Laporan praktikum ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan
Oleh :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Istilah anatomi berasal dari kata anatome greek (yunani) yaitu ana yang berarti
memisahkan dan tome yang berarti potongan. Jadi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang susunan dalam organisme hidup jaringan-jaringan yang menyusun tubuh. Anatomi
mempelajari susunan dalam organisme atau makhluk hidup berdasarkan pada pengirisan
organ tanaman secara membujur maupun melintang sebagai cara penyelidikan yang
terpenting anatomi dibedakan menjadi anatomi makroskopik atau anatomi gross (gross
anatomi) yang terdiri dari struktur-struktur yang dapat dipelajari dengan mata biasa dan
anatomi mikroskopik yang penggunaannya memerlukan alat optik (Ira, 1999; Wahyuni,
2010).
Anatomi tumbuhan mencakup struktur umum tumbuhan tinggi, akar dan batang
termodifikasi, struktur sel tumbuhan, struktur jaringan dasar (terdiri dari : parenkim,
kolenkim, skerenkim), struktur jaringan pembuluh (terdiri dari: xilem,floem), struktur
jaringan dermal (terdiri dari: epidermis dan periderem), jaringan meristem (terdiri dari:
meristem pucuk akar dan batang kambium pembuluh), struktur sekresi dalam, struktur
sekresi luar, struktur akar (primer dan sekunder), struktur batang (primer dan sekunder),
struktur daun, struktur bunga, struktur buah, struktur biji, embriologi tumbuhan (terdiri dari
mikrosporogenesis, mikrogametogenesis, makrosporogenesis, makrogametogenesis, polinasi,
fertilisasi, dan perkembangan embrio). (Muhibbuddin, 2011).
Organ akar, batang, dan daun tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan adalah
sekelompok sel-sel yang mepunyai fungsi dan struktur yang sama berdasarkan aktivitas
pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tanaman. Pada
tanaman memiliki jaringan pembuluh yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di dalamnya. Sedangkan floem berfungsi
untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis (Hidayat, 1995).
Jaringan pembuluh tanaman membentuk sistem yang kontinu. Ada yang berbentuk
silinder, berongga atau padat. Bagian-bagian dari jaringan pembuluh merupakan kesatuan
yang dinamakan ikatan pembuluh. Ukuran dan bentuk ikatan pembuluh bermacam-macam.
Terdiri dari atas satu sel sampai beberapa sel. Bentuk pembuluh umumnya panjang bulat,
elips, bercabang atau tidak teratur (Heddy, 1987).
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga,
buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan
meristematik yaitu protoderm. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ
tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi
seperti stomata dan trikomata. Setiap jenis tumbuhan mempunyai struktur sel epidermis yang
berbeda. Perbedaan struktur sel epidermis yang dimaksud dapat berupa bentuk dan susunan
sel epidermis, letak atau kedudukan stomata terhadap sel tetangga, arah membukanya
stomata, bentuk stomata, jumlah sel epidermis dan stomata, jarak antara stomata, panjang sel
epidermis dan stomata. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan rizoma. Stomata umumnya terdapat
pada permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada
permukaan atas dan bawah daun
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana struktur anatomi akar, batang dan daun pada tumbuhan?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui struktur anatomi akar, batang dan daun pada tumbuhan?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam tumbuhan ada beberapa struktur anatomi yaitu pada 3 bagian sebagai berikut :
a. Anatomi Daun
Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas dan pada umumnya simetris
dorsiventral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis, karena dengan
bentuk daun demikian maka luas daun yang terekspose sinar matahari bisa lebih luas. Daun
ditutupi kedua permukaannya masing-masing oleh selapis epidermis. Dinding luar epidermis
biasanya tebal dan dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Permukaan luar epidermis
seringkali dilapisi kutikula yang tebal ataupun tipis. Lapisan kutikula ini dibentuk dari kutin.
Daun monokitil pada umumnya orientasinya tegak sehingga kedua permukaannya mendapat
sinar matahari. Struktur internal hampir sama pada kedua permukaan daun. Stomata terdapat
pada kedua sisi. Jaringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan
jaringan spong, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim dengan kloroplas dan ruang antar sel di
antaranya (Tjitrosoepomo, 1988)
Anatomi daun terdiri atas tiga tipe jaringan, yaitu epidermis, mesofil (jaringan dasar), dan
jaringan pembuluh. Berikut adalah penjelasannya.
1. Epidermis
Epidermis berasal dari bahasa Yunani, epi yang berarti di atas dan derma berarti
lapisan. Maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar (Sutrian, 2011).
Menurut Estiti (1995: 67) epidermis adalah lapisan terluar pada 12 daun, bunga, buah, dan
biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk,
struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus.
Struktur daun biasanya pipih. Jaringan epidermis atas biasanya berbeda dengan jaringan
epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah
disebut abaksial (Mulyani, 2006: 246).
a) Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus. Jadi
stomata adalah lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing dibatasi
oleh dua buah sel-sel penutup. Sel penutup merupakan sel-sel epidermis yang telah
mengalami perubahan bentuk dan fungsi (Sutrian, 2011: 137). Pada stomata terdiri dari
beberapa bagian, yaitu bagian sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam.
Berikut adalah penjelasannya
• Sel penutup
Sel penutup terdiri atas sepasang sel yang kelihatannya simetris, umumnya berbentuk
ginjal. Sel penutup merupakan sel yang aktif (hidup), kloroplas yang selalu terdapat
dalam sel-sel tersebut dapat mendorong peranan sel-sel penutup dalam fotosintesis, dan
pembentukan tepung-tepung asimilasi.
• Celah (porus)
Di antara kedua sel penutup terdapat porus (celah) yang merupakan lubang kecil. Dalam
hal ini sel penutup dapat mengatur menutup dan membukanya porus tersebut. (3) Sel
tetangga merupakan sel-sel yang memang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-
sel penutup
Ruang udara dalam merupakan ruang antar sel yang besar, yang berfungsi ganda yaitu
bagi fotosintesis dan transpirasi dan juga respirasi (Sutrian, 2011: 139).
b) Trikoma
Trikoma berasal dari kata Yunani yakni trichomata yang berarti rambut-rambut yang
tumbuh. Berdasarkan susunannya, trikoma terbagi menjadi dua yakni trikoma
unicellular dan multicellular. Trikoma unicellular umumya tidak bercabang tetapi ada
kalanya bercabang, dan trikoma multicelluler terdiri dari satu deretan sel atau beberapa
lapisan sel (Sutrian, 2011: 149).
• Trikoma sebagai pembantu penyebaran biji serta pengisapan air dan memungkinkan biji-
biji itu tumbuh.
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat disebelah dalam epidermis. Mesofil
mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada
kebanyakan tumbuhan terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade
dan parenkim spons (Mulyani, 2006: 247).
3. Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintang tampak berbentuk
batang yang tersusun dalam. Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis)
atau multilateral (berlapis banyak). Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan
abaksial daun. Daun yang mempunyai parenkim palisade pada kedua sisinya (adaksial dan
abaksial) disebut siolateral atau isobilateral, sedangkan parenkim palisade yang hanya pada
satu sisi dan sisi yang satunya parenkim spons disebut dorsiventral atau bivasial (Mulyani,
2006).
4. Parenkim spons
Parenkim spons memiliki bentuk yang bermacam-macam. Parenkim ini memiliki ciri
khusus yaitu adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dan lainnya (Mulyani, 2006:
248).
5. Jaringan pembuluh
Letak jaringan pembuluh yaitu pada jaringan spons. Terdapat dua jenis jaringan
pembuluh yaitu xilem dan floem. Sistem jaringa pembuluh tersebar diseluruh daun. Jaringan
pembuluh berhubungan dengan mesofi (Mulyani, 2006: 253).
b. Anatomi Batang
Struktur anatomi batang digunakan untuk mengidentifikasi batang hingga tingkat spesies
antara lain dengan mengetahui karakter jari-jari empulur, seperti tipenya iniseriate atau
multiseriate; ukuran panjang jari-jari empulur yang uni atau multiseriate dan lebar dari
lapisan. jaringan jari-jari empulur (Maiti et al. 2016).
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan stele.
Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang. Daerah di sebelah
dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks dibatasi oleh perisikel.
Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah kolenkim dan daerah parenkim. Kolenkim
menempati posisi di bawah epidermis, dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri
atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur.
Berkas vaskuler tersusun melingkar. Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium
dan floem. Batang monokotil sama dengan batang dikotil, memiliki epidermis, korteks dan
stele. Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata. Struktur dan susunan berkas vaskuler
terutama yang membedakan batang dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar,
termasuk juga pada empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur.
Berkas vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan
sekunder. Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung berkas pengangkut yang
tersusun dari jaringan sklerenkim.
c. Anatomi Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah. Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Berkas xilem dan
floem pada akar tersusun berselanag-seling. Akar tidak memiliki alat tambahan, tetapi akar
memiliki tudung akar (Mulyani, 2006: 187).
Struktur anatomi akar lebih sederhana daripada batang dan biasanya lebih seragam,
mungkin berkaitan dengan kurang bervariasinya lingkungan dalam tanah daripada variasi
lingkungan aerial. Akar cenderung tumbuh ke bawah atau ke samping daripada ke atas.
Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun dan tunas, memiliki tudung akar pada
ujungnya, posisi xilem dan floem berada pada radii yang berbeda dan memiliki rambut akar
pada daerah dekat apeks akar.
Sistem akar sebagian besar Dicotyledone dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang
yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami
penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk
penyimpan bahan cadangan. Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar
yang masih dalam pertumbuhan primer (Mulyani, 2006: 187).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini lebih
menekankan pada pengamatan fenomena dan memerlukan insting yang tajam dari peneliti.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengamati dan mengetahui bentuk serta struktur sel
tumbuhan menggunakan mikroskop cahaya.
Pukul : 12.40-14.40
Tempat : Lab Biologi, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
B. Alat dn bahan
ALAT
1. Pisau silet
2. Gelas objek
3. Pipet
4. Mikroskop
5. Cover glass
6. Pinset
BAHAN/PREPARAT
Akar
Daun
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Letakkan masing-masing bahan yang sudah disediakan seperti preparat pada meja
mikroskop
3. Setelah itu, atur kefokusan mikroskop untuk mengamati objek.
4. Jika dirasa objek sudah terlihat jelas, kemudian ambil dokumentasi
5. Setelah dokumentasi sudah diambil, gambarlah dengan jelas masing-masing objek
yang sudah diamati secara bergantian
6. Jika sudah menggambar objek pengamatan dengan lengkap setelah itu buat keterangan
di masing-masing gambar kemudian kumpulkan kepada asprak.
D. Rancangan eksperimen
A. Hasil
B. Pembahasan
Preparat yang disediakan sudah melalui proses pemotongan lapisan secara tipis dan
sudah diawetkan sehingga dapat diketahui struktur dan anatomi akar,batang dan daun pada
tumbuhan. Dari pengamatan ini dapat diketahui secara jelas jaringan akar batang dan daun
pada tumbuhan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melaksanakan praktikum maka tampak struktur anatomi pada akar, batang dan
daun pada preprat yang kita amati dengan pembesaran yang telah ditentukan. Sehingga kita
bisa membedakan antara struktur jaringan pada tumbuhan yang diamati melalui mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Fahn . A . 1992. Anatomi tumbuhan Edisi Ketiga Terjemahan . Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. ITB. Gajah Mada University Press . Yogyakarta.
F ahn . A. 1990 Plant Anatomy. Pergamon Press , oxford , New York, Toronto, Sydney, Paris,
Frangfurt. Pandey , B.P. 1982. Plant Anatomy . Head of the Departhement of Botany ,
Remnagar , New Delhi
Sumardi I.; Pudjoarinto , 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan . DIKTI Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Tinggi
Wahyuni, S.,Purwanti, E., Hadi, S., & Fatmawati, D. (2019). Anatomi Fisiologi
Tumbuhan (Vol.1). UMMPress.
A. Laporan sementara
Hasil
C. Rujukan yt diambil cukup halaman yg dikutip dn cover.