REHABILITASI
KEPERAWATAN
KARDIOVASKULAR
KARDIOVASKULAR
LATAR BELAKANG ❖ Penyakit K.V mempunyai prevalensii
tinggi, morbiditas, dan menurunkan
produktifitas, kualitas hidup &
rawat ulang
Tujuan:
Melakukan intervensi faktor
risiko dan mengembalikan pasien ke kondisi
sik, mental, sosial
terbaiknya.
RISIKO RENDAH
a. Tidak didapatkan disritmia ventrikel yang kompleks Ketika dilakukandan uji latih jantung
b. Tidak didapatkan angina atau gejala signifikan (seperti sesak napas,
mata berkunang-kunang, atau pusing) ketika dilakukan dan Ketika masa pemulihan uji latih jantung
c. Hemodinamik normal ketika dilakukan dan ketika masa pemulihan uji latih jantung
d. Kapasitas fungsional >7 METs
e. Fraksi ejeksi saat istirahat ≥50%
f. Infark miokard atau prosedur revaskularisasi tidak ada komplikasi
g. Tidak didapatkan disritmia ventrikel berat saat istirahat
h. Tidak didapatkan gagal jantung kongestif
i. Tidak didapatkan gejala atau tanda iskemia pasca serangan jantung/pasca prosedur
revaskularisasi
j. Tidak didapatkan depresi klinis
RISIKO SEDANG
❖ Didapatkan angina atau gejala lain yang signifikan (seperti sesak
napas, mata berkunang-kunang, atau pusing) yang hanya terjadi
bila latihan Fisik dilakukan pada level yang tinggi (≥7 METs)
Ukuran penggunaan energi yang digunakan adalah Metabolic Equivalent of Task (METs)
1 METs didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi saat duduk diam , sama dengan 3,5
ml O2 per kilogram berat badan X menit
RISIKO TINGGI
➢ Didapatkan disritmia ventrikel yang kompleks ketika dilakukan dan ketika masa pemulihan uji latih jantung
➢ Didapatkan angina atau gejala lain yang signifikan (seperti sesak napas, mata berkunang-kunang, atau
pusing) saat melakukan Latihan fisik pada level rendah (<5 METs) atau pada masa pemulihan
➢ Ditemukan level silent ischemia yang tinggi ketika dilakukan atau pada masa pemulihan uji latih jantung
(segmen ST depresi ≥2 mm dari baseline)
➢ Respons hemodinamik tidak normal ketika dilakukan uji latih jantung(seperti inkompetensi kronotropik atau
tekanan darah sistolik yang tetap atau turun meskipun dilakukan peningkatan beban latihan) atau pada masa
pemulihan (misalnya, hipotensi berat pasca latihan)
➢ Fraksi ejeksi saat istirahat <40%
➢ Riwayat henti jantung atau kematian mendadak
➢ Disritmia yang kompleks saat istirahat
➢ Infark miokard atau prosedur revaskularisasi yang mengalami komplikasi
➢ Didapatkan gagal jantung kongestif
➢ Didapatkan gejala dan tanda iskemia pasca serangan jantung/pasca prosedur revaskularisasi
➢ Didapatkan depresi klinis
EDUKASI DAN KONSELING
❖ Berhenti merokok
❖ Pengendalian hipertensi
❖ Pengendalian dislipidemia