Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN KUNYIT TERHADAP INTENSITAS NYERI

HAID (DISMENORE) PADA SISWI KELAS X DI MAN 4 AGAM KECAMATAN


TANJUNG RAYA TAHUN 2018
Mutia Rezky1, Ns. Andika Herlina, M. Kep2, Ns. Vino Rika Nofia, M. Kep3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang
Email: meitneriummuzky@gmail.com

Abstrak

Nyeri haid (dismenore) adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama menstruasi yang
sering terjadi pada remaja putri. Nyeri haid (dismenore) dapat menggangu aktivitas remaja dan menjadi
penggangu selama aktivitas belajar. Berdasarkan survei awal, ketika siswi MAN 4 Agam mengalami nyeri haid,
biasanya mereka akan tetap mengikuti pembelajaran tetapi mereka tidak konsentrasi dengan pembelajaran. Hal
ini dapat mengakibatkan menurunnya prestasi siswi di sekolah jika dibaiarkan terus menerus. Salah satu cara
untuk mengurangi nyeri haid (dismenore) yaitu dengan pemberian minuman kunyit. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian minuman kunyit terhadap intensitas nyeri haid
(dismenore) pada siswi kelas X di MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya tahun 2018.
Jenis penelitian ini yaitu pra eksperimen dengan pendekatan pre test post test one group design. Jumlah sampel
yaitu 16 siswi kelas X yang dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data diolah secara komputerisasi
dengan analisa univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisa bivariat menggunakan uji t-test
dependen dengan tingkat kemaknaan 95% (p value ≤ 0,05).
Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan rata-rata sebelum diberikan perlakuan sebesar 4,25 dan sesudah
diberikan perlakuan sebesar 1,62 dengan nilai p= 0,000 dimana nilai p≤ 0,05.
Berpedoman dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian minuman kunyit terhadap
intensitas nyeri haid (dismenore) pada siswi kelas X di MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya tahun 2018.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh sekolah MAN 4 Agam untuk lebih
mengoptimalkan dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang upaya penurunan nyeri haid serta melakukan
kerja sama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi tentang tindakan awal mengatasi nyeri haid.

Kata Kunci : Dismenore, Minuman Kunyit, Nyeri Haid

PENDAHULUAN menstruasi adalah satu dari gejala-gejala


ginekologik yang paling sering terjadi. Nyeri
Pubertas merupakan masa awal pematangan menstruasi pada remaja putri biasanya dapat terlihat
seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak dari jumlah absensinya di sekolah (Kusmiran,
mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual 2011).
serta mampu melakukan proses reproduksi hal ini
ditandai dengan mulainya remaja mengalami Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia
menstruasi (Haryono, 2016). Menstruasi adalah sangat besar, rata-rata lebih 50% perempuan di
proses alami setiap wanita. Walaupun begitu, pada setiap negara mengalami nyeri menstruasi
kenyataannya banyak remaja putri yang mengalami (Anurogo, 2008). Menurut French (2005 dikutip
masalah menstruasi, diantaranya adalah nyeri dari Wedoanika, 2010) sebuah studi epidemiologi
menstruasi (dismenore). Nyeri selama siklus pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di
Amerika Serikat, melaporkan prevalensi nyeri Terapi non farmakologis yang bisa
menstruasi 59,7%. Mereka yang mengeluh nyeri, digunakan untuk meredakan nyeri haid (dismenore)
12% mengalami nyeri berat, 37% sedang dan 49% antara lain istirahat yang cukup, olahraga teratur,
ringan. Kejadian ini menyebabkan 14% remaja pemijatan, yoga serta kompres hangat pada daerah
sering tidak masuk sekolah. Penelitian di Swedia, perut (Nugroho,2014). Selain itu terapi ramuan
80% remaja usia 19-21 tahun mengalami herbal dapat dilakukan dengan cara menggunakan
dismenore, 15% membatasi aktivitas harian mereka obat tradisional yang berasal dari bahan-bahan
ketika haid dan membutuhkan obat-obatan untuk tanaman. Beberapa bahan tanaman dipercaya dapat
mengurangi dismenore, 8-10% tidak mengikuti atau mengurangi rasa nyeri haid. Salah satu tanaman
masuk sekolah (Desfietni, 2012), sedangkan angka tersebut adalah kunyit yang mengandung senyawa
kejadian nyeri menstruasi di Indonesia pada tahun kurkumin yang mengandung senyawa anti
2010 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% inflamasi yang standarnya sama dengan kortison
dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Pangkalan Ide, 2011).
(Proverawati & Misaroh, 2009).
Tamanam kunyit yang dapat mengurangi
Angka kejadian nyeri menstruasi pada rasa nyeri haid adalah rimpang yang dijadikan
seluruh perempuan pubertas berkisar antara 45%- minuman. Minuman kunyit adalah suatu minuman
75%, dimana ketidakhadiran di sekolah berkisar yang diolah dengan bahan utama kunyit. Secara
antara 13% sampai 51%, 5-14% ketidakhadiran alamiah memang kunyit dipercaya memiliki
tersebut disebabkan beratnya gejala yang terjadi kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai
sehingga nyeri menstruasi yang merupakan analgetik, antipiretik dan antiinflamasi. Selain itu
penyebab utama absensi pada remaja putri (Silvia dijelaskan bahwa minuman kunyit sebagai
dan Mutia, 2014). Dilaporkan lebih dari 20% pengurang rasa nyeri pada desminore primer
remaja pubertas lebih sering tinggal di rumah untuk memiliki efek samping minimal (Silvia & Mutia,
istirahat dan pembatasan aktivitas fisik sewaktu 2014).
nyeri haid. Menurut Anna (2009) umumnya 50%-
60% yang mengalami nyeri haid (dismenore) Curcumine pada kunyit akan bekerja dalam
memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi menghambat reaksi enzim cyclooxygenase yang
masalah nyeri menstruasi ini (Silvia &Mutia, 2014). berperan dalam pembentukan prostaglandin
sehingga menghambat terjadinya inflamasi
Nyeri haid (dismenore) sangat menggangu sehingga kontraksi uterus tidak akan terjadi (Hoppe,
aktivitas. Mengantisipasi nyeri menstruasi, ada 2010).
beberapa cara untuk meredakan gejala-gejala nyeri
menstruasi yaitu dengan cara farmakologi dan non Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahma
farmakologi. Terapi farmakologi yang sering Suciani dkk (2013) dengan judul “Efektivitas
digunakan adalah obat analgesik seperti preparat Pemberian Rebusan Kunyit Terhadap Penurunan
kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein serta obat Dismenore pada Siswi SMA 9 Pekanbaru”
steroid anti prostaglandin seperti indometasin, didapatkan hasil dari 30 responden yang dibagi
ibuprofen dan naproksen, selain itu terapi hormonal menjadi dua kelompok (kelompok eksperimen dan
juga salah satu terapi untuk menekan ovulasi kelompok kontrol) adanya perbedaan yang
dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi signifikan penurunan intensitas nyeri haid sesudah
kontrasepsi (Simanjuntak, 2008). Obat-obatan yang pemberian rebusan kunyit asam pada kelompok
digunakan harus atas pengawasan dokter karena eksperimen (nilai p 0,017 < α, 0,05) dengan rata-
akan menimbulkan ketergantungan terhadap efek rata intensitas nyeri haid sesudah pemberian
samping yang tidak diinginkan (Proverawati & rebusan kunyit sebesar 3,73 daripada penurunan
Misaroh, 2009). intensitas nyeri haid pada kelompok kontrol dengan
rata-rata intensitas nyeri haid tanpa pemberian mengajar, nilai menurun yang mengakibatkan
rebusan kunyit sebesar 4,67. menurunnya prestasi siswi di sekolah. Upaya
remaja putri mengatasi nyeri haid hanya 3 orang
Hal ini juga didukung oleh penelitian Silvia yang melakukan terapi nonfarmakologis dengan
I.S, dkk (2014) dengan judul “Pengaruh Minuman meminum air hangat dan 1 siswi dengan terapi
Kunyit Terahadap Penurunan Tingkat Nyeri farmakologis dengan meminum obat asam
Menstruasi Pada Remaja Putri Kelas 1 di Pondok mefenamat, selebihnya para siswi hanya
Pesantren Nurul Yaqin Pakandangan Kecamatan 6 membiarkan nyeri haidnya hilang dengan
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Tahun sendirinya. Siswi kelas X sebelumnya tidak pernah
2014”, didapatkan hasil dari 10 responden sebelum mencoba mengatasi nyeri haid dengan meminum
mengonsumsi minuman kunyit didapatkan rata-rata minuman kunyit.
nyeri haid 2,1 setelah mengonsumsi minuman
kunyit adanya penurunan tingkat nyeri haid yang TUJUAN PENELITIAN
terjadi rata-rata 15 menit sesudah perlakuan.
Penurunan tingkat nyeri haid dari berat ke sedang Tujuan penelitian ini adalah untuk
(30%) dan dari nyeri sedang ke ringan (70%) mengetahui adanya pengaruh pemberian minuman
dengan rata-rata 1,3 dimana hasil selisih perbedaan kunyit terhadap intensitas nyeri haid (disminore)
rata-rata sebelum dan sesudah adalah 0,8 dengan pada siswi kelas X di MAN 4 Agam Kecamatan
hasil uji statistik dengan nilai p= 0,000 < 0,05. Hal Tanjung Raya tahun 2018.
ini menggambarkan adanya perubahan skala nyeri METODE PENELITIAN
haid sesudah meminum minuman kunyit.
Penelitian ini menggunakan desain
Survei pendahuluan yang dilakukan peneliti penelitian pre experimental design dengan
pada tanggal 5 Januari 2018 terhadap siswi kelas X rancangan penelitian pre test post test one grup
di MAN 4 Agam, Nagari Koto Kecil Kecamatan design dimana melakukan observasi (pengukuran)
Tanjung Raya, Agam. Peneliti memilih populasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada satu
kelas X karena siswi kelas X memiliki kegiatan kelompok. Sampel penelitian ini adalah 16
yang lebih sedikit dibanding kelas XI yang telah responden yang mengalami nyeri haid (dismenore)
mulai mengikuti kelas sore serta kelas XII yang di MAN 4 Agam. Pengambilan sampel
mengikuti Ujian Nasional. Survei pendahuluan menggunakan purposive sampling. Analisa uji
didapatkan bahwa dari 68 siswi kelas X terdapat 15 statistik melalui dua tahapan yaitu dengan
siswi yang sedang mengalami menstruasi, dari hasil menggunakan analisis univariat dan analisis
wawancara didapatkan 14 siswi mengalami nyeri bivariat. Analisa univariat digunakan untuk
saat haid, 1 siswi diantaranya mengalami nyeri mendapatkan rata-rata intensitas nyeri haid
ringan pada skala 3, 9 siswi nyeri sedang 4 siswi (dismenore) sebelum serta sesudah diberikan
mengatkan pada skala 4, 3 siswi pada skala 5, dan 2 perlakuan. Analisis bivariat menggunakan uji
siswi pada skala 6 serta4siswi yang mengalami parametrik yaitu t-dependent.
nyeri berat pada skala 7. Berdasarkan keterangan
siswi-siswi tersebut, jika nyeri haid yang dirasakan HASIL PENELITIAN
nyeri haid ringan, mereka masih bisa mengikuti
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
proses belajar mengajar dengan baik walaupun
masih mengganggu aktivitas, tetapi jika nyeri haid A. Analisis Univariat
yang dirasakan nyeri haid sedang sudah Analisis univariat digunakan untuk melihat
mengganggu aktivitas belajar siswi-siswi tersebut. distribusi frekuensi dari variabel dependen dan
Biasanya mereka tetap hadir ke sekolah tetapi variabel independen.
mereka tidak dapat fokus dengan proses belajar
Tabel 1 Tabel 2
Rata-rata Skala Nyeri Haid Sebelum Pemberian Rata-rata Skala Nyeri Haid Setelah Pemberian
Minuman Kunyit pada Siswi Kelas X di MAN 4 Minuman Kunyit pada Siswi Kelas X di MAN 4
Agam Kecamatan Tanjung Raya Tahun 2018 Agam Kecamatan Tanjung Raya Tahun 2018

Variabel Mean SD Max- N Variabel Mean SD Max-Min N

Min Post Test 1.62 1.258 4-0 16

Pre Test 4.25 1.342 6-2 16 Berdasarkan tabel 2 diperoleh rata-rata skala
nyeri haid (dismenore) sesudah diberikan
Berdasarkan hasil tabel 1 diperoleh nilai minuman kunyit yaitu 1,625 dengan standar
rata-rata skala nyeri haid (dismenore) sebelum deviasi 1,258.Skor tertinggi dari nyeri haid
diberikan minuman kunyit yaitu 4,25 dengan (dismenore) yang diteliti adalah 4 dan terendah
standar deviasi adalah 1,342. Skor tertinggi dari adalah 0 pada siswi kelas X MAN 4 Agam
nyeri haid (dismenore) yang diteliti adalah 6 dan Kecamatan Tanjung Raya yang berjumlah 16
terendah adalah 2 pada siswi kelas X MAN 4 responden
Agam Kecamatan Tanjung Raya yang
berjumlah 16 responden. B. Analisis Bivariat

Tabel 3
Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) pada Siswi Kelas X
di MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya tahun 2018

T- Test Mean SD 95% convidence interval of T Df P value


the difference
Lower Upper
Pretest dan posttest 2,625 0,806 2,195 3,055 13,024 15 0.000

Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai selisih siswi kelas X di MAN 4 Agam Kecamatan
rata-rata skala nyeri haid (dismenore) sebelum Tanjung Raya.
dan sesudah diberikan minuman kunyit yaitu Hasil penelitian ini hampir sama dengan
2,625 dengan standar deviasi 0,806. Hasil uji
penelitian Nina dkk (2015) tentang pengaruh
statistik t-test didapatkan nilai p= 0,000 berarti
pada α = 0, 005 terlihat adanya pengaruh pemberian minuman kunyit terhadap
pemberian minuman kunyit terhadap intensitas intensitas nyeri saat haid pada remaja tingkat
nyeri haid (dismenore) pada siswi kelas X di SMA di Pondok Pesantren Darul Hijrah
MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya. Puteri ditemukannya nilai rata-rata skala
nyeri haid (dismenore) sebelum
PEMBAHASAN
diberikannya minuman kunyit sebesar 2,46.
A. Analisis Univariat Nyeri haid (dismenore) adalah nyeri
1. Tingkat skala nyeri haid (dismenore) pada daerah panggul yang terjadi menjelang
sebelum diberikan minuman kunyit menstruasi atau selama periode menstruasi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Penyebabnya adalah karena produksi
bahwa nilai pada tabel 4.1 yaitu rata-rata prostaglandin yang berlebihan yang
tingkat nyeri haid (dismenore) sebelum menyebabkan kontraksi otot uterus yang
diberikan minuman kunyit adalah 4,25 berlebihan. Hiperaktivitas uterus inilah yang
dengan standar deviasi 1,342. Skor tertinggi menimbulkan nyeri (Proverawati &
adalah 6 dan skor terendah adalah 2 pada Misaroh, 2009).
Pemberian minuman kunyit ketika tertinggi 4 dan nilai terendah 0 pada siswi
mengalami nyeri haid (dismenore) dapat kelas X di MAN 4 Agam Kecamatan
menurunkan intensitas nyeri haid karena Tanjung Raya.
kunyit mengandung kurkumin yang dapat Hasil penelitian ini hampir sama
menghambat aktivitas sikloksigenasi (COX- dengan penelitian Nina dkk (2015) tentang
2) di beberapa baris sel epitel uterus. pengaruh pemberian minuman kunyit
Siklooksigenasi diproduksi dalam terhadap intensitas nyeri saat haid pada
menanggapi cedera dan berperan dalam remaja tingkat SMA di Pondok Pesantren
peradangan, infeksi dan proliferasi sel Darul Hijrah Puteri ditemukannya rata-rata
(Hoppe, 2009) . skala nyeri haid sesudah pemberian
Asumsi peneliti, sebelum diberikan minuman kunyit sebesar 1,63.
minuman kunyit terhadap intensitas nyeri Pemberian minuman kunyit terhadap
haid (dismenore) masih tingginya rata-rata penurunan nyeri haid tidak akan menjamin
skala nyeri haid (dismenore) sebesar 4,25. seseorang terhindar dari nyeri haid berat
Hal ini bisa disebabkan karena faktor (sangat nyeri) karena pemberian minuman
endokrin berupa masih tidak stabilnya kunyit hanya sebatas mengurangi tekanan
hormon estrogen dan progesteron yang dan gejala-gejala pada wanita yang
berperan dalam siklus haid. mengalami haid. Faktor kejiwaan,
Sebagian besar responden mengatakan konstitusi, obstruksi kanalis servikalis,
bahwa siklus haid mereka tidak teratur endokrin dan alergilah yang menyebabkan
disertai dengan nyeri haid. Hal yang dapat nyeri haid (Winkjosastro, 2009).
mempengaruhi siklus haid yang tak teratur Asumsi peneliti, setelah pemberian
dan nyeri haid (dismenore) adalah tingkat minuman kunyit didapat adanya penurunan
stress dan nutrisi yang dikonsumsi. nyeri haid dengan nilai rata-rata skala nyeri
Responden sebagai siswi MAN 4 Agam haid sebesar 1,62. Adanya penurunan skala
dituntut untuk mengikuti kegiatan full day nyeri haid terlihat dari hasil penelitian,
school, selain itu responden yang masih dimana 1 orang (6,2%) siswi yang
remaja rentan sekali terhadap stres sehingga mengalami nyeri sedang , 11 orang (68,8%)
dapat menggangu kestabilan hormon. siswi yang mengalami nyeri ringan serta 4
Jajanan di sekolah MAN 4 Agam yang orang (25%) siswi tidak mengalami nyeri.
berupa gorengan, jajanan yang mengandung Hal ini terlihat adanya penurunan skala nyeri
micin serta berbagai jenis mie instan turut haid dengan rata-rata sebelum diberikan
berpartisipasi dalam mengganggu produksi muniman kunyit sebesar 4,25 dan setelah
hormon estrogen dan progesteron siswi diberikan minuman kunyit sebesar 1,62
MAN 4 Agam karena nutrisi yang dengan persentase penurunan skala nyeri
dikandung jajanan tersebut kurang baik bagi haid sebesar 61%. Hal ini dapat terjadi
tubuh. karena kunyit telah dipercaya sebagai
minuman tradisional yang dapat mengatasi
2. Tingkat skala nyeri haid (dismenore) nyeri haid (dismenore), selain itu siswi
sebelum diberikan minuman kunyit MAN 4 Agam sebelumnya tidak
Berdasarkan hasil penelitian, mengetahui manfaat minuman kunyit
didapatkan bahwa nilai pada tabel 4.2 yaitu sebagai terapi nonfarmakologi untuk
rata-rata tingkat nyeri haid (dismenore) mengurangi nyeri haid (dismenore).
sesudah diberikan minuman kunyit adalah Penurunan nyeri haid (dismenore) dapat
1,62 dengan standar deviasi 1,258. Nilai terjadi karena beberapa hal, yaitu kunyit
yang digunakan lebih kurang 3 rimpang per impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan
gelas (150 ml) sehingga rasa khas kunyitnya dipersepsikan sebagai nyeri.
sangat terasa ketika diminum. Menurut Minuman kunyit dipercaya dapat
peneliti, rasa minuman kunyit juga menurunkan intensitas nyeri haid melalui
mempengaruhi penurunan nyeri haid kandungan kurkumin yang dikandung oleh
(dismenore) karena siswi MAN 4 Agam kunyit melalui mekanisme penutupan proses
tidak menyukai minuman yang pahit, pembentukan prostaglandin dengan
sehingga ketika siswi MAN 4 Agam menghambat enzim cyclooxigenase (COX2),
mencoba minuman kunyit yang manis, sedangkan anti inflamasi dari kurkumin akan
mereka mau untuk meminumnya. bekerja dengan mengurangi nyeri yang
disebabkan oleh spasme otot (Wieser dkk,
B. Analisis Bivariat 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan Asumsi peneliti, setelah pemberian
bahwa nilai pada tabel 4.3 yaitu selisih rata-rata minuman kunyit terdapat adanya pengaruh
skala nyeri haid sebelum dan sesudah pemberian terhadap intensitas nyeri haid. Hal ini terlihat di
minuman kunyit yaitu sebesar 2,63 dengan selisih rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah
standar deviasi 0.806. pemberian minuman kunyit yaitu sebesar 2,63.
Hasil uji statistik t-test didapatkan nilai p Minuman kunyit dapat membantu dalam
0,000 (p≤0,05) dimana terlihat adanya pengaruh mengatasi gejala gajala nyeri haid (dismenore)
pemberian minuman kunyit terhadap intensitas sebagai salah satu terapi nonfarmakologi.
nyeri haid (dismenore) pada siswi kelas X di Adanya pengaruh minuman kunyit terhadap
MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya. Hasil intensitas nyeri haid (dismenore) dapat terjadi
penelitian ini sejalan dengan penelitian Nina karena beberapa faktor yang mendukung yaitu
dkk (2015) tentang Pengaruh Pemberian Kunyit aktivitas dari siswi tersebut karena sebagian
Terhadap Intensitas Nyeri saat Haid pada remaja besar responden (14 orang) beristirahat setelah
tingkat SMA di Pondok Pesantren Darul Hijrah meminum minuman kunyit sehingga dapat
Puteri, ditemukannya adanya pengaruh menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore)
pemberian minuman kunyit intensitas nyeri haid secara signifikan. Pada 2 orang responden tidak
dengan p=0,000 (p≤0.05). terjadi penurunan intensitas nyeri haid secara
Minuman kunyit merupakan salah satu signifikan hal ini terjadi karena siswi tidak
produk herbal yang sudah biasa dikonsumsi oleh membatasi aktivitas mereka setelah meminum
masyarakat untuk mengurangi keluhan nyeri minuman kunyit tersebut. Postur tubuh juga
saat haid. Minuman kunyit memiliki kandungan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai turunnya intensitas nyeri haid (dismenore)
analgetik, antipiretik dan antinflamasi (Norton, karena seluruh responden memiliki postur yang
2008). tidak gemuk dan tidak kurus. Faktor kejiwaan
Prostaglandin dilepas ketika wanita juga mempengaruhi penurunan intensitas nyeri
mengalami menstruasi. Pelepasan prostaglandin haid (dismenore) seperti adanya kepercayaan
akan merangsang saraf simpatis sehingga atau sugesti terhadap minuman kunyit yang
menyebabkan vasokontriksi. Dengan terjadinya mampu menurunkan intensitas nyeri haid
vasokontriksi ini, maka tonus otot akan (dismenore).
meningkatkan dan menimbulkan berbagai efek
seperti spasme otot dan akhirnya akan menekan SIMPULAN
pembuluh darah serta meningkatkan kecepatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metabolisme otot dan menimbulkan pengiriman intensitas nyeri haid (dismenore) sebelum diberikan
minuman kunyit pada siswi kelas X di MAN 4 Hidayat, A. Alimul. 2007. Metode Penelitian
Agam Kecamatan Tanjung Raya diperoleh nilai Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
rata-rata 4,25 dengan standar deviasi 1,342 dengan Jakarta: Salemba Medika
skor tertinggi adalah 6 dan skor terendah adalah 2.
sedangkan i ntensitas nyeri haid (dismenore) setelah Hillard P.A.J. 2006. Dysmenorrhea.Pediatrics in
diberikan minuman kunyit pada siswi kelas X di Review an Official Jurnal of American
MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung Raya diperoleh Academy of Pediatrics. Diakses pada Maret
nilai rata-rata 1,62 dengan standar deviasi 1,258 2018
dengan skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah
Hoppe. J. 2010. Curcuma: Turmeric. Medical
adalah 0. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
Herbalism. Diakses pada Maret 2018
pemberian minuman kunyit terhadap intensitas
nyeri haid (dismenore)pada siswi kelas X di MAN 4 Ide, P. 2011. Health Secret of Turmeric (Kunyit).
Agam Kecamatan Tanjung Raya dengan perbedaan Jakarta: Elex Media Komputindo
rata-rata 2,63 dengan nilai p=0,000 (p≤0,05).
Intan Suri, dkk.2014.Pengaruh Minuman Kunyit
tarhadap Penurunan Tingkat Nyeri Menstruasi
SARAN pada Remaja Putri kelas 1 Pondok Pesantren
tahun 2014. Jurnal Stikes Yarsi. Diakses pada
Bagi MAN 4 Agam, diharapkan kepada November 2017
siswi kelas X MAN 4 Agam Kecamatan Tanjung
Raya untuk lebih mengoptimalkan program- Kusmiran, E. 2012.Kesehatan Reproduksi Remaja
program dalam upaya penurunan skala nyeri haid dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika
siswi untuk mendapatkan informasi kesehatan
melalui pemberian minuman kunyit serta Marsaid, dkk.2017.Efektifitas Pemberian Ekstrak
melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan Kunyit Asam Terhadap Penurunan Dismenore
dalam melakukan sosialisasi tentang nyeri haid. Pada Remaja Putri di Desa Tambang
Bagi Institusi Perguruan Tinggi, diharapkan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo.
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan Global Health Sciene vol. 2 Issue 2. Diakses
referensi dan bacaan khususnya tentang pengaruh pada November 2017
pemberian minuman kunyit terhadap intensitas Nina dkk.2015. Pengaruh Minuman Kunyit
nyeri haid (dismenore) Terhadap Intensitas Nyeri Saat Haid Pada
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar Remaja Tingkat SMA di Pondok Pesantren
dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai Darul Hijrah Puteri.Jurnal STIKES Husada
referensi dan informasi tambahan untuk melakukan Borneo. Diakses pada Mei 2018
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan nyeri
haid (dismenore). Navarro D.F dkk. 2002. Phytochemical Analysis
and Analgesic Properties of Curcuma Zedoaria
DAFTAR PUSTAKA Grown ini Brazil. Phytomedicine. Diakses pada
Maret 2018
Anindita.A.A. 2010.Pengaruh Kebiasaan
Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam Notoadmodjo..Metode Penelitian Kesehatan.
Terhadap Keluhan Dismenorea Prime pada Jakarta: PT Rineka Cipta
Remaja Putri di Kotamadya Surakarta.Skripsi.
Nugroho & Indra Utama. 2014. Masalah Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika
Maret, Surakarta. Diakses pada Desember 2017
Proverawati & Misaroh. 2009. Menarche.
Haryono, Rudi. 2016. Siap Menghadapi Menstruasi
Yogyakarta: Nuha Medika
dan Menopause. Yogyakarta: Gosyen
Publishing Saputra, L. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Silvia & Mutia.2014. Pengaruh Minuman Kunyit
Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Menstruasi
pada Remaja Putri Kelas 1 di Pondok
Pesantren Nurul Yaqin Pakandangan
Kecamatan 6 Lingkung Kabupaten Padang
Pariaman tahun 2014.Diakses pada November
2017
Simanjuntak.P. 2008. Gangguan Haid dan
Siklusnya. In: Winkjosastro H., Saifuddin A.B.,
Rachimhadhi T. (eds). Ilmu Kandungan. edisi
kedua. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Stikes Syedza Saintika.2017. Buku Panduan
Penulisan Skripsi. Padang
Suciani, dkk.2013. Efektivitas Pemberian Rebusan
Kunyit terhadap Penurunan Dismenorea. Jurnal
Universitas Riau. Diakses pada Januari 2018
Thaina P dkk. 2009. Uterine Relaxant Effects Of
Curcuma aeruginosa Roxb Rhizome extracts.
Journal of Ethnopharmacology. Diakses pada
Maret 2018
Wieser, dkk. 2007. Evolution, Medical Treatment
for Endometriosis: Back to The Roots. Human
Reproduction.Diakses pada Mei 2018.
Winarto & Tim Lentera.Khasiat dan Manfaat
Kunyit. Jakarta: Agromedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai