahui Bagian Anatomi Akar.
2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis)
1) Untuk mengetahui Jenis-jenis Batang.
2) Untuk mengetaui Bentuk Batang menurut penampangnya.
3. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) dan Bunga (Flos)
1) Untuk mengetahui Jenis-jenis Daun.
2) Untuk mengetahui Perbedaan Anatomi daun dan Anatomi Bunga.
5
A. Akar (Radix)
1. Pengertian Akar
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada.
Tanpa akar bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup. Seperti yang
kita ketahui, tumbuhan jenis apapun baik itu tumbuh sendiri secara
liar maupun yang sengaja ditanam oleh manusia pasti memiliki akar.
Demikian juga tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain pun
sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini sudah sangat jelas jika akar
merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga sebagai
pembeda tumbuhan dikotil dan monokotil (Samhis setiawan, 2019).
2. Sifat-sifat Akar
a) Akar adalah salah satu bagian tumbuhan yang posisnya didalam
tanah yang terdapat terus-menerus tumbuh.
b) Arah gerak pertumbuhan akar dipengaruhi oleh suatu ke pusat
bumi (geotropi) atau oleh air (hidrotropi).
c) Akar bisa tumbuh menembus tanah karena memiliki ujugnya
yang berbentuk rungcing.
d) Pada akar tidak terlihat buku-buku yang membentuk ruas-ruas.
e) Akar pada umumnya yang berwarna pucat dan tidak berklorofil
sehingga tidak bias melakukan fotosintesis.
3. Fungsi Akar
a) Untuk menyokong serta memperkuat tumbuhan untuk berdiri
ditempat hidupnya.
b) Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari
dalam tanah.
c) Untuk mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan santo.
d) Sebagai alat respirasi misalnya tumbuhan bakau.
7
rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Sebagian sel epidermis membentuk rambut akar dengan pemanjangan
ke arah lateral dari dinding luarnya. Bulu akar merupakan modifikasi
dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut. Bulu akar memperluas permukaan akar sehingga
penyerapan lebih efisien. Letak korteks itu langsung di bawah
epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas. Sebagian besar
korteks dibangun oleh jaringan parenkim. Korteks berfungsi sebagai
tempat menyimpan makanan. Endodermis merupakan lapisan pemisah
antara korteks dengan silinder pusat. Sebagian besar sel endodermis
memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin)
atau zat lignin. Bagian ini disebut pita kaspari. Sel-sel endodermis
dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik kaspari. Pada
pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel
yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan
tampak seperti huruf disebut sel U, sehingga air tidak dapat menuju ke
silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus atau sel peresap. Jadi,
endodermis berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap
dari tanah masuk ke silinder pusat. Silinder pusat atau stele
merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri atas berbagai macam
jaringan, yaitu Perisikel atau perikambium, Berkas pembuluh angkut
dan empulur. Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar
dari stele yang tersusun atas satu atau beberapa lapis sel. Akar cabang
terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Perisikel berfungsi
dalam pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke samping.
Berkas pembuluh angkut terdapat di sebelah dalam perisikel. Terdiri
atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari-jari.
10
terluar dari stele disebut periskel. Didalam stele terdapat sel parenkim
dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan
dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkan pada
tumbuhan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.
Aktivitas cambium pada akar dan batangsama, yaitu arah luar
membentuk unsur kulit, kearah dalam membentuk unsur kayu.
Pertumbuhan kearah dalam jauh lebih banyak, sehingga kayu yang
dihasilkan juga tebal. Kayu pada akar dan batang tersusun oleh
pembuluh kayu. Kulit akar dan batang tersusun oleh pembuluh tapis
dan sel pengiringnya. Jaringan penguat dapat berupa kolenkim,
sklerenkim dan parenkim. Kambium yang terletak antara berkas
pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler, sedangkan
kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut
kambium interfasikuler. Bagian yang berubah menjadi kambium tidak
hanya parenkim diantara xilem dan floem saja tetapi juga sel-sel
jaringan empulur yang segaris dengan kambium fasikuler. Aktivitas
kambium tidak selalu sama dan teratur. Pada musim hujan, aktivitas
pertumbuhan kambium lebih giat dibandingkan musim kemarau.
Akibatnya terjadi perbedaan lebar cincin kosentis yang disebut
lingkaran tahun. Aktivitas kambium merusak jaringan yang terdapat
pada floeterma, korteks dan epidermis. Kemudian terbentuklah
kambium, khususnya dibawah epidermis yang disebut kambium gabus
(felogen). Felogen dapat membelah kearah luar saja atau kearah dalam
saja. Berkas pengangkut monokotil letaknya tersebar tidak teratur.
Masing-masing berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil
terbungkus sarung berkas pengangkut. Struktur berkas pengangkut
batang dikotil sama dengan akar monokotil muda, yaitu membentuk
lingkaran (Andri, 2011).
15
C. Daun (Folium)
1. Pengertian Daun
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
ranting, biasanya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis, mereka
memanfaatkan energi dari matahari. Energi ini tidak hanya membantu
tumbuhan tumbuh dan berkembang biak, tetapi ketika hewan
memakan tumbuhan, hewan mendapatkan energi ini juga, yang
akhirnya mendukung keseluruhan rantai makanan. Fotosintesis
diproses melalui molekul yang disebut klorofil yang menggunakan
sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi gula,
yang bahan bakar baik kegiatan tumbuhan dan hewan. Fotosintesis
menuntut sejumlah besar air dan bahkan hilang karena inefisiensi
struktural dikenal sebagai transpirasi. Inilah sebabnya mengapa
hubungan antara akar dan daun harus harmonis karena memberikan
sesuatu kebutuhan pada lainnya (Sridianti, 2018).
2. Fungsi Daun
a. Tempat terjadinya fotosintesis
Fotosintesia dalah proses pembuatan makanan pada
tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari salah satu proses
fotosintesi tumbuhan terjadinya daun.
b. Sebagai organ pernapasan atau respirasi
Pada daun terdapat stomata atau mulut daun dimana
merupakan saluran pernapasan tempat daun menghirup oksigen
dari udara dan membuang karbondioksida ke udara.
c. Tempat terjadinya tranpirasi
Tranpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuhan hasil
respirasi. Proses transpirasi tiumbuhan terjadi melalui stomata
atau mulut daun.
16
deretan daun bila dilihat dari atas. duduk daun seperti ini disebut
berhadapan bersilang (Opposita-decussata). Bila batang yang
memiliki duduk daun sepert ini mengalami perputaran, maka duduk
daun dapat dinyatakan sebagai spiral decussata. Contoh pada
mengkudu (Morinda citrifolia L.), soka (Ixora poludosa Kurz.), dll.
c. Bila terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku (nodus),
maka duduk daun.
Pada duduk daun seperti ini daun-daun yang berada dalam
dua karangan berurutan masing-masing dapat sejajar, dapat pula
tidak. Bila daun dari dua karangan letaknya tidak sejajar, maka
apabila dilihat dari atas akan tampak deretan daun sebanyak dua
kali jumlah daun pada setiap bukunya. Contoh pada pohon pulai
(Alstonia scholaris R.Br.), alamanda (Allamanda cathartica L),
oleander (Nerium oleander L).
5. Morfologi dan Anatomi Daun
a. Struktur daun bagian luar atau morfologi daun
Struktur daun bagian luar terdiri atas beberapa bagian yaitu
pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Pelepah daun yaitu
bagian daun yang berfungsi untuk mendudukkan daun pada
batang. Tangkai daun (Petiolus) yaitu bagian daun yang
berpungsi untuk menghubungkan sebuah pelepah atau batang
dengan suatu helai daun. Helai daun (Lamina) yaitu salah satu
bagian terpenting dari kebanyakan daun karena dari sinilah daun
mempunyai fungsi utama daun yakni untuk sebagai organ
fotosintetis paling dominan bekerja. Bentuk helai daun sangat
beraneka ragam, tapi biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal.
b. Struktur bagian dalam daun atau anatomi daun
Struktur bagian dalam daun terdiri dari epidermis, jaringan
mesofil, berkas pembuluh angkut, jaringan tambahan pada daun
dan stomata. Epidermis merupakan lapisan sel hidup terluar.
21
D. Bunga (Flos)
1. Pengertian Bunga
Bunga (Flos) ialah suatu organ pada tumbuhan yang
memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya suatu perkembangbiakan
generatif melalui suatu suatu proses penyerbukan dan pembuahan.
Bunga sebenarnya merupakan suatu modifikasi tunas batang dan tunas
daun yang erwarna, berbentuk, serta susunannya di sesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan itu sendiri. Modifikasi tersebut yang akan
membentuk beberapa bagian bunga yang masing-masing mempunyai
fungsi masing-masing. (Materi pertanian, 2019).
2. Fungsi Bunga
a. Sebagai penyedian Platfron untuk sistem reproduksi seksual dari
tanaman (andresium) jantan dan genesium (betina) baik untuk
bunga berumah satu maupun bunga berumah dua.
b. Sebagai penyediaan mekanisme untuk menarik dan memfasilitas
penyerbukan (kelompok) bagi bunga berumah satu dan bunga
berumah dua.
c. Menyedikan Platfron untuk ovula dibuahi untuk berkembang dan
juga didistribusikan sebagai buah dan juga biji.
d. Menyediakan madu untuk lebah sehingga lebah akan membantu
proses penyerbukan.
e. Sebagai tanaman hias.
3. Jenis Bunga Berdasarkan Alat Perkembang biakannya, Kelengkapan
Morfologinya dan Tipe Bunganya
a. Bunga Sempurna
Bunga Sempurna ialah jika memiliki dua macam alat kelamin,
yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga yang berupa
kelopak dan mahkota bunga tidak selalu harum ada pada bunga
sempurna contohnya, Bunga mawar, Alamanda, Kamboja,
Matahari.
b. Bunga Tidak Sempurna
23
4. Morfologi Bunga
Struktur bunga bagian luar atau morfologi bunga. Bunga
merupakan bagian dari tumbuhan. Bagian ini memiliki struktur dan
fungsi tersendiri. Adapun struktur bunga bagian luar adalah sebagai
berikut :
a. Dasar bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bunga
bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga
berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
b. Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang
menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak
bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup
dan akan terbuka jika mahkota mekar.
c. Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan
berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan
perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga sangat menarik
bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses
penyerbukan.
d. Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat
perkembangbiakan bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala
sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-
tengah mahkota bunga.
e. Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut kepala
putik. Bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal
buah terdapat pada bagian bawah putik. Bakal biji terdapat dia
dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon
lembaga. (Khanza Aulia, 2016).
f. Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada
bagian bawah bunga. Tangkai bunga juga berfungsi sebagai
penopang dan penghubung antara tangkai bunga dan ranting.
Struktur bunga bagian dalam anatomi bunga. Secara anatomi,
daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu
25
yang kuat. Bukan tanpa sebab, hal ini karena untuk menjadikan
biji tidak kering.
d. Biji berfungsi membentuk tumbuhan baru
Membentuk tumbuhan baru karena pada biji dapat terjadi
pertumbuhan embrio.
e. Biji tumbuhan ini dapat menjadi sumber makanan
Banyak biji-bijian yang dapat dikonsumsi baik oleh
manusia maupun hewan.
f. Sebagai tempat cadangan makanan bagi tumbuhan
Buah dapat berfungsi sebagai cadangan makanan pada biji
sampai pada biji tersebut lalu keluar daun dan akar (Anonim,
2018).
3. Penggolongan Buah Sejati dan Buah Semu
1. Buah semu
Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah
beserta bagian lain pada bunga yang malahan menjadi bagian
utama dari buah tersebut.
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah pada buah ini selain bakal
buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
Misalnya tangkai bunga pada jambu monyet dan kelopak
bunga pada buah ciplukan.
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih
daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan
kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah.
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari
bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luartampak seperti
satu buah saja. Misalnya buah nangka (Artocarpus
heterophyllus L.) yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang
tebal dan berdaging.
29
2. Buah sejati
Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja
dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian lain,
maka dinamakan buah telanjang. Contohnya manga dan rambutan
Penggolongannya :
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi
satu biji atau lebih. Dapat pula tersusun dari satu atau
banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan.
b. Buah sejati ganda, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga
dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain.
Masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya
pada cempaka (Michelia champaca L.)
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu
bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung
satu bakall bua, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul
sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.
Misalnya pada pandan (Pandanus amaryllifolius L.) (Ulfah
sayidah, 2015).
4. Morfologi dan Anatomi Buah
a. Tangkai buah, berfungsi sebagai penghubung antara bantang
dan buah.
b. Kulit buah, yaitu bagian terluar dari buah dan berfungsi untuk
melindungi daging buah.
c. Daging buah, yaitu bagian yg merupakan tempat cadangan
makanan dan berfungsi melindungi biji.
5. Morfologi dan Anatomi Biji
a. Kulit Biji
Dalam bagian-bagian biji yang pertama ialah kulit biji.
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji. Umumnya kulit biji
30
pada tumbuhan biji tertutup terdiri dari dua lapisan yaitu sebagai
berikut :
a) Lapisan kulit luar, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung
utama dari bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai
bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti kulit,
ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
b) Lapisan kulit dalam, lapisan ini lebih tipis seperti selaput
dan lebih dikenal dengan kulit ari. Pada tumbuhan biji
telanjang terdapat tiga lapisan kulit biji yaitu Kulit luar,
kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami perubahan
warna dari muda hingga tua. Kulit tengah, yaitu kulit yang
kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit dalam pada
buah batu. Dan kulit dalam yaitu lapisan kulit ini biasanya
melekat pada bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.
b. Tali Pusar
Tali pusar ialah bagian-bagian biji berbentuk menyerupai
tangkai yang menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji
masak, biasanya biji akan terlepas dari tali pusarnya ini dan
pada biji hanya tampak bekasnya saja atau yang lebih dikenal
dengan istilah pusar biji.
c. Inti Biji
Untuk bagian-bagian biji yang terakhir ialah inti biji.
Untuk inti biji ini merupakan bagian inti pada biji yang
dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari lembaga, calon
akar, daun lembaga, batang lembaga dan putih lembaga
(Nayunda, 2013).
METODOLOGI
A. Hasil
1. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Gambar 1.1 Morfologi dan Anatomi Akar (Radix)
Gambar Keterangan
Akar Jambu Biji (Psidium quajava) 1. Pangkal akar
1. Morfologi 2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Rambut akar
5. Ujung akar
Rumus Daun :
Rumus Daun :
41
Rumus Daun :
Rumus Bunga :
Rumus Bunga :
Rumus Bunga :
43
Rumus Bunga :
b. Pembahasan
1. Morfologi Akar (Radix)
Perakaran jambu biji (Psidium guajava) tunggang yang bercabang
berbentuk kerucup atau meruncing panjang, tumbuh lurus kedalam tanah,
bercabang banyak dan berwarna kecoklatan muda hingga tua. Akar
46
tanaman jambu biji ini bermanfaat untuk menyokong tanaman agar lebih
kuat dan juga membantu menyerap unsur air dan zat makanan didalam
tanah.
Tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman
berumur menahun yang tumbuh tegak lurus. Batangnya rumput gajah
beruas-ruas dan dapat tumbuh dengan ketinggian sekitar 3 hingga 5
meter. Rumput hajah ini membentuk rumput berdiameter 1 meter.
Tanaman ini termasuk golongan tanaman monokotil.
2. Anatomi Akar (Radix)
Akar lidah buaya (Aloe vera) terdapat jaringan epidermis yang
tersusun rapat dan selnya mudah dilewati air, banyak jaringan parenkim
yang menghasilkan ruang antar sel, xilem dan floem yang tersusun radial,
dimana letak xilem dan floem berselang-seling. Trikoma berbentuk
rambut pada akar yang berfungsi untuk melindungi jaringan akar di
dalam tanah dari pengaruh luar.
Tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) memiliki epidermis dan
juga rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
air, memiliki korteks yang lebih tebal dibandingkan korteks yang ada di
batang. Jaringan ini terdiri dari parenkim dengan rongga sel yang luas
ada juga endodermis pada bagian terdalam korteks yang terdapat pita
kaspari. Memiliki perisikel dan jaringan pengangkut yang terdiri dari
xilem dan floem. Floem terpisah berselang-seling disebelah luar
lingkaran xilem.
3. Morfologi Batang (Caulis)
Tanaman iler (Plectranthus scutellarioldes L R.Br) adalah tanaman
herba yang memiliki batang berdiri tegak dan merayap. Batang tanaman
iler bias tumbuh mencapai 30-150 cm tingginya. Tanaman iler
mempunyai penampung batang yang berbentuk segi empat. Tanaman iler
sering dimasukkan kedalam golongan tumbuhan basah karena batangnya
mudah patah. Batang iler ini mempunyai alur pada masing-masing
sisinya berwarna ungu kemerahan.
47
berada dibagian luar atau disebelah luar xilem, memiliki empulur yang
terdiri dari parenkim dapat mengandung kloroplas
5. Morfologi Daun (Folium)
Daun papaya (Carica papaya L) adalah daun tunggal, berukuran
besar, bercanggap, menjari, bergerigi dan mempunyai bagian-bagian
tangkai daun, helaian daun. Ujung daun meruncing dan tangkai daun
panjang.
Daun sirsak (Annona murica) berbentuk bulat seperti telur terbalik,
berwarna hijau muda hingga hijau tua, ujungnya meruncing dan
permukaan daun mengkilat.
Daun pandan (Pandamus amaryllifolius) jenis tumbuhan monokotil
dan memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya memanjang
seperti daun palem dan daun beringi.
6. Anatomi Daun (Folium)
Daun gingseng (Talinum paniculatum) adalah daun tunggal dan
berbentuk bulat oval. Tepi daunnya merata dan pertulangan daun
menyirip. Daunnya berwarna hijau gelap pada setiap tangkainya terdiri
dari 0,1-0,5 meter dan tumbuh didaerah yang basah.
Daun lidah buaya (Aloe vera) lapisan terluarrnya dilindungi oleh
epidermis, terdapat kutikula untuk melindungi dari penguapan yang
berlebihan, terdapat mesofil atau palisade yang berisi kloroplas sebagai
tempat terjadinya fotosintesis, terdapat xilem dan floem sebagai alat
transportasi air serta hasil fotosintesis, terdapat stomata sebagai lubang
pertukaran udara, memiliki parenkim yang sangat tebal dan meyimpan
cadangan air serta terdapat vakuola. Vakuola adalah bagian ruangan
dalam sel berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas dan dalam daun
memiliki ikatan pembuluh kolateral tertutup.
7. Morfologi Bunga (Flos)
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tunggal,
bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima,
hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun
49
mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala
sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Bunga Pepaya (Carica papaya L) termasuk bunga majemuk yang
tersusun pada sebuah tangkai. Kelopak bunga majemuk duduk pada
tangkai daun. Bunga papaya jantan merupakan bunga yang hanya
mempunyai benang sari saja sedangkan bunga betina merupakan bunga
yang hanya memiliki putik.
Bunga alang-alang (Imperata cylindrical L) merupakan bunga
majemuk. Terbentuk mulai sekitar 6 sampa 28 cm dan berambut panjang.
Bunga berbentuk silinder dan bergolongan bunga hermaprodit letak
bunganya bersusun.
Bunga asoka (Saraca asoka) merupakan bunga tunggal, bentuk
terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun
mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala
sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
8. Anatomi Bunga (Flos)
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) struktur anatomi
bunga sepatu termasuk ke dalam bunga yang sempurna. Bunga sepatu
mempunyai dua bagian penting yaitu bagian steril dan juga bagian fertil.
Bagian steril merupakan bagian dari bunga sepatu yang tidak termasuk
dalam kategori alat dari reproduksi.Bagian steril meliputi mahkota bunga
(Petal), kelopak bunga (Sepal), daun tangkai (Brachteola), dasar bunga
(Receptacle), daun pelindung (Brachtea), tangkai bunga (Pedicellus), ibu
tangkai bunga (Pedunculus). Sedangkan bagian fertil merupakan bagian
yang memunyai peranannya masing-masing terhadapa jalannya dari
proses reproduksi (alat reproduksi). Bagian fertil meliputi putik dan juga
benang sari. Bagian dari daun kelopak dan juga daun mahkota bunga
mempunyai banyak sel parenkimatis. Bagian dari daun kelopak bunga
sepatu mempunyai lapisan yang melindungi yakni trikomata, kutin dan
juga stomata. Pada bagian daun kelopak terdapat kandungan klorofil dan
50
A. Kesimpulan
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai bentuk tipe sistem perakaran yang
berbeda yaitu, sistem perakaran tunggang (Radix primaria), sistem perakaran
serabut (Radix adventicia), sistem perakaran secara adeventif. Adapun bagian
anatomi akar yaitu, Epidermis, Korteks, Endodermis, Silinder Pusat.
Batang merupakan bagian utama dari tumbuhan, selain akar dan daun.
Batang memiliki peran penting untuk menopang tumbuhan agar tetap tegak.
Batang tumbuhan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang
basah, dan batang rumput. Adapun bentuk-bentuk batang menurut bentuk
penampannya yaitu, bulat (Teres), segitiga (Triangularis), Segi empat
(Quadrangularis). Jenis daun berdasarkan bentuk tulang daun terdiri dari Daun
menjari, Daun Menyirip, Daun Sejajar, Daun Melengkung.
Anatomi daun terdiri dari Epidermis, Jaringan Pengangkut, Jaringan
Mesofil, Stomata. Sedangkan Anatomi bunga yaitu Kelopak bunga (Calix),
Epidermis, Lapisan tengah, Tapetum.
Penggoloang buah sungguh (sejati) dapat dibedakan menjadi buah sejati
tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, buah sejati
majemuk. Sedangkan buah semu dapat dibedakan menjadi buah semu tunggal,
buah semu ganda, buah semu majemuk.
Perbedaan Biji Dikotil dan Monokotil, Biji monokotil mempunyai satu
kotiledon sedangkan dikotil memiliki dua buah kotiledon, Embrio biji dikotil
besar dan embrio biji monokotil kecil. Dikotil tidak ada endospresma
sedangkan monokotil ada endospresma
B. Saran
Sebelum memulai praktikum ada baiknya memeriksa kelengkapan alat dan
bahan agar pada akan dimulainnya praktikum. Pada saat praktikum tidak ada
lagi kesibukan melengkapi alat dan bahannya. Penguasaan materi juga
sangatlah penting dalam suatu praktikum agar pada saat praktikum kita tidak
menemui masalah yang bias menghambat kegiatan praktikum tersebut. Adapun
53