Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

MODUL II
EPIDERMIS DAN DERIVATNYA

Nama : Mutiara
NIM: 208700002
Program Studi: Biologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan
umumnya terdiri dari selapis sel saja. Fungsi epidermis melindungi bagian dalam
organ tumbuhan terhadap penguapan, kerusakan-kerusakan mekanik, perubahan
temperatur dan sebagainya, sehingga epidermis disebut juga jaringan pelindung.
Epidermis mempunyai derivat, misalnya sel-sel silika dan selsel gabus yang
terdapat pada batang tebu, trikoma, stomata dan sebagainya.
Sifat-sifat sel epidermis antara lain : selnya hidup, letaknya rapat satu sama lain
tanpa ruang antar sel, dinding luar yang berbatasan dengan udara relatif lebih tebal
dibanding dinding sebelah dalam, plastida pada umumnyaberupa leukoplas, hanya
pada tumbuhan tertentu plastida berupa kloroplas.

• Tujuan Praktikum
Melihat macam-macam bentuk epidermis, trikoma dan stomata .

• Metode
Dengan cara online (daring) dengan membaca materi PPT yang telah di share.
Dilaksanakan praktikum ini pada :
Hari/Tanggal : Selasa / 26 Oktober 2021
jam pelaksanaan : pukul 11.00-12.00 wib
Prodi : Biologi
Tempat : Online

2
BAB ll
TINJAUAN TEORI

2.1 Sel Epidermis


Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma berarti
kulit. Maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat
tumbuhan primer, seperti : akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Dan dapat
dikemukakan bahwa sel-sel epidermis yang berasal dari meristem primer, dan
pembentukan jaringannya itu tentunya akan merupakan jaringan primer. Menurut para
ahli, epidermis ini biasanya tersusun dari satu lapisan sel saja dan pada irisan
permukaan sel-selnya tampak berbentuk macam-macam, seperti misalnya
isodeamitris yang memanjang, berlekuk-lekuk atau menampakkan bentuk lainnya.
Letak dari sel-sel epidermis kenyataannya begitu rapat sehingga karenanya diantara
sel-sel tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Kenyataan bahwa adanya protoplasma
yang walaupun hanya sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa
sel-sel epidermis itu masih hidup (Sutrian, 2004).
Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, bunga, buah, dan biji, serta pada
batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder. Meskipun dari
segi ontogeni seragam, dari segi morfologi maupun fungsi sel epidermis tidak
seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah berkembang
menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Epidermis biasanya
terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan, sel protoderm pada daun
membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan, dan turunannya
dapat membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (Hidayat, 1995).
Tahap awal perkembangan epidermis secara ontogenetik tidak sama antara yang
terdapat pada akar dengan yang ada pada pucuk. Epidermis biasanya terdapat pada
seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder
(Iserep, 1993).

2.2 Susunan Sel Epidermis

3
2.2.1 Dinding Sel
Tebal dinding sel epidermis berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada yang
dinding periklinal luar atau dinding periklinal luar dan dalam lebih tebal daripada
dinding antiklinalnya. Pada sisi luar dinding selulosa sebelah luar biasanya terdapat
lapisan yang mengandung pektin yang memungkinkan terlepasnya kutikula dari daun
dengan dibantu oleh pektinase atau dengan cara lainnya (Campbell, 2005).
Dinding sel epidermis beragam tebalnya pada pertumbuhan yang berbeda dan
ditemukan di bagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama. Pada biji, sisik dan
beberapa daun tertentu seperti coniferae, dinding sel epidermis amat tebal serta
berlignin. Lapangan noktah primer tedapat terutama pada dinding radial dan sinding
sebelah dalam. Pada dinding sebelah luar kadang-kadang terlihat antar ruang antar
fibril lebar yang juga disebut ektodesmata (Sutrian, 2004).
Kutin suatu senyawa bersifat lemak, merembes kedinding daerah sebelah luar dan
berbentuk lapisan terpisah, yakni kutikula dipermukaan luar epidermis. Tebal kutikula
sangan beragam dan perkembangannya di pengaruhi keadaan lingkungan. Kutikula
umumya tertutup oleh bahan yang bersifat lilin yang merupakan lapisan datar atau
berbentuk batang atau filament.dalam hal itu nampak seperti lapisan putik yang
mudah lepas. Kutikula bagain dinding yang berkutikula serta lapisan lilin yang
berfungsi sebagai pangurangan penguapan kadar air (Iserep, 1993).

2.2.2 Protoplas
Protoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan mengandung leukoplas dan tidak
memiliki kloroplas. Pada beberapa pteridophita, tumbuhan air, serta tumbuhan yang
hidup ditempat teduh, bisa ditemukan kloroplas. Antosian terdapat di vakuola sel
epidermis sejumlah besar tumbuhan seperti zebrine pendula dan batang, tangkai daun
ricinus communis. Selain itu, tanin, lender dan kristal dapat pula ditemukan di sel
epidermis (Loveless, 1987).
Sel-sel epidermis biasanya mempunyai banyak vakuola. Akan tetapi kadang dijumpai
adanya vakuola-vakuola berukuran kecil. Dalam sel-sel epidermis mungkin dijumpai
tanin, getah serta kristal (Hidayat, 1995).

2.3 Derivat Epidermis

4
2.3.1 Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang atau porus.
Esau mengartikan sebagai sel-sel penutup dan porus yang ada di antaranya. Jadi
stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-
masing dibatasi oleh dua buah guard cell atau sel-sel penutup. Guard cell adalah sel-
sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi, juga dapat
mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya. Stomata umumnya terdapat
pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, jadi terutama sekali pada daun-
daun. Pada tumbuhan yang hidup di bawah permukaan air terdapat pula alat-alat yang
strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata
(Sutrian, 2004).
Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel
epidermis lainnya, sel yang berbeda bentuk itu dinamakan sel tetangga. Sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang
mengatur lebar celah. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuahan diatas tanah,
paling banyak ditemukan pada daun. Pada daun, stomata ditemukan dikedua
permukaan daun atau pada satu muka saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel
penutup biasanya mengadakan kloroplas sehingga bisa berlangsung fotosintesis. Sel
penutup umumnya berbentuk ginjal, tetapi pada tumbuhan monokotil ada yang
berbentuk halter. Dimungkinkan ada hubungan antara bagian dalam tubuh tumbuhan
dengan dunia luar lingkungan, hal ini sangat berguna bagi proses fotosintesis,
respirasi, dan transpirasi. Stomata berasal dari sel protoderm yang terdapat pada
meristem apikal (Fahn, 1991).
Pada dikotil dapat dibagi menjadi empat jenis stomata berdasarkan susunan sel
epidermis yang ada di samping sel penutup yaitu (Hidayat, 1995) :
1.Jenis anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Jenis ini umumnya terdapat pada
Ranunculacae.
2.Jenis anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama
besar. Jenis ini umum terdapat pada Crucifirae.
3.Jenis parasitik, yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup celah. Jenis ini
umumnya terdapat pada Rubiaciae.

5
4.Jenis diasitik, yaitu setiap stomata dikelililngi dua sel tetangga. Jenis ini umum
terdapat pada Acanthaciae.
Selain itu juga terdapat tiga kategori sel penutup, yaitu (Hidayat, 1995) :
1.Mesogen, sel penutup dan sel yang ada di dekatnya yang dapat berkembang atau
tidak berkembang menjadi sel tetangga. Memiliki asal yang sama.
2.Perigen, sel yang di dekat stomata yang tidak memiliki asal yang sama dengan sel
penutup.
3.Mesoperigen, sedikitnya satu sel tetangga yang memiliki hubungan langsung
dengan stomata, sementara sel yang lain tidak.
Fungsi stomata pada daun adalah sebagai tempat pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida, pengatur penguapan (Fahn, 1991).

2.3.2 Trikoma
Trikoma dalam arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh (berasal dari kata
Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang bentuk, susunan serta fungsinya
memang bervariasi. Trikoma terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan
(pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-organ tumbuhan itu masih hidup.
Disamping itu terdapat juga trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini
biasanya tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan
organ tumbuhannya. Ditinjau dari susunannya dapat dibedakan menjadi dua, trikoma
yang uniseluler dan multiseluler. Sedangkan menurut bentuknya trikoma juga dibagi
menjadi dua, trikoma sebagai rambut dan trikoma sebagai sisik (Sutrian, 2004).
Beberapa sel epidermis daun atau cabang membentuk tonjolan dalam bantuk rambut
atau trikoma. Trikoma dapat tersebar dalam bentuk tunggal, tetapi adakalanya
bergerombol. Trikoma dapat terdiri dari sel tunggal atau beberapa sel bergabung
dengan berbagai bentuknya. Mulai dari bentuk sederhana sebagai tonjolan sampai
membentuk bangunan komplek yang bercabang-cabang atau berbentuk bintang. Sel-
sel penyusun trikoma dapat berupa sel hidup atau sel mati (Fahn, 1991).
Penggunaan trikoma dalam taksonomi sangat dikenal. Beberapa famili dapat dengan
mudah diidentifikasi dengan adanya tipe atau tipe istimewa berbentuk rambut. Pada
kasus yang lain rambut itu penting untuk klasifikasi genus dan spesies dan dalam

6
analisis hibrid antar spesies. Secara garis besar trikoma dapat dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar (Fahn, 1991).
Trikoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : trikoma yang tidak
menghasilkan sekret dapat berbentuk rambut bersel satu atau sel banyak, rambut sisik
yang memipih dan bersel banyak, rambut bercabang dan bersel banyak, dan rambut
akar. Sedangkan trikoma yang menghasilkan sekret dapat bersel satu atau bersel
banyak dan berupa sisik, trikoma yang menghasilkan sekret yang kental atau koleter,
rambut gatal, dan trikoma yang menghasilkan nektar (Hidayat, 1995).

2.3.3 Sel Silika, Lentisel, Litosit, dan Sel Gabus.


Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di
sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-
badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-tengahnya
buasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan permukaan, benda-banda
silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau berbeentuk pelana. Dilaporkan
adanya silikon dijumpai hanya dalam jumlah kecil dalam sel silika muda,
akumulasinya semakin cepat dalam sel yang mengalami proses menua (Fahn, 1991).
Dinding sel gabus disisipi oleh suberin dan banyak diantaranya mengandung bahan-
bahan organuk padat. Sel-sel pendek kadang-kadang mempunyai papil, seta, duri,
ataupun rambut. Metcalfe (1960) memberi perhatian terhadap kenyataan bahwa sel-
sel gabus pada banyak tumbuhan memuat badan-badan silika, dan bahwa dalam badan
silika rumput-rumputan tertentu juga terjadi dalam beberapa sel memanjang (Fahn,
1991).
Litosit merupakan derivat epidermis yang mempunyai bentuk khusus. Terdapat pada
daun tumbuhan Moraceae dan Cucurbitacirae. Dindingnya mengalami penebalan ke
arah lumen sel, epidermis yang mengalami penebalan dari luar ke dalam. Penebalan
ini berbentuk rumah lebah mengandung selulosa dan kalsium karbonat yang disebut
sistolit (Iserep, 1993).
Pada sebagian besar tumbuhan dalam jaringan periderm, terdaapat area terbatas yang
sel-selnya tersusun tidak rapat, bersuberin atau tidak. Derah ini dinamakan lentisel.
Lentisel menonjol di atas periderm di sekitarnya, karena ukuran yang lebih besar dan
susunan sel-selnya yang tidak rapat, dan biasanya jumlahnya lebih banyak di daerah-
daerah ini. Karena kesinambungan ini ruang-ruang antar sel dari lentisel serta dari
jaringan sebelah dalam dari organ aksial, diduga bahwa fungsi lentisel berhubungan

7
dengan pertukaran gas, sama dengan stomata pada organ yang hanya ditutupi oleh
epidermis (Fahn, 1991).

BAB lll
HASIL PENGAMATAN

8
9
• PEMBAHASAN

10
1.Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang berbentuk bulat, elips, berisi Kristal
kersik. Sel kersik berfungsi untuk memperkuat batang. sel kersik terdapat pada
tumbuhan family cyperaceae, equiisetinae dan graminae.
2.Trikoma merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel
epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh
jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).
3.Hibiscus rosa-sinensis L.adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis.
4.Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji
tunggal (monokotil). Jagung merupakan tanaman rumput kuat, sedikit berumpun
dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m.
5.Stomata adalah bukaan-bukaan kecil di daun yang jika membuka secara
maksimal hanya selebar 0,0001 mm. Stomata diapit oleh sepasang sel penjaga yang
mirip dengan dua sosis yang melengkung. Jumlah stomata per mm² berbeda-beda
pada setiap tumbuhan.
6.Capsicum annuum adalah spesies dari genus tanaman Capsicum asli ke Amerika
Utara bagian selatan dan Amerika Selatan bagian utara. Spesies ini adalah yang
paling umum dan dibudidayakan secara luas dari lima capsicum peliharaan.
7.Avokad atau alpukat (Persea americana) adalah tumbuhan penghasil buah meja
dengan nama sama. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan
kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
8.Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman
dari famili Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat
asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam
menanggulangi berbagai penyakit.
9.Kacapiring atau Kaca Piring ( Gardenia augusta) merupakan perdu tahunan dari
suku kopi-kopian atau Rubiaceae. Bunganya berwarna putih dan paling harum.
Tanaman juga dikenal dengan nama binomial Gardenia jasminoides yang
faedahnya "seperti melati," walaupun tidak berada hubungannya dengan marga
Jasminum (Melati).
10.Stomata pada daun jagung memiliki bentuk yang memanjang dengan bagian
ujung membesar, berdinding tipis, dan berbentuk kecil dibagian tengah yang

11
membuktikan bahwa pada daun jagung terdapat modifikasi epidermis berupa
stomata yang berbentuk halter (memanjang)
11.Nanas kerang ini memiliki tinggi pohon kira-kira 40 cm - 60 cm, batang kasar,
pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun
di permukaan atas Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli.
12.Hisbicus rosa-sinensis memiliki bentuk trikoma jenis bintang yang multiseluler
didalam selnya masing-masing terdapat sistolit yang berfungsi untuk sekresi.
13.Hibiscus tiliaceus L., cepat tumbuh dengan tinggi pohon mencapai 15 meter,
diameter batang mencapai 50 cm, batang lurus berwarna coklat tapi kadang-kadang
ada juga yang agak bengkok.
14.Durio zibethinus terdapat rambut sisik yang memipih dan bersel banyak
ditemukan tanpa tangkai (sessil) pada daun durian.
15.Artocarpus communis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam
famili Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan
Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter .
16.Nicotiana tabacum atau nama umumnya, tembakau budidaya merupakan jenis
tumbuhan herba tahunan. Tembakau tidak dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar
dan tembakau yang ditemukan tumbuh bebas merupakan tembakau yang
berkembang keluar dari proses budidaya.
17.Kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga anggota suku Solanaceae,
tumbuhan ini masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga
berbentuk terompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan atau ungu,
tetapi hibridanya berbunga aneka warna.
18.Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
cukup penting di Indonesia. Pada umumnya tebu digunakan sebagai bahan baku
produksi gula.

BAB V
KESIMPULAN

12
Pada irisan daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis), Pada daun Hibiscus terlihat
adanya stomata, sel penutup, sel tetangga dan ruang udara dalam. Dan jika dilihat dari
susunan stomatanya termasuk anomositik.
Pada daun waru (Hibiscus tiliaceuss) yang telah diamati tampak adanya trikomata
dengan jenis rambut bercabang bersel banyak dan berwarna hijau agak tua. Rambut-
rambut ini berbentuk seperti bintang.
Pada irisan jagung (Zea mays) kami melihat adanya stomata yang dikelilingi sel
tetangga yang melingkar secara radial yang jumlah sel tetangganya berjumlah empat
atau lebih. Tipe stomata pada daun jagung (zea mays) adalah dianthus diasitik.

Daftar Pustaka

13
Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga Fahn A. 1991. Anatomi
Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi
Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Bandung : ITB
Loveless A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik Jilid I.
Jakarta : PT Gramedia Utama Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-
Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta

14

Anda mungkin juga menyukai