Anda di halaman 1dari 7

The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN KUNIR ASAM PADA DISMINORE DI


DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

Dewi Hartinah
STIKES Muhammadiyah Kudus
email: dewihartinah@stikesmuhkudus.ac.id

Abstract
Efforts made 60.8% disminore handling drug therapy, and 16.1% is done by giving therapy
turmeric drink acid. Naturally it is believed turmeric contains an active ingredient that can
serve as analgesics, antipiretika, and anti-inflammatory. The purpose to determine the effect of
acid on Dysmenorrhea turmeric drink in the village Mijen Kaliwungu District of Kudus in 2015.
The methode Quasy experiment using a form of the draft control group pre test-post test used in
this study. The population in this study were 332 girls and samples in this study 76 young
women, analysis using Wilcoxon test. The results showed that pain scale disminore in the
intervention group experienced a pain mostly disminore were as many as 25 people (65.8%), pain
scale disminore most of the control group had pain disminore were as any as 25 people (65.8%),
on a pain scale disminore after the intervention group was given turmeric acid drinks mostly do
not experience pain disminore as many as 21 people (55.3%), and pain scale disminore
control group experienced mostly mild pain disminore many as 22 people (57.9%), by using
statistical test of Wilcoxon Signed Rank test results obtained value of p = 0.000 (p <0.05).

Keywords: Delivery of drinks turmeric acid, pain disminore

1. PENDAHULUAN kita kenal dengan istilah haid adalah


Haid atau menstruasi atau datang kejadian alamiah yang terjadi pada
bulan merupakan salah satu ciri wanita normal. Selama menstruasi, darah
kedewasaan perempuan. Biasanya diawali dan lapisan yang terbentuk pada dinding
pada usia remaja 9-12 tahun, dan rahim mengalir keluar lewat vagina
ada sebagian kecil yang mengalami lebih (Andira, 2010; h.30).
lambat dari itu 13-15 tahun. Sejak Dismenore (nyeri haid) merupakan
saat itu perempuan akan terus mengalami gejala yang timbul menjelang dan selama
haid sepanjang hidupnya, setiap bulan mentruasi ditandai dengan gejala kram pada
hingga mencapai usia 45-55 tahun atau abdomen bagian bawah (Djuanda,
biasa disebut menopouse. Adhi.dkk, 2008). Menstruasi atau yang kita
Masa rata-rata perempuan haid antara 3-8 kenal dengan istilah haid adalah kejadian
hari dengan siklus rata-rata haid alamiah yang terjadi pada wanita normal.
selama 28 hari, masa rata-rata dan siklus Selama menstruasi, darah dan lapisan yang
rata-rata antara satu perempuan terbentuk pada dinding rahim mengalir
dengan perempuan yang lain berbeda-beda keluar lewat vagina (Andira, 2010; h.30).
dan sangat bervariasi (Anurogo Dalam penatalaksanaan nyeri
& wulandari, 2011). biasanya digunakan manajemen secara
farmakologis atau obat - obatan baik
Dismenore (nyeri haid) merupakan
analgetika, narkotika atau non narkotika.
gejala yang timbul menjelang dan selama
Dan juga diberikan tindakan non
mentruasi ditandai dengan gejala kram pada
farmakologis. Tindakan non farmakologis
abdomen bagian bawah (Djuanda,
ini adalah berupa teknik distraksi, teknik
Adhi.dkk, 2008). Menstruasi atau yang
relaksasi dan stimulasi kulit. Teknik

137
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

stimulasi kulit yang digunakan adalah Kudus tahun 2014. Disminore belum
pemberian kompres dingin ataupun kompres diklasifikasikan. Kejadian Disminore di
hangat. (Istichomah, 2007). Kabupaten Kudus masuk pada lain-lain,
Berdasarkan data dari berbagai negara, yaitu 11.565 jiwa (29,8%). Upaya
angka kejadian dismenorea penanganan disminore dilakukan 60,8%
di dunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar dilakukan dengan terapi obat, dan 16,1%
50% dari seluruh wanita di dunia menderita dilakukan dengan terapi pemberian
akibat dismenorea dalam sebuah minuman kunir asam (Dinkes, 2014).
siklus menstruasi. Di Pensylvania Di Kudus, untuk angka kejadian
dilaporkan 60% pelajar wanita menderita Disminore belum terdata dengan
dismenorea yang sistematis. Akan tetapi, untuk pelayanan
hebat (Coco, 2005). terhadap kesehatan remaja cenderung
Di Indonesia angkanya diperkirakan berfluktuatif atau naik turun, pada tahun
55% perempuan usia produktif yang tersisa 2011 sebesar jumlah
oleh nyeri selama haid. Di Indonesia angka remaja putri yang reproduktif yaitu yang
kejadian diperkirakan 55% perempuan berusia 10-24 tahun adalah sebesar 56.598
produktif yang tersiksa oleh disminore. jiwa. Sedangkan yang mengalami
Upaya penanganan disminore dilakukan disminore dan data di bagian kebidanan
51,2% dilakukan dengan terapi obat sebesar 11.565 jiwa, pada tahun 2012
(Kemenkes RI, 2010). jumlah 11.570 dan pada tahun 2013 pada
Angka kejadian dismenore di wanita usia 15-19 tahun yang mengalami
Indonesia sebesar 64,25 % yang terdiri dari disminore jumlahnya yaitu 50-80, dan
54,89% dismenore primer dan 9,36 % cakupan ini masih jauh dari target (Profil
dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, 2007).
Frekuensi dismenore cukup tinggi hampir Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
90% wanita mengalami Desa Mijen yang berumur 17- 20 tahun
dismenore, 10-15% di antaranya sebanyak 332 dan dari sampel (76 orang)
mengalami dismenore berat yang mengalami disminore.
menyebabkan mereka tidak mampu Produk herbal atau fitofarmaka saat ini
melakukan kegiatan apapun dan ini memang sedang menjadi
menurunkan kualitas hidup (Jurnal alternatif utama bagi para remaja putri
Occupation And Environmental Medicine, yang ingin mengurangi rasa nyeri tanpa
2008).Kondisi yang paling sering terjadi mendapat efek samping. Salah satu
pada wanita usia 30-45 tahun (Calis et al, produk herbal yang biasa
2009). Disminorea yang sering terjadi dikonsumsi dan telah familiar
adalah disminore primer sering terjadi lebih dimasyarakat untuk mengurangi nyeri haid
dari 50% diantaranya mengalami nyeri adalah minuman kunir. Dalam hal ini
pada saat menstruasi yang hebat dan 15% sebagian besar masyarakat Indonesia hanya
biasanya disminore primer timbul pada percaya bahwa memiliki kebiasaan
masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun haid mengkonsumsi minuman kunir atau yang
pertama dan terjadi pada umur kurang dari dikenal dengan minuman kunir asam yang
20 tahun (Anonim, 2007). dapat mengurangi keluhan dismenore.
Angka kejadian disminore di Jawa Namun, masyarakat tidak mengetahui
Tengah pada remaja diperkirakan 12 kandungan dari kunir tersebut (Wieseretal,
sampai 35 dan jumlah penderita yang 2007).
memeriksakan diri ke petugas kesehatan Minuman kunir asam memiliki khasiat
(Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2007). dasar sebagai analgetika dan
Angka kejadian disminore di Jawa antiinflamasi. Agen aktif dalam kunir yang
Tengah mencapai 56%. Berdasarkan berfungsi sebagai antiinflamasi dan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten antipiretika adalah curcumine. Sedangkan

138
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

sebagai analgetika adalah curcumenol. Analisa data dilakukan dengan


Buah asam jawa, memiliki agen aktif alami menggunakan analisa Univariat dan Bivariat.
anthocyanin sebagai Dalam penelitian ini analisa univariat
antiinflamasi dan antipiretika. Selain itu digunakan untuk mengetahui distribusi
buah asam jawa juga memiliki frekuensi dari dari masing-masing variable.
kandungan tannins, saponins, Sedangkan untuk analisa bivariat
sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamins menggunakan uji Wilcoxon.
untuk mengurangi aktivitas sistem saraf
(Hatcher, et al., 2008). Lebih spesifik dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dijelaskan bahwa kandungan curcumine c. Hasil
pada kunir dan anthocyanin pada asam jawa Karakteristik
akan menghambat proses inflamasi yang
berperan sebagai inhibitor enzim Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasar
siklooksigenase (COX) (Hoppe, 2010; Umur
Wieser, et al., 2007).
Tujuan penelitian ini Untuk
mengetahui pengaruh pemberian minuman
kunir asam pada
Dismenore di Desa Mijen Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun
2015

2. METODE PENELITIAN Pada table 1 diatas diketahui bahwa


Jenis penelitian Quasy Eksperimen sebagian besar umur responden
dengan menggunakan bentuk berumur 17 tahun sebanyak 31 orang
rancangan control group pre test-post test. (40.8%).
Kelompok subyek diobservasi
sebelum dilakukan intervensi, kemudian Tabel 2. Distribusi Frekuensi
diobservasi lagi setelah intervensi. Teknik Berdasarkan Pendidikan
samplingnya secara Purposive Sampling.
Dalam rancangan ini, kelompok
eksperimental diberi perlakuan pemberian
minuman kunir asam. Sedangkan
kelompok control tidak diberikan
perlakuan minuman kunir asam. Pada
kelompok eksperimental dan kontrol
diawali dengan pre test (pengukuran awal) Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui
skala nyeri dan setelah pemberian bahwa sebagian besar pendidikan
perlakuan diadakan pengukuran responden adalah SMA sebanyak 46
kembali (post test). orang (60.5%).
Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh remaja usia 17-20 tahun Tabel 3. Distribusi Frekuensi
yang mengalami disminore di Berdasarkan Agama
Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kudus. Berdasarkan data
yang diperoleh pada bulan Januari 2015
seluruhnya berjumlah 332
orang. Jumlah sampel yang diambil
sebanyak 76 remaja putri.

139
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

Pada tabel 3 diatas diketahui bahwa sebanyak 25 orang (65.8%) dan


sebagian besar responden beragama kelompok kontrol sebagian besar
islam sebanyak 67 orang (88.2%). mengalami nyeri disminore sedang
sebanyak 19 orang (50.0%).
Hasil analisis univariat
Tabel 6. Distribusi Frekuensi berdasarkan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Mean, Median & Modus Skala nyeri
Mean, Median & Modus Skala nyeri disminore sesudah pemberian minuman
disminore sebelum pemberian minuman kunir asam pada kelompok kontrol di
kunir asam pada kelompok kontrol di Desa Mijen Kabupaten Kudus Tahun
Desa Mijen Kabupaten Kudus Tahun 2015
2015

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa pada


kelompok intervensi
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa setelah diberikan minuman kunir asam
pada kelompok intervensi memiliki rata-rata nilai 3,47. nilai
sebelum diberikan minuman kunir asam median 4,00, nilai modus 4 dengan
memiliki rata-rata nilai 2,18. nilai jumlah 38 responden, standart deviasi
median 2,00, nilai modus 2 dengan jumlah 0.647 dan nilai minimum 2 serta nilai
38 responden, standart deviasi maximum adalah 4, sedangkan pada
0.563 dan nilai minimum 1 serta nilai kelompok kontrol memiliki rata-rata
maximum adalah 3, sedangkan pada 2.58, nilai median 3.00, nilai modus 1
kelompok kontrol memiliki rata-rata dengan jumlah 38 responden, standart
2.34, nilai median 2.00, nilai modus 2 deviasi 0.500 dan nilai minumun 2 serta
dengan jumlah 38 responden, standart nilai maximum adalah 3.
deviasi 0.627 dan nilai minumun 1 serta
nilai maximum adalah 3. Tabel 7. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Skala nyeri disminore
Tabel 5. Distribusi Frekuensi sesudah pemberian minuman kunir
berdasarkan Skala nyeri disminore asam pada kelompok kontrol di Desa
sebelum pemberian minuman kunir Mijen Kecamatan Kaliwungu
asam pada kelompok kontrol di Desa Kabupaten Kudus Tahun 2015.
Mijen Kabupaten Kudus Tahun 2015.

Pada table 7 menunjukkan bahwa


skala nyeri disminore pada kelompok
Pada table 5 menunjukkan bahwa skala intervensi setelah diberikan minuman
nyeri disminore pada kelompok kunir asam sebagian besar tidak
intervensi sebagian besar mengalami mengalami nyeri disminore sebanyak
nyeri disminore sedang 21 orang (55.3%) dalam kelompok
kontrol sebagian besar mengalami

140
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

nyeri disminore ringan sebanyak 22 hasil penghitungan Odds Ratio.


orang (57.9%). Penelitian lain yang sesuai dilakukan
oleh Marlina (2012) menunjukkan
Hasil Analisa Bivariat terdapat pengaruh minuman kunyit
Tabel 8. Perbedaan skala nyeri sebelum terhadap tingkat nyeri dismenore
dan sesudah pemberian kunir asam di primer pada remaja putri di SMAN 1
Desa Mijen Kabupaten Kudus Tahun Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
2015 (P=0,000), p<0,05.
Pemberian minuman kunir yang
dicampur dengan asam dapat
mengurangi skala nyeri dismenore
selama rata-rata 1-2 jam setelah
perlakuan diberikan (Marlina, 2012).
Kandungan kimia yang terdapat dalam
Berdasarkan tabel diatas dari uji buah asam antara lain asam sitrat, asam
statistic (Wilcoxon) diperoleh nilai tartrat, asam suksinat, asam apel, dan
p=0,000 (p<0,05) maka dapat lain-lain. Zat-zat ini bersifat antibiotik,
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho anti edema, penurun panas, dan juga
ditolak, jadi ada pengaruh pemberian anti inflamasi atau anti radang. Buah
minuman kunir asam pada Dismenore di asam juga dapat mengatasi sakit
Desa Mijen Kabupaten Kudus Tahun perut atau nyeri akibat haid (Redaksi
2015. Agro Media, 2008). Kandungan energi
dalam buah asam juga sangat tinggi
yaitu 239 kkal per 100 gram daging
d. Pembahasan buah. Kombinasinya dengan gula
Hasil uji statitstik dengan merah dapat memberikan kesegaran
menggunakan uji statistik Wilcoxon pada tubuh sehingga mengurangi
Signed Rank-test diperoleh hasil nilai perasaan letih dan lemas karena gula
p=0,000 (p<0,05), hal ini menunjukkan mengandung karbohidrat dan kalori
bahwa dengan minum kunir asam yang tinggi. Buah asam juga
pada responden yang mengalami mengandung komponen bioaktif yang
nyeri dismenore saat menstruasi dapat bersifat antioksidan tinggi sehingga
menurunkan derajat nyeri dismenore. memiliki beberapa manfaat seperti anti
Minuman kunir asam dikonsumsi kanker dan antimikroba. Sifat anti
saat nyeri dismenore dirasakan. oksidan buah asam dapat ditingkatkan
Pengukuran skala nyeri dilakukan apabila dipadukan dengan bahan
sebelum meminum kunir asam dan 1-2 rempah lainnya seperti salah satunya
jam setelah meminum kunir asam. jahe. Asam berfungsi untuk
Penelitian Anindita (2010), yang melancarkan peredaran darah sehingga
menunjukkan terdapat pengaruh dapat mencegah terjadinya kontriksi
kebiasaan mengkonsumsi minuman pembuluh darah ketika dismenore
kunyit asam terhadap keluhan (Astawan, 2009)
dismenorea primer pada remaja putri di Dari penjelasan yang telah peneliti
Kotamadya Surakarta. Pengaruh uraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebiasaan tersebut terhadap keluhan mengkonsumsi rebusan kunir asam
dismenorea primer adalah dalam hal dapat menurunkan intensitas nyeri
mengurangi keluhan dismenorea dismenore. Rebusan kunir asam
primer pada remaja putri dan mempunyai aktivitas antioksi dan
menunjukkan adanya hubungan positif karena mengandung senyawa fenolik.
antar variabel yang ditunjukkan oleh Kunir asam tersebut memiliki

141
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

kandungan seperti kurkuminoid, Sarwono


atsiri, flavonoid dan lainnya yang
bermanfaat sebagai analgetik Corwin, 2008. Buku saku patofisiologi.
(pengilang rasa nyeri), antiinflamasi Jakarta. EGC
dan sebagainya, sehingga nyeri yang
dirasakan pada saat menstruasi dapat Hatcher H., Planalp P., Cho J., Torti
berkurang dengan mengkonsumsi F.M. and Torti S.V. 2008.
rebusan kunir asam secara rutin. Curcumin: From ancient medicine
to current clinical trials. Cellular
4. SIMPULAN and Mollecular Life Sciences. 65:
1631-52.
Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan ada pengaruh pemberian
Hoppe J. 2010. Curcuma: Turmeric.
minuman kunir asam pada Disminore di
Medical Herbalism. 11 (4): 1, 3-5.
Desa Mijen Kabupaten Kudus Tahun 2015
Http://info sehat herbal.
dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank-test diperoleh hasil nilai blogspot.com/2008 0401 archive. htm
p=0,000 (p<0,05).
Istichomah. (2007). Pengaruh Teknik
Pemberian Kompres Terhadap
5. REFERENSI Perubahan Skala Nyeri Pada Klien
Kontusio di RSUD Sleman . Diakses
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2007, Metode tanggal 28 maret 2011 dari
Penelitian Keperawatan dan Teknik http://p3m.amikom.ac.id.
Analisa Data. Salemba Medika.
Kemenkes RI. 2010. Remaja dan
Andira, D. 2010. Seluk Beluk Kesehatan Permasalahannya. Jakarta: Depkes RI.
Reproduksi Wanita. Yogyakarta:
Aplus Book. Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar
Menstruasi. Yogyakarta: Buku Biru.
Anindita, Ahimsa. 2010. Pengaruh
Kebiasaan Mengkonsumsi Kunyit Marlina, Eli. (2012). Pengaruh Minuman
Asam Terhadap Keluhan Dismenore Kunyit Terhadap Tingkat Nyeri
Primer Pada Remaja Putri Di Dismenore Primer Pada Remaja Putri
Kotamadya Surakarta. Surakarta: Di SMA N 1 Tanjung Mutiara
Skripsi Fakultas Kedokteran Kabupaten Agam. Fakultas
Universitas Sebelas Maret. Keperawatan Universitas Andalas.

Anonim. 2007. Mengenal Sumber Belajar. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi


http://penadeni.blogspot.com/mengena Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
l-sumber-belajar.html. Diakses pada Rineka
tanggal 12 Maret 2012. Cipta.

Calis K.A., Popat V., Dang D.K. and Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Kalantaridou S.N. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu
Dysmenorehea. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Coco. 2005. Primary dysmenorrhea
Consensus Guideline. Ilmu Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2007.
Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Profil Kesehatan Kabupaten Kudus

142
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

Tahun 2007. Kudus: Dinas Kesehatan


Kabupaten Kudus.

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.


2013. Jawa Tengah : Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah.

Proverawati, A dan Misaroh, S. 2009.


Menarche Menstruasi Pertama Penuh
Makna.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Suparyanto. 2010. Penerbit
Buku Kedokteran Jakarta: EGC.

Wieseretal. 2007. Jakarta: Badan


Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depkes.

143

Anda mungkin juga menyukai