Anda di halaman 1dari 9

TUBEKTOMI

W I R A W U LA N D A R I A B I D I N
B .1 4 . 06 . 2 6 3
TUBEKTOMI
Berdasarkan dari asal namanya, yaitu tube dari
kata tuba fallopi dan tomi yang berarti potong,
maka tubektomi berarti memotong saluran tuba
fallopi. Tuba fallopi sendiri merupakan saluran
tempat berjalannya sel telur dari ovarium
menuju ke uterus atau rahim. Terdapat sepasang
di kiri-kanan dengan panjang sekitar 10 cm,
menghubungkan antara ovarium dengan uterus.
Dengan dipotongnya saluran tuba fallopi ini,
diharapkan sel telur tidak dapat masuk ke dalam
uterus dan mencegah terjadinya proses
pembuahan (bertemunya sel telur dengan
sperma). oleh karena itulah prosedur tubektomi
termasuk metode kontrasepsi yang bersifat
permanen.
Prosedur Tubektomi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur tubektomi :
• Tubektomi merupakan prosedur yang aman dan mudah dilakukan Merupakan metode kontrasepsi
yang bersifat permanen atau menetap
• Karena merupakan tindakan operasi, maka mungkin saja terjadi efek samping dari tindakan yang
dilakukan
• Tubektomi tidak mempengaruhi aktivitas hubungan seksual
• Tubektomi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
• Tubektomi tidak mencegah penularan penyakit menular seksual ataupun HIV/AIDS
• Tindakan tubektomi tidak mengganggu proses menstruasi
• Tubektomi tidak menyebabkan kenaikan berat badan Saluran tuba fallopi yang sudah pernah
dipotong dapat disambung lagi. Akan tetapi kemungkinan untuk terjadinya kehamilan sangat kecil.
Tindakan tubektomi harus dilakukan oleh
dokter spesialis kandungan, dengan kondisi
pasien yang dibius sebagian (bukan total)
sehingga prosedur dilakukan dengan pasien
masih sadar. Dokter dapat memotong tuba
fallopi melalui 2 cara yaitu dengan cara open
surgery (membuka seluruh rongga perut)
atau dengan teknik laparaskopi. Teknik open
surgery biasa dilakukan bersamaan pada saat
pasien melakukan operasi Caesar.
KEUNTUNGAN K ER U G I A N

• Mempunyai efek protektif terhadap kehamilan dan • Harus dipertimbangkan sifat permanen metode
penyakit radang panggul (PID). kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali)
kecuali dengan operasi rekanalisasi.
• Beberapa studi menunjukkan efek protektif terhadap
kanker ovarium. • Klien dapat menyesal dikemudian hari .
• Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila
• Tidak menyebabkan pengguna menjadi lemah
digunakan anastesi umum).
• Tidak menyebabkan gangguan keseimbangan hormon • Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek
• Tidak menyebabkan gangguan pola haid setelah tindakan .
• Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan
• Tidak menambah berat badan. dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis
• Tidak mempengaruhi proses menyusui bedah untuk proses laparoskopi).
• Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan
• Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
HIV/AIDS.
EF EK S A MP I N G
Walaupun tubektomi tergolong operasi yang cukup sederhana,
namun tetap saja dapat menimbulkan efek samping terhadap pasien.
Efek samping yang mungkin timbul dari tindakan operasi ini adalah
• Trauma
• Infeksi pasca operasi
• Perdarahan
• Komplikasi dari penggunaan obat anestesi.
Tubektomi sesuai untuk
• Pasangan yang tidak ingin punya anak lagi
• Ibu pasca persalinan
• Ibu menyusui
• Tidak ingin memakai alat kontrasepsi yang harus dipakai atau
disiapkan setiap waktu
• Perempuan dengan gangguan kesehatan yang bertambah berat jika
terjadi kehamilan
YA N G D A PAT ME LA K U K A N YANG TIDAK DAPAT MENJALANI
T U BE K TO MI TUBEKTOMI
• Usia >26 tahun • Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai
• Paritas >2 • Perdarahan vagina yang belum terjelaskan
• Yakin telah memiliki besar keluarga yang (hingga harus di evaluasi).
seusia demgam kehendaknya
• Infeski sistemik atau pevik yang akut (hingga
• Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko masalah itu disembuhkan atau dikontrol
kesehatan yang serius
• Tidak boleh menjalani proses pembedahan.
• Pascapersalinan
• Pasca keguguran
• Paham dan secara suka rela setuju dengan
prosedur ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai