A.Pengkajian
Tanggal Masuk : 03 Desember 2021
Tanggal Pengkajian : 03 Desember 2021
1.Identisas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Karang Jaya
Diagnosa Medis : Cedera Kepala Berat
NO.RM : 3354379
III.Kondisi Pasien
Alasan Masuk ICU : Klien Cedera Kepala Berat dengan GCS 3 ( E= 1 V= 1 M= 1 )
Keluhan Utama : Klien Penurunan kesadaran
Riwayat penyakit sekarang : Klien Penurunan Kesadaran, akibat cedera kepala berat
Riwayat Penyakit Dahulu
Feel ( Meraba )
B.BREATHING
Feel ( Meraba )
D.DISABILITY
E.EXPOSURE
A.Keadaan Umum
RR :20 X/Menit
Suhu :37 C
B .Penyakit Penyerta
C.Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak ada alergi obat maupun makanan dan minuman
D.Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Mata
Pupil : Berdiameter 6
Hidung
Telinga
Rahang
E.Vertebra Leher
Inspeksi
Palpasi
F. Torak
G. Paru Paru
H.Jantung
Perkusi : Pekak
I. Abdomen
inspeksi : Simetris
Perkusi : Tyampany
K.Ekstremitas
Inspeksi
Palpasi:
Kekuatan Otot : 0 0
0 0
L.Punggung
VI.Pola Aktifitas
Pola pemenuhan 3x sehari nasi sayur dan lauk Pasien terpasang infuse RF (gtt
Kebutuhan Nutrisi dan pauk,minum 8 gelas dalam 20 t/m )
Cairan (Makan dan sehari. makan dan mium
minum) tercukupi
Pola Kebersihan Diri Mandi 2x/hari Hanya di lap tissue basah oleh
perawat
VIII.Pemeriksaan Diagnostik
h. Keseimbangan cairan
Feses:
Muntah:
Minum: Drainase:
Total: 1000 CC
21 november 2021 Parenteral: Urine: 100 CC 700 - 400
Feses: -
Muntah: -
Total: 700 CC
HEMATOLOGI
Hematokrit 46.7 % 40 – 52
MCH 29.4 Pg 26 – 34
HEMATOLOGI DIFF
Monosit 3.9 % 2 – 10
HEMATOLOGI LAINNYA
GOLONGAN DARAH O+
IMUNOLOGI
ANALISA DATA
TD : 130/85 mmHg
Pelepasan histamine
T : 37 C
RR : 20 x/m
Vasosilatasi dan permeabilitas
P : 90 x/m kapiler meningkat
Edema serebral
Peningkatan TIK
ANALISA DATA
Ttv
Pelepasan histamine
TD : 130/85 mmHg
T : 37 C
Vasosilatasi dan permeabilitas
RR : 20 x/m kapiler meningkat
P : 90 x/m
Edema serebral
Peningkatan TIK
Pemasangan ETT
ANALISA DATA
Do:
1. Risiko Perfusi Jaringan Serebral Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen Peningkatan - Untuk mengetahui adanya
Tidak efektif b.d Cedera Kepala keperawatan selama 3X24 jam, Tekanan Intrakranial peningkatan TIK seperti
diharapkan perfusi serebral membaik memonitor adanya edema,
Ds: - dengan kriteria hasil: 1. Observasi lesi
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen Jalan Napas Buatan - Supaya posisi selang ETT
Efektif b.d Adanya Jalan Napas keperawatan selama 3X24 jam, tetap ditempatnya
Buatan diharapkan Bersihan Jalan Napas 1. Observasi
membaik dengan kriteria hasil: - Agar selang ETT tidak
- Memonitor posisi selang endotrakeal tergigit dan Ludah tidak
Ds: - (ETT), terutama setelah berpindah
SLKI: Respon Ventilasi Mekanik jatuh kebelakang dan
posisi menghalangi jalan napas
Do:
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
2. Terapeutik - supaya menjaga
- klien penurunan kesadaran Tingkat Kesadaran √ kebersihan stoma
dengan GCS 3 (E=1 V=1 M=1) - Pasang Otopharingeal (OPA) untuk
Saturasi Oksigen √ mencegah ETT tergigit - agar keluarga mengetahui
- Pasien dipasangkan Ventilator tujuan dan prosedur
Kesulitan √ - Lakukan perawatan stoma dipasangnya jalan napas
Bernapas dengan trakoestomi buatan tersebut
ventilator
Ttv 3. Edukasi
FIO2 Memenuhi √
TD : 130/85 mmHg kebutuhan - Jelaskan pada keluarga pasien tujuan
dan prosedur pemasangan jalan napas
T : 37 C Keterangan: buatan
3. Risiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan SIKI: Perawatan Luka - Untuk mengetahui
Ketidakadekuatan Pertahanan keperawatan selama 3X24 jam, seberapa parah luka
Tubuh Primer ( Kerusakan diharapkan Risiko Infeksi Tidak 1. Observasi
Intergritas Kulit Terjadi dengan kriteria hasil: - untuk mengetahui tanda
- Memonitor karakterisrik luka (mis. infeksi seperti, kemerahan,
Ds: - SLKI: Integritas kulit dan Jaringan drainase, warna, ukuran dan bau) bau, dan perdarahan
Do: Kriteria hasil 1 2 3 4 5 - memonitor tanda dan gejala infeksi - Agar dapat membersihkan
luka dan mengganti dengan
- klien penurunan kesadaran Kerusakan lapisan √ 2. Terapeutik plaster yang baru
dengan GCS 3 (E=1 V=1 M=1) kulit
√ - Lepaskan Balutan Plastersecara - untuk membersihkan luka
- Pasien terdapat luka di kepala Perdarahan perlahan dengan NaCL supaya Steril
bagian belakang, luka di lengan √
atas, luka di lutut dan luka Kemerahan - Bersihkan luka dengan vairab NaCl - Agar tidak terkontaminasi
ditumit kaki - Pertahankan teknik steril saat Inteksi bakteri nasokomial
Jaringan parut
√ melakukan perawatan Luka
Ttv - Untuk mengetahui tanda
Keterangan: 3. Edukasi dan gejala infeksi
TD : 130/85 mmHg
1. Meningkat 5. Menurun - Jelaskan Tanda dan gejala Infeksi - Supaya luka dapat sembuh
T : 37 C secara optimal
2. Cukup meningkat 4. Lo;aborasi
RR : 20 x/m
3. Sedang - kolaborasi pemberian antibiotik
P : 90 x/m
4. Cukup menurun
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
2. Kamis, 2 Resiko perfusi jaringan Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
Desember sererbral tidak efektif d.d
cedera kepala 1.Mengidentifikasi penyebab S: -
2021 peningkatan TIK
DS: - O:
R: Melihat adanya lesi, edema
DO : ditubuh pasien Pasien masih coma dengan gcs 3
2.Memonitor tanda dan gejala
TTV
Pasien penurunan peningkatan TIK
kesadaran dengan GCS 3 R: Belum ada tanda gejala T: 37°c RR :18 x/m
peningkatan TIK
P: 90 x/m SPO2 : 95%
3.Memonitor status pernapasan
R: memonitor tingkat pernapasan TD : 113/80 mmhg
klien dan spo2
A: Resiko perfusi jaringan serebral belum
4. Memonitor ventilator agar
teratasi
Paco2 optimal
R: FIO₂ 80% Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
Nilai rata-rata √
tekanan darah
Reflek saraf √
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Minggu Resiko perfusi jaringan Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
sererbral tidak efektif d.d
05 desember cedera kepala 1.memonitor saturasi oksigen S: -
2021 R: spo₂ 98%
DS: - O:
2.Memberikan posisi semi fowler
DO : R: memberikan posisi semi fowler Pasien masih coma dengan gcs 3
pada pasien
Pasien penurunan TTV
3.kolaborasi pemberian sedasi dan
kesadaran dengan GCS 3 anti konfulsan T: 36,9 °c RR :15 x/m
R:
P: 113 x/m SPO2 : 98%
Cefoferazone 2x1 gram
TD : 100/57 mmhg
Keterolac 3x30 mg
Pumpicel 1x40 mg A: Resiko perfusi jaringan serebral belum
Ivfd nacl gtt 20 tts∕m teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
Nilai rata-rata √
tekanan darah
Reflek saraf √
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Minggu Resiko perfusi jaringan Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
sererbral tidak efektif d.d
05 desember cedera kepala 1.memonitor Tanda dan gejala S: -
2021 peningkatatn TIK
DS: - O:
R: test feeding ( berwarna
DO : kecoklatan ) Pasien masih coma dengan gcs 3
2.Memonitor status pernafaan dan
Pasien penurunan TTV
satutasi oksigen
kesadaran dengan GCS 3 R: RR: 15x∕m spo₂ : 90-92% T: 37,4 °c RR :15 x/m
3. Mengatur ventilator agar paco₂
P: 131 x/m SPO2 : 90-92%
optimal
R: FIO₂ : 90% TD : 105/69 mmhg
4. Kolaborsi pemberian obat
A: Resiko perfusi jaringan serebral belum
Nor-efinefrin dosis 0,2 teratasi
Ivfd nacl gtt 60 tts∕jam
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
Nilai rata-rata √
tekanan darah
Reflek saraf √
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
2. Sabtu Bersihan jalan napas tidak Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
efektif b.d adanya jalan
04 desember napas buatan 1.memonitor posisis selang ETT S: -
2021 R: posisi selang ett benar
DS: - O:
2.Melakukan perawatan selang ETT
DO : R: Membersihkan diarea selang ETT Pasien masih coma dengan gcs 3
3. Memonitor pernapasan klien Masih terpasang ventilator
Pasien penurunan dan spo₂ Sputum berkurang
kesadaran dengan GCS 3 R: RR: 15 x∕m SPO₂ : 95%
TTV
Klien terpasang ventilator 4. membuka jalan napas pasien
Sputum yang susah dengan melakukan suction T: 37 °c RR :15 x/m
dikeluarkan R: Melakukan Suction
P: 90 x/m SPO2 : 95 %
TD : 113/80 mmhg
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
saturasi oksigen √
FIO₂ Memenuhi √
kebutuhan
Kesulitan bernafas √
dengan ventilator
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
2. Sabtu Bersihan jalan napas tidak Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
efektif b.d adanya jalan
04 desember napas buatan 1.memonitor posisis selang ETT S: -
2021 R: posisi selang ett benar
DS: - O:
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
saturasi oksigen √
FIO₂ Memenuhi √
kebutuhan
Kesulitan bernafas √
dengan ventilator
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Sabtu Bersihan jalan napas tidak Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
efektif b.d adanya jalan
04 desember napas buatan 1.memonitor posisis selang ETT S: -
2021 R: posisi selang ett benar
DS: - O:
2.Melakukan perawatan selang ETT
DO : R: Membersihkan diarea selang ETT Pasien masih coma dengan gcs 3
3. Memonitor pernapasan klien Masih terpasang ventilator
Pasien penurunan dan spo₂ Sputum berkurang
kesadaran dengan GCS 3 R: RR: 15 x∕m SPO₂ : 95%
TTV
Klien terpasang ventilator 4. membuka jalan napas pasien
Sputum yang susah dengan melakukan suction T: 37 °c RR :15 x/m
dikeluarkan R: Melakukan Suction
P: 90 x/m SPO2 : 95 %
TD : 113/80 mmhg
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
saturasi oksigen √
FIO₂ Memenuhi √
kebutuhan
Kesulitan bernafas √
dengan ventilator
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Sabtu Bersihan jalan napas tidak Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
efektif b.d adanya jalan
04 desember napas buatan 1.Melakukan perawatan selang ETT S: -
2021 R: Membersihkan diarea selang ETT
DS: - O:
TD : 105/69 mmhg
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran √
saturasi oksigen √
FIO₂ Memenuhi √
kebutuhan
Kesulitan bernafas √
dengan ventilator
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
2. Minggu Resiko infeksi d.d Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
ketidakadekuatan
04 desember pertahanan tubuh 1.memonitor karakteristik luka S: -
2021 sekunder R: luka tampak kering
O:
2.Melakukan perawatan luka
DS: -
R: Membersihkan luka dengan Pasien masih coma dengan gcs 3
DO : cairan betadine Tampak luka dibagian kepala luka
3.kolaborasi pemberian sedasi dan lecet pada kaki lengan dan lebam
Pasien penurunan anti konfulsan pada mata kiri
kesadaran dengan GCS 3 R: A: integritas kulit dan jaringan teraa]tasi
Terpasang ventilator
Terdapat luka dibagian Cefoferazone 2x1 gram Kriteria hasil 1 2 3 4 5
kepala luka lecet pada Ivfd nacl gtt 20 tts∕m
Kerusakan lapisan √
kaki lengan dan lebam
kulit
pada mata kiri √
Perdarahan
√
Kemerahan
Jaringan parut
√
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Minggu Resiko infeksi d.d Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
ketidakadekuatan
04 desember pertahanan tubuh 1.memonitor karakteristik luka S: -
2021 sekunder R: luka tampak kering
O:
2.Melakukan perawatan luka
DS: -
R: Membersihkan luka dengan Pasien masih coma dengan gcs 3
DO : cairan betadine Tampak luka dibagian kepala luka
3.kolaborasi pemberian sedasi dan lecet pada kaki lengan dan lebam
Pasien penurunan anti konfulsan pada mata kiri
kesadaran dengan GCS 3 R: A: integritas kulit dan jaringan teratasi
Terpasang ventilator
Terdapat luka dibagian Cefoferazone 2x1 gram Kriteria hasil 1 2 3 4 5
kepala luka lecet pada
Kerusakan lapisan √
kaki lengan dan lebam
kulit
pada mata kiri √
Perdarahan
√
Kemerahan
Jaringan parut
√
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat
P: intervensi dilanjutkan
2. Minggu Resiko infeksi d.d Jam 08.45 wib Jam 12.00 WIB
ketidakadekuatan
04 desember pertahanan tubuh 1.memonitor karakteristik luka S: -
2021 sekunder R: luka tampak kering
O:
2.Melakukan perawatan luka
DS: -
R: Membersihkan luka dengan Pasien masih coma dengan gcs 3
DO : cairan betadine Tampak luka dibagian kepala luka
3.kolaborasi pemberian sedasi dan lecet pada kaki lengan dan lebam
Pasien penurunan anti konfulsan pada mata kiri
kesadaran dengan GCS 3 R: A: integritas kulit dan jaringan teraa]tasi
Terpasang ventilator
Terdapat luka dibagian Farpresin Kriteria hasil 1 2 3 4 5
kepala luka lecet pada Ivfd nacl gtt 20 tts∕m
Kerusakan lapisan √
kaki lengan dan lebam
kulit
pada mata kiri √
Perdarahan
√
Kemerahan
Jaringan parut
√
Ket:
1.memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.cukup meningkat
5.meningkat