Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-KOHORT UNTUK


PEMANTAUAN IBU HAMIL RESTI DI PUSKESMAS
TANJUNGSIANG

DI SUSUN OLEH

SITI HALIMAH
210605076

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2023
PROPOSAL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-KOHORT UNTUK


PEMANTAUAN IBU HAMIL RESTI DI PUSKESMAS
TANJUNGSIANG

DI SUSUN OLEH

SITI HALIMAH
210605076

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kohort ibu adalah sumber data pelayanan ibu hamil yang bertujuan untuk

mempermudah bidan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan ibu. Penggunaan

pemantauan melalui kohort ibu diharapkan dapat memantau keadaan kesehatan

ibu hamil. Praktek klinik yang bermutu memenuhi standar dan dapat menurunkan

jumlah risiko tinggi pada ibu hamil. Namun dalam kenyataannya, sistem kohort

ibu manual memiliki banyak kendala dikarenakan banyak data yang tidak

lengkap. Pengisian kohort ibu masih dilakukan secara manual sehingga memakan

waktu lama, mudah rusak, dan banyak kolom yang harus diisi.

Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui

peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya menuju Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak

untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi

peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Salah satu sumber data untuk membuat laporan

pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, diperoleh dari hasil kegiatan KIA di

Puskesmas yang didaftarkan dalam sebuah register bernama. Kohort (register kesehatan

ibu dan register kesehatan anak). Bagi ibu dan anak akan diberikan buku sebagai

pegangan yng umum dinamakan buku KIA.

Kohort ibu digital merupakan aplikasi yang di gunakan untuk memantau perkembangan

kesehatan ibu hamil. Kelebihan dari kohort ibu digital mempermudah bidan untuk

mencatat data kesehatan ibu hamil, lebih cepat dalam pengisian data ibu hamil, data yang

tersimpan aman dan dapat di gunakan kapanpun dalam jangka waktu panjang. Menurut

hasil penelitian Maulani, 2021 yang menyatakan bahwa penggunaan kohort digital lebih
efektif disbanding dengan kohort ibu manual terhadap kinerja bidan sehingga kohort

digital lebih praktik penggunaan disbanding dengan kohort manual.

Berdasarka penyataan hasil penelitian sebelumnya dengan menyatakan

kohort digital lebih efektif disbanding kohort manual, maka peneliti tertarik dan

ingin membuktikan dengan penelitian dengan mempermudah dalam memberikan

pelayanan pada ibu hamil, judul penelitian saat ini Efektivitas Penggunaan E-

Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang.

1.2 Kebaharuan Penelitian

Kebaruan penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian,

meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel

penelitian atau metode analisis yang digunakan. Peneliti telah melakukan

review beberapa jurnal penelitian terdahulu yang relevan terkait dengan tema

penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Perbedaan dengan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu

tempat, jumlah populasi dan sampel.

2. Penelitian sebelumnya Menurut Maulani, N. (2018). Pengetahuan Bidan

Tentang Kohort Ibu Digital Dibandingkan Dengan Kohort Ibu Manual

Kabupaten Sumedang

3. Perbedaan pada penelitian sekarang terdiri dari variabel yang diteliti dan

pada penelitian ini sebelumnya pegetahuan n=bidan terhadap e kohort

sedang kan pada penelitian saat ini lebih membandingka penggunaan E-

Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti


1.3 Rumusan Masalah

Kohort ibu digital merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau

perkembangan kesehatan ibu hamil. Kelebihan dari kohort ibu digital mempermudah

bidan untuk mencatat data kesehatan ibu hamil, lebih cepat dalam pengisian data ibu

hamil,data yang tersimpan aman, dan dapat digunakan kapanpun dalam jangka waktu

panjang

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan penelitian saat ini apakah ada

Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di

Puskesmas Tanjungsiang ?

1.4 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di

Puskesmas Tanjungsiang?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan

Ibu Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang

1.5.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui ditrubusi frekuensi ibu hamil yang mengalami resti

di Puskesmas Tanjungsiang

2. Untuk mengetahui perbandingan Penggunaan E-Kohort dengan

kohort manual untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di Puskesmas

Tanjungsiang
1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi wacana ilmiah dan

menambah pengetahuan serta wawasan dalam kebidanan terutama dalam

Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti

1.6.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi Bidan

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi bidan selain

menjelaskan tentang penggunaan kohort secara digital agar

mempermudah bidan dalam melakukan pelayanan pada ibu hamil

yang mempunyai masalah pada kehamilannya

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan referensi untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya sehubungan dengan

pelayanan ibu hamil terutama ibu hamil yang beresiko tinggi.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini di lakukan Di Puskesmas Tanjungsiang., waktu penelitian di

mulai acc proposal . Penelitian ini di tujukan untuk melihat Efektivitas

Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Mekanisme cara kerja

peneliti membuat kelompok terdiri dari kelompok kontrol yaitu ibu hamil yang

pemantauan ibu hamil yang mengalami resiko tinggi dengan menggunaka kohort

secara manual dan kelompok intervensi yaitu ibu hamil yang mengalami resiko

tinggi dengan menggunaka kohort secara digital Pada penelitian ini bersifat
exsperimental (quasi eksperimen) dengan agenda The Nonrandomized Control

Group Pretest Posttest Design dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan analisis data yaitu analisa uji normalitas dan uji beda menggunakan

uji t menggunakan statistik SPSS.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan

2.1.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 42 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

menurut kalender Internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 terimester

yaitu; trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester II berlangsung

dalam minggu ke 13 hingga ke 27 dan trimester III berlangsung dalam

minggu ke 28 hingga ke 40. (Prawirohardjo, 2016)

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampit selalu

terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma

dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau

37 minggu sampai 42 minggu. (Nugroho dan Utama, 2014)

2.1.2 Tanda-tanda Kehamilan

Menutur Elisabeth (2015; h. 69-74) dalam jurnal Erma Riyanti pdf

2017 untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

penilaian beberapa tanda gejala kehamilan

a. Tanda Dugaan Hamil

1) Amenorea (tidak dapat haid)


Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorea

menandakan kemungkinan hamil. Gelaja ini sangat penting karena

umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Kadang-kadang

amenorea disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituari,

perubahan dan factor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya

gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.

2) Mual (Nausea) dan Muntah (Emesis)

Pada umumnya, mual terjadi pada bulan-bulan pertama

kehamilan sampai akhir trimester pertama dan kadang-kadang

disertai oleh muntah. Dari pengaruh ekstrogen dan progesterone

terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan

menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari

yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masi

fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat menyebabkan gangguan

kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.

3) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan dan minuman

tertentu yang disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-

bulan pertama kehamilan dan menghilang dengan makin tuanya

usia kehamilan.

4) Mamae menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen dan

progesterone yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae

sehingga glandula montglomery tampak lebih jelas. Hormone-


hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan

perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,

pelebaran putting susu, serta pengeluaran kolostrum.

5) Anoreksia (tidak nafsu makan)

Keadaan ini terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu

nafsu makan akan kembali muncul

6) Sering BAK (buang air kecil)

Keadaan ini terjadi karena tekanan rahim kedepan yang

menyebabkan kandung kemih cepet penuh dan sering BAK, pada

bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai

membesar. Pada trimester kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh

karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada

trimester ketiga, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai

masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.

7) Konstipasi atau Obstipasi

Keadaan ini terjadi karena pengaruh hormone progesteron

dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun) sehingga

kesulitan BAB.

8) Pigmentasi kulit

Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.

Pigmentasi ini meliputi tempat – tempat, yaitu;

a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum

b) Sekita leher tampak lebih hitam


c) Dinding perut : striae livide/gravidarum ( terjadi pada seorang

primigravida, warnanya membiru ), striae nigra, linea alba

menjadi lebih hitam

d) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga

terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada

tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,

coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit

hitam. Selain itu, kelenjar Montgomery menonjol dan

pembuluh darah manifest sekitar payudara

e) Sekitar bokong dan paha atas : terdapat striae akibat pembesara

bagian tersebut.

9) Varises (penekanan vena-vena)

Keadaan ini sering dijumpai pada trimester terakhir dan

terdapat pada daerah genetalia eksternal, fossa poplitea, kaki dan

betis, serta payudara. Pada multigravida, kadang-kadang varises

ditemukan pada kehamulan yang terdahulu, kemudian timbul

kembali pada trimester pertama. Kadang-kadang timbulnya varises

merupakan gejala pertama kehamilan muda. Penampakan

pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

b. Tanda Kemungkinan Hamil (Probability Sign)

Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan-perubahan yang

diobservasikan oleh pemeriksa (objektif), namun berupa dugaan

kehamilan saja. Semakin banyak tanda-tanda yang didapatkan,


semakin besar pula kehamilan. Yang termasukan tanda kemungkinan

hamil adalah:

1) Uterus membesar

Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi

rahim. Pada pemeriksaan dalam, dapat diraba bahwa uterus

membesar dan semakin lama semakin bundar bentuknya.

2) Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus

uteri. Isthimus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri.

Hipertrofi isthimus pada trimester pertama mengakibatkan

isthimus menjadi panjang dan lebih lunak sehingga kalau

diletakan dua jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada

dinding perut diatas simpisis maka isthimus ini tidak teraba

seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.

3) Tanda chadwick

Hal ini mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan

agak kebiru-biruan (livide). Warna portiopun tampak livide. Hal

ini disebabkan oleh pengaruh hormone esterogen.

4) Tanda goodell

Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti

merasakan ujung hidung, dan kehamilan serviks menjadi lunak

pada perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga.


5) Tanda piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetrsis. Terjadi

karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu

sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6) Tanda braxton hicks

Bila uterus dirangsang, akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi

atau pemeriksaan dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi

keras karena berkontraksi. Kontraksi ini akan terus meningkat

frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati

persalinan.

7) Tanda ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin

bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan

pemeriksa.

8) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human

chorionic gonadotropin (HCG) pada kehamilan muda adalah air

seni pertama pada pagi hari. Hormon direkresi ini peredaran darah

ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu. Hormon

ini dapat dimulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan

meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Dengan tes ini, dapat

membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.


c. Tanda Pasti Hamil (Positive Sign

Tanda pasti adalah tanda-tanda objektif yang didapatkan oleh

pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnose pada

kehamilan. Yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu :

1) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada

kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat

dirasakan pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman

dari kehamilan terdahulu.

2) Teraba bagian bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)

dan bagian kecil janin (lengan dan kaki), bagian-bagian janin

secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi

menurut leopod dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua

(trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna

lagi menggunakan USG.

3) Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh

pemeriksa dengan menggunakan :

a) Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu

b) Doppler pada kehamilan 12 minggu

c) Stetoskop leanec pada kehamilan 18-20 mingu

4) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.


2.1.3 Perubahan Fisiologis Kehamilan

a. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya

dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih

besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning bernama

kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus

yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat

diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting

hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun

sehingga pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan

hilang. Peningkatan pada prolaktin akan merangsang sintesis laktosa dan

pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu (Prawirohadjo,2016).

b. Metabolisme

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari

uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah

12,5 kg. (Prawirohadjo,2016)

c. Sistem Kardiovaskuler

Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi

ke plasenta uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang

membesar darah pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi

berlebihan dalam kehamilan. Tekanan darah akan menurun selama 24


minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer

vaskuler resistensi yang disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus

oleh progesteron. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat

sekitar 30-50 % dan mencapai level maksimumnya selama trimester

pertama atau kedua tetap tinggi selama persalinan. pada usia kehamilan 16

minggu mulai jelas terjadi hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah

sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan sebelum aterm. Hemodilusi

penambahan volume darah sekitar 25 % dengan puncak pada usia

kehamilan 32 minggu, sedangkan hematrokrit mencapai level terendah

pada minggu 30-32 mingu (Prawirohadjo,2016)

d. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin,plasenta,amnion) sampai persalinan. Pada

perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10

ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi satu

organ yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion yang

volume totalnya 51 bahkan dapat mencapai 201 atau lebih dengan berat

rata-rata 1100 gram.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot

sementara produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan

hal yang terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan

otot luar. Kerjasama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus.

Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring


dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan

ketebalanya hanya 1,5 cm bahkan kurang.

Pada awalnya kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh

hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron. Akan tetapi, setelah

kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh

desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,

dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,

sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit diatas pertengahan

uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,

dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan

bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan

menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda

piscaseck.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti buah

alpukat kehamilannya, perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan

korpus akan membulat dan akan menjadi bentu sferis pada usia kehamilan

12 minggu.

Isthmus uteri pada minggu petama mengadakan hipertrofi seperti

korpus uteri yang mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak

yang dikenal dengan tanda Hegar.

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding

abdominal mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan

menyentuh dinding abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas,

terus tumbuh hingga hampir menyentuh ke hati. Sejak trimester pertama


kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan

umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat

dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini disebut dengan

Braxton Hicks.

Pada bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan

meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan.

(Prawirohardjo,2016).

e. Vagina dan Vulva

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan

persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan

meningkatnya ketebalan mukosa, mendorongnya jaringan ikat dan

hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,

dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6

yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen

yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus

acidophilus (Prawirohardjo,2016).

f. Serviks

Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah menjadi

lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks

bertambah dan arena timbulnya oedema dari serviks dan hyperplasia

serviks. Pada akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak dan portio

menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki

dengan mudah oleh satu jari. (Prawirohardjo,2016).


g. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel

baru juga ditunda hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan

diovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal

kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron

dalam jumlah yang relatif minimal. (Prawirohardjo,2016)

2.1.4 Perubahan Psikologis Kehamilan

a. Trimester I

Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya dapat

menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh

keluhan umum seperti lelah, mual, sering BAK, lemah, membesarnya

payudara. Ibu merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya.

Perubahan emosi yang terjadi adalah sering mudah menangis, mudah

tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta sering kali biasanya

pada awal kehamilan berharap tidak hamil. Kegelisahan sering

dibarengi mimpi buruk firasat dan hal ini mengganggu. Perasaan

ambivalen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah

menerima/menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh

perasaan aman untuk mengekspresikan perasaannya. (Elisabeth

Siwi,2015)

b. Trimester II
Trimester kedua sering dikenal dengan periode kesehatan yang baik,

yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan. Ditrimester kedua ini ibu hamil akan mengalami

dua fase, yaitu fase pra-quickening dan pasca-quickening. Di masa

fase pra-quickening ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluasi

kembali semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri.

Di trimester kedua sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan

dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan di trimester kedua relatif

terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran

yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai

mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan maupun dari

keluarganya (Rustikayanti,2016:63).

c. Trimester III

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase penantian

dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai

menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga dia

menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil kembali

merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung, merasa

dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat

membutuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua

menjadi menurun karena abdomen yang semakin membesar menjadi

halangan dalam berhubungan (Rustikayanti,2016:63).

2.2 E- KOHORT

2.2.1 Pengertian
Kohort berasa dari kata cohort yang artinya suati proses

pengamatan prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek mapupun

objek. Sedangkan pada pemantauan pelayanan register kohort adalah

sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,neonatal,bayi dan balita.

E-Kohort KIA sendiri adalah sebuah sistem pemantauan

terintregrasi bagi ibu, bayi, dan balita yang mencakup, implementasi

pencatatan, pelayanan, dan pelaporan secara elektronik dengan tujuan

meningkatkan serta memudahkan pemantauan program pelayanan

kesehatan ibu dan anak berbasis Teknologi Informasi bagi Puskesmas.

Aplikasi e-Kohort KIA adalah sebuah sistem pemantauan

terintegrasi bagi ibu, bayi, dan balita yang mencakup implementasi

pencatatan-el, pemantauan-el, dan pelaporan-el pelayanan KIA

berbasis teknologi informasi. E-Kohort KIA sangat penting karena

berisi informasi lengkap terkait data dasar,catatan hasil pemeriksaan

dan pelayanan kesehatan yang diberikan yang diberikan dari fase

kehamilan ibu sampai anak mencapai usia lima tahun.

2.2.2 Jenis Kohort

Adapun jenis kohort yaitu :

1. Kohort Ibu Hamil

Kohort ibu hamil merupakan sekumpulan data mengenai kondisi ibu

hamil serta bayi yang ada pada kandungan,yang nantinya akan di olah

menjadi informasi yang digunakan untuk masa kehamilan, nifas serta

kehamilan selanjutnya.
2. Kohort Nifas

Kohort Nifas merupakan sekumpulan data ketika nifas yang nantinya

akan dijadikan laporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan.

2.2.3 Langkah – Langkah Pengisian E-Kohort Pada Ibu Hamil

Adapun langkah – langkah dalam menggunakan aplikasi kohort menurut

kemenkes RI, 2019 di antaranya yaitu :

1. Registrasikan Pasien kedalam Aplikasi Pada Menu Pendaftaran >

Registrasi Pasien > Pilih Tambah Data

2. Masukan informasi seperti Data Layanan, Dokter yang bertugas, Data

Jaminan, Nama Biaya Daftar, Jam Praktek, Jenis Kunjungan,

Pemeriksaan Fisik, Anamnesa. (untuk pasien BPJS wajib mengisi

kolom pemeriksaan fisik ) Setelah selesai, Pilih Simpan.


3. Ada Menu Klinik Rawat Jalan > Pilih Kohort Ibu Hamil > Pilih Nama

Pasien > Pilih Action Tambah

4. Pada Tab Register, Isi informasi pada kolom usia kehamilan dan

trimester
5. Pilih Tab Pemeriksaan > isi informasi berdasarkan pemeriksaan yang

dilakukan didalam Poli

6. Ada Tab Pelayanan > isi informasi sesuai pemeriksaan yang dilakukan

7. Pada Tab Laboraturium > isi informasi sesuai pemeriksaan yang dilakukan
8. Pada Tab Integrasi Program > isi informasi sesuai pemeriksaan yang dilakukan

9. Pada Tab Hepatitis Dalam Kehamilan > isi informasi sesuai pemeriksaan yang

dilakukan

10. Pada Tab Rujukan > isi informasi sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan
11. Pada Tab Lainnya >  isi informasi sesuai pemeriksaan yang dilakukan. Setelah

mengentry semua pemeriksaan yang di lakukan secara fisik kedalam aplikasi,

pilih simpan.

12. Untuk melihat Riwayat Pemeriksaan pada Kohort Ibu Hamil, Pilih Menu

Klinik Rawat Jalan  > Report klinik > Kohort Ibu Hamil
BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang

satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini terdiri dari konsep penelitian

digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Pemantauan Ibu Hamil


Penggunaan E-Kohort

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di

Puskesmas Tanjungsiang.
3.2. Definisi Oprasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
o Ukur
Variabel Dependen

1 Penggunaan Aplikasi berbasis web Aplikasi Penggunaan 1. = kohort Ordinal


E-Kohort dan mobile yang Android kohort digital
memiliki fungsi untuk 2. kohort
pencatatan pelayanan manual
kesehatan ibu, bayi,
dan balita yang
menghasilkan kohort 
untuk keperluan
pemantauan kesehatan
ibu, bayi dan balita
tersebut..

Variabel Independen

2. Pemantauan Pemantauan yang menggunak melakukan 1.kelompok ordina


Ibu Hamil dilakukan bidan pada a n kohort penilaian menggunakan l
Resti ibu hamil yang manual dan menggunakan kohort digital
diketahui resiko tinggi digital aplikasi atau
yaitu usia kurang 20 manual dalam 2. kelompok
tahun dan usia yang melakukan menggunakan
lebih 35 tahun, jarak pemantauan kohort
kehamilan kurang dari manual
2 tahun, dan jarak
kehamilan lebih dari 5
tahun, penyakit
bawaan, riwayat
abortus, dan riwayat
SC.
3.3. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Notoatmodjo, 2014). Perumusan hipotesis secara statistik dinyatakan

melalui simbol-simbol. Terdapat dua macam hipotesis yakni hipotesis nol

(H0) dan hipotesis alternatif (Ha), yang ditulis selalu berpasangan. Jika salah

satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan

yang tegas, yaitu jika H0 ditolak maka Ha diterima dan jika H0 diterima maka

Ha ditolak. Berdasarkan kerangka konsep di atas maka hipotesis dalam

penelitian ini yaitu:

Ha : Ada Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil

Resti Di Puskesmas Tanjungsiang.

H0 : Tidak ada Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu

Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang.


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen secara quasy eksperimental two group

dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti ingin mengetahui Efektivitas

Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di Puskesmas

Tanjungsiang. Pada penelitian ini di bagi menjadi 2 kelompok yaitu

kelompok menggunakan kohort manual dan kelompok menggunakan kohort

digital terhadap kemudahan dalam pemantauan ibu hamil resiko tinggi.

4.2 Tempat dan waktu penelitian

4.2.1 Tempat penelitian

Penelitian di laksanakan Di Puskesmas Tanjungsiang

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan setelah acc proposal

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek / subyek yang diteliti. Populasi

tidak hanya menyangkut orang atau makhluk hidup, populasi dapat berupa

orang, benda atau suatu subyek/ obyek apapun yang didalamnya dapat
diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) terkait topik

penelitian (Omega DR Tahun, 2017). Adapun populasi pada penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil Ibu Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang.

berjumlah … orang.

4.3.2 Sampel Penelitian

1. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang di pergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling yang harus mewakili kriteria (Notoadmodjo,

2010). Sampel dalam penelitian adalah populasi pada penelitian ini adalah

seluruh ibu hamil Ibu Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang.yang

sesuai kriteria penelitian yaitu:

a. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Ibu bersedia menjadi responden

2) Ibu yang memiliki Hp android

b. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ibu yang berada di luar wilayah Puskesmas Tanjungsiang

4.3.3. Besar sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2016). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah total sampling berjumlah ……..

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang di gunakan dengan Accidental sampling, yaitu

suatu metode penentuan sampel dengan mengambil responden yang

kebetulan ada atau tersedia waktu di tempat sesuai ketentuan penelitian


4.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah :

4.4.1 Variabel bebas (Independen )

Variabel bebas adalah penggunaan kohort

4.4.2 Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat adalah Pemantauan Ibu Hamil Resti.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan data primer yang sudah disesuaikan

tujuan penelitian. Proses pengumpulan data pada penelitian ini mempunyai

beberapa tahapan diantaranya:

1. Tahap persiapan proses ini melakukan tahapan persiapan seperti yang

dimulai studi kasus, studi literatur sesuai topik kemudian penyusunan

proposal, ujian proposal, dan revisi-revisi proposal.

2. Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini, menggunakan data primer yang

sudah disesuaikan dengan tujuan penelitian, untuk mengetahui

Efektivitas Penggunaan E-Kohort Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di

Puskesmas Tanjungsiang

3. Langkah pelaksanaannya yaitu dengan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

kelompok menggunakan kohor manual dan kelompok kohort digital,

kemudia peneliti melakukan pengalatan menggunakan lembar observasi

untuk menilai kemudahan dalam melakukan pemantauan ibu hamil yang

mengalami resiko tinggi berdasarkan pelayanan pada ibu hamil.


pemantauan ibu hamil yang mengalami resti di kategori maksimal dalam

melakukan pemantauan terdapat pada penggunaan kohort manual atau

kohort digital.

4. Tahap penyelesaian pada tahapan ini peneliti akan melakukan analisis

data dari data primer yang didapatkan.

4.6 Pengolahan Data

1. Editing

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian.

langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan – kesalahan

data yang telah dikumpulkan dan untuk memonitori jangan sampai

terjadi kekosongan dari data yang dibutuhkan (Notoadmodjo,

2018).

2. Coding

Coding adalah pekerjaan memindahkan data dari daftar yang akan

memberikan informasi di ubah menjadi bentuk angka untuk

mempermudah perhitungan selanjutnya. Coding dalam penelitian

ini peneliti mengumpulkan data dari hasil lembar

3. Tabulating

Tabulating adalah membuat penilaian data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang inginkan oleh peneliti ( Notoadmodjo, 2018).

Tabulasi jenis data di sesuaikan dan di modifikasi dengan teknik

analisa yang di gunakan.


4.7 Teknik Analisa Data

Data yang telah terkumpul baru kemudian diolah. Selanjutnya data di

analisis untuk menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Analisis

data dilakukan melalui komputerisasi yang terdiri dari analisis univariat dan

analisis bivariat. Analisa data menurut Notoatmodjo (2018).

4.7.1 Analisis Univariat

Untuk menggambarkan (mendeskripsikan) masing-masing

variable dependen dan variable independen dengan

menggunakan table distribusi frekuensi dan presentase. Analisis

univariat dilakukan menggunakan bantuan komputer program

SPSS.

Keterangan:

P: Presentase

F: Frekuensi

n: Jumlah

4.7.2 Analisis bivariat

Uji beda untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan E-Kohort

Untuk Pemantauan Ibu Hamil Resti Di Puskesmas Tanjungsiang . Uji

beda secara independen sample T-test ( uji sampel tidak berpasangan)


secara non parametrik. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan rata- rata antara dua kelompok sampel yang tidak

berpasangan. Jika ada perbedaan rata- rata manakah yang lebih tinggi.

Pada uji statistik menggunakan SPSS. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji independen sample T-Test yaitu :

1) Jika nilai siginifikansi ( 2 – tailed) < 0,05, maka Ho di tolak

dan Ha di terima

4.9 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan

supaya peneliti memenuhi syarat etis (Dahlan, 2018). Peneliti mengambil

ibu hamil Di Puskesmas Tanjungsiang. Penelitian dilakukan dengan

menekankan etika penelitian dengan prinsip manfaat, Respect Human

Dignity and Right to Justicen (Notoatmodjo, 2018).

a. Inform Consent

Inform consent diberikan kepada ibu hamil yang menjadi kriteria

inklusi yang akan dijadikan sampel. Peneliti menjelaskan maksud

dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan dan beberapa hal

yang mungkin akan didapatkan saat pemberian perlakuan. Jika setuju,

yang bersangkutan harus mengisi lembar persetujuan.

b. Privacy

Peneliti atau pewawancara harus menyesuaikan diri dengan

responden tentang waktu dan tempat dilakukannya wawancara atau

pengambilan data, sehingga responden tidak merasa diganggu

privacy-nya.
c. Menjaga kerahasiaan responden

Informasi atau hal-hal yang terkait dengan responden harus dijaga

kerahasiaannya. Peneliti atau pewawancara tidak dibenarkan untuk

menyampaikan kepada orang lain tentang apapun yang diketahui

oleh peneliti tentang responden di luar untuk kepentingan atau

mencapai tujuan penelitian.

d. Memberikan kompensasi

memberikan kewajiban peneliti terhadap responden

.
DAFTAR PUSTAKA

Maulani, N. (2018). Pengetahuan Bidan Tentang Kohort Ibu Digital


Dibandingkan Dengan Kohort Ibu Manual Kabupaten Sumedang. 3(2), 66–
69.

. Syahrullah, S. (2018). Aplikasi E-Kohort Register Kesehatan Ibu Dan Anak


(KIA) Pada Puskesmas Nosarara Kota Palu. JATISI (Jurnal Teknik
Informatika Dan Sistem Informasi), 5(1), 74–85.
https://doi.org/10.35957/jatisi.v5i1.129

Anda mungkin juga menyukai