KEPERAWATAN KELUARGA
(FUNGSI AFEKTIF KELUARGA)
OLEH :
SOFIYAN DJAINUDDIN (C051171705)
KHOIRUL ANAM (C051171706)
RIZKY ISNAENI NASRI (C051171703)
SRI WAHYUNI (C051171715)
RAHMI SYURYANI (C051171724)
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga, perlindungan psikososial dan
dukungan terhadap anggotanya. Pemenuhan fungsi afektif adalah basis sentral baik bagi
pembentukan maupun kesinambungan unit keluarga (satir 1972).
3. Sampai sejauh mana anggota keluarga saling memberikan asuhan? Seberapa besar mereka
saling mendukung?
Jawaban:
Pemberian asuhan belum berjalan sepenuhnya karena tidak ada saling keterbukaan antara
anggota keluarga (baik orang tua, anak maupun mertua) dalam menghadapi masalah.
Dukungan berjalan tidak searah karena pola dan fungsi keluarga tidak berjalan maksimal
dikarenakan tidak adanya kedekatan, rasa kehilangan dan pola saling asuh maupun
penghormatan antara anggota keluarga
4. Apakah rasa kedekatan dan keakraban ada diantara kumpulan hubungan dalam keluarga
tersebut? Seberapa harmonis dan penuh afeksi anggota keluarga terhadap satu sama lain?
Jawaban :
Kedekatan dan keakraban dalam keluarga tidak ada dan berjalan tak searah karena peran
dan fungsi keluarga hampir tidak berjalan dimana hubungan hubungan antara orang tua
dan anak, kesibukan mereka masing-masing dalam hal ini orang tua hanya memberi
perhatian kepada anak yang lebih kecil. Dan tidak ada kepedulian diantara mereka.
Keharmonisan dalam keluarga ini tidak ada karena orang tua hanya memberikan perhatian
kepada sebagian anak tanpa mempedulikan anak yang lain begitupun sebaliknya. Dan tidak
terlihat fungsi afektif karena peran dan fungsi keluarga tidak ada, tidak ada keterlibatan
keluarga dalam hubungan asuh, tidak ada rasa saling mengormati, tidak adanya keterikatan
dan keakraban dalam keluarga.
5. Apakah identifikasi dan ikatan bersama tampak ada?
Jawaban:
Berdasarkan sketsa keluarga nicholes, tidak tampak adanya ikatan atau perlekatan antar
keluarga, hal ini ditunjukkan dengan:
Sikap kepala keluarga (Tn.John) yang lebih memilih menjauh dari rumah dan sering mabuk.
Meninggalkan Ny.Rubi untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam keluarganya yg
membuat Ny.Rubi merasakan dirinya menjadi tidak dapat mengatasi konflik. Mengaku
depresi dan memikirkan untuk bunuh diri.
Hubungan anak dan ibu yang berkonflik dan kompetitif.
Ny. Rubi mengatakan setelah dirinya keluar dari RS, hubungan emosional dengan pricillia
tidak terjalin dengan baik. Pricillia tampak marah dengan kembalinya Rubi karena ia takut
kehilangan perannya sebgai ibu. Mereka sering terlibat perdebatan mengenai
pendisiplinan anak yang lebih kecil, pakaian apa yang harus mereka pakai dan bagaimana
mereka bertindak. Perdebtan tersebut biasanya diakhiri dengan pricillia meninggalkan
rumah untuk waktu yang lama tanpa memberitahu ibunya.
7. Sebutkan satu diagnosis keperawatan keluarga dalam area fungsi afektif keluarga.
Jawaban:
Penurunan koping keluarga