Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BOTANI DAN FARMAKOGNOSI

PRATIKUM IV
JARINGAN TANAMAN (EPIDERMIS, STOMATA, TRIKOMA & BENDA ERGASTIK)

Tanggal Praktikum : 29 April 2023

DISUSUN OLEH :
1. Ni Yuyun Atik Wahyuni (221021050)
2. Ni Luh Putu Calista Dharma Putri (221021051)
3. Ni luh Komang Prema Wahini (221021053)
4. Ni Putu Dessy Adelia (221021054)

DOSEN PENGAMPU :
Apt. I Putu Riska Ardinata, S.Farm., M.Biomed.

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2023
PRAKTIKUM IV
JARINGAN TANAMAN (EPIDERMIS, STOMATA, TRIKOMA & BENDA ERGASTIK)

I. Tujuan Praktikum
1. Mengamati struktur dan bentuk jaringan epidermis diberbagai organ tanaman.
2. Mengamati struktur dan bentuk derivate dari epidermis pada organ batang, akar dan daun
diberbagai tanaman.
3. Untuk membuat rancangan eksperimen. preparat, mengidentifikasi dan menganalisis
berbagai macam zat ergastik pada organ buah, bijı, batang dari berbagai tanaman.

II. Dasar Teori


Tumbuhan tersusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ reproduksi.
Organ tersebut tersusun atas berbagai jaringan seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim,
kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut (Mulyani, 2006). Tumbuhan dapat dipelajari dari
segi morfologi, anatomi, dan fisiologi. Morfologi yang membahas mengenai bentuk dan struktur
luar tumbuhan, anatomi yang membahas mengenai karakteristik dalam jaringan tumbuhan, dan
fisiologi membahas proses terjadi dalam jaringan tumbuhan. Berdasarkan struktur anatomi
tumbuhan terdiri atas berbagai macam sel dan jaringan penyusun yang memiliki karakteristik dan
fungsi yang spesifik. Salah satu yang di bahas dalam anatomi adalah karakteristik struktur dan
fungsi. Selain itu, bahasan fungsi berkaitan dengan perkembangan tumbuhan karena dalam
perkembangan struktur yang belum, sedang, dan selesai terdeferensiasi akan terlihat berbeda.

A. EPIDERMIS
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma berarti kulit,
maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer,
seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang dan akar yang terdapat jaringan
epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
(Sutrian, 2011).
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi
tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan
tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan
kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras,
sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat
derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat,
1995).
Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis Jaringan epidermis sebagai jaringan
yang berfungsi sebagai pelindung, mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang kokoh.
Jaringan epidermis terhitung kokoh karena tersusun dari sel yang rapat satu sama lain. Sel
epidemmis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan hasil metabolisme, seperti plastid dan
grana yang sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan protein, serta antosianin. Pada dinding sel
luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril yang lebar, mengandung kutin yang
membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis. Kutikula umumnya tertutup oleh bahan
yang bersifat lilin, merupakan lapisan datar atau berbentuk batang. Sel epidermis secara umum
memang mempunyai bentuk, ukuran, serta susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat
membentuk lapisan yang kompak tanpa ruang interseluler. Dalam epidermis petal (daun mahkota),
kadang-kadang terbentuk ruang udara, namun selalu dilapisi oleh kutikula. (Romy, 2015).
Sel epidermis umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal sel
epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun tumbuhan
monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis biji-bijian tertentu (Leguminosae
dan Punica), sel epidermis dalam arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk tongkat. Dalam
tumbuhan tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari permukaan. Namun
sebenarnya berbentuk polihedron. (Romy,2015)
Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Umumnya tersusun atas selapis sel.
b) Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak terdapat ruang antarsel.
c) Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu, dinding
sel bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun dan batang.
d) Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Akan
tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga stomata dan
pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat lembab, terdapat
kloroplas.
e) Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata, bentuk
tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil.
f) Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme.

Jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai berikut:


a) Sebagai pelindung tubuh tumbuhan dari gangguan mekanik, patogen, atau kehilangan air
dan nutrisi lainnya.
b) Sebagai sekresi getah. Pada beberapa tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan
c) pemakan serangga, misalnya kantong semar.
d) Membatasi penguapan pada tumbuhan. Fungsi ini dilakukan oleh stomata dan
e) trikomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis.
f) Sebagai penyimpan cadangan air. Sel-sel pada jaringan epidermis memiliki protoplasma
yang pipih dan besar sebagai tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan.
g) Berperan dalam penyerapan air dan hara. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis akar,
yang sudah bermodifikasi menjadi bulu akar.
h) Sebagai tempat difusi oksigen dan karbondioksida. Fungsi ini dilakukan oleh
i) sel-sel epidermis daun yang sudah bermodifikasi menjadi stomata

B. STOMATA
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga.
Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya,
sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan
pergerakan sel –sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke
udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982). Sel-sel penutup tanaman dikotil
umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya
spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada
ujungnya. Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari kedua sel penutup saling berhubungan
melalui pori dinding yang membesar tersebut.karena adanya sinambung ini, sel-sel penutup
dianggap sebagai satu unit secara fisiologi dimana terjadi keseimbangan perubahan turgor. Orientasi
radial dari mikrofibril selulosa pada dinding sel penutup dapat dilihat juga dengan mikroskop
polarisasi. (Fahn,1991)
Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel
epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata, Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan
perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataudapat
juga pada daun darispesies yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalamstudi
taksonomi (Fahn, 1991).
Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel epidermis yang berdekatan dengan sel tetangga
ada 5 yaitu sbb:
1) Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel tertentu
yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun ukurannya.
Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.
2) Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga yang
ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae

3) Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih sel
tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan
apertur ,terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.

4) Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga
dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu membujur
stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.
5) Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar
dalam radius

C. TRIKOMA
Trikoma (Tunggal=trikoma) adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri atas sel
tunggal dan atau banyak sel. Trikomata dapat ditemukan pada daun, batang, akar, bunga, buah dan
biji. Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikomata dibagi menjadi dua, yaitu trikomata
nonglanduler dan trikomata glanduler. (Saifullah, 2020)

1). Trikomata Nonglanduler, adalah tritomata yang tdak menghasilkan sekret. Trikomata int dapat
berupa rambut bersel satu atau bersel benyak, rambut sisik berbentuk pipih dan bersel banyak,
rambut bercabang dan bersel banyak, serta rambut atar. Contohnya pada bagian bawah daun durian.
2). Trikomata glanduler, adalah trikomata yang menghasilkan sekret. Trikomata ini dapat berupa
trikomata hidatoda, trikomata sekresi garam, trikomata sekresi nektar, dan rambut sengat.
Fungsinya
Adalah :
a) Mengurangi Penguapan
b) Meneruskan rangsangan
c) Melindungi tumbuhan dari hewan herbivora yang mengganggu
d) Membantu penyebaran biji
e) Membantu penyerbukan bunga
f) Membantu penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah
g) Membantu perambatan bagi tumbuhan yang merambat.

Trikoma adalah pertumbuhan lebih memanjang dari satu atau lebih sel epidermis. Trikoma
biasanya terjadi pada daun tetapi juga ditemukan dibeberapa bagian lain dari tanaman. Trikoma
disesuaikan untuk berbagai tujuan. Trikoma penutup mencegah kerusakan oleh serangga dan
penyumbatan stomata karena akumulasi debu. Glandular tripkoma biasanya mengandung minyak
atsiri. (Ardinata, 2022).
Bentuk trikoma yang dimiliki tumbuhan akan mempengaruhi struktur permukaan daunnya. Sebagai
contoh trikoma Srobilanthes cipus pendek, kaku dengan bagian basalnya yang kuat dan kokoh serta
jumlahnya banyak mengakibatkan permukaannya sangat kasar ketika diraba. Trikomata mempunyai
fungsi sebagai berikut : ( Marina dan Fajar, 2019).
a) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung, terutama mancegah penguapan
yang berlebihan. Misalnya trikomata pada daun, tulang daun dan batang.
b) Sebagai alat pengisap air dan garam- garam tanah. Misalnya bulu akar.
c) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
d) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat
e) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar . Misalnya trikomata pada daun
tembitar
f) Sebagai alat sekresi

D. BENDA ERGASTIK
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk per tahanan, peliharaan struktur sel, dan juga sebagai
penyimpanan cadangan makanan, terletak dibagian sitoplasma, dinding sel, maupun divakuola.
Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (ergastik dan gluten), lipid
(lilin, kutin dan suberin), dan kristal (kristal kalsium oksalat dan silika). Benda ergastik memiliki
banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan (amilum), pemeliharaan
struktur (lilin), dan perlindungan, misalnya adanya kristal kalsium oksalat dalam suatu jaringan
tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya. (Ardinata, 2022)
Zat ergastik merupakan zat yang dihasilkan oleh tumbuhan yang diproduksi sebagai adaptasi
terhadap lingkungan. Berbagai jenis zat atau senyawa ergastik yang dihasilkan tumbuhan seperti
pati, badan lemak atau lipid , aleuron dan berbagai jenis kristal. Berbagai kristal ditemukan pada
berbagai sel diberbagai organ tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat tinggi kristal kalsium oksalat
paling umum ditemukan seperti pada kulit buah aren. Kalsium oksalat pada kulit buah aren
mengakibatkan rasa gatal bila terkena kulit manusia. (Marina dan Fajar, 2019)

Kristal oksalat merupakan hasil akhir atau hasil reaksi dari suatu pertukaran zat ya g terjadi
didalam sitoplasma. Oksalat sangat umum terdapat dalam tanaman, dapat berupa oksalat terlarut
yaitu asam oksalat dan tidak terlarut yaitu kristal oksalat. Kristal oksalat tidak terlarut dalam asam
lemah seperti pada asam cuka, tetapi terlarut dalam asam kuat seperti asam klorida. ( Sartiningsih,
2015)

III. Alat dan Bahan


3.1 Alat
1) Mikroskop
2) Objek glass
3) Cover glass
4) Pipet tetes
5) Silet
6) Tissu
7) Aquadest
8) Pinset
3.2 Bahan
1) Batang bayam
2) Daun kubis
3) Bawang merah
4) Rheo discolour
5) Daun kumis kucing
6) Daun jati belanda

IV. Cara Kerja


4.1 Pengamatan kristal oksalat

Iris batang bayam, kubis secara melintang dengan sangat tipis 2. Irisan batang bayam
letakkan objek glass

Tetesan aquadest

Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue

Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai


Amati dan dokumentasi

4.2 Pengamatan epidermis

Iris bawang merah pada bagian ungu secara tipis

Irisan batang bawang merah letakkan pada objek glass kemudian Tetesan aquadest
secukupnya

Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue

Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai Amati dan
dokumentasi

4.3 Pengamatan stomata

Iris daun sirih dan rheo discolor pada bagian bawah secara daun secara tipis
Irisan bawah daun sirih letakkan pada objek glass tetesan aquadest secukupnya

Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue Letakkkan preparate di
bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai

Amati dan dokumentasi

4.4 Pengamatan trikoma

Iris daun kumis kucing dan jati belandapada bagian bawah secara daun secara

tipis Irisan bawah sirih dan jati belanda letakkan pada objek glass

Tetesan aquadest secukupnya

Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue

Letakkkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai Amati dan
dokumentasi
V. Hasil Pengamatan
1. Kumis kucing (Orthosipon stamineus).

2. Daun sirih (Piper betle L).

3. Umbi bawang merah (Allium cepa L).

4. Daun kubis (Brassisca 0leracea).


VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang pengamatan jaringan pada tumbuhan terutama dibagian
daun yang banyak sekalai terdapat epidermis, derivat epidermis maupun benda Ergastik. Praktikum
ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengetahui tipe - tipe stomata, bagian - bagiannya, epidermis,
trikamata bahkan benda ergastik dari tanaman tersebut. Beberapa tanaman yang digunakan dalam
praktikum kali ini yakni Kumis kucing (Orthosipon stamineus), Daun sirih (Piper betle L), Bawang
merah (Allium cepa L), Daun kubis (Brassica oleacea). Tetapi hanya beberapa saja yang dapat
diidentifikasi jaringan tanamannya dikarenakan pada saat pembesaran tidak terlihat jelas bagian dari
jaringan tanaman tersebut. Pembesaran yang digunakan pada praktikum kali ini yakni 4/0.10X
pembesaran dimana preparat nya diiris pada bagian yang terdapat banyak jaringan derivat epidermis
yang di tetesi aquadest.
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler.Stomata
memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali
sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga.Fungsi utama stomata adalah untuk
memungkinkan gas seperti karbon dioksida,uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan keluar
dari daun, yang terjadi baik pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun.Masing-masing
stomata diapit oleh sepasang sel penjaga, yang membentukseperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan
berbentuk seperti halter pada tumbuhanmonokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga
epidermal disekitarruangan udara, sampai kejaringan ruangan udara pada daun. Sel
penjagamengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk.
Pada preparate tanaman kumis kucing (Orthosipon stamineus) di pembesaram 4/0.10 dapat
dilihat bahwa jaringan berwarna hijau gelap dibagian dalam dan hijau muda dibagian luar. Hijau
muda pada bagian luar merupakan bagian luar jaringan yakni jaringan epidermis yang berfungsi
untuk melindungi jaringan tersebut. Bada bagian atas terdapat bulat putih besar yang kemungkinan
merupakan benda ergastik dari daun kumis kucing. Lalu pada bagian dalam terdapat bulat coklat
yang merupakan stomata dari daun kumis kucing dimana bagian tersebut dapat dilihat sel penjaga
dari stomata tersebut dan stomata tersebut sedang tertutup, stomata tertutup dikarenakan kurangnya
air dan cahaya matahari maka stomata akan tertutup untuk menghindari kekurangan air. Sedangkan
stomata terbuka pada saat kebutuhan air cukup sehingga stomata akan melakukan transpirasi. Dapat
dilihat pula pada lapisan epidermis terdapat tonjolan yang merupakan trikoma dari daun kumis
kucing.
Pada preparate tanaman sirih (Piper betle L) dengan perbesaran yang sama pula dapat dilihat
bahwa lapisan luar jaringan juga terdapat epidermis dan bagian bulat pada ujung daun yang
merupakan benda ergastik. Tetapi stomata dan trikoma pada mikroskopis kali ini tidak terlihat
dengan jelas dikarenakan perbesaran sudah maksimal dan buram jika dipindahkan keperbesaran
yang lebih besar.
Pada preparat umbi bawang (Allium cepa L) dapat dilihat bahwa jaringan berbuku - buku
yakni merupakan jaringan dasar tanaman dan bawang merah memiliki kandungan antosianin yang
memberikan warna merah atau merah keunguan pada beberapa varietas dan flavonol (kuersetin)
yang menghasilkan warna kecoklatan. Lalu terdapat bagian luar berwarna abu - abu yang
merupakan jaringan epidermis dari umbi bawang merah tersebut, pada bagian epidermis terdapat
bulu halus yang merupakan trikoma pada jaringan tanaman umbi bawang lalu terdapat pula titik -
titik pada jaringan yang berbuku - buku tersebut yang merupakan stomata dari umbi bawang merah
tetapi tidak terlihat jelas pada pengamatan perbesaran 4?0.10X sehingga harus dilakukan perbesaran
lebih lanjut.
Pada preparat daun kubis (Brassica oleraceae) dapat dilihat pada perbesaran 4/0,10 X mirip
seperti jaringan mikroskopis kumis kucing dimana berwarna hijau gelap dan hijau terang. Dibagian
luar terdapat jaringan epidermis yang melindungi jaringan tanaman lain. Stomata dan trikoma pada
jaringan ini tidak terlihat terlalu jelas, sedangkan kristal oksalat yang harusnya banyak terdapat pada
jaringan ini juga tidak terlihat karena perbesaran sudah dilakukan dengan ukuran yang maksimal
tetapi bagian - bagian jaringan masih belum terlihat jelas.

VII.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian praktikum tenta ng jaringan tanaman daun ini dapat disimpulkan
bahwa tiap tanaman memiliki ciri khas tersendiri terhadap jaringan yang dimiliki nya. Stomata
merupakan organ penting dalam tumbuhan karena perannya yang cukup besar dalam proses
fotosintesis, tetapi tiap tumbuhan memiliki stomata yang berbeda - beda. Tipe stomata beragam
yang juga memiliki keunikan tersendiri pada setiap tanaman tetapi fungsinya tetap sama untuk
melakukan pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Sedangkan trikoma sendiri berfungsi melindungi tumbuhan dari herbivora, panas dan sinar
matahari, juga mengontrol suhu daun dan kehilangan air. Maka dari itu peran dari setiap organ
tumbuhan saling melengkapi satu sama lain. Stomata dan trikoma merupakan derivat dari epidermis
jadi secara umum bertugas untuk melindungi jaringan dalam tumbuhan. Lalu benda ergastik zat
yang membantu peran dari jaringan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2022). Panduan Praktikum Botani Farmasi dan Farmakognosi. Denpasar. Universitas
Bali Internasional
Fahn, A . (1992). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press Pandey, B.P. 1982. Palnt
Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
Hidayat,Estiti.B.(1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung
Marina Silalahi dan Fajar Adinugraha.(2019).Penuntun Praktikum Anatomi, Fisiologi, Dan
Perkembangan Tumbuhan I. Cawang Jakarta Timur. Universitas Kristen Indonesia
Saifullah,S.Pd.(2020).Jaringan Tumbuhan. Kota Bima. SMAN 1 Kota Bima
Sartiningsih. (2015). Benda-Benda Ergastik Di Dalam Sel. Bogor. Universitas Nusa Bangsa
Sutrian,Yayan. (2011). Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta:Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai