OLEH
Denycher Amando
Ryan Ramadhan
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
2020
i
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Assesment................................................................................................4
2.2 Diagnosis..................................................................................................19
2.3 Prognosis..................................................................................................20
2.4 Planning....................................................................................................20
2.5 Intervensi..................................................................................................22
2.6 Evaluasi....................................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Diabetes, risiko lebih tinggi pada wanita dibanding pria yang mengalami
diabetes.
3. Hipertensi, risiko lebih tinggi pada wanita dibanding pria yang mengalami
hipertensi
4. Obesitas sentral
5. Depresi
6. Hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia
7. Inaktifitas.
2
Non Modifiable Modifiable
Arterosklerosis
Plak
Agresi Trombosit
Terbentuk Trombus
3
1.4 Tanda dan Gejala Non ST Elevasi Miokardial Infark.
Gejala klinis yang biasanya timbul pada Non ST Elevasi Miokardial Infark (NSTEMI)
adalah gejala yang hampir sama dengan apa yang terjadi pada STEMI. Gejala khas
yang biasanya timbul diantaranya:
4
BAB II
PROSES ASUHAN FISIOTERAPI
2. 1 ASSESSMENT
I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. J
b. Umur : 50 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Jln. Pemuda No. 99B
e. Pekerjaan : PNS
f. Agama : Hindu
g. No. RM : 41413079
II. Pemeriksaan Subjektif
a. Keluhan Utama (KU)
Pasien mengeluh adanya nyeri dada sebelah kanan, dan bahu kanan susah
b.
digerakkan dan adanya perasaan sesak nafas.
Pada tanggal 20 Januari 2021 ketika pasien pulang dari kantor, pasien
mengeluhkan nyeri pada dada sebelah kanan dan nyeri menjalar sampai ke
leher dan bahu disertai pengelihatan yang mulai rabun dan keringat dingin.
Saat kejadian itu keluarga pasien langsung membawa pasien ke Rumah
Sakit di Kota A. Setelah melakukan penanganan medis dan pemeriksaan
lainnya pasien didiagnosa mengalami Non ST Elevasi Miokard Infark pada
bagian jantung sebelah kanan dengan sumbatan 80%. Dengan kondisi
tersebut, Dokter menyarankan agar pasien menjalani oprasi CABG untuk
memulihkan kondisi pasien. Pada tanggal 22 Januari 2021 pasien menjalani
oprasi CABG dengan lancar. Selama beberapa hari dirumah sakit, kondisi
pasien mengalami peningkatan kondisi yang baik dan diperbolehkan pulang
ke rumah. Pada tanggal 31 Januari 2021 untuk pertama kalinya pasien
dirujuk ke fisioterapi dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan, dan bahu
kanan pasien susah digerakkan dengan adanya perasaan sesak yang
dirasakan pasien.
5
c. Riwayat Penyakit Dahulu & Riwayat Penyakit Penyerta
RPD : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.
Pasien merupakan seorang ayah dan bekerja aktif sebagai pegawai negri
sipil.
b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil
6
- Adanya nyeri saat di tekan pada dada kanan pasien.
- Adanya spasme otot pada kelompok otot rotator
cuff dan pectoralis muscle mayor dan minor.
Auskultasi - Pemeriksaan paru : saat dilakukan auskultasi pada
dinding thoraks pasien dengan menggunakan
stetoskop, ditemukan bunyi tambahan wheezing dan
ronchi basah pada paru sinistra lobus superior-
anterior.
- Pemeriksaan Jantung : saat dilakukan pemeriksaan
auskultasi jantung pada dinding thoraks didapatkan
bunyi tambahan yaitu murmur.
Perkusi - Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Hasil
Pengukuran
31 Januari 2021
7
Interpretasi :
Pengukuran nyeri berdasarkan jenis nyeri yang dibagi
menjadi nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak.
Skala nyeri > 0-1 : Tidak Nyeri
Skala nyeri > 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri > 3-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri > 7-9 : Nyeri Berat
Skala nyeri > 9-10 : Nyeri Sangat Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri diam 2/10, nyeri
tekan 4/10, nyeri gerak 5/10.
ROM Goniometer Sendi Aktif
( Rage Shoulder S: 400-00-1000
Of Motion) Dextra F: 1000-0-450
T: 700-00-500
R: (F900)700-00-500
Shoulder S: 600-00-1800
Sinistra F: 1800-0-450
T: 900-00-800
R: (F900)900-00-800
Sendi Passif
Shoulder S: 500-00-1200
Dextra F: 1200-0-450
T: 700-00-600
R: (F900)700-00-600
Shoulder S: 600-00-1800
Sinistra F: 1800-0-450
T: 900-00-800
R: (F900)900-00-800
Interpretasi :
pada pengukuran ROM dengan menggunakan
goniometer terdapat adanya keterbatasan sendi pada
sendi bahu dextra dan pada sendi bahu sinistra normal.
8
Sesak nafas Borg Scale
9
thoraks normal didapatkan selisih 4-5
Kekuatan Otot Manual Muscle Sendi Gerakan MMT
Testing Form
Shoulder Fleksi 3
Dextra
Ekstensi 3
abduksi 3
adduksi 3
medial rotasi 3
lateral rotasi 3
Shoulder Fleksi 5
Sinistra
Ekstensi 5
abduksi 5
adduksi 5
medial rotasi 5
lateral rotasi 5
10
Skala disabilitas
0: best
100: worst
Pain scale:
11
6 Minutes Stopwatch Hasil 6 minutes walking test yang dilakukan pada pasien,
Walking test dan Rumus pasien mampu menempuh jarak 500 meter.
dan VO2 Max
VO2 MAX: 0,03 x jarak(meter) + 3,98
VO2 MAX: 0,03 x 500 m + 3,98
VO2 MAX: 18,98
Usia 60-69
Poor <13
Average 18-23
Excellent 35+
Interpretasi:
Hasil test 6 minutes walking test sejauh 550 meter yang
dilakukan dengan istirahat sebanyak 2 kali selama 5
menit. Dari hasil pengukuran 6 minutes walking test
tersebut diukur VO2 Max pasien menggunakan rumus
VO2 Max penyakit jantung dan didapat hasil 18,98
dengan interpretasi rata-rata. Hal yang wajar mengingat
pasien merupakan post oprasi MI dan sudah lanjut usia.
Pemeriksaan Penunjang
12
Diagnosis Banding
Inspeksi dinamis
dan statis
14
PFGD Pemeriksaan Hasil
aktif keterbatasan
pasif keterbatasan
isometrik keterbatasan
pengukuran
Ekspansi thoraks: borg scale mendapat VAS (visual analogue 6 minutes waliking test
hasil 3 yang di scale)
- Axilla : in 95 eks 97 intepredatsikan sesak Hasil= 500 meter
- ICS4 : in 90 eks 91 sedang Jenis nyeri Hasil
- Xypoideus : in 87 eks VO2 MAX = 18,98
88 Nyeri diam 3/10
Hasil 2;1;1
Nyeri tekan 4/10
15
c. DIAGNOSIS
ICF Coding
I. Impairment (Body Structure & Body Function Impairment)
Body structure :
- Structure of cardiovascular system (s410)
- Structure of shoulder region (s720 )
II. Activity- Limitation
Structure of upper extremity (s730)
- Structure of lungs, other specified (s43018)
Intercostal
- Running muscles (s43030)
(d4552.1)
- Religion and spirituality (d930)
III. Body function
Participation :
of Restriction
- Sensation of pain (b280.2)
-- Driving
Pain in body part (b 2801.3)
human-powered transportation (d 4750)
IV. -- Hobbies
Contextual
Respiration rate (b4400)
(d9204)
- Factor
Respiratory rhythm (b4401)
- Functions of the thoracic respiratory muscles (b4450)
b.
b. Environmental Factor
Fasilitator :
Barrier : General Product and Technology for culture, recreation and support
(e1400)
Diagnosis Fisioterapi
2.3 PROGNOSIS
16
I. Quo ad vitam
Dubia
Dubia
Dubia
2.4 PLANNING
V. Jangka Panjang
Clinical Reasoning
Penyakit Participation
Functional
Anatomy
Disability
Impairment Functional
Umur Impairment Contextual
Intervensi
Activity
Factor Limitation Socialization
ADL
Internal Factor
Penyerta Lingkungan Eksternal Factor
Habit Motivasi
Restriction
Non Modifable atau Modifale
Membentuk Trombus
Keterbatasan
ROM ROM Exercise
Menyumbat sirkulasi darah
pada arteri koroner
Isometric
Aliran darah menurun Kelemahan Otot Exercise,
kekurangan O2 stractic Exercise
Gangguan ADL
Monitoring
Ambulasi
V.5 INTERVENSI
I. Tabel Intervensi
Pemberian intervensi pada tanggal 31 Januari 2021
18
Breathing Exercise sebanyak 4 kali setiap 2010,
Exercise Persiapan pasien : pagi dan malam hari. Penatalaksanaan
pasien tidur Fisioterapi Pada
terlentang
Kondisi Miocard
Persiapan terapis :
terapis berada di Infark Di RSU DR.
samping pasien Kariadi Semarang
Penata laksanaan :
terapis
menginstruksikan
pasien untuk menarik
nafas panjang lewat
hidung dengan
panjang keluarkan
lewat mulut, rileks
dan ulangi
Pursed Lips Posisi pasien : tidur Dilakukan banyak 4-6 Iwang Kurniawan,
Breathing terlentang di atas bed. kali pada pagi dan 2010,
Posisi terapis : berada malam. Penatalaksanaan
di samping pasien Fisioterapi Pada
Kondisi Miocard
Pelaksanaan : terapis Infark Di RSU DR.
menginstruksikan
Kariadi Semarang
pasien untuk
merileksasikan bahu,
shoulder, lalu
menarik
nafas panjang lewat
hidung 1-2 detik.
Bibir mencucu
dengan panjang
keluarkan lewat
mulut dengna pelan
1-4 detik lalu rileks
dan ulangi.
19
tujuan menambah uncomplicated
ruang lingkup gerak arterial thoracic
outlet syndrome
sendi pasien agar
involving
tidak terjadi kekauan conservative
sendi. Latihan ROM management
dapat dilakukan
secara aktif maupun
pasif dengan 2-3 set
dengan 8-10 kali
repetisi. Latihan ini
dapat dilakukan
setiap hari dalam
seminggu.
20
pasien ataupun
toleransi pasien.
Latihan ini dapat
dilakukan dengan 10-
15 kali repetisi
dengan menggunakan
beban pada wanita
seberat 2 kg dan laki
laki 3 kg.
21
Infra Red Posisi pasien : tidur Dilakukan selama 5 -
miring kanan. menit. Amin Alfjri
Posisi terapis : berada Akhmad, Pengaruh
di belakang pasien Chest Therapy Dan
Infra Red Pada
Pelaksanaan :Terapis Bronchopneumonia,
mengarahkan lampu
Jurnal Fisioterapi
IR ke punggung
pasien. dan Rehabilitasi
(JFR) Vol. 2, No. 1,
Tahun 2018, ISSN
2548-8716
II. Edukasi
22
conservative
management
V.6 EVALUASI
5 Februari 2021
a. Vital Sign
Absolut Tambahan*
23
RR : 20 x/Min Kesadaran : Compos mentis
BP : 120/80 mmHg TB : 170 cm
Suhu : 36,50 Celcius BB : 74 kg
Interpretasi :
Pengukuran nyeri berdasarkan jenis nyeri yang dibagi
menjadi nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak.
Skala nyeri > 0-1 : Tidak Nyeri
Skala nyeri > 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri > 3-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri > 7-9 : Nyeri Berat
Skala nyeri > 9-10 : Nyeri Sangat Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri diam 1/10, nyeri
tekan 2/10, nyeri gerak 2/10.
ROM Goniometer Sendi Aktif
( Rage Of Shoulder S: 600-00-1500
Motion) Dextra F: 1500-0-450
T: 900-00-700
R: (F900)800-00-900
Shoulder S: 600-00-1800
Sinistra F: 1800-0-450
T: 900-00-800
R: (F900)900-00-800
Sendi Passif
24
Shoulder S: 600-00-1800
Dextra F: 1700-0-450
T: 700-00-800
R: (F900)900-00-800
Shoulder S: 600-00-1800
Sinistra F: 1800-0-450
T: 900-00-800
R: (F900)900-00-800
Interpretasi :
pada pengukuran ROM dengan menggunakan
goniometer terdapat adanya peningkatan ROM.
Sesak nafas Borg Scale
25
sangkar Proc. 87 cm 91 cm 4
thoraks Xypoideus
Interpretasi : pada pemeriksaan mobilitas sangkar
thoraks atau ekspansi thoraks didapatkan hasil dengan
perbandingan 4:3:4 dengan seharusnya mobilitas sangkar
thoraks normal didapatkan selisih 4-5
Kekuatan Otot Manual Muscle Sendi Gerakan MMT
Testing Form
Shoulder Fleksi 4
Dextra
Ekstensi 4
abduksi 4
adduksi 4
medial rotasi 4
lateral rotasi 4
Shoulder Fleksi 5
Sinistra
Ekstensi 5
abduksi 5
adduksi 5
medial rotasi 5
lateral rotasi 5
26
tinggi?
Skala disabilitas
0: best
100: worst
Pain scale:
27
III. 72/ 130 x 100 = 55,3%
Dengan hasil diatas dapat diketahui bahsa hasil tersebut
masih menunjukan pasien dalam keadaan yang terebatas
dalam aktivitas fungsional dikarenakan oleh nyeri yang
dialamai pasien.
6 Minutes Stopwatch Hasil 6 minutes walking test yang dilakukan pada pasien,
Walking test dan Rumus pasien mampu menempuh jarak 600 meter.
dan VO2 Max
VO2 MAX: 0,03 x jarak(meter) + 3,98
VO2 MAX: 0,03 x 600 m + 3,98
VO2 MAX: : 21,98
Usia 60-69
Poor <13
Average 18-23
Excellent 35+
Interpretasi:
Hasil test 6 minutes walking test sejauh 600 meter yang
dilakukan dengan istirahat sebanyak 2 kali selama 5
menit. Dari hasil pengukuran 6 minutes walking test
tersebut diukur VO2 Max pasien menggunakan rumus
VO2 Max penyakit jantung dan didapat hasil 21,98
dengan interpretasi rata-rata. Hal yang wajar mengingat
pasien merupakan post oprasi MI dan sudah lanjut usia.
28
BAB III
SIMPULAN
III.1 Simpulan
29
30
Pada
borg
6
Ekspansi
minutes
VAS scale
(visual
waliking test
thoraks:
mendapat
tanggal
analogue 14
hasil 3 yang
Januari
scale)
Hasil=
di - 500 Axill
2019
meter sesaat
aHasil
: in
intepredatsik
Jenis
pasien DAFTAR PUSTAKA