Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat
itu, sel – sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan
berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan
membentuk jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentu,
susunan, dan fungsiyang sama.

Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari
satu tipe sel) dan jaringan kompleks (tersusun dari banyak tipe sel). Berbagai macam
jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan
maupun hewan. Makalah ini akan membahas tentang macam jaringan yang
terdapat pada tumbuhan dan hewan.

Di dalam tubuh makhluk hidup ,darah mengalir keseluruh bagian-bagian (organ-


organ) tubuh secara terus menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien
lainnya agar organ-organ dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat
berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai
alat pengalir atau distribusi (Warianto, 2011).

Sistem pencernaan adalah suatu sistem kerja organ untuk mengubah makanan menjadi
energi yang diperlukan oleh tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Sistem Pencernaan
terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Fungsi utama
dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu,
bukan berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya
nutrisi yang banyak.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana jaringan yang terdapat pada tumbuhan?
2. Bagaimana jaringan yang terdapat pada hewan?
3. Apa pengeritian sistem sirkulasi ?
4. Apa pengertian sistem pencernaan ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
2. Menjelaskan jaringan yang terdapat pada hewan
3. Menjelsakan pengertian sistem sirkulasi
4. Menjelsakan pengertian sistem pencernaan
D. Manfaat
1. Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang jaringan pada
tumbuhandan hewan.
2. Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang organ tumbuhan
dan hewan.
3. Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang sistem sirkulasi
4. Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang sistem pencernaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Jaringan Tumbuhan

Pada tumbuhan ada 2 kelompok utama jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan
permanen. Jaringan meristem berisi sekumpulan sel-sel yang terus menerus aktif
membelah. Sel-sel hasil pembelahan kemudian menjadi bagian dari jaringan dan organ
tertentu dan tidak memiliki sifat meristematik lagi karena sudah terspesialisasi. Jaringan
inilah yang dinamakan jaringan permanen.

a. Jaringan Meristem dan Fungsinya

Pengertian jaringan adalah sekumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang
sama. Dengan demikian, jaringan meristem dapat diartikan sebagai sekumpulan sel
dengan bentuk dan fungsi yang sama serta memiliki sifat meristematik. Jaringan
meristem memiliki beberapa ciri, yaitu terdiri dari beberapa sel yang aktif membelah,
sel-sel berusia muda, berukuran kecil, memliki bentuk dan ukuran yang sama, tidak
memiliki fungs khusus, tidak ditemukan ruang antarsel, tidak mengandung zat-zat.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam
tingkat embrio. Sementara meristem primer (meristem apical) merupakan jaringan
meristem yang ditemukan pada tumbuhan dewasa serta biasa ditemukan pada ujung
batang (yang mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi) dan ujung akar (yang
mengakibatkan akar bertambah dalam/panjang). Kelompok terakhir meristem adalah
meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang berasal dari jaringan yang telah
mengalami diferensiasi. Contoh meristem sekunder adalah kambium. Kambium
menyebabkan pertumbuhan sekunder yang ditandai dengan membesarnya batang pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Kambium tumbuh ke arah luar membentuk
kulit batang dan ke arah dalam membentuk kayu. Berdasarkan posisinya, jaringan
meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem lateral, dan meristem
interkalar.

3
b. Jaringan Epidermis

Tumbuhan Jaringan epidermis selalu terletak paling luar pada setiap organ
tumbuhan. Jelas artinya bahwa fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian
dalam organ bersangkutan dari keadaan seperti hilangnya air karena penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan. Jaringan
epidermis memiliki beberapa ciri antara lain:

1) terdiri dari sel-sel hidup;


2) berbentuk persegi panjang;
3) sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
4) tidak memiliki klorofil; dan
5) mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis. Beberapa modifikasi
epidermis antara lain adalah stomata, spina (duri), sel kipas, sel kersik, dan
trikomata (rambut-rambut).

Seperti pada gambar terdapat lapisan jaringan epidermis yang membatasi


organ dengan lingkungan luarnya. Lapisan epidermis menjadi jaringan yang tipis
(umumnya 1 lapis sel) dan karena lokasinya tersebut, epidermis menjadi tempat untuk
terjadinya pertukaran zat. Pada batang dan daun (atau bagian manapun dari tumbuhan
yang berada di atas tanah) sebenarnya lapisan epidermis dilindungi oleh kutikula
(senyawa lemak) sebagai pelindung tambahan, terutama membantu tumbuhan
menekan laju penguapan air dari daun, batang, dan biji. Selain itu pula melindungi
dari patogen, kerusakan akibat gangguan fisik/mekanis.

4
c. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan dasar dikenal dengan istilah parenkim. Disebut jaringan dasar karena
jaringan ini ditemukan hampir di setiap bagian tumbuhan baik pada akar, batang,
daun, daging buah, atau endosperm. Begitu pula jaringan ini dapat ditemukan di
setiap jenis tumbuhan. Pada batang yang dipotong melintang, Anda amati bahwa
sebagian besarnya pasti adalah jaringan dasar ini. Alasan selain itu karena
parenkim juga terdapat di antara jaringan lain misalnya di antara xylem dan
floem.

Ciri-ciri jaringan parenkim yang membedakanya dengan jaringan lain adalah:

1) Sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta
umumnya berbentuk segi enam;
2) Memiliki banyak vakuola;
3) Letak inti sel mendekati dasar sel;
4) Mampu bersifat merismatik karena dapat membelah diri; dan
5) Memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.

Pada gambar diatas dapat mengamati sel-sel pada jaringan dasar yang ukuran
selnya besar-besar (ruang vakuolanya besar), bentuknya bervariasi, dinding sel
tipis, serta ruang antar sel yang renggang. Oleh karena jaringan dasar ini dapat
ditemukan di setiap tumbuhan, maka fungsi jaringan ini berbeda-beda untuk
setiap tumbuhan yang berbeda. Misalnya pada tumbuhan kaktus, jaringan dasar
akan berfungsi menyimpan air. Pada tumbuhan eceng gondok, jaringan
dasar/parenkim akan menyimpan udara pada ruang antar sel. Pada umbiumbian,
maka jaringan dasar akan berfungsi menyimpan cadangan makanan.

5
d. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong dikenal juga dengan nama jaringan mekanik, jaringan
penunjang, atau jaringan penguat. Anda bisa membayangkannya seperti tulang
pada tubuh manusia, jaringan inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga
dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan penyokong berfungsi untuk
menguatkan/menegakkan batang dan daun, melindungi biji atau embrio, serta
melindungi berkas pengangkut (vaskuler). Ada 2 jenis jaringan penyokong, yaitu
jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim Sifat utama dari jaringan kolenkim adalah sel-sel
penyusunnya hidup dan dinding selnya banyak mengandung selulosa.
Sifatnya mirip jaringan parenkim, dan dapat dianggap sebagai jaringan
parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan. Kolenkim
terdapat langsung di bawah atau dekat permukaan batang muda dan tangkai
daun muda, namun jarang ditemukan pada akar.

Sel-sel kolenkim mengalami penebalan di sudut-sudut selnya, tidak merata


pada seluruh permukaan dinding sel pada gambar. Dinding selulosa yang
tebal pada kolenkim menyebabkan organ bersangkutan memiliki sifat lentur.
Oleh karena itu, kolenkim baik sekali untuk menopang organ yang aktif
tumbuh karena sel-selnya dapat meregang untuk menyesuaikan diri dengan
perpanjangan organ
2) Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang pada organ tumbuhan
yang telah dewasa (Gambar 18). Dengan demikian sel-sel dewasa jaringan
skerenkim telah mati dan memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin
(mempunyai zat kayu).

6
Ada 2 kelompok besar jaringan sklerenkim, yaitu:
a) Serabut/serat. Serabut merupakan sel yang panjang dan sempit yang
berujung runcing. Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur
panjang, sementara ujung-ujungnya yang runcing bertumpang tindih dan
menyatu dengan kuat. Serabut sklerenkim terdapat pada sebagian besar
bagian tumbuhan.
b) Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, bentuknya
bervariasi dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid
dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil di antara
sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji dan buah pir.
Sklereid pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

e. Jaringan Pengangkut
Nama lain jaringan pengangkut adalah berkas vaskular. Sebagaimana
namanya yaitu vaskular (pembuluh), jaringan ini berwujud saluran/pipa.
Anda dapat membayangkan jaringan pengangkut ini sebagai pipa-pipa
pembuluh darah yang mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh
bagian tubuh. Jaringan pengangkut ini berfungsi mengangkut air dan unsur
hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian ke
bagian lain tumbuhan. Jaringan pengangkut pada tumbuhan di bagi menjadi
dua kelompok berdasarkan fungsinya.
1) Xylem
Xylem (pembuluh kayu) berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara
dari akar ke daun. Xylem merupakan jaringan pengangkut yang rumit.
Xylem tersusun dari parenkim dan serabut, serta trakeid, dan komponen
7
pembuluh (trakea). Sebagaimana telah diulas di atas, trakeid adalah sel-
sel tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi (penebalan oleh
senyawa lignin) dan sel-selnya akan mati setelah dewasa. Trakea yang
membentuk xylem merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa,
bagian ujungnya saling menyatu membentuk sebuah tabung pengangkut
air bersel banyak. Dinding ujung (kadang-kadang juga dinding samping)
komponen pembuluh ini berlubang-lubang yang merupakan tempat air
lewat dengan bebas dari satu sel ke sel lain

2) Floem
Floem (pembuluh tapis) merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut
lalu menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan. Jaringan floem sangat rumit, terdiri atas berbagai
macam bentuk sel dan diantaranya ada yang masih hidup dan ada pula
yang telah mati.
Komponen floem antara lain adalah parenkim floem yang berfungsi
menyimpan cadangan makanan dan berperan sebagai sekat pemisah antara
floem yang satu dengan yang lain. Serabut floem merupakan jaringan
sklerenkim yang berfungsi untuk memperkuat jaringan pembuluh. Selain itu,
komponen lain dari floem adalah pembuluh tapis dan sel pengiring/penyerta.

8
a) Komponen floem memiliki ciri-ciri dinding sel yang tipis dan inti sel-
nya hilang. Sel-sel unsur tapis memanjang dan ujungnya bersatu
membentuk suatu pembuluh. Pada komponen pembuluh tapis, dinding
ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau
di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut
pembuluh tapis.
b) Sel pengiring/pengantar berukuran lebih kecil dibandingkan sel
penyusun komponen pembuluh tapis dan memiliki sifat meristematis. Sel
pengiring berperan untuk memberi makan sel-sel penyusun komponen
pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya dijumpai pada
Angiospermae.

f. Jaringan Gabus
Jaringan gabus sering berfungsi menggantikan epidermis ketika lapisan
epidermis tersebut rusak karena usia atau faktor lain sehingga jaringan lain
di bawahnya terlindung dari kehilangan banyak air dan gangguan mekanik.
Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang bernama felogen.
Jaringan gabus tersebut membentuk jaringan ke arah dalam yang tersusun
dari sel-sel hidup dan dinamakan feloderm. Sebaliknya, kambium gabus
membentuk jaringan ke arah luar yang tersusun dari sel-sel mati yang
dinamakan felem. Felem inilah yang bersifat tidak tembus air (impermeabel)
karena dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin.

9
2. Jaringan Hewan
Hewan adalah makhluk hidup multiseluler selain tumbuhan yang memiliki beraneka
ragam jaringan. Jaringan pada hewan pada prinsipnya sama dengan jaringan
tumbuhan, yaitu tersusun dari sel-sel yang memiliki bentuk, ukuran, dan fungsi
serupa. Akan tetapi terdapat banyak perbedaan penampakan pada jaringan hewan
apabila diamati di bawah mikroskop disebabkan karena terdapat perbedaan besar
pada struktur sel hewan dibandingkan sel tumbuhan. Oleh sebab itu pengamatan
struktur jaringan dengan menggunakan mikroskop menjadi keniscayaan yang akan
memperkuat pemahaman Anda mengenai materi struktur jaringan tumbuhan dan
hewan.
Jaringan pada hewan ada 2 kelompok utama, yaitu jaringan germinal dan jaringan
somatis. Jaringan germinal terletak di dalam gonad (organ yang memproduksi sel
sperma atau ovum) dan merupakan jaringan yang secara terus menerus menghasilkan
sel benih/sel kelamin. Sementara sebagian besar jaringan lain adalah jaringan
somatis/jaringan tubuh yang terdiri dari 4 jaringan dasar, yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat/penunjang, jaringan saraf, dan jaringan otot.
a. Jaringan Epitel pada Hewan atau Manusia
Jaringan epitel merupakan lapisan terluar dari organ yang menjadi pemisah antara
organ dan lingkungan luarnya. Tersusun secara kompak dan tidak ada ruang
antarsel. Dengan demikian fungsi yang paling mendasar dari jaringan epitel
adalah menjadi pelindung bagi jaringan atau organ yang dibungkusnya. Baik
melindungi dari gangguan mekanis seperti gesekkan, benda tajam, tekanan, panas,
10
dan gangguan patogen/mikroorganisme atau senyawa berbahaya. Akan tetapi
fungsi epitel tidak semata melindungi saja, epitel memiliki fungsi-fungsi lain yang
pada dasarnya terkait dengan keberadaan strukturnya yang melapisi bagian terluar
organ-organ. Diantara fungsi-fungsi jaringan epitel tersebut adalah:
1) Perlindungan
Jaringan epitel menutupi permukaan dalam organ, melindunginya dari
gangguan mekanis dari luar seperti panas, tekanan, gesekkan atau dari
gangguan mikroorganisme, senyawa berbahaya, atau melindungi dari
kehilangan air yang berlebihan.
2) Sekresi
Jaringan epitel berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat-zat seperti
hormon, enzim, pelumas/lubrikasi agar permukaan epitel tetap basah (organ
tertentu).
3) Absorbsi
Jaringan epitel yang melapisi permukaan dalam usus membantu dalam proses
penyerapan nutrisi hasil pencernaan makanan.
4) Menerima
rangsang/impuls Jaringan epitel yang mengandung ujung saraf sensorik,
misalnya pada lidah, telinga, hidung, dan kulit.
5) Ekskresi
Jaringan epitel yang mengekskresikan limbah seperti sel-sel eiptel kelenjar
keringat dan sel epitel di ginjal
6) Difusi
Jaringan epitel menjadi tempat terjadinya difusi gas atau cairan. Berikut
pembahasan jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuk serta susunannya
beserta fungsi yang dimilikinya.
1) Jaringan Epitel Selapis
Jaringan ini tersusun dari selapis sel. Berdasarkan bentuk sel ‐sel
penyusunnya, jaringan ini diklasifikasikan sebagai berikut.
(a) Epitel pipih selapis
Sel‐sel epitel ini pipih dan tipis, berisi sedikit sitoplasma yang
membungkus inti di bagian tengah. Sehingga berfungsi dalam
pertukaran/difusi gas, zat, atau cairan. Misalnya epitel yang terdapat di

11
alveoli lapisan dalam pembuluh darah (pertukaran O2 dan CO2),
pembuluh limfe, kapsul Browman, dan dinding pembuluh kapiler darah.
(b) Epitel kubus
selapis Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan
melindungi. Contoh ini terdapat pada permukaan ovarium, kelenjar
tiroid, saluran neufron ginjal, retina mata, dan kelenjar gondok.
(c) Epitel silindris
selapis Epitel ini terdiri atas selapis sel berbentuk panjang dan sempit.
Ada yang memiliki silia pada permukaanya seperti di oviduk. Jaringan
ini melapisi seluruh saluran pencernaan yang diselingi oleh sel goblet
yang menghasilkan mukus (lendir) untuk melindungi lambung dari
asam lambung misalnya pada lambung dan jonjot usus, selain itu
terdapat pula pada saluran pernapasan atas dan kantung empedu.
(d) Epitel selapis bersilia
Epitel bersilia terdiri atas sel‐sel yang berbentuk batang bersilia di tepi
luar yang berfungsi menghasilkan lendir untuk menangkap benda asing
yang masuk. Getaran silia menimbulkan aliran. Jaringan ini terdapat
pada saluran pernapasan atas/trakea.
(e) Epitel berlapis semu
Jika kita perhatikan akan tampak beberapa sel dengan ketinggian
berbeda karena tidak semua sel mencapai permukaan yang bebas.
Meskipun demikian, epitel ini terdiri atas selapis sel ‐sel tebal dan tiap ‐
tiap selnya melekat pada membran basal. Jaringan epitelium ini dapat
kita jumpai pada saluran kencing dan tenggorokan, uretra jantan,
saluran reproduksi jantan, serta epididimis (saluran sperma).

2) Jaringan Epitel Berlapis Jaringan epitel berlapis apabila dibandingkan dengan


epitel sederhana memiliki bentuk dan susunan lebih kuat karena tersusun atas
beberapa lapis sel. Jaringan epitel berlapis meliputi:
(a) epitel pipih berlapis, terdapat pada sebagian kerongkongan, dan epidermis
kulit vertebrata.
(b) epitel kubus berlapis, terdapat pada saluran besar beberapa kelenjar
seperti di kelenjar ludah, kelenjar susu, dan pangkal esofagus;

12
(c) epitel silindris berlapis berfungsi dalam eksresi, adsorpsi, sebagai saluran
ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu terdapat pada saluran kelenjar
susu, kelenjar ludah submandibula.
3) Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar merupakan jenis jaringan epitel yang berfungsi membentuk
kelenjar. Kelenjar tersebut menghasilkan cairan yang kandungannya berbeda
dengan darah dan cairan sel lainnya. Bentuk sel-sel di dalam epitel kelenjar
tidak sama, tapi umumnya berbentuk tubular (tabung) atau kubus serta
meliputi organorgan yang berhubungan dengan sekresi. Terdapat 2 jenis
kelenjar yaitu, kelenjar eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
mensekresikan cairan melalui saluran ke permukaan misalnya kelenjar pada
kulit dan kelenjar pada saluran pencernaan. Kelenjar endokrin mensekresikan
cairan ke dalam jaringan bersama darah, misalnya hormon.
b. Jaringan Penunjang dan Jaringan Otot pada Hewan
Jaringan penunjang (penyokong) memiliki istilah lain yaitu jaringan pengikat.
Jaringan ini terdapat pada tubuh manusia dan hewan dengan perannya sebagai
pengisi celah antarjaringan, memberi kekuatan dan bentuk, membungkus
organorgan tubuh sekaligus mengikatnya/menghubungkannya dengan jaringan
lain, atau sekaligus pula melindunginya (pada organ-organ yang lemah dan rentan
benturan). Peran tersebut dimiliki oleh jaringan penunjang disebabkan jaringan ini
menjalankan beberapa fungsi di antaranya seperti menyimpan lemak, melindungi
dari mikroorganisme, memproduksi darah, menghasilkan matriks yang keras, dan
lain-lain. Jaringan penunjang terdiri atas jaringan ikat, jaringan skeleton, dan
jaringan darah.
1) Jaringan Ikat
Seperti nama yang disandangnya, jaringan ikat merupakan jaringan yang
berfungsi untuk mengikat (menghubungkan) satu jaringan dengan jaringan
lainnya. Berdasarkan fungsinya tersebut Anda tentu mafhum jika jaringan ikat
tidak terdapat di permukaan luar tubuh dan bahkan jaringan ikat memiliki
pembuluh darah. Jaringan ikat pada dasarnya adalah sekumpulan jalinan
matriks yang terdiri dari serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler.
Jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, dan
jaringan lemak.

13
a) Jaringan ikat padat terbagi lagi ke dalam 2 jenis yaitu jaringan ikat kolagen
dan jaringan ikat elastis. Jaringan ikat kolagen contohnya adalah tendon
yang melekatkan otot pada tulang. Jaringan ikat elastis contohnya adalah
ligamen yang mengikat tulang-tulang dengan persendian. Ligamen tersusun
dari serabut elastis.

b) Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang paling banyak ditemukan
pada tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini menghubungkan epitel dengan
jaringan atau organ di bawahnya serta menjaga organ-organ agar berada
pada tempatnya. Jaringan ikat mengandung berbagai jenis sel dan serabut.
Sel yang ada diantaranya sel fibroblas, mast cell, sel lemak, sel makrofag
(sel yang ‘memakan’ patogen, mikroorganisme asing sel mati). Serabut yang
ada antara lain serabut kolagen dan serabut elastis.

c) Jaringan lemak adalah sekumpulan sel-sel yang menyimpan lemak. Jaringan


ini merupakan bagian dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyimpan
cadangan lemak. Sel-sel yang dikenal sebagai sel adiposa ini menyimpan
lemak di dalam vakuolanya. Bentuk selnya bulat dengan ukuran yang
berbeda-beda.Jaringan lemak ini selain menjadi cadangan lemak (energi),
juga perannya sebagai bantalan tubuh yang mengurangi
goncangan/benturan, isolator panas, juga mengisi ruang-ruang antar
jaringan.

2) Jaringan Skeleton
Jaringan skeleton/tulang merupakan jaringan yang paling keras dan kuat. Selain
mengandung sedikit air, jaringan ini tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium
karbonat. Pada vertebrata terdapat 2 macam jaringan tulang, yaitu tulang rawan
14
dan tulang keras. Tulang rawan (kartilago) terbuat dari matriks yang
mengandung sel-sel kondroblas. Sementara tulang keras sifatnya lebih keras
daripada tulang rawan karena matriksnya sebagian besar adalah garam anorganik
seperti kalsium fosfat. Berdasarkan susunan matriksnya jaringan tulang keras
dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons. Kombinasi zat organik dan
anorganik menghasilkan struktur yang kuat pada tulang kompak. Tulang spons
matriksnya berongga, mengandung sumsum merah yang memproduksi sel-sel
darah merah.
3) Jaringan Darah
Jaringan darah letaknya berada di pembuluh darah, tersusun atas cairan (plasma)
yang di dalam cairan tersebut terdapat sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan
keping darah. Darah merupakan cairan yang terdapat pada manusia dan hewan
tingkat tinggi yang berfungsi dalam membawa gas oksigen, karbondioksida, serta
zat-zat terlarut lain (glukosa, asam lemak, asam amino, hormon, dan lain-lain) dan
mengangkutnya dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain. Darah menjadi
bagian penting dari kehidupan, organisme yang mengalami kekurangan darah bisa
mengalami gangguan bahkan kematian. Sel darah merah (eritrosit) merupakan
unsur yang membuat cairan darah terlihat berwarna merah, jumlahnya paling
banyak dibanding sel darah putih atau keping darah, sel darah merah tidak
mempunyai inti, mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen, sehingga sel
darah merah menjadi kunci penting bagi kehidupan organisme karena ia berperan
mengangkut oksigen ke jaringanjaringan hingga sel-sel di seluruh bagian tubuh.
Sel darah putih (leukosit) bertanggung jawab dalam memusnahkan bibit penyakit
atau benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh (seperti virus
dan bakteri). Sel darah putih memiliki inti sel, tidak berwarna, jumlahnya sekitar
sel pertetes pada orang sehat. Ada 5 jenis sel darah putih yang jumlah, bentuk, dan
fungsinya berbeda, yaitu eosinofil, basophil, neutrofil, limfosit, dan monosit.
Trombosit atau keping darah bertanggung jawab dalam pembekuan darah
(membantu darah membeku/berhenti mengalir misalnya saat terjadi luka). Saat
pembuluh darah pecah, trombosit berkumpul di daerah luka sampai terjadinya
proses pembekuan darah yang bisa menutup kebocoran karena luka. Plasma darah
adalah bagian cair dari jaringan darah, terdiri dari 90% air dan 7- 8% protein. Di
dalam plasma inilah terlarut garam-garam, glukosa, lemak, asam amino, dan lain-
lain (senyawa-senyawa hasil metabolisme). Pembuluh darah yang berupa pipa
15
tempat mengalirnya darah memiliki dinding yang permeabel bagi air dan
elektrolit, sehingga plasma darah secara terus menerus saling bertukar zat dengan
cairan tubuh.

4) Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun dari sel-sel yang mampu berkontraksi dan berelaksasi
dikarenakan kandungan miofibril. Otot menjadi alat gerak aktif karena
kemampuannya berkontraksi, dan berpasangan dengan tulang yang berfungsi
sebagai alat gerak pasif. Pada manusia dan vertebrata, gerakan tubuh secara
seluruhnya disebabkan oleh kontraksi otot yang menempel pada rangka. Termasuk
pada alat cerna seperti usus terdapat jaringan otot yang bekerja untuk menekan
dan mendorong benda di dalam organ tersebut hingga terjadi pergerakan. Ada 3
macam otot berdasarkan struktur dan cara kerjanya yaitu otot polos, otot lurik, dan
otot jantung.
Otot polos terletak di organ-organ dalam yang bekerja secara tidak sadar seperti di
usus, pembuluh darah, saluran kemih, dan lain-lain otot polos tidak mudah lelah
meski terus beraktivitas dan memiliki reaksi yang lambat. Ciri-ciri selnya adalah
berbentuk seperti tabung tapi lancip di kedua ujungnya, berinti sel satu yang
terletak di tengah sel.

16
Otot lurik letaknya melekat terhadap rangka yang bercorak lurik-lurik. Karena
perannya sebagai alat gerak aktif maka otot lurik termasuk otot yang bekerja
secara sadar, cepat reaksinya terhadap rangsangan, dan mudah lelah jika bekerja
secara keras terus menerus. Ciri otot ini selain bercorak lurik adalah memiliki inti
sel yang terletak di tepi sel. Otot jantung terletak hanya di organ jantung. Sifatnya
berkerja secara tidak sadar dan tidak mudah lelah. Ciri otot jantung mirip dengan
otot lurik, namun bercabang-cabang serta jumlah intinya 1 kadang 2 buah

c. Jaringan Saraf pada Manusia


Jaringan saraf tersusun dari sel-sel yang bernama neuron. Jaringan saraf berfungsi
untuk menghantarkan rangsang (impuls) dari panca indra ke saraf pusat dan dari saraf
pusat ke organ-organ lainnya. Di panca indra terletak reseptor (penerima rangsang),
yang pertama kali berinteraksi dengan rangsang yang berasal dari luar/lingkungan.
Misalnya pada organ lidah sehingga kita bisa merasakan sensasi rasa manis, asam,
pahit, pedas, dan sebagainya, atau pada kulit saat kita merasakan panas, dingin, halus,
dan kasar.
Berdasarkan fungsi tersebut, dapat Anda simulasikan di benak Anda sendiri mengenai
struktur neuron yang panjang karena harus menghubungkan impuls dari lokasi
peneriman rangsang (di seluruh bagian tubuh) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang).
Berdasarkan fungsi tersebut pula dapat dibedakan 3 jenis neuron, yaitu neuron
sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung. Neuron sensorik menghantarkan
impuls dari reseptor ke saraf pusat, neuron motorik menghantarkan impuls dari saraf
pusat ke organ sasaran, sedangkan neuron penghubung merupakan neuron yang
menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik.

17
Neuron mempunyai struktur yang unik untuk bisa berhubungan dengan neuronneuron
lain. Satu sel neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson. Di badan sel terletak
inti sel, dan dari badan akson menjulur sitoplasma yang bercabang-cabang disebut
dendrit yang berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel. Sementara akson adalah
perpanjangan sitoplasma yang paling panjang dan dibungkus myelin untuk
menghantarkan impuls ke sel neuron lain, atau ke efektor (organ penerima rangsang).

Bagian akson yang panjang seperti Anda amati, tersusun dari bagian yang dibungkus
myelin dan ada juga bagian kecil yang tidak terbungkus (bernama nodus Ranvier).
Bungkus/seludang myelin dibentuk oleh sel-sel Schwann berfungsi sebagai isolator,
meningkatkan konduksi, selain untuk memberi nutrisi serta regenerasi akson rusak.
Dalam jaringan saraf, sel neuron bertemu dengan sel neuron lainnya dan pertemuan
kedua sel tersebut dinamakan sinapsis. Sinapsis menjadi persimpangan tempat
mengalirnya impuls dari satu sel neuron ke sel neuron berikutnya. Sinapsis tersebut
membuat impuls berjalan satu arah, memecah impuls ke beberapa neuron, atau
mengumpulan beberapa impuls ke satu neuron tunggal.

18
Komunikasi yang dilakukan sel-sel neuron melalui sinapsis terdiri dari dua jenis
sinyal, yaitu listrik dan kimiawi. Dengan menggunakan struktur khusus dari sel
neuron dapat digunakan arus listrik untuk menerima, menghantarkan, serta mengatur
arus informasi ke lokasi yang jauh di dalam tubuh. Sementara untuk menghantarkan
informasi dari satu sel ke sel lainnya, neuron lebih mengandalkan sinyal dari senyawa
kimia yang bernama neurotransmitter.

3. Sistem sirkulasi

Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk melayani
kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor
produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke
bagian tubuh lainnya (Warianto, 2011). Dengan kata lain sistem sirkulasi darah
merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem
sirkulasi mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi sistem sirkulasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan Jaringan tubuh
b. Mentransport zat makanan ke jaringan tubuh
c. Mentransport zat- zat sisa yang sudah tidak berguna lagi
d. Menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh kebagian tubuh lain
e. Mejaga agar sel tetap bias bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Sistem sirkulasi terdiri dari sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem limfatik.
Sistem peredaran darah sendiri terdiri dari jatung yang berfungsi memompa dan
mempertahankan aliran darah dan pembuluh yang berfungsi sebagai media pengangkut serta
pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantug
keseluruh tubuh dan sebaliknya.
1. Sistem Sirkulasi Pada Manusia
Sistem Sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik.
A. Sistem Peredaran Darah (sistem Kardiovaskular)
Sistem peredaran darah dikatakan komplek karena melibatkan multi organ, yang pada
dasarnya bekerja secara sistemik untuk memindahkan zat dari satu sel ke sel lain. Peredaran
darah pada manusia ini, dilaksanakan oleh sel darah dan mengalir melalui pembuluh

19
Gambar 1. Sistem Peredaran Darah (Sumber: Anggrainy, 2012)
Secara umum aliran peredaran darah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Vena kava Atrium Kanan Katub Trikuspidalis Ventrikel Kanan Arterial
Pulmonalis Paru-Paru Vena Pulmonalis Atrium Kiri Katub Bikuspidalis
Ventrikel Kiri Aorta Aorta Arteria Pembuluh Kapiler

Pada manusia, sistem peredarah darah ini disebut juga kardiovaskular dan juga bertanggung
jawab terhadap kestabilan pH dan suhu dalam tubuh. Peredaran darah manusia ada 2, yaitu :
1. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung
oksigen.
Peredaran besar atau sistemik di mulai dari bagian anatomi jantung yang tepatnya
pada bagian aorta, menuju pada bagian tubuh lainnya, pada bagian tubuh atas maupun
tubuh manusia bagian bawah. Peredaran darah terjadi melewati pembuluh darah arteri,
mengalirkan darah yang kaya akan unsur oksigen dan kemudian menyebar menuju semua
organ tubuh manusia. Maka dari itu, peredaran darah yang satu ini disebut peredaran
darah besar.

2. Sistem Peredaran darah kecil (Pulmunol)


Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru
kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah
darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-
paru. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah pada manusia yang berisikan
muatan darah kotor, lalu diangkut oleh arteri Pulmonalis mulai dari serambi bagian kanan
20
ke organ paru-paru. Pada fungsi paru-paru inilah akan terjadi kegiatan seperti
“pembersihan”, yang pada akhirnya darah bersih ini akan di bawa keluar dari paru-paru
melewati vena pulmonalis dan menuju ke jantung tepatnya pada bagian bilik kiri.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang
pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh
darah.

Sistem peredaran manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup

a. Peredaran ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak dua kali,
yaitu pada

1. Peredaran Darah Kecil


Peredaran darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke
paru-paru kembali ke jantung.

Jantung(bilik kiri) paru-paru jantung (serambi kiri)

2. Peredaran Darah Besar


Peredaran darah besar/ panjang yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung
ke seluruh tubuh kembali ke jantung

Jantung (bilik kiri) seluruh tubuh jantung (serambi kanan)

21
4. Sistem Pencernaan

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma
disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaannormal

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan
ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri,
dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah
luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian
ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat

22
tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar
simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini
mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot
polos longitudinal luar.

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel
ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat
mukosa ke muskularis eksterna.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu
lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea
rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta
otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion
parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.

d. Serosa (adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral.
Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium
skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium
skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area
tersebut disebut sebagai adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa
terlebar dalam tubuh.
1. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
2. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh
berbagai lipatan.
3. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.

23
4. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang
merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-
organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
a) Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di
atas usus.
b) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
c) Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
d) Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain;
pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi
perempuan

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan


1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat
gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna
makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah
mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan
makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan
kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut
merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
PadaMulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga
mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi
tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.

24
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap
panas, dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada
permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf
pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa
pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam
terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan
dalam lidah.

c. KelenjarLudah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan
menjadi licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau
amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi
menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan
merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi.
Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman
dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah
setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah :
air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga
mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.
Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea
(tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar
makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga
makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan.
Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan
merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini
dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan
25
terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika
sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20
cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam
kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan
seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding
kerongkongan.

2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus


a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang
terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama
dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah
dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring
berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan
(deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm.
esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi
dan melindungi esofagus.

3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian
pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
26
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua
pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur
kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger
pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus
dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari
sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.
Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses
pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam
usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah
yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut
dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu
empedu dalam hati.

27
5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
· Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke
dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan
oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung

6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan
diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah
yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum.

7. Kandungempedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel
darah merah dan kelebihan kolesterol

8. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan
diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar
disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang
28
menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon
tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang
berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

9. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

29
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1) Jaringan tumbuhan terdiri atas 2 jenis, yaitu jaringan meristem (selnya aktif membelah
dan tetap bersifat meristematik) dan jaringan permanen (sel-selnya sudah terspesialisasi,
menjadi jaringan tertentu pada tumbuhan). Berdasarkan asal pembentukannya,
meristem dikelompokkan menjadi promeristem, meristem primer, dan meritem
sekunder. Sedangkan berdasarkan posisinya, jaringan meristem dibedakan menjadi
meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.
2) Hewan adalah makhluk hidup multiseluler selain tumbuhan yang memiliki beraneka
ragam jaringan. Jaringan pada hewan pada prinsipnya sama dengan jaringan tumbuhan,
yaitu tersusun dari sel-sel yang memiliki bentuk, ukuran, dan fungsi serupa. Akan tetapi
terdapat banyak perbedaan penampakan pada jaringan hewan apabila diamati di bawah
mikroskop disebabkan karena terdapat perbedaan besar pada struktur sel hewan
dibandingkan sel tumbuhan. Oleh sebab itu pengamatan struktur jaringan dengan
menggunakan mikroskop menjadi keniscayaan yang akan memperkuat pemahaman
Anda mengenai materi struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
3) Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk melayani
kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor
produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke
bagian tubuh lainnya.
4) Sistem sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfantik. Sistem
peredaran darah sendiri terdiri dari sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran
kecil.
5) Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia.
6) Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja
system pencernaan dalam keadaan normal.
7) Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

30
SARAN
Sistem jaringan pada hewan dan tumbuhan serta sistem Sirkulasi dan sistem
Pencernaan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,hendaknya membutuhkan
pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya.

31

Anda mungkin juga menyukai