PRATIKUM IV
JARINGAN TANAMAN (EPIDERMIS, STOMATA, TRIKOMA & BENDA ERGASTIK)
DISUSUN OLEH :
1. Ni Yuyun Atik Wahyuni (221021050)
2. Ni Luh Putu Calista Dharma Putri (221021051)
3. Ni luh Komang Prema Wahini (221021053)
4. Ni Putu Dessy Adelia (221021054)
DOSEN PENGAMPU :
Apt. I Putu Riska Ardinata, S.Farm., M.Biomed.
I. Tujuan Praktikum
1. Mengamati struktur dan bentuk jaringan epidermis diberbagai organ tanaman.
2. Mengamati struktur dan bentuk derivate dari epidermis pada organ batang, akar dan daun
diberbagai tanaman.
3. Untuk membuat rancangan eksperimen. preparat, mengidentifikasi dan menganalisis
berbagai macam zat ergastik pada organ buah, bijı, batang dari berbagai tanaman.
A. EPIDERMIS
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma berarti kulit,
maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer,
seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang dan akar yang terdapat jaringan
epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
(Sutrian, 2011).
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi
tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan
tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan
kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras,
sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat
derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat,
1995).
Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis Jaringan epidermis sebagai jaringan
yang berfungsi sebagai pelindung, mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang kokoh.
Jaringan epidermis terhitung kokoh karena tersusun dari sel yang rapat satu sama lain. Sel
epidemmis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan hasil metabolisme, seperti plastid dan
grana yang sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan protein, serta antosianin. Pada dinding sel
luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril yang lebar, mengandung kutin yang
membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis. Kutikula umumnya tertutup oleh bahan
yang bersifat lilin, merupakan lapisan datar atau berbentuk batang. Sel epidermis secara umum
memang mempunyai bentuk, ukuran, serta susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat
membentuk lapisan yang kompak tanpa ruang interseluler. Dalam epidermis petal (daun mahkota),
kadang-kadang terbentuk ruang udara, namun selalu dilapisi oleh kutikula. (Romy, 2015).
Sel epidermis umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal sel
epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun tumbuhan
monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis biji-bijian tertentu (Leguminosae
dan Punica), sel epidermis dalam arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk tongkat. Dalam
tumbuhan tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari permukaan. Namun
sebenarnya berbentuk polihedron. (Romy,2015)
Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Umumnya tersusun atas selapis sel.
b) Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak terdapat ruang antarsel.
c) Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu, dinding
sel bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun dan batang.
d) Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Akan
tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga stomata dan
pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat lembab, terdapat
kloroplas.
e) Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata, bentuk
tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil.
f) Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme.
B. STOMATA
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga.
Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya,
sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan
pergerakan sel –sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke
udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982). Sel-sel penutup tanaman dikotil
umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya
spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada
ujungnya. Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari kedua sel penutup saling berhubungan
melalui pori dinding yang membesar tersebut.karena adanya sinambung ini, sel-sel penutup
dianggap sebagai satu unit secara fisiologi dimana terjadi keseimbangan perubahan turgor. Orientasi
radial dari mikrofibril selulosa pada dinding sel penutup dapat dilihat juga dengan mikroskop
polarisasi. (Fahn,1991)
Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel
epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata, Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan
perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataudapat
juga pada daun darispesies yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalamstudi
taksonomi (Fahn, 1991).
Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel epidermis yang berdekatan dengan sel tetangga
ada 5 yaitu sbb:
1) Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel tertentu
yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun ukurannya.
Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.
2) Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga yang
ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae
3) Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih sel
tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan
apertur ,terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.
4) Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga
dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu membujur
stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.
5) Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar
dalam radius
C. TRIKOMA
Trikoma (Tunggal=trikoma) adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri atas sel
tunggal dan atau banyak sel. Trikomata dapat ditemukan pada daun, batang, akar, bunga, buah dan
biji. Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikomata dibagi menjadi dua, yaitu trikomata
nonglanduler dan trikomata glanduler. (Saifullah, 2020)
1). Trikomata Nonglanduler, adalah tritomata yang tdak menghasilkan sekret. Trikomata int dapat
berupa rambut bersel satu atau bersel benyak, rambut sisik berbentuk pipih dan bersel banyak,
rambut bercabang dan bersel banyak, serta rambut atar. Contohnya pada bagian bawah daun durian.
2). Trikomata glanduler, adalah trikomata yang menghasilkan sekret. Trikomata ini dapat berupa
trikomata hidatoda, trikomata sekresi garam, trikomata sekresi nektar, dan rambut sengat.
Fungsinya
Adalah :
a) Mengurangi Penguapan
b) Meneruskan rangsangan
c) Melindungi tumbuhan dari hewan herbivora yang mengganggu
d) Membantu penyebaran biji
e) Membantu penyerbukan bunga
f) Membantu penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah
g) Membantu perambatan bagi tumbuhan yang merambat.
Trikoma adalah pertumbuhan lebih memanjang dari satu atau lebih sel epidermis. Trikoma
biasanya terjadi pada daun tetapi juga ditemukan dibeberapa bagian lain dari tanaman. Trikoma
disesuaikan untuk berbagai tujuan. Trikoma penutup mencegah kerusakan oleh serangga dan
penyumbatan stomata karena akumulasi debu. Glandular tripkoma biasanya mengandung minyak
atsiri. (Ardinata, 2022).
Bentuk trikoma yang dimiliki tumbuhan akan mempengaruhi struktur permukaan daunnya. Sebagai
contoh trikoma Srobilanthes cipus pendek, kaku dengan bagian basalnya yang kuat dan kokoh serta
jumlahnya banyak mengakibatkan permukaannya sangat kasar ketika diraba. Trikomata mempunyai
fungsi sebagai berikut : ( Marina dan Fajar, 2019).
a) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung, terutama mancegah penguapan
yang berlebihan. Misalnya trikomata pada daun, tulang daun dan batang.
b) Sebagai alat pengisap air dan garam- garam tanah. Misalnya bulu akar.
c) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
d) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat
e) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar . Misalnya trikomata pada daun
tembitar
f) Sebagai alat sekresi
D. BENDA ERGASTIK
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk per tahanan, peliharaan struktur sel, dan juga sebagai
penyimpanan cadangan makanan, terletak dibagian sitoplasma, dinding sel, maupun divakuola.
Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (ergastik dan gluten), lipid
(lilin, kutin dan suberin), dan kristal (kristal kalsium oksalat dan silika). Benda ergastik memiliki
banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan (amilum), pemeliharaan
struktur (lilin), dan perlindungan, misalnya adanya kristal kalsium oksalat dalam suatu jaringan
tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya. (Ardinata, 2022)
Zat ergastik merupakan zat yang dihasilkan oleh tumbuhan yang diproduksi sebagai adaptasi
terhadap lingkungan. Berbagai jenis zat atau senyawa ergastik yang dihasilkan tumbuhan seperti
pati, badan lemak atau lipid , aleuron dan berbagai jenis kristal. Berbagai kristal ditemukan pada
berbagai sel diberbagai organ tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat tinggi kristal kalsium oksalat
paling umum ditemukan seperti pada kulit buah aren. Kalsium oksalat pada kulit buah aren
mengakibatkan rasa gatal bila terkena kulit manusia. (Marina dan Fajar, 2019)
Kristal oksalat merupakan hasil akhir atau hasil reaksi dari suatu pertukaran zat ya g terjadi
didalam sitoplasma. Oksalat sangat umum terdapat dalam tanaman, dapat berupa oksalat terlarut
yaitu asam oksalat dan tidak terlarut yaitu kristal oksalat. Kristal oksalat tidak terlarut dalam asam
lemah seperti pada asam cuka, tetapi terlarut dalam asam kuat seperti asam klorida. ( Sartiningsih,
2015)
Iris batang bayam, kubis secara melintang dengan sangat tipis 2. Irisan batang bayam
letakkan objek glass
Tetesan aquadest
Irisan batang bawang merah letakkan pada objek glass kemudian Tetesan aquadest
secukupnya
Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai Amati dan
dokumentasi
Iris daun sirih dan rheo discolor pada bagian bawah secara daun secara tipis
Irisan bawah daun sirih letakkan pada objek glass tetesan aquadest secukupnya
Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue Letakkkan preparate di
bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
Iris daun kumis kucing dan jati belandapada bagian bawah secara daun secara
tipis Irisan bawah sirih dan jati belanda letakkan pada objek glass
Letakkkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai Amati dan
dokumentasi
V. Hasil Pengamatan
1. Kumis kucing (Orthosipon stamineus).
VII.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian praktikum tenta ng jaringan tanaman daun ini dapat disimpulkan
bahwa tiap tanaman memiliki ciri khas tersendiri terhadap jaringan yang dimiliki nya. Stomata
merupakan organ penting dalam tumbuhan karena perannya yang cukup besar dalam proses
fotosintesis, tetapi tiap tumbuhan memiliki stomata yang berbeda - beda. Tipe stomata beragam
yang juga memiliki keunikan tersendiri pada setiap tanaman tetapi fungsinya tetap sama untuk
melakukan pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Sedangkan trikoma sendiri berfungsi melindungi tumbuhan dari herbivora, panas dan sinar
matahari, juga mengontrol suhu daun dan kehilangan air. Maka dari itu peran dari setiap organ
tumbuhan saling melengkapi satu sama lain. Stomata dan trikoma merupakan derivat dari epidermis
jadi secara umum bertugas untuk melindungi jaringan dalam tumbuhan. Lalu benda ergastik zat
yang membantu peran dari jaringan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2022). Panduan Praktikum Botani Farmasi dan Farmakognosi. Denpasar. Universitas
Bali Internasional
Fahn, A . (1992). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press Pandey, B.P. 1982. Palnt
Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
Hidayat,Estiti.B.(1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung
Marina Silalahi dan Fajar Adinugraha.(2019).Penuntun Praktikum Anatomi, Fisiologi, Dan
Perkembangan Tumbuhan I. Cawang Jakarta Timur. Universitas Kristen Indonesia
Saifullah,S.Pd.(2020).Jaringan Tumbuhan. Kota Bima. SMAN 1 Kota Bima
Sartiningsih. (2015). Benda-Benda Ergastik Di Dalam Sel. Bogor. Universitas Nusa Bangsa
Sutrian,Yayan. (2011). Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta:Rineka Cipta