Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHUHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menstruasi merupakan suatu hal yang bersifat fisiologis terjadi pada setiap wanita.

Namun pada kenyataannya masih banyak wanita khususnya para remaja yang mengalami

masalah pada saat menstruasi, diantaranya nyeri haid. Di zaman yang serba canggih ini

para generasi milenial (remaja) bisa mendapatkan segala sesuatu dengan mudah. Hanya

dengan ibu jari kita bisa membeli makanan, pakaian, kebutuhan sehari-hari melalui

sebuah ponsel bahkan kita bisa menikmati sarana antar jemput online. Hal tersebut

membuat aktifitas fisik para remaja berkurang. Bahkan mereka sangat lekat dengan istilah

“mager” (malas gerak). Meskipun dianggap sepele tetapi hal ini berpengaruh terhadap

skala nyeri haid. Berdasarkan data yang dikutip dari World Health Organization (WHO)

didapatkan kejadian nyeri haid sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami

nyeri haid. Angka kejadian nyeri haid di dunia tahun 2017 sangat tinggi, rata-rata lebih

dari 50% perempuan di setiap Negara mengalaminya. Nyeri haid atau bisa disebut juga

dismenore terjadi di hari pertama menstruasi pada beberapa kasus dapat berlanjut selama

menstruasi.

Nyeri haid merupakan salah satu gangguan reproduksi yang menimbulkan

ketidaknyamanan pada wanita. Massage effleurage yang dapat meringankan rasa

nyeri. Tujuannya yaitu memberikan essesial oil kepada remaja putri yang

mengalami nyeri haid selama dua hari..

Menurut WHO (2020) yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada

tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut
WHO (2020) adalah 10 sampai 19 tahun. Remaja adalah anak usia 10-24 tahun

yang merupakan usia antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik

awal proses reproduksi, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini (Romauli, 2019).

Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Masa remaja atau juga disebut masa pubertas merupakan masa penghubung antara

masa anak-anak dan dewasa. Dalam siklus kehidupan pubertas merupakan

tahapan yang penting dalam perkembangan seksualitasnya (Proverawati, 2019).

Pubertas adalah proses kematangan dan pertumbuhan yang terjadi ketika organ-

organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul

(Wong, et al. 2018). Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan

seksual pada anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche (Susanti, 2018).

Di Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia produktif mengalami nyeri selama

menstruasi. Angka kejadian nyeri menstruasi berkisar 45-95% dikalangan wanita usia

produktif Angka kejadian disminore tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89%,

sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder

Di Jawa Barat angka kejadian disminore sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89%

dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder, pada umumnya tidak berbahaya,

namun seringkali dirasa menggangu wanita yang mengalaminya (Atikah 2019).

Penanganan yang sering dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi rasa nyeri haid

yaitu dengan pemberian terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Secara farmakologi bisa

diberikan obat anti peradangan nonsteroid, misalnya ibupropen, naproxen, dan asam

mefenamat (Manan, 2011:147). Sedangkan untuk menurunkan nyeri dismenore secara

nonfarmakologi adalah menggunakan obat tradisional yang sedikit efek sampingnya

bahkan tidak ada. Wortel dalam 100 gram mengandung beta karoten sebanyak 754 mcg.
Beta karoten selain sebagai antioksidan, juga memiliki efek analgetik (anti nyeri) dan

anti-inflamasi (Hastuti, 2017).

Massage Effleurage adalah salah satu gerakan yang menggunakan seluruh tubuh

permukaan tangan melekat pada bagian abdomen yang digosok dengan ringan dan

menenangkan. efektivitas massage effleurage terhadap penurunan intensitas skla nyeri

haid terhadap remaja putri., massage effleurage pada remaja putri memberikan pengaruh

dan efektif untuk menurunkan rasa nyeri haid. Dengan dilakukannya message

effluerage selama 10 menit bagi wanita yang mengalami menstruasi akan meredakan

nyeri menghasilkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi.  massage effluerage efektif

terhadap penurunan intensitas nyeri disminore pada remaja putri.

Massage effleurage dianggap sebagai sebuah cara untuk menutup pertahanan


tubuh sehingga dapat menghambat rangsang nyeri d. Keuntungan lainnya,
Massage effleurage juga ternyata dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi
senyawa endhorphin yang memiliki fusngsi sebagai pereda sakit alamiah tubuh
dan serta mampu menimbulkan perasaan nyaman (Maryunani, dalam Utami,
2019). Aromaterapi diaplikasikan pada kegiatan penggunaan minyak esensial.
Manfaat dari penggunaan aromaterapi diantaranya dapat merelaksasi pikiran dan
tubuh,. Aromaterapi Lavender ialah salahsatu varian minyak esensial yang sangat
berkhasiat diantaranya dapat meringankan nyeri, dapat dijadikan sebagai
antidepresan, sebagai penghambat mikroba. Lavender mempunyai efek sedatif,
antineurodepresive dan hypnotic yang sangat aman. Jika digunakan sebagai terapi
dalam mengurangi nyeri, lavender sudah terbukti aman dan direkomendasikan
(Pujianti dan Sartika 2018)
Hasil studi pendahuluan dengan mewawancarai 10 mahasiswi Stikes Abdi
Nusantara Jakarta didapat hasil 5 orang (50 persen) mengatakan mengatakan
nyeri haid hebat, 3 orang (30 persen) nyeri haid sedang dan 2 orang sisanya (20
persen) nyeri haid ringan. Saat nyeri haid biasanya mereka merasakan mual,
muntah, nyeri pada pinggang, tubuh terasa lemas dan nyeri pada perut bagian
bawah serta diare.
Dismenore menggagu aktifitas konsentrasi dan belajar. Biasanya mereka
mengoleskan minyak kayu putih pada perut yang kram untuk mengurangi
nyerinya. konsumsi air putih yang banyak, sementara terapi massage effleurage
belum pernah di lakukan oleh mahasiswi Stikes Abdi Nusantara ketika nyeri
haid melanda.
Berdasarkan studi sebelumnya yang di lakukan oleh Zuraida dan Missi aslim

dengan judul “ Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada

Remaja Putri di SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan “ . Hasil pembahasan dari

studi ini adalah adanya pengaruh massage effleurage pada turunnya skala tingkat nyeri

haid dengan nilai rata-rata skala nyeri haid melalui uji statistik diperoleh p value =0,0005

(p<0,005). Penelitian menggunakan metode kuantitatif-quasy eksperimen design dengan

pendekatan one group pre-test-post-test. Data diambil dengan tekhnik purposive

sampling pada 15 siswi. Lokasi penelitian di SMAN 1 sutera pada bulan agustus hingga

september tahun 2018.

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Rita dengan judul “pengaruh

aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri haid pada wanita usia 17-23 tahun,

didapatkan hasil p value < α = 0,05 ini menunjukan bahwa ada pengaruh inhalasi dengan

aromaterapi terhadap perubahan intensitas disminore. Studi tersebut memakai metode

preeksperimental dan rancangan two group pretsest-posttest

Adapun penelitan sebelumnya yang dilakukan di unit Kesehatan Sekolah (UKS)

2019 oleh Nuraeni, didapatkan remaja putri yang mengalami dysmenorrhea yaitu pada

SMPN 5 Kota Bengkulu sebanyak 41 kasus (9,2%), SMPN 4 Kota Bengkulu sebanyak 54

kasus (12%), dan SMPN 18 dengan 21 kasus (4,8%). Kemudian mewawancarai 10 orang

siswi yang pernah mengalami dysmenorrhea, dalam wawancara ini 9 dari 10 siswi belum

pernah mengikuti senam dysmenorrhea. Senam dysmenorrhea merupakan salah satu

teknik relaksasi yang dapat digunakan dalam mengurangi nyeri karena pada saat

melakukan senam, otak dan sumsung tulang belakang akan menghasilkan endorphin,
hormon yang berperan sebagai obat penenang alami dan menimbulkan rasa nyaman

(Marlinda, 2013). Senam dysmenorrhea akan mengurangi nyeri pada saat kontraksi otot

uterus dengan melatih otot dasar panggul agar mengalami peregangan dan pelebaran

pembuluh darah sehingga oksigen dapat tersalurkan pada organ reproduksi (Widayanti,

Mudayanti dan Susmini, 2017).

Berdasarkan tinjauan materi yang telah diuraikan, penulis bermaksud untuk


melakukan penelitian dengan judul penelitian : “Efektifitas Massage Effleurage
Dengan Penggunaan Esensial Oil Terhadap Keluhan Nyeri Haid Pada
Mahasiswi Stikes Abdi Nusantara Tahun 2023
Sementara itu pada penelitian ini penulis akan memakai desain penelitian

kuantitatif-quasy eksperimen dengan pendekatan two group pre-test-post-test non-

equivalen kontrol grup design, yakni melakukan perbandingan hasil diantara kedua

kelompok penelitian yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi Ketika terapi

massage efflurage dan aromaterapi lavender diterapkan. Data dikumpulkan dengan

melakukan pencatatan data secara langsung dan kuesioner kepada Mahasiswi Stikes Abdi

Nusantara.

1.2. Rumusan masalah

Hasil studi pendahuluan yang telah penulis lakukan dengan mewawancarai 10

mahasiswi Stikes Abdi Nusantara Jakarta didapat hasil sebanyak 5 orang (50 persen)

mengatakan mengalami nyeri haid hebat, 3 orang (30 persen) nyeri haid sedang dan 2

orang sisanya (20 persen) nyeri haid ringan.. Biasanya mereka mengoleskan minyak

kayu putih pada perut yang kram untuk mengurangi nyerinya. konsumsi air putih yang

banyak, sementara terapi massage effleurage belum pernah di lakukan oleh mahasiswi

Stikes Abdi Nusantara ketika nyeri haid melanda. Berdasar keterangan tersebut

memunculkan pertanyaan apakah dengan menggunakan terapi massage effleurage dan


esensial oil akan efektif dalam menurunkan skala nyeri pada mahasiswi Stikes Abdi

Nusantara tahun 2023

A. Pertanyaan penelitian

Apakah dengan menggunakan terapi massage effleurage dan esensial oil akan efektif

dalam menurunkan skala nyeri haid pada mahasiswi Stikes Abdi Nusantara tahun 2023 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Diketehui efektifitas penggunaan massage effleurage dengan penggunaan esensial oil

terhadap keluhan nyeri haid pada mahasiswi Stikes Abdi Nusantara tahun 2023 ?

2 Tujuan khusus

Di ketahuinya intensitas nyeri sebelum dan sesudah di berikan massage effleurage

dengan esensial oil pada mahasiswi Stikes Abdi Nusantara tahun 2023

a. Di ketahui perbedaan rata-rata intensitas dismenore nyeri dan sesudah di

berikan massage effleurage dengan esensial oil pada mahasiswi Stikes

Abdi Nusantara tahun 2023

b. Diketehui efektifitas penggunaan massage effleurage dengan esensial oil

terhadap keluhan nyeri haid pada mahasiswi Stikes Abdi Nusantara tahun

2023

c. Diketehui efektifitas penggunaan massage effleurage dengan


esensial oil terhadap keluhan nyeri haid pada mahasiswi Stikes
Abdi Nusantara tahun 2023
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat mengukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian

dan penyusunan laporan penelitian ,

b. Memberikan gambaran hasil mahasiswa selama proses pembelajaran, dan

dapat di jadikan acuan untuk mengembangkan keilmuan khususnya

tentang efektifitas penggunaan massage effleurage dengan esensial oil

terhadap keluhan nyeri.

c. Untuk menambah pengetahuan dan referensi perpustakaan STIKes Abdi

Nusantara Jakarta.

1.4.2 Manfaat Aplikatif

Hasil studi ini diharapkan bisa menambah informasi tentang efektifitas penggunaan

terapi massage effleurage dengan esensial oil terhadap keluhan nyeri haid bagi

mahasiswi.

1.4.3 Manfaat Metodologis

Menambah pengalaman untuk penulis dalam kegiatan penelitian yang dimulai dari

mengumpulkan data, mengolah data dan menginterpretasikan hasil penelitian .

Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam tema dan judul serupa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan

terapi massage effleurage dengan esensial oil terhadap keluhan nyeri haid, penelitian
kuantitatif-quasy eksperimen dengan pendekatan two group pre-test-post-test non-

equivalen kontrol grup design. Mahasiswi Stikes Abdi Nusantara tahun 2023. Subjek

dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Stikes Abdi Nusantara . penelitian ini di lakukan

di Stikes Abdi Nusantara. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret sampai dengan juni

2023.

Anda mungkin juga menyukai