Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul yang tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan suatu ketergantungan. Keluarga memiliki
asosiasi kuat dengan kesehatan dan penyakit seseorang melalui hubungan dan
dinamika kehidupannya. Dalam fungsi yang sempurna keluarga mampu
meringankan stress akibat penyakit anggotanya tanpa kesulitan serius karena
memilii daya dukung emosional, fisik dan sosial yang solid. Kenyataan tersebut
dapat dijadikan sumber daya berharga bagi dokter dalam perawatan pasien.
Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum
ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Seorang dokter harus melihat berbagai
potensi dan hambatan yang akan dihadapi oleh pasien dan keluarganya sebelum
memberikan rekomendasi kesehatan,. Melalui pelayanan komprehensif maka
dokter penyedia jasa kesehatan telah dapat disebut sebagai dokter keluarga.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke
5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei
yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun
demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih
membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Praktik lapangan merupakan sebuah kegiatan terjun langsung ke lapangan
yang dilakukan mahasiswa kedokteran untuk melakukan pendekatan kedokteran
keluarga. Dengan mengetahui data demografi kependudukan, data ibu hamil dan
bayi, asupan gizi, keadaan ekonomi, keadaan lingkungan serta PHBS yang ada
akan semakin mempermudah menyusun langkah langkah perencanaan intervensi
untuk ke depannya. Data yang diperoleh akan menjadi bekal untuk kegiatan Inter
professional education ke depannya.
Inter professional education merupakan pendidikan kolaborasi yang
dilakukan oleh berbagai bidang keilmuwan, contohnya kesehatan. Kesehatan
merupakan aspek penting bagi kehidupan, salah satunya kesehatan ibu hamil.
Kesehatan ibu menentukan perkembangan janin di kandungan sampai kelahiran.
Oleh karena itu, pendampingan pada ibu hamil primigravida sangat penting
dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
B. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi permasalahan keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Melakukan komunikasi dengan keluarga dalam


mengidentifikasi/pengkajian permasalahan kesehatan

1.2.2.2 Melakukan identifikasi/pengkajian permasalahan kesehatan pada


keluarga (ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa dan lansia) sesuai kompetensi

1.2.2.3 Melakukan identifikasi/pengkajian permasalahan kesehatan di


lingkungan dalam keluarga

1.2.2.3 Mencari data primer sebagai kelanjutan program IPE di modul


selanjutnya
BAB II
ISI

A. Hasil Pengkajian, Permasalahan, dan Perencanaan


1. Hasil Pengkajian dan Permasalahan yang ditemukan
IDENTITAS KK (Kepala Keluarga)
Nomor KK : 3374101910160014
Tanggal kunjungan rumah : 5 Maret 2017
Nama KK : Partono
Alamat KK : RT 002 RW 004 Kelurahan Meteseh
Telp / No HP : 081578891620

I. DEMOGRAFI
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam 1 rumah dalam 1 tahun
terakhir :
No Nama Kedudukan Jenis Umur Agama Suku Status Pendidikan Pekerjaan
Marital
dalam Kelamin (Tahun/
Keluarga (L/P) Bulan)
1 Kusmini Ibu dari P 16 mei Islam Jawa SD Pramusaji
Istri 1975
(42
tahun)
2 Partono Suami L 15 Islam Jawa SMP Pekerja
Maret Proyek
1992
(25
tahun)
3 Yulianti Istri P 15 Sep Islam Jawa SMA Ibu
1996 Rumah
(21 Tangga
tahun)
4 Muhammad Adik dari L 23 Jan Islam Jawa Masih SD -
Nur Zaki istri 2008 (9
tahun)
CVA

Ny. Kusmini
42 th
Tn. Partono
25 th

Ny. Yulianti An. M. Nur


21 th Zaki
9 th
6 september 2016

Sumber : Mbak Yulianti (istri)

Tanggal : 18 maret 2017 (09.55 WIB)


FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI BIOLOGIS
1. Kesakitan, Penyakit Genetik dan Kematian
Daftar anggota keluarga yang sakit dalam 1 tahun terakhir
adalah Zaki menderita penyakit batuk pilek, dibawa ke klinik untuk
diobati oleh dokter dan Ny. Yulianti menderita sakit gigi, dibawa ke
klinik untuk diobati oleh dokter. Tidak ditemukan penyakit genetic
dan tidak terdapat anggota keluarga yang meninggal dalam kurun
waktu satu tahun terakhir.

2. Kesehatan Reproduksi Wanita


Terdapat ibu hamil di dalam keluarga yaitu Ny. Yulianti yang
sedang mengandung anak pertama usia 28 minggu per tanggal 21
Maret 2017, tidak pernah mengalami abortus dan sudah
memeriksakan kehamilannya 7 kali di puskesmas. Ny. Yulianti belum
pernah menjalani program KB. Pelayanan yang diterima oleh ibu
hamil saat melakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan tekanan darah,
berat badan, tinggi fundus uteri, letak janin dan denyut jantung janin.

Hasil Pemeriksaan ANC


Tgl Keluhan TD BB Umur TFU Letak DJJ
sekarang kehamilan Janin
6/10/16 Perut 120/70 49,7 4 minggu - - -
mulas mmHg kg
4/11/16 Mual, 110/70 48,6 8 minggu - - -
muntah mmHg kg
6/12/16 Muntah, 120/90 45,1kg 12 minggu 12cm bulat -
perut mmHg
mulas
7/1/17 Kadang 125/89 46,1 16 minggu 13 cm bulat +
perut mmHg kg 3 hari
mulas
8/2/17 Tidak 137/91 48,9 21 minggu 2 jari Punggun + 144
ada mmHg kg dibawah g kanan x/mnt
keluhan Px
5/3/ 17 Gatal di 145/93 53,5 25 minggu 21 Kepala 144x/
kaki dan mmHg kg 2 hari di bawah mnt
tangan
(kadang)

Ibu mendapatkan imunisasi TT 2 kali, TT pertama pada tahun


2016 dan TT kedua pada tanggal 7 Januari 2017. Ibu mendapatkan SF
(Sulfousferosus) dan vitamin setiap ANC dan selalu diminum sehari
sekali. Hb pada pemeriksaan ANC pertama tanggal 6 Oktober 2016
adalah 14,4 g/dL. Ibu belum pernah menjadi akseptor KB semenjak
menikah.

B. FUNGSI PSIKOLOGI
Di dalam keluarga Ny. Yulianti tidak ada yang mengalami masalah
psikologi, hubungan antar anggota keluarga baik dan untuk mengambil
keputusan dilakukan dengan berunding. Keluarga jarang bahkan hamper
tidak sama sekali berekreasi dan tidak pernah melakukan hobi bersama.

C. FUNGSI EKONOMI
Penghasilan rata-rata per bulan dari suami Ny. Yulianti Rp ±
2.125.000 perbulan dan semua anggota keluarga mengikuti jaminan
kesehatan yaitu jamkesmas.

D. FUNGSI PENDIDIKAN
Terdapat anak usia sekolah di dalam keluarga ini yaitu Zaki, adik
Ny. Yulianti masih kelas 5 SD. Namun, belum ada perencaan pendidikan
keluarga dan belum disediakannya dana khusus untuk pendidikan.

E. FUNGSI RELIGIUS
Keluarga rajin melakukan ibadah di rumah namun tidak memiliki
ruangan khusus di rumah untuk beribadah.

F. FUNGSI SOSIAL BUDAYA


Ny. Yulianti tidak berpartisipasi dalam kegiatan social di
lingkungannya seperti arisan, pertemuan RT dan organisasi lainnya. Tokoh
yang berpengaruh di daerah Ny. Yulianti adalah tokoh agama.

SKOR APGAR
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab mengenai skor APGAR keluarga
didapatkan hasil ‘selalu’ pada pernyataan saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga (teman-teman) saya, untuk membantu saya pada waktu saya
mendapat kesusahan dan saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya,
untuk membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya serta didapatkan jawaban ‘kadang-kadang’ pada pernyataan saya puas bahwa
keluarga (teman-teman) saya, menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah baru, saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya, mengekpresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti
marah sedih atau mencintai dan saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya, dan saya menyediakan waktu bersama-sama. Kesimpulan dari wawancara
didapatkan jumlah score APGAR 6 yang menandakan terdapat disfungsi keluarga
sedang.

SCREEM
Berdasarkan wawancara dan tanya jawab mengenai skor SCREEM
didapatkan hasil ‘sangat setuju’ pada pernyataan ‘’didalam keluarga, kami saling
membantu satu sama lain. Teman-teman dan tetangga juga embantu kami bila
kami mendapat kesulitan’’, “kami percaya dan yakin dengan agama yang kami
anut” dan “sangat mudah untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan di
tempat tinggal kami” serta didapatkan hasil ‘setuju’ pada pernyataan “budaya
saling membantu satu sama lain di lingkungan kami tinggal sangat membantu
keluarga kami”, “penghasilan keluarga kami cukup untuk kehidupan sehari-hari”
dan “pendidikan / pengetahuan kami cukup untuk mengetahui masalah
kesehatan”. Sehingga didapatkan total skor SCREEM 15 yang berarti kesan
sumber daya keluarga memadai.

II. PERILAKU
Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan dalam sehari adalah 3 kali sehari dengan menu
makan biasanya karbohidrat (nasi), sayur (bayem, kangkung, daun
singkong, sayur sop), lauk-pauk (telur, tempe, tahu), buah (pisang, melon),
dan susu (SGM, 1 kali pagi atau siang). Terdapatpantangan makan dalam
keluarga seperti buah nanas. Keluarga sering mengkonsumsi makanan cepat
saji contohnya adalah mie instant

Olah Raga
Keluarga tidak rutin melakukan olahraga karena kesibukan masing-
masing. Namun, semenjak hamil Ny. Yulianti rutin melakukan jalan di pagi
hari setelah subuh selama kurang lebih 15 menit

Personel Higiene
Kebiasaan mandi dan gosok gigi keluarga Ny. Yulianti adalah 2 kali
sehari dan setiap anggota keluarga memiliki sikat gigi masing-masing.
Keluarga Ny. Yulianti memiliki kamar mandi sendiri dan selalu mencuci
tangan setelah buang air besar. Namun, sebelum makan dan sesudah pegang
binatang, keluarga Ny. Yulianti jarang mencuci tangan. Suami Ny. Yulianti
juga sering merokok biasanya 2 batang per hari dan rokok yang dihisap
adalah rokok filter. Keluarga Ny. Yulianti tidak ada yang mengonsumsi
minuman keras dan tidak pernah menggunakan obat nyamuk.

Kebersihan Lingkungan
Keluarga Ny. Yulianti rutin menguras tempat penampungan air 1 kali
seminggu dan biasanya membuang kertas/ barang-barang bekas di tempat
sampah atau langsung dijual. Namun keluarga Ny. Yulianti tidak menutup
tempat penampungan air.

Rumah Sehat
Jendela kamar dan ruang keluarga di rumah Ny. Yulianti tidak pernah
dibuka karena di rumah tersebut tidak ada jendela yang bisa terbuka. Ny.
Yulianti selalu membersihkan rumah dan halaman setiap hari dan
membuang sampah pada tempat sampah. Alat masak yang digunakan Ny.
Yulianti adalah kompor gas.
III. KEADAAN LINGKUNGAN
Komponen Rumah
Terdapat langit-langit di rumah Ny. Yulianti namun langit-langit
tersebut kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan. Dinding di rumah Ny.
Yulianti sudah permanen dan kedap air. Lantai rumahnya sudah terpasang
ubin dan kedap air. Tidak terdapat jendela di kamar tidur dan ruang keluarga.
Ventilasi di rumah tersebut < 10% dari luas lantai. Tidak terdapat lubang asap
di dapur. Pencahayaan kurang terang dan kurang jelas untuk membaca
normal. Adik Ny. Yulianti memelihara hewan ternak yaitu burung dan
kandangnya diletakkan di luar rumah.

Sarana Sanitasi
Sarana pembuangan air limbah di rumah Ny. Yulianti dialirkan ke
selokan terbuka. Terdapat pembuangan sampah tetapi tidak kedap air dan
tidak tertutup. Air bersih didapatkan dari sumur pompa dan jarak sumur
pompa dari tempat pembuangan kotoran ±15 meter. Jamban yang digunakan
adalah jamban leher angsa.

Akses ke Sarana Kesehatan


Jarak rumah Ny. Yulianti dengan sararan pelayanan kesehatan terdekat
sekitar 7-9 Km dan biasanya ditempuh dengan cara mengendarai motor.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Indikator rumah tangga sehat
No Indikator Ya Tidak
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V
2 Bayi diberi ASI saja sampai berusia 6 bulan V
3 Balita minimal ditimbang 8 x dalam satu tahun V
4 Mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup V
untuk memenuhi zat gizi: Energi, protein, lemak,
vitamin dan mineral
5 Keluarga memanfaatkan air bersih untuk masak, V
mandi, dan cuci
6 Keluarga menggunakan jamban keluarga sehat V
yang berbentuk leher angsa
7 Setiap anggota keluarga membuang sampah pada V
tempatnya
8 Setiap anggota keluarga menempati ruangan V
rumah minimal 9 m2
9 Semua ruangan tempat tinggal berlantai kedap air, V
bukan tanah
10 Anggota keluarga yang berumur> 10 tahun V
melakukan aktifitas fisik 30 menit/hari minimal
3x/minggu
11 Anggota keluarga tidak ada yang merokok V
didalam rumah
12 Anggota keluarga mencuci tangan dengan sabun V
sebelum makan dan sesudah BAB
13 Anggota keluarga menggosok gigi minimal 2x V
sehari dengan sikat gigi masing-masing
14 Anggota keluarga tidak ada yang membeli, V
menjual dan menggunakan miras serta narkoba
15 Anggota keluarga menjadi anggota pemeliharaan V
kesehatan (Termasuk danasehat, ASKES, ASKES
KIN, Jamsostek, JKN, KIS, dan lain-lain
16 Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) V
yang dibuktikan dengan tidak adanya jentik baik
didalam maupun diluar rumah
Setiap jawaban Ya diberi skor 1
Jumlah skor : 7 yang berarti sehat madya
Denah Rumah (Skala= 1:100 cm)

KM DAPUR

KM
KAMAR
KAMAR

RUANG KELUARGA

PENGETAHUAN, SIKAP
RUANG TAMUDAN PERILAKU (KEPERAWATAN)
WARUNG
1. Apakah yang diketahui keluarga tentang masalah kesehatan?
Keluarga hanya mengetahui penyakit secara garis besar, misalnya penyakit
yang dialami oleh keluraga contoh, diare, sakit gigi, gatal-gatal, alergi,
batuk pilek, badan panas.
2. Apakah keputusan yang telah diambil keluarga untuk mengatasi masalah?
Dibawa ke puskesmas, dan tidak diberi tindakan keperawatan kecuali
demam.
3. Apakah tindakan perawatan yang dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi
masalah
Biasanya untuk badan panas hanya dikompres, dan untuk penyakit yang
lain seperti diare dan sakit gigi langsung di bawa ke puskesmas
4. Apakah tindakan yang dilakukan keluarga untuk menata lingkungan untuk
meningkatkan kesehatannya?
Membersihkan rumah sehari sekali
5. Apakah keluarga telah memanfaatkan pelayanan kesehatan bila
mempunyai masalah kesehatan?
Iya, keluarga telah memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti jamkesmas,
dan puskesmas.
SCORE PUDJI ROCHJATI
Berdasarkan wawancara mengenai skor Pudji Rochjati, didapatkan total
skor 0 yang berarti Ny. Yulianti pada kehamilan trimester III awal ini tidak
memiliki resiko tinggi. Kehamilan resiko rendah tidak perlu dirujuk, cukup
dirawat dan dibantu melahirkan oleh bidan saja bisa di rumah atau di polindes.
PENGETAHUAN IBU HAMIL
Ibu mengetahui cara pencegahan IMS (Ca serviks, HIV/AIDS). Ibu tidak
mengetahui cara melakukan SADARI. Ibu mengetahui alat-alat kontrasepsi. Ibu
mengetahui persiapan kehamilan.
Ibu mengetahui perubahan tubuh selama kehamilan. Ibu mengetahui
keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya. Ibu tidak mengetahui kesiapan
psikologis ibu menghadapi kehamilan. Ibu mengetahui aman atau tidak hubungan
seksual selama hamil. Ibu mengetahui obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Ibu tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan. Ibu mengetahui gizi
ibu hamil. Ibu mengetahui perawatan payudara dan persiapan menyusui. Ibu
mengetahui infeksi menular seksual. Ibu mengetahui penyakit HIV/AIDS. Ibu
mengetahui pentingnya minum tablet besi minimal 90 butir. Ibu mengetahui
penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu mengetahui pentingnya
aktivitas dan latihan selama kehamilan. Ibu mengetahui minimal kunjungan
kehamilan. Ibu mengetahui pentingnya TT ibu hamil. Ibu kehamilan beresiko. Ibu
tidak tahu stiker P4A. Ibu mengetahui buku KIA tapi jarang membaca. Ibu
mengetahui pentingnya ANC. Ibu tidak mengetahui senam hamil.
Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan. Ibu tidak mengetahui tanda-tanda
bahaya persalinan. Ibu mengetahui macam posisi persalinan. Ibu tidak mengetahui
inisiasi menyusui dini. Ibu mengetahui cara meneran yang baik. Ibu tidak
mengetahui manajemen nyeri persalinan. Ibu mengetahui tempat persalinan yang
dianjurkan. Ibu mengetahui cara persalinan. Ibu mengetahui pendamping
persalinan. Ibu mengetahui persiapan persalinan. Ibu mengetahui penolong
persalinan.
Ibu tidak mengetahui perineal hygiene. Ibu mengetahui nutrisi ibu
menyusui. Ibu mengetahui cara menyusui yang benar. Ibu mengetahui cara
menyimpan dan menyiapkan ASI yang benar. Ibu tidak mengetahui ASI eksklusif.
Ibu tidak mengetahui cara mengatasi ASI sedikit. Ibu mengetahui cara mengatasi
puting lecet. Ibu tidak mengetahui cara mengatasi pembengkakan payudara. Ibu
tidak mengetahui perawatan payudara. Ibu tidak mengetahui tanda bahaya nifas.
Ibu tidak mengetahui senam nifas. Ibu tidak mengetahui mobilisasi post seksio
sesarea. Ibu mengetahui keluarga berencana. Ibu tidak mengetahui aman atau
tidak hubungan seksual selama nifas. Ibu mengetahui mitos yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak. Ibu mengetahui pemberian vitamin A pada ibu
nifas. Ibu tidak mengetahui postpartum blues
Ibu tidak mengetahui cara merawat tali pusat. Ibu mengetahui cara
memandikan bayi. Ibu tidak mengetahui cara memijat bayi. Ibu tidak mengenal
tanda bayi cukup ASI (memperhatikan BAB dan BAK bayi). Ibu tidak
mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir. Ibu tidak mengetahui tanda anak
tumbuh sehat dan tidak sehat. Ibu tidak mengetahui imunisasi bayi. Ibu tidak
mengetahui cara mengurus akte kelahiran. Ibu tidak mengetahui pentingnya
vitamin A. Ibu mengetahui MPASI (waktu pemberian, jenis, kandungan, gizi). Ibu
tidak mengetahui perawatan bayi berat lahir rendah. Ibu tidak mengetahui metode
kanguru

PENYULUHAN KEHAMILAN/PERSALINAN AMAN-RUJUKAN


TERENCANA
1. LILA : 27 cm
2. Kadar Hb (kalo ada) : 14,4 gr/dL
2. Apakah selama ibu hamil pernah mendapatkan tablet tambah darah dari
pemerintah? (ya/tidak)
3. Jika dapat berapa banyak yang ibu dapatkan : 30 bungkus (1 hari diminum 1)
4. sudah berapa banyak pil/tablet besi yang ibu minum/habiskan :
Catatan :
Nama : Ny. Yulianti
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 53 kg
Tinggi badan : 150 cm
Tekanan darah : 140/95
Respiratory rate : 15x/menit
Heart rate : 80 x/ menit
Lingkar lengan : 27 cm
Interpretasi : Hipertensi gravidarum
KUESIONER IDENTIFIKASI MASALAH PERTUMBUHAN -
PERKEMBANGAN
DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO (BILA KELUARGA TERDAPAT ANAK)

No Pola Asuh KETERANGAN


1 Apakah tipe pola asuh orang tua yang diberikan pada anak? Pola asuh
(berdasarkan kuesioner pola asuh) dominasi
demokratis dan
permisif
No Identifikasi Faktor Risiko Lingkungan Mikro YA TIDAK
2 Apakah terdapat kelainan/penyakit yang diturunkan di keluarga? V
3 Apakah proses kelahiran anak normal tanpa masalah kesehatan? V
4 Apakah Anak sehat secara fisik? V
5 Apakah terdapat kelainan congenital atau dismorfik? V
6 Apakah Anak sehat secara mental emosional? V
7 Apakah Anak dapat bersosialisasi dengan baik? V
8 Apakah pertumbuhan anak normal?(sesuai buku KIA) V
9 Apakah perkembangan anak normal?(sesuai buku KIA) V
10 Apakah anak termasuk dalam tipe anak manja/penurut/pasif (pilih salah Pasif
satu)
No Identifikasi Faktor Risiko Lingkungan Mini YA TIDAK
11 Apakah terdapat masalah kesehatan saat kehamilan? V
12 Apakah orangtua memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat V
anak?
13 Apakah orangtua mengetahui arti asi eksklusif? V
14 Apakah orangtua mempraktekkan asi eksklusif kepada anak? V
15 Apakah orangtua mengetahui tindakan apa yang dilakukan bila anak V
demam?
16 Apakah orangtua mengetahui tindakan apa yang dilakukan bila anak V
diare?
17 Apakah orangtua tahu cara memantau pertumbuhan dan perkembangan V
anak?
18 Apakah gaji orangtua cukup untuk kehidupan keluarga? V
19 Apakah orangtua mendukung dengan program wajib belajar pemerintah? V
20 Apakah orangtua mengetahui tentang kebutuhan nutrisi anak? V
21 Apakah hubungan suami dan istri harmonis dan konsisten dalam V
menerapkan pola asuh?
22 Apakah orangtua beranggapan terdapat program kesehatan yang V
bertentangan dengan agama/budaya?
23 Apakah orangtua selektif dalam menyikapi teknologi? V
24 Apakah orangtua memliki peraturan mengenai jam menonton V
televisi/bermain game atau gadget?
25 Apakah imunisasi dasar anak lengkap? V
26 Apakah seluruh anggota keluarga sudah mengikuti program BPJS? V
27 Apakah orangtua memiliki buku KIA untuk anak? V
28 Apakah orangtua mengetahui fungsi buku KIA? V
29 Apakah orangtua membawa anak ke fasilitas kesehatan/puskesmas bila V
anak sakit?
30 Apakah orangtua lebih percaya pengobatan alternative dibandingkan V
medis?
31 Apakah anak rutin dibawa ke posyandu? V
32 Apakah kedua orangtua bekerja diluar rumah? V
33 Apakah anak dititipkan di tempat penitipan anak? V
34 Apakah anak mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini V
35 Siapakah yang merawat anak sehari-hari?(ibu/bapak/kakek- Ibu
nenek/pengasuh)
No Identifikasi Faktor Risiko Lingkungan Meso YA TIDAK
36 Apakah terdapat Posyandu di lingkungan anak? V
37 Apakah Puskesmas yang terdekat mudah dijangkau? V
38 Bila lokasi puskesmas jauh, apakah terdapat fasilitas kesehatan yang V
lebih dekat?
39 Apakah terdapat PAUD yang cukup dekat dengan tempat tinggal anak? V
40 Apakah terdapat fasilitas pendidikan formal (SD/SMP/SMU) yang V
cukup dekat dengan tempat tinggal anak?
41 Apakah terdapat Tempat penitipan anak yang cukup dekat dengan V
tempat tinggal anak?(bila kedua orangtua bekerja)
42 Menurut orangtua apakah program acara televisi nasional saat ini sudah Buruk
baik?

Identifikasi lingkungan makro tidak bisa dilakukan karena Zaki sudah berusia 9
tahun dan buku KIA Zaki sudah tidak disimpan lagi.
KUESIONER POLA ASUH
Identitas
Nama : Muhammad Nur Zaki
Usia : 9 tahun
Interpretasi
Jenis pola Komponen Nomor Skor
asuh pernyataan
Otoriter 18 3
21 2
28 3
Kasih sayang/ kehangatan
Keterlibatan
kurang orang tua 6 3
9 3
kurang
10 2
Pengawasan orang tua / 1 1
4 3
kontrol ketat
12 2
20 3
TOTAL 25
Demokratis Kasih sayang/ kehangatan 3 2
5 3
baik
8 3
Keterlibatan orang tua baik 2 3
15 3
23 2
27 3
Pengawasan orang tua / 13 3
24 2
kontrol baik
26 3
TOTAL 27
Permisif Kasih sayang/ kehangatan 14 3
19 3
berlebihan
22 2
Keterlibatan orang tua 7 2
17 3
kurang
30 3
Pengawasan orang tua / 11 3
16 2
kontrol longgar
25 3
29 3
TOTAL 27

Kesimpulan
Pola asuh Ibu Kusmini terhadap anaknya, adalah dominasi demokratis dan
permisif.
Perencanaan Intervensi

No Tanggal/ Masalah Tujuan Intervensi Waktu Output


bln/ thn Pelaksanaan
1 23-3- Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan Keperawatan Selama 1x Ibu dapat
2017 pada Ny. Y (tanda intervensi maka ada 1. Merumuskan tujuan seminggu meningkatkan
bahaya kehamilan, peningkatan dalam program dalam 10 pengetahuanya
manajemen nyeri pengetahuan, dengan pendidikan minggu mengenai
persalinan, ASI, senam kriteria hasil : kesehatan pada ibu kehamilan,
hamil) 1. Pengetahuan 2. Mengembangkan intranatal,
ibu meningkat materi pendidikan postpartum, bayi
mengenai tertulis yang baru lahir
kehamilan, tersedian dengan
intranatal, menyesuaikan klien
postpartum, 3. Diskusikan pilihan
bayi baru lahir kontrol nyeri pada
ibu saat persalinan
4. Arahkan ibu untuk
mempersiapkan
puting untuk
menyesui dan
mengenai ASI
5. Ajarkan ibu
mengenai perawatan
payudara
6. Ajarkan ibu
mengenai senam
hamil
Kedokteran
1. Lakukan edukasi
kepada ibu
mengenai
kehamilan,
intranatal,
postpartum, bayi
baru lahir.
Gizi
1. Edukasi mengenai
asupan makanan
yang sesuai dengan
kebutuhan dan
pemilihan jenis
makanan yang
bervariasi.
2 23-3- Hipertensi gravidarum Setelah dilakukan Keperawatan Selama 1x Tekanan darah ibu
2017 pada Ny. Y intervensi maka ada 1. Memantau tekanan seminggu normal
penurunan tekanan darah ibu dalam 10
darah, dengan kriteria 2. Beri pengetahuan minggu
hasil : mengenai bahaya
1. Tekanan darah hipertensi pada ibu
120/80 mmHg hamil
Kedokteran
1. Memantau
peminuman obat
hipertensi
Gizi
1. Memantau asupan
sesuai dengan
kebutuhan
3 23-3- Inadekuat oral intake Setelah dilakukan Keperawatan dan Selama 1x Ibu mengalami
2017 pada Ny. Y intervensi maka asupan kedokteran seminggu peningkatan berat
Ny. Y memenuhi 1. Memantau asupan dalam 10 badan sebanyak 0,5
kebutuhan yang makanan ibu minggu – 1 perminggu
seharusnya dengan Gizi
kriteria hasil: 1. Menjelaskan dan
1. Peningkatan memberikan
berat badan pengetahuan
sebanyak 0,5 – mengenai kebutuhan
1 perminggu gizi selama hamil
2. Hasil recall serta memberikan
meningkat anjuran gizi yang
baik selama
kehamilan
2. Memberikan anjuran
contoh menu bagi
ibu hamil
3. Memberikan
informasi mengenai
dampak yang akan
terjadi apabila
terjadi defisit asupan
energi
4. 23-3- Merokok pada Tn. P Setelah dilakukan Keperawatan, kedokteran Selama Tn. P mengetahaui
2017 intervensi maka Tn. P dan gizi 1x1jam pada bahaya merokok
dapat mengetahui 1. Memberi edukasi pertemuan ke- bagi dirinya dan
bahaya merokok bagi kepada Tn. P 4 keluarganya serta
dirinya dan mengenai bahaya mengurangi
keluarganya serta merokok bagi kebiasaan merokok
menghilangkan dirinya dan keluarga di dalam rumah
kebiasaan merokok di serta janin.
dalam rumah
B. Implementasi
1. Tindakan intervensi
Pada tangggal 29 April 2017 kami telah melakukan intervensi pada
Ny. Y mengenai, masalah pengetahuan tentang kehamilan yang meliputi
antenatal care, masalah hipertensi gravidarum, oral intake pada Ny. Y dan
merokok pada Tn. P.
Untuk masalah pengetahuan tentang kehamilan kami melakukan
pendidikan kesehatan mengenai senam hamil. Intervensi tersebut mengacu
pada jurnal Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama (Wulandari,
2006). Senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan
kecemasan menghadapi persalinan pertama.
Pada masalah hipertensi gravidarum kami memberikan informasi
mengenai makanan yang dapat menurunkan resiko hipertensi gravidarum
pada ibu yang mengacu pada jurnal Folic Acid Supplementation in
Pregnancy and the Risk of Pre-Eclampsia—A Cohort Study (Wen, et al.,
2016) kami memberi informasi mengenai makanan yang banyak
mengandung asam folat diantaranya kacang kacangan, sayur bayam,
tomat, umbi-umbian, melon, pepaya, stroberi.
Sementara pada masalah oral intake pada Ny. Y kami menawarkan
beberapa rekomendasi menu untuk disajikan setiap harinya serta cara
pengolahan makanan agar bervariasi dan ibu tidak mudah bosan dengan
menu makanan. Rekomendasi menu makanan ini mengacu pada
perhitungan kebutuhan dan angka kecukupan gizi pada ibu hamil.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan energi Ny. Y, membutukan 2445,754
kkal.
Untuk masalah merokok pada Tn. P kami memberikan
pengetahuan tentang bahaya merokok pada perokok aktif dan perokok
pasif serta bagaimana cara mengurangi kebiasaan merokok. Kami
melakukan intervensi ini melalui Ny. Y, dikarenakan Tn. P tidak dapat
ditemui secara langsung dengan alasan Tn. P bekerja sebagai pekerja
proyek.
2. Evaluasi
Evaluasi pada pemberian intervensi senam hamil dalam
menurunkan kecemasan. Ny. Y memperhatiakan video dengan baik, akan
tetapi Ny. Y menolak untuk mempraktikkan secara langsung, dengan tanpa
alasan.
Sedangkan evaluasi pada intervensi hipertensi gravidarum dan oral
intake pada Ny. Y, beliau sangat memperhatikan penjelasan yang
diberikan. Ny. Y dapat menyebutkan makanan apa saja yang dapat
mengurangi resiko hipertensi gravidarum pada diri nya dan dapat
mengetahui bagaimana cara memvariasikan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan kalorinya.
Pada evaluasi mengenai intervensi kebiasaan merokok pada Tn. P,
Ny. Y sangat antusias dan mengatakan akan memberitahu suaminya
tentang kerugian dari perokok aktif dan pasif serta bagaimana mengurangi
kebiasaan tersebut.
3. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Dengan adanya evaluasi yang didapatkan masalah teratasi
sebagian, dengan demikian harus dilakukan rencana tindak lanjut pada
keluarga Ny. Y yaitu memotivasi ibu agar melakukan senam hamil dengan
rutin, mengkonsumsi makanan yang sudah direkomendasikan, dan
membuat variasi pengolahan makanan agar ibu tidak bosan dan
menyesuaikan dengan bahan pangan yang ada, dan meminta ibu untuk
selalu mengingatkan suaminya untuk mengurangi kebiasaan merokok dan
tidak merokok di dalam rumah.
C. Monitoring Dan Evaluasi
1. Monitoring dari RTL
Ibu tidak melaukan senam hamil dengan alasan ibu malas melakukan
senam hamil karena sudah mendekati masa persalinan, ibu sudah
mengkonsumsi makanan 3 kali sehari dengan menu yang
direkomendasikan dilihat dengan metode recall, pengetahuan. Ibu
sudah mengingatkan suaminya tentang bahay merokok serta
memotivasi untuk mengurangi kebiasaan tersebut, akan tetapi
suaminya masih tetap merokok sehari 3 batang dan merokok di luar
rumah.
2. Evaluasi selanjutnya
Perlu dilakukan konseling lebih lanjut, medical check up rutin pada
pelayanan kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi
pada keluarga. Menjaga pola makan dan membuat variasi menu
makanan agar tidak mudah bosan.
BAB III

PEMBAHASAN

Hipertensi gravidarum merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi


setelah kehamilan minggu ke 20 dan menghilang setelah persalinan. Hipertensi
gravidarum ini ditandai dengan tidak adanya proteinuria, hemokonsentrasi,
trombositopenia, gagal hapar, serum urate tidak lebih dari 5.5mg/dl, penyebab dari
penyakit ini belum jelas dikeahui tetapi beberapa wanita sudah mengalami
preeklamsia tanpa adanya proteinuria dan manifestasi organ lainnya. Tanda yang
paling menonjol dari hipertensi gravidarum yaitu adanya peningkatan tekanan
darah tanpa adanya proteinuria yang membedakan dengan preeklamsia serta tidak
memiliki riwayat hipertensi sebelumnya yang membedakannya dengan hipertensi
kronik.
Penyebab hipertensi gravidarum masih belum diketahui secara pasti sehingga,
tatalaksana yang kami berikan terhadap Ny.Y yaitu memberiakn rekomendasi
menu makanan yang mengandung tinggi asam folat dan vitamin guna
menunrunkan risiko preeklamsia, serta memberikan rekomendasi menu makanan
rendah natrium dan memantau tekanan darah Ny.Y. Puskesmas memberikan obat
Nifedipine untuk menurunkan tekanan darah Ny.Y dan mengawasi konsumsi obat
Ny.Y.
1. Ibu hamil merupakan salah satu fase gizi daur kehidupan yang rawan akan
masalah-masalah gizi. Berbagai perubahan terjadi selama masa kehamilan,
seperti perubahan fisik, metabolisme, maupun asupan. Perubahan-
perubahan yang terjadi hendaknya disadari oleh ibu hamil dan menjadikan
ibu hamil berusaha untuk berada dalam fase optimal, namun pada
kenyataannya banyak ibu hamil yang tidak mengetahui pentingnya
keoptimalan perubahan tersebut dan dapat menyebabkan masalah selama
masa kehamilan, salah satunya yakni masalah gizi. Masalah gizi yang
dialami oleh ibu hamil dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran
antropometri, biokimia, maupun data recall 24 jam.
a. Kecukupan Asupan
2. Tingkat kecukupan Ny.Y dihitung berdasarkan jumlah asupan yang diasup
dibandingkan dengan kebutuhan seharusnya Ny.Y tersebut yang
dinyatakan dalam bentuk persen. Perhitungan tersebut dapat dituliskan
dengan rumus sebagai berikut.

Selanjutnya, untuk analisis diskriptif dikelompokkan menjadi tiga


kelompok, yaitu kurang (<80%), cukup (80-120%), dan lebih (>120%).
Sementara itu, untuk menghitung kebutuhan digunakan rumus Mifflin
dan ditambahkan dengan tambahan energi dan protein.
Perhitungan Kebutuhan;
1. Kebutuhan Energi
REE = (10 x BB) + (6.25x TB) – ( 5 x usia )-161
Aktivitas Fisik = REE x Faktor pengkali
Tabel 1. Faktor Pengkali Aktivitas Fisik

Gender
Aktivitas
Laki-laki Perempuan
Sangat ringan 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00

SDA = 10 % x Aktivitas fisik


Kebutuhan Energi Total = Aktivitas fisik + SDA
Pada trimester 1, total kebutuhan energi ditambahkan 180 kkal,
sedangkan pada trimester ke-2 dan ke-3 ditambahkan sebanyak 300
kkal
2. Kebutuhan Protein = 1,1 gram/KgBB + 20 kkal
3. Kebutuhan Lemak = 20% x Kebutuhan energi
4. Kebutuhan Karbohidrat = 60% x Kebutuhan energi
b. Hubungan asupan makronutrien dengan kehamilan
Makronutrien berperan penting karena memberikan energi untuk
pembangunan jaringan.
1. Energi
Kebutuhan energi akan naik saat masa kehamilan, namun
pada trimester satu wanita hamil cenderung mengonsumsi
makanan yang sama seperti sebelum masa kehamilan padahal
diperlukan kebutuhan yang cukup untuk memnuhi densitas
energi. Dimulai peningkatan energi pada dua trimester
selanjutnya yang berguna untuk mempermudah proses
persalinan.
2. Protein
Protein dibutuhkan selama 9 bulan masa kehamilan.
Ketersediaan protein yang cukup, berfungsi untuk basic
building blocks dimana itu penting untuk pembentukan enzim,
antibodi, otot, dan kolagen.
3. Karbohidrat
Dibutuhkan secukupnya sebagai sumber utama dari energi
untuk metabolisme perkembangan janin, sumber karbohidrat
yang cukup juga dapat mencegah terjadinya ketosis dan
menjaga level glukosa darah.
4. Lemak
Dibutuhkan kecukupan asupan lemak disebabkan karena
terbentuknya jaringan dan sel baru sel baru selama masa
kehamilan. Pada saat trimester tiga cadangan lemak yang
cukup adalah sebagai sumber tenaga untuk persalinan dan juga
untuk meregulasi suhu tubuh bayi yang baru saja dilahirkan.
Lemak yang harus dibatasi adalah lemak jenuh dan lemak trans
karena memiliki efek negative.
c. Hubungan asupan mikronutrien dengan kehamilan
Asupan mikronutrien meningkat selama kehamilan karena terjadinya
peningkatan plasma darah ibu dan pertumbuhan uterus, plasenta, payudara,
lemak tubuh dan janin itu sendiri. Berikut dengan peningkatan energi
selama kehamilan yang berpengaruh dengan meningkatnya mikronutrien
untuk metabolisme makronutrien dan produksi ATP.
Tabel 2. Perubahan Asupan Mikronutrien Saat Kehamilan

Mikronutrien Pre-Kehamilan Kehamilan


Folat 400 µg/hari 600 µg/hari
Vitamin B12 2.4 µg/hari 2.6 µg/hari
Vitamin C 75 mg/hari 85 mg/hari
Vitamin A 700 µg/hari 770 µg/hari
Vitamin D 5 µg/hari 5 µg/hari
Kalsium 1000 mg/hari 1000 mg/hari
Besi 18 mg/hari 27 mg/hari
Seng 8 mg/hari 11 mg/hari
Sodium 1500 mg/hari 1500 mg/hari
Iodine 150 µg/hari 220 µg/hari

1. Folat
Berfungsi untuk pembelahan sel, sehingga sangat penting untuk
dipenuhi dan saat hamil pun kebutuhannya meningkat. Masa paling
kritis adalah terpenuhinya zat gizi folat pada 28 hari awal konsepsi
untuk pembentukan dan penutupan dari neural tube sehingga
mencegah terjadinya kecacatan Neural Tube Defect (NTD). Setelah
masa awal konsepsi, zat gizi folat masih sangat berperan penting
karena defisiensinya dapat diasosiasikan dengan anemia makrositik,
berat bayi lahir rendah (BBLR), kelahiran premature dan kegagalan
janin untuk berkembang dengan sempurna.
2. Vitamin B12
Cobalamin vital selama masa kehamilan karena membantu dalam
proses regenerasi bentuk aktif folat, sehingga dapat menyebabkan
anemia makrositik. Penyerapan pada masa kehamilan lebih efisien dan
dapat dengan mudah dipenuhi dengan mengonsumsi makanan heme
(daging, produk susu, dan telur).
3. Vitamin C
Meningkatnya plasma darah pada masa kehamilan menyebabkan
konsentrasi vitamin C dalam darah menurun karena ditransfer kepada
janin. Kurangnya asupan vitamin C diasosiasikan dengan
meningkatnya risiko premature dan komplikasi lainnya.
4. Vitamin A
Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan diasosiasikan
dengan berisikonya melahirkan BBLR, kelahiran premature dan
gangguan pertumbuhan. Namun terlalu berlebihnya vitamin A pada
trimester 1 juga dapat menyebabkan kecacatan pada bayi yang akan
dilahirkan.
5. Vitamin D
Vitamin D berperan untuk penyerapan kalsium walaupun vitamin
D ditransfer untuk janin tidak terlalu memengaruhi status vitamin D
dalam tubuh Ibu sehingga kebutuhannya saat masa kehamilan pun
tidak meningkat. Kurangnya vitamin D dapat menyebabkan kegagalan
perkembangan janin, preeklampsia, kecacatan tulang janin, dan
meningkatkan risiko diabetes dan asma bagi kehidupan bayi.
6. Kalsium
Perkembangan tulang janin membutuhkan 30 gram kalsium,
sebagian besar pada trimester akhir. Wanita hamil akan menyerap
kalsium lebih efisien dibandingkan saat tidak hamil.
7. Besi
Besi berfungsi dalam formasi sel darah merah yang mentranspor
oksigen ke seluruh tubuh agar sel dapat memproduksi ATP. Saat
hamil, kebutuhan sel darah merah akan meningkat untuk
mengakomodasi meningkatnya volume plasma darah, pertumbuhan
uterus, plasenta dan janin itu sendiri. Kebutuhan bayi akan besi pun
akan terus meningkat pada trimester akhir karena janin akan
menyimpan besi di dalam hati untuk mencukupi kebutuhan besi bayi
dalam bulan-bulan awal kehidupannya. Kurangnya asupan besi akan
memiliki potensi bahaya pada janin, dimana akan meningkatkan risiko
BBLR, lahir premature, tidak berkembangnya janin dan kematian
janin (abortus). Namun di sebagian besar kasus, janin yang
kekurangan zat besi akan mengambil simpanan besi Ibu dan akan
mengakibatkan anemia defisiensi besi pada ibu yang menyebabkan
pucat, kelelahan bahkan dapat membahayakan nyawa ibu saat proses
persalinan karena banyaknya darah yang hilang.
8. Seng
Seng memberikan peranan penting dalam sintesis RNA, DNA dan
protein, hal ini perlu sangat diperhatikan kecukupannya untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan jaringan kehamilan dan
janin. Kurangnya asupan seng dapat menyebabkan terjadinya
malformasi janin, kelahiran premature, berkurangnya ukuran
kelahiran, dan waktu persalinan akan lebih lama
9. Sodium
Terlalu banyaknya sodium pada masa kehamilan akan
diasosiasikan dengan retensi cairan dan pembengkakan, serta
meningkatnya tekanan darah. Pembengkakan pada tubuh merupakan
hal yang normal pada kehamilan sehingga sedikit sodium diperlukan
untuk menjaga keseimbangan cairan.

Menurut recall 3x24 jam yang dilakukan terhadap Ny.Y, didapatkan hasil
bahwa asupan makronutrien dan mikronutrient Ny.Y tergolong dalam kategori
kurang. Namun hanya asupan lemak Ny.Y tergolong dalam kategori cukup. Hal
tersebut terjadi karena Ny.Y memiliki pengetahuan yang kurang sehingga
berdampak pada konsumsi makanan yang tidak beragam dan memiliki pola
makan yang kurang baik. Oleh karena itu kami memberikan intervensi berupa
edukasi dan konseling melalui media leaflet dengan tujuan pengetahuan Ny.Y
meningkat. Peningkatan pengetahuan Ny.Y diharapkan dapat merubah perilaku
makan dalam mengkonsumsi makanan yang beragam serta memiliki pola makan
yang baik
Menurut depkes 2010 merokok membunuh setengah masa hidup perokok
(50% antara 35-69 th). Seseorang harus berhenti merokok dikarenakan rokok
dapat menyebabkan masalah serius pada aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan
aspek sosial. Aspek kesehatan meliputi kerugian kesehatan fisik berupa kanker
paru-paru, penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan, mengganggu janin
dan kesehatan jiwa berupa perubahan perilaku, sugesti, iritabilitas, menyangkal
penyakitnya, sulit konsentrasi, gangguan tidur, dan ansietas. Baik perokok aktif
maupun pasif memiliki bahaya yang sama, akan tetapi perokok aktif lebih
berbahaya daripada perokok pasif.
Intervensi yang kami lakukan terhadap Tn. P melalui Ny.Y yaitu memberikan
edukasi mengenai bahaya merokok dan bagaimana cara berhenti merokok.
Langkah-langkah berhenti merokok yang kami berikan yaitu mencari dukungan
dan motivasi yang kuat, belajar mengatasi stress dan mendorong untuk tidak
merokok, mempersiapkan diri jika dorongan merokok kambuh, dan terus
mencoba.
Tanda bahaya kehamilan ditandai dengan munculnya perdarahan vagina,
edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran, penurunan
pergerakan janin, dan muntah persisten (Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013) dalam
Chapman & Durham, 2010; Pillitteri, 2010). Tindakan dalam bentuk perawatan
kehamilan yang dapat dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan
diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual
sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup. (Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013)
dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri, 2010).
Nyeri persalinan pada masing-masing ibu berbeda, Namun banyak ibu yang
merasakan sakit tersebut parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh
rasa panik dan stress. Hal ini disebut feartension-pain concept (takut-tegang-
sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang
menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit.
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mencapai kondisi yang
senantiasa rileks dan tenang, dimana efek dari kondisi ini akan berpengaruh pada
ibu hamil dan lingkungannya hingga proses persalinan. Dengan kondisi rileks,
gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima masukan
baru yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat
memungkinkan jika tubuh ibu akan mengikuti masukan baru yang diniatkan. Jadi,
jika ibu hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan kelahirannya agar lancar,
tidak sakit, sehat dan sebagainya, sangatlah mungkin jika proses kelahirannya
akan sesuai dengan niat tersebut. Macam-macam relaksasi kehamilan ini seperti
hypnoiterapi, hydroterapi, psikopropilaksis dan sebagainya. Teknik relaksasi
semacam ini dapat banyak membantu dalam mengurangi rasa sakit dan tekanan
emosi selama berlangsungnya proses kelahiran tanpa perlu menggunakan obat
bius.
Teknik menyusui meliputi posisi dan perlekatan yang baik. Posisi menyusui
terbagi menjadi empat, yaitu cradle hold, cross cradle hold, football hold, dan
lying down. Sementara perlekatan yang baik mulut bayi harus terbuka lebar, bibir
bawah bayi mengarah keluar, pipi banyi menggembung, areola tertutupi oleh
mulut bayi, bayi menghisap dengan pelan dan dalam, dan ibu dapat melihat atau
mendengar suara bayi menelan. Sebaiknya lama menyusui untuk bayi baru lahir
yaitu 5-10 menit per payudara, dilakukan tiap 2-3 jam atau 10-12x perhari.
Menilai kecukupan ASI pada bayi adalah kembalinya berat badan lahir pada 2
minggu setelah kelahiran, BAK 4-6x per hari pada usia 5-7 hari, kenaikan berat
badan yang adekuat, dan menyusui lebih dari 8x sehari.
Cara mengatasi puting lecet yaitu lihat dan menilai perlekatan apabila terdapat
kesalahan segera diperbaiki, biarkan dalam keadaan terbuka, berikan analgesik
bila perlu, dan motivasi ibu tetap memberikan ASI.
Senam hamil merupakan salah satu cara untuk memutus siklus kecemasan
pada ibu hamil dan merupakan salah satu pelayanan prenatal. Didalam senam
hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil.
Komponen inti dari senam hamil yaitu latihan pernafasan, latihan penguatan otot,
serta latihan relaksasi. Ada beberapa jenis relaksasi yang diterapkan dalam senam
hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot atau progresif. Relaksasi pernafasan
dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan
perut saat membuang napas dari mulut secara perlahan, sedangkan relaksasi otot
dilakukan melalui penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk
kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar,
akan terasa efek relaksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi
tekanan atau ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pendapat Davies (1991) dan Ford-Martin (2001) yang
menyatakan bahwa relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara
lain relaksasi progresif dan pernafasan.
Secara fisiologis, latihan ini akan membalikkan efek stres yang melibatkan
bagian parasimpatetik dari sistem syaraf pusat (Domin, 2001). Relaksasi akan
menghambat peningkatan syaraf simpatetik, sehingga hormon penyebab
disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Sistem syaraf parasimpatetik, yang
memiliki fungsi kerja yang berlawanan dengan syaraf simpatetik, akan
memperlambat atau memperlemah kerja alat-alat internal tubuh. Akibatnya,
terjadi penurunan detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot,
tingkat metabolisme, dan produksi hormon penyebab stres. Seiring dengan
penurunan tingkat hormon penyebab stres, maka seluruh badan mulai berfungsi
pada tingkat lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk penyembuhan
(healing), penguatan (restoration), dan peremajaan (rejuvenation) (Domin, 2001).
Dengan demikian, ibu hamil akan merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala
kecemasan.
Intervensi yang kami lakukan mengenai kurangnya pengetahuan tanda bahaya
kehamilan, manajemen nyeri persalinan, ASI, senam hamil adalah memberikan
pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan yang terkait, memotivasi ibu untuk
selalu membaca buku KIA, dan menampilkan video senam hamil.
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari kegiatan ini didapatkan masalah kurangnya pengetahuan
(tanda bahaya kehamilan, manajemen nyeri persalinan, ASI, senam hamil),
Hipertensi gravidarum pada Ny. Y, Inadekuat oral intake pada Ny. Y,
Merokok pada Tn. P.
Intervensi yang telah dilakukan yaitu pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan Ny.Y. Memberikan rekomendasi makanan
untuk mengurangi resiko preeklamsia dan memonitor konsumsi obat pada
Ny.Y. Menawarkan menu makanan sehat guna memenuhi kebutuhan gizi
pada Ny. Y, serta memberikan edukasi mengenai rokok dan memberikan
solusi untuk berhenti merokok pada Tn.P melalui Ny.Y.
Evaluasi pada pemberian intervensi senam hamil dalam
menurunkan kecemasan. Ny. Y memperhatiakan video dengan baik, akan
tetapi Ny. Y menolak untuk mempraktikkan secara langsung, dengan tanpa
alasan.
Sedangkan evaluasi pada intervensi hipertensi gravidarum dan oral
intake pada Ny. Y, beliau sangat memperhatikan penjelasan yang
diberikan. Ny. Y dapat menyebutkan makanan apa saja yang dapat
mengurangi resiko hipertensi gravidarum pada diri nya dan dapat
mengetahui bagaimana cara memvariasikan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan kalorinya.
Pada evaluasi mengenai intervensi kebiasaan merokok pada Tn. P,
Ny. Y sangat antusias dan mengatakan akan memberitahu suaminya
tentang kerugian dari perokok aktif dan pasif serta bagaimana mengurangi
kebiasaan tersebut.

B. Saran
Saran yang diberikan kepada keluarga Tn.P kedepannya, untuk
melakukan konseling lebih lanjut, medical check up rutin pada pelayanan
kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga.
Menjaga pola makan dan membuat variasi menu makanan agar tidak
mudah bosan.
C. BIODATA RESPONDEN
1. Identitas
Nama (usia) : Nn. Yulianti (20)
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 15-9-1996
Usia Menikah : 6 bulan
Usia Kehamilan : 25 Minggu
BB awal : 49,7
BB Sekarang : 52 kg
TB : 150
IMT : 23,1 kg/m2
Alamat : Meteseh RT/RW 4/2, Kel. Meteseh, Kec.
Tembalang
Riwayat Merokok : Tidak ada
Riwayat Penyakit : Tidak ada
Riwayat Sarapan
a. Frekuensi sarapan : Setiap hari
b. Waktu sarapan : 07.00-10.00
c. Jenis sarapan : Nasi
Aktivitas Fisik
a. Kegiatan mulai jam : 07.00-16.00
b. Kegiatan waktu luang : Menonton TV dan
Bertetangga
Kegiatan Olahraga
a. Jenis olahraga : Jalan pagi
b. Frekuensi olahraga dalam seminggu : 2-3x
c. Lama kegiatan : 30 menit
2. Status Gizi
a. IMT sebelum hamil : 22,1
b. Pertambahan BB : penurunan BB pada trimester 1 dan
mengalami kenaikan BB pada trimester 2
c. LILA : 27 cm
d. Tekanan darah : 128/88 mmHg
e. Kadar Hb : 14,4 g/dl
3. HPHT : 06-09-2016
4. Riwayat Kehamilan :1

D. RECALL 24 H
1. Recall 3x24 Jam
Waktu Menu Makanan Bahan Makanan Berat(g) URT

Pagi

Susu SGM Susu bubuk 15 g 3 sdm

Nasi Beras 140 g 1 gls

Kacang panjang
Sayur Lodeh Labu Siam 20 g 2 sdm
Jagung
Telur ayam
Telur goreng 30 g 1 bh
Cabai merah
Air putih Air 240 ml 1 gls
Senin , 20 Maret Cemilan
2017
Susu kental manis Susu 10 ml 1 sdm
Siang

Nasi Beras 140 g 1 gls

Kacang panjang
Sayur Lodeh Labu Siam 30 g 3 sdm
Jagung
Telur ayam
Telur goreng 30 g 1 bh
Cabai merah

Air putih Air 240 ml 1 gls

Pagi

Susu SGM Susu Bubuk 15 g 3 sdm

Buah Pisang Pisang ambon 150 g 2 bh

Nasi Beras 140 g 1 gls

Selasa, 21 Maret Tempe kering Tempe 50 1 ptg sdg


2017
Sayur kacang Kacang panjang 10 1 sdm

Ayam goreng Daging ayam 25 ½ ptg

Semur tahu Tahu 50 1 ptg sdg

Air putih Air 240 1 gls


Siang

Nasi Beras 140 g 1 gls


Wortel
Sayur sop Kol 50 g 5 sdm
Daun bawang
Tempe
Gorengan Adonan tepung 50 g 1 ptg sdg
Minyak
Semur tahu Tahu 50 g 1 ptg sdg

Sate kerang Kerang 70 g ½ gls

Sate telur puyuh Telur puyuh 50 g 4 butir

Air putih Air 240 ml 1 gls

Malam

Nasi goreng Nasi Putih 140 g 1 gls

Kerupuk Kerupuk aci 10 g ½ gls

Pagi
Rabu, 22 Maret
2017 Susu SGM Susu 15 g 3 sdm

Roti kering Roti 40 g 2 iris

Nasi Beras 140 g 1 gls


Wortel
Sayur sop Kol 50 g 5 sdm
Daun bawang
Tempe
Gorengan Tepung adonan 50 g 1 ptg sdg
Minyak
Air putih Air 240 ml 1 gls

Siang

Bakso kuah Daging giling 40 g 6 bj


Tempe
Gorengan Tepung adonan 50 g 1 ptg sdg
Minyak
Air putih Air 240 ml 1 gls
Malam
Nasi putih Beras 140 g 1 gls
Oseng-oseng Buncis 50 g 5 sdm
buncis
Daging kambing Daging kambing 50 g 1 ptg sdg

krupuk Krupuk aci 10 g 1 sdm

2. Hasil perhitungan recall hari pertama

==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________

nasi putih 140 g 182,0 kcal


40,0 g
sayur lodeh 20 g 11,2 kcal
1,2 g
telur goreng 30 g 57,3 kcal
0,3 g
cabe merah 5g 1,4 kcal
0,3 g
susu kental manis 10 g 32,0 kcal
5,4 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
nasi putih 140 g 182,0 kcal
40,0 g
sayur lodeh 30 g 16,8 kcal
1,8 g
telur goreng 30 g 57,3 kcal
0,3 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
Susu SGM Bunda 15 g 4,1 kcal
3,0 g

Meal analysis: energy 544,1 kcal (100 %), carbohydrate 92,4 g (100 %)

==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 544,1 kcal 2155,0 kcal 25 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 16,6 g(12%) 58,0 g(12 %) 29 %
fat 12,4 g(20%) 83,0 g(< 30 %) 15 %
carbohydr. 92,4 g(68%) 374,0 g(> 55 %) 25 %
dietary fiber 1,8 g 30,0 g 6%
alcohol 0,0 g -
PUFA 3,1 g 10,0 g 31 %
cholesterol 245,1 mg -
Vit. A 250,4 µg 1100,0 µg 23 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,3 mg 1,2 mg 21 %
Vit. B2 0,6 mg 1,5 mg 37 %
Vit. B6 0,5 mg 1,9 mg 26 %
folic acid eq. 72,0 µg -
Vit. C 21,0 mg 110,0 mg 19 %
sodium 155,9 mg 2000,0 mg 8%
potassium 285,4 mg 3500,0 mg 8%
calcium 327,8 mg 1000,0 mg 33 %
magnesium 114,1 mg 300,0 mg 38 %
phosphorus 286,5 mg 800,0 mg 36 %
iron 4,2 mg 30,0 mg 14 %
zinc 2,7 mg 10,0 mg 27 %

3. Hasil perhitungan recall hari kedua

==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________

nasi putih 140 g 182,0 kcal


40,0 g
tempe oreg/sayur tempe/sambal tempe 25 g 25,0 kcal
2,2 g
kacang panjang biji 10 g 3,5 kcal
0,8 g
daging ayam goreng 50 g 166,0 kcal
1,9 g
semur tahu 50 g 68,5 kcal
5,3 g
pisang ambon 150 g 138,0 kcal
35,1 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
Susu SGM Bunda 15 g 4,1 kcal
3,0 g
nasi putih 140 g 182,0 kcal
40,0 g
sayur sop 50 g 52,0 kcal
5,3 g
tempeh. fried 50 g 168,6 kcal
8,5 g
minyak kelapa 5g 43,1 kcal
0,0 g
semur tahu 50 g 68,5 kcal
5,3 g
peanut, roasted in shell 70 g 289,8 kcal
8,3 g
telur puyuh 50 g 92,5 kcal
0,8 g
nasi goreng 140 g 350,0 kcal
28,1 g
kerupuk aci 10 g 38,1 kcal
9,1 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g

Meal analysis: energy 1871,7 kcal (100 %), carbohydrate 193,6 g (100 %)

==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1871,7 kcal 2155,0 kcal 87 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 73,4 g(15%) 58,0 g(12 %) 127 %
fat 95,1 g(44%) 83,0 g(< 30 %) 115 %
carbohydr. 193,6 g(41%) 374,0 g(> 55 %) 52 %
dietary fiber 12,9 g 30,0 g 43 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 25,2 g 10,0 g 252 %
cholesterol 543,9 mg -
Vit. A 633,7 µg 1100,0 µg 58 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,7 mg 1,2 mg 61 %
Vit. B2 1,0 mg 1,5 mg 65 %
Vit. B6 2,1 mg 1,9 mg 112 %
folic acid eq. 98,0 µg -
Vit. C 23,3 mg 110,0 mg 21 %
sodium 243,0 mg 2000,0 mg 12 %
potassium 1684,9 mg 3500,0 mg 48 %
calcium 460,8 mg 1000,0 mg 46 %
magnesium 358,6 mg 300,0 mg 120 %
phosphorus 801,7 mg 800,0 mg 100 %
iron 13,7 mg 30,0 mg 46 %
zinc 9,7 mg 10,0 mg 97 %

==========================================================
PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________

Susu SGM Bunda 15 g 4,1 kcal


3,0 g
bread 40 g 109,7 kcal
20,8 g
nasi putih 140 g 182,0 kcal
40,0 g
sayur sop 50 g 52,0 kcal
5,3 g
tempeh. fried 100 g 337,2 kcal
17,0 g
minyak kelapa 10 g 86,2 kcal
0,0 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
bakso daging sapi 40 g 148,0 kcal
0,0 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
nasi putih 140 g 182,0 kcal
40,0 g
buncis mentah 50 g 17,4 kcal
4,0 g
daging kambing 50 g 134,4 kcal
0,0 g
kerupuk aci 10 g 38,1 kcal
9,1 g

Meal analysis: energy 1291,2 kcal (100 %), carbohydrate 139,2 g (100 %)
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1291,2 kcal 2155,0 kcal 60 %
water 478,8 g 2700,0 g 18 %
protein 53,9 g(17%) 58,0 g(12 %) 93 %
fat 60,3 g(40%) 83,0 g(< 30 %) 73 %
carbohydr. 139,2 g(43%) 374,0 g(> 55 %) 37 %
dietary fiber 6,7 g 30,0 g 22 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 1,4 g 10,0 g 14 %
cholesterol 79,1 mg -
Vit. A 346,0 µg 1100,0 µg 31 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,2 mg -
Vit. B1 0,5 mg 1,2 mg 41 %
Vit. B2 0,6 mg 1,5 mg 37 %
Vit. B6 1,1 mg 1,9 mg 56 %
folic acid eq. 136,4 µg -
Vit. C 13,5 mg 110,0 mg 12 %
sodium 134,5 mg 2000,0 mg 7%
potassium 639,5 mg 3500,0 mg 18 %
calcium 385,7 mg 1000,0 mg 39 %
magnesium 217,8 mg 300,0 mg 73 %
phosphorus 360,5 mg 800,0 mg 45 %
iron 8,4 mg 30,0 mg 28 %
zinc 8,1 mg 10,0 mg 81 %
Hasil Hasil Hasil Rata-rata
Kecukupan
Analisis Analisis Analisis hasil analisi Kebutuhan
Zat Gizi Pemenuha Status
Recall 24 H Recall 24 H Recall 24 H recall 3x24 Zat Gizi
n Zat Gizi
(1) (2) (3) H
Energi 544,1 kkal 1871,7 kkal 1291,2 kkal 1235,6 kkal 2445,8 kkal 50,51 % Kurang
Protein 16,6 g 73,4 g 53,9 g 47,96 g 152,9 gr 31,3 % Kurang
Lemak 12,4 g 95,1 g 60,3 g 55,9 g 54,4 gr 102,7 % Cukup
Karbohidrat 92,4 g 193,6 g 139,2 g 141,7 g 336,3 gr 42,1 % Kurang
Serat 1,8 g 12,9 g 6,7 g 21,4 g 36 gr 59,4 % Kurang
Vit. A 250,4 µg 633,7 µg 346 µg 410 µg 800 µg 51,3 % Kurang
Vit. B1 0,3 mg 0,7 mg 0,5 mg 0,5 mg 1,4 mg 35,71 % Kurang
Vit. B2 0,6 mg 1 mg 0,6 mg 0,73 mg 1,7 mg 42,94 % Kurang
Vit. B6 0,5 mg 2,1 mg 1,1 mg 1,23 mg 1,7 mg 72,35 % Kurang
Vit. C 21 mg 23,3 mg 13,5 mg 19,3 mg 85 mg 22,7 % Kurang
Sodium 155,9 mg 243 mg 134,5 mg 177,8 mg 1500 mg 11,9 % Kurang
Kalsium 327,8 mg 460,8 mg 385,7 mg 391,4 mg 1300 mg 30,1 % Kurang
Magnesium 114,1 mg 358,6 mg 217,8 mg 239,2 mg 350 mg 68,3 % Kurang

Fosfor 286,5 mg 801,7 mg 360,5 mg 482,9 mg 700 mg 69 % Kurang

Iron 4,2 mg 13,7 mg 8,4 mg 8,8 mg 39 mg 22,6 % Kurang


Zinc 2,7 mg 9,7 mg 8,1 mg 6,8 mg 20 mg 34 % Kurang
Asam folat 72 µg 98 µg 136,4 µg 102,1 µg 600 µg 17 % Kurang
E. Monev Recall 24 jam
Lampiran Contoh Rekomendasi Menu

Waktu Menu Makanan Bahan Makanan Berat(g) URT

Susu SGM Susu bubuk 20 g 4 sdm

Nasi Beras 175 g 3 ½ ctg

Telur goreng Telur ayam 60 g 1 bh

Pagi
Tumis kangkung Kangkung 50 g ½ gls

Tempe bacem Tempe 50 g 1 ptg sdg

Ikan tongkol Ikan 75 ml 1 ptg sdg

Air mineral Air 240 ml 1 gls

Roti daging Roti 50 g 1 ptg


Cemilan
Jus alpukat alpukat 100 g 1 bh
Nasi Beras 175 g 3 ½ ctg
Sayur bayam Bayam dan wortel 80 ¾ gls
wortel
Siang Pepes tahu tahu 100 1 ptg bsr
Daging ayam Daging ayam 50 1 ptg sdg
goreng
Air mineral Air 240 ml 1 gls

Pisang ambon Pisang 150 g 2 bh

Cemilan Roti tawar manis Roti 40 g 1 ptg

Bubur kacang hijau Kacang hijau 100 1 gls

Nasi Beras 175 g 3 ½ ctg

Malam Ikan mujair goreng Ikan mujair 50 g 1 ptg

Tempe oreg tempe 50 g 1 ptg sdg


Oseng Kacang Kacang panjang 30 g ¼ gls
panjang
Perkedel jagung Kentang dan jagung 50 g 1 ptg
==========================================================
Analysis of the diet pla
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________

Susu SGM Bunda 20 g 5,5 kcal


4,0 g
nasi putih 175 g 227,5 kcal
50,0 g
telur goreng 60 g 114,6 kcal
0,6 g
tumis kangkung belu 50 g 46,0 kcal
1,0 g
tempe bacem 50 g 118,5 kcal
8,8 g
ikan tongkol 75 g 83,2 kcal
0,0 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
semangka 100 g 32,0 kcal
7,2 g
roti daging 50 g 142,4 kcal
23,4 g
jus alpukat 100 g 79,1 kcal
11,8 g
nasi putih 175 g 227,5 kcal
50,0 g
sayur bayam wortel 80 g 15,1 kcal
3,3 g
pepes tahu 100 g 76,0 kcal
1,9 g
daging ayam goreng 50 g 166,0 kcal
1,9 g
Mineral water still 240 g 0,0 kcal
0,0 g
pisang ambon 150 g 138,0 kcal
35,1 g
roti tawar manis 40 g 114,0 kcal
22,7 g
bubur kacang hijau with coconut milk 100 g 140,1 kcal
24,7 g
nasi putih 175 g 227,5 kcal
50,0 g
ikan mujair segar 50 g 41,9 kcal
0,0 g
tempe oreg/sayur tempe/sambal tempe 50 g 50,0 kcal
4,3 g
kacang panjang biji 30 g 10,5 kcal
2,4 g
perkedel jagung 50 g 71,5 kcal
6,9 g

Meal analysis: energy 2127,0 kcal (100 %), carbohydrate 310,0 g (100 %)

==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 2127,0 kcal 2300,0 kcal 92 %
water 478,8 g 2500,0 g 19 %
protein 99,6 g(19%) 47,0 g(12 %) 212 %
fat 58,2 g(24%) 73,0 g(< 30 %) 80 %
carbohydr. 310,0 g(58%) 332,0 g(> 55 %) 93 %
dietary fiber 18,7 g 30,0 g 62 %
alcohol 0,0 g -
PUFA 15,4 g -
cholesterol 359,8 mg -
Vit. A 1101,2 µg -
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,3 mg -
Vit. B1 1,3 mg -
Vit. B2 1,3 mg -
Vit. B6 2,7 mg -
folic acid eq. 96,0 µg -
Vit. C 54,8 mg -
sodium 812,0 mg -
potassium 2452,8 mg -
calcium 874,0 mg -
magnesium 485,0 mg -
Lampiran Leaflet
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan zat gizi dengan menggunakan metode recall
3x24 jam, Ny. Y memiliki rata-rata asupan yang kurang dari kecukupan
pemenuhan kebutuhan seharusnya. Dapat dilihat pada hasil recall tersebut,
hanya asupan lemak Ny. Y yang menunjukan rata-rata asupan yang cukup
dari pemenuhan kebutuhan seharusnya. Asupan rata-rata lemak Ny. Y
didapat sebesar 55,9 g dengan kebutuhan lemak seharusnya sebesar 54,4 g.
Sehingga total rata-rata asupan lemak yang terpenuhi Ny. Y sebesar 102,7
%
G. Kebutuhan Gizi
1. Kebutuhan Energi
BMR = 655,1 + (9,6 x 52) + (1,9 x 150) – (4,7 x 20)
= 655,1 + 499,2 + 285 – 94
= 1345,3
PA = 45% x 1345,3
= 605,385
SDA = 10% ( 1345,3 + 605,385 )
= 10% x 1950,685
= 195,069
REE = 1345,3 + 605,385 + 195,069 + 300
= 2445,754 kkal
Tingkat Kecukupan Energi
Berlebih = ≥120 %
Cukup = 80-120 %
Kurang = ≤80 %

2. Kebutuhan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = 55% x 2445,754
= 1345,1647
Gram KH = 1345,1647 : 4
= 336,291 gr
Protein = 25% x 2445,754
= 611,439
Gram Protein = 611,439 : 4
= 152,859 gr
Lemak = 20% x 2445,754
= 489,151
Gram Lemak = 489,151 : 9
= 54,35 gr
Kebutuhan Zat Gizi Mikro
(Menurut AKG 2013, Ibu Hamil Trimester II)
Besi = 35 mg/hari
Seng = 14 mg/hari
Kalsium = 1200 mg/hari
Magnesium = 360 mg/hari
Fosfor = 700 mg/hari
Asam folat = 800 mg/hari
DAFTAR PUSTAKA

1. Brown, J.E., et al., Nutrition Through the Life Cycle. 2011. 4th ed.
Wadsworth, Cengage Learning: USA.
2. Friedman. Kedokteran Keluarga. 1983. Jakarta : EGC
3. PB IDI. 1983.
4. BAPPENAS,2010; Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium
Di Indonesia 2010; Kementrian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS. ISBN-979 3764-64-1
5. Barr, H. (1998). Competent to collaborate: Towards a competency-based
model for interprofessional education. Journal of Interprofessional Care,
12,181-187.
6. Isdiaty, FN. Ungsianik, T. (2013). Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan
dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal
Keperawatan Indonesia,16,18-24.
7. Rachmawati, IN. (2004). Hipertensi Pada Kehamilan: Analisis Kasus.
Jurnal Keperawatan Indonesia,8,30-35.
8. Simanjuntak, David., Sudaryati, Etti. Gizi Pada Ibu Hamil dan Menyusui.
2010.
9. Thompson, Janice L., et al. The Science of Nutrition. 2011. 2nd ed.
Pearson: San Fransisco.

10. Wen, S. W., Guo, Y., Rodger, M., White, R. R., Yang, Q., Smith, G. N., et
al. (2016). Folic Acid Supplementation in Pregnancy and the Risk of Pre-
Eclampsia—A Cohort Study. journal.pone.0149818, 1-11

11. Wulandari, P. Y. (2006). Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan


Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama.
Insan, 136-145.

12. Yanti, HR. (2015). Penanganan Nyeri Pada Proses Persalinan. Reaserch
Sains,1.

Anda mungkin juga menyukai