BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa ini terjadi suatu perubahan fisik yang cepat di sertai banyak
Andhyantoro,I. 2012).
bahan kimia yang sangat kuat ini di sebarkan ke setiap bagian tubuh
besar wanita dalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini
nyeri haid.Bila rasa sakit tidak disertai adanya riwayat infeksi pada
panggul atau keadaan panggul normal, dinamakan nyeri haid haid primer.
pusing. Para ahli menduga penyebab yang pasti belum diketahui, rasa sakit
Nyeri haid (dismenore) ada dua macam yaitu disminore primer dan
disminore sekunder terjadi pada semua umur, dimana rasa nyeri semakin
dialami remja putri. Selain itu, juga dilakukan survey pada 113 wanita
(Sulistyorinin,2017).
terdiri dari 54,89% dismenore primer (nyeri haid yang dijumpai tanpa
adanya kelainan pada alat alat-alat genital, sering terjadi pada wanita yang
belum pernah hami) dan 9,36% dismenore primer dialami oleh 60-70%
putri 10-19 tahun, ada (66,54%), dan di Kota Lubuklinggau ada 61,23%.
(Rikesdas, 2018).
putri kelas VII 318 siswi salah satu keluhan yang paling sering dirasakan
oleh remaja saat menstruasi yaitu nyeri haid (dismenorea) serta melakukan
wawancara pada 10 siswi dengan hasil 2 siswi mengalami nyeri haid dan
minum air hangat, 2 siswi mengalami nyeri haid dan 1 siswi meminum
mental wanita muda yang mengalami nyeri haid menjadi tertekan dan
2016).
Secara non farmakologi dapat dilakukan kompres hangat atau mandi air
eksperimen dengan rancangan desain one group pre test -post test dan
menunjukan ada pengaruh terhadap rasa sakit haid sebelum dan sesudah
diberikan .
bersekolah atau bekerja. Untuk mengatasi penyakit ini, terapi farmasi dan
abdominal stretching.
48% responden tidak ada respon dengan nyeri disemenore berat dan 85%
8 Lubuklinggau.
B. Rumusan masalah
yang mengalami nyeri haid belum mengetahui cara mengatasi nyeri haid
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
nyeri haid..
3. Bagi Peneliti