2019
III. PENYAKIT JANTUNG KORONER
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui definisi penyakit NSTEMI
2. Mengetahui patofisiologi penyakit NSTMI
3. Mengetahui tatalaksana penyakit NSTMI (Farmakologi & non-Farmakologi)
4. Dapat menyelesaikan kasus terkait penyakit NSTMI secara mandiri dengan
menggunakan metode SOAP
B. DASAR TEORI
1.1.Definisi
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang
utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi.
Banyak kemajuan yang telah dicapai melalui penelitian dan oleh karenanya diperlukan
pedoman tatalaksana sebagai rangkuman penelitian yang ada.
Definisi SKA merupakan spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan
keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan
oksigen (O2) miokardium dan aliran darah(Muttaqin, 2009).
Acute Coronary Syndrome merupakan suatu istilah atau terminology yang
digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang
meliputi angina pectoris tidak stabil, infark miokard gelombang non Q atau infark miokard
tanpa elevasi segmen ST (Non ST elevation miocard infarction/NSTEMI), infark miokard
dengan gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segment ST (ST elevation
miocard infarction/STEMI) (Rokhaeni, 2001).
ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) merupakan suatu kondisi yang
mengakibatkan kematian sel miosit jantung karena iskhemia yang berkepanjangan akibat
oklusi koroner akut (Black & Hawk, 2005). STEMI terjadi akibat stenosis total pembuluh
darah koroner sehingga menyebabkan nekrosis sel jantung yang bersifat irreversible
(Brown & Edwars, 2005).
STEMI merupakan sindroma klinis yang dididefinisikan dengan tanda gejala dan
karakteristik iskemi miokard dan berhubungan dengan persisten ST elevasi dan
pengeluaran biomarker dari nekrosis miokard. Cardiac troponin merupakan biomarker
yang digunakan untuk diagnosis infark miokard. (AHA, 2013).
1.2.Patofisiologi
Iskemia miokardium terjadi bila kebutuhan oksigen lebih besar daripada suplai
oksigen ke miokardium. Oklusi akut karena adanya trombus pada arteri koroner
menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke miokardium. Contoh lain, pada pasien
dengan plak intrakoroner yang bersifat stabil, peningkatan frekuensi denyut jantung dapat
menyebabkan terjadinya iskemi karena meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium,
tanpa diimbangi kemampuan untuk meningkatkan suplai oksigen ke miokardium
(Myrtha,2012)
Table 4. Jenis dan dosis penghambat kanal kalsium untuk terapi IMA
(perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular indonesia, 2015)
1.3.3.Terapi Antiplatelet
A. Aspirin
Aspirin sebaiknya diberikan kepada semua pasien kecuali ada
kontraindikasi, dosis inisial aspirin non enterik 150-300 mg dikunyah.
Selanjutnya 75-100 mg per hari dalam jangka panjang dikatakan memiliki
efikasi yang sama dengan dosis besar dan memiliki resiko intoleran saluran
cerna yang lebih kecil(Hamm et al, 2011)
(Presley,2011)
Tabel 2. Intervensi Perubahan Gaya Hidup Pasien STEMI Setelah Keluar Rumah Sakit
(Presley,2011)
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Form SOAP
2. Form Medication Record
3. Catatan Minimum obat
4. Kalkulator scientific
5. Laptop dan koneksi internet
Bahan
1. Text Book(Dipiro, Koda kimble, DIH, ESC, JNC)
2. Data nilai normal laboratorium
3. Evidence terkait (Journal, Systematic Review, Meta analysis).
DAFTAR PUSTAKA