PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul yang tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan suatu ketergantungan. Keluarga memiliki
asosiasi kuat dengan kesehatan dan penyakit seseorang melalui hubungan dan
dinamika kehidupannya. Dalam fungsi yang sempurna keluarga mampu
meringankan stress akibat penyakit anggotanya tanpa kesulitan serius karena
memilii daya dukung emosional, fisik dan sosial yang solid. Kenyataan tersebut
dapat dijadikan sumber daya berharga bagi dokter dalam perawatan pasien.
Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum
ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Seorang dokter harus melihat berbagai
potensi dan hambatan yang akan dihadapi oleh pasien dan keluarganya sebelum
memberikan rekomendasi kesehatan,. Melalui pelayanan komprehensif maka
dokter penyedia jasa kesehatan telah dapat disebut sebagai dokter keluarga.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke
5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei
yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun
demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih
membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Praktik lapangan merupakan sebuah kegiatan terjun langsung ke lapangan
yang dilakukan mahasiswa kedokteran untuk melakukan pendekatan kedokteran
keluarga. Dengan mengetahui data demografi kependudukan, data ibu hamil dan
bayi, asupan gizi, keadaan ekonomi, keadaan lingkungan serta PHBS yang ada
akan semakin mempermudah menyusun langkah langkah perencanaan intervensi
untuk ke depannya. Data yang diperoleh akan menjadi bekal untuk kegiatan Inter
professional education ke depannya.
Inter professional education merupakan pendidikan kolaborasi yang
dilakukan oleh berbagai bidang keilmuwan, contohnya kesehatan. Kesehatan
merupakan aspek penting bagi kehidupan, salah satunya kesehatan ibu hamil.
Kesehatan ibu menentukan perkembangan janin di kandungan sampai kelahiran.
Oleh karena itu, pendampingan pada ibu hamil primigravida sangat penting
dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
B. Tujuan
I. DEMOGRAFI
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam 1 rumah dalam 1 tahun
terakhir :
No Nama Kedudukan Jenis Umur Agama Suku Status Pendidikan Pekerjaan
Marital
dalam Kelamin (Tahun/
Keluarga (L/P) Bulan)
1 Kusmini Ibu dari P 16 mei Islam Jawa SD Pramusaji
Istri 1975
(42
tahun)
2 Partono Suami L 15 Islam Jawa SMP Pekerja
Maret Proyek
1992
(25
tahun)
3 Yulianti Istri P 15 Sep Islam Jawa SMA Ibu
1996 Rumah
(21 Tangga
tahun)
4 Muhammad Adik dari L 23 Jan Islam Jawa Masih SD -
Nur Zaki istri 2008 (9
tahun)
CVA
Ny. Kusmini
42 th
Tn. Partono
25 th
B. FUNGSI PSIKOLOGI
Di dalam keluarga Ny. Yulianti tidak ada yang mengalami masalah
psikologi, hubungan antar anggota keluarga baik dan untuk mengambil
keputusan dilakukan dengan berunding. Keluarga jarang bahkan hamper
tidak sama sekali berekreasi dan tidak pernah melakukan hobi bersama.
C. FUNGSI EKONOMI
Penghasilan rata-rata per bulan dari suami Ny. Yulianti Rp ±
2.125.000 perbulan dan semua anggota keluarga mengikuti jaminan
kesehatan yaitu jamkesmas.
D. FUNGSI PENDIDIKAN
Terdapat anak usia sekolah di dalam keluarga ini yaitu Zaki, adik
Ny. Yulianti masih kelas 5 SD. Namun, belum ada perencaan pendidikan
keluarga dan belum disediakannya dana khusus untuk pendidikan.
E. FUNGSI RELIGIUS
Keluarga rajin melakukan ibadah di rumah namun tidak memiliki
ruangan khusus di rumah untuk beribadah.
SKOR APGAR
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab mengenai skor APGAR keluarga
didapatkan hasil ‘selalu’ pada pernyataan saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga (teman-teman) saya, untuk membantu saya pada waktu saya
mendapat kesusahan dan saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya,
untuk membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya serta didapatkan jawaban ‘kadang-kadang’ pada pernyataan saya puas bahwa
keluarga (teman-teman) saya, menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah baru, saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya, mengekpresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti
marah sedih atau mencintai dan saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya, dan saya menyediakan waktu bersama-sama. Kesimpulan dari wawancara
didapatkan jumlah score APGAR 6 yang menandakan terdapat disfungsi keluarga
sedang.
SCREEM
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab mengenai skor SCREEM
didapatkan hasil ‘sangat setuju’ pada pernyataan ‘’didalam keluarga, kami saling
membantu satu sama lain. Teman-teman dan tetangga juga embantu kami bila
kami mendapat kesulitan’’, “kami percaya dan yakin dengan agama yang kami
anut” dan “sangat mudah untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan di
tempat tinggal kami” serta didapatkan hasil ‘setuju’ pada pernyataan “budaya
saling membantu satu sama lain di lingkungan kami tinggal sangat membantu
keluarga kami”, “penghasilan keluarga kami cukup untuk kehidupan sehari-hari”
dan “pendidikan / pengetahuan kami cukup untuk mengetahui masalah
kesehatan”. Sehingga didapatkan total skor SCREEM 15 yang berarti kesan
sumber daya keluarga memadai.
II. PERILAKU
Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan dalam sehari adalah 3 kali sehari dengan menu
makan biasanya karbohidrat (nasi), sayur (bayem, kangkung, daun
singkong, sayur sop), lauk-pauk (telur, tempe, tahu), buah (pisang, melon),
dan susu (SGM, 1 kali pagi atau siang). Terdapatpantangan makan dalam
keluarga seperti buah nanas. Keluarga sering mengkonsumsi makanan cepat
saji contohnya adalah mie instant
Olah Raga
Keluarga tidak rutin melakukan olahraga karena kesibukan masing-
masing. Namun, semenjak hamil Ny. Yulianti rutin melakukan jalan di pagi
hari setelah subuh selama kurang lebih 15 menit
Personel Higiene
Kebiasaan mandi dan gosok gigi keluarga Ny. Yulianti adalah 2 kali
sehari dan setiap anggota keluarga memiliki sikat gigi masing-masing.
Keluarga Ny. Yulianti memiliki kamar mandi sendiri dan selalu mencuci
tangan setelah buang air besar. Namun, sebelum makan dan sesudah pegang
binatang, keluarga Ny. Yulianti jarang mencuci tangan. Suami Ny. Yulianti
juga sering merokok biasanya 2 batang per hari dan rokok yang dihisap
adalah rokok filter. Keluarga Ny. Yulianti tidak ada yang mengonsumsi
minuman keras dan tidak pernah menggunakan obat nyamuk.
Kebersihan Lingkungan
Keluarga Ny. Yulianti rutin menguras tempat penampungan air 1 kali
seminggu dan biasanya membuang kertas/ barang-barang bekas di tempat
sampah atau langsung dijual. Namun keluarga Ny. Yulianti tidak menutup
tempat penampungan air.
Rumah Sehat
Jendela kamar dan ruang keluarga di rumah Ny. Yulianti tidak pernah
dibuka karena di rumah tersebut tidak ada jendela yang bisa terbuka. Ny.
Yulianti selalu membersihkan rumah dan halaman setiap hari dan
membuang sampah pada tempat sampah. Alat masak yang digunakan Ny.
Yulianti adalah kompor gas.
III. KEADAAN LINGKUNGAN
Komponen Rumah
Terdapat langit-langit di rumah Ny. Yulianti namun langit-langit
tersebut kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan. Dinding di rumah Ny.
Yulianti sudah permanen dan kedap air. Lantai rumahnya sudah terpasang
ubin dan kedap air. Tidak terdapat jendela di kamar tidur dan ruang keluarga.
Ventilasi di rumah tersebut < 10% dari luas lantai. Tidak terdapat lubang asap
di dapur. Pencahayaan kurang terang dan kurang jelas untuk membaca
normal. Adik Ny. Yulianti memelihara hewan ternak yaitu burung dan
kandangnya diletakkan di luar rumah.
Sarana Sanitasi
Sarana pembuangan air limbah di rumah Ny. Yulianti dialirkan ke
selokan terbuka. Terdapat pembuangan sampah tetapi tidak kedap air dan
tidak tertutup. Air bersih didapatkan dari sumur pompa dan jarak sumur
pompa dari tempat pembuangan kotoran ±15 meter. Jamban yang digunakan
adalah jamban leher angsa.
KM DAPUR
KM
KAMAR
KAMAR
RUANG KELUARGA
PENGETAHUAN, SIKAP
RUANG TAMUDAN PERILAKU (KEPERAWATAN)
WARUNG
1. Apakah yang diketahui keluarga tentang masalah kesehatan?
Keluarga hanya mengetahui penyakit secara garis besar, misalnya penyakit
yang dialami oleh keluraga contoh, diare, sakit gigi, gatal-gatal, alergi,
batuk pilek, badan panas.
2. Apakah keputusan yang telah diambil keluarga untuk mengatasi masalah?
Dibawa ke puskesmas, dan tidak diberi tindakan keperawatan kecuali
demam.
3. Apakah tindakan perawatan yang dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi
masalah
Biasanya untuk badan panas hanya dikompres, dan untuk penyakit yang
lain seperti diare dan sakit gigi langsung di bawa ke puskesmas
4. Apakah tindakan yang dilakukan keluarga untuk menata lingkungan untuk
meningkatkan kesehatannya?
Membersihkan rumah sehari sekali
5. Apakah keluarga telah memanfaatkan pelayanan kesehatan bila
mempunyai masalah kesehatan?
Iya, keluarga telah memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti jamkesmas,
dan puskesmas.
SCORE PUDJI ROCHJATI
Berdasarkan wawancara mengenai skor Pudji Rochjati, didapatkan total
skor 0 yang berarti Ny. Yulianti pada kehamilan trimester III awal ini tidak
memiliki resiko tinggi. Kehamilan resiko rendah tidak perlu dirujuk, cukup
dirawat dan dibantu melahirkan oleh bidan saja bisa di rumah atau di polindes.
PENGETAHUAN IBU HAMIL
Ibu mengetahui cara pencegahan IMS (Ca serviks, HIV/AIDS). Ibu tidak
mengetahui cara melakukan SADARI. Ibu mengetahui alat-alat kontrasepsi. Ibu
mengetahui persiapan kehamilan.
Ibu mengetahui perubahan tubuh selama kehamilan. Ibu mengetahui
keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya. Ibu tidak mengetahui kesiapan
psikologis ibu menghadapi kehamilan. Ibu mengetahui aman atau tidak hubungan
seksual selama hamil. Ibu mengetahui obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Ibu tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan. Ibu mengetahui gizi
ibu hamil. Ibu mengetahui perawatan payudara dan persiapan menyusui. Ibu
mengetahui infeksi menular seksual. Ibu mengetahui penyakit HIV/AIDS. Ibu
mengetahui pentingnya minum tablet besi minimal 90 butir. Ibu mengetahui
penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu mengetahui pentingnya
aktivitas dan latihan selama kehamilan. Ibu mengetahui minimal kunjungan
kehamilan. Ibu mengetahui pentingnya TT ibu hamil. Ibu kehamilan beresiko. Ibu
tidak tahu stiker P4A. Ibu mengetahui buku KIA tapi jarang membaca. Ibu
mengetahui pentingnya ANC. Ibu tidak mengetahui senam hamil.
Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan. Ibu tidak mengetahui tanda-tanda
bahaya persalinan. Ibu mengetahui macam posisi persalinan. Ibu tidak mengetahui
inisiasi menyusui dini. Ibu mengetahui cara meneran yang baik. Ibu tidak
mengetahui manajemen nyeri persalinan. Ibu mengetahui tempat persalinan yang
dianjurkan. Ibu mengetahui cara persalinan. Ibu mengetahui pendamping
persalinan. Ibu mengetahui persiapan persalinan. Ibu mengetahui penolong
persalinan.
Ibu tidak mengetahui perineal hygiene. Ibu mengetahui nutrisi ibu
menyusui. Ibu mengetahui cara menyusui yang benar. Ibu mengetahui cara
menyimpan dan menyiapkan ASI yang benar. Ibu tidak mengetahui ASI eksklusif.
Ibu tidak mengetahui cara mengatasi ASI sedikit. Ibu mengetahui cara mengatasi
puting lecet. Ibu tidak mengetahui cara mengatasi pembengkakan payudara. Ibu
tidak mengetahui perawatan payudara. Ibu tidak mengetahui tanda bahaya nifas.
Ibu tidak mengetahui senam nifas. Ibu tidak mengetahui mobilisasi post seksio
sesarea. Ibu mengetahui keluarga berencana. Ibu tidak mengetahui aman atau
tidak hubungan seksual selama nifas. Ibu mengetahui mitos yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak. Ibu mengetahui pemberian vitamin A pada ibu
nifas. Ibu tidak mengetahui postpartum blues
Ibu tidak mengetahui cara merawat tali pusat. Ibu mengetahui cara
memandikan bayi. Ibu tidak mengetahui cara memijat bayi. Ibu tidak mengenal
tanda bayi cukup ASI (memperhatikan BAB dan BAK bayi). Ibu tidak
mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir. Ibu tidak mengetahui tanda anak
tumbuh sehat dan tidak sehat. Ibu tidak mengetahui imunisasi bayi. Ibu tidak
mengetahui cara mengurus akte kelahiran. Ibu tidak mengetahui pentingnya
vitamin A. Ibu mengetahui MPASI (waktu pemberian, jenis, kandungan, gizi). Ibu
tidak mengetahui perawatan bayi berat lahir rendah. Ibu tidak mengetahui metode
kanguru
Identifikasi lingkungan makro tidak bisa dilakukan karena Zaki sudah berusia 9
tahun dan buku KIA Zaki sudah tidak disimpan lagi.
KUESIONER POLA ASUH
Identitas
Nama : Muhammad Nur Zaki
Usia : 9 tahun
Interpretasi
Jenis pola Komponen Nomor Skor
asuh pernyataan
Otoriter 18 3
21 2
28 3
Kasih sayang/ kehangatan
Keterlibatan
kurang orang tua 6 3
9 3
kurang
10 2
Pengawasan orang tua / 1 1
4 3
kontrol ketat
12 2
20 3
TOTAL 25
Demokratis Kasih sayang/ kehangatan 3 2
5 3
baik
8 3
Keterlibatan orang tua baik 2 3
15 3
23 2
27 3
Pengawasan orang tua / 13 3
24 2
kontrol baik
26 3
TOTAL 27
Permisif Kasih sayang/ kehangatan 14 3
19 3
berlebihan
22 2
Keterlibatan orang tua 7 2
17 3
kurang
30 3
Pengawasan orang tua / 11 3
16 2
kontrol longgar
25 3
29 3
TOTAL 27
Kesimpulan
Pola asuh Ibu Kusmini terhadap anaknya, adalah dominasi demokratis dan
permisif.
Perencanaan Intervensi
PEMBAHASAN
Gender
Aktivitas
Laki-laki Perempuan
Sangat ringan 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
1. Folat
Berfungsi untuk pembelahan sel, sehingga sangat penting untuk
dipenuhi dan saat hamil pun kebutuhannya meningkat. Masa paling
kritis adalah terpenuhinya zat gizi folat pada 28 hari awal konsepsi
untuk pembentukan dan penutupan dari neural tube sehingga
mencegah terjadinya kecacatan Neural Tube Defect (NTD). Setelah
masa awal konsepsi, zat gizi folat masih sangat berperan penting
karena defisiensinya dapat diasosiasikan dengan anemia makrositik,
berat bayi lahir rendah (BBLR), kelahiran premature dan kegagalan
janin untuk berkembang dengan sempurna.
2. Vitamin B12
Cobalamin vital selama masa kehamilan karena membantu dalam
proses regenerasi bentuk aktif folat, sehingga dapat menyebabkan
anemia makrositik. Penyerapan pada masa kehamilan lebih efisien dan
dapat dengan mudah dipenuhi dengan mengonsumsi makanan heme
(daging, produk susu, dan telur).
3. Vitamin C
Meningkatnya plasma darah pada masa kehamilan menyebabkan
konsentrasi vitamin C dalam darah menurun karena ditransfer kepada
janin. Kurangnya asupan vitamin C diasosiasikan dengan
meningkatnya risiko premature dan komplikasi lainnya.
4. Vitamin A
Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan diasosiasikan
dengan berisikonya melahirkan BBLR, kelahiran premature dan
gangguan pertumbuhan. Namun terlalu berlebihnya vitamin A pada
trimester 1 juga dapat menyebabkan kecacatan pada bayi yang akan
dilahirkan.
5. Vitamin D
Vitamin D berperan untuk penyerapan kalsium walaupun vitamin
D ditransfer untuk janin tidak terlalu memengaruhi status vitamin D
dalam tubuh Ibu sehingga kebutuhannya saat masa kehamilan pun
tidak meningkat. Kurangnya vitamin D dapat menyebabkan kegagalan
perkembangan janin, preeklampsia, kecacatan tulang janin, dan
meningkatkan risiko diabetes dan asma bagi kehidupan bayi.
6. Kalsium
Perkembangan tulang janin membutuhkan 30 gram kalsium,
sebagian besar pada trimester akhir. Wanita hamil akan menyerap
kalsium lebih efisien dibandingkan saat tidak hamil.
7. Besi
Besi berfungsi dalam formasi sel darah merah yang mentranspor
oksigen ke seluruh tubuh agar sel dapat memproduksi ATP. Saat
hamil, kebutuhan sel darah merah akan meningkat untuk
mengakomodasi meningkatnya volume plasma darah, pertumbuhan
uterus, plasenta dan janin itu sendiri. Kebutuhan bayi akan besi pun
akan terus meningkat pada trimester akhir karena janin akan
menyimpan besi di dalam hati untuk mencukupi kebutuhan besi bayi
dalam bulan-bulan awal kehidupannya. Kurangnya asupan besi akan
memiliki potensi bahaya pada janin, dimana akan meningkatkan risiko
BBLR, lahir premature, tidak berkembangnya janin dan kematian
janin (abortus). Namun di sebagian besar kasus, janin yang
kekurangan zat besi akan mengambil simpanan besi Ibu dan akan
mengakibatkan anemia defisiensi besi pada ibu yang menyebabkan
pucat, kelelahan bahkan dapat membahayakan nyawa ibu saat proses
persalinan karena banyaknya darah yang hilang.
8. Seng
Seng memberikan peranan penting dalam sintesis RNA, DNA dan
protein, hal ini perlu sangat diperhatikan kecukupannya untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan jaringan kehamilan dan
janin. Kurangnya asupan seng dapat menyebabkan terjadinya
malformasi janin, kelahiran premature, berkurangnya ukuran
kelahiran, dan waktu persalinan akan lebih lama
9. Sodium
Terlalu banyaknya sodium pada masa kehamilan akan
diasosiasikan dengan retensi cairan dan pembengkakan, serta
meningkatnya tekanan darah. Pembengkakan pada tubuh merupakan
hal yang normal pada kehamilan sehingga sedikit sodium diperlukan
untuk menjaga keseimbangan cairan.
Menurut recall 3x24 jam yang dilakukan terhadap Ny.Y, didapatkan hasil
bahwa asupan makronutrien dan mikronutrient Ny.Y tergolong dalam kategori
kurang. Namun hanya asupan lemak Ny.Y tergolong dalam kategori cukup. Hal
tersebut terjadi karena Ny.Y memiliki pengetahuan yang kurang sehingga
berdampak pada konsumsi makanan yang tidak beragam dan memiliki pola
makan yang kurang baik. Oleh karena itu kami memberikan intervensi berupa
edukasi dan konseling melalui media leaflet dengan tujuan pengetahuan Ny.Y
meningkat. Peningkatan pengetahuan Ny.Y diharapkan dapat merubah perilaku
makan dalam mengkonsumsi makanan yang beragam serta memiliki pola makan
yang baik
Menurut depkes 2010 merokok membunuh setengah masa hidup perokok
(50% antara 35-69 th). Seseorang harus berhenti merokok dikarenakan rokok
dapat menyebabkan masalah serius pada aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan
aspek sosial. Aspek kesehatan meliputi kerugian kesehatan fisik berupa kanker
paru-paru, penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan, mengganggu janin
dan kesehatan jiwa berupa perubahan perilaku, sugesti, iritabilitas, menyangkal
penyakitnya, sulit konsentrasi, gangguan tidur, dan ansietas. Baik perokok aktif
maupun pasif memiliki bahaya yang sama, akan tetapi perokok aktif lebih
berbahaya daripada perokok pasif.
Intervensi yang kami lakukan terhadap Tn. P melalui Ny.Y yaitu memberikan
edukasi mengenai bahaya merokok dan bagaimana cara berhenti merokok.
Langkah-langkah berhenti merokok yang kami berikan yaitu mencari dukungan
dan motivasi yang kuat, belajar mengatasi stress dan mendorong untuk tidak
merokok, mempersiapkan diri jika dorongan merokok kambuh, dan terus
mencoba.
Tanda bahaya kehamilan ditandai dengan munculnya perdarahan vagina,
edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran, penurunan
pergerakan janin, dan muntah persisten (Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013) dalam
Chapman & Durham, 2010; Pillitteri, 2010). Tindakan dalam bentuk perawatan
kehamilan yang dapat dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan
diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual
sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup. (Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013)
dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri, 2010).
Nyeri persalinan pada masing-masing ibu berbeda, Namun banyak ibu yang
merasakan sakit tersebut parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh
rasa panik dan stress. Hal ini disebut feartension-pain concept (takut-tegang-
sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang
menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit.
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mencapai kondisi yang
senantiasa rileks dan tenang, dimana efek dari kondisi ini akan berpengaruh pada
ibu hamil dan lingkungannya hingga proses persalinan. Dengan kondisi rileks,
gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima masukan
baru yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat
memungkinkan jika tubuh ibu akan mengikuti masukan baru yang diniatkan. Jadi,
jika ibu hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan kelahirannya agar lancar,
tidak sakit, sehat dan sebagainya, sangatlah mungkin jika proses kelahirannya
akan sesuai dengan niat tersebut. Macam-macam relaksasi kehamilan ini seperti
hypnoiterapi, hydroterapi, psikopropilaksis dan sebagainya. Teknik relaksasi
semacam ini dapat banyak membantu dalam mengurangi rasa sakit dan tekanan
emosi selama berlangsungnya proses kelahiran tanpa perlu menggunakan obat
bius.
Teknik menyusui meliputi posisi dan perlekatan yang baik. Posisi menyusui
terbagi menjadi empat, yaitu cradle hold, cross cradle hold, football hold, dan
lying down. Sementara perlekatan yang baik mulut bayi harus terbuka lebar, bibir
bawah bayi mengarah keluar, pipi banyi menggembung, areola tertutupi oleh
mulut bayi, bayi menghisap dengan pelan dan dalam, dan ibu dapat melihat atau
mendengar suara bayi menelan. Sebaiknya lama menyusui untuk bayi baru lahir
yaitu 5-10 menit per payudara, dilakukan tiap 2-3 jam atau 10-12x perhari.
Menilai kecukupan ASI pada bayi adalah kembalinya berat badan lahir pada 2
minggu setelah kelahiran, BAK 4-6x per hari pada usia 5-7 hari, kenaikan berat
badan yang adekuat, dan menyusui lebih dari 8x sehari.
Cara mengatasi puting lecet yaitu lihat dan menilai perlekatan apabila terdapat
kesalahan segera diperbaiki, biarkan dalam keadaan terbuka, berikan analgesik
bila perlu, dan motivasi ibu tetap memberikan ASI.
Senam hamil merupakan salah satu cara untuk memutus siklus kecemasan
pada ibu hamil dan merupakan salah satu pelayanan prenatal. Didalam senam
hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil.
Komponen inti dari senam hamil yaitu latihan pernafasan, latihan penguatan otot,
serta latihan relaksasi. Ada beberapa jenis relaksasi yang diterapkan dalam senam
hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot atau progresif. Relaksasi pernafasan
dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan
perut saat membuang napas dari mulut secara perlahan, sedangkan relaksasi otot
dilakukan melalui penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk
kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar,
akan terasa efek relaksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi
tekanan atau ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pendapat Davies (1991) dan Ford-Martin (2001) yang
menyatakan bahwa relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara
lain relaksasi progresif dan pernafasan.
Secara fisiologis, latihan ini akan membalikkan efek stres yang melibatkan
bagian parasimpatetik dari sistem syaraf pusat (Domin, 2001). Relaksasi akan
menghambat peningkatan syaraf simpatetik, sehingga hormon penyebab
disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Sistem syaraf parasimpatetik, yang
memiliki fungsi kerja yang berlawanan dengan syaraf simpatetik, akan
memperlambat atau memperlemah kerja alat-alat internal tubuh. Akibatnya,
terjadi penurunan detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot,
tingkat metabolisme, dan produksi hormon penyebab stres. Seiring dengan
penurunan tingkat hormon penyebab stres, maka seluruh badan mulai berfungsi
pada tingkat lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk penyembuhan
(healing), penguatan (restoration), dan peremajaan (rejuvenation) (Domin, 2001).
Dengan demikian, ibu hamil akan merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala
kecemasan.
Intervensi yang kami lakukan mengenai kurangnya pengetahuan tanda bahaya
kehamilan, manajemen nyeri persalinan, ASI, senam hamil adalah memberikan
pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan yang terkait, memotivasi ibu untuk
selalu membaca buku KIA, dan menampilkan video senam hamil.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari kegiatan ini didapatkan masalah kurangnya pengetahuan
(tanda bahaya kehamilan, manajemen nyeri persalinan, ASI, senam hamil),
Hipertensi gravidarum pada Ny. Y, Inadekuat oral intake pada Ny. Y,
Merokok pada Tn. P.
Intervensi yang telah dilakukan yaitu pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan Ny.Y. Memberikan rekomendasi makanan
untuk mengurangi resiko preeklamsia dan memonitor konsumsi obat pada
Ny.Y. Menawarkan menu makanan sehat guna memenuhi kebutuhan gizi
pada Ny. Y, serta memberikan edukasi mengenai rokok dan memberikan
solusi untuk berhenti merokok pada Tn.P melalui Ny.Y.
Evaluasi pada pemberian intervensi senam hamil dalam
menurunkan kecemasan. Ny. Y memperhatiakan video dengan baik, akan
tetapi Ny. Y menolak untuk mempraktikkan secara langsung, dengan tanpa
alasan.
Sedangkan evaluasi pada intervensi hipertensi gravidarum dan oral
intake pada Ny. Y, beliau sangat memperhatikan penjelasan yang
diberikan. Ny. Y dapat menyebutkan makanan apa saja yang dapat
mengurangi resiko hipertensi gravidarum pada diri nya dan dapat
mengetahui bagaimana cara memvariasikan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan kalorinya.
Pada evaluasi mengenai intervensi kebiasaan merokok pada Tn. P,
Ny. Y sangat antusias dan mengatakan akan memberitahu suaminya
tentang kerugian dari perokok aktif dan pasif serta bagaimana mengurangi
kebiasaan tersebut.
B. Saran
Saran yang diberikan kepada keluarga Tn.P kedepannya, untuk
melakukan konseling lebih lanjut, medical check up rutin pada pelayanan
kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga.
Menjaga pola makan dan membuat variasi menu makanan agar tidak
mudah bosan.
C. BIODATA RESPONDEN
1. Identitas
Nama (usia) : Nn. Yulianti (20)
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 15-9-1996
Usia Menikah : 6 bulan
Usia Kehamilan : 25 Minggu
BB awal : 49,7
BB Sekarang : 52 kg
TB : 150
IMT : 23,1 kg/m2
Alamat : Meteseh RT/RW 4/2, Kel. Meteseh, Kec.
Tembalang
Riwayat Merokok : Tidak ada
Riwayat Penyakit : Tidak ada
Riwayat Sarapan
a. Frekuensi sarapan : Setiap hari
b. Waktu sarapan : 07.00-10.00
c. Jenis sarapan : Nasi
Aktivitas Fisik
a. Kegiatan mulai jam : 07.00-16.00
b. Kegiatan waktu luang : Menonton TV dan
Bertetangga
Kegiatan Olahraga
a. Jenis olahraga : Jalan pagi
b. Frekuensi olahraga dalam seminggu : 2-3x
c. Lama kegiatan : 30 menit
2. Status Gizi
a. IMT sebelum hamil : 22,1
b. Pertambahan BB : penurunan BB pada trimester 1 dan
mengalami kenaikan BB pada trimester 2
c. LILA : 27 cm
d. Tekanan darah : 128/88 mmHg
e. Kadar Hb : 14,4 g/dl
3. HPHT : 06-09-2016
4. Riwayat Kehamilan :1
D. RECALL 24 H
1. Recall 3x24 Jam
Waktu Menu Makanan Bahan Makanan Berat(g) URT
Pagi
Kacang panjang
Sayur Lodeh Labu Siam 20 g 2 sdm
Jagung
Telur ayam
Telur goreng 30 g 1 bh
Cabai merah
Air putih Air 240 ml 1 gls
Senin , 20 Maret Cemilan
2017
Susu kental manis Susu 10 ml 1 sdm
Siang
Kacang panjang
Sayur Lodeh Labu Siam 30 g 3 sdm
Jagung
Telur ayam
Telur goreng 30 g 1 bh
Cabai merah
Pagi
Malam
Pagi
Rabu, 22 Maret
2017 Susu SGM Susu 15 g 3 sdm
Siang
==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
Meal analysis: energy 544,1 kcal (100 %), carbohydrate 92,4 g (100 %)
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 544,1 kcal 2155,0 kcal 25 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 16,6 g(12%) 58,0 g(12 %) 29 %
fat 12,4 g(20%) 83,0 g(< 30 %) 15 %
carbohydr. 92,4 g(68%) 374,0 g(> 55 %) 25 %
dietary fiber 1,8 g 30,0 g 6%
alcohol 0,0 g -
PUFA 3,1 g 10,0 g 31 %
cholesterol 245,1 mg -
Vit. A 250,4 µg 1100,0 µg 23 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,3 mg 1,2 mg 21 %
Vit. B2 0,6 mg 1,5 mg 37 %
Vit. B6 0,5 mg 1,9 mg 26 %
folic acid eq. 72,0 µg -
Vit. C 21,0 mg 110,0 mg 19 %
sodium 155,9 mg 2000,0 mg 8%
potassium 285,4 mg 3500,0 mg 8%
calcium 327,8 mg 1000,0 mg 33 %
magnesium 114,1 mg 300,0 mg 38 %
phosphorus 286,5 mg 800,0 mg 36 %
iron 4,2 mg 30,0 mg 14 %
zinc 2,7 mg 10,0 mg 27 %
==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
Meal analysis: energy 1871,7 kcal (100 %), carbohydrate 193,6 g (100 %)
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1871,7 kcal 2155,0 kcal 87 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 73,4 g(15%) 58,0 g(12 %) 127 %
fat 95,1 g(44%) 83,0 g(< 30 %) 115 %
carbohydr. 193,6 g(41%) 374,0 g(> 55 %) 52 %
dietary fiber 12,9 g 30,0 g 43 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 25,2 g 10,0 g 252 %
cholesterol 543,9 mg -
Vit. A 633,7 µg 1100,0 µg 58 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,7 mg 1,2 mg 61 %
Vit. B2 1,0 mg 1,5 mg 65 %
Vit. B6 2,1 mg 1,9 mg 112 %
folic acid eq. 98,0 µg -
Vit. C 23,3 mg 110,0 mg 21 %
sodium 243,0 mg 2000,0 mg 12 %
potassium 1684,9 mg 3500,0 mg 48 %
calcium 460,8 mg 1000,0 mg 46 %
magnesium 358,6 mg 300,0 mg 120 %
phosphorus 801,7 mg 800,0 mg 100 %
iron 13,7 mg 30,0 mg 46 %
zinc 9,7 mg 10,0 mg 97 %
==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
Meal analysis: energy 1291,2 kcal (100 %), carbohydrate 139,2 g (100 %)
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1291,2 kcal 2155,0 kcal 60 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 53,9 g(17%) 58,0 g(12 %) 93 %
fat 60,3 g(40%) 83,0 g(< 30 %) 73 %
carbohydr. 139,2 g(43%) 374,0 g(> 55 %) 37 %
dietary fiber 6,7 g 30,0 g 22 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 1,4 g 10,0 g 14 %
cholesterol 79,1 mg -
Vit. A 346,0 µg 1100,0 µg 31 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,5 mg 1,2 mg 41 %
Vit. B2 0,6 mg 1,5 mg 37 %
Vit. B6 1,1 mg 1,9 mg 56 %
folic acid eq. 136,4 µg -
Vit. C 13,5 mg 110,0 mg 12 %
sodium 134,5 mg 2000,0 mg 7%
potassium 639,5 mg 3500,0 mg 18 %
calcium 385,7 mg 1000,0 mg 39 %
magnesium 217,8 mg 300,0 mg 73 %
phosphorus 360,5 mg 800,0 mg 45 %
iron 8,4 mg 30,0 mg 28 %
zinc 8,1 mg 10,0 mg 81 %
Hasil Hasil Hasil Rata-rata
Kecukupan
Analisis Analisis Analisis hasil analisi Kebutuhan
Zat Gizi Pemenuha Status
Recall 24 H Recall 24 H Recall 24 H recall 3x24 Zat Gizi
n Zat Gizi
(1) (2) (3) H
Energi 544,1 kkal 1871,7 kkal 1291,2 kkal 1235,6 kkal 2445,8 kkal 50,51 % Kurang
Protein 16,6 g 73,4 g 53,9 g 47,96 g 152,9 gr 31,3 % Kurang
Lemak 12,4 g 95,1 g 60,3 g 55,9 g 54,4 gr 102,7 % Cukup
Karbohidrat 92,4 g 193,6 g 139,2 g 141,7 g 336,3 gr 42,1 % Kurang
Serat 1,8 g 12,9 g 6,7 g 21,4 g 36 gr 59,4 % Kurang
Vit. A 250,4 µg 633,7 µg 346 µg 410 µg 800 µg 51,3 % Kurang
Vit. B1 0,3 mg 0,7 mg 0,5 mg 0,5 mg 1,4 mg 35,71 % Kurang
Vit. B2 0,6 mg 1 mg 0,6 mg 0,73 mg 1,7 mg 42,94 % Kurang
Vit. B6 0,5 mg 2,1 mg 1,1 mg 1,23 mg 1,7 mg 72,35 % Kurang
Vit. C 21 mg 23,3 mg 13,5 mg 19,3 mg 85 mg 22,7 % Kurang
Sodium 155,9 mg 243 mg 134,5 mg 177,8 mg 1500 mg 11,9 % Kurang
Kalsium 327,8 mg 460,8 mg 385,7 mg 391,4 mg 1300 mg 30,1 % Kurang
Magnesium 114,1 mg 358,6 mg 217,8 mg 239,2 mg 350 mg 68,3 % Kurang
Pagi
Tumis kangkung Kangkung 50 g ½ gls
Meal analysis: energy 2127,0 kcal (100 %), carbohydrate 310,0 g (100 %)
==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 2127,0 kcal 2300,0 kcal 92 %
water 478,8 g 2500,0 g 19 %
protein 99,6 g(19%) 47,0 g(12 %) 212 %
fat 58,2 g(24%) 73,0 g(< 30 %) 80 %
carbohydr. 310,0 g(58%) 332,0 g(> 55 %) 93 %
dietary fiber 18,7 g 30,0 g 62 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 15,4 g -
cholesterol 359,8 mg -
Vit. A 1101,2 µg -
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,3 mg -
Vit. B1 1,3 mg -
Vit. B2 1,3 mg -
Vit. B6 2,7 mg -
folic acid eq. 96,0 µg -
Vit. C 54,8 mg -
sodium 812,0 mg -
potassium 2452,8 mg -
calcium 874,0 mg -
magnesium 485,0 mg -
Lampiran Leaflet
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan zat gizi dengan menggunakan metode recall
3x24 jam, Ny. Y memiliki rata-rata asupan yang kurang dari kecukupan
pemenuhan kebutuhan seharusnya. Dapat dilihat pada hasil recall tersebut,
hanya asupan lemak Ny. Y yang menunjukan rata-rata asupan yang cukup
dari pemenuhan kebutuhan seharusnya. Asupan rata-rata lemak Ny. Y
didapat sebesar 55,9 g dengan kebutuhan lemak seharusnya sebesar 54,4 g.
Sehingga total rata-rata asupan lemak yang terpenuhi Ny. Y sebesar 102,7
%
G. Kebutuhan Gizi
1. Kebutuhan Energi
BMR = 655,1 + (9,6 x 52) + (1,9 x 150) – (4,7 x 20)
= 655,1 + 499,2 + 285 – 94
= 1345,3
PA = 45% x 1345,3
= 605,385
SDA = 10% ( 1345,3 + 605,385 )
= 10% x 1950,685
= 195,069
REE = 1345,3 + 605,385 + 195,069 + 300
= 2445,754 kkal
Tingkat Kecukupan Energi
Berlebih = ≥120 %
Cukup = 80-120 %
Kurang = ≤80 %
1. Brown, J.E., et al., Nutrition Through the Life Cycle. 2011. 4th ed.
Wadsworth, Cengage Learning: USA.
2. Friedman. Kedokteran Keluarga. 1983. Jakarta : EGC
3. PB IDI. 1983.
4. BAPPENAS,2010; Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium
Di Indonesia 2010; Kementrian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS. ISBN-979 3764-64-1
5. Barr, H. (1998). Competent to collaborate: Towards a competency-based
model for interprofessional education. Journal of Interprofessional Care,
12,181-187.
6. Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013). Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan
dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal
Keperawatan Indonesia,16,18-24.
7. Rachmawati, IN. (2004). Hipertensi Pada Kehamilan: Analisis Kasus.
Jurnal Keperawatan Indonesia,8,30-35.
8. Simanjuntak, David., Sudaryati, Etti. Gizi Pada Ibu Hamil dan Menyusui.
2010.
9. Thompson, Janice L., et al. The Science of Nutrition. 2011. 2nd ed.
Pearson: San Fransisco.
10. Wen, S. W., Guo, Y., Rodger, M., White, R. R., Yang, Q., Smith, G. N., et
al. (2016). Folic Acid Supplementation in Pregnancy and the Risk of Pre-
Eclampsia—A Cohort Study. journal.pone.0149818, 1-11
12. Yanti, HR. (2015). Penanganan Nyeri Pada Proses Persalinan. Reaserch
Sains,1.