OLEH :
NINA NURAISAH
NIM : 220705139
LAPORAN KASUS
Pembimbing
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN TINDAAN MEDIS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
B. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
C. Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
A. Langkah I: Identifikasi data dasar
B. Langkah II: Identifikasi diagnosa/masalah aktual
C. Langkah III: Antisipasi diagnosa/Masalah potensial
D. Langkah IV: Identifikasi Perlunya Tindakan Segera atau Kolaborasi
E. Langkah V: Intervensi atau Rencana Asuhan
F. Langkah VI: Implementasi atau Pelaksanaan Asuhan
G. Langkah VII: Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
H. Pendokumentasian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
ii
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat
di atas.
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun
(Nina Nuraisah) ( )
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketika asupan energi, protein, atau bahkan keduanya tidak adekuat untuk
Kekurangan Energi Kronik juga dapat mengenai ibu hamil yang memiliki
KEK pada tahun 2019 sebanyak (30,1%) dan terjadi kenaikan di tahun
2020 yaitu (35%), WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara
urutan ke empat terbesar setelah India (35,5%) dan yang paling rendah
KEK pada ibu hamil di Indonesia sebesar 17,3 persen. Dari 33 Provinsi,
Jawa Barat menduduki peringkat ke 6 ibu hamil dengan KEK, dan adapun
1
prevalensi KEK tertinggi pertama adalah provinsi Nusa Tenggara Timur
2020).
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 sebesar 50,6%. Kualitas bayi yang
dilahirkan akan sangat tergantung pada keadaan atau status gizi ibu
pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung
lama atau menahun (Rahmaniar et al, 2011). Sampai saat ini masih banyak
ibu hamil yang mengalami (KEK) atau Kurang Energi Kronis. Kenaikan
yang ditandai dengan lingkar lengan atas LILA < 23,5 cm. Kurang Energi
Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil
(Irianto, 2014).
2
meningkat (Agria, 2012). Kekurangan energi kronis (KEK) menyebabkan
keluar masuknya energi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Pada ibu
ketika melahirkan, dan suplai ASI tidak cukup saat masa menyusui.
keluarga dibawah rata-rata, dan tidak teraturnya pola makan. Kondisi yang
paling mendasar terkait dengan status gizi ibu hamil dimana masyarakat
masih memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan status ekonomi yang
(Sambeka, 2013). Keadaan status sosial ekonomi yang rendah secara tidak
3
dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Cilamaya Tahun
2022”.
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
4
f. Dilaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
D. Manfaat
kebidanan kehamilan.
5
4. Manfaat bagi ibu dan keluarga
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
(Cunningham, 2013).
sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai berikut: usia
7
realitas untuk orang tua yang menantikan kelahiran anak. Ikatan antara
orang tua dan anak berkembang pada trimester ini (Bobak, 2015)
aspek berikut:
a. Ovum
b. Spermatozoa
8
c. Konsepsi
tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya penuh dengan jonjot
akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. Inti ovum dan inti sperma
9
d. Nidasi/Implantasi
e. Plasentasi
10
3. Menurut Williams (2013) Pertumbuhan dan perkembangan janin
plastokista.
b. Periode embrionik
bakal lengan dan tungkai telah terbentuk dan selubung amnion mulai
terlepas dari body stalk, yang selanjutnya menjadi tali pusat. Pada
lengan menekuk pada siku. Bibir atas telah sempurna dan telinga dan
kepala.
c. Periode janin
11
struktur yang dibentuk saat periode embrionik. Minggu ke 12 gestasi
uterus teraba tepat diatas simpisis pubis dan panjang kepala bokong
sebagian besar tulang janin, jari tangan dan kaki juga telah
bokong janin adalah 12 cm dan berat janin 110 g, jenis kelamin telah
dapat ditentukan.
relatif besar, alis mata dan bulu mata biasanya dapat dikenali, periode
yang tipis berwarna merah dan ditutupi oleh verniks kaseosa. Minggu
sekitar 32 cm, tubuh menjadi lebih bulat serta gambaran keriput pada
12
wajah telah menghilang. Minggu ke 40 gestasi merupakan periode
saat janin dianggap aterm menurut usia yang dihitung dari awitan
4. Tanda-tanda kehamilan
13
4) Tanda piscaseck, uterus membesar kesalah satu jurusan.
5. Komplikasi kehamilan
a. Hiperemesis gravidarum
ibu hamil.
b. Pre eklamsia
c. Abortus
14
d. Kehamilan kembar
fundus uteri.
b. Letak lintang.
1. Pengertian KEK
pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Sipahutar, dkk.,
2013).
mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau lebih zat gizi
sering terjadi pada pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil
terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
15
kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu
kesehatan pada ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah
dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan
melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada
kondisi yang baik. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang
Kronis (KEK) dan Anemia gizi. Ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA) < 23,5 cm dinyatakan menderita KEK (Kemenkes RI, 2018).
KEK pada ibu hamil secara global 35-37% dimana secara bermakna tinggi
dengan BMI lahir. Angka BBLR di Indonesia meningkat dari 82,5% pada
Tahun 2010 menjadi 83% pada Tahun 2013. Angka kematian bayi di
ASEAN lainnya. Jumlah tingkat kematian bayi di Indonesia 4,6 kali lebih
16
tinggi dibandingkan dengan Malaysia 1,3 kali lebih tinggi dan Filipina 1,8
KEK pada wanita usia subur sebesar 14,5%, KEK pada ibu hamil 17,3%.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada Tahun 2018 mencapai 305
22,23 per 1.000 kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian
Balita (AKABA) hasil SUPAS pada Tahun 2018 sebesar 29 per 1.000
Kelahiran Hidup, menurun dari Tahun 2010 yang mencapai 346 per 100
menetapkan 306 per 100 ribu kelahiran hidup. Data secara absolut juga
yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu Lingkar
a. Berat badan <40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm.
17
e. Bibir tampak pucat.
f. Nafas pendek.
j. Kadang-kadang pusing.
k. Mudah mengantuk
3. Patofisiologi KEK
yang ditandai dengan tanda yang khas. Kelima, terjadi perubahan anatomi
yang dapat dilihat dari munculnya tanda klasik. Proses terjadinya KEK
didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi
berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi
18
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
11 mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
berat lahir rendah), hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi
baru lahir, bayi lahir mudah terkena infeksi, lahir mati, dan jarang
ini sering melahirkan bayi BBLR. Berat bayi yang dilahirkan dapat
dipengaruhi oleh status gizi ibu, baik sebelum hamil maupun saat hamil.
Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup berperan dalam pencapaian gizi
BBLR. Ibu dengan LILA kurang dari 23,5cm sebelum hamil mempunyai
resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu
gizi ibu sebelum dan saat hamil juga dapat mempengaruhi berat lahir bayi,
misalnya defisiensi zat gizi makro karena kekurangan energi kronis (LILA
19
perkembangan janin terganggu. LILA diikuti dengan pertambahan berat
Kronik (KEK) Wanita hamil Usia Subur (WUS) umur 15-49 tahun adalah
( LILA) dapat digunakan untuk mengetahui status gizi bayi, balita, dan
bumil, anak sekolah serta dewasa. Indeks ini dapat digunakan tanpa
badan merupakan parameter yang labil, dapat berubah ubah dengan cepat.
Oleh karena itu, lingkaran lengan atas merupakan indeks status gizi
Energi Kronik (KEK) pada wanita usia subur adalah ukuran Lingkar
20
2) Mintalah subjek untuk membuka lengan pakaian yang menutup
menentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu kiri dan
siku.
sampai pita menekan kulit atau ada rongga antara kulit dan pita.
2) Hidup sehat
3) Tunda kehamilan
21
4) Diberi penyuluhan dan melaksanakan anjuran
pertukaran dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama
Hamil
22
Faktor-faktor yang menyebabkan KEK pada ibu hamil
a. Faktor langsung
1) Penyakit infeksi
Antara status gizi dan infeksi terdapat interaksi yang bolak balik.
23
dan batuk rejan. Infeksi juga akan mempengaruhi status gizi dan
2) Asupan Makanan
anemia gizi, bayi terlahir dengan berat badan rendah bahkan bisa
24
b. Faktor tidak langsung
1) Ketersediaan pangan
2) Pendidikan
bidang gizi.
25
makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa
bergizi.
hamil sangat berguna bagi sang ibu sendiri, karena itu kebutuhan
26
kesehatan Pelayanan kesehatan adalah akses atau jangkauan anak
tersedia. Hal ini dapat berdampak juga pada status gizi kesehatan
5) Usia
reproduksi sehat yaitu usia 20-35 tahun, baik pada kelompok ibu
saat hamil sebesar 4,089 kali dibandingkan ibu hamil pada usia
20-35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh usia ibu
6) Paritas
27
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
yang dihadapi. Paritas yang tidak lebih dari empat tidak berisiko
1. Pengertian
dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien, yang didalamnya
Surachmindari, 2014).
2. Tahapan
28
kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan ,peninjauan catatan
29
e. Langkah V: Intervensi/ Perencanaan tindakan asuhan kebidanan. Pada
atau diantisipasi. Pada langkah ini, informasi atau data yang tidak
dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya
(Saminem, 2019).
2015).
3. Pendokumentasian
asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien. Menurut
30
menghadapi seorang pasien sesuai langkah-langkah manajemen kebidanan
dengan diagnosis. 6
data), terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur
diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang
31
pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan
saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan
hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk
32
menurut Helen Varney langkah kelima, keenam, dan ketujuh.
sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam
33
BAB III
TINJAUAN KASUS
No Reg : 0000XXXXXX
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Jenis Identitas Istri Suami
Pendidikan SLTP SD
Alamat rumah Krajan 1 rt/rw 001/002 Desa Krajan 1 rt/rw 001/002 Desa
Tlp Muara Kec Cilamaya Wetan Muara Kec Cilamaya Wetan
HP
Alamat kantor - -
Tlp
HP
2. Quick cek
N Hasil
Jenis Quick cek Keterangan
o Ya Tidak
34
2 Gangguan penglihatan
5 Mual
7 Pengeluaran pervaginam
8 Demam
2 Hamil - - - - - - - - - -
Sekarang
6. Riwayat kesehatan
No Jenis Hasil Keterangan
35
Tida
Ada
k ada
1 Jantung
2 Hipertensi
3 DM
4 Asma
5 Hepatitis
6 IMS/HIV
7 TBC
8 Ginjal kronis
9 Malaria
10 Epilepsi
11 Kejiwaan
12 Kelainan kongenital
14 Kecelakaan
15 Tranfusi darah
Riwayat imunisasi TT :
Ibu mengatakan sudah imunisasi TT 2x yaitu TT 1 saat capeng dan TT2 1 bulan
setelah TT1
Golongan darah :O
7. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulan
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : KB suntik 3 bulan
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Haid tidak teratur
8. Riwayat sosial ekonomi
Usia pertama menikah: 19 tahun
Status perkawinan: sah, kawin 1 kali
36
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan : baik
Dukungan keluarga : mendukung
Pengambil keputusan dalam keluarga: Suami
Kebiasaan/pola makan dan minum:
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Baik
4. TB : 142,5 cm BB : 40 kg
5. LILA : 21,5 cm
6. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi: 85 x/menit
Respirasi : 21 x/menit Suhu : 36,2 °C
7. Head to toe
Wajah : Tidak oedema
Kepala dan rambut : Bersih, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok
Mata: simetris : ya/tidak, konjungtiva : Tidak pucat, sklera : putih
Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, simetris kanan dan kiri
Mulut : Tidak stomatitis, tidak caries, lidah bersih, gusi tidak berdarah
37
Telinga : Bersih, tidak ada serum, simetris kanan dan kiri.
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening : tidak,
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
Payudara : Normal
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
TFU : - cm
Leopold I : ½ pusat syimpisis
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
DJJ : 136 x /mmt
Ekstremitas atas dan bawah :
Anogenital:
- Tukak/luka : tidak ada
- varises : tidak ada
- kelenjar scene : tidak ada
- kelenjar bartholin : tidak ada
- haemoroid : tidak ada
ANALISIS
Ny. A G2P1A0 umur 28 tahun, umur kehamilan 15 minggu dengan kekurangan energi kronik
(KEK)
PENATALAKSANAAN
39
A. Laporan Kasus Dengan Metode Phatway Refleksi
Pathway Kasus Kebidanan
Tanda/Gejala/keluhan secara teori: Patofisiologi (Sesuai Tanda/Gejala/keluhan yang Tanda/Gejala/keluhan yang dialami pasien
Berat badan <40 kg, LILA kurang dari 23,5 dialami pasien)
Ny. A memeriksakan kehamilannya dan ibu
cm, Tinggi badan <145 cm Patofisiologi penyakit gizi kurang terjadi melalui mengeluh kurang nafsu makan, sejak
lima tahapan yaitu: pertama, ketidakcukupan zat kemarin sore merasa mual, sering merasa
gizi. Apabila ketidakcukupan zat gizi ini pusing, badan lemes, dan mudah
berlangsung lama maka persediaan/ cadangan mengantuk
jaringan akan digunakan untuk memenuhi
ketidakcukupan itu. Kedua, apabila ini
berlangsung lama, maka akan terjadi
kemerosotan jaringan, yang ditandai dengan
penurunan berat badan. Ketiga, terjadi perubahan
biokimia yang dapat dideteksi dengan
pemeriksaan laboratorium. Keempat, terjadi
perubahan fungsi yang ditandai dengan tanda
yang khas. Kelima, terjadi perubahan anatomi
yang dapat dilihat dari munculnya tanda klasik.
Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari
faktor lingkungan dan faktor manusia yang
didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi,
maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan
untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini
berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan
habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan
(Supariasa, 2015).
40
9. Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan:
Asuhan yang diberikan:
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan 1. Penyampaian hasil pemeriksaan tentang keadaannya sehingga pasien
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu 3. Ibu sudah mengetahui tentang gizi ibu hamil dan ibu bersedia untuk
hamil dan anjurkan ibu untuk makan makanan memenuhi kebutuhan gizi seimbang
bergizi seimbang. 4. Ibu sudah mengetahui tentang tablet Fe dan ibu bersedia minum tablet
Fe dan anjurkan ibu mengkonsumsi tablet Fe 5. Ibu sudah mendapatkan makanan tambahan berupa susu ibu hamil
berupa susu ibu hamil dan biskuit untuk ibu 7. Ibu sudah mendapatkan terapi obat dan ibu bersedia minum obat
hamil. teratur
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup yaitu 8. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya secara teratur
41
Evaluasi :
42
BAB IV
PEMBAHASAN
kehamilan pada Ny A dengan kekurangan energi kronok (KEK). Dalam hal ini
Data Subjektif diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, sedangkan untuk
data Subjektif yang diperoleh dari Ny. A yaitu Ibu mengatakan datang ke
makan, sejak kemarin sore merasa mual, sering merasa pusing, badan lemes, dan
mmHg Nadi: 85 x/menit, Respirasi : 21 x/menit , Suhu : 36,2 °C LILA 21,5 cm.
(KEK) secara teori didapatkan tanda dan gejala yaitu lelah, letih, lesu, lunglai,
susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang- kadang pusing dan
mudah mengantuk, Hb <11 gr%, BB <40 kg, LILA <23,5 cm, TB <145 cm ,
43
Dari pengkajian ini, di dapatkan kesenjangan antara teori dengan praktik
yaitu pada teori ada perasaan susah buang air besar, lelah, letih, lesu, lunglai, BB
<40 kg sedangkan pada pada kasus Ny. A tidak terjadi susah buang air besar
sehingga asuhan kebidanan dilakukan sesuai dengan kondisi yang di alami Ny.
A. Jadi pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik.
kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang telah
Abortus, Anak hidup, umur dan keadaan (Ambarwati dan Wulandari, 2018).
mengeluh kurang nafsu makan, sejak kemarin sore merasa mual, sering
terjadi pada ibu hamil KEK adalah cemas, panik, takut. Kebutuhan yang
muncul pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah
informasi tentang KEK. Pada langkah ini menunjukkan hasil bahwa tidak
44
C. Langkah III: Antisipasi diagnosa/Masalah potensial
Pada kasus ini Ny A mengalami mual, pusing, lemas, kurang nafsu makan
abortus, anemia, infeksi. Menurut teori Susilowati (2018), bila ibu hamil
mengalami gizi kurang maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain :
sehingga pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik
pada kasus Ny A yaitu dengan cara pemberian terapi berupa makanan tambahan,
tablet Fe, serta memberikan motivasi pada ibu tentang pentingnya keluarga sadar
gizi.
antara lain meliputi pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet Fe, serta
pentingnya keluarga sadar gizi, kolaborasi dengan dokter, kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pengaturan pola konsumsi makanan. Pada langkah ini terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik karena pada kasus Ny A hanya dilakukan
tindakan mandiri dan tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter maupun ahli gizi.
45
Pada kasus Ny A rencana yang akan dilakukan yaitu berikan pendidikan
tentang gizi ibu hamil dan anjurkan ibu untuk makan makanan begizi, pendidikan
berikan makanan tambahan (PMT) berupa susu dan biskuit ibu hamil, anjurkan
ibu untuk istirahat cukup, berikan ibu terapi obat (Tablet Fe 500 mg 1x1 (10 tab),
Kalk 250 mg 1x1 (10 tab), Vit. C 250 mg 1x1 (10 tab)), anjurkan ibu untuk rutin
Kronis (KEK) yaitu anjurkan ibu makan makanan bergizi, susun menu seimbang
bagi ibu hamil. Berikan ibu makanan tambahan (PMT bagi ibu hamil), Beri
informasi tentang tablet Fe dan anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe.
kenaikan berat badan ibu dan LILA (Waryana, 2015). Pada kasus ini tidak
yang telah dibuat diatas. Ada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara
46
benar telah terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi dalam masalah
(KEK) adalah salah satu adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi
dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi.
dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)
untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein yang
cukup..
H. Pendokumentasian
data subjektif dan objektif dan berdasarkan data yang di dapatkan selanjutnya
diagnosa potensial yang akan timbul. Pada Ny “A” tidak didapatkan adanya data
ditetapkan.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan dengan benar dan tepat sesuai teori dan dibandingkan dengan fakta
B. Saran
ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) secara optimal dan
Kronik (KEK).
48
Kronik (KEK) dan mempermudah dalam mempelajari kehamilan dengan
49